Transportasi: mobil listrik

  • Mobil Nasional Malaysia Punya Pabrik Mobil Listrik Sendiri

    Mobil Nasional Malaysia Punya Pabrik Mobil Listrik Sendiri

    Jakarta

    Merek mobil nasional Malaysia, Proton, punya pabrik mobil listrik sendiri. Dalam setahun, pabrik itu bisa memproduksi 20 ribu unit.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim meresmikan pabrik perakitan pertama khusus untuk memproduksi kendaraan listrik Proton. Pabrik itu berlokasi di Automotive High Tech Valley (AHTV) di Tanjong Malim.

    Pabrik mobil listrik pertama Proton akan mulai memproduksi mobil listrik Proton e.Mas 7. Selanjutnya, Proton juga akan memproduksi mobil listrik keduanya, Poron e.Mas 5. Selain itu, kemitraan Proton dengan Zhejiang Geely Holding Ltd (Geely) juga akan memungkinkan merek-merek premium lainnya, seperti Zeekr, dirakit secara lokal pabrik baru tersebut.

    Pabrik mobil listrik pertama buat merek mobil nasional Malaysia itu berdiri di lahan seluas 5,57 hektar. Tak tanggung-tanggung, pabrik perakitan itu menghabiskan investasi 82 juta ringgit (Rp 318,1 miliar).

    Untuk tahap pertama, pabrik tersebut bisa memproduksi 20 ribu unit mobil listrik per tahun. Produksinya dapat ditingkatkan hingga maksimal 45 ribu unit per tahun.

    Pabrik pertama mobil listrik Malaysia itu dirancang dan dibangun melalui kerja sama dengan Geely. Fasilitas perakitan EV pertama yang dibangun khusus oleh Proton dan Malaysia ini menggabungkan operator produksi yang terotomatisasi dan sangat terlatih.

    “Peluncuran pabrik kendaraan listrik canggih ini menandai tonggak bersejarah bagi Proton dan industri otomotif Malaysia. Fasilitas ini, yang dibangun dengan teknologi canggih dan berfokus pada skalabilitas, akan menjadi tulang punggung komitmen kami untuk memproduksi kendaraan listrik kelas dunia. Proton e.MAS 7, yang telah diterima oleh konsumen Malaysia, hanyalah awal dari perjalanan kami menuju masa depan yang berkelanjutan,” ujar Dr. Li Chunrong, CEO Proton.

    Mobil listrik Proton sebenarnya adalah model Geely. Pabrikan mobil asal China itu memberikan panduan teknis mengenai sistem produksi, membantu pemilihan peralatan, dan mengerahkan para ahli untuk membantu instalasi dan uji coba. Geely juga memfasilitasi pelatihan di luar negeri bagi staf Proton dan memastikan pabriknya selaras dengan standar manufaktur kendaraan listrik global.

    (rgr/dry)

  • Pabrik Hyundai di AS Digerebek, Ratusan Orang Ditangkap

    Pabrik Hyundai di AS Digerebek, Ratusan Orang Ditangkap

    Jakarta

    Pabrik Hyundai di Georgia digerebek imigrasi AS. Ratusan pekerja yang kebanyakan warga Korea Selatan itu pun ditangkap.

    Ratusan pekerja di pabrik baterai mobil Hyundai Motor yang tengah dibangun di Georgia ditahan dalam razia yang dilakukan otoritas AS. Pabrik itu merupakan salah satu investasi besar Hyundai di Negeri Paman Sam. Sekitar 475 pekerja, yang sebagian besar warga negara Korea Selatan ditangkap, demikian menurut pejabat imigrasi AS sebagaimana dilansir Reuters.

    Penggerebekan itu juga disebut sebagai operasi penegakan hukum terbesar di satu lokasi dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS. Operasi penggerebekan yang diberi nama ‘Operation Low Voltage’ ini melibatkan lebih dari 400 petugas penegak hukum setelah melakukan penyelidikan berbulan-bulan. Adapun fasilitas pabrik tersebut merupakan usaha patungan antara LGES (LG Energy Solution) dan Hyundai Motor. Rencananya pabrik beroperasi pada akhir tahun ini.

