Transportasi: mobil listrik

  • Ramai-ramai Produsen Bikin Mobil Hybrid, Begini Respons Toyota

    Ramai-ramai Produsen Bikin Mobil Hybrid, Begini Respons Toyota

    Jakarta

    Mobil hybrid semakin menjamur di Indonesia. Bahkan merek-merek yang dulunya mulai berniaga di Indonesia dengan mobil listrik, kini juga ikutan melahirkan mobil hybrid, contohnya Hyundai yang baru merilis All New Santa Fe Hybrid. Bagaimana respons Toyota selaku merek Jepang yang mempopulerkan mobil hybrid di Indonesia?

    Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto menjelaskan, tidak masalah dengan semakin banyaknya mobil hybrid di pasar Indonesia. Menurut Nandi, mobil hybrid bisa menjadi opsi bagi konsumen yang menginginkan mobil ramah lingkungan, namun tidak ingin dibuat sulit dengan kekurangan-kekurangan seperti yang ada di mobil listrik full baterai (BEV).

    Toyota Innova Zenix Hybrid Foto: Dok. Moch Prima Fauzi/detikcom

    “Kalau menurut saya, customer itu maunya peace of mind. Kalau dia peace of mind-nya tidak mau mikir ganjil genap ya pilih listrik. Kalau peace of mind dia nggak mau ribet ngecas ya hybrid. Kalau cuma buat PP (pergi-pulang) dengan jarak tetap bisa juga pilih (mobil listrik) baterai,” ungkap Nandi di Universitas Indonesia, Depok (30/10/2024).

    Saat ini lini produk hybrid Toyota sangat lengkap. Di segmen SUV kompak ada Yaris Cross Hybrid, di segmen MPV ada Innova Zenix Hybrid, lantas di segmen SUV ada Corolla Cross Hybrid dan RAV4 PHEV, juga ada Alphard Hybrid dan Vellfire Hybrid di segmen MPV premium.

    Toyota Alphard Hybrid Foto: Grandyos Zafna

    Selain Toyota, kini Hyundai juga mulai bermain di segmen hybrid dengan memperkenalkan All New Santa Fe Hybrid belum lama ini. Sebelumnya merek dari Inggris, MG, juga memperkenalkan mobil hybrid terbarunya MG VS.

    Dengan makin banyaknya produsen bermain di segmen hybrid, apakah nantinya mobil hybrid bisa mendapatkan insentif dari pemerintah, sama seperti mobil listrik full baterai?

    “Waktu diskusi kemarin, konsep pemerintah yang masih menggunakan fuel tak dapat insentif. Tetapi kalau konsepnya nanti pengurangan emisi, hitungannya selama model itu bisa mengurangi emisi, maka bisa dapat insentif,” bilang Nandi.

    (lua/din)

  • High MPV Lega, Nyaman, Efisien

    High MPV Lega, Nyaman, Efisien

    PLUSMINUSKESIMPULANWajah baru yang lebih mewah, kabin luas dan nyaman di semua baris, mesin baru yang lebih efisien.Kekedapan kabin harusnya bisa lebih baik, sistem pelipatan jok terasa kurang praktis.Nissan Serena e-POWER menawarkan banyak hal yang sulit ditolak. MPV yang solid, dengan efisiensi bahan bakar tinggi, fitur modern, dan kenyamanan optimal.

    Hadir dengan look & feel MPV premium, mesin irit, dan teknologi elektrifikasi yang berbeda, Nissan Serena e-POWER jadi pilihan Editors’ Choice detikoto.

    Nissan Serena kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan membawa inovasi terbaru, dengan kini disematkan teknologi e-POWER. Mesin hybrid besutan Nissan ini adalah opsi superior buat mereka yang mencari pengalaman berkendara mobil listrik dan ingin merdeka dari kekhawatiran jarak tempuh baterai BEV.

    Satu lagi, Serena e-POWER juga unggul dalam konsumsi bahan bakar — kalau kamu masih dalam kategori menimbang-timbang harga BBM berpeluang naik tahun depan.

    e-POWER: Mobil Bensin Rasa BEV, Bebas Ribet

    Teknologi e-POWER menjadi jantung dari Serena e-POWER. Mesin bensin 1.4L berperan sebagai generator listrik, mengisi baterai yang kemudian menggerakkan motor listrik untuk memutar roda. Sistem ini memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik murni dengan akselerasi instan dan hening, namun tanpa perlu khawatir mencari stasiun pengisian daya.

