Transportasi: mobil listrik

  • Ambisi Logam Tanah Jarang China Cemari Sungai Mekong

    Ambisi Logam Tanah Jarang China Cemari Sungai Mekong

    Jakarta

    Para ahli ekologi memperingatkan, beberapa negara Asia Tenggara terancam menghadapi bencana ekologis, kecuali dilakukan tindakan segera untuk meredam ‘booming’ penambangan logam tanah jarang di Myanmar.

    Global Witness, sebuah organisasi pengawas lingkungan dan pelanggaran HAM yang berbasis di London melaporkan, Myanmar memiliki sumber terbesar di dunia unsur mineral tanah jarang berat. Mineral ini penting untuk pembuatan produk teknologi tinggi seperti turbin angin, mobil listrik, serta alat-alat medis.

    Sebagian besar tambang ini terletak di negara bagian Shan, lokasi perang saudara berkecamuk sejak kudeta militer terjadi di Myanmar pada tahun 2021.

    Departemen Pengendalian Pencemaran Thailand awal tahun ini menemukan kadar arsenik hampir empat kali lebih tinggi dari batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di beberapa bagian Sungai Kok, anak sungai Mekong yang mengalir dari Myanmar ke Thailand. Logam beracun lainnya juga terdeteksi pada tingkat yang membahayakan.

    Sungai Kok mengalir melewati provinsi Chiang Rai di Thailand utara sebelum bermuara ke Mekong, di mana konsentrasi arsenik juga dilaporkan telah terdeteksi.

    Mekong adalah sungai terpanjang di Asia Tenggara, yang menjadi sumber kehidupan bagi jutaan orang. Para ahli khawatir sistem irigasi yang mengairi hamparan luas lahan pertanian dan pasokan air minum di wilayah tersebut turut terkontaminasi. WHO telah melaporkan bahwa paparan jangka panjang terhadap arsenik dan logam lainnya dapat menyebabkan kanker, gangguan saraf, dan kegagalan organ tubuh.

    “Apa yang kita lihat sekarang hanyalah permulaan,” kata Pianporn Deetes, direktur kampanye International Rivers, sebuah LSM konservasi pada DW.

    “Jika tidak dikendalikan, situasinya bisa memburuk dengan cepat. Kemungkinan ada ratusan tambang ilegal di kawasan hulu, dan air yang terkontaminasi berat menyebar melalui Sungai Mekong dan anak-anak sungainya, dan pada akhirnya menyebabkan pengasaman air yang terjadi hingga ke laut,” kata Deetes.

    Di luar kendali Bangkok?

    Setelah petisi dari komunitas setempat di bulan Juni, otoritas Thailand mengusulkan pembangunan penghalang sedimen bawah air atau bendungan mini di Sungai Kok untuk menjebak endapan beracun agar tidak mencapai desa-desa.

    Namun, kelompok lingkungan mengatakan, infrastruktur semacam itu akan memakan waktu bertahun-tahun untuk dapat diselesaikan, sementara krisis sudah di depan mata.

    Bangkok tidak punya banyak pilihan. Masalahnya bersumber dari sebagian besar wilayah di Myanmar, khususnya di negara bagian Shan, di mana tambang-tambang baru di wilayah tersebut berada di bawah kendali United Wa State Army (UWSA), sebuah kelompok bersenjata yang mengelola dua wilayah otonomi khusus di Myanmar. UWSA didukung oleh Cina.

    Reuters melaporkan, UWSA memberikan perlindungan bersenjata untuk operasi pertambangan yang dijalankan oleh perusahaan Cina di sana. Baik penguasa militer Myanmar maupun organisasi internasional tidak memiliki kendali atas wilayah tersebut.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Sejauh ini masih belum diketahui apakah pencemaran tersebut masih terkonsentrasi di Thailand utara atau sudah meluas ke negara-negara hilir Sungai Mekong.

    “Sangat mungkin, cemaran bahan kimia beracun dan logam berat terdeteksi di Kamboja,” ujar Brian Eyler, direktur Program Asia Tenggara di Stimson Center, kepada DW. Eyler menambahkan, 60% asupan protein di Kamboja berasal dari tangkapan ikan liar di Sungai Mekong.