    “Ini bukan operasi imigrasi di mana agen masuk ke lokasi, mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka di bus,” ungkap Steven Schrank, agen khusus yang memimpin penyelidikan di Georgia.

    Operasi penggerebekan dilakukan oleh Badan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE/ Immigration and Customs Enforcement). ICE diketahui kerap melakukan operasi serupa terhadap pekerja dan imigran asing, di mana langkah ini merupakan salah satu kebijakan utama pemerintahan Donald Trump.

    Dikutip dari Guardian, pabrik yang digerebek adalah pabrik baterai yang nantinya akan mensuplai baterai untuk mobil listrik Hyundai dan Kia. Pabrik ini rencananya baru akan beroperasi pada akhir 2025.

    Para pekerja yang ditangkap, ditahan di Folkston, Georgia. Schrank menjelaskan sebagian besar dari 475 orang tersebut adalah warga negara Korea Selatan. Sementara media Korea Selatan memperkirakan jumlah warga negara Korsel yang ditahan sekitar 300 orang.

    Mengutip pemberitaan The New York Times, mayoritas pekerja yang ditangkap bukanlah karyawan Hyundai atau LG, melainkan kontraktor. Hyundai memastikan tidak ada pekerjanya yang ditangkap. Sedangkan LG Energy Solution menyebut 47 pekerjanya ditangkap dari penggerebekan tersebut. Pekerja LG yang ditangkap berperan membantu mengawasi pembangunan pabrik dan datang ke AS dengan visa atau melalui program pembebasan visa.

    Dari kejadian ini, Kepala Operasi Manufaktur Hyundai Amerika Utara, Chris Susock disebut akan mengambil alih seluruh pengelolaan di pabrik Georgia.

    “Kami akan melakukan penyelidikan untuk memastikan semua pemasok dan subkontraktor mematuhi undang-undang dan aturan. Hyundai tidak toleran terhadap mereka yang melanggar hukum,” ujarnya.

    (dry/din)

  • Tesla Siap Bayar Elon Musk Rp 16.400 Triliun, Asalkan…

    Tesla Siap Bayar Elon Musk Rp 16.400 Triliun, Asalkan…

    Jakarta

    CEO Tesla, Elon Musk, berpotensi menjadi triliuner pertama di dunia dalam dolar Amerika Serikat. Musk, pria berumur 54 tahun yang saat ini oran terkaya dunia, akan menerima USD 1 triliun oleh Tesla atau sekitar Rp 16.400 triliun, jika perusahaan mobil listriknya itu memenuhi serangkaian target selama 10 tahun ke depan.

    Tesla mengatakan Musk akan dibayar sangat besar jika beberapa target mulai dari produksi mobil hingga nilai valuasi total perusahaan, terpenuhi selama periode tersebut. Perusahaan harus mencapai valuasi pasar sebesar USD 2 triliun dan mencapai 20 juta pengiriman kendaraan agar Musk bisa mulai menerima pembayaran tersebut.

    Sebagai catatan, dikutip detikINET dari Global News, Tesla mengirimkan kurang dari dua juta kendaraan pada tahun 2024 sehingga target itu sangat tinggi. Adapun valuasi pasarnya saat ini adalah USD 1,1 triliun.

    Tesla juga diwajibkan memiliki satu juta robotaxi yang beroperasi secara komersial dan satu juta bot kecerdasan buatan. Syarat lainnya, Musk wajib tetap bersama Tesla setidaknya selama tujuh setengah tahun untuk mencairkan saham dan 10 tahun untuk mendapatkan jumlah penuh. Semua kompensasi akan diberikan dalam bentuk saham.

    Tesla menyebut bahwa mereka perlu memberi insentif kepada Musk agar memfokuskan perhatian ke perusahaan. Dewan direksi Tesla percaya Musk memiliki karakteristik kepemimpinan yang diperlukan untuk mentransformasi Tesla dan mewujudkan misi jangka panjang pada tingkat tak tertandingi. Menurut Forbes, kekayaan bersih Musk saat ini lebih dari USD 400 miliar.

