Transportasi: mobil listrik

  • Usai Terbakar Tiba-tiba saat Dikendarai, Ribuan Unit Mobil Listrik China Di-recall

    Usai Terbakar Tiba-tiba saat Dikendarai, Ribuan Unit Mobil Listrik China Di-recall

    Jakarta

    Baru-baru ini terjadi kebakaran mobil listrik di China. Mobil listrik dari pabrikan Li Auto tiba-tiba terbakar saat dikendarai. Li Auto kini melakukan recall terhadap ribuan unit mobil listriknya.

    Dikutip CNEV, mobil listrik yang tiba-tiba terbakar itu adalah Li Mega. Beberapa video yang beredar di media sosial China menunjukkan sebuah Li Mega melaju pelan ketika percikan api muncul dari sasisnya di persimpangan lampu lalu lintas. Dalam hitungan detik, api menyebar hingga melahap seluruh kendaraan. Kedua penumpang berhasil membuka pintu dan melarikan diri setelah berhenti. Namun, kendaraan tersebut akhirnya hancur total.

    Diberitakan Carnewschina, Li Auto mengumumkan penarikan kembali terhadap 11.411 unit MPV listrik Li Mega 2024. Recall ini dilakukan karena ada potensi risiko keamanan yang berasal dari perlindungan korosi sistem pendingin yang tidak memadai.

    “Pada malam tanggal 23 Oktober 2025, kebakaran yang melibatkan kendaraan model Li Mega 2024 terjadi di Shanghai, menarik perhatian yang signifikan dari pengguna, media, dan publik. Kami ingin menyampaikan permintaan maaf kami yang tulus kepada pemilik kendaraan dan mengungkapkan pemahaman kami tentang kekhawatiran dan kekhawatiran pengguna kami,” kata Li Auto dalam pernyataan tertulisnya.

    Kendaraan yang terkena dampak diproduksi antara 18 Februari 2024 sampai 27 Desember 2024. Menurut pemberitahuan penarikan (Recall No. S2025M0174V), pendingin di kendaraan ini mungkin memiliki sifat anti-korosi yang tidak memadai. Dalam kondisi tertentu, kekurangan ini dapat menyebabkan korosi dan kebocoran pada pelat pendingin aluminium baterai dan pengontrol motor depan.

    “Segera setelah insiden (kebakaran mobil listrik) tersebut, kami menghubungi pemilik kendaraan dan secara aktif bekerja sama dengan departemen terkait dalam penyelidikan mereka. Karena kendaraan kecelakaan memerlukan inspeksi dan pengujian bersama oleh pengguna, pemadam kebakaran, dan lembaga terkait, proses ini harus mengikuti prosedur yang ketat dan memakan waktu. Sampai sekarang, belum ada kesimpulan teknis akhir yang telah dicapai.”

    “Sementara itu, kami segera meluncurkan investigasi dan analisis internal, dan meninjau catatan dari sistem peringatan dini berbasis cloud kami dan data validasi khusus. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam batch yang sama dari kendaraan model Li Mega 2024 sebagai kendaraan kecelakaan, karena kinerja anti-korosi yang tidak memadai dari pendingin dalam batch itu, korosi dan kebocoran pelat aluminium pendingin untuk baterai daya dan pengontrol motor depan di sirkuit pendingin dapat terjadi dalam kondisi tertentu. Hal ini dapat menyebabkan lampu peringatan menyala, daya terbatas, dan ketidakmampuan untuk menyalakan kendaraan. Dalam kasus yang ekstrem, hal ini dapat mengakibatkan kehabisan daya baterai akibat panas, yang menimbulkan bahaya keamanan,” jelas Li Auto.

    Menurut mereka, keselamatan selalu menjadi prioritas utama Li Auto. Untuk itu, demi kenyamanan dan keamanan konsumennya, Li Auto melakukan recall.

    “Menjunjung tinggi prinsip kami yang sangat bertanggung jawab atas keselamatan pengguna dan memiliki toleransi nol terhadap potensi bahaya, kami telah secara proaktif mengajukan rencana penarikan kembali kepada Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar untuk melakukan inspeksi keselamatan dan penggantian/perbaikan untuk semua kendaraan model Li Auto MEGA 2024 dari kumpulan yang terkena dampak. Kami tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mengidentifikasi dan menghilangkan setiap risiko, memastikan semua bahaya dibersihkan dan dengan tegas menjaga keamanan kendaraan setiap pengguna,” pungkasnya.

