Transportasi: mobil listrik

  • Edan, Elon Musk Sentuh Kekayaan Rp 8.302 Triliun!

    Edan, Elon Musk Sentuh Kekayaan Rp 8.302 Triliun!

    Jakarta

    Bos SpaceX dan Tesla Elon Musk menjadi orang pertama yang mencapai kekayaan USD 500 miliar — setengah triliun dollar — (setara Rp 8.302 triliun). Torehannya ia dapatkan setelah nilai perusahaan mobil listrik dan usahanya yang lain mengalami kenaikan drastis tahun ini.

    Dikutip dari BBC, Jumat (3/10/2025), kekayaan Musk menyentuh USD 500,1 miliar pada hari Rabu siang waktu New York. Padahal, hari sebelumnya, kekayaan Musk masih di angka USD 499 miliar, menurut laporan Forbes Billionaires Index.

    Pencapaian Musk ini membuatnya semakin jauh di depan dari rivalnya di bidang teknologi, contohnya pendiri Oracle Larry Ellison. Larry Ellison memiliki kekayaan USD 350,7 miliar atau sekitar Rp 5.825 triliun, menjadikannya berada di posisi kedua setelah Elon Musk.

    Menariknya, pada bulan sebelumnya, Ellison sempat mengambil alih tahta orang terkaya di dunia milik Musk selama beberapa jam saja. Ini terjadi karena saham Oracle melambung lebih dari 40%, didorong oleh prospek perusahaan terhadap bisnis infrastruktur cloud dan AI.

    Saat ini, kepemilikan saham Musk di Tesla sudah di angka 12% lebih. Saham Tesla naik lebih dari 3,3% pada akhir perdagangan New York pada hari Rabu dan kini telah naik lebih dari 20% di tahun ini.

    Jika sebelumnya laki-laki kelahiran Pretoria, Afrika Selatan, tersebut lebih berfokus pada isu politik di pemerintahan Presiden Donald Trump, kini para investor menyambut baik kembalinya keseriusannya untuk Tesla.

    Ketua dewan direksi Tesla, Robyn Denholm, mengatakan pada bulan September bahwa Musk kini menjadi pusat perhatian di perusahaan pembuat mobil tersebut. Dewan direksi perusahaan juga mengatakan Musk dapat menerima paket gaji senilai lebih dari USD 1 triliun jika ia mencapai sejumlah target ambisius selama dekade mendatang.

    Untuk mendapatkan paket tersebut, ia perlu meningkatkan nilai Tesla delapan kali lipat, menjual satu juta robot AI, menjual 12 juta mobil Tesla lainnya, dan mencapai beberapa target lainnya.

    Bulan lalu, Musk turut mengumumkan bahwa ia telah membeli saham Tesla senilai sekitar USD 1 miliar. Pembelian saham ini dianggap oleh beberapa investor sebagai bentuk kepercayaan terhadap perusahaan.

    Tesla telah menghadapi sejumlah tantangan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk persaingan ketat dari produsen mobil listrik pesaing seperti BYD dari China. Perusahaan ini pun sedang dalam proses transisi ke bisnis AI dan robotika.

    (ask/ask)

  • Murah Meriah! Biaya Perawatan BYD Atto 1 Setahun Cuma Habis Segini

    Murah Meriah! Biaya Perawatan BYD Atto 1 Setahun Cuma Habis Segini

    Jakarta

    Kemunculan BYD Atto 1 masih menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Karuan saja, selain harganya yang ‘murah’, biaya perawatannya juga sangat terjangkau. Itulah mengapa, kendaraan non emisi tersebut dianggap cocok untuk pembeli pemula atau first buyer.

    Sebagai catatan, first buyer merupakan konsumen yang belum pernah membeli atau memiliki mobil listrik. mereka biasanya menjadi harga dan biaya perawatan sebagai pertimbangan utama dalam membeli kendaraan baru.

    Biaya servis atau perawatan BYD Atto 1 jauh lebih murah dibandingkan mobil-mobil perkotaan bertenaga bensin. Bahkan, jika dihitung-hitung, penghematannya bisa mencapai 50 persen atau separuhnya!

    Mobil listrik BYD Atto 1. Foto: Dok. BYD Motor Indonesia

    Melalui data internal BYD Indonesia yang kami terima, biaya servis atau perawatan BYD Atto 1 setiap 20 ribu km atau per tahun hanya Rp 1 juta. Nominal itu terbilang murah dibandingkan mobil bensin sekelasnya.

    Data yang sama mengungkap, biaya perawatan mobil ICE (Internal Combustion Engine) di kelasnya bisa mencapai Rp 2 juta. Maka, bisa diartikan, perawatan BYD Atto 1 Rp 1 juta lebih murah dari mobin ICE atau 50 persennya.