    Namun Tesla belakangan mengalami serangkaian tantangan. Saham perusahaan anjlok 25% tahun ini, sebagian besar karena reaksi keras atas afiliasi Musk dengan Presiden AS Donald Trump.

    Tesla juga menghadapi persaingan yang semakin ketat, khususnya dari produsen mobil listrik China. Penjualan Tesla juga anjlok tajam di Eropa setelah Musk berpihak pada partai politik sayap kanan di Jerman.

    (fyk/fyk)

  • SUV Mewah BYD Meluncur Minggu Depan, Ini Bocoran Harganya

    SUV Mewah BYD Meluncur Minggu Depan, Ini Bocoran Harganya

    Jakarta

    BYD melalui sub brand mewah, Yangwang bakal merilis SUV baru pada 12 September 2025. SUV super bongsor itu punya nama Yangwang U8L.

    Menurut laporan dari CarNewsChina, Yangwang U8L bakal resmi diluncurkan pada 12 September mendatang. SUV ini digadang-gadang sebagai versi yang lebih panjang dari model Yangwang U8 sebelumnya.

    Yangwang U8L bukan sekadar mobil mewah biasa. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah bobotnya yang mencapai 3,6 ton atau tepatnya 3.595 kg! Bobot kosong ini hampir setara dengan bobot sebuah truk ringan. Total berat kotor kendaraannya bahkan mencapai 4.210 kg.

    SUV ini memiliki panjang 5.400 mm, lebar 2.049 mm, dan tinggi 1.921 mm, dengan jarak sumbu roda 3.250 mm.

    Angka ini menjadikannya salah satu SUV terberat di pasaran. Bobot masif ini tentu tak lepas dari teknologi canggih dan material premium yang digunakannya. Tak hanya itu, bobot tersebut juga kemungkinan besar dipengaruhi oleh kapasitas baterai yang besar untuk menunjang performa yang buas.

    Soal harga, Yangwang U8L jelas bukan untuk semua orang. Mobil ini dibanderol 1,3 juta yuan, yang jika dikonversikan setara dengan US$ 181.130. Jika dihitung ke mata uang rupiah, harganya tembus sekitar Rp 2,7 miliar!

    Harga tersebut ini menempatkan Yangwang U8L langsung di segmen SUV ultra-mewah, bersaing dengan mobil-mobil premium dari pabrikan Eropa.

    Soal spesifikasi teknis, Yangwang U8L menggunakan kombinasi mesin bensin dan motor listrik untuk menghasilkan tenaga dan jarak tempuh yang luar biasa.

    Yangwang U8L disebut punya bekal mesin bensin 2.0-liter turbocharged. Namun, fungsinya berbeda dari mesin mobil biasa. Mesin ini tidak menggerakkan roda. Sebaliknya, ia berfungsi sebagai generator untuk mengisi ulang baterai saat mobil berjalan. Tujuannya adalah memperpanjang jarak tempuh mobil listrik, sehingga Anda tidak perlu khawatir kehabisan daya di perjalanan jauh.

    Yangwang U8L digadang-gadang punya tenaga dengan muntahan 880 kilowatt setara dengan 1.180 tenaga kuda, jumlah yang sangat besar dan biasanya hanya ditemukan pada mobil-mobil supercar. Tenaga sebesar ini menunjukkan akselerasi dan kecepatan puncak yang luar biasa.

    Selanjutnya bicara torsi, mobil ini punya 1.280 Nm. Torsi sebesar ini sangat berguna untuk akselerasi instan, mendaki tanjakan, atau membawa beban berat.

    Jangkauan gabungan 1.160 km berarti mobil ini bisa menempuh jarak sejauh itu dalam sekali pengisian daya baterai penuh dan tangki bensin penuh.

    (riar/lua)

  • Seberapa Hemat Pengeluaran Pakai Mobil Listrik? Cukup Rp 9 Ribuan per Hari

    Seberapa Hemat Pengeluaran Pakai Mobil Listrik? Cukup Rp 9 Ribuan per Hari

    Jakarta

    Kendaraan listrik dikenal bisa memberi keuntungan signifikan dalam hal efisiensi biaya operasional sehari-hari. Seberapa hemat ya jika kita menggunakan mobil listrik untuk aktivitas harian?