    (rgr/din)

  • Selisih Rp50 Juta, Ini Perbedaan Jaecoo J5 EV Varian Standard dan Premium

    Selisih Rp50 Juta, Ini Perbedaan Jaecoo J5 EV Varian Standard dan Premium

    JAKARTA – Jaecoo Indonesia resmi mengumumkan harga mobil listrik terbarunya, J5 EV, yang dibanderol Rp249,9 juta untuk varian Standard dan Rp299,9 juta untuk varian Premium. Harga ini berlaku khusus untuk 1.000 pembeli pertama.

    Meski harga resminya belum diumumkan secara penuh, banderol tersebut terbilang menarik, terutama karena J5 EV bermain di segmen SUV listrik, yang umumnya dijual di kisaran Rp400–500 jutaan.

    Terdapat selisih sekitar Rp50 juta antara varian Standard dan Premium. Lantas, apa saja perbedaan di antara keduanya?

    Dari sisi eksterior, keduanya tampil serupa dengan lampu LED dan fitur Active Grill Shutter (AGS) yang dapat membuka dan menutup secara otomatis untuk menyesuaikan aliran udara. Fitur ini berfungsi meningkatkan efisiensi aerodinamika sekaligus memperpanjang jarak tempuh.

    Namun, varian Standard belum dilengkapi panoramic sunroof, sedangkan varian Premium sudah memilikinya, memberikan kesan kabin yang lebih lapang dan mewah.

    “Perbedaannya memang tidak terlalu mencolok, kalau varian tertinggi sudah ada panoramic sunroof,” ujar Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Tirto, di Jakarta, Senin, 3 November.

    Masuk ke interior, varian Premium dibekali layar sentuh vertikal 13,2 inci, sementara varian Standard menggunakan layar 9 inci dengan tombol fisik. Material jok juga berbeda, di mana varian Standard menggunakan fabric, dan varian Premium menggunakan kulit. Fitur tambahan seperti auto-dimming mirror, ventilated seat, jok elektrik, serta mode berkendara juga hanya tersedia di varian Premium.

    Dari sisi performa, keduanya memiliki spesifikasi teknis yang sama. J5 EV dibekali motor listrik penggerak depan (FWD) dengan tenaga 207 dk dan torsi puncak 288 Nm.

    Kapasitas baterainya pun identik, yakni 60,9 kWh, yang menawarkan keseimbangan antara efisiensi dan kepraktisan. Baik varian Premium maupun Standard memiliki jarak tempuh hingga 461 km (NEDC) dalam satu kali pengisian daya. Teknologi fast charging 130 kW memungkinkan pengisian dari 30–80 persen hanya dalam 28 menit.

    Perbedaan paling mencolok lainnya terdapat pada fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System), yang hanya tersedia di varian Premium, sementara varian Standard belum dilengkapi fitur tersebut.

  • China Tahan Logam Tanah Jarang, Industri Militer Jerman Terancam

    China Tahan Logam Tanah Jarang, Industri Militer Jerman Terancam

    Jakarta

    Logam tanah jarang (rare earths) adalah elemen logam yang sangat berharga yang tidak hanya digunakan untuk memproduksi smartphone dan mobil listrik, tetapi juga senjata modern. Termasuk ke dalam aplikasinya, logam ini digunakan dalam konstruksi jet tempur dan kapal selam. Selain itu, logam tanah jarang ditemukan dalam amunisi khusus dan kendaraan lapis baja, dalam sistem propulsi, dan teknologi sensor.

    Dibutuhkan lebih dari 400 kilogram logam tanah jarang untuk memproduksi satu pesawat siluman F-35 saja.

    Sebagian besar logam tanah jarang yang diolah di Jerman berasal dari Cina, dan di sinilah letak masalahnya: Akibat perselisihan tarif dengan Amerika Serikat (AS), Beijing mengumumkan pada awal Oktober bahwa mereka akan kembali memperketat aturan ekspor yang sebelumnya sudah ketat.

    Cina mengancam akan menghentikan ekspor logam tanah jarang yang dibutuhkan untuk keperluan militer. Selain itu, perusahaan yang mengajukan izin ekspor di Cina kini diharuskan menyerahkan informasi rinci, beberapa di antaranya bersifat rahasia. Bagi produsen senjata, tuntutan tersebut sama sekali tidak bisa diterima.

    “Klausul penggunaan akhir, hambatan birokrasi yang tinggi, dan akses ke perencanaan pasokan pada dasarnya hanyalah spionase industri,” kata Jakob Kullik, ilmuwan politik di Universitas Teknologi Chemnitz, kepada DW.

    Federasi Industri Jerman (BDI) juga bersikap kritis: “Aturan baru ini dapat dilihat sebagai serangan langsung terhadap program modernisasi militer Barat,” demikian pