Transportasi: mobil listrik

  • Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Toyota Punya Kembaran, Bakal Dijual Lebih Murah

    Mobil Listrik Rp 200 Jutaan Toyota Punya Kembaran, Bakal Dijual Lebih Murah

    Jakarta

    Mobil listrik Rp 200 jutaan Toyota punya kembaran. Rencananya mobil listrik itu bakal dijual bulan depan dengan harga yang lebih murah.

    Saudara kembar Toyota bZ3X, GAC Aion i60 siap meluncur bulan depan. Mobil ini bakal dihadirkan dalam versi listrik dan juga PHEV. Sebelumnya, Toyota bZ3X yang merupakan hasil dari kerjasama antara Toyota dan pabrikan China GAC sudah meluncur lebih dulu pada Maret 2025.

    Penjualannya pun terbilang moncer. Dikutip Car News China, dalam kurun waktu lima bulan, dari Maret hingga Agustus 2025, penjualannya sudah tembus 33.748 unit. Menyusul kesuksesan tersebut, GAC juga bakal menjajal peruntungannya sendiri. Nantinya varian GAC akan disesuaikan disertai dengan emblem Aion.

    Toyota bZ3X Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikcom

    Namanya mobil kembar, tampilan Toyota bZ3X dan GAC Aion i60 itu memang sangat identik. Mulai dari kaca depan, gais kaca, pintu spion samping, fender, dan beberapa elemen bodi lainnya sangat mirip. Keduanya sama-sama menggunakan platform modular AEP. Platform itu juga digunakan oleh GAC Aion V.

    Namun kalau melihat eksteriornya, dapat dibedakan dari lampu depan, bemper, dan juga lampu belakang. Ukurannya juga ternyata sedikit lebih besar dari Toyota bZ3X dengan dimensi panjang 4.685 mm, lebar 1.854 mm, dan tinggi 1.660 mm. Jarak sumbu rodanya 2.775 mm. GAC Aion i60 menggunakan ban berukuran 18 dan 19 inch.

    Urusan dapur pacu, GAC Aion i60 dilengkapi dengan motor listrik tunggal berdaya 221 daya kuda. Kecepatan maksimalnya mencapai 160 km/jam. Versi PHEV-nya akan menggabungkan mesin bensin 1.5L bertenaga 101 daya kuda dan motor listrik bertenaga 165 kW. GAC Aion dilengkapi dengan baterai LFP berkapasitas 29,165 kWH yang bisa menempuh jarak 160 km dalam mode listrik. Khusus mobil listrik, spesifikasinya sama persis dengan Toyota bZ3X.

    Bila tak ada perubahan, GAC Aion i60 bakal dijual mulai November 2025. Mobil itu diprediksi bakal dijual mulai 100 ribu yuan. Kalau dikonversi ke rupiah dengan kurs 1 yuan = Rp 2.330, maka harganya sekitar Rp 233 jutaan. Dengan banderol segitu, GAC Aion i60 sedikit lebih murah dari Toyota bZ3X yang kini dibanderol Rp 109.800 yuan (setara Rp 255 jutaan).

    (dry/din)

  • Video: Persaingan Mobil Listrik China Makin Ketat di Indonesia

    Video: Persaingan Mobil Listrik China Makin Ketat di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan merek otomotif asal China di pasar Indonesia kian memanas. Dalam laporan penjualan terbaru, Gaikindo terjadi pergeseran signifikan antara dua pemain utama di segmentasi mobil listrik yaitu BYD dan Chery.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

  • Pemerintah Umumkan Chery Komitmen Investasi Rp 5,2 Triliun

    Pemerintah Umumkan Chery Komitmen Investasi Rp 5,2 Triliun

    Jakarta

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita menyebut komitmen investasi Chery mencapai Rp 5,2 triliun hingga 2030.

    Pemerintah mendukung penuh langkah Chery yang telah berpartisipasi dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) melalui pengembangan tiga jenis teknologi kendaraan, yaitu Full Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Electric Vehicle (EV).