    Sebagai gambaran, bagi masyarakat perkotaan umumnya rata-rata jarak tempuh sekitar 50 km per hari. Contohnya untuk mobil listrik AION UT, klaimnya hanya perlu biaya Rp 9.690 per hari, atau setara Rp290.760 per bulan.

    Jika dihitung sepanjang tahun, pengeluaran untuk kebutuhan energi menggunakan AION UT berkisar Rp 3.489.168. Angka tersebut diklaim jauh lebih hemat dibandingkan
    kendaraan konvensional yang rata-rata masih memerlukan belasan juta rupiah per tahun untuk mobilitas dengan jarak yang sama.

    Tidak hanya menawarkan efisiensi energi, mobil listrik seperti AION UT juga tawarkan keuntungan dalam perawatan yang murah. Mobil ini menawarkan perawatan gratis selama tiga tahun atau jarak tempuh 40.000 km.

    Selain itu, insentif pajak kendaraan berbasis energi terbaru ini turut memberikan keringanan tambahan. AION UT hanya memerlukan sekitar Rp 400.000 per tahun untuk
    pajak kendaraan.

    Total Penghematan Hingga 80%

    Secara keseluruhan, total biaya operasional AION UT hanya sekitar Rp 4.889.168 per tahun. Perhitungan ini mencakup biaya charge, perawatan, dan pajak. Jika dibanding rata-rata biaya hatchback lain dengan jarak tempuh serupa, penghematan yang bisa didapatkan mencapai hingga 80%.

    Lebih dari sekadar sarana transportasi, AION UT menjadi solusi mobilitas cerdas yang menggabungkan gaya hidup modern, kepedulian terhadap lingkungan, dan efisiensi
    finansial. Keuntungan ini menjadikan AION UT pilihan ideal bagi masyarakat perkotaan yang mengutamakan kenyamanan, teknologi, serta keberlanjutan.

    “Penghematan biaya operasional yang signifikan ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan value for money yang
    nyata bagi konsumen. Inilah wujud mobilitas masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan,” ungkap Andry Ciu, CEO GAC Indonesia, dalam keterangannya.

    Ilustrasi biaya operasional menggunakan mobil listrik Foto: Dok. AION

    (lua/riar)

  • Kawasan Industri dan Pergudangan RI Terdongkrak Tren Cek Ombak Investor China

    Kawasan Industri dan Pergudangan RI Terdongkrak Tren Cek Ombak Investor China

    Bisnis.com, JAKARTA – Pasar kawasan industri dan pergudangan modern di Tanah Air kembali semarak pada semester I/2025, utamanya terdongkrak agenda ‘cek ombak’ para industriawan mancanegara, terutama asal China.

    Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mencatat penjualan kawasan industri di kawasan Greater Jakarta telah menembus 125,94 hektare pada paruh awal 2025, dengan dominasi Artha Industrial Hill (AIH) dan Modern Cikande sebagai pemimpin transaksi.

    Secara terperinci, AIH mencatatkan transaksi hingga 41,1 hektare, sementara Modern Cikande dengan 40,26 hektare. Lantas, ada juga Greenland International Industrial Center (GIIC) mengantongi 17,7 hektare, disusul Jababeka dan Subang Smartpolitan yang sama-sama di sekitar 10 hektare.

    “Gelombang signifikan investasi dari China menjadi pendorong, terutama demi strategi diversifikasi akibat kebijakan tarif Trump. Ketertarikan investor pada kawasan seperti Subang juga menggambarkan ada tren investor mulai mencari peruntungan di luar traditional hubs yang ada di sekitar Jabodetabek,” ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, dikutip Sabtu (6/9/2025).

    Tren ‘cek ombak’ investor asing ini turut tercermin dari realisasi transaksi secara sektoral di kuartal II/2025 yang cenderung beragam. Salah satu contohnya AIH mendapat tenant manufaktur permesinan dan pemain ekosistem baterai, GIIC kedatangan perusahaan fast moving consumer goods (FMCG), sementara Subang Smartpolitan mengantongi transaksi signifikan dari sektor high-tech garmen.

