Transportasi: mobil listrik

  • Suzuki Suplai SUV Listrik Buatan India untuk Toyota Mulai Tahun 2025

    Suzuki Suplai SUV Listrik Buatan India untuk Toyota Mulai Tahun 2025

    Jakarta

    Suzuki akan memasok SUV listrik untuk Toyota. SUV listrik itu akan diproduksi di India dan dijual di pasar global.

    Suzuki Motor Corporation (Suzuki) dan Toyota Motor Corporation (Toyota) kian menguatkan kolaborasi dalam penyediaan SUV listrik yang dikembangkan oleh Suzuki untuk Toyota. SUV listrik anyar ini rencananya akan diproduksi di pabrik Suzuki Motor Gujarat, India, mulai musim semi tahun 2025.

    Ini merupakan mobil listrik pertama yang dikembangkan dari kolaborasi antara Suzuki dan Toyota itu. Rencananya SUV listrik dari Suzuki untuk Toyota ini akan diluncurkan di seluruh dunia. Tak cuma itu, kehadiran calon SUV listrik Suzuki-Toyota ini juga bisa mewujudkan misi perusahaan dalam mewujudkan netralitas karbon.

    “Suzuki akan memasok BEV (Battery Electric Vehicle) pertama kami ke Toyota secara global. Saya bersyukur bahwa kolaborasi antara kedua perusahaan kian mendalam dengan cara ini. Meski kami masih jadi kompetitor, kami akan mendalami kolaborasi ini untuk memecahkan masalah sosial, termasuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon melalui pendekatan multi-pathway,” ungkap Presiden Suzuki Toshihiro Suzuki dalam siaran persnya.

    Toyota menyebut model baru ini dirancang eksklusif sebagai mobil listrik. Sebuah SUV lincah dengan karakteristik berkendara khas mobil listrik. SUV listrik ini juga akan tersedia dengan sistem penggerak 4WD sehingga diklaim bisa melahap segala medan jalan sekaligus menawarkan performa bertenaga.

    Unit dan platform mobil listrik ini dikembangkan bersama oleh Suzuki, Toyota, dan Daihatsu. Ketiga saling memanfaatkan kekuatan guna melahirkan SUV listrik ini.

    “Dengan memanfaatkan unit dan platform BEV yang kami kembangkan bersama, kami akan mengambil langkah baru dalam kolaborasi kami di bidang kendaraan listrik. Hal ini akan memungkinkan kami untuk memberikan berbagai pilihan yang berkontribusi pada netralitas karbon kepada pelanggan di seluruh dunia. Kami ingin belajar dari kekuatan satu sama lain, berkompetisi, dan melanjutkan upaya bersama berdasarkan pendekatan multi-pathway,” ujar Presiden Toyota Koji Sato.

    Suzuki sebelumnya sudah memamerkan mobil listrik pertamanya yang dinamai eVX. Mobil listrik perdana Suzuki itu rencananya akan diluncurkan pada ajang Bharat Mobility Expo awal tahun 2024. Mobil listrik itu dilengkapi baterai berkapasitas 60 kWh dan bisa menjelajah sejauh 550 km. Inikah model yang bakal disuplai Suzuki ke Toyota? Jawabannya tentu akan diketahui setelah peluncuran nanti.

    (dry/lth)

  • PLN Sumut bangun 53 mesin SPKLU sepanjang Oktober 2024 

    PLN Sumut bangun 53 mesin SPKLU sepanjang Oktober 2024 

    Medan (ANTARA) – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara membangun 53 mesin stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di wilayahnya sepanjang Oktober 2024.

    “PLN telah membangun 53 mesin SPKLU yang tersebar di 35 lokasi strategis di Sumatera Utara,” ujar General Manager PLN UID Sumatera Utara Agus Kuswardoyo di Medan, Jumat

    Agus mengatakan akselerasi SPKLU sebagai komitmen PLN dalam mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik, terutama di wilayah beribu Kota Medan ini.

    Lebih lanjut, dia mengatakan, dengan semakin banyak fasilitas SPKLU, diharapkan masyarakat mau beralih dan tidak perlu khawatir kehabisan daya dalam pengisian listrik tersebut.

    “Peresmian SPKLU Kemitraan di Hotel Santika Dyandra Medan merupakan salah satu wujud dukungan PLN dalam meningkatkan ekosistem kendaraan listrik sehingga pengguna mobil listrik merasa nyaman bepergian tanpa khawatir tentang pengisian baterai kendaraan mereka,” kata Agus.

    General Manager Hotel Santika Dyandra Medan Sarmad menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN yang menjalin kemitraan SPKLU pihaknya. Ia juga menyampaikan bahwa hotel ini sangat mendukung pembangunan SPKLU di area Hotel karena memudahkan pelanggan yang datang menggunakan mobil listrik.

    “Sebagai hotel yang selalu mengedepankan kenyamanan tamu, hadirnya SPKLU ini memberikan solusi praktis bagi mereka yang menggunakan kendaraan listrik. Para tamu kini bisa beristirahat dengan tenang sambil memastikan kendaraan mereka siap untuk perjalanan berikutnya,” ucap dia.

    Pada saat peresmian, dilakukan juga pemasangan QR code pada SPKLU yang menandakan bahwa SPKLU sudah terdaftar pada aplikasi PLN Mobile sehingga untuk para pengguna mobil listrik yang ingin mengecek lokasi-lokasi SPKLU sudah dapat dilihat melalui aplikasi PLN Mobile.

    PLN UID Sumut memiliki SPKLU yakni di antaranya di SPKLU Medan Kota, SPKLU City View, SPKLU Amir Hamzah, SPKLU Binjai, SPKLU Tebing Tinggi, SPKLU Rantauprapat, SPKLU Pematang Siantar, SPKLU Medan Baru, SPKLU Sibolga, SPKLU Terminal Amplas, SPKLU Balige, SPKLU Berastagi, SPKLU Parapat dan SPKLU Pangururan.

    Sepanjang 2023, terjadi total 1.149 kali transaksi di seluruh SPKLU PLN UID Sumut atau meningkat 53 persen dibandingkan tahun 2022, yakni sebanyak 748 kali transaksi. Adapun jumlah konsumsi listriknya sebesar 44.522,12 kilowatt-hour (kWh).

    Baca juga: PLN Sumut tambah SPKLU untuk mendukung pelaksanaan PON 2024 
    Baca juga: Dirjen Ketenagalistrikan: Keberadaan SPKLU dibangun lebih banyak
    Baca juga: DKI bangun SPKLU untuk mewujudkan energi berkelanjutan
     

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hindari Penutupan Pabrik di Jerman, Volkswagen Pertimbangkan PHK dan Potong Gaji

    Hindari Penutupan Pabrik di Jerman, Volkswagen Pertimbangkan PHK dan Potong Gaji

    Jakarta, Beritasatu.com – Produsen otomotif Jerman, Volkswagen akan melakukan pemangkasan operasional perusahaan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemotongan gaji. Puluhan ribu pekerja disebut akan terdampak hingga potongan gaji mencapai 10%.

    Mengutip Arena EV, Jumat (1/11/2024), pemangkasan ini merupakan bagian dari strategi Volkswagen untuk menghadapi tantangan ekonomi. Perusahaan menyebut kenaikan biaya tenaga kerja dan energi memberikan tekanan besar.

    Meskipun Volkswagen mencoba menyalahkan dominasi produsen kendaraan listrik China yang semakin meningkat, tetapi hal itu dapat dengan mudah dikesampingkan karena penelitian Komisi Eropa sendiri menunjukkan bahwa mereka hanya menguasai pangsa pasar sebesar 14,1%.

    Rencana perusahaan untuk membekukan upah pada 2025 dan 2026 memicu kemarahan di kalangan karyawan dan serikat pekerja. Serikat pekerja industri yang kuat di Jerman IG Metall, mengancam akan melakukan aksi mogok kerja apabila perusahaan melanjutkan kebijakan tersebut.

    Langkah ekstrem ini diberlakukan Volkswagen untuk menghindari penutupan pabrik dan akan menjadi peristiwa bersejarah di Jerman. Diketahui, pabrikan ini belum pernah sama sekali menutup pabrik di negara asalnya tersebut.

    Problem yang dihadapi Volkswagen menjadi cerminan industri otomotif di Jerman di tengah serangan mobil listrik dari China. Lambatnya adopsi kendaraan listrik pabrikan Jerman membuat sulit produsen lokal.

    Namun, hal ini terjadi karena ulang Volkswagen sendiri yang menyebut pada awal era mobil listrik, perusahaan memutuskan untuk membuat mobil listrik premium. Namun, hal itu adalah pilihan yang salah.

    Konsumen premium rata-rata meilirik brand Porsche hingga Audi dan Volkswagen seharusnya produksi mobil dengan harga terjangkau.

  • Video: Pabrik Daur Ulang Baterai Mobil Listrik AS Meledak

    Video: Pabrik Daur Ulang Baterai Mobil Listrik AS Meledak

    Video

    Video: Pabrik Daur Ulang Baterai Mobil Listrik AS Meledak

    News

    7 jam yang lalu

  • Mobil Listrik Ramah Lingkungan, Wuling EV ABC Stories Hadirkan Fitur Keselamatan Canggih

    Mobil Listrik Ramah Lingkungan, Wuling EV ABC Stories Hadirkan Fitur Keselamatan Canggih

    Liputan6.com, Bogor – Sebagai pelopor mobil listrik berteknologi canggih, Wuling menghadirkan beragam produk lininya untuk menyasar banyak pangsa pasar. Ada tiga produk unggulan Electric Vehicle (EV) Wuling yang menjadi andalan, yakni Air ev, BinguoEV dan Cloud EV.

    Mempunyai karakteristik masing-masing dan dirancang untuk memenuhi beragam segmen pasar, Wuling tetap pada komitmennya dalam menyajikan kendaraan listrik yang ramah lingkungan, mudah diakses, dan relevan dengan kebutuhan mobilitas.

    Product Planning Wuling Motors Alfonsus Marvel berkata, Wuling Air ev mengaplikasikan desain compact dan praktis yang cocok untuk mobilitas perkotaan yang ramah lingkungan. Melalui tagline Drive for a Green Life, Wuling Air ev berkomitmen mendukung gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.

    Air ev Wuling perdana meluncur secara global di Indonesia pada Agustus 2022, sekaligus menjadi model EV pertama Wuling yang diproduksi di pabrik Cikarang Jawa Barat (Jabar).

    Dirancang dengan dimensi yang compact, Air ev Wuling menjadi solusi ideal bagi masyarakat perkotaan dengan gaya hidup modern yang menginginkan kendaraan praktis dan ramah lingkungan.

    Mobil listrik tersebut juga dilengkapi dengan kemudahan pengisian daya di rumah dan perintah suara berbahasa Indonesia serta Wuling Remote Control App.

    “Air ev juga dilengkapi sertifikasi IP67 untuk keamanan baterai, lalu pendukung keselamatan seperti dua airbag, ABS, EBD, ESC sampai dengan ISOFIX,” ungkapnya, Selasa (29/10/2024).

    Ada beragam varian yang dapat dipilih oleh konsumen sesuai dengan kebutuhan mobilitanya. Mulai dari varian Long Range (jarak tempuh 300 Km) dan Standard Range (jarak tempuh 200 Km). Ada juga EV Wuling dengan harga terjangkau yakni Air ev Lite, dengan pilihan warna yang beragam.

    Menurut Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko, Wuling BinguoEV menjadi mobil listrik kedua Wuling mengusung desain ikonik, mencerminkan gaya hidup modern, dinamis dan tampilan vintage.

    “Sejalan dengan semangat ‘Drive Electric, Be the Icon,’ BinguoEV mengajak pengguna untuk merasakan pengalaman berkendara ramah lingkungan yang penuh gaya,” ucapnya.

    Dia berkata, BinguoEV memberikan pengalaman berkendara menyenangkan berkat motor listrik yang bertenaga dan kabin yang luas, serta interior retro yang dilengkapi deretan fitur canggih seperti Wuling Remote Control App.

    Dilengkapi dengan ESC, TPMS, dan airbag ganda, BigouEV hadir dalam varian Premium yang mampu menjangkau hingga 410 km dan varian Long Range dengan daya jelajah 333 km, dengan tiga pilihan warna yakni Tea, Mousse Green dan Galaxy Blue.

    Rangkaian terakhir dalam ABC Stories adalah ‘C’ untuk Cloud EV, yang melengkapi lini kendaraan listrik Wuling. Mobil listrik medium hatchback tersebut memberikan ekstra kenyamanan, berkat kabin yang luas dan desain interior ergonomis untuk memastikan kenyamanan optimal bagi pengemudi dan penumpang.

     

  • Sudah Sejauh Mana Pengembangan Toyota Innova Listrik?

    Sudah Sejauh Mana Pengembangan Toyota Innova Listrik?

    Jakarta

    Toyota Kijang Innova listrik atau Innova EV Concept sudah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2022 lalu melalui ajang pameran IIMS Hybrid 2022. Setelah kurang lebih dua tahun, bagaimana pengembangan mobil listrik konsep tersebut?

    Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, Innova EV Concept sudah diuji coba untuk kendaraan operasional hotel di beberapa lokasi. Toyota berencana menguji Innova EV Concept hingga jarak 100 ribu km.

    “Kita kemarin sudah kerja sama dengan beberapa hotel untuk operasional Innova EV ini. Karena hotel-hotel itu juga ditargetkan kurangi emisi, pada saat yang sama kebetulan kita sedang lakukan kajian supaya hasil konversi kita itu bisa capai 100 ribu kilometer,” kata Bob di Depok belum lama ini.

    “Jadi kita melihat sistem EV-nya, entah itu baterai, motor penggerak, transaxle, dan lain sebagainya. Karena ini konversi yang kita ubah dari inisiatif kita sendiri, jadi belum ada data 100 ribu kilometer dan ini sedang kita kejar,” sambung Bob.

    Kata Bob, dari 10 unit Innova listrik yang dicoba, sudah ada yang mencapai 100 ribu km, sementara sisanya masih ada yang baru mencapai 70 ribu km dan 80 ribu km. “Dari situ kita dapat feedback dan improve, yang di Bali itu juga masih (berjalan),” jelasnya lagi.

    Selain diriset di dalam negeri, TMMIN juga mengirim dua unit prototipe Innova listrik ke Thailand untuk diuji coba di sana. Kata Bob, pengembangan Innova listrik merupakan bentuk dukungan Toyota kepada pemerintah Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

    Toyota Indonesia telah menyediakan teknologi elektrifikasi dengan varian yang lengkap melalui konsep multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC. Pilihan teknologi ini disiapkan agar masyarakat dapat berkontribusi di masing-masing segmen, bersama-sama mengurangi emisi di Indonesia sesuai porsinya.

    Toyota Indonesia juga telah memperkenalkan 10 model kendaraan listrik, terdiri dari 8 kendaraan HEV, 1 kendaraan PHEV, dan 1 BEV Lexus untuk Indonesia. Toyota Indonesia juga melakukan pengembangan lokal kendaraan elektrifikasi di dalam negeri, salah satunya tengah menyiapkan produksi kendaraan HEV untuk pasar domestik hingga konsumen global.

    (lua/rgr)

  • Alasan Mobil Hybrid Tetap Perlu Insentif dari Pemerintah, Meski Penjualannya Laris

    Alasan Mobil Hybrid Tetap Perlu Insentif dari Pemerintah, Meski Penjualannya Laris

    Depok

    Pada Agustus 2024 lalu pemerintah memutuskan tidak memberikan insentif kepada produk-produk mobil hybrid. Pemerintah berdalih, mobil hybrid sudah cukup laris tanpa adanya insentif. Berbeda dengan mobil listrik full baterai (BEV) yang harus disuntik insentif agar penjualannya laris. Nah, kendati penjualan mobil hybrid dianggap laris, menurut Toyota, mobil hybrid perlu mendapatkan insentif di masa depan. Ini alasannya.

    “(Mobil hybrid) itu laku karena dia tumbuh. Tapi apakah pertumbuhan itu sudah mencapai level ekonomisnya?” ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam kepada wartawan di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (30/10/2024).

    Menurut Bob, mobil hybrid dikatakan sudah mencapai level ekonomis ketika produksinya sudah mencapai angka 100 ribu per tahun. Untuk mencapai angka tersebut, selain harus didukung insentif dari pemerintah, industri otomotif Indonesia juga harus membuat mobil hybrid yang harganya lebih terjangkau untuk segmen menengah ke bawah.

    “Jadi hybrid itu satu industri itu butuh volume sekitar 100 ribuan supaya ada investment. Kita belum sampai. Kita juga masih segmen yang middle-up, seperti Zenix itu kan. Kita belum sampai ke yang middle-low. Jadi melihat seperti itu sih kita merasa bahwa memang masih dibutuhkan (insentif) supaya masuk ke economic scale-nya,” sambung Bob.

    Lanjut Bob menambahkan ada beberapa part elektrifikasi yang sangat penting dibuat di dalam negeri, seperti baterai, VCU (vehicle control unit), motor, dan axle. “Ini adalah komponen-komponen pentingnya yang kita butuh economic scale untuk investasi baru,” jelas Bob.

    “Nah itu yang harus kita kejar. Jadi jangan sampai nanti (kita buat mobil) hybrid, tapi ekosistemnya ada di luar Indonesia. Jadi kita ingin ekosistemnya juga ada di Indonesia. Apalagi untuk segmen-segmen yang middle-low ya. Karena kan di Asia Tenggara ini Indonesia rajanya middle-low. Nah kalau middle-low ini bisa cepat masuk ke elektrifikasi, volume-nya kan lebih besar daripada middle-up kan,” kata Bob lagi.

    Bob pun meminta pemerintah supaya menolong industri otomotif yang sudah mapan di dalam negeri, dengan pekerja-pekerja Indonesia, memiliki orientasi ekspor, dan juga sudah memiliki ekosistem.

    “Kenapa sih nggak ditolong gitu ya kan? Yang ditolong bukan industrinya, tapi konsumennya. Jadi kalau pemerintah kasih insentif, yang dikasih insentif itu bukanlah industri.
    Melainkan konsumennya,” terang Bob.

    Bob optimis pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo bakal lebih memperhatikan lagi mobil hybrid yang sudah diproduksi di dalam negeri. “Ya, kami (Toyota) optimis,” ujar Bob.

    (lua/rgr)

  • Mobil Listrik yang Siap Dibawa Blusukan!

    Mobil Listrik yang Siap Dibawa Blusukan!

    Chery sah menjadi pabrikan pertama di skena otomotif Indonesia yang punya lini mobil listrik off-road. Namanya kini berubah dari Jaecoo J6 secara global, ke Chery iCar 03, dan kini resmi dijual dengan nama Chery J6.

    detikOto total sudah tiga kali ‘berkencan’ dengan mobil listrik berwujud boxy ini. Namun kali ini berbeda, kami ditantang untuk membawa Chery J6 off-road untuk melihat kemampuannya. Lantas seperti apa hasil tesnya? Simak di program Otobuzz kali ini!

  • Nikel RI Mendunia, Pabrik Negara Tetangga Malah Tutup!

    Nikel RI Mendunia, Pabrik Negara Tetangga Malah Tutup!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nikel Indonesia berhasil melantai di bursa logam internasional, yakni London Metal Exchange (LME) sejak Mei 2024 lalu. Masuknya Indonesia dalam bursa logam dunia tersebut ternyata membuktikan bahwa nikel RI bisa bersaing dengan nikel dari negara-negara lainnya.

    Bahkan, di sisi lain, nikel hasil produksi negara tetangga malah kalah saing dari nikel Indonesia.

    Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia Magdalena Veronika mengatakan, kini banyak perusahaan nikel di Australia “gulung tikar” akibat produk nikel mereka kurang kompetitif.

    “Nah ini memang berdampak juga kemarin sempat salah satu manufaktur yang di Australia, negara tetangga kita juga tutup. Sementara operasionalnya hingga tahun 2026, masih belum ada kepastiannya, nah itu salah satunya,” jelasnya dalam sebuah diskusi di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Kamis (31/10/2024).

    Bahkan, Veronika membeberkan bahwa Australia mengeluh lantaran hasil nikel Indonesia bisa dijual dengan harga yang murah padahal memiliki kualitas yang tinggi.

    “Keluhan-keluhan dari negara tetangga kita, contohnya Australia. ‘Kamu gimana ini jualnya terlalu murah?’” kata dia.

    Memang, Veronika mengungkapkan harga nikel RI bila dibandingkan dengan harga nikel Australia, Indonesia menawarkan harga yang lebih murah dengan kualitas tinggi. Hal itu dinilai bisa menjadi daya tarik bagi konsumen nikel yang lebih memilih nikel Indonesia.

    “Nah harga kita jadi sangat kompetitif karena kualitasnya sedemikian murni, kualitas bagus tapi harganya bagus juga. Nah dibanding negara tetangga kita, Australia memang harganya di US$ 20 ribuan (per ton), nah itu mau gak mau ya tidak ada yang beli dong, pasti belinya yang bagus dan juga kompetitif,” ungkapnya.

    Adapun, Veronika menyebutkan bahwa nikel yang dihasilkan oleh pihaknya memang memiliki tingkat kemurnian hingga 99,99% yang mana nikel itu sendiri diolah hingga produk yang paling murni.

    “Otomatis harga kita sangat kompetitif di global,” bebernya.

    Asal tahu saja, sejumlah pemimpin perusahaan global mulai mengemukakan kerisauan karena gagal bersaing dengan nikel RI yang jauh lebih murah dengan cadangan yang melimpah.

    Produsen nikel asal Indonesia yang berbiaya rendah diyakini akan menyingkirkan pesaingnya dalam beberapa tahun ke depan.

    Kepala perusahaan tambang Perancis Eramet, Christel Bories, beberapa waktu lalu mengatakan hal itu akan mengukuhkan Indonesia sebagai produsen logam baterai mobil listrik yang dominan di dunia.

    Mengutip Financial Times, Bories mengatakan Indonesia mungkin akan menghasilkan lebih dari tiga perempat nikel murni kelas tertinggi di dunia dalam lima tahun dari sekarang. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi radikal bagi para pesaingnya di negara lain.

    “Ini benar-benar membuat sebagian besar pemain tradisional lama secara struktural tidak kompetitif di masa depan,” kata Bories kepada Financial Times awal tahun ini.

    Asal tahu saja, London Metal Exchange (LME) sudah menyetujui pencatatan merek nikel olahan pertama dari Indonesia, dengan kode “DX-zwdx” pada Mei 2024 lalu. Meskipun namanya mungkin tidak begitu mudah diingat, masuknya merek baru ini dalam daftar pengiriman yang baik dari LME merupakan momen penting bagi industri global dan nikel Indonesia.

    Adapun nikel dengan tingkat kemurnian 99,8% nikel tersebut merupakan produksi dari PT CNGR Ding Xing New Energy. Perusahaan tersebut adalah usaha patungan antara grup bahan baterai China CNGR Advanced Material Co. dan Rigqueza International PTE Ltd.

    Produk utama dari perusahaan ini berupa Electrolytic Nickel. Berlokasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, mereka memproduksi 50.000 ton logam lembaran penuh setiap tahun dengan spesifikasi tersebut.

    LME sendiri merupakan bursa berjangka dan opsi terbesar dan tertua di dunia untuk perdagangan logam industri, termasuk aluminium, tembaga, nikel, dan seng. Pada Agustus 2022, ada lebih dari 450 merek yang terdaftar di LME dari lebih dari 55 negara.

    Semua merek yang disetujui masuk bursa LME harus mematuhi persyaratan yang ketat tentang kualitas, bentuk, dan berat, sebagaimana diuraikan oleh bursa.

    (wia)

  • Nggak Jadi iCar, Mobil Listrik Off-road Pertama di Indonesia Ini Dikasih Nama Chery J6

    Nggak Jadi iCar, Mobil Listrik Off-road Pertama di Indonesia Ini Dikasih Nama Chery J6

    Bogor

    PT Chery Sales Indonesia (PT CSI) sempat mengagetkan pasar mobil listrik Tanah Air dengan kehadiran iCar 03 di GIIAS 2024 silam. Namun kini, mobil listrik off-road pertama di Indonesia itu berganti nama menjadi Chery J6.

    Digantinya nama mobil listrik dengan desain ikonik ini bukan tanpa alasan. Menurut Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT CSI, hal itu dilakukan karena iCar merupakan merek yang dikhususkan untuk pasar domestik China.

    “Itu memang kalau iCar kan buat domestic market China, kalau keluar biasanya diboyong sama brand Jaecoo,” ujar Rifkie kepada awak media di ajang Chery J6 Media Test Drive di Bogor pada Rabu (30/10/24) ini.

    Di sisi lain, menggunakan sub merek Jaecoo untuk induk dari SUV listrik mereka ini juga tak bisa dilakukan sebab Jaecoo belum dibawa ke Indonesia. Itu sebabnya, nama yang dipakai oleh PT CSI untuk mobil ini adalah Chery J6.

    “Nah kita posisi juga di luar domestik China, kan. Dan harusnya kan dia biasanya pakai Jaecoo. Nah jadi kan kita belum ada Jaecoo, tapi kebutuhan untuk market-nya di Indonesia udah ada, opportunity-nya ada, nah untuk itu kita pasarin di Indonesia kita harus pakai brand Chery, makanya pakai Chery nama produknya J6,” ujar Rifkie.

    Perlu diketahui, pergerakan Chery di kancah otomotif dunia dipayungi oleh Chery Group. Perusahaan besar ini punya subsidiari yakni Chery International dan Chery Automobile. Seperti namanya, Chery International diplot untuk gerilya di pasar luar China.

    “Salah satunya itu, kita nggak bisa menggabungkan dua brand dalam satu produk. iCar ini kan brand. Jadi kalau ngomongin Chery Group di otomotif, dia ada dua, kan, Chery International sama Chery Automobile. Chery International itu membawa tiga brand, ada Chery, Jaecoo, sama Exceed yang flagship-nya,” ujar Rifkie.

    “Nah sedangkan Chery Automobile itu membawahi banyak brand, termasuk Jaguar Land Rover, Jetour, terus juga ada Karry, termasuk iCar gitu. Jadi (iCar) ini brand, nih. Jadi nggak bisa brand (Chery) sama brand (iCar disatukan), makanya kenapa kita pakai (Chery) J6,” tegasnya.

    Meski namanya berubah, Chery Sales Indonesia nyatanya tak banyak merevisi spesifikasi hingga desain dari mobil ini. Chery J6 tetaplah ikonik dan perkasa sebagai mobil listrik pertama di Indonesia yang siap dipakai off-road.

    Chery rencananya menjual J6 dalam dua tipe yakni dengan penggerak dua roda atau rear wheel drive (RWD) dan penggerak semua roda atau yang mereka sebut dengan IWD. Belum ada harga resmi dari mobil ini, namun akan diplot sekitar Rp 500-600 jutaan.

    (mhg/din)