    Tak main-main, motor listrik pada mobil ini bertenaga 163 PS dan mesin bensinnya bertenaga 98 PS. Serena e-POWER menawarkan efisiensi bahan bakar yang mengesankan, mencapai 18,5 km/liter di perkotaan dan 20,3 km/liter di jalan tol.

    Mesin e-Power di All New Nissan Serena Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sederhananya, mobil ini adalah pilihan ideal bagi keluarga yang ingin mobil hemat bahan bakar tanpa mengorbankan performa.

    Mesin hybrid besutan Nissan ini adalah opsi superior buat mereka yang mencari pengalaman berkendara mobil listrik dan ingin merdeka dari kekhawatiran jarak tempuh baterai BEV.

    detikOto

    Keselamatan Jempolan, Fitur Teknologi Terdepan

    Nissan Serena e-POWER dilengkapi dengan rangkaian teknologi keselamatan Nissan Safety Shield 360, termasuk pengereman darurat otomatis, peringatan keluar jalur, pemantauan titik buta, dan kamera 360 derajat.

    Teknologi ProPILOT Park yang dimiliki mobil ini dapat membantu pengemudi melakukan parkir otomatis dengan mudah. Selain itu, mobil ini juga sudah dilengkapi dengan fitur e-Pedal Step yang memungkinkan pengendalian akselerasi dan deselerasi hanya dengan satu pedal, memberikan pengalaman berkendara yang lebih santai dan efisien.

    Nyaman-Lega, Nyaman-Lega, Nyaman-Lega

    Serena e-POWER memiliki kabin yang luas dan nyaman. Mobil ini memiliki banyak ruang untuk penumpang dan barang bawaan. Selain itu, mobil ini dapat menampung hingga 7 penumpang sehingga cocok untuk dijadikan sebagai mobil keluarga. Tak hanya luas dan nyaman, desain interior dari mobil ini juga terkesan modern dan elegan.

    Dari hasil eksplorasi kami di semua baris, nyaman dan leganya Serena e-PoWER ini terasa sampai baris ketiga. Jadi, di manapun duduk, rasanya masih sama.

    Beralih ke fiturnya, terdapat berbagai fitur canggih di dalam mobil ini. Salah satunya adalah 12,3 inch Entertainment Display yang bisa terhubung dengan NissanConnect. Selain itu, terdapat juga fitur pendukung lainnya seperti USB-C Fast Charging Port dan Wireless Charger.

    Nissan Serena e-Power meluncur di GIIAS 2024 membawa banyak teknologi canggih. Foto: Lutfhi Andhika Anshori/detikOto

    Harga Bersaing

    Nissan Serena e-POWER hadir dalam dua varian yakni Highway Star Single Tone dengan harga Rp 635 Juta dan Highway Star Two Tone dengan harga Rp 639,5 Juta. Mobil ini sudah tersedia di seluruh dealer Nissan di Indonesia.

    Kesimpulan

    Nissan Serena e-POWER adalah pilihan menarik bagi keluarga modern yang mencari mobil MPV dengan efisiensi bahan bakar tinggi, fitur modern, dan kenyamanan optimal. Teknologi e-POWER memberikan pengalaman berkendara yang unik dan menyenangkan, sementara interior luas dan fitur-fitur canggih menjadikan Serena e-POWER sebagai teman perjalanan yang ideal bagi keluarga.

    Meskipun memiliki beberapa keterbatasan seperti tidak adanya opsi penggerak roda depan dan transmisi manual, serta kekedapan kabin yang kami rasa harusnya bisa lebih baik, Serena e-POWER tetap menjadi pilihan yang sangat layak dipertimbangkan bagi mereka yang menginginkan MPV nyaman dengan keunggulan efisiensi bahan bakar dan teknologi terkini.

  • DKI bangun SPKLU untuk mewujudkan energi berkelanjutan

    DKI bangun SPKLU untuk mewujudkan energi berkelanjutan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta akan membangun dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan menerapkan konservasi energi di bangunan gedung untuk mewujudkan energi berkelanjutan.