    Dalam beberapa minggu terakhir, kelompok masyarakat sipil menyerukan tindakan lebih tegas dari Komisi Sungai Mekong (MRC), sebuah badan antar-pemerintah yang dibentuk Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam pada tahun 1990-an untuk bersama-sama mengelola sungai Mekong.

    “MRC harus segera membangun stasiun pemantauan logam berat, dan memastikan komunitas di seluruh daerah yang dilewati aliran sungai memiliki akses atas informasi yang akurat dan transparan,” desak Pianporn.

    Sejauh ini MRC meremehkan seruan tersebut. Pada bulan Juli, lembaga itu melaporkan kadar arsenik di empat dari lima lokasi pengambilan sampel di Thailand dan Laos di atas batas aman. Namun, MRC hanya menggambarkan situasinya sebagai “masalah lingkungan lintas batas yang cukup serius.”

    Para analis sepakat, tanggung jawab akhir terletak di ‘pundak’ Beijing, yang menguasai sekitar 60% produksi logam tanah jarang global serta hampir 90% proses pemurniannya.

    Sekitar tahun 2010 Cina melarang banyak bentuk penambangan tanah jarang di dalam negeri, karena kekhawatiran terhadap kerusakan lingkungan. Namun, hal ini justru mendorong makin banyak perusahaan Cina untuk berpindah ke selatan, dan mengoperasikan pertambangan di perbatasan Myanmar, khususnya di negara bagian Kachin dan Shan.

    Pada tahun 2018, pemerintah sipil Myanmar melarang ekspor dan memerintahkan perusahaan tambang Cina menghentikan operasi. Namun sejak tahun 2021, ekstraksi terus berlanjut di tengah konflik sipil yang makin meluas di sana.

    Apakah situasinya kian memburuk?

    “Beijing harus menjamin, bahwa semua impor logam tanah jarang hanya berasal dari tambang yang mematuhi hukum dan standar lingkungan Cina,” kata Pianporn kepada DW. “Jika Cina serius ingin memimpin dalam hal ‘peradaban ekologis’, maka mereka harus bertindak secara akuntabel dan transparan,” tambahnya. Namun, jika Beijing merespon dengan keras maka itu akan bertentangan dengan kepentingan nasional mereka di tengah persaingan ketat geopolitis menguasai logam tanah jarang ini.

    Asisten Profesor Dulyapak Preecharatch dan dosen Studi Asia Tenggara di Universitas Thammasat mengatakan, dalam mempraktikkan kebijakan luar negerinya di wilayah seperti Asia Tenggara, dalam hubungan bilateralnya Cina selalu menekankan prinsip kedaulatan negara, di mana mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk peraturan lingkungannya.

    Dengan demikian, Beijing bisa mengatakan, mereka tidak ikut campur dalam penambangan tanah jarang di Myanmar, karena pengawasan terhadap kerusakan lingkungan adalah kedaulatan Myanmar, dan Cina tidak perlu “mempertimbangkan masalah yang dihadapi negara-negara hilir lainnya,” jelas Preecharatch kepada DW.

    “Demam” tanah jarang tidak hanya terjadi di Myanmar. Setidaknya ada 15 tambang teridentifikasi di sepanjang anak sungai Mekong di Laos. Kamboja saat ini belum memiliki tambang tanah jarang berskala besar yang aktif, tetapi eksplorasi sedang berlangsung.

    Para ahli lingkungan khawatir akan adanya reaksi berantai pencemaran di kawasan sungai Mekong.

    “Situasi ini kemungkinan besar akan semakin memburuk,” ujar Eyler dari Stimson Center kepada DW.

    “Ada kemungkinan seluruh populasi ikan di sungai tercemar, dan kawasan lahan basah di sepanjang aliran sungai yang merupakan zona produksi pertanian untuk dunia, tidak dapat digunakan untuk waktu yang lama,” tambahnya.

    Untuk saat ini, Mekong masih dianggap sebagai salah satu sungai besar yang masih relatif bersih di dunia jika dibandingkan dengan sungai Gangga (India) atau Yangtse (Cina). Namun para ahli khawatir, reputasi itu akan segera hilang.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

  • Insentif Mobil Listrik CBU Tak Lanjut, GAC Indonesia Bilang Begini

    Insentif Mobil Listrik CBU Tak Lanjut, GAC Indonesia Bilang Begini

    Jakarta

    Pemerintah memutuskan untuk menyetop insentif terhadap mobil listrik yang diimpor secara utuh alias CBU (Completely Built Up). Insentif itu akan berakhir di 31 Desember 2025. Bagaimana tanggapan GAC Indonesia sebagai salah satu manufaktur kendaraan listrik di Tanah Air?

    “Selama peraturannya enggak berubah, apabila peraturannya seperti itu, mestinya itu menjadi berita baik buat saya (GAC Indonesia). Karena produk (GAC Indonesia) AION (misalnya) sudah tidak ada lagi yang CBU,” ujar CEO GAC Indonesia, Andry Ciu, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

    Dikatakan Andry, GAC yang hadir di Indonesia melalui kerja sama dengan Indomobil Group, sejak awal sudah berkomitmen buat mempercepat investasi di Indonesia. “Maka kita genjot pembangunan pabrik, sehingga siap di bulan Mei dan mulai beroperasi waktu Juni kemarin,” sambung Andry.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, bahwa program insentif mobil listrik CBU lewat komitmen investasi tidak dilanjut, dan berakhir pada 31 Desember 2025.

    “Tahun ini InsyaAllah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU. Izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat,” ungkap Agus belum lama ini.

    Dengan demikian, para produsen yang memanfaatkan skema tersebut, wajib memproduksi mobilnya di dalam negeri mulai Januari 2026. BYD, Xpeng, VinFast, Geely, Citroen, hingga AION merupakan deretan produsen yang mendapatkan insentif untuk mengimpor mobil listrik ke Indonesia.

    Insentif yang dimaksud berupa pembebasan bea masuk dan juga Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah. Deretan mobil listrik impor yang dijual keenam pabrikan itu hanya dikenai PPN sebesar 12 persen.

    Sejatinya tanpa insentif, mobil listrik yang diimpor ke Indonesia itu dibebankan tarif sebesar 77 persen yang terdiri dari bea masuk 50 persen, PPnBM 15 persen, dan PPN 12 persen.

    Adapun produsen yang memanfaatkan fasilitas terkait diwajibkan berkomitmen memproduksi kendaraan di dalam negeri setelah impor dengan rasio 1:1. Dengan demikian, mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen yang menikmati insentif itu wajib memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor CBU.

    (lua/din)

  • Sewa Rp 22 Juta/Bulan, Segini Pajak Tahunan Mobil Listrik Honda

    Sewa Rp 22 Juta/Bulan, Segini Pajak Tahunan Mobil Listrik Honda

    Jakarta

    Mobil listrik Honda bisa disewa dengan tarif Rp 22 juta per bulan. Dengan harga segitu, pajak tahunannya berapa ya?

    Honda untuk pertama kalinya meluncurkan mobil listrik di Indonesia. Bagi yang tertarik, mobil listrik pertama Honda itu hanya bisa dimiliki dengan skema sewa. Biaya sewanya Rp 22 juta per bulan selama lima tahun. Honda juga menawarkan opsi kepemilikan di akhir masa berlangganan. Selama berlangganan, akan ada sejumlah fasilitas yang didapatkan konsumen, terutama berkaitan dengan kepemilikan Honda e:N1.

    Pertama, konsumen akan mendapatkan perangkat pengisian daya baik itu di rumah (home charger) maupun portable charger. Selain itu, konsumen tak perlu khawatir akan perawatan mobilnya. Biaya langganan Rp 22 juta per bulan tersebut, sudah termasuk perawatan berkala.

    Asuransi kendaraan juga termasuk di dalamnya. Konsumen juga tak perlu khawatir soal bayar pajak tahunan karena masuk dalam paket berlangganan. Jadi kamu nggak perlu repot tiap tahun bayar pajaknya. Pun kalau pajaknya ditanggung sendiri, biayanya cukup murah.

    Ditelusuri detikOto dalam laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pajak tahunan Honda e:N1 itu Rp 143.000. Adapun komponen pajak yang dibayar hanyalah SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan). Sedangkan PKB Pokok dikenai tarif nol sebagaimana mobil listrik lain.

    Kenapa Pajak Mobil Listrik Murah?