    “Komitmen investasi ini menunjukkan keseriusan Chery dalam memperkuat industri otomotif nasional, khususnya pada kendaraan rendah emisi dan berbasis listrik. Pemerintah akan terus mendorong percepatan realisasi investasi tersebut,” ujar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/10).

    Adapun investasi Chery telah dimulai sejak tahun 2024, dan perusahaan berkomitmen untuk terus berinvestasi hingga tahun 2030. Secara kumulatif, nilai investasi akan mencapai lebih dari Rp5,2 triliun yang mencakup pengembangan fasilitas produksi di Indonesia, baik melalui kemitraan dengan pihak lain maupun pembangunan pabrik mandiri.

    Pemerintah Indonesia meminta Chery untuk segera menyampaikan rencana bisnis (business plan) yang lebih rinci untuk lima tahun ke depan, terutama yang terkait dengan penguatan kapasitas produksi dan strategi ekspor. “Kami berharap Indonesia dapat menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik (EV) Chery untuk kawasan ASEAN,” tambah Agus.

    Data penjualan nasional menunjukkan tren positif untuk kendaraan ramah lingkungan. Penjualan kendaraan battery electric vehicle (BEV) terus meningkat signifikan, dari hanya 0,08% pada tahun 2021 menjadi 10,22% dari total pasar kendaraan roda empat pada Januari-Agustus 2025. Chery sendiri kini telah menempati posisi ke-4 merek dengan penjualan BEV terbesar di Indonesia.

    Pemerintah mendorong Chery untuk memperluas lini produk kendaraan ramah lingkungan di Indonesia agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan sesuai karakteristik konsumen dalam negeri. Selain itu, Kemenperin juga membuka peluang kerja sama lebih luas untuk pengembangan teknologi, SDM, dan ekosistem industri kendaraan listrik.

    Lebih lanjut, Kemenperin juga meminta Chery untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya dan melakukan ekspor ke negara ASEAN hingga Australia. Hal ini dikarenakan brand Chery cukup kuat di Australia dan memiliki kemiripan platform dengan model yang diproduksi di Indonesia.

    Chery merakit mobil melalui mitranya di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM). Produk yang sudah dirakit dalam negeri ialah mobil listrik Chery E5, J6, serta Tiggo Series.

    Baru-baru ini Chery juga sudah merakit lokal model flaghsip-nya, Chery Tiggo 9 CSH.

    “Investasi itu yang termasuk dari line yang tadinya awalnya satu kita tambah jadi tiga, itu masuk dalam produksi Tiggo 9 CSH,” kata Head of Brand & Marketing Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan di Bandung, Jawa Barat.

    (riar/lth)

  • Mobil Listrik Harga Fantastis tapi Pajaknya di Bawah Rp 150 Ribu, Berlaku sampai Kapan?

    Mobil Listrik Harga Fantastis tapi Pajaknya di Bawah Rp 150 Ribu, Berlaku sampai Kapan?

    Jakarta

    Pajak tahunan mobil listrik murah meriah, bahkan tak sampai Rp 150 ribu. Padahal harga mobilnya bisa miliaran. Sampai kapan kebijakan tersebut berlaku?

    Pajak kendaraan dibayarkan setiap tahun. Nggak heran besar pajak tahunan menjadi salah satu pertimbangan tersendiri sebelum membeli mobil. Tapi buat kamu yang beli mobil listrik, mungkin pajak tahunan bukan lagi jadi kekhawatiran. Soalnya, pajak tahunan mobil listrik murah meriah. Tiap tahun pajaknya nggak sampai Rp 150 ribu.

    Berdasarkan penelusuran detikOto untuk beberapa model mobil listrik yang dijual di dalam negeri, besar pajaknya Rp 143 ribu. Pemilik mobil listrik bahkan tak perlu keluar duit hingga jutaan untuk membayar pajaknya tiap tahun. Padahal, harga mobil listrik itu cukup mahal. Salah satu contohnya bisa dilihat pada pajak tahunan Denza D9 yang dibanderol Rp 950 juta. Dengan banderol nyaris Rp 1 miliar itu, pemilik Denza D9 hanya perlu bayar Rp 143 ribu.

