Transportasi: mobil listrik

  • Irit Banget, Daihatsu Rocky Hybrid Bisa Tembus 47 Kilometer per Liter

    Irit Banget, Daihatsu Rocky Hybrid Bisa Tembus 47 Kilometer per Liter

    GELORA.CO  – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencatat pencapaian efisiensi bahan bakar yang mengesankan melalui model Rocky e-Smart Hybrid.

    Dalam kegiatan uji kendara bertajuk Media Test Drive Rocky e-Smart Hybrid yang digelar di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, Rabu (18/9/2025), konsumsi bahan bakar tercatat mencapai angka tertinggi 47,8 kilometer per liter.

    Kegiatan yang melibatkan 40 awak media tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung berkendara dengan teknologi hybrid terbaru dari Daihatsu, sekaligus menguji efisiensi konsumsi bahan bakar dalam situasi berkendara harian.

    Dikutip dari Kompas.com, uji jalan dilakukan di berbagai kondisi medan yang umum ditemui masyarakat urban, termasuk rute menanjak dan menurun, lalu lintas padat dan lancar, permukaan jalan beragam seperti aspal dan paving block, hingga area persimpangan. Kendaraan juga dikemudikan dengan kondisi normal, termasuk menyalakan pendingin udara (AC) serta membawa 3–4 orang penumpang.

    Dalam pengujian tersebut, seluruh peserta berhasil mencatat konsumsi bahan bakar lebih dari 30 km/L, dan beberapa di antaranya mencatatkan angka efisiensi hingga mendekati 48 kilometer per liter.

    Efisiensi bahan bakar tinggi yang dicapai Rocky Hybrid tidak terlepas dari teknologi Real Series Hybrid yang diusung Daihatsu.

    Teknologi ini menggabungkan tiga komponen utama.

    Pertama, Rocky Hybrid digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik yang terhubung langsung dengan transmisi khusus hybrid Transaxle yang dapat menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS dan torsi maksimum 170 Nm yang responsif dan memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik.

    Kedua, motor listrik ini ditenagai oleh baterai Hybrid bertipe Lithium-ion sebesar 177,6 volt mampu menghasilkan daya sebesar 0,74 kWh yang setara dengan mobil Hybrid kelas SUV Medium.

    Ketiga, untuk mengisi baterai Hybrid tersebut, Rocky Hybrid menggunakan mesin bensin 1.2L WA-VEX yang sangat efisien dan ramah lingkungan.

    Selain faktor kendaraan, cara berkendara juga mempengaruhi efisiensi bahan bakar

  • Jajal Langsung AION UT Rute Jakarta-Bandung-Jakarta, Hatchback Listrik Canggih Penuh Gaya

    Jajal Langsung AION UT Rute Jakarta-Bandung-Jakarta, Hatchback Listrik Canggih Penuh Gaya

    JAKARTA – GAC Indonesia mengajak awak media dalam acara AION UT Media Drive Cruise With Confidence, dengan rute Jakarta menuju Bandung lalu balik lagi ke Jakarta.

    Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan AION UT, hatchback listrik canggih yang dirancang untuk mendukung gaya hidup modern masyarakat perkotaan.

    “Melalui AION UT Media Drive ini, kami ingin menunjukkan bahwa mobil listrik bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga fun to drive, stylish, dan bisa menjadi teman perjalanan untuk berbagai aktivitas seru seperti yang kita lakukan hari ini,” kata CEO GAC Indonesia Andry Ciu, di Jakarta, Sabtu, 20 September.

    Tim VOI berkesempatan menjajal langsung mobil listrik tersebut, lantas bagaimana pengalaman berkendara yang ditawarkan? Sebelum membahas lebih detail, tak lengkap jika tidak membahas desain mobil satu ini.

    Desain eksterior

    Mengusung filosofi Urban Trendsetters dengan sentuhan Eropa yang elegan dan modern, mobil ini dirancang langsung oleh desainer Stéphane Janin. Ciri khasnya langsung terlihat dari floating roof, lampu depan seperti mata burung hantu, dan garis bodi streamline. Secara keseluruhan mobil satu ini menawarkan kesan modern dan futuristik, baik dari sisi depan maupun belakang.