    “Tahun ini, kita bangun dua SPKLU, yakni di Balai Kota Jakarta dan di Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Jakarta Timur,” kata Kepala Dinas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho.
    ​​​​​​​
    Hal disampaikan Hari saat sosialisasi Energi Jakarta dalam rangka Peringatan Hari Listrik Nasional Ke-79 di Equestrian Ball Room, Jakarta International Equestrian Park, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu.

    Pembangunan dua SPKLU itu, kata dia, dalam rangka pengelolaan energi dan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakan mobil listrik.

    “Untuk tahun depan kita bakal membangun kembali lima SPKLU disesuaikan kebutuhan pemerintah tentu dengan berkolaborasi beberapa pihak, salah satunya PLN,” ujarnya.

    Baca juga: Jakpus perbanyak PLTS atap untuk sukseskan program konservasi energi

    Hari berharap dengan ada penambahan SPKLU yang sudah tersedia di wilayah Balai Kota, otomatis akan mempermudah pemilik kendaraan mobil atau motor listrik dapat melakukan “charge” atau mengisi daya listrik di lokasi.

    Pada kesempatan itu, Disnakertransgi DKI menyosialisasikan Energi Jakarta tentang Perda Nomor 5 Tahun 2023 Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

    Ada beberapa hal yang disampaikan berkaitan dengan sosialisasi perda yang juga ada beberapa tahapan. Yaitu tentang sosialisasi RUED dengan memaparkan target dan strategi pengelolaan energi Jakarta hingga 2050.

    Dalam konservasi energi, Disnakertransgi memberikan penghargaan bagi gedung yang telah berhasil menjalankan praktik terbaik dalam pengelolaan energi.

    “Pemprov DKI memberikan apresiasi kepada gedung-gedung swasta yang telah menunjukkan komitmen dalam manajemen energi yang aman, andal, efisien dan berkelanjutan,” kata Hari.

    Baca juga: DKI edukasi hemat energi kepada pengelola gedung pemerintah

    Dia berharap langkah itu dapat memotivasi lebih banyak pelaku usaha untuk ikut berkontribusi
    pada masa depan energi yang lebih baik bagi Jakarta.

    Hari menekankan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun Jakarta sebagai kota yang tidak hanya kompetitif di tingkat global, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

    “Dalam mewujudkan apa yang telah kita rencanakan tentu tetap akan berkoordinasi dengan PLN sebagai pemasok listriknya. Lalu buat kajian dengan “Non Goverment Organisation” (NGO) atau organisasi non pemerintah.

    Selain itu berkolaborasi dengan pihak yang akan membangun. “Begitu kita lakukan pembangunan tidak akan ada kendala,” ujarnya.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pindad Lagi Kembangkan Maung versi Listrik, Kecepatan 100 Km/Jam

    Pindad Lagi Kembangkan Maung versi Listrik, Kecepatan 100 Km/Jam

    Jakarta

    PT Pindad (Persero) tidak hanya menggarap Maung dengan mesin turbodiesel. Perusahaan pertahanan pelat merah itu juga sedang mengembangkan mobil listrik berbasis Maung.

    Belum lama ini, Pindad membawa Maung ke hadapan Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam kesempatan itu, Erick Thohir meminta Pindad mengembangkan mobil listrik.

    “Saya melihat bahwa produk-produk PT Pindad saat ini kelasnya sangat tinggi sekarang. Salah satunya Maung ini, kita dapat order hampir 4.000 unit untuk beberapa tahun ke depan. Saya juga menanyakan apakah Maung ini bisa menjadi kendaraan listrik? Ternyata memungkinkan, saat ini sedang dalam proses pengembangan dan saya yakin ke depan Pindad dapat terus meningkatkan kualitasnya,” kata Erick Thohir saat itu.

    Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengamini bahwa Pindad memang sedang mengembangkan mobil listrik Maung EV. Namun, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan kebutuhan Maung MV3 yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan.

    “Kami sedang mengembangkan Maung EV untuk pemenuhan kebutuhan kendaraan elektrik. Untuk saat ini kami sedang menyelesaikan kebutuhan Maung MV3 4×4 dari Kementerian Pertahanan,” sebut Abraham Mose.