    Modern Cikande pun mengantongi transaksi yang tak kalah beragam, sebab kedatangan dua investasi dari China, yakni satu di bidang produsen peralatan masak, serta satu manufaktur alat perkantoran. Ada juga investasi lokal dari sebuah operator pergudangan dan perusahaan ekosistem baja.

    Alhasil, secara total Colliers mencatat sektor-sektor yang paling ramai mengakuisisi lahan kawasan industri RI di tahun ini secara berturut-turut, yakni permesinan (22,79%), peralatan rumah tangga (11,96%), pusat data (12,78%), alat perkantoran (12,77%), tekstil (9,9%), garmen (6,67%), kimia (4,86%), FMCG (2,78%), dan pergudangan (2,51%).

    “Transaksi tahun ini memang jauh dari tren tahun lalu yang begitu masif karena kedatangan pabrik mobil listrik besar. Tapi apabila melihat tren 2020—2023, sebenarnya capaian tahun ini terbilang kembali menguat di tengah berbagai gejolak yang terjadi beberapa waktu belakangan,” tambahnya.

    Sementara untuk sektor pergudangan, Country Head sekaligus Kepala Bidang Logistik & Perindustrian Jones Lang Lasalle (JLL) Indonesia Farazia Basarah menjelaskan adanya tren serupa.

    Secara umum, bahkan permintaan pergudangan pada paruh awal 2025 telah mencapai 106.000 meter persegi alias telah melampaui capaian sepanjang 2024.

    Padahal, tercatat belum ada suplai baru yang terealisasi di sepanjang tahun ini. Praktis, tingkat okupansi per Juni 2025 tembus 94% dari total pangsa pasar pergudangan di beberapa kawasan utama Tanah Air seluas 2,9 juta meter persegi.

    Farazia mengungkap permintaan didorong aksi ekspansi industriawan asal China dan sekitarnya. Sektor paling mencolok, antara lain otomotif dan komponennya, elektronik, peralatan medis, tekstil dan turunannya, serta fast moving consumer goods (FMCG).

    “Mayoritas memilih sewa gudang hibrida yang bisa lite manufacturing, seperti perakitan komponen. Tujuannya buat cek ombak pasar Indonesia, sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun pabrik sendiri di kawasan industri,” ujarnya ketika ditemui Bisnis selepas acara di kantor JLL, dikutip Sabtu (6/9/2025).

    Menurutnya, strategi cek ombak lewat sewa pergudangan menjadi pilihan investor karena biayanya lebih terjangkau, cepat terealisasi, dan fleksibel dari sisi waktu. Momentum ini setidaknya akan berlangsung sampai 3-4 tahun ke depan.

    Farazia mencontohkan ada fenomena salah satu kliennya yang memutuskan menyewa gudang hingga 70.000 meter persegi sekaligus. Sambil wait n see, mereka meneguhkan komitmen membangun pabrik dalam beberapa tahun ke depan.

    “Salah satu klien manufaktur China ini awalnya cari lahan, tapi karena makan waktu dan investasi cukup besar, akhirnya sewa gudang dulu. Ketika pasar Indonesia dianggap sustainable buat long-term, mereka akan cari lahan lagi. Tahun ini trennya sedang seperti ini,” ungkapnya.

    Adapun, beberapa indikator yang akan terus mereka perhatikan, misalnya terkait pertumbuhan ekonomi nasional, permintaan kendaraan elektrifikasi (EV), perkembangan bidang energi terbarukan seperti panel surya, juga pasar peralatan medis.

    Tak heran, momentum ini turut membawa sentimen positif buat para pengembang properti kawasan industri dan pergudangan swasta, hingga mendorong aksi akuisisi dari grup konglomerasi.

    Sebut saja aksi entitas Grup Astra melalui PT Saka Industrial Arjaya yang baru-baru ini mencaplok PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP), pengelola 13 aset pergudangan dengan total area tersewa lebih dari 546.000 meter persegi di kawasan Jabodetabek dan Jawa Timur.