    Tak heran jika biaya perawatan BYD Atto 1 cenderung lebih murah dibandingkan mobil bensin sekelasnya. Sebab, kendaraan tersebut memiliki struktur teknis yang lebih sederhana. Artinya, komponen yang perlu dicek secara berkala jauh lebih sedikit dibanding kendaraan bermesin ICE.

    Sistem powertrain mobil listrik seperti BYD Atto 1 tidak memiliki komponen-komponen seperti oli mesin, filter oli, busi, atau sistem knalpot, yang umumnya menjadi bagian dari jadwal servis rutin mobil konvensional.

    BYD Atto 1 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sementara perawatan rutin mobil listrik umumnya hanya mencakup pengecekan sistem kelistrikan, software, filter udara kabin (AC), sistem pengereman, serta kondisi baterai.

    Sebagai catatan, BYD Atto 1 pertama kali meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Mobil listrik itu tersedia dalam dua varian berbeda, yakni Dynamic seharga Rp 195 juta dan Premium yang Rp 40 juta lebih mahal. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    BYD Atto 1 varian Dynamic menggunakan baterai Blade 30,08 kwh dengan jarak tempuh maksimum 300 km. Sementara varian Premium mengadopsi baterai Blade 38,88 kwh dengan jangkauan puncak 380 km.

    BYD Atto 1 menggunakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 75 kw, torsi 135 Nm dan kecepatan maksimum 120 km/jam. Sedangkan untuk berakselerasi dari nol ke 50 km/jam hanya memerlukan waktu 4,9 detik.

    Kesimpulannya, biaya perawatan BYD Atto 1 jauh lebih murah dibandingkan mobil ICE. Bayangkan, dengan hitung-hitungan barusan, pemilik bisa hemat Rp 5 juta selama lima tahun. Keunggulan itu tentu menjadi kabar baik untuk konsumen yang tak mau mengeluarkan banyak biaya untuk perawatan rutin kendaraan.

    (sfn/sfn)

  • ‘Tangguh dan Tumbuh Sehat’, Bank Raya Hadirkan Inovasi Digital di Usia 36 Tahun – Page 3

    ‘Tangguh dan Tumbuh Sehat’, Bank Raya Hadirkan Inovasi Digital di Usia 36 Tahun – Page 3

    Tak hanya produk, Bank Raya juga menyiapkan penguatan dari sisi sumber daya manusia (SDM). Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan SDM Danar Widyantoro menekankan pentingnya membangun digital culture dan compliance culture agar karyawan siap dengan era perbankan digital.

    Di sisi lain, Bank Raya menegaskan komitmen pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Tahun ini, misalnya, bank mengadakan penanaman lebih dari 3.000 bibit mangrove di Pantura bersama nasabah. “Setiap transaksi nasabah berarti kontribusi nyata pada program penghijauan,” kata Bagus.

    Sebagai bagian dari HUT ke-36, Bank Raya menggelar program loyalitas Pesta Raya hingga Januari 2026. Melalui program ini, nasabah bisa mengumpulkan Raya Points dari berbagai transaksi yang bisa ditukar hadiah langsung atau diundi dengan grand prize mobil listrik, motor listrik, hingga tabungan.

    “Tahun lalu transaksi naik lebih dari 30% saat Pesta Raya berlangsung. Tahun ini kami targetkan hasil yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan engagement nasabah,” tutur Kicky.

    Lebih Dekat dengan Masyarakat Lewat Inovasi

     Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya, menutup konferensi pers HUT ke-36 dengan optimisme menghadirkan layanan digital inklusif untuk masyarakat. ©Umi Zakiyatun Khasanah.

    Menutup konferensi pers, Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menyampaikan optimisme perusahaan di usia yang ke-36. Menurutnya, Bank Raya ingin terus hadir sebagai bank digital utama yang mampu memberikan dampak positif, baik bagi ekosistem BRI Group maupun masyarakat luas.

    “Kami ingin menjadi bank digital utama yang mendukung inklusi keuangan dan literasi masyarakat. Harapannya, inovasi yang kami hadirkan bisa benar-benar memudahkan hidup dan usaha nasabah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Bagus menambahkan, dukungan media juga menjadi penting agar berbagai inovasi Bank Raya dapat tersosialisasi lebih luas, sekaligus memperkuat brand awareness perusahaan di mata publik.

     

    (*)

  • Denza D9 Jadi Simbol Baru Kemewahan

    Denza D9 Jadi Simbol Baru Kemewahan

    Jakarta

    Mobil listrik sekarang bukan cuma soal ramah lingkungan, tapi juga soal kenyamanan dan kemewahan. Urusan mewah dan nyaman, Denza D9 jawabannya. Denza D9 hadir untuk bikin liburan keluarga jadi antisusah.

    Popularitas mobil listrik belakangan terus menanjak. Nggak cuma di segmen menengah, di segmen premium MPV listrik sekelas Denza D9 sudah banyak dilirik. Nggak heran sih, soalnya Denza D9 menawarkan ragam kemewahan yang bisa menunjang perjalanan kelas atas.