    Rasa Berkendara

    Tim VOI merasakan sensasi berkendara bersama tiga media lainnya. Perjalanan dimulai dari dealer GAC di kawasan Jakarta Selatan. Saat itu, kami menjadi penumpang depan dan merasakan sensasi kenyamanan lebih berkat ruang yang lapang. Ketika melewati rute tol MBZ mobil ini menawarkan sensasi suspensi yang tergolong cukup lembut, sedikit kurang keras tapi masih tergolong nyaman.

    Lanjut menuju Bandung, kali ini kami menjadi penumpang belakang. Ya, saat berada di posisi belakang memang menawarkan kenyamanan lebih berkat kabin yang memang cukup lapang. Dengan tinggi 170 cm, ruang kaki maupun kepala masih sangat lega.

    Sesampainya di Bandung, diajak menikmati makan siang eksklusif di Bonfire, sebuah tempat fancy yang menjadi destinasi populer anak muda. Perjalanan lanjut ke Jakarta. Kami kali ini menjadi pengemudi dan merasakan langsung sensasi di dalam kota maupun rute tol.

    Dengan dimensi yang memadai, mobil ini cukup baik ketika diajak berkelok maupun penetrasi di jalan macet. Handlingnya juga tergolong cukup dewasa. Memasuki jalan tol, tenaganya juga cukup instan apalagi jika menggunakan mode sport. Balik lagi ke suspensi, memang cukup lembut ketika menjadi pengemudi.

    Fitur Modern

    Banyak fitur modern yang disematkan, termasuk ADAS level 2. Sistem bantuan pengemudi semi-otonom yang membantu pengemudi dengan fitur seperti sistem pengereman, lampu, dan wiper otomatis. Terdapat juga fitur perintah suara canggih dengan sapaan unik Hello Baby yang akan memberikan pesan lanjutan untuk mengontrol mobil.

    Jarak tempuh

    AION UT hadir dalam dua varian dengan kapasitas baterai dan jarak tempuh berbeda, varian Standar menggunakan baterai 44,1 kWh dengan jarak tempuh sekitar 400 km, sedangkan varian Premium dibekali baterai 60 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 500 km dalam sekali pengisian daya penuh. Kebetulan yang kami coba merupakan varian tertinggi, dan jaraknya masih tersisa hingga 140 km lebih, setelah melewati banyak rute.

    Kesimpulan

    Secara keseluruhan mobil ini menawarkan kesan yang istimewa, namun satu hal yang cukup menjadi perhatian yaitu suspensi yang sangat lembut.

  • AION Y Plus Jadi Armada Taksi Online

    AION Y Plus Jadi Armada Taksi Online

    Jakarta

    Bertambah lagi merek mobil listrik China yang jadi armada taksi online. Jika sebelumnya sudah ada model BYD M6, kini giliran GAC yang mengandalkan AION Y Plus sebagai armada taksi online, GrabCar.

    AION Y Plus merupakan sebuah SUV listrik, dengan desain futuristis, dibekali baterai 63,2 kWh yang bisa menempuh jarak hingga 490 km. Tenaga 201 dk dipadu kabin lega untuk lima penumpang, menjadikannya pilihan tepat bagi konsumen yang mengutamakan kenyamanan.

    Mobil ini kini resmi digunakan sebagai armada GrabCar Premium di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan untuk edukasi kepada konsumen, GAC Indonesia pun hadirkan kampanye “AION Peduli Keselamatan” yang dikemas dalam seminar edukasi keselamatan berkendara, sekaligus memperkenalkan SUV listrik AION Y Plus.

    Kampanye ini juga mendukung program nasional ‘Yuk Selamat Bersama’ dari Kementerian Perhubungan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.

