Transportasi: mobil listrik

  • BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    Jakarta

    BYD kembali mengukuhkan namanya menjadi raja mobil listrik dunia. Pabrikan mobil listrik asal China itu lagi-lagi mengalahkan Tesla dalam hal penjualan mobil listrik global.

    Dikutip Carnewschina, penjualan mobil listrik murni BYD secara kumulatif hingga kuartal ketiga tahun 2025 mencapai 1,6 juta unit. Hal itu jauh lebih tinggi ketimbang Tesla yang hanya mencatatkan penjualan sebanyak 1,2 juta unit pada periode yang sama. Setidaknya ada selisih 388 ribu unit antara penjualan BYD dengan Tesla.

    Pada kuartal ketiga saja, BYD mengirimkan 582.500 kendaraan listrik murni. Meskipun ini menunjukkan sedikit penurunan secara kuartal sebesar 4 persen, angka penjualan itu tercatat naik 31,4 persen dibanding tahun lalu.

    Sebagai pembanding, Tesla pada kuartal ketiga tahun ini hanya mencatatkan penjualan sebanyak 497.100 unit. Penjualan itu menunjukkan pertumbuhan 29,4 persen dibanding kuartal sebelumnya dan naik 7,4 persen dibanding tahun lalu.

    Sejak menyalip Tesla untuk kedua kalinya pada kuartal keempat 2024, BYD telah mempertahankan kepemimpinan penjualan mobil listrik secara global selama empat kuartal berturut-turut.

    Perusahaan riset pasar Counterpoint Research memproyeksikan BYD akan mengakhiri tahun 2025 sebagai pemimpin penjualan kendaraan listrik global. BYD diprediksi akan menguasai pangsa pasar 15,7 persen. Hal itu bakal memperkuat posisi pabrikan China tersebut di puncak industri kendaraan listrik yang berkembang pesat.

    BYD kemungkinan besar akan menjadi penjual mobil listrik teratas di dunia pada tahun 2025. Sebelumnya, predikat itu selalu dikuasai oleh Tesla.

    Sementara itu, BYD juga menguasai pasar mobil listrik Indonesia. BYD dan Denza menjadi merek mobil listrik paling laris di Indonesia saat ini. Dari Januari sampai Agustus, BYD telah mengirim 18.989 unit mobil listrik yang terdiri dari BYD Seal, Atto 3, Dolphin, M6, E6 dan Sealion 7 (data penjualan BYD Atto 1 belum tersedia). Sedangkan Denza, yang baru jualan satu model yaitu Denza D9, telah mengirimkan 6.548 unit mobil listrik.

    Jika dijumlahkan, BYD dan Denza mencatatkan angka penjualan wholesales kumulatif sebanyak 25.537 unit dalam periode Januari sampai dengan Agustus 2025. Artinya, dari total 50.831 unit mobil listrik yang terjual di Indonesia, 50,23 persennya didominasi oleh mobil listrik BYD dan Denza.

    (rgr/dry)

  • BYD Atto 1 Jadi Mobil Pertama? Fitur-fiturnya Emang Sesuai Banget

    BYD Atto 1 Jadi Mobil Pertama? Fitur-fiturnya Emang Sesuai Banget

    Jakarta

    BYD Atto 1 hadir menjadi pilihan baru mobil listrik dengan banderol kompetitif. Faktanya bukan cuma jarak tempuh, fitur penunjang Atto 1 juga cocok buat mobil pertama. Dari segi dimensi yang ringkas, hingga membuatnya lincah dipakai di jalanan padat. Selain itu, ada beberapa fitur lain yang membuat mobil ini semakin menarik.

    Pertama soal harga, BYD Atto 1 dibanderol mulai Rp 195 juta. Angka ini langsung menarik perhatian karena mobil ini menawarkan spesifikasi lengkap dengan harga yang kompetitif. Biasanya, mobil di bawah Rp 200 juta hanya dibekali fitur standar. Namun, Atto 1 justru hadir dengan fitur yang nyaman, aman, dan praktis untuk penggunaan sehari-hari khususnya buat pengguna mobil pertama. Berikut ini beberapa fitur penting Atto 1 yang cocok buat mobil pertama.

    Desain modern

    Dari segi desain, BYD Atto 1 memiliki tampang modern dan sporty ala hatchback kekinian. Bahkan siluet pada bagian muka acap disamakan dengan supercar Lamborghini asal Italia. Coba lihat lampu Atto 1, punya tarikan garis tajam yang mengingatkan pada Lamborghini Huracán, area Daytime Running Light (DRL) tipis yang membentuk sudut agresif.
    Detail-detail kecil inilah yang membuatnya punya daya tarik ekstra bagi pemilik pertama yang ingin tampil beda di jalan.

    Selain itu, desain modern Atto 1 juga mengalir ke bagian samping hingga ke bagian belakang. Tambahan spoiler belakang dan antena bergaya shark fin makin menegaskan kesan modern.

    BYD Atto 1 Foto: Dok. BYD Motor Indonesia

    Secara dimensi, BYD Atto 1 menghadirkan desain yang kompak dan efisien, menjadikannya ideal untuk mobilitas perkotaan yang dinamis. Mobil ini punya panjang 3.925 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.590 mm. Mobil ini memiliki jarak sumbu roda 2.500 mm dan ground clearance 155 mm.

    Dengan ukuran ringkas, pengemudi dijamin memudahkan parkir di jalan sempit atau garasi rumah. Apalagi BYD Atto 1 juga didukung dengan sensor dan kamera parkir.

    Akomodasi yang cocok untuk mobil pertama, fleksibel bawa barang

    Sebagai mobil yang dirancang untuk aktivitas harian, Atto 1 tentunya harus memiliki kapasitas bagasi yang baik dan kabin yang luas. Atto 1 mempunyai banyak cup holder di bagian pintu dan konsol tengah depan. Bagasi belakang mobil ini bisa menampung kapasitas 230 liter, cukup untuk menaruh tiga tas besar. Selain itu, ketika kursi baris dua dilipat, kapasitas bagasi mobil ini bisa bertambah menjadi 930 liter.

    Interior BYD Atto 1 Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Beda tipe, beda harga, beda fitur

    Sebagai informasi, BYD Atto 1 tipe Dynamic dipasarkan dengan harga Rp 195.000.000, sementara varian Premium dipasarkan dengan harga Rp 235.000.000. Kedua model ini punya sejumlah perbedaan.

    Pertama dan kedua dari segi baterai dan performa jarak tempuh, Atto 1 tipe Dynamic punya kapasitas baterai 30,08 kWh dengan jarak tempuh 300 km, sementara Atto 1 tipe Premium punya kapasitas baterai 38,88 kWh dengan jarak tempuh hingga 380 km.

    Perbedaan ketiga terletak pada DC Charging Power, di mana versi Dynamic dibekali 30 kW, sementara versi Premium dilengkapi 40 kW. Beda yang keempat terletak di kemudi, versi Dynamic pakai material setir berbahan foam, sementara versi Premium pakai material berbahan kulit.

    Beda kelima masih ada di area kemudi, versi Dynamic pengaturan setirnya hanya tilt dan versi Premium sudah mengadopsi tilt dan telescopic. Perbedaan keenam ada di kursi pengemudi, di mana versi Dynamic pengaturannya masih manual dan bisa diatur empat arah, sementara versi Premium kursi pengemudinya sudah bisa diatur secara elektrik dengan pengaturan enam arah.

    Beda selanjutnya ada di bagian fitur, versi Premium sudah memiliki wireless charging, sedangkan versi Dynamic belum dilengkapi fitur tersebut. Perbedaan kedelapan ada pada pengaturan kaca depan di bagian pengemudi, di versi Dynamic baru dibekali fitur auto down, sementara di versi Premium sudah dilengkapi fitur auto up and down.

    Performa dan kepraktisan pengisian

    Di atas kertas, BYD Atto 1 bisa menghasilkan tenaga 55 kW dan torsi 135 Nm. Mobil ini diklaim bisa mencapai 0-50 km/jam dalam 4,9 detik serta kecepatan maksimal hingga 130 km/jam. Atto 1 punya dua pilihan baterai, tipe Dynamic pakai baterai 30,08 kWh (300 km NEDC) dan tipe premium pakai baterai 38,88 kWh (380 NEDC).

    Mobil listrik small hatchback ini juga dilengkapi dengan sistem pengecasan AC charging, serta dukungan DC CCS2 fast charging sehingga memungkinkan pengisian daya lebih cepat dan efisien (30-80% sekitar 30 menit).

    BYD Atto 1 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Kalau tadi sudah bicara soal fast charging DC yang bisa mengisi baterai BYD Atto 1 dengan cepat, jangan lupa bahwa mobil ini juga mendukung pengisian AC yang biasanya dilakukan di rumah atau kantor.

    BYD Atto 1 dibekali colokan AC yang bisa mengakomodir hingga 6,6 kW. Meski belum dilengkapi wall charging, BYD Atto 1 sudah dilengkapi portable charger guna pengisian daya di rumah.

    Waktu pengisian dengan portable charger AC itu terdengar lama, dari titik nol hingga 100 persen mungkin bisa memakan waktu 14 hingga 20 jam. Namun dalam praktik sehari-hari besar kemungkinan skenario mengisi dari 0 persen. Pengisian malam normal misalnya dari 20 hingga 90% rasanya pengisian jauh lebih singkat.

    Opsi lain kalau memasang wall charging dengan daya 7.7 kW bisa lebih cepat, engan itu 0 dari 100% untuk paket baterai 30 kWh cuma memakan waktu 8-9 jam.

    Well, mengisi daya ulang baterai di rumah bisa menjadi skenario paling masuk akal untuk pemilik pertama kali. Bayangkan seperti isi daya smartphone: colok malam hari sebelum tidur, paginya sudah penuh dan siap dipakai seharian.

    Jadi, kombinasi fast charging DC untuk kebutuhan buru-buru dan charging AC di rumah untuk rutinitas harian membuat pengalaman punya Atto 1 terasa praktis. Tidak perlu sering-sering ke SPKLU, cukup colok di garasi malam hari, besok pagi mobil sudah siap jalan, sama seperti kebiasaan nge-charge HP sebelum tidur.

    Pilihan Pas buat pemilik mobil pertama yang cari rasa aman berkendara

    Buat yang baru pertama kali mau punya mobil, rasa was-was itu terbilang wajar. Takut salah pilih, khawatir soal keamanan.. Nah, Atto 1 hadir menjawab semua keraguan itu, terutama di sisi keselamatan.

    Dari varian Dynamic saja, mobil listrik ini sudah dilengkapi 4 airbag untuk pengemudi dan penumpang. Kalau mau yang lebih lengkap, versi Premium siap memberikan proteksi ekstra lewat 6 airbag, termasuk tirai samping yang melindungi kepala saat ada benturan dari arah samping.

    BYD Atto 1 Foto: Dok. BYD Motor Indonesia

    Lebih dari sekadar airbag, Atto 1 juga dibekali sederet fitur keselamatan aktif. Ada ABS yang bikin mobil tetap bisa dikendalikan saat rem mendadak, ditambah EBD untuk distribusi pengereman yang lebih merata. Di jalan licin atau hujan, Traction Control siap mencegah ban selip, sementara Electronic Stability Control (ESC) bantu menjaga mobil tetap stabil ketika pengemudi harus menghindar cepat.

    Pernah berhenti di tanjakan lalu panik takut mobil mundur? Atto 1 juga memiliki fitur Hill-Start Assist, otomatis menahan mobil beberapa detik ketika kaki berpindah dari pedal rem ke pedal gas. Jadi, lebih tenang saat berkendara di jalan menanjak.

    Buat pemilik mobil pertama, semua teknologi ini bukan sekadar fitur tambahan. Gabungan teknologi ini bikin pengalaman berkendara jadi lebih percaya diri, terutama buat pemilik pertama yang baru transisi ke mobil listrik.

    Well, jika tidak terlalu memikirkan resale value sebuah mobil listrik dan tinggal di kota atau kabupaten dengan infrastruktur SPKLU yang cukup, maka Atto 1 layak di pertimbangkan sebagai mobil pertama.

    (riar/dry)

  • Wuling Bikin Merek Mobil Listrik Baru buat Anak Muda

    Wuling Bikin Merek Mobil Listrik Baru buat Anak Muda

    Jakarta

    Wuling meluncurkan merek baru bernama Aishang di China. Merek baru di bawah naungan Wuling itu ditujukan untuk konsumen anak muda.

    Wuling memperkenalkan mobil pertama Aishang dalam bentuk hatchback, yaitu Aishang A100C. Mobil listrik mungil itu akan diproduksi massal mulai Oktober 2025 ini.

    Wuling adalah produsen mobil arus utama China yang dimiliki oleh Guangxi Automotive Group. Perusahaan ini terkenal karena usaha patungannya dengan GM dan SAIC (SGMW). Namun, perusahaan ini juga memiliki proyek-proyek yang berdiri sendiri. Merek Aishang adalah merek termuda Wuling.

    Dikutip Carnewschina, Wuling meluncurkan mobil pertama Aishang di China. Aishang A100C merupakan mobil perkotaan dua pintu berukuran kecil.

    Menurut Wakil GM Wuling, Wang Zhiqiang, permintaan domestik untuk mobil kecil menunjukkan pertumbuhan 63% year-on-year pada paruh pertama tahun 2025. Lebih dari 425.000 unit terjual dalam enam bulan. Ini dianggap menjadi peluang strategis untuk memasuki pasar mobil penumpang murah dengan produk baru. Menurut Wang, mobil modern harus menarik, mudah digunakan, dan ramah lingkungan.

    Aishang A100C adalah mobil listrik dua pintu dengan kapasitas empat penumpang. Mobil mungil ini hadir dengan tampilan imut yang cukup generik dan umum untuk segmen pasarnya.

    Aishang A100C Foto: dok. Aishang

    Mobil ini mengadopsi pilar yang dihitamkan, penutup velg yang aerodinamis, dan saluran masuk udara di bemper depan.

    Aishang A100C memiliki dimensi panjang 3.285 mm, lebar 1.708 mm, dan tinggi 1.550 mm. Jarak sumbu rodanya mencapai 1.980 mm. Dimensi mobil ini 29 mm lebih panjang, 130 mm lebih lebar, dan 28 mm lebih rendah dari Wuling Mini EV.

    Aishang A100C memiliki motor listrik tunggal di gardan belakang berdaya 35 kW (51 hp) dan torsi 83 Nm. Mobil ini ditenagai oleh baterai LFP buatan Gotion berkapasitas 17,65 kWh. Jangkauan listrik A100C mencapai 220 km dalam kondisi CLTC.

    Mobil listrik ini bersaing dengan Chery QQ Ice Cream dan Changan Lumin.

    (rgr/dry)

  • Mobil Listrik Murah Bisa Bikin Pasar Otomotif Bergairah?

    Mobil Listrik Murah Bisa Bikin Pasar Otomotif Bergairah?

    Jakarta

    Pasar mobil baru di Indonesia sedang mengalami tantangan. Faktor-faktor seperti kenaikan pajak, suku bunga tinggi, dan ketidakpastian ekonomi telah membuat penjualan mobil konvensional menurun. Fakta uniknya, di tengah kondisi yang lesu, mobil listrik justru tumbuh pesat. Apakah lantaran munculnya mobil listrik murah?

    Laporan Gaikindo menunjukkan pasar mobil listrik di Indonesia semakin berkembang. Selama delapan bulan pertama tahun 2025, penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) mobil listrik mencapai 51.191 unit dari total 500.951 unit mobil yang terjual. Angka ini setara dengan 10,14% dari pangsa pasar mobil nasional.

    Bandingkan pada 2021, pasar mobil listrik di Indonesia cuma 0,5 persen. Lalu melesat hampir 5 persen pada tahun 2024 yang terus berkembang mencapai lebih dari 10 persen pada kuartal tiga tahun 2025.

    BYD ambil bagian mendominasi pasar mobil listrik nasional dengan penjualan 18.989 unit pada 2025. Angka ini bukan sesuatu yang mengejutkan lagi, sebab BYD pernah memegang rekor sebagai penguasa pasar lebih dari 50 persen pada enam bulan pertama.

    Salah satu kunci keberhasilan melesatnya pertumbuhan mobil listrik di Indonesia ialah kehadiran model dengan harga lebih kompetitif. Contohnya BYD Atto 1 di segmen city car dan BYD M6 di kelas Multi Purpose Vehicles (MPV) dinilai bisa menjadi angin segar.

    Secara umum, harga mobil listrik yang lebih terjangkau memang berpotensi besar untuk meningkatkan pasar yang lesu. Selain harga di awal yang mulai terjangkau, biaya operasional dan perawatan mobil listrik juga lebih rendah dibanding mobil berbahan bakar konvensional. Ambil contoh dari Atto 1.

    Sebagai gambaran, misalnya city car bermesin bensin di segmen yang sama, harus menghabiskan biaya sekitar Rp 7.200.000 per tahun hanya untuk bahan bakar. Ditambah pajaknya sekitar Rp 3.000.000 dan biaya servisnya Rp 2.000.000. Jadi, total uang yang harus dikeluarkan setiap tahunnya mencapai Rp 12.200.000.

    Sementara itu, mobil listrik BYD Atto 1, jika menggunakan sistem pengecasan di SPKLU dengan tarif Rp 2.630 kWh, maka setiap tahunnya butuh Rp 4.455.529 hanya untuk biaya ngecas. Ditambah biaya pajak Rp 150.000 dan biaya servis Rp 1.000.000, totalnya jadi Rp 5.605.529.

    Biaya listrik BYD Atto 1 bakal lebih murah lagi jika menggunakan sumber listrik di rumah (home charging) yang punya tarif sekitar Rp 1.447 per kWh. Jadi setiap tahun hanya perlu keluar kocek Rp 2.451.388 untuk biaya ngecas. Ditambah biaya pajak Rp 150.000 dan biaya servis Rp 1.000.000, sehingga totalnya jadi Rp 3.601.388.

    Kehadiran mobil listrik yang terjangkau juga diamini pengamat otomotif Yannes untuk menyuntikkan gairah baru.

    “Harga yang kompetitif tersebut secara nyata meningkatkan aksesibilitas bagi konsumen kelas menengah, terutama kalangan milenial dan Gen Z yang tinggal di kawasan kota tier 1, di aktivitas harian mereka,” ungkap Yannes, akademisi dari Institut Teknologi Bandung, kepada detikoto, Kamis (18/9/2025).

    Yannes menambahkan, kelompok usia ini sangat responsif terhadap teknologi baru, nilai produk, dan kepraktisan.

    “Nilai-nilai ini menjadi pertimbangan utama bagi mereka dalam membeli produk,” jelasnya.

    Dengan harga yang lebih ‘ramah di kantong’, EV bisa menjadi alternatif menarik bagi mereka yang selama ini mungkin ragu untuk beralih dari mobil konvensional.
    Namun, Yannes juga memberikan perspektif lain. Meskipun pertumbuhan EV sangat pesat, kontribusinya terhadap total pasar otomotif secara keseluruhan masih terbatas.
    “Baru menyumbang di bawah 10% dari total pasar yang secara keseluruhan justru turun,” ujarnya.

    “Ini menunjukkan bahwa dampak kebangkitan EV saat ini masih bersifat niche dan belum cukup untuk sepenuhnya mengangkat pasar yang lesu. Faktor-faktor makroekonomi seperti kenaikan pajak dan suku bunga tinggi masih menjadi tantangan utama yang harus dihadapi industri ini,” ujar Yannes.

    Melihat data sebelumnya, mobil listrik kini bukan lagi sekadar tren, melainkan sudah menunjukkan daya tarik nyata di mata konsumen. Harga yang makin kompetitif, biaya perawatan yang lebih rendah, hingga dukungan infrastruktur membuat EV semakin dilihat sebagai pilihan rasional, bukan hanya gaya hidup.

    Lima tahun ke belakang, mobil listrik mungkin dianggap sebagai mainan mahal untuk para pencinta teknologi atau simbol status bagi kaum elite. Namun, sekarang, mobil listrik telah berkembang pesat dan menjadi kekuatan pasar yang tak bisa diabaikan. Mobil listrik mulai menancapkan dominasinya, menawarkan solusi yang efisien, ramah lingkungan, dan secara ekonomi semakin masuk akal bagi masyarakat luas.

    (riar/rgr)

  • Mobil ‘Misterius’ Kepergok Diuji Jalan di Indonesia, Inikah Modelnya?

    Mobil ‘Misterius’ Kepergok Diuji Jalan di Indonesia, Inikah Modelnya?

    Jakarta

    Sebelum benar-benar dijual, mobil baru biasanya lebih dulu diuji jalan di negara terkait. Ketika proses pengujian, produsen umumnya menutup bodi kendaraan dengan stiker kamuflase untuk menyamarkan identitasnya.

    Belum lama ini, redaksi detikOto sempat merekam detik-detik mobil dengan stiker kamuflase sedang diuji coba di suatu jalan raya di Indonesia. Menariknya, kendaraan tersebut melintas saat malam hari. Lantas, mobil apa gerangan?

    Meski ditutup stiker kamuflase, namun ada sejumlah detail atau bagian yang mampu kami kenali. Jika diperhatikan dari model lampu, tarikan garis, hingga boks persegi di bagian belakang, kendaraan tersebut kemungkinan besar merupakan iCar V23 yang telah dijual di China.

    Mobil diduga iCar V23. Foto: Doc. detikOto

    Mobil yang diduga iCar V23 tersebut sudah beberapa kali tertangkap kamera di jalan raya Indonesia. Sebelumnya, ada sejumlah warganet yang membagikan momen melihat kendaraan itu sedang wara-wiri di Jakarta.

    Jika dilihat dari timeline waktunya, iCar V23 kemungkinan besar akan meluncur saat pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025. Hanya saja, belum diketahui pasti, apakah mobil listrik bergaya off-road itu akan berada di bawah merek Chery atau Jaecoo.

    Sebelumnya, iCar V23 telah meluncur di Thailand dengan nama Chery V23 dan masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari China. Kendaraan tersebut hadir dalam tiga varian berbeda dan dibanderol mulai dari 689.900 baht atau Rp 350 jutaan.

    Ketiga varian tersebut merupakan Play 2WD, Plus 2WD dan Peak 4WD. Sementara untuk spesifikasinya, varian 2WD dibekali motor listrik berdaya 136 PS dengan torsi 180 Nm dan jarak tempuh 360 km. Sedangkan untuk 4WD punya semburan daya hingga 211 PS dengan torsi 292 Nm dan jarak tempuh 430 km.

    Mari bermain tebak-tebakkan, jika kelak masuk Indonesia, kira-kira iCar V23 akan dibanderol berapa, ya?

    (sfn/lth)

  • Petugas evakuasi mobil listrik yang kecelakaan di Tol Jakarta

    Petugas evakuasi mobil listrik yang kecelakaan di Tol Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Satu insiden kecelakaan lalu lintas melibatkan mobil listrik terjadi di ruas Tol Dalam Kota, tepatnya di kawasan Asam Baris Tebet, mengarah ke Cawang, Jakarta, pada Jumat (3/10) malam.

    Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas PMJ) bersama dengan petugas dari PT Jasa Marga segera mengevakuasi kendaraan yang rusak akibat kecelakaan tersebut.

    Menurut laporan dari akun media sosial resmi TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro), Jumat, proses evakuasi telah berhasil diselesaikan pada pukul 21.55 WIB.

    Sopir mobil listrik dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut dan telah mendapatkan penanganan medis.

    “Anggota Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama petugas PT. Jasa Marga telah menyelesaikan proses evakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan tunggal. Pengendara mengalami luka-luka,” demikian pernyataan dari akun @TMCPoldaMetro.

    Dari informasi yang dihimpun pada Jumat malam, kepolisian menduga kecelakaan itu disebabkan oleh kelalaian sopir mobil listrik yang kurang berhati-hati saat melajukan kendaraan di jalan tol yang memiliki kepadatan arus lalu lintas yang tinggi.

    Akibatnya, situasi lalu lintas di sekitar lokasi kejadian mengalami perlambatan. Pihak berwenang kemudian mengimbau pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas serta arahan petugas di lapangan.

    Setelah insiden ini, diharapkan pengguna jalan lebih mengingat risiko yang selalu ada di jalan, terutama di jalan tol. Dan jika mengemudi dengan kecepatan tinggi, pengendara mesti memperhatikan keselamatan sebagai yang paling utama.

    Sumber:

    https://x.com/TMCPoldaMetro/status/1974130856458662100

    Pewarta: Abdu Faisal
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sinergi tiga gubernur dorong Jakarta menuju kota global

    Sinergi tiga gubernur dorong Jakarta menuju kota global

    Jakarta (ANTARA) – Aktivis Jakarta dari Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (KATAR), Sugiyanto berpendapat sinergi tiga gubernur hasil Pilkada DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke), Anies Baswedan, dan Pramono Anung Wibowo menjadi modal penting dalam mendorong Jakarta menuju kota global berkelas dunia.

    Sugiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengaku sempat berdiskusi langsung dengan ketiganya dalam waktu yang berbeda.

    Sekitar dua hingga tiga bulan lalu, dia bertemu Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo (Foke), di kediamannya di Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan serupa juga dilakukannya dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan di pendopo rumahnya di Jakarta Selatan.

    Sugiyanto pun berkesempatan bertemu Gubernur DKI Jakarta saat ini, Pramono Anung Wibowo beberapa hari dalam seminar bertema “Water Governance Towards Global Cities” yang diselenggarakan Pusat Studi Keamanan Maritim dan Ketahanan Air Universitas Pertahanan (Unhan) RI di Jakarta Pusat.

    “Ketiganya sosok yang cerdas, punya legitimasi akademis, dan kapasitas kepemimpinan kuat. Keahlian mereka berbeda-beda namun saling melengkapi. Ini bisa menjadi fondasi berharga bagi pembangunan Jakarta ke depan,” paparnya.

    Menurut dia, Fauzi Bowo dikenal sebagai ahli tata kota dengan pendidikan doktoral di Jerman. Semasa menjabat, ia menggagas pembangunan Pelabuhan Internasional Jakarta di Marunda, Giant Seawall, ITF, ERP, hingga proyek strategis lain seperti Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari dan Casablanca, penyelesaian Banjir Kanal Timur (BKT), serta kelanjutan pembangunan MRT.

    Anies Baswedan, lanjutnya, menonjol dalam kebijakan publik dan berhasil merevitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) serta membangun Jakarta International Stadium (JIS) di Sunter. Ia juga menggelar ajang balap mobil listrik Formula E di Ancol.

    “Foke dan Anies Baswedan ini karyanya mengingatkan kita pada Gubernur fenomenal Ali Sadikin yang membangun Jakarta dengan berbagai proyek ikonik,” kata Sugiyanto.

    Sementara Gubernur Pramono Anung Wibowo, kata dia, membawa visi besar menjadikan Jakarta sejajar dengan kota-kota dunia. Ia menargetkan peringkat Jakarta naik menjadi kota global ke-50 pada 2029, dari posisi 74 saat ini.

    “Arah pembangunan Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung semakin jelas dan mantap. Program unggulannya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menghadirkan pelayanan publik yang paripurna,” tuturnya.

    Sugiyanto menuturkan, sejarah Pilkada Jakarta menunjukkan adanya dinamika dukungan politik di antara para mantan gubernur. Pada Pilkada 2024, baik Anies Baswedan maupun Fauzi Bowo mendukung pasangan Pramono Anung–Rano Karno yang akhirnya menang satu putaran.

    “Sinergi dan kolaborasi lintas generasi kepemimpinan ini menunjukkan kesadaran bahwa pembangunan Jakarta tidak boleh berhenti pada satu periode pemerintahan,” ucapnya.

    Dia menilai Gubernur Pramono memimpin Jakarta dengan sikap tenang, teliti, dan tulus, serta berlandaskan kepercayaan kepada para pembantunya.

    “Semoga di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung Wibowo, Jakarta semakin mantap menuju kota modern berstandar dunia,” kata dia.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • VKTR merampungkan pabrik hingga catat penjualan Rp414 miliar awal 2025

    VKTR merampungkan pabrik hingga catat penjualan Rp414 miliar awal 2025

    Kita ingin untuk bisa membangun ekonomi negeri ini dengan meningkatkan kandungan lokal dari produk-produk kendaraan listrik VKTR.

    Jakarta (ANTARA) – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), perusahaan elektrifikasi kendaraan berat (heavy mobility), mencatat sejumlah pencapaian semester I-2025, seperti penyelesaian pembangunan pabrik di Magelang, Jawa Tengah, hingga penjualan kendaraan di angka Rp414 miliar.

    Direktur PT VKTR Achmad Amri Aswono Putro dalam Public Expose Insidentil 2025 yang disiarkan secara daring di Jakarta, Jumat, menyampaikan pihaknya telah merampungkan pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik di Magelang pada awal 2025.

    Fasilitas perakitan mobil listrik completely knocked down (CKD) pertama untuk kendaraan listrik komersial di Indonesia ini memiliki kapasitas hingga 3.000 unit bus dan truk per tahun, yang telah di-soft launching pada Mei 2025.

    Perseroan juga terus mengembangkan berbagai prototipe dan menjalankan uji coba bersama calon pelanggan strategis.

    Dari sisi keuangan, VKTR membukukan penjualan sebesar Rp414 miliar pada semester I-2025, tumbuh 1,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), terutama didorong peningkatan segmen manufaktur suku cadang.

    Namun, laba bersih perusahaan menurun menjadi Rp8 miliar, seiring keterbatasan pengakuan penjualan kendaraan listrik pada semester pertama, karena mayoritas pengiriman unit baru akan terealisasi di paruh kedua tahun ini.

    Untuk total aset perseroan naik menjadi Rp1,79 triliun, ditopang penyelesaian pabrik Magelang serta masuknya uang muka dari pesanan baru.

    Pada periode itu pula, VKTR kembali dipercaya oleh TransJakarta dalam tender untuk penyediaan 80 unit bus listrik 12 meter CKD. Unit-unit tersebut dijadwalkan dikirim pada kuartal IV 2025.

    Selain itu, perusahaan juga menuntaskan pengiriman enam unit forklift listrik ke sejumlah perusahaan swasta maupun internal grup, serta lima unit bus 12 meter ke operator TransJakarta.

    Pihaknya telah menyiapkan strategi untuk memperkuat daya saing, termasuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna memperoleh insentif pemerintah, serta ekspansi ke pasar business to business (B2B) agar tidak hanya bergantung pada segmen publik.

    “Kita ingin untuk bisa membangun ekonomi negeri ini dengan meningkatkan kandungan lokal dari produk-produk kendaraan listrik VKTR,” ujarnya pula.

    Lebih lanjut, menurut dia lagi, perusahaan juga berfokus pada pengembangan fasilitas perakitan CKD, peningkatan kapasitas produksi, inovasi teknologi, serta penguatan kompetensi SDM.

    VKTR menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada informasi material tertunda yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. VKTR berkomitmen untuk terus menjaga keterbukaan informasi sesuai ketentuan OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Dengan berbagai capaian dan strategi tersebut, pihaknya optimistis dapat memperluas pasar sekaligus mempercepat transisi menuju transportasi ramah lingkungan di tanah air.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 70% Lebih Murah dari Mobil Bensin

    70% Lebih Murah dari Mobil Bensin

    Jakarta

    Bukan hanya harga jualnya, ternyata biaya kepemilikan atau total cost ownership (TCO) mobil listrik BYD Atto 1 sangat terjangkau. Bahkan, nominalnya bisa 50-70 persen lebih murah dibandingkan mobil bensin!

    Sebagai perbandingan, jika mobil bensin memerlukan biaya Rp 10 ribu/liter untuk mengisi bensin Pertalite, maka BYD Atto 1 hanya memerlukan ongkos 2.530/kwh untuk pengisian di SPKLU dan Rp 1.447/kWh untuk pengisian melalui wall charger.

    Jika dihitung untuk penggunaan 40 km/hari, mobil bensin menghabiskan Rp 20 ribu/hari atau Rp 600 ribu/bulan dan Rp 7,2 juta/tahun. Sementara BYD Atto 1 hanya menghabiskan dana Rp 4,4 juta/tahun untuk pengisian SPKLU dan Rp 2,4 jutaan untuk pengisian wall charger.

    BYD Atto 1 Foto: Dok. BYD Motor Indonesia

    Kemudian, untuk perbandingan terakhir, mobil bensin punya pajak tahunan kasar Rp 3 juta/tahun dengan biaya perawatan Rp 2 juta/tahun. Sedangkan mobil listrik seperti BYD Atto 1 pajak tahunannya hanya Rp 150 ribu per tahun atau lebih murah dari skuter matik (skutik) sekelas Honda BeAT! Sedangkan biaya perawatannya Rp 1 juta per tahun.

    Dengan hitung-hitungan itu, berikut kami rangkum perbandingan biaya kepemilikan atau total cost ownership BYD Atto 1 dan mobil bensin sekelasnya:

    Mobil Bensin: Rp 12,2 juta/tahunBYD Atto 1 (SPKLU): Rp 5,6 juta/tahunBYD Atto 1 (Wall Charger): Rp 3,6 juta/tahun.

    Nah, dengan hitung-hitungan tersebut, maka biaya kepemilikan BYD Atto 1 dengan wall charger bisa 70 persen lebih murah dibandingkan mobil bensin sekelasnya!

    Sebagai catatan, BYD Atto 1 pertama kali meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Mobil listrik itu tersedia dalam dua varian berbeda, yakni Dynamic seharga Rp 195 juta dan Premium yang Rp 40 juta lebih mahal. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    BYD Atto 1 varian Dynamic menggunakan baterai Blade 30,08 kwh dengan jarak tempuh maksimum 300 km. Sementara varian Premium mengadopsi baterai Blade 38,88 kWh dengan jangkauan puncak 380 km.

    BYD Atto 1 menggunakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 75 kw, torsi 135 Nm dan kecepatan maksimum 120 km/jam. Sedangkan untuk berakselerasi dari nol ke 50 km/jam hanya memerlukan waktu 4,9 detik.

    Kesimpulannya, jika merujuk pada hitung-hitungan barusan, biaya kepemilikan BYD Atto 1 tentu sangat meringankan untuk konsumen pemula atau first buyer. Sebab, saat membeli kendaraan, kita tak hanya mengeluarkan dana di awal, melainkan juga di hari-hari berikutnya.

    (sfn/dry)

  • Di Tengah Tren SUV, BMW Tegaskan Tetap Setia Hadirkan Mobil Sedan dengan 3 Jurus Ini

    Di Tengah Tren SUV, BMW Tegaskan Tetap Setia Hadirkan Mobil Sedan dengan 3 Jurus Ini

    JAKARTA – Di tengah tren global yang semakin digerakkan oleh SUV dan crossover, BMW menegaskan tidak akan meninggalkan sedan yang selama ini menjadi identitas merek. Anggota dewan BMW, Jochen Goller, menekankan bahwa sedan masih memiliki tempat penting bagi konsumen di berbagai pasar.

    “ICE dan mesin konvensional tidak akan pernah hilang. Tidak pernah. Perusahaan ini tidak akan meninggalkan bentuk yang telah membangun mereknya.” ujarnya, dikutip dari Cartoq, Jumat, 3 Oktober.

    Untuk menjaga eksistensi sedan, BMW mengembangkan tiga platform inti. Pertama, Neue Klasse, yang menjadi basis mobil listrik murni seperti generasi terbaru iX3. Platform ini didesain khusus untuk efisiensi aerodinamika, distribusi bobot seimbang, dan perangkat lunak terkini.

    Kedua, platform mesin pembakaran murni untuk segmen entry level, menyasar kawasan dengan infrastruktur pengisian daya terbatas. Ketiga, platform multi energi yang fleksibel, bisa digunakan untuk EV maupun mesin bensin turbo, khususnya bagi model berukuran besar.

    Melalui strategi ini, BMW berusaha menjaga karakter sedan, baik yang bertenaga listrik maupun konvensional, agar tetap konsisten dengan ciri khas brand. Teknologi yang disebut “Heart of Joy” juga diperkenalkan, yakni sistem kontrol terpusat yang membuat pengalaman berkendara mulai dari respons kemudi hingga karakter suspensi tetap terasa seperti BMW, apa pun jenis mesinnya.

    BMW melihat sedan masih relevan, terutama di pasar yang mengutamakan kenyamanan dan status, sekaligus menawarkan efisiensi aerodinamika yang sulit ditandingi SUV. Dengan memanfaatkan tiga platform inti, BMW juga dapat menjaga efisiensi produksi, mengurangi kompleksitas, serta menyesuaikan strategi dengan kondisi tiap wilayah.

    Langkah ini menjadi jawaban BMW terhadap dinamika industri otomotif. Di satu sisi, merek asal Jerman itu ingin berinvestasi pada mobil listrik, tapi mereka tetap mempertahankan mesin pembakaran untuk pasar yang belum siap sepenuhnya menuju elektrifikasi.

    Kenapa Masih Pertahankan Sedan?

    SUV memberikan volume dan margin keuntungan bagi banyak produsen mobil. Meskipun demikian, sedan tetap penting di wilayah-wilayah yang bentuknya bergengsi dan pembeli menginginkan mobil cruiser jalan raya yang lebih rendah dan senyap.

    Sikap BMW menunjukkan bahwa mereka melihat permintaan yang stabil untuk format ini dalam jangka panjang, meskipun pangsa pasarnya lebih kecil dari sebelumnya. Sedan listrik yang dibuat berdasarkan Neue Klasse juga membantu pasar yang menginginkan siluet tradisional dengan emisi nol.

    Kemasan baterai, efisiensi aerodinamis, dan ruang kabin dapat disesuaikan tanpa kehilangan tampilan tiga kotak, atau desain sedan klasik BMW yang memiliki tiga bagian tubuh terpisah yang jelas: kap mesin, ruang penumpang, dan bagasi

    Ada juga sudut pandang manufaktur. Menggunakan tiga platform inti mengurangi kompleksitas dibandingkan dengan menjalankan banyak basis terpisah. Komponen bersama, elektronik umum, dan perangkat lunak standar dapat memangkas biaya dan mempercepat peluncuran.

    Hal itu memungkinkan BMW mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke dalam teknologi daripada mempertahankan daftar platform yang panjang. Keselamatan, infotainment, dan bantuan pengemudi dapat diluncurkan di berbagai ukuran dan powertrain tanpa memecah pengalaman atau menggandakan upaya rekayasa.