    Sebagai perbandingan dengan MPV sekelas namun berbahan bakar konvensional yakni Toyota Alphard, pajaknya puluhan juta tiap tahun. Bahkan untuk mobil MPV seperti Avanza-Xpander Cs pajak mobil listrik masih jauh lebih murah. Avanza-Xpander dkk itu per tahun pajaknya di kisaran Rp 4-5 jutaan. Murahnya pajak mobil listrik beralasan. Sebab, mobil tanpa asap itu mendapat pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Jadi motor dan mobil listrik yang berbasis baterai atau Battery Electric Vehicles (BEV) tidak dikenakan pajak lagi.

    Hal itu juga tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024 pasal 10.

    “Pengenaan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) KBL Berbasis Baterai untuk orang, barang, angkutan umum orang, dan angkutan umum barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB dan BBNKB,” demikian penjelasannya.

    Namun tak dalam aturan itu tak dijelaskan soal masa berlaku kebijakan pajak mobil listrik. Bila tak ada perubahan aturan lagi, artinya pajak mobil listrik murah itu bisa berlaku selamanya. Namun bila nanti ada perubahan, maka bukan tak mungkin pajaknya juga ikut terkerek.

    (dry/lth)

  • Menperin Rayu Xiaomi Investasi Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

    Menperin Rayu Xiaomi Investasi Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    Menteri Perindustrian atau Menperin RI, Agus Gumiwang Kartasasmita merayu raksasa teknologi asal China, Xiaomi, memperluas jangkauan investasi di Indonesia. Setelah ponsel dan televisi, dia berharap, Xiaomi mau memproduksi mobil listriknya di dalam negeri.

    Hal itu terungkap usai Agus Gumiwang melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd. Jon Dove di Shanghai, China, Jumat (10/10).

    Pertemuan tersebut turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta, serta perwakilan PT Xiaomi Technology Indonesia, Zhao Wentao (Managing Director) dan Tel Lee (Product Certification Manager).

    Kemenperin Ajak Xiaomi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia. Foto: Doc. Kemenperin

    Mula-mula, Agus Gumiwang mengapresiasi Xiaomi yang telah berkontribusi dalam membangun ekosistem industri elektronik di Indonesia. Namun, sejurus kemudian, dia menyinggung soal investasi mobil listrik yang menjadi sektor bisnis baru untuk perusahaan tersebut.

    “Kami mengetahui bahwa Xiaomi telah meluncurkan produk kendaraan listrik berperforma tinggi, yaitu Xiaomi SU7,” ujar Agus Gumiwang, melalui rilis resminya, dikutip Selasa (14/10).

    “Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ini akan memperkaya pilihan kendaraan bagi konsumen Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau nasional,” tambahnya.

    Diketahui, hingga tahun ini, Xiaomi telah menanamkan investasi senilai Rp 3 triliun di Indonesia untuk produksi smartphone, tablet, dan televisi. Perusahaan tersebut kini menjadi salah satu merek ponsel unggulan di pasar nasional, dengan pangsa pasar 21% pada kuartal II tahun 2025.

    “Investasi Xiaomi berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, serta memperkuat daya saing industri elektronik nasional. Hal ini sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0 yang menempatkan sektor elektronika sebagai salah satu prioritas utama,” kata Agus.

    Di pasar domestik, mobil listrik Xiaomi memang sangat laris. Bahkan, mereka telah mengirim 300 ribu unit kendaraan dalam 15 bulan pertama. Menurut kabar yang beredar, produsen yang bermarkas di Beijing itu memang mulai menjajaki pasar di luar negeri.

    (sfn/din)

  • Renault Bikin Hatchback Listrik Murah, Harga Nggak Sampai Rp 300 Juta

    Renault Bikin Hatchback Listrik Murah, Harga Nggak Sampai Rp 300 Juta

    Jakarta

    Renault meluncurkan mobil hatchback listrik murah buat pasar Brasil, Kwid E-Tech. Mobil ramah lingkungan ini dijual dengan banderol 99.990 real Brasil atau sekitar Rp 298 juta.

    Seperti dikutip dari Motoroids, Kwid E-Tech adalah versi listrik dari hatchback populer Renault Kwid. Di tengah tren mobil listrik yang makin besar dan mahal, Renault justru menghadirkan alternatif mobil listrik yang lebih ramah kantong, tanpa mengorbankan fitur dan desain.

    Renault Kwid E-Tech Foto: Dok. Renault

    Secara tampilan, Kwid E-Tech masih mempertahankan bentuk mungil khas Kwid, tapi tampil lebih modern. Di area depan, mobil ini pakai gril tertutup, lampu DRL dan lampu depan proyektor, serta port pengisian daya di bagian ‘hidung’.

    Di sisi samping ada pelapis fender hitam dan velg dual-tone 14 inci, sementara di buritan terdapat emblem E-Kwid dan E-Tech yang menegaskan identitasnya sebagai mobil listrik. Renault Kwid E-Tech menawarkan jarak tempuh hingga 298 km.

    Masuk ke dalam kabin, nuansa modern langsung terasa. Ada panel instrumen digital 7 inci, layar sentuh 10,1 inci dengan Android Auto dan Apple CarPlay nirkabel, serta tuas transmisi elektrik (e-shifter) di konsol tengah. Fitur lain seperti dua port USB-C, AC tiga sayap, dan bagasi 290 liter menambah kenyamanan untuk penggunaan harian.

    Renault Kwid E-Tech Foto: Dok. Renault

    Soal performa, Kwid E-Tech mengandalkan motor listrik 48 kW (setara 64 dk) dengan torsi 113 Nm, ditopang baterai 26,8 kWh. Akselerasinya dari 0-50 km/jam cuma butuh 4,1 detik, sementara jarak 0-100 km/jam ditempuh dalam 14,6 detik, cukup gesit untuk ukuran city car listrik.

    Baterainya bisa diisi cepat dari 15-80% dalam 40 menit menggunakan charger DC 30 kW, atau sekitar 3 jam dengan wallbox AC 7,4 kW. Sedangkan dari sisi safety, mobil ini sudah dilengkapi 11 fitur ADAS Level 1, enam airbag, ISOFIX, Hill Start Assist, ABS, ESP, hingga kamera mundur.

    Dengan harga di bawah Rp 300 juta, Renault Kwid E-Tech bisa jadi salah satu EV termurah di dunia yang tetap menawarkan fitur lengkap dan gaya modern. Tapi andai masuk Indonesia, harga mobil listrik ini pasti akan lebih mahal, bisa di atas Rp 300 juta.

    (lua/dry)

  • Menperin Rayu Xiaomi Perluas Investasi, Peluang Produksi Tablet dan Mobil Listrik – Page 3

    Menperin Rayu Xiaomi Perluas Investasi, Peluang Produksi Tablet dan Mobil Listrik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk terus meningkatkan kerja sama dengan para pelaku industri skala global, termasuk dari China.

    Hal ini dalam rangka memperkuat arus investasi dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi serta ekspor manufaktur.  Upaya ini diyakini akan turut mengakselerasi penguatan struktur industri di dalam negeri serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

    Guna memperdalam kemitraan komprehensif tersebut, Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd., Jon Dove di Shanghai, Tiongkok, Jumat, 10 Oktober 2025.

    Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin RI Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, serta perwakilan dari PT Xiaomi Technology Indonesia, yaitu Zhao Wentao, Managing Director dan Tel Lee, Product Certification Manager.

    Pada kesempatan tersebut, Menperin Agus menyampaikan apresiasi kepada Xiaomi atas investasi dan kontribusinya dalam membangun ekosistem industri smartphone dan televisi di Indonesia.

    “Xiaomi telah menjadi bagian penting dalam memperkuat rantai pasok industri elektronik nasional. Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi komitmen Xiaomi yang terus menanamkan investasi dan mengembangkan lini produknya di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/10/2025), seperti dikutip dari keterangan resmi.

     

     

  • Perbaikan Rumit, Biaya Lebih Mahal

    Perbaikan Rumit, Biaya Lebih Mahal

    Jakarta

    Terungkap, perbaikan mobil listrik yang mengalami kecelakaan ternyata lebih rumit. Biaya untuk penanganan mobil listrik pun lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Bahkan, dalam beberapa kasus kerusakannya bisa sangat parah sehingga tidak dapat diperbaiki sama sekali.

    Hal itu disampaikan oleh Asosiasi Asuransi Umum Malaysia, seperti dikutip New Straits Times. Menurut mereka, perbaikan mobil listrik yang mengalami kecelakaan menjadi tantangan baru yang dihadapi industri asuransi.

    CEO Asosiasi Asuransi Umum Malaysia, Chua Kim Soon, mengatakan meningkatnya popularitas EV, meskipun positif bagi keberlanjutan, juga menyoroti kebutuhan mendesak bagi perusahaan asuransi untuk beradaptasi dengan risiko dan realitas operasional baru.

    Chua mengatakan bahwa kendaraan listrik secara fundamental berbeda dari kendaraan konvensional. Mulai dari cara perbaikan hingga penyusutannya, sehingga menciptakan profil risiko unik yang harus disesuaikan oleh perusahaan asuransi.

    Asosiasi Asuransi Umum Malaysia telah mempelajari data dari pasar kendaraan listrik yang lebih matang seperti China untuk memahami kinerja kendaraan ini seiring waktu. Temuan menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia kendaraan listrik, kebiasaan mengemudi berubah, penyusutannya semakin cepat, dan perbaikan menjadi lebih rumit dan mahal.

    “Ketika terjadi kecelakaan di area mobil yang salah, terkadang kendaraan tersebut tidak dapat diperbaiki sama sekali,” ujarnya.

    “Kita perlu membangun ekosistem jaringan perbaikan baterai yang lengkap, dan saat ini, ekosistem tersebut masih belum matang,” sambungnya.

    “Anda benar-benar membutuhkan teknisi listrik untuk memperbaiki mobil-mobil ini. Mekanik biasa tidak dapat melakukannya dan berbahaya jika dilakukan dengan tidak benar. Jadi seluruh ekosistem ini harus dibangun dengan benar,” sebutnya.

    Chua mengatakan di pasar yang lebih matang dan terbuka, biaya asuransi kendaraan listrik jauh lebih tinggi. Sebab, risiko dan biaya yang dibutuhkan akan lebih besar terkait dengan perbaikan dan penggantian suku cadang.

    “Hal itu belum terjadi di sini, dan kami sedang berusaha mengelolanya agar tidak perlu menaikkan premi. Namun jika Anda melihat pasar lain, itulah kenyataannya,” tambahnya.

    (rgr/din)

  • Chery Nilai Penggunaan Mobil Listrik di RI Masih Perlu Diedukasi

    Chery Nilai Penggunaan Mobil Listrik di RI Masih Perlu Diedukasi

    BANDUNG – Pabrikan mobil listrik dari China Chery menilai konsumen di Indonesia masih memerlukan edukasi penggunaan kendaraan ramah lingkungan tersebut agar persebaran pengetahuan lebih merata dan tidak berpusat di kota-kota besar saja.

    “Sebenarnya sih sudah terbentuk cuma belum sepenuhnya aja. Artinya kan masih konsentrasinya di Jabodetabek dan beberapa kota besar, belum masuk ke beberapa wilayah kota yang lain,” kata Head of Brands Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan dilansir ANTARA, Minggu, 12 Oktober.

    Penggunaan mobil listrik saat ini identik dengan kota besar.

    Menurut Rifkie, penggunaan mobil listrik juga bisa merambah kawasan suburban karena jarak dari satu titik ke titik yang lain tidak terlalu jauh sehingga dinilai cukup menguntungkan jika mobilitas menggunakan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

    Selain itu, konsumen di beberapa kota juga sering mengalami antrean yang cukup panjang pada malam hari untuk mengisi bensin sehingga penggunaan mobil listrik bisa menjadi alternatif.