    Selain itu, Grup Djarum lewat Dwimuria Investama Andalan pada Mei lalu pun tercatat membeli 27,3% saham emiten kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), pengembang Subang Smartpolitan, alias kawasan yang sedang naik daun karena menjadi pusat produksi mobil listrik BYD.

    “Aksi Astra terhadap MMLP termasuk strategis, karena memang developer pergudangan modern, ya. Sementara pemain kawasan industri juga pasti ikut terkena sentimen positif, karena banyak pergudangan berada di dalamnya, atau terkait dengan jaringan ekosistem kawasan,” tutup Farazia.

  • Harga Mobil Listrik Bekas ‘Melorot’, VinFast Pasang Strategi Ini

    Harga Mobil Listrik Bekas ‘Melorot’, VinFast Pasang Strategi Ini

    Jakarta

    Menurunnya harga jual kembali mobil listrik bekas masih menjadi momok menakutkan untuk sebagian pecinta otomotif. Tentu hal ini banyak penyebabnya, salah satunya dengan semakin murahnya mobil listrik baru, ditambah banyaknya pabrikan yang mengurangi harga jualnya.

    Situasi tersebut membuat pabrikan otomotif yang memang memfokuskan pada penjualan mobil listrik coba menerapkan strategi baru.Salah satunya produsen mobil asal Vietnam, yang memberi garansi bahwa harga mobil listrik bekas mereka tidak akan jatuh.

    Agar bisa menjaga harga jual mobil bekas VinFast, produsen dengan logo V ini resmi memperkenalkan jaminan nilai jual kembali minimal 73% hingga tiga tahun. Sehingga memastikan bahwa depresiasi harga kembali bukan lagi masalah bagi FinVast.

    Dalam siaran resmi yang diterima detikOto, jaminan VinFast ini merupakan komitmen mereka kepada konsumen. Hal ini dibuktikan dengan data riset Vinfast yang mengatakan, dalam enam bulan pertama kepemilikan, tingkat pembelian ulang (repurchase) mencapai 93%, bukti nyata kepuasan pelanggan. Bahkan seiring berjalannya waktu, loyalitas tetap tinggi: 91,7% pada bulan ke-8, 90,3% pada bulan ke-10, dan 89% di tahun pertama.

    Selanjutnya dijelaskan data jangka panjang semakin menegaskan stabilitas dan kepercayaan konsumen. Setelah dua tahun, tingkat pembelian ulang masih kuat di angka 78%, dengan tingkat tukar tambah (trade-in) sebesar 81%. Hingga 36 bulan, loyalitas pelanggan tetap terjaga dengan tingkat pembelian ulang sebesar 70% dan tukar tambah sebesar 73%, angka yang jauh melampaui standar industri.

    Dengan menghadirkan jaminan nilai jual kembali yang belum pernah ada sebelumnya di industri, VinFast tidak hanya menghilangkan kekhawatiran konsumen terkait depresiasi, tetapi juga memosisikan diri sebagai pionir di pasar kendaraan listrik. Langkah inovatif ini berpotensi mengubah standar industri sekaligus mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia dan wilayah sekitarnya.

    Edisi spesial VinFast VF6 dan VF7 yang berkolaborasi dengan Disney. Foto: dok. FinVast

    Selanjutnya dijelaskan, Kebijakan baru yang mulai berlaku sejak 1 Agustus 2025 memberikan dua opsi pembelian untuk masyarakat Indonesia, yakni: membeli langsung dengan baterai, atau melalui skema sewa baterai (battery subscription) dengan jarak tempuh tak terbatas.

    Skema ini diklaim secara signifikan menurunkan harga beli awal. Konsumen dapat menghemat mulai dari Rp 45,6 juta untuk VF 6 Plus hingga Rp 112,86 juta untuk VF e34, yang merupakan penghematan terbesar dalam jajaran produk. Biaya sewa bulanan pun dirancang terjangkau, mulai dari Rp 253 ribu (VF 3) hingga Rp 1,03 juta (VF 7 Plus AWD).