    Pun kalau diajak perjalanan darat untuk liburan bareng keluarga, Denza D9 nggak bakal nyusahin. Kalau ngomongin mobil listrik, jarak tempuh tentu jadi pertimbangan. Denza D9 punya jarak tempuh yang jauh yakni hingga 600 km berkat baterai berkapasitas 103,36 kWH yang diusung. Kalau kamu liburan mau ajak keluarga ke Semarang, tentu bukan masalah berarti karena nggak perlu repot ngecas di jalan. Kalau perjalanan dari Jakarta, menuju ke Semarang maka jarak tempuhnya sekitar 438 km.

    Bila berangkat dari Jakarta, maka tanpa berhenti ngecas kamu bisa sampai Semarang. Kalau jaraknya lebih jauh lagi seperti ke Surabaya sekitar 700 km ke atas, paling nggak kamu bisa ngecas satu kali di rest area sembari beristirahat. Kamu juga nggak perlu khawatir karena kini ada ribuan SPKLU yang tersedia di seluruh Indonesia. Berdasarkan data PLN, saat ini ada 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis seluruh Indonesia.

    Denza D9. Foto: Andhika Prasetia

    Buat perjalanan jauh dan bawa anak, kabinnya amat lega. Denza D9 punya konfigurasi kabin tiga baris, dua kursi di depan, dua kursi di baris kedua, dan di baris belakang bisa ditempati oleh tiga orang. Ada tujuh orang yang bisa duduk di dalam Denza D9 dengan nyaman.

    Masuk ke kabin, kamu akan melihat nuansa premium dengan joknya sudah mengusung material kulit dan khusus kursi depan bisa diatur 8 cara. Kursi depan juga sudah dilengkapi dengan ventilasi sekaligus penyesuaian lumbar buat menambah kenyamanan sepanjang perjalanan. Nggak cuma itu, penumpang di sisi tengah juga makin dimanjakan dengan adanya kulkas 7,5 liter yang dapat diatur suhunya dari -6 hingga 50 derajat celcius. Kalau mau bawa makanan, pastinya nggak perlu pusing lagi cari tempat penyimpanan.

    Duduk di kursi tengah udah pasti nyaman. Apalagi kalau pas lagi liburan tiba-tiba harus sambil bekerja, kamu tetap bisa nyaman berkat kehadiran meja tengah di balik kursi depan. Kalaupun lelah di perjalanan, nggak perlu khawatir lagi, soalnya Denza D9 sudah dibekali ragam teknologi khas mobil-mobil premium untuk memanjakan penumpangnya. Misalnya saat pegal-pegal di jalan, kamu bisa mengandalkan fitur pijat yang bisa dioperasikan dengan layar sentuh di kursi sehingga bisa relaksasi sebelum sampai di tujuan.

    Nggak cuma nyaman, kamu juga nggak bakalan bosan di perjalanan. Denza D9 sudah dilengkapi dengan DiLink Intelligent Interactive System. Sistem ini akan mengintegrasikan berbagai fitur digital dan kemampuan interaktif yang dirancang untuk memberikan kenyamanan hiburan dan konektivitas kepada penggunanya berkat kehadiran layar Head Unit Ultra-HD berukuran 15,6 inch. Selain itu sistem audio premium 7,1 channel menawarkan kualitas suara yang imersif, sehingga memberikan pengalaman hiburan yang lebih mendalam. Sistem hiburannya juga sudah tersambung ke Apple CarPlay dan Android Auto, jadi tetap bisa dengar lagu favorit sepanjang perjalanan.

    Denza juga menyematkan 4 isofix untuk memudahkan saat kamu harus membawa lebih dari satu car seat selama liburan. Kapasitas bagasinya juga luas hingga 2.310 liter, cukup untuk menampung tujuh koper ditambah tujuh tas jinjing.

    Supaya perjalanan tetap tenang dan nyaman, Denza juga dilengkapi fitur bantuan pengemudi yang sangat lengkap. Ada adaptive cruise control, intelligent high beam control, forward collision warning, automatic emergency braking, rear collision warning, rear cross traffic brake, blind spot detection, emergency lane keeping assist, traffic sign recognition, intelligent cruise control, front parking sensor, rear parking sensor, high precision milimeter wave radar, intelligent driving surround view camera, dan intelligent driving high perception camera.

    Fitur keselamatan lain juga nggak kalah lengkap. Denza D9 punya electric power steering, electric parking brake system, auto hold, hydraulic brake assist, intelligent power braking system, traction control system, vehicle dynamic control, hingga 8 airbag.

    Buat liburan mewah bareng anak, Denza D9 udah pasti pilihan yang pas. Kamu nggak bakal kerepotan karena jarak tempuhnya jauh, bagasi luas, kenyamanan yang ditawarkan, hingga fitur keselamatan nomor wahid. Cocok buat kamu yang modern namun tetap memiliki konsen terhadap lingkungan. Kemewahan dan kenyamanan yang disajikan Denza D9 tak perlu diragukan lagi. Liburan jadi tenang antisusah deh!