    Mobil listrik memang mendapat keringanan berupa pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Jadi motor dan mobil listrik yang berbasis baterai atau Battery Electric Vehicles (BEV) tidak dikenakan pajak lagi.

    Aturan ini berlaku sejak diundangkan pada 11 Mei 2023 yang tercantum Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama, dan Pajak Alat Berat Tahun 2023. Berikut ini bunyi pasal 10:

    1. Pengenaan PKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB
    2. Pengenaan BBNKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan BBNKB

    (dry/din)

  • Sumber Duit RI Terancam Hilang, Nikel 2 Tahun Lagi Mulai Ditinggal

    Sumber Duit RI Terancam Hilang, Nikel 2 Tahun Lagi Mulai Ditinggal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Panasonic siap merilis teknologi baterai mobil listrik jenis baru dalam 2 tahun. Berbeda dengan baterai sebelumnya, teknologi baru ini menghapus hanya membutuhkan nikel dalam jumlah yang sangat sedikit.

    Panasonic adalah pemasok utama teknologi baterai untuk Tesla.

    Baterai jenis baru Panasonic didesain “tanpa anoda” pada saat proses manufaktur. Rancangan ini membuat kapasitas baterai meningkat hingga 25 persen atau sebanding dengan penambahan jarak tempuh mobil Tesla hingga 145 kilometer.

    Teknologi yang dikembangkan Panasonic akan membentuk anoda logam lithium saat baterai diisi listrik untuk pertama kalinya. Karena anoda tidak diproduksi saat proses manufaktur, baterai memiliki ruang lebih untuk material katoda seperti nikel, kobalt, dan aluminum. Dampaknya, kapasitas meningkat pesat meskipun besar baterai berukuran sama.

    Teknologi yang sama juga bisa diterapkan agar baterai menjadi lebih ringan dan murah, sehingga memiliki jarak tempuh yang sama dengan mobil listrik yang tersedia di pasar saat ini dengan ukuran baterai jauh lebih kecil dan dengan harga lebih murah.

    Panasonic menambahkan desain ini juga mengurangi kebutuhan atas nikel dengan signifikan. Nikel kini adalah salah satu material yang termahal dalam produksi baterai. Indonesia adalah salah satu negara produsen nikel terbesar di dunia.

    Baterai jenis baru itu diumumkan oleh CTO Panasonic Energy, Shoichiro Watanabe kepada media pada Kamis (18/9/2025). Reuters menyatakan teknologi serupa juga dikembangkan oleh produsen baterai lainnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sanksi Jika BYD cs Tak Penuhi Komitmen Produksi di Indonesia

    Sanksi Jika BYD cs Tak Penuhi Komitmen Produksi di Indonesia

    Jakarta

    Insentif untuk mobil listrik impor utuh atau CBU (completely build up) tak dilanjutkan di tahun depan. Penerima insentif itu harus melaksanakan komitmennya untuk memproduksi mobil di dalam negeri.

    Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Investasi No. 6 Tahun 2023 jo No. 1 Tahun 2024. Berdasarkan aturan itu, ada sejumlah kewajiban yang harus ditunaikan produsen mobil listrik penerima insentif EV CBU. Sebelum mendapatkan insentif, pabrikan itu harus menyertakan surat komitmen yang salah satu isinya adalah janji untuk memproduksi mobil listrik di dalam negeri.

    Mereka harus mulai memproduksi mobil listrik di dalam negeri paling lambat 1 Januari 2026. Dalam rentang Januari 2026 sampai dengan 31 Desember 2027, pabrikan mobil listrik itu harus memproduksi mobil dengan jumlah dan spesifikasi teknis yang minimal sama dengan yang diimpor.

    Selain itu, mobil listrik yang diproduksi lokal harus memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal yang sudah ditentukan pemerintah. Aturan tentang TKDN mobil listrik telah ditetapkan di Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 55 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Menurut Perpres itu, TKDN mobil listrik produksi lokal wajib mencapai 40 persen pada 2022-2026. Lalu naik menjadi 60 persen pada 2027-2029 dan 80 persen mulai 2030.

    Lalu bagaimana jika komitmen produksi lokal dengan jumlah dan spesifikasi teknis yang minimal sama tidak tercapai sampai 31 Desember 2027?