    “Kami percaya keselamatan adalah prioritas utama. Melalui kolaborasi dengan Grab, kami ingin mengedukasi sekaligus menginspirasi pengemudi dan juga penumpang supaya menjadikan keselamatan sebagai budaya sehari-hari,” ungkap CEO PT Indomobil Wahana Trada, Santiko Wardoyo.

    Grab sebagai operator kendaraan listrik ride-hailing terbesar di Indonesia pun menyambut baik langkah ini. “Keselamatan dan keamanan selalu jadi prioritas kami. Kolaborasi dengan AION memperkuat pelatihan safety driving bagi mitra GrabCar Premium, sekaligus mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” kata Halim Wijaya selaku Director of ID Rental Grab Indonesia.

    Lewat AION Y Plus, GAC AION bukan hanya menghadirkan SUV listrik dengan teknologi canggih, tapi juga ikut membangun kesadaran bersama untuk menciptakan perjalanan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

    (lua/riar)

  • Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Herman Khaeron: Bisa Picu Harga Melonjak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 September 2025

    Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Herman Khaeron: Bisa Picu Harga Melonjak Regional 20 September 2025

    Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Herman Khaeron: Bisa Picu Harga Melonjak
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, mengaku sudah mendengar isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta.
    Herman pun mengingatkan bahwa energi merupakan kebutuhan dasar hidup orang banyak, selain air dan pangan.
    Jika kekosongan ini dibiarkan, dampaknya berbahaya karena akan memicu mahalnya harga BBM.
    “Ini semestinya dibebaskan saja, jangan ada pembatasan. Karena semakin dibatasi, komoditas tersebut akan semakin mahal. ini sudah menjadi hukum ekonomi supply and demand,” ujar dia saat ditemui usai kegiatan di Hotel Swiss-Belinn Indramayu, Sabtu (20/9/2025).
    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat itu menilai, pemerintah seharusnya tidak perlu repot mengurusi BBM komersial atau nonsubsidi.
    Lebih baik pemerintah mengurusi soal subsidi BBM agar penyalurannya tepat sasaran karena pengadaan subsidi ini menggunakan uang negara.
    SPBU swasta seperti Shell maupun Vivo pun, menurutnya, tanpa dibatasi pun tidak akan berdampak signifikan kepada Pertamina yang merupakan SPBU milik pemerintah.
    “Dan mereka juga saya kira akan menjadi kompetitor yang sehat. Oleh karenanya, menurut saya kurang tepat dengan pembatasan ini,” ucap Herman.
    Herman sendiri mempertanyakan soal alasan pemerintah yang katanya melakukan pembatasan BBM dalam rangka menjaga neraca perdagangan.
    Menurut legislator dari Dapil Cirebon-Indramayu itu, seharusnya pemerintah fokus saja menjaga BBM subsidi agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
    “Biarkan mereka (SPBU swasta) sebagai penopang. Karena kalau sudah langka, untuk mengembalikan ke sirkulasi normal itu agak sulit. Harga akan dipengaruhi oleh situasi ini, nah saya kira ini yang harus dijaga,” ujar dia.
    Lebih lanjut, Herman menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto punya program yang sangat bagus untuk menuju swasembada energi.
    Para pembantu presiden pun seharusnya jeli untuk menerjemahkan program Prabowo tersebut dengan menyusun berbagai strategi dan cara.
    “Ya bisa saja kita tidak harus menggenjot terhadap bagaimana lifting dinaikkan karena memang sumber daya alamnya terbatas, tetapi ya kita kurangi penggunaannya. Seperti dengan mobil listrik, rumah tangga dengan peralatan listrik, kemudian energi listriknya menggunakan energi baru terbarukan. Ini kan harus ke sana arahnya,” ujar dia.
    Adapun terkait kekosongan BBM di SPBU swasta ini, kata Herman Khaeron, kondisi ini berbahaya jika dibiarkan dan akan ia bawa pembahasannya di rapat DPR RI.
    “Masalah ini pasti dikritisi. Saya pasti bicara terkait dengan itu dan kami juga akan rapat-rapat dengan BUMN terkait,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jurus Menghemat Baterai Mobil Listrik

    Jurus Menghemat Baterai Mobil Listrik

    Jakarta

    Menggunakan mobil listrik tentunya membawa banyak keuntungan, mulai dari nol emisi hingga biaya operasional yang lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Namun pemilik juga perlu mengetahui cara berkendara yang tepat agar konsumsi energi lebih hemat, terutama saat menempuh perjalanan jauh. Ini tipsnya.

    Menurut Product Planning & Strategy GAC Indonesia Iqbal Taufiqurrahman, kunci utama efisiensi mobil listrik bukan sekadar memilih mode hemat energi, tetapi ada pada cara pengendara menginjak pedal akselerator.

    “Kita buru-buru pengin mengaktifkan Power Save mode gitu ya, ini nggak perlu teman-teman, karena kita cukup set driving mode di mode Comfort untuk normal driving. Hal ini sudah bisa cukup menghemat konsumsi listrik. Kenapa? Karena kuncinya mode mobil listrik boros atau nggak itu ada di injakan pedalnya,” ujar Iqbal kepada wartawan di sela-sela kegiatan media test drive AION UT Jakarta-Bandung-Jakarta (18/9/2025).

    Mode Comfort disebut sudah cukup untuk penggunaan harian. Caranya, pengemudi bisa menginjak pedal gas dengan halus, lalu membiarkan mobil meluncur ketika kecepatan sudah tercapai. Teknik sederhana ini mampu mengurangi beban pada baterai.

    Untuk perjalanan dengan medan naik-turun, seperti ke arah Bandung, pengendara bisa memanfaatkan Power Save mode ketika melalui jalan menurun. Perpindahan mode pun tidak rumit, karena dapat dilakukan lewat tombol maupun voice command.

    Selain itu, menjaga kecepatan di rentang 80-100 km/jam di jalan tol juga disarankan. Selain lebih aman, hal ini membuat konsumsi energi tetap stabil.

    “Lalu mengakselerasi dengan kalem gitu ya, dan maintain speed (jaga kecepatan) di 80-100 km per jam di highway. Nah ini untuk menjaga keamanan dan juga konsumsi daya listriknya terjaga,” jelas Iqbal.

    Aspek lain yang sering terlupakan adalah penggunaan pendingin udara. Menyetel AC di suhu 23 derajat celcius dengan kecepatan kipas level 2 atau 3 sudah cukup menjaga kenyamanan kabin tanpa membebani daya baterai secara berlebihan.

    Dengan teknik berkendara yang tepat, pemilik mobil listrik tidak hanya bisa menekan konsumsi energi, tetapi juga memperpanjang usia baterai, serta membuat pengalaman berkendara lebih optimal.

    (lua/dry)

  • Rocky Hybrid Catat Efisiensi Konsumsi BBM 47 Km/Liter, Ini Pendukungnya

    Rocky Hybrid Catat Efisiensi Konsumsi BBM 47 Km/Liter, Ini Pendukungnya

    Jakarta

    Daihatsu mengajak 40 awak media merasakan langsung sensasi berkendara dengan Rocky e-Smart Hybrid. Salah satu yang paling menarik dalam test drive ini adalah pengukuran efisiensi bahan bakar.

    Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan melihat data real-time dari multi information display (MID) kendaraan. Ini adalah cara yang biasa digunakan untuk mengukur konsumsi bahan bakar saat berkendara.

    “Test drive ini dilakukan oleh para media dengan kondisi normal melewati rute kombinasi yang biasa dilalui oleh masyarakat perkotaan,” ujar Daihatsu dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).

    Dalam kegiatan ini, beragam rute kombinasi harus dilewati seperti medan jalan yang menanjak-menurun, lalu lintas yang lancar maupun macet, kondisi jalan paving block ataupun aspal, dan juga melewati persimpangan.

    Kondisi berkendara pun dilakukan dengan tetap menyalakan AC secara normal dengan jumlah penumpang 3 – 4 orang. Pada pengetesan Rocky Hybrid ini, seluruh peserta mampu mencapai konsumsi bahan bakar lebih dari 30 km/L.