    Sejumlah merek di Indonesia, termasuk Chery kerap menyediakan pilihan powertrain (mesin) pada mobil listrik, apakah mobil hybrid atau listrik penuh. Cara tersebut dikatakan Chery merupakan strategi mereka untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik terutama di titik-titik yang belum tersentuh.

    “Masih belum (daerah suburban). Makanya kenapa kita Chery strateginya memberikan beberapa alternatif powertrain untuk bisa berikan penetrasi ke beberapa kota-kota yang tidak atau belum mereka untuk mengadopsi langsung BEV,” ujar dia.

    Chery beberapa waktu memperkenalkan mobil Tiggo 9 CSH (Chery Super Hybrid) yang dibekali mesin ACTECO H4J15 berkapasitas 1.500 cc turbo beserta tiga motor listrik dan baterai 34,4 kWh. Keberadaan tiga motor listrik itu menghasilkan tenaga mencapai 395 PS dan torsi 650 Nm.

    Kendaraan itu dapat berjalan hingga 1.400 kilometer jika kondisi BBM penuh dan baterai yang juga penuh. Sementara untuk mode EV, Tiggo 9 CSH dapat berjalan sejauh 180 kilometer.

  • Avanza Cs Perlu Waspada, Chery Segera Bawa MPV ke Indonesia

    Avanza Cs Perlu Waspada, Chery Segera Bawa MPV ke Indonesia

    Jakarta

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) saat ini cuma punya model mobil Sport Utility Vehicles (SUV). Pabrikan asal China ini tidak menutup mata untuk merambah pasar yang tak kalah “seksi”, yaitu Multi Purpose Vehicle (MPV).

    Tahun lalu, bos besar Chery, Zhang Guibing mengumumkan sudah menyiapkan model untuk melawan Avanza hingga Innova. Namun hingga kini, belum ada tanda-tandanya.

    MPV Chery itu akan bertarung dengan kelas-kelas yang sudah masyhur di Indonesia. Mulai dari LMPV yang ditempati Avanza, Ertiga, Xenia, Stargazer, Xpander, dan Confero.

    Segmen MPV memang cukup jadi favorit masyarakat Indonesia. MPV selalu masuk 5 besar daftar mobil terlaris.

    Sejauh ini line up mobil Chery yang ditawarkan di Indonesia kebanyakan memang jenis SUV, dari Tiggo Series, Omoda Series, termasuk mobil listrik J6.

    Chery akan memperbesar target tahun depan di Indonesia. Termasuk salah satunya menambah portofolio produk.

    “Kita dibandingkan tahun lalu kita masih growth ya, kalau di tahun lalu kita sudah jualan di 1.800 (unit), tahun ini kita udah 2.000-an per bulan. Dan ini akan terus kita tingkatkan sampai memang target kita itu di 3.000-an untuk tahun depan,” ujar Head of Brand & Marketing Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

    Rifkie juga memberikan petunjuk menarik mengenai posisi MPV Chery di pasar. Selama ini, Chery dikenal melalui produk-produk SUV-nya yang sarat teknologi dan desain modern. MPV yang akan hadir nampaknya akan mengusung filosofi serupa.

    Dia tidak menjawab lebih detail mengenai konsepnya saat disinggung apakah akan menjadi Low MPV (LMPV) yang terjangkau atau Premium MPV yang mewah.

    “Ya artinya bisa mengakomodir orang-orang yang ingin beli MPV dan orang-orang yang masih confidence dengan mobil SUV,” jelas Rifkie

    Chery sedang mempersiapkan panggung terbaik untuk memamerkan calon MPV pertamanya kepada publik Indonesia.

    “Kita tunggu aja. Nggak akan lama, kita akan kasih tahu konsepnya nanti segera,” ujar Rifkie, tanpa memberikan tanggal pasti.

    (riar/rgr)