    Diatur dalam Permenves No. 6 Tahun 2023 jo No. 1 Tahun 2024, dalam hal produsen otomotif itu tidak dapat memenuhi komitmennya maka harus membayar sanksi. Tertulis pada pasal 10 ayat (7) aturan tersebut, jika pelaku usaha tidak menyampaikan surat keterangan verifikasi industri atau tidak memenuhi sebagian atau seluruh komitmen, maka Menteri menerbitkan surat pengenaan sanksi kepada Pelaku Usaha untuk melakukan pembayaran sanksi senilai insentif yang telah dimanfaatkan atas komitmen yang tidak terealisasi.

    Jadi, kalau pabrikan tidak memenuhi ketentuan lokalisasi, maka pemerintah bisa mengambil uang ‘ganti rugi’ dari bank garansi. Bank garansi ini menjadi jaminan bagi pemerintah. Jika produsen gagal memenuhi komitmen produksinya sesuai target yang ditetapkan, maka bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah.

    Pabrikan otomotif yang ‘utang produksinya’ gagal dilunasi sampai 31 Desember 2027, maka bank garansi sejumlah Bea Masuk dan PPnBM yang ditangguhkan akan diklaim pemerintah.

    “2028 sudah mulai melakukan klaim dan pencairan bank garansi, jadi nanti sudah mulai dihitung, 1 banding 1 komitmen ini ada minusnya tidak,” kata Tunggul.

    (rgr/dry)

  • Mantan Insinyur Tesla Puji Teknologi Baterai iPhone Air

    Mantan Insinyur Tesla Puji Teknologi Baterai iPhone Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Desain tipis iPhone Air memang menjadi daya tarik utama, termasuk keberhasilan Apple mengecilkan ukuran papan induk (logic board). Namun, menurut Gene Berdichevsky, Co-Founder sekaligus CEO produsen material baterai Sila, terobosan terbesar dari perangkat terbaru Apple tersebut justru terletak pada teknologi baterainya.

    “Baterai di iPhone terbaru ini benar-benar luar biasa. Bentuknya yang seakan-akan bebas dan bisa dibuat dalam dua dimensi yang unik itu menakjubkan,” kata Berdichevsky dikutip dari laman TechCrunch pada Kamis (18/9/2025).

    Berdichevsky bukan orang sembarangan dalam bidang baterai. Dia merupakan karyawan ketujuh Tesla yang dulu memimpin pengembangan baterai untuk mobil listrik Roadster pertama, proyek yang kemudian menjadi dasar bagi seluruh model Tesla setelahnya. 

    Saat ini, dia memimpin Sila, perusahaan yang fokus mengembangkan material anoda silikon untuk perangkat elektronik dan kendaraan listrik. Berdichevsky menilai, penggunaan desain baterai berlekuk pada iPhone Air dimungkinkan berkat teknologi baru Apple yang telah dipatenkan, yakni baterai kaleng logam (metal can battery).

    Berbeda dengan baterai pouch yang lazim digunakan pada perangkat elektronik—berlapis plastik, lebih murah diproduksi, tetapi rentan mengembang, baterai kaleng logam hadir dengan konstruksi berbeda. Teknologi ini menggunakan lapisan logam yang membungkus seluruh sel, sehingga membuat baterai lebih kokoh, tahan lama, sekaligus dapat dibentuk sesuai kebutuhan desain perangkat

    Selama ini Apple menggunakan baterai berbentuk huruf L. Masalahnya, semua baterai lithium ion bisa mengembang seiring pemakaian, dan sudut dalam pada desain L sering menjadi titik rawan. 

    “Dengan teknologi baru ini, masalah itu bisa diatasi. Anda bisa membuat baterai dalam bentuk dua dimensi apa pun, tanpa kompromi,” kata Berdichevsky.

    Keunggulan lainnya, baterai kaleng logam memungkinkan Apple memaksimalkan ruang di dalam iPhone Air. Baterai bisa ditempatkan hingga ke tepi perangkat dan mengisi celah yang tersisa setelah papan induk dipasang.

    Meski lebih mahal, Berdichevsky optimistis mayoritas ponsel pintar akan beralih ke teknologi ini karena kapasitas energi yang lebih besar. Dia juga menekankan, teknologi ini akan sangat penting bagi perangkat berukuran kecil seperti kacamata AR dan VR. 