    Bahkan ada yang mampu mendapatkan efisiensi bahan bakar yang sangat tinggi mencapai 47,8 km/L. Efisiensi yang optimal ini tidak lepas dari faktor teknologi Real Series Hybrid Daihatsu yang didukung oleh 3 komponen utama.

    Foto: Daihatsu

    Pertama, Rocky Hybrid digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik yang terhubung langsung dengan transmisi khusus hybrid Transaxle. Fitur ini dapat menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS dan torsi maksimum 170 Nm yang responsif dan memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik.

    “Kedua, motor listrik ini ditenagai oleh baterai Hybrid bertipe Lithium-ion sebesar 177,6 volt mampu menghasilkan daya sebesar 0,74 kWh yang setara dengan mobil Hybrid kelas SUV medium,” tutur Daihatsu.

    Ketiga, untuk mengisi baterai Hybrid tersebut, Rocky Hybrid menggunakan mesin bensin 1.2L WA-VEX. Selain faktor kendaraan, cara berkendara juga mempengaruhi efisiensi bahan bakar.

    Salah satu peserta test drive yang mencapai 47,8 km/L memberikan tips dalam mencapai efisiensi berkendara terbaik saat mengendarai Rocky Hybrid. Pertama adalah menjaga kendaraan tetap berada di kecepatan konstan antara 40-80 Km/jam.

    Kedua, menggunakan transmisi mode-B saat melintasi jalan menurun sehingga dapat mengubah energi kendaraan menjadi energi listrik untuk mengisi baterai. Ketiga, menjaga jarak dengan pengemudi di depan.

    Selain lebih aman saat berkendara, hal ini juga dapat mengoptimalkan pengisian baterai Hybrid saat kendaraan dalam kondisi deselerasi.

    (daihatsu/sls)

  • Teknologi Baru Buatan Jepang Bisa Bikin Mobil Tesla Ngebut Jauh

    Teknologi Baru Buatan Jepang Bisa Bikin Mobil Tesla Ngebut Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Panasonic menargetkan pengembangan jenis baterai baru dengan kapasitas lebih besar dalam waktu dua tahun ke depan. Penambahan kapasitas ini berpotensi memperpanjang jarak tempuh mobil listrik Tesla besutan Elon Musk.

    Perusahaan asal Jepang itu tengah mengupayakan penghapusan anoda pada tahap produksi baterai untuk meningkatkan kepadatan energi. Teknologi ini diklaim mampu menghasilkan kapasitas paling mutakhir pada akhir 2027.

    Jika berhasil, peningkatan ini dapat menambah kapasitas baterai hingga 25%, sehingga mampu memperpanjang jarak tempuh Tesla Model Y, SUV paling terjangkau milik Tesla, sekitar 145 km dengan ukuran paket baterai yang sama, demikian dikutip dari Reuters, Kamis (18/9/2025).

    Alternatif lainnya, teknologi ini dapat digunakan untuk membuat baterai yang lebih ringan dan lebih murah dengan mempertahankan jarak tempuh saat, tapi mampu memperkecil ukuran paket baterai. Teknologi serupa juga sedang digarap oleh sejumlah produsen baterai global.

    Desain yang diusulkan Panasonic tidak memiliki anoda pada tahap produksi. Sebagai gantinya, anoda berbahan logam litium akan terbentuk setelah baterai diisi daya untuk pertama kali.

    Hal ini akan memberi ruang lebih untuk material katoda aktif, seperti nikel, kobalt, dan aluminium, guna meningkatkan kapasitas tanpa mengubah volume baterai.

    Panasonic juga menyatakan berupaya mengurangi proporsi nikel, yang relatif lebih mahal.

    Belum jelas apakah teknologi ini dapat membantu Tesla menurunkan harga kendaraan listriknya. Panasonic juga menolak membahas detail biaya produksi.

    Sebelumnya, Reuters melaporkan pangsa pasar Tesla di Amerika Serikat pada Agustus turun ke level terendah dalam hampir delapan tahun, seiring konsumen lebih memilih kendaraan listrik dari berbagai pesaing dibandingkan lini produk Tesla yang dinilai mulai menua.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wow! Konsumsi BBM Daihatsu Rocky Hybrid Ngalahin Nmax-PCX

    Wow! Konsumsi BBM Daihatsu Rocky Hybrid Ngalahin Nmax-PCX

    Jakarta

    Daihatsu menggelar acara test drive Rocky e-Smart Hybrid. Dalam sesi tersebut, catatan konsumsi bahan bakarnya cukup mengesankan. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Rocky Hybrid ini benar-benar irit, bahkan setara motor matic 150 cc.

    Daihatsu mengumumkan seluruh peserta media bisa mencapai konsumsi BBM lebih dari 30 km/liter. Menariknya ada yang bisa tembus 47,8 km per liter.

    Well, angka 47,8 km per liter itu setara dengan konsumsi BBM motor matic 150 cc seperti Yamaha Nmax dan Honda PCX.

    Test drive ini dilakukan dengan kondisi normal melewati rute kombinasi yang biasa dilalui oleh masyarakat perkotaan. Beragam rute kombinasi seperti medan jalan yang menanjak-menurun, lalu lintas yang lancar maupun macet, kondisi jalan paving block ataupun aspal, dan juga melewati persimpangan. Kondisi berkendara pun dilakukan dengan tetap menyalakan AC secara normal dengan jumlah penumpang 3 – 4 orang.

    Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan melihat data real-time dari MID (multi information display) kendaraan. Angka capaian konsumsi BBM itu masih bisa diperdebatkan dengan pengukuran metode full to full.

    Mobil ini memang didesain punya konsumsi BBM yang irit berdasarkan klaim pabrikan. Di atas kertas, Rocky Hybrid mampu mencapai 28 km/l dengan mode pengujian WLTC (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Cycle), sementara itu, angka 34,8 km/l didapat berdasarkan metode pengujian JC08 (Japan Cycle 08) yakni pengujian efisiensi bahan bakar di Jepang. Selain efisiensi bahan bakar, Rocky Hybrid juga rendah emisi karena hanya menghasilkan 83 gram CO2/km.

    Mesin dan spek baterai

    Rocky Hybrid digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik yang terhubung langsung dengan transmisi khusus hybrid transaxle yang dapat menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS dan torsi maksimum 170 Nm yang responsif dan memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik.

    Motor listriknya ditenagai oleh baterai Hybrid bertipe Lithium-ion sebesar 177,6 volt mampu menghasilkan daya sebesar 0,74 kWh yang setara dengan mobil Hybrid kelas SUV Medium.

    Guna mengisi baterai Hybrid tersebut, Rocky Hybrid menggunakan mesin bensin 1.2L WA- VEX yang diklaim efisien dan ramah lingkungan.

    Tips irit bersama Rocky Hybrid

    Pertama, menjaga kendaraan tetap berada di kecepatan konstan antara 40-80 Km/jam.

    Kedua, menggunakan transmisi mode-B saat melintasi jalan menurun sehingga dapat mengubah energi kendaraan menjadi energi listrik untuk mengisi baterai.

    Ketiga, menjaga jarak dengan pengemudi di depan. Selain lebih aman saat berkendara, hal ini juga dapat mengoptimalkan pengisian baterai Hybrid saat kendaraan dalam kondisi deselerasi.

    (riar/dry)

  • Calon Mobil Listrik Sejuta Umat, Kapan Daihatsu Ayla EV Dijual di RI?

    Calon Mobil Listrik Sejuta Umat, Kapan Daihatsu Ayla EV Dijual di RI?

    Jakarta

    Sejak bulan lalu, kabar kemunculan Daihatsu Ayla listrik di Indonesia makin ramai dibicarakan. Kendaraan perkotaan itu digadang-gadang menyasar kaum pemula dan berpotensi menjadi mobil listrik ‘sejuta umat’.