    Beberapa waktu lalu, Pindad memamerkan prototipe mobil listrik dengan bentuk seperti Maung. Mobil listrik itu bernama Morino EV. Bentuknya identik dengan kendaraan taktis (rantis) Maung MV2.

    Mobil itu tampil kekar ala kendaraan taktis. Desainnya mengotak seperti mobil Maung versi mesin konvensional.

    Dikutip dari situs resmi Pindad, Morino EV adalah kendaraan taktis ringan roda 4 dengan tenaga elektrik. Mobil ini ditujukan untuk mendukung operasi dengan mobilitas tinggi.

    Menurut data spesifikasinya, Morino EV hadir dengan penggerak daya elektrik berdaya maksimal 160 HP atau 125 kW. Morino EV bisa dipacu dengan kecepatan aman hingga 100 km/jam.

    Prototipe mobil listrik yang dikembangkan Pindad ini memiliki baterai 92 V (150.000 mAh). Sekali cas sampai penuh, mobil ini bisa melaju hingga jarak 170 km.

    (rgr/dry)

  • Subsidi Mobil Perusahaan di Jerman Hambat Adopsi EV

    Subsidi Mobil Perusahaan di Jerman Hambat Adopsi EV

    Jakarta

    Menelusuri distrik Bad Godesberg di Bonn, Jerman, akan terlihat banyak vila megah peninggalan awal abad ke-20. Jalanan juga dipenuhi dengan pohon-pohon tua yang menjulang tinggi, dengan daunnya yang berguguran di atas mobil-mobil yang terparkir di bawahnya. Dicat dengan warna hitam pekat, mobil-mobil ini adalah kendaraan berukuran besar dari produsen mobil ternama seperti Porsche, Mercedes, Audi, dan BMW.

    Bad Godesberg di Bonn, Jerman, adalah lingkungan tempat tinggal dari banyak karyawan yang berpenghasilan tinggi yang bekerja di perusahaan besar, seperti Deutsche Telekom dan Deutsche Post, di mana mereka mendapatkan fasilitas berupa mobil perusahaan, bermerek ternama seperti Porsche, Mercedes, Audi, dan BMW.

    Namun tidak lama lagi, kendaraan berbahan bakar bensin atau diesel akan mulai berkurang di distrik ini.

    Sejak tahun lalu, perusahaan Deutsche Telekom, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara itu telah mengizinkan karyawannya untuk hanya mendaftarkan kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) sebagai mobil perusahaan yang baru.

    Mobil listrik untuk perusahaan di Jerman masih sedikit

    Mulai 2025, pembuat perangkat lunak Jerman, SAP, hanya akan mengizinkan mobil listrik dan hibrida sebagai mobil perusahaannya. Selain itu, perusahaan kimia BASF, juga hanya memiliki sekitar 320 BEV dari total hampir 1.600 mobil perusahaan.

    “Kami telah menetapkan batas Karbondioksiada (CO2) untuk semua pesanan mobil perusahaan,” kata BASF kepada DW dalam sebuah pernyataan. Itu berarti kendaraan dengan bahan bakar masih menjadi bagian dari armada perusahaan yang masih dapat dipesan.

    Sementara model mobil hibrida banyak dikritik oleh para karyawan, karena sebagian besar perusahaan hanya memberikan kompensasi untuk tagihan bahan bakar konvensional, tetapi tidak untuk biaya listrik pengisian daya.

    Sementara SAP telah mengatasi masalah itu dengan mengizinkan kartu pengisian untuk bahan bakarnya untuk digunakan baik mengisi bahan bakar maupun pengisian daya.

    Dampak iklim negatif yang bertahan lama

    Dua dari tiga mobil baru yang terdaftar di Jerman dibeli oleh badan usaha. Hampir setengahnya adalah mobil perusahaan yang dapat digunakan oleh karyawan untuk keperluan bisnis dan pribadi.

    Mobil-mobil tersebut biasanya hanya digunakan selama beberapa tahun dan kemudian dijual kembali ke pasar mobil bekas, di mana kendaraan itu akan terus memberikan dampak pada emisi keseluruhan selama bertahun-tahun.