    “Bentuk baterai bisa menyesuaikan ruang yang aneh dan sempit. Itu benar-benar meningkatkan kepadatan energi,” ujarnya.

    Meski begitu, adopsi desain baterai baru ini menjadi alasan Apple belum beralih dari anoda karbon ke anoda silikon. Menurut Berdichevsky, wajar jika Apple tetap memakai teknologi kimia baterai lama saat memperkenalkan desain baru.

    Namun, dia menilai transisi ke baterai kaleng logam bisa membuka jalan menuju penggunaan anoda silikon di masa depan. Anoda silikon murni mampu menyimpan energi hingga 50% lebih banyak dibandingkan grafit tradisional, meski berisiko mengembang lebih besar. Perusahaan seperti Sila sudah mengembangkan cara untuk mengatasi masalah ini, tetapi tetap butuh dukungan dari desain sel baterai.

    “Teknologi ini jelas akan membantu mempercepat adopsi silikon. Kita bisa mendorong performa lebih jauh, sambil tetap mengelola risiko pengembangan. Inilah yang membuatnya sangat revolusioner,” kata Berdichevsky.

  • Strategi Tri Perkuat Loyalitas Pelanggan di Tengah Sengitnya Persaingan

    Strategi Tri Perkuat Loyalitas Pelanggan di Tengah Sengitnya Persaingan

    Jakarta

    Persaingan industri telekomunikasi kian ketat, mendorong operator seluler untuk terus menghadirkan inovasi dalam mempertahankan basis pelanggan. Menjawab tantangan ini, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri melancarkan strategi terbarunya.

    Melalui BombasTri 2025, Tri menyakini program loyalitas tersebut dapat menjadi andalan dalam mempertahankan basis pelanggan di tengah kompetisi operator seluler saat ini.

    “Tri selalu menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama. Kepercayaan mereka adalah fondasi perjalanan kami, dan BombasTri merupakan wujud nyata apresiasi atas loyalitas tersebut,” ujar Bilal Kazmi, Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia pada (31/7) lalu, bahwa jumlah pelanggan Indosat mencapai 95,4 juta pada semester I 2025.

    Tahun ini, program BombasTri hadir lebih besar dengan peluang ganda untuk menang. Bilal menambahkan, inisiatif ini mencerminkan komitmen Tri untuk menghadirkan pengalaman berkesan, memperkuat keterikatan pelanggan, sekaligus mendukung layanan yang lebih hemat dengan sinyal cepat.

    Program yang berlangsung mulai 1 September hingga 31 Desember 2025, menghadirkan ribuan hadiah menarik mulai dari voucher belanja, konsol game, hingga mobil listrik.

    Adapun, setiap bulan, Top 200 Point Redeemers otomatis mendapatkan hadiah eksklusif tanpa diundi, sementara di akhir periode pelanggan tetap berpeluang meraih Grand Prize spektakuler seperti Samsung Galaxy A56 5G, Nintendo Switch 2, ASUS ROG Strix G16, Vespa LX 125, hingga mobil BYD Atto 1 Dynamic.

    Melalui program ini, Tri tidak hanya mengapresiasi pelanggan, tetapi juga memperkuat strategi retensi untuk mempertahankan posisi kompetitifnya di industri telekomunikasi.

    (agt/agt)

  • Penjualan Mobil Listrik Lesu, Ford PHK 1.000 Karyawan di Jerman

    Penjualan Mobil Listrik Lesu, Ford PHK 1.000 Karyawan di Jerman

    Jakarta

    Ford mengumumkan akan mengurangi karyawan hingga 1.000 orang mulai Januari 2026. Hal itu dilakukan lantaran rendahnya permintaan mobil listrik di Eropa. Maka merek asal Amerika Serikat itu harus melakukan efisiensi sumber daya manusia.

    “Di Eropa, permintaan mobil listrik masih jauh di bawah perkiraan industri. Karena itu, Ford bakal mengalihkan produksi mereka di pabrik Cologne, ke operasi satu shift mulai Januari 2026 yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan,” kata sebuah pernyataan dikutip dari laman Reuters.