    Bulan lalu, dalam suatu seremonial di pabrik Daihatsu, Sunter, Jakarta Utara, rekaan gambar Ayla listrik pertama kali muncul. Hal itu seakan menjadi pertanda unitnya akan segera dipasarkan di Indonesia.

    Setelah kabar tersebut ramai diberitakan, Sri Agung Handayani selaku Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali buka suara. Menurutnya, dia memang sedang melakukan studi soal mobil listrik untuk konsumen pemula.

    “Ayla listrik ya? Jadi teman-teman harus lihat, Daihatsu ingin berperan dalam menaikkan kontribusi motorisasi di Indonesia. Berarti kan first car buyer ya,” ujar Sri Agung Handayani saat ditemui di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

    “First car buyer di Indonesia kita tetap melakukan studi, sebenarnya mobil seperti apa sih yang dibutuhkan oleh mereka. Kita udah lakukan (studi) ke 500 pengguna dan 500 yang belum beli. Kurang lebih 1000 orang,” tambahnya.

    Daihatsu Ayla Listrik Foto: Grandyos Zafna

    Menurut Sri Agung, konsumen mobil listrik pemula sangat berbeda dengan konsumen mobil listrik menengah atau premium. Sebab, kata dia, pembeli dengan karakter tersebut cenderung menyimpan banyak kekhawatiran.

    “Bayangkan ya misalnya mereka khawatir terhadap konsumsi listrik itu salah satu. Yang kedua tuh mereka worry kalau di jalan kena apa-apa mereka belum sampai ke sana levelnya first car buyer,” tuturnya.

    “Yang ketiga mobil ini apanya sih yang tinggi, karena mereka ingat daya beli itu ada dua ya daya beli dan daya bayar,” lanjutnya.

    Pembeli mobil pertama, kata Agung, bukan kalangan FOMO (fear of missing out) yang hanya mau ikut-ikutan. Mereka memang membeli kendaraan untuk menunjang kebutuhan harian. Itulah mengapa, butuh riset panjang dan matang.

    “Berapa tahun lagi kita nggak cuma melihat FOMO-FOMO pengen develop, tapi satu lagi, kita ingin first car buyer mudah untuk memilih kendaraannya dan mereka tetap bersama hidup mereka worry less,” kata dia.

    Sebagai catatan, Daihatsu Ayla EV pernah nongol di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2022. Kendaraan tersebut hadir dengan warna abu-abu yang diberikan aksen kuning di sejumlah bagian.

    Ketika itu, Ayla EV hanya dihadirkan untuk keperluan pameran. Bahkan, Daihatsu juga tak mengungkap bagaimana spesifikasi lengkapnya. Namun, belajar dari kasus Rocky Hybrid, biasanya kendaraan yang telah dipajang hanya menunggu waktu untuk dijual secara massal.

    (sfn/dry)

  • Jajal Performa AION UT, PP Jakarta-Bandung Bisa Tanpa Ngecas?

    Jajal Performa AION UT, PP Jakarta-Bandung Bisa Tanpa Ngecas?

    Jakarta

    Setelah mengumumkan harga resmi AION UT, GAC Indonesia mengajak sejumlah media untuk melakukan test drive mobil listrik bergaya hatchback tersebut. Membawa tema AION UT Media Drive: Cruise with Confidence, agenda test drive ini menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dan kembali ke Jakarta. Bisa tanpa ngecas nggak ya?

    Perjalanan test drive ini dimulai dari dealer AION di Warung Buncit Jakarta, menuju ke Imago Hills di kawasan Dago, Bandung, dan kembali ke Jakarta. Para peserta menguji berbagai aspek, dari kenyamanan sebagai penumpang, kesenangan sebagai pengemudi, hingga fitur-fitur penting selama perjalanan.

    Test drive AION UT Foto: Dok. GAC Indonesia

    Rasa Berkendara

    Kesan pertama detikOto saat duduk sebagai penumpang di baris kedua, kabinnya terasa sangat lega. Ruang kaki luas, ruang kepala luas, yang kemudian disempurnakan oleh fitur panoramic sunroof. AION UT juga sudah memiliki fitur seatbelt reminder di semua kursi, jadi semua penumpang di mobil ini wajib memasang sabuk pengaman.

    Kenyamanan lain di baris kedua mobil ini juga ditunjang dengan material jok berbahan kulit, sandaran kepala yang menopang dengan baik, termasuk adanya sandaran lengan yang bisa dilipat. Tapi ada kekurangannya, bantingan suspensi belakang terasa cukup empuk, sehingga saat melewati kontur jalan tidak rata, bikin perut penumpang baris kedua terasa mual karena guncangannya.

    Tiba saatnya menjajal posisi sebagai pengemudi, kursi baris pertama menawarkan banyak kenyamanan. Yang paling terasa adalah fitur electric seat yang bikin pengaturan dari posisi mengemudi menjadi sangat mudah. Selain itu, posisi setir juga bisa diatur menyesuaikan kenyamanan dan preferensi pengemudi.

    Layaknya mobil listrik pada umumnya yang hasilkan torsi instan, AION UT ini pun juga sangat cekatan ketika diajak berakselerasi. Output tenaga 150 kW, torsi 120 Nm mampu membuat mobil ini sangat mudah dikendarai di kepadatan jalan perkotaan Jakarta dan Bandung.

    AION UT juga sangat sigap ketika digunakan untuk menaklukkan elevasi jalanan yang bervariasi di tol Cipularang, maupun saat harus menaklukkan tanjakan di Dago. Selain itu, karena dimensi mobil ini cukup kompak dan ringkas, bermanuver di area sempit pun tak jadi masalah. Apalagi juga ada kamera 360 sebagai pendukung visibilitas.

    AION UT Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Fitur-fitur

    Selama perjalanan, penumpang juga bisa mendapatkan hiburan dari sistem konektivitas Apple Car Play yang bisa disambungkan secara wireless. Tapi sayangnya, fitur ini masih perlu perbaikan, sebab mobil yang ditumpangi detikOto beberapa kali mengalami masalah saat proses menghubungkan ponsel ke fitur Apple Car Play ini.

    Kabarnya, versi rakitan Indonesia AION UT juga akan dilengkapi dengan fitur Android Auto. Jadi bagi para konsumen AION UT yang memiliki smartphone berbasis Android, bisa menghubungkan ponselnya ke layar sentral HD berdimensi 14,6 inci dengan sokongan chip Qualcomm SA8155P itu.

    AION UT juga mempunyai fitur voice command atau perintah suara cerdas yang memungkinkan pengendara mengatur kendaraan tanpa sentuhan hanya dengan perintah suara ‘Hello Baby!’. Kami mencoba fitur ini untuk membuka-tutup panoramic sunroof dan mengganti-ganti mode berkendara. Hasilnya, cukup akurat.

    AION UT Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Konsumsi Energi

    Sekadar informasi, AION UT yang digunakan dalam pengetesan ini adalah tipe Premium yang baterai berkapasitas 60 kWh dan kemampuan jarak tempuh 500 km. Saat start dari Jakarta, indikator jarak tempuh mobil menunjukkan angka tersisa 497 km.

    Kami juga sempat melakukan beberapa pergantian driver, tepatnya di rest area KM 88 (arah Bandung), Imago Hills Bandung, dan terakhir di rest area KM 88 (arah Jakarta). Total ada empat tester dengan gaya mengemudi yang berbeda-beda dalam pengetesan AION UT kali ini.

    Total jarak tempuh dalam perjalanan Jakarta-Bandung-Jakarta ini sekitar 308 km. Menilik informasi di panel instrumen setiba kembali di Jakarta, tersisa jarak tempuh 118 km dengan rata-rata konsumsi energi 14,5 kWh per 100 km.

    Namun ada juga tester lain yang mencatatkan konsumsi energi lebih irit dengan sisa jarak 139 km dan rata-rata konsumsi energi sebesar 13,8 kWh per 100 km. Jadi, AION UT ini sangat bisa diandalkan untuk perjalanan Jakarta-Bandung pergi pulang.

    (lua/dry)