    Model sewa baterai ini juga memberikan ketenangan bagi konsumen, mengingat degradasi baterai dan biaya perbaikan sering menjadi kekhawatiran utama di pasar kendaraan listrik. Program ini pada dasarnya merupakan “garansi baterai seumur hidup” untuk pasar Indonesia, di mana VinFast bertanggung jawab penuh atas performa baterai.

    Dalam kebijakan ini,VinFastme nanggung seluruh biaya perawatan, perbaikan, hingga penggantian baterai jika kapasitas pengisian daya turun di bawah 70%. Komitmen ini melengkapi garansi kendaraan VinFast, menempatkan perusahaan sebagai pemimpin layanan purna jual di industri kendaraan listrik global. VinFast juga meringankan beban konsumen dengan kebijakan pengisian daya gratis di seluruh jaringan stasiun V-Green.

    Dalam pemberitaan detikOto sebelumnya, CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto menegaskan bahwa masyarakat Indonesia berhak untuk merasakan mobil listrik.

    “Izinkan saya sedikit merefleksikan perjalanan kita bersama. Lebih dari satu tahun yang lalu, VinFast mengambil langkah besar dengan masuk ke pasar Indonesia. Saat itu, kami menyampaikan komitmen yang jelas: membangun ekosistem kendaraan listrik yang menyeluruh dan berkelanjutan di Indonesia,” ucap Kariyanto Hardjosoemarto.

    Kariyanto juga menambahkan, untuk bisa bersaing di Indonesia tidaklah cukup dengan mengandalkan produk terbaik. Ada beberapa langkah pasti yang juga dilakukan VinFast di tanah air.

    “Namun kendaraan saja tidak cukup, kami juga terus membangun infrastruktur pendukung agar pengalaman menggunakan EV menjadi semakin mudah dan menyenangkan. Saat ini kami telah membuka 22 showroom di seluruh Indonesia agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses produk dan layanan kami. Secara paralel, kami menargetkan pembangunan purnajual yang mencakup 500 bengkel resmi hingga akhir tahun, untuk memastikan layanan purnajual yang andal,” Kariyanto menambahkan.

    (lth/din)

  • Elon Musk Berpotensi Jadi Triliuner Pertama di Dunia

    Elon Musk Berpotensi Jadi Triliuner Pertama di Dunia

    GELORA.CO -Elon Musk berpeluang menjadi triliuner pertama di dunia setelah Tesla mengumumkan rencana paket kompensasi baru yang fantastis.

    Dalam dokumen resmi yang disampaikan ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada Jumat, 5 September 2025, Tesla menawarkan orang terkaya di dunia itu 423,7 juta saham tambahan senilai sekitar 143,5 miliar Dolar AS (setara Rp2.200 triliun).

    Namun, untuk mendapatkan paket ini, Musk harus membuat Tesla mencapai nilai perusahaan sebesar 8,5 triliun Dolar AS, jauh melampaui kapitalisasi pasar Tesla saat ini yang masih 1,1 triliun Dolar AS.

    Ketua Tesla, Robyn Denholm, optimistis Musk bisa mencapainya.

    “Pertumbuhan yang sekarang tampak mustahil bisa diwujudkan lewat ide-ide baru, teknologi lebih canggih, dan inovasi besar,” ujarnya, dikutip dari New York Times, Sabtu 6 September 2025.

    Menurut Forbes, saat ini kekayaan Musk diperkirakan lebih dari 400 miliar Dolar AS. Jika target tercapai, gaji baru ini bisa menambah kekayaannya sekitar 900 miliar Dolar AS dan membuatnya menguasai hampir 29 persen saham Tesla, tingkat kendali yang sangat besar bagi seorang CEO.

    Meski begitu, Musk tak langsung menerima uangnya. Ia harus bertahan di Tesla setidaknya 7,5 tahun untuk mencairkan sebagian saham, dan 10 tahun untuk mendapatkannya penuh. Selain itu, ia wajib memenuhi target ambisius, seperti mengoperasikan 1 juta taksi otonom, mengembangkan 1 juta robot, dan meningkatkan laba Tesla lebih dari 24 kali lipat.