    Pabrik Ford di Cologne, Jerman, akan mengurangi jumlah shift kerja dari dua shift menjadi satu shift karena rendahnya permintaan kendaraan listrik di Eropa, di mana 1.000 karyawan bakal dirumahkan gara-gara kebijakan ini. Ford akan menawarkan pesangon sukarela buat mereka yang terdampak.

    Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi yang sedang dilakukan produsen mobil tersebut di Eropa yang juga akan mengakibatkan penutupan pabriknya di Saarlouis.

    Pada bulan November, Ford mengumumkan akan mengurangi tenaga kerjanya di Eropa (sebagian besar di Jerman dan Inggris) sebanyak 4.000 orang pada akhir tahun 2027, untuk menciptakan struktur perusahaan yang lebih kompetitif dari segi biaya dan memastikan keberlanjutan serta pertumbuhan jangka panjang bisnisnya di Eropa.

    Ford memutuskan menghentikan memproduksi Fiesta dan Focus dan berinvestasi USD 2 miliar (Rp 32,8 triliun) untuk mengubah Cologne menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik. Pabrik tersebut memproduksi Explorer dan Capri EV (keduanya berbasis platform MEB Volkswagen). Namun, keputusan itu belum membuahkan hasil di pasar Eropa.

    Meski sedang mengalami krisis di Eropa, di negara asalnya Amerika Serikat, penjualan Ford baik-baik saja. Pada 2024 misalnya, Ford menjual 2,08 juta unit kendaraan di sana, meningkat 4,2% dari tahun 2023, dan merupakan kinerja terbaiknya sejak 2019.

    Kemudian Ford juga masih bisa meluncurkan produk mobil listrik baru. Bulan lalu contohnya, perusahaan itu meluncurkan Universal EV Platform, yang akan digunakan di truk pikap kabin ganda ukuran sedang pada tahun 2027 mendatang.

    (lua/rgr)

  • Terungkap, Ternyata Segini Nilai Jual Mobil Listrik Pertama Honda di Indonesia

    Terungkap, Ternyata Segini Nilai Jual Mobil Listrik Pertama Honda di Indonesia

    Jakarta

    Nilai jual mobil listrik pertama Honda di Indonesia tembus Rp 700 jutaan. Mobil itu bisa dimiliki dengan skema sewa.

    Honda ikut meramaikan pasar mobil listrik Indonesia dengan menghadirkan e:N1 pada Februari tahun ini. Kehadiran Honda e:N1 ini merupakan upaya dari perusahaan untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di dalam negeri. e:N1 merupakan mobil listrik pertama di Indonesia.

    Nilai Jual Mobil Listrik Honda e:N1

    Mobil ini dihadirkan dalam jumlah terbatas, hanya ada 300 unit. Bagi yang tertarik, wajib tahu bahwa mobil listrik ini hanya bisa dipinang dengan skema sewa. Konsumen harus membayar Rp 22 juta per bulan selama lima tahun. Honda juga menawarkan opsi kepemilikan di akhir masa berlangganan. Dalam kurun waktu berlangganan, akan ada sejumlah fasilitas yang didapatkan konsumen, terutama berkaitan dengan kepemilikan Honda e:N1.

    Pertama, konsumen akan mendapatkan perangkat pengisian daya baik itu di rumah (home charger) maupun portable charger. Selain itu, konsumen tak perlu khawatir akan perawatan mobilnya. Biaya langganan Rp 22 juta per bulan tersebut, sudah termasuk perawatan berkala.

    Asuransi kendaraan juga termasuk di dalamnya. Konsumen juga tak perlu khawatir soal bayar pajak tahunan karena masuk dalam paket berlangganan. Honda juga memberikan layanan yang responsif.

    Dengan skema sewa, mungkin banyak yang penasaran kalau dijual berapa harganya? Sayang, Honda memang tak membuka opsi pembelian tanpa skema sewa. Jadi tak ada harga pastinya. Namun ditelusuri detikOto dalam laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, nilai jual mobil listrik perdana Honda itu, sebesar Rp 745 juta. Nilai jual tentu bukan patokan harga, sebab ada komponen pajak lain hingga akhirnya pabrikan bisa memutuskan harga final.

    Adapun bila tertarik dengan skema sewa tersebut, maka biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 1,32 miliar. Tapi itu bukan harga, melainkan biaya kepemilikan selama lima tahun.

    Spesifikasi Mobil Listrik Pertama Honda di Indonesia

    Sebagai informasi tambahan, Honda e:N1 dilengkapi dengan motor listrik bertenaga 204 PS. Sementara torsinya sebesar 310 Nm. Tenaga tersebut disalurkan melalui roda depan. Honda e:N1 menggendong baterai lithium-ion berkapasitas 68,8 kWh yang menawarkan daya jelajah sejauh 500 km (dalam pengujian NEDC).

    Untuk mendukung kenyamanan pengisian daya, Honda e:N1 dilengkapi dengan DC Fast Charging, yang memungkinkan baterai terisi dari 30-80% hanya dalam waktu 50 menit. Selain itu, Honda e:N1 menawarkan fleksibilitas dengan berbagai opsi pengisian. Pengisian daya menggunakan yang memungkinkan baterai terisi dari 10-80% dalam waktu 18 jam dan pengisian dari 10-80% yang dapat diselesaikan dalam waktu 6 jam.

    (dry/rgr)

  • AION V Dites Tabrak, Ini Hasilnya

    AION V Dites Tabrak, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Mobil listrik AION V diuji tabrak oleh lembaga sertifikasi keselamatan Euro NCAP 2025. Mobil listrik bergaya SUV yang juga dipasarkan di Indonesia tersebut mencatatkan skor bintang 5 atau tertinggi di semua kategori keselamatan.

    Dalam pengujian itu, AION V mencatat skor perlindungan 88% untuk penumpang dewasa dan 85% untuk penumpang anak-anak, menjadikannya salah satu mobil SUV listrik paling aman di kelasnya. Mobil ini juga dirancang untuk memberi dampak minimal bagi pengguna jalan lain jika terjadi kecelakaan berkat sederet fitur Safety Assist.

    Keunggulan AION V terletak pada sejumlah fitur keselamatan yang lengkap dan dirancang buat berbagai kondisi nyata di jalan. Jika terjadi benturan depan, Front Airbag, Belt Pretensioner, dan Belt Loadlimiter siap bekerja untuk mengurangi risiko cedera.

    Bila tabrakan samping terjadi, sistem perlindungan semakin diperkuat dengan Side Head Airbag, Side Chest Airbag, Side Pelvis Airbag, hingga Centre Airbag. Semua dirancang untuk memastikan keamanan optimal dalam berbagai kondisi. Ada juga fitur Isofix/i-Size, Airbag Cut-off Switch, dan Child Presence Detection.

    Adapun pengujian yang dilakukan meliputi:

    1. Frontal Offset Crash Test: Kompartemen penumpang stabil, perlindungan lutut & femur dinilai baik.

    2. Side Barrier & Side Pole: Perlindungan kepala, dada, dan panggul dinilai baik; perlindungan dada sedikit marginal pada tes side pole.

    3. Fitur Keselamatan Tambahan: Whiplash protection, airbag lengkap, seatbelt reminder, sistem eCall, dan kemampuan pintu/jendela tetap berfungsi saat keadaan darurat seperti terendam.

    4. Proteksi Pejalan Kaki & Pesepeda: Sistem Autonomous Emergency Braking (AEB) bekerja efektif untuk mengurangi risiko tabrakan di berbagai skenario.

    AION V dites tabrak Euro NCAP Foto: Dok. GAC Indonesia

    “Pencapaian AION V dengan raihan bintang lima Euro NCAP menjadi bukti nyata bahwa GAC tidak hanya menghadirkan kendaraan listrik dengan teknologi mutakhir, tapi juga
    memberikan rasa aman dan nyaman yang dibutuhkan konsumen, khususnya di Indonesia,” ujar Andry Ciu, CEO GAC Indonesia, dalam keterangan resminya.

    Di Indonesia, AION V ditawarkan dengan dua varian yaitu Exclusive dibanderol Rp 449.000.000 dan Rp 489.000.000 untuk varian Luxury. SUV ini mampu melaju hingga 602 km.

    Selain itu, terdapat berbagai fitur penunjang yang menarik dan fungsional. Salah satunya adalah fitur kulkas dengan tiga mode pengaturan, mendinginkan, membekukan dan menghangatkan.

    (lua/dry)