    (dry/din)

  • Tanpa Insentif, Penjualan Mobil Listrik Bisa Runtuh

    Tanpa Insentif, Penjualan Mobil Listrik Bisa Runtuh

    Jakarta

    Program pajak kendaraan listrik federal atau Federal EV Tax telah berakhir di Amerika Serikat (AS). Imbasnya, mobil nonemisi di sana tak lagi mendapat insentif sebesar US$ 7.500 atau Rp 125 jutaan. Bagaimana dampaknya terhadap penjualan?

    Disitat dari Carscoops, Federal EV Tax telah berakhir sejak Selasa (30/9). Menurut Chief Executive Officer (CEO) Ford, Jim Farley, situasi tersebut membuat penjualan mobil listrik setempat kemungkinan runtuh. Bahkan, dia meramal, penurunannya bisa mencapai 50 persen!

    Farley menilai dampak absennya keringanan pajak sangat besar. Jika sebelumnya pangsa pasar mobil listrik di AS mencapai 10-12 persen, dia khawatir angka itu akan kembali jeblok ke lima persen atau setara tiga tahun lalu.

    “Saya pikir ini akan tetap jadi industri yang hidup, tapi lebih kecil, jauh lebih kecil dari yang kita kira. Apalagi dengan perubahan kebijakan emisi gas buang, plus insentif US$ 7.500 yang hilang,” ujar Jim Farley dalam acara Ford Pro Accelerate di Detroit, dikutip Kamis (10/2).

    “Sebulan lagi kita akan lihat, tapi saya tidak akan kaget kalau penjualan EV di AS turun menjadi hanya 5 persen,” tambahnya.

    Mobil listrik Ford. Foto: Dok. Ford

    Kondisi itu membuat tim Model e Ford terus menghitung ulang arah bisnisnya. Kapasitas pabrik mobil listrik dan baterai yang sudah terlanjur dibangun mungkin harus dialihfungsikan bila penurunan permintaan benar-benar terjadi.

    “Kami akan tetap mengisinya (pabrik), tapi akan lebih stres, karena sebelumnya ada kebijakan jelas selama empat tahun. Sekarang kebijakannya berubah. Semua harus menyesuaikan, dan saya pikir ini baik untuk negara, tapi jelas akan jadi satu tekanan lagi,” jelasnya.

    Di sisi lain, Farley juga jujur soal preferensi konsumen. Menurut dia, masyarakat belum tertarik untuk membeli mobil listrik mahal.

    “Pelanggan tidak tertarik dengan mobil listrik US$ 75 ribu (Rp 1,5 miliar). Mereka menganggapnya menarik-mobilnya cepat, efisien, tidak perlu ke SPBU-tapi tetap saja mahal,” kata dia.

    (sfn/din)

  • Bos Produsen Otomotif AS Siaga Tinggi Bersiap Hadapi Hancurnya Penjualan Mobil Listrik Usai Insentif Pajak Berakhir

    Bos Produsen Otomotif AS Siaga Tinggi Bersiap Hadapi Hancurnya Penjualan Mobil Listrik Usai Insentif Pajak Berakhir

    JAKARTA – Para CEO produsen otomotif di Amerika Serikat (AS) kini berada dalam status siaga tinggi, bersiap menghadapi jatuh bebasnya penjualan kendaraan listrik (EV) menyusul berakhirnya insentif pajak federal sebesar 7.500 dolar AS (sekitar Rp124,5 juta) bagi pembeli sejak akhir September.

    Dilansir dari Reuters, Kamis, 2 Oktober, CEO Ford Jim Farley bahkan menyebut hilangnya subsidi hasilkan perubahan signifikan di pasar. Berakhirnya kredit pajak pada 30 September memicu kepanikan di kalangan industri, yang sebelumnya telah melihat lonjakan rekor penjualan pada Agustus saat konsumen bergegas memanfaatkan kredit yang tersisa.

    Kekhawatiran mendalam muncul dari para pemimpin industri mengenai dampak langsung dari berakhirnya insentif tersebut. Jim Farley memprediksi bahwa penjualan mobil listrik bisa anjlok hingga 5 persen dari total penjualan kendaraan bulan depan atau setengah dari rekor yang tercatat di musim panas lalu.

    Prediksi yang sama suramnya datang dari Chairman Nissan Americas Christian Meunier, yang memperkirakan keruntuhan pasar EV pada bulan Oktober ini. Meunier menambahkan bahwa persaingan akan menjadi super-brutal karena banyak pesaing telah membangun stok EV yang melimpah, dan kini harus berjuang keras untuk menemukan pembeli.

    Pencabutan insentif ini semakin memperburuk posisi pasar AS, yang sudah tertinggal jauh dalam adopsi EV dibandingkan pasar global lainnya. Di China, pemimpin dunia dalam EV dan produksi baterai, kendaraan listrik dan plug-in hybrid telah melampaui 40 persen dari total penjualan, sementara Eropa berada di sekitar 20 persen. Lebih lanjut, pertumbuhan penjualan EV di AS sudah melambat dalam dua tahun terakhir, bahkan saat insentif masih berlaku. Sebuah studi akademis memperkirakan bahwa tanpa insentif, registrasi kendaraan listrik di AS dapat turun hingga 27 persen.

    Dampak langsung terasa hingga ke tingkat dealer, di mana kekhawatiran meningkat tentang menumpuknya inventaris EV yang tidak terjual. Dealer-dealer khawatir model-model mahal, seperti truk pikap listrik Chevy Silverado dari General Motors yang harganya bisa mencapai lebih dari 90.000 dolar AS (sekitar Rp1,5 miliar), akan kesulitan menarik pembeli tanpa adanya bantuan subsidi. Untuk meredam pukulan ini, pabrikan besar seperti GM dan Ford telah berupaya mengalihkan insentif pajak ke dalam persyaratan sewa (lease terms) untuk beberapa bulan ke depan, sementara Hyundai langsung menawarkan potongan harga hingga 7.500 dolar AS untuk model Ioniq 5 tahun 2025.

  • Mobil Listrik Murah Toyota bZ3X Kini Tersedia Versi Setir Kanan

    Mobil Listrik Murah Toyota bZ3X Kini Tersedia Versi Setir Kanan

    Jakarta

    Toyota resmi menghadirkan bZ3X dalam versi setir kanan. Model mobil listrik baterai (BEV) ini meluncur di Hong Kong dan Makau, menandai langkah penting Toyota dalam memperluas pasar EV ke negara-negara pengguna setir kanan.

    Di Makau, Toyota bZ3X dijual HKD 259.000 atau setara Rp 552,8 juta. Harga tersebut ternyata lebih tinggi dibanding pasar China, di mana model ini dijual dengan banderol 139.800 yuan atau sekitar Rp 326 juta. Sementara untuk Hong Kong, harga resminya masih menunggu konfirmasi.

    Di pasar Hong Kong dan Makau, bZ3X mengusung motor listrik bertenaga 204 PS dan torsi 210 Nm. Tenaga ini bersumber dari baterai lithium iron phosphate (LFP) 70 kWh. Dalam siklus uji NEDC, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 565 km sekali pengisian. Baterai mendukung pengisian cepat DC hingga 90 kW dan pengisian AC hingga 6,6 kW.

    Toyota bZ3X kali pertama meluncur di China Foto: Carnewschina

    Dari sisi dimensi, bZ3X memiliki panjang 4.600 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.645 mm, dan jarak sumbu roda 2.765 mm. Bobotnya 1.835 kg, sementara bagasi menampung hingga 1.000 liter. Mobil ini dilengkapi velg alloy 19 inci dengan ban 225/45R19, serta suspensi depan MacPherson strut dan torsion beam di belakang.

    Masuk ke interior, bZ3X menawarkan kabin modern dengan panel instrumen digital 9 inci dan layar sentral 14,6 inci yang sudah mendukung Apple CarPlay nirkabel. Sistem audionya menggunakan 11 speaker Yamaha, sementara kursi depan memiliki fitur ventilasi, pemanas, pendingin, serta pengatur suhu zona ganda dengan filter PM2.5. Kursi belakang bisa direbahkan hingga 137 derajat, dilengkapi atap panoramik untuk menambah kenyamanan.

    Meski demikian, versi Makau tidak mendapatkan motor lebih bertenaga 224 PS atau perangkat kemudi berbasis lidar seperti model di China. Toyota bZ3X sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Toyota, Guangzhou Automobile Group, GAC Toyota Motor, dan IEM by Toyota. Model ini sebelumnya tampil perdana di Auto China Beijing 2024 bersama bZ3C dan bZ3.

    Selain Hong Kong dan Makau, bZ3X versi setir kanan diperkirakan akan merambah pasar Jepang, Inggris, Australia, Selandia Baru, hingga Singapura. Indonesia kebagian nggak ya?

    (lua/dry)

  • Definisi Kemewahan Tanpa Rasa Khawatir

    Definisi Kemewahan Tanpa Rasa Khawatir

    Jakarta

    Mungkin masih banyak konsumen yang memiliki kekhawatiran terhadap daya jangkau mobil listrik lantaran stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) tidak sebanyak SPBU untuk kendaraan konvensional. Tapi, teknologi mobil listrik saat ini semakin canggih. Cuma mengandalkan pengisian di rumah, mobil listrik sudah bisa melaju jauh dan kembali ke rumah untuk dicas lagi.