    Menurut organisasi nirlaba Eropa yang mengadvokasi kendaraan berkelanjutan, Transport & Environment (T&E), mobil perusahaan menyumbang tiga perempat dari emisi yang dihasilkan oleh seluruh mobil baru.

    Selain itu. banyak perusahaan Jerman kini juga semakin memilih mobil berukuran besar, kata organisasi T&E, di mana satu dari tiga mobil baru yang terdaftar saat ini adalah model SUV, atau setidaknya kendaraan berukuran medium.

    Jerman masih mensubsidi mobil perusahaan yang menghasilkan polusi

    Meskipun pemerintah Jerman bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi hingga nol pada 2045, tetapi sejauh ini bidang bisnis belum banyak membuat kemajuan ke arah itu. Pada paruh pertama 2024, hanya ada sekitar 12% mobil perusahaan baru yang terdaftar di Jerman yang sepenuhnya bertenaga listrik .

    Menurut studi terbaru dari Environmental Resource Management (ERM) yang ditugaskan oleh T&E, pemerintah Jerman setiap tahunnya mensubsidi mobil berbahan bakar fosil yang dibeli perusahaan sebesar €13,7 miliar (sekitar Rp233,3 triliun).

    Studi ERM juga menunjukkan bahwa, diantara enam negara yang menjadi pasar mobil terbesar Eropa, Jerman menjadi negara kedua teratas dalam hal pemberian subsidi tersebut, di mana Italia menjadi urutan pertama yang memberikan subsidi swebesar €16 miliar (sekitar Rp272,4 triliun).

    Sementara, total dari enam negara teratas pemberi subsidi mobil berbahan bakar fosil, yang berbahaya bagi lingkungan itu, menghabiskan sekitar €42 miliar (sekitar Rp715 triliun) per tahun.

    Pada akhir tahun lalu, pemerintah Jerman juga telah menghentikan subsidi mobil listrik bagi masyarakat umum, di mana Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing berpendapat, “menciptakan pasar secara permanen dengan subsidi bukanlah solusi.”

    Wissing juga mengatakan, pasar mobil listrik harus bisa bertahan secara mandiri. Pada saat bersamaan, ia justru menolak untuk menghentikan subsidi pada mobil perusahaan, baik mobil listrik maupun konvensional.

    Industri otomotif Jerman desak dukungan negara

    Lambatnya transisi armada perusahaan di Jerman ke kendaraan listrik telah membebani penjualan mobil listrik dari produsen-produsennya karena rendahnya permintaan, kata Susanne Goetz, seorang ahli dari T&E.

    “Merek-merek seperti Volkswagen (VW) dan BMW menghasilkan 70% penjualan mereka di Eropa tahun lalu di pasar mobil perusahaan, jadi potensinya sangat besar,” katanya kepada DW.

    Industri otomotif Jerman sendiri sangat mendukung transisi ke energi listrik. “Mobil perusahaan adalah dorongan besar bagi penyebaran kendaraan listrik yang ramah untuk lingkungan dan jalanan di Jerman,” kata Hildegard Mller, presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA).

    Namun, pandangan ini tampaknya belum sepenuhnya diadopsi oleh para pelaku bisnis, termasuk BMW. Menanggapi pertanyaan DW mengenai mobil perusahaannya, perusahaan itu mengatakan: “Saat ini kami tidak merasa perlu untuk mengintervensi pilihan kendaraan bagi para eksekutif kami.” Tidak mengherankan jika kurang dari sepertiga mobil perusahaan BMW sepenuhnya bertenaga listrik.

    Subsidi mobil perusahaan ini juga utamanya menguntungkan 10% populasi terkaya, kata World Wildlife Fund (WWF). Sebuah studi bersama dengan organisasi lingkungan hidup, peneliti menemukan bahwa mobil perusahaan digunakan oleh karyawan yang pendapatan tahunannya melebihi €80.000 (sekitar Rp1,4 miliar).

    Baru-baru ini, pemerintah Jerman mengeluarkan “Inisiatif Pertumbuhan”, di mana perusahaan ditawarkan penghapusan pajak yang lebih cepat jika berinvestasi pada BEV dan kendaraan bebas emisi lainnya.

    Kepala Departemen Iklim dan Energi WWF Jerman, Viviane Raddatz, menyarankan agar pemerintah mengenakan pajak pada kendaraan, berdasarkan emisi CO2 yang dihasilkan, di mana semakin kecil emisi, semakin kecil pula pajaknya.

    Langkah-langkah lain, seperti mempromosikan sepeda perusahaan atau tiket transportasi umum, juga dapat membantu mengurangi emisi, kata Raddatz kepada DW. Selain itu, pemberian subsidi untuk kendaraan listrik juga mampu mengatasi masalah keterbatasan lahan parkir di kota-kota besar di Jerman, tambahnya.

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Pindad Punya Prototipe Mobil Listrik, Cocok Jadi Mobil Menteri?

    Pindad Punya Prototipe Mobil Listrik, Cocok Jadi Mobil Menteri?

    Jakarta

    PT Pindad telah mengembangkan kendaraan listrik. Pindad memiliki prototipe mobil listrik dengan bentuk seperti Maung yang kini digunakan untuk kendaraan kepresidenan Prabowo Subianto.

    Beberapa waktu lalu, Pindad mengembangkan mobil listrik bernama Morino EV. Bentuknya identik dengan kendaraan taktis (rantis) Maung MV2.

    Mobil itu tampil kekar ala kendaraan taktis. Desainnya mengotak seperti mobil Maung versi mesin konvensional.

    Prototipe Mobil Listrik buatan Pindad Foto: Dok. Pindad

    Dikutip dari situs resmi Pindad, Morino EV adalah kendaraan taktis ringan roda 4 dengan tenaga elektrik. Mobil ini ditujukan untuk mendukung operasi dengan mobilitas tinggi.

    Menurut data spesifikasinya, Morino EV hadir dengan penggerak daya elektrik berdaya maksimal 160 HP atau 125 kW. Morino EV bisa dipacu dengan kecepatan aman hingga 100 km/jam.

    Prototipe Mobil Listrik buatan Pindad Foto: Dok. Pindad

    Prototipe mobil listrik yang dikembangkan Pindad ini memiliki baterai 92 V (150.000 mAh). Sekali cas sampai penuh, mobil ini bisa melaju hingga jarak 170 km.

    Namun, Morino EV baru sebatas prototipe. Tampaknya Pindad belum memproduksi massal mobil listrik ala kendaraan 4×4 itu.

    [Gambas:Instagram]

    Jika diproduksi massal nantinya, mungkin Morino EV buatan Pindad ini bisa jadi alternatif lain untuk kendaraan dinas menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Apalagi, Prabowo meminta agar menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I tidak lagi menggunakan mobil impor dan memanfaatkan mobil buatan Pindad, yaitu Maung.

    Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu mengungkapkan, mulai minggu depan dia akan mengganti mobil dinas dari Alphard menjadi buatan PT Pindad. Sebabnya, Prabowo meminta untuk menggunakan mobil buatan dalam negeri.

    “Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad karena Pak Prabowo sudah bilang minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I sampai sama menteri, luar biasa,” kata Anggito dikutip detikFinance.

    Menurutnya, Pindad telah merancang mobil dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 70 persen.

    “Profesor Sigit Santosa dari ITB (Direktur Teknologi dan Pengembangan Pindad) yang menyampaikan dia merancang mobil Indonesia 70% itu dari produk dalam negeri,” ujarA Anggito.

    (rgr/dry)

  • Pindad Lagi Kembangkan Maung versi Listrik, Kecepatan 100 Km/Jam

    Spesifikasi Mobil Listrik Pindad, Sekali Cas Bisa Jangkau 170 Km

    Jakarta

    PT Pindad juga memiliki mobil listrik. Namun, mobil listrik Pindad masih berupa prototipe. Namanya Morino EV.

    Pindad telah mengembangkan mobil listrik dengan bentuk yang identik dengan Maung. Beberapa waktu lalu, Pindad mengembangkan mobil listrik bernama Morino EV. Bentuknya identik dengan kendaraan taktis (rantis) Maung MV2.

    Mobil itu tampil kekar ala kendaraan taktis. Desainnya mengotak seperti mobil Maung versi mesin konvensional.

    Dalam situs resminya, Pindad menginformasikan spesifikasi singkat dari mobil listrik Morino EV. Disebutkan, Morino EV merupakan kendaraan taktis ringan roda empat dengan penggerak listrik. Di akun Instagram resminya, Pindad menyebutkan mobil listrik ini pakai penggerak 4×4.

    Prototipe mobil listrik Pindad Morino EV ini dibekali dengan penggerak daya elektrik dengan tenaga maksimal hingga 160 HP atau 125 kW. Mobil listrik Morino EV bisa dipacu dengan kecepatan aman hingga 100 km/jam.

    Morino EV dibekali baterai 292 V (150.000 mAh). Sekali cas sampai penuh, Pindad menyebut mobil listrik ini bisa menjangkau jarak hingga 170 km.

    Prototipe Mobil Listrik buatan Pindad Foto: Dok. Pindad

    Dibekali dengan penggerak daya elektrik dengan daya 160 HP / 125kW, Morino EV mampu dipacu dengan kecepatan aman 100 km/jam. Dengan kapasitas baterai 292 V (150.000 mAh), MORINO EV mampu menjangkau jarak tempuh hingga 170 km.

    Namun, mobil listrik ini tampaknya masih berupa prototipe. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai produksi massal dari Morino EV. detikOto sudah menanyakan kelanjutan pengembangan Morino EV kepada pihak PT Pindad, namun belum ada jawaban.

    Jika diproduksi massal nantinya, mungkin Morino EV buatan Pindad ini bisa jadi alternatif lain untuk kendaraan dinas menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Apalagi, Prabowo meminta agar menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I tidak lagi menggunakan mobil impor dan memanfaatkan mobil buatan Pindad, yaitu Maung.

    (rgr/din)

  • Tensi Tinggi Perang Dagang  Uni Eropa Vs China di Mobil Listrik
                                    
                                
                    2 jam yang lalu

    Tensi Tinggi Perang Dagang Uni Eropa Vs China di Mobil Listrik 2 jam yang lalu

    Tensi Tinggi Perang Dagang Uni Eropa Vs China di Mobil Listrik

    2 jam yang lalu

  • Pindad Punya Prototipe Mobil Listrik, Cocok Jadi Mobil Menteri?

    Pindad Punya Prototipe Mobil Listrik, Sudah Diproduksi?

    Jakarta

    PT Pindad (Persero) tak hanya mengembangkan mobil Maung dengan mesin konvensional. Perusahaan pertahanan pelat merah ini juga sempat memamerkan teknologi mobil listrik mereka.

    Beberapa waktu lalu, Pindad memamerkan prototipe mobil listrik dengan bentuk seperti Maung. Mobil listrik itu bernama Morino EV. Bentuknya identik dengan kendaraan taktis (rantis) Maung MV2.

    Mobil itu tampil kekar ala kendaraan taktis. Desainnya mengotak seperti mobil Maung versi mesin konvensional.

    Dikutip dari situs resmi Pindad, Morino EV adalah kendaraan taktis ringan roda 4 dengan tenaga elektrik. Mobil ini ditujukan untuk mendukung operasi dengan mobilitas tinggi.

    Menurut data spesifikasinya, Morino EV hadir dengan penggerak daya elektrik berdaya maksimal 160 HP atau 125 kW. Morino EV bisa dipacu dengan kecepatan aman hingga 100 km/jam.

    Prototipe mobil listrik yang dikembangkan Pindad ini memiliki baterai 92 V (150.000 mAh). Sekali cas sampai penuh, mobil ini bisa melaju hingga jarak 170 km.

    Bagaimana kelanjutan proyek mobil listik Pindad tersebut? Apakah sudah diproduksi massal? Ryan Prasastyo selaku Corporate Communication Executive PT Pindad (Persero) mengatakan saat ini mobil listrik tersebut masih dalam bentuk prototipe.

    “Belum (diproduksi massal). Masih prototipe,” kata Ryan kepada detikOto.

    [Gambas:Instagram]

    Jika diproduksi massal nantinya, mungkin Morino EV buatan Pindad ini bisa jadi alternatif lain untuk kendaraan dinas menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Apalagi, Prabowo disebut-sebut meminta agar menteri, wakil menteri dan pejabat eselon I tidak lagi menggunakan mobil impor dan memanfaatkan mobil buatan Pindad, yaitu Maung.

    (rgr/din)

  • Ragam Pilihan Mobil Maung MV3 Buatan Pindad, Jadi Buat Mobil Menteri?

    Ragam Pilihan Mobil Maung MV3 Buatan Pindad, Jadi Buat Mobil Menteri?

    Jakarta

    Mobil Maung buatan Pindad disebut-sebut akan menjadi kendaraan dinas menteri, wakil menteri, sampai pejabat eselon I. Diketahui, Pindad telah memproduksi mobil Maung MV3 dalam berbagai konfigurasi bentuk. Apa saja?

    PT Pindad memiliki kendaraan taktis (rantis) ringan yang bisa dijadikan sebagai kendaraan penumpang, yaitu Maung. Sekarang, telah ada Maung generasi terbaru dalam bentuk MV3.

    MV3 Maung. Foto: dok. PT Pindad

    Untuk saat ini, ada beberapa bentuk MV3 yang telah diproduksi oleh Pindad. Yang paling sering muncul adalah Maung Tangguh. Maung Tangguh merupakan varian dengan atap terbuka, dapat mengangkut 4 orang personel. Lalu ada Maung MV3 Komando yang dilengkapi dengan atap Hard Top, dan juga Maung MV3 Jelajah yang dilengkapi dengan atap Soft Top.

    Maung MV3 Irup. Foto: Presiden Jokowi mengecek pasukan HUT ke-79 RI di Monas dengan menaiki Maung Pindad (screenshot YouTube Setpres)

    Selanjutnya, Pindad juga telah memproduksi Maung MV3 Irup. Maung MV3 Irup merupakan Maung MV3 Varian Tangguh yang dimodifikasi untuk kebutuhan Upacara atau Seremonial. Modifikasi yang dilakukan adalah membuat platform datar untuk berdiri dengan menghilangkan seluruh jok menyisakan milik pengemudi. Selain itu, keseluruhan body kendaraan bersifat terbuka dan Tubular body kendaraan dimanfaatkan sebagai pijakan tangan. Untuk platform datar di dalam kendaraan ditutup dengan karpet merah, menunjang sebagai kendaraan kehormatan untuk kegiatan seremonial. Terakhir, ada tangga yang terletak di belakang kendaraan untuk platform menaiki kendaraan.

    Mobil anti-drone Maung MV3 Mobile Jammer Foto: Dok. PT Pindad

    Kemudian ada Maung MV3 Mobile Jammer. Maung MV3 Mobile Jammer dirancang sebagai sistem anti-drone mobile yang mampu menetralisir ancaman drone secara cepat dan akurat. Kendaraan ini dilengkapi dengan jammer drone sebagai senjata soft kill dan senjata SMB SM5 A1 kaliber 12,7 mm sebagai senjata hard kill.

    Terbaru, ada Maung MV3 Garuda Limousine. MV3 Garuda Limousine dirancang khusus untuk kendaraan kepresidenan. Mobil itu berbasis Maung MV3 tapi tampil lebih mewah dan dilengkapi bodi serta kaca antipeluru untuk keamanan Presiden.

    Sebagai gambaran, Maung MV3 menggunakan mesin turbo diesel 2.200 cc. Mobil itu mampu melaju pada kecepatan aman 100 km/jam dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km.

    Kendaraan taktis 4×4 Pindad Foto: PT Pindad

    Pindad sempat mengembangkan mobil listrik bernama Morino EV. Dikutip dari situs resmi Pindad, Morino EV adalah kendaraan taktis ringan roda 4 berbahan bakar elektrik yang ditujukan untuk mendukung operasi dengan mobilitas tinggi. Dibekali dengan penggerak daya elektrik dengan daya 160 HP / 125kW, Morino EV mampu dipacu dengan kecepatan aman 100 km/jam. Dengan kapasitas baterai 292 V (150.000 mAh), Morino EV mampu menjangkau jarak tempuh hingga 170 km. Namun, tampaknya mobil listrik Morino EV baru sekadar prototipe, belum diproduksi massal.

    (rgr/din)