    Namun, mencapai target tersebut tidak mudah. Banyak perusahaan lain di dunia juga berlomba mengembangkan mobil dan robot tanpa pengemudi.

    Rencana gaji fantastis ini pun memicu pro dan kontra. Sejumlah investor menilai imbalan itu terlalu besar dan menganggap kinerja Musk beberapa tahun terakhir kurang memuaskan.

    Selain itu, penjualan dan laba Tesla sempat menurun tahun lalu, salah satunya karena Musk semakin aktif dalam politik sayap kanan dan sempat bekerja di pemerintahan Donald Trump, yang membuat sebagian pembeli mobil listrik liberal kecewa.

    Rencana kompensasi baru ini serupa dengan rencana kompensasi tahun 2018 yang memberikan Musk jutaan saham Tesla jika ia mencapai target yang awalnya tampak mustahil. 

    Ia mencapai target tersebut, tetapi seorang hakim di Delaware membatalkan paket kompensasi tersebut setelah para pemegang saham mengklaim bahwa paket tersebut berlebihan dan menyatakan bahwa dewan perusahaan tidak memberi tahu investor dengan benar tentang paket tersebut.

  • Awas Kaget, Setelah 2 Tahun Harga Mobil Listrik Turun Segini!

    Awas Kaget, Setelah 2 Tahun Harga Mobil Listrik Turun Segini!

    Jakarta

    Harga jual kembali mobil listrik turun drastis sekalipun baru dua tahun. Bahkan penurunannya cukup tajam.

    Harga mobil listrik bekas anjlok. Ini menjadi salah satu sorotan bagi mereka yang mau membeli mobil dan mempertimbangkan harga jual kembali sebagai faktor utama. Bukan rahasia lagi, harga jual kembali masih menjadi faktor krusial bagi orang RI sebelum membeli mobil. Penurunan harga mobil listrik bekas itu cukup drastis. Bahkan baru dua tahun pemakaian, penurunannya bisa mencapai 70 persen.

    “Untuk BEV (Battery Electric Vehicle), resale value sering kali lebih rendah, rata-rata nilainya tinggal 50-70 persen setelah dua tahun,” ungkap Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu saat dihubungi detikOto belum lama ini.

    Dijelaskan Yannes, depresiasi harga mobil listrik bekas itu bukan tanpa alasan. Kekhawatiran akan penurunan fungsi baterai menjadi salah satu faktor utamanya. Tak cuma itu, infrastruktur pengecasan yang masih terbatas juga dinilai jadi faktor lainnya.

    “Dan ketidakpastian teknologi akibat teknologi baterai yang begitu cepat berubah–daya simpan makin besar yang artinya daya jangkau makin jauh, tetapi harga baterai semakin murah,” lanjut Yannes.

    Meski begitu, tidak semua orang Indonesia menyorot soal harga bekas mobil listrik yang anjlok. Menurut Yannes, ada juga kalangan yang tak menjadikan resale value mobil listrik itu jadi pertimbangan. Mereka adalah generasi milenial dan juga generasi Z (gen Z).

    “Generasi muda lebih menekankan keberlanjutan lingkungan, teknologi, dan biaya operasional rendah. Situasi minat Gen Z terhadap kendaraan listrik meski resale value-nya rendah memperlihatkan pergeseran paradigma ini,” ujar Yannes.

    Situasi ini berbeda dengan generasi baby boomers dan generasi X yang menjadikan harga jual kembali faktor utama sebelum membeli mobil. Sebab, mereka menganggap bahwa pembelian kendaraan adalah aset finansial jangka panjang untuk stabilitas ekonomi keluarganya.

    (dry/rgr)

  • Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?

    Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?

    Jakarta

    Meski tren penjualan terus naik, harga jual kembali mobil listrik bener-bener bikin sakit hati. Dari penelusuran kami, ada mobil listrik yang harganya terjun bebas sampai Rp 100 juta lebih dalam setahun, dan sampai Rp 200 juta tak sampai dua tahun.

    Apa benar baterai jadi sumber masalahnya? Kapan harga jual kembali mobil listrik bisa naik dan stabil?

    (rgr/lth)