    Seperti diketahui, pasar mobil listrik di Indonesia berkembang begitu pesat. Permintaan kendaraan listrik terus tumbuh. Terbukti, dari data wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gaikindo, sepanjang Januari sampai dengan Agustus 2025 penjualan mobil listrik mencapai 50.831 unit. Pangsa pasar mobil listrik terus tumbuh. Di tahun 2024 mobil listrik hanya menyumbang 5 persen, kini di tahun 2025 baru sampai bulan Agustus pangsa pasarnya meningkat jadi 10 persen. Hal itu menunjukkan peningkatan dua kali lipat dalam waktu belum setahun.

    Di segmen MPV listrik premium, sub-brand luxury di bawah naungan BYD Group, Denza, menempati posisi teratas. Denza, yang baru jualan satu model yaitu Denza D9, telah mengirimkan 6.548 unit mobil listrik, menjadi yang tertinggi di segmennya.

    Pesatnya pertumbuhan kendaraan listrik tersebut membuat cara pengisian baterai jadi semakin fleksibel. Tidak hanya di SPKLU, pengisian baterai mobil listrik bisa dilakukan di dealer Denza. BYD Group berkomitmen untuk memperluas jaringan showroom ke berbagai wilayah strategis yang dilengkapi dengan charging station. Peningkatan layanan purnajual yang menjadi prioritas utama Denza tersebut menambah kenyamanan konsumennya.

    Selain di SPKLU dan di dealer Denza, mobil listrik Denza D9 juga bisa dicas di rumah menggunakan home charging. Mobil listrik premium dari Denza ini bisa digas hingga ratusan kilometer dalam kondisi baterai penuh. Untuk penggunaan harian saja, Denza D9 bahkan tidak perlu ngecas di luar rumah.

    Denza D9. Foto: Rifkianto Nugroho

    Home charging atau fasilitas pengecasan mobil listrik yang terpasang di rumah menjadi salah satu solusi pemilik kendaraan listrik. Pulang beraktivitas, mobil listrik bisa langsung dicas di rumah. Keesokan harinya ketika akan memulai aktivitas kembali, posisi baterai sudah terisi penuh.

    Denza D9 menawarkan performa melalui platform e-Platform 3.0. Denza D9 memiliki baterai Blade LFP khas BYD. Kapasitas baterainya nggak nanggung-nanggung, mencapai 103,36 kWh. Alhasil, dalam kondisi baterai penuh mobil ini bisa melaju hingga 600 km (NEDC).

    Dengan daya jangkau yang sangat jauh itu, untuk penggunaan harian sudah lebih dari cukup. Jika dipakai aktivitas harian di dalam kota yang rata-rata 50-60 km per hari, maka mobil listrik ini bisa dipakai seminggu lebih tanpa harus mampir ke SPKLU. Jadi, tak perlu was-was menggunakan mobil ini di perkotaan yang masih jarang SPKLU, karena daya jangkau yang jauh menjadi nilai kemewahan Denza D9.

    Selain dipakai di dalam kota, mobil listrik ini juga bisa digunakan untuk perjalanan jauh. Buat mendukung perjalanan jauh, SPKLU sekarang sudah tersedia banyak, mulai dari rest area jalan tol, restoran, hotel, hingga perkantoran ada. Denza D9 juga mendukung pengisian cepat 166 kW. Cukup ngecas 10 menit saja, daya jangkau mobil ini bertambah 150 km.

    Denza D9 juga menghadirkan fitur VtoL (Vehicle-to-Load) yang memungkinkan kendaraan menyuplai listrik untuk perangkat eksternal, mendukung aktivitas outdoor, perjalanan, dan keadaan darurat.

    Spesifikasi Denza D9

    Denza D9 dilengkapi pula dengan DiSus intelligent body control system. Teknologi ini mencakup DiSus-C sebagai suspensi aktif yang dapat mendukung stabilitas di semua kondisi perjalanan, serta DiSus-A yang memberikan penyesuaian dinamis guna menghadirkan kenyamanan maksimal dan kemampuan off-road yang optimal.

    Kehadiran teknologi canggih ini juga dipadukan dengan Intelligent Driving Assist System, yaitu Denza Pilot-Advanced Driver Assistance System yang didukung oleh LiDAR (Light Detection and Ranging), radar, kamera, sensor ultrasonik, AI canggih, dan peta HD.

    LiDAR, teknologi berbasis laser yang memindai lingkungan sekitar kendaraan dengan akurasi tinggi, mampu mendeteksi objek dan jarak secara real-time. Teknologi ini memungkinkan DENZA D9 untuk mengenali kondisi jalan, kendaraan lainnya, serta rintangan dengan presisi.

    Di atas kertas, Denza D9 bisa memuntahkan tenaga 230 kW dan torsi 360 Nm. Denza D9 menawarkan performa yang mengesankan dengan akselerasi halus dan efisiensi energi yang luar biasa dimana memiliki waktu akselerasi yang mengesankan mencapai 9.5 detik pada jarak 0-100 km.

    Dari sisi safety, Denza D9 disematkan 8 airbags untuk keamanan optimal. Mobil ini juga memiliki sistem Auto Emergency Brake.

    Bodi kendaraan dari Denza D9 telah menggunakan hampir 80% baja berkekuatan tinggi, diperkuat oleh balok anti tabrakan depan ganda.

    (rgr/dry)

  • Harga di Bawah 200 Juta, BYD Atto 1 Bisa Jadi Pilihan Pemilik Mobil Pertama?

    Harga di Bawah 200 Juta, BYD Atto 1 Bisa Jadi Pilihan Pemilik Mobil Pertama?

    Jakarta

    BYD Atto 1 punya harga jual yang sangat kompetitif. Cocok nggak nih buat pembeli mobil pertama?

    BYD bikin kejutan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang digelar belum lama ini. Di pameran otomotif tahunan itu, BYD meluncurkan lini produk terbaru berupa Atto 1. Atto 1 adalah mobil listrik bergaya hatchback sekaligus menambah lengkap portofolio produk pabrikan asal Shenzhen itu di Indonesia.

    Lebih menariknya lagi saat BYD mengumumkan harga resmi Atto 1. Harganya bikin banyak pihak terkejut, soalnya BYD Atto 1 dibanderol mulai Rp 195 juta hingga yang paling mahal Rp 235 juta. Harganya cukup kompetitif di segmen city car. Dengan banderol tak sampai Rp 250 juta itu, BYD membekali Atto 1 dengan ragam fitur unggulan.

    BYD Atto 1 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Misalnya saat masuk ke dalam kabin, kamu bakal disuguhkan jok dengan material kulit dan bentuknya mengikuti kontur body. Di area dasbor dilengkapi layar sentuh 10 inci 1080p yang mendukung fitur Apple CarPlay dan Android Auto dengan wired dan wireless. Ada juga cruise control yang aktif di kecepatan 40 km/jam, ada soft opening box, hingga electric auto up down power window di kursi pengemudi.

    Konsol tengahnya ada power outlet 12V, USB type C dan A, wireless charging, electric parking brake with auto hold, hingga driving mode (eco, normal, sport). Tak hanya itu, Atto 1 juga sudah memiliki fitur perintah suara alias voice command dalam bahasa Inggris, Indonesia, hingga bahasa Mandarin. Fitur ini bisa untuk menyalakan musik, pengaturan AC, suara, hingga kontrol semburan angin AC.

    Interior BYD Atto 1. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Fitur keamanan dan keselamatannya juga lengkap. Ada enam airbag, tyre pressure monitoring system, isofix, kamera belakang, tiga radar di belakang, traction control, hill-start assist control, cruise control system, hingga comfort braking function.

    BYD Atto 1 Cocok untuk Pembeli Mobil Pertama?

    Dengan harga kompetitif dan fitur yang berlimpah, BYD Atto 1 pas buat generasi Z dan milenial yang kini menjadi pembeli mobil pertama. Sebab, pembeli mobil pertama sangat memperhatikan value for money sekaligus menginginkan produk ‘future ready’. Itu semua bisa didapat pada BYD Atto 1 yang menghadirkan kombinasi fitur premium serta biaya operasional rendah, sehingga cocok jadi “mobil pertama yang modern & ramah lingkungan.”

    BYD Atto 1. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Pertama, kalau urusan value for money, BYD membekali Atto 1 dengan baterai berkapasitas 30,08 kWh dan 38,88 kWh. Baterai tersebut menjanjikan jarak tempuh masing-masing 300 km dan 380 km. Bila baterai penuhi, buat digunakan sehari-hari dengan jarak tempuh sekitar 40 km, maka dalam sembilan hari tak perlu keluar biaya operasional di luar tol. Pun kalau ngecas di SPKLU dengan tarif Rp 2.630 per kWH, dengan konsumsi rata-rata 8,5 km/kWH, dan asumsi jarak tempuh harian 40 km, maka biaya per hari hanya Rp 12.376. Dikalikan sebulan, biaya yang kamu keluarkan hanya Rp 371.280. Per tahun, duit buat ngecas hanya sebesar Rp 4.455.529.
    Jika mau biayanya lebih murah, kamu bisa ngecas di rumah dengan tarif Rp 1.447 per kWH. Dengan asumsi jarak harian 40 km, maka biaya yang akan dikeluarkan per hari sebesar Rp 6.809, per bulan Rp 204.282, dan per tahun Rp 2.451.388.

    Sebagai perbandingan, untuk mobil bermesin konvensional yang menggunakan BBM jenis Pertalite, biaya operasional BYD Atto 1 jauh lebih murah. Katakanlah mobil tersebut punya konsumsi BBM rata-rata 20 km/liter dan jarak tempuh hariannya 40 km, maka keluar duit untuk BBM harian sebesar Rp 20.000. Dalam sebulan, biaya untuk isi BBM sebesar Rp 600.000. Kalau biaya bulanan itu dikalikan 12 untuk menghitung pengeluaran setahun, maka biayanya Rp 7,2 juta.

    Belum lagi pajak tahunannya juga rendah. Seperti diketahui bersama, mobil listrik mendapat insentif sehingga hanya perlu membayar SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan), sedangkan PKB-nya nol persen. Dengan demikian, pemilik Atto 1 tiap tahun hanya membayar Rp 143 ribu. Sedangkan pemilik mobil bermesin konvensional umumnya pajak tahunannya Rp 3 juta per tahun.

    Bagaimana dengan biaya perawatan? Pembeli mobil pertama biasanya nggak mau ribet urusan perawatan berkala. Biaya perawatan juga jadi pertimbangan tersendiri. Adapun biaya servis berkala BYD Atto 1 itu sekitar Rp 1 juta per tahun atau 20.000 km. Setidaknya, kamu bisa menyisihkan Rp 100 ribu per bulan untuk biaya perawatan berkala BYD Atto 1. Sementara untuk mobil konvensional, biaya perawatannya sekitar Rp 2 juta per tahun.

    Jika ditotal keseluruhan, pemilik mobil konvensional setiap tahun bakal keluar duit sebesar Rp 12,2 juta untuk biaya operasional, pajak, dan biaya perawatan berkala. BYD Atto 1 biaya kepemilikannya jauh lebih hemat. Kalau ditotal dengan asumsi ngecas di SPKLU, pajak tahunan, dan biaya perawatan per tahun, estimasi biayanya sebesar Rp 5,6 jutaan. Kalau kamu ngecasnya di rumah, biaya bahkan lebih hemat lagi yakni Rp 3,6 jutaan, 70 persen lebih murah dari mobil bermesin konvensional.
    Deretan fitur dan kemudahan yang ditawarkan itu membuat BYD Atto 1 patut dilirik bagi para pembeli mobil pertama.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu juga mengungkap bahwa BYD Atto sangat potensial memikat para pembeli mobil pertama. Terlebih kini para pembeli mobil pertama itu kebanyakan berasal dari kalangan generasi Z.

    “Atto 1 menawarkan desain yang lebih futuristik, teknologi EV (Blade Battery, jarak tempuh 300-380 km, fast charging 30 menit) dengan fitur premium seperti layar putar 10,1 inci, 6 airbag, dan Apple CarPlay, sementara LCGC seperti Honda Brio (Rp 182-198 juta) masih mengandalkan fitur dasar dan mesin konvensional dengan efisiensi terbatas. Keunggulan fitur ini bisa menarik konsumen muda yang awalnya ingin membeli LCGC karena dana terbatas khusunya bagi mereka yang mencari value for money,” ujar Yannes belum lama ini.

    (dry/din)

  • Bos Xiaomi Preteli Tesla buat Bongkar Rahasia

    Bos Xiaomi Preteli Tesla buat Bongkar Rahasia

    Jakarta

    Bos Xiaomi Lei Jun terang-terangan sengaja membeli Tesla cuma buat dipreteli. Perusahaannya membeli tiga model Y untuk mencari tahu rahasia bagaimana membuat mobil listrik.

    Dua model perdana mereka, sedan Xiaomi SU7 dan SUV Xiaomi YU7, langsung mendapat respons positif di pasar.

    Dalam sebuah acara di Beijing, CEO Xiaomi Lei Jun secara terbuka mengungkapkan strategi perusahaannya: membeli mobil Tesla untuk dipelajari.

    “Awal tahun ini, kami membeli tiga Model Y, membongkarnya satu per satu, dan mempelajari setiap komponennya,” kata Lei di hadapan audiens, dikutip Business Insider.

    Langkah ini bukan hal baru di industri otomotif. Banyak pabrikan membeli mobil rival untuk dibongkar, mulai dari material, perangkat lunak, hingga teknik produksi.

    Menariknya, Lei Jun menunjukkan sikap yang berbeda dibanding banyak CEO otomotif lain. Ia tak berusaha menjelekkan Tesla. Dalam presentasinya, ia justru memuji Model Y sebagai mobil yang sangat luar biasa.

    “Jika tidak memilih YU7, Anda bisa mempertimbangkan Model Y,” kata dia.

    Popularitas Xiaomi di pasar mobil listrik terlihat jelas sejak peluncuran YU7. Dalam 18 jam pertama, lebih dari 240.000 pesanan masuk, membuat perusahaan kewalahan memenuhi permintaan. Beberapa konsumen bahkan diberi tahu bahwa mereka mungkin harus menunggu lebih dari setahun untuk bisa menerima unit.

    Menghadapi kondisi ini, Lei Jun kembali membuat pernyataan mengejutkan. Dia menyarankan calon pembeli untuk tidak hanya terpaku pada YU7. Di antara rekomendasinya adalah Xpeng G7, Li Auto i8, hingga Tesla Model Y.

    (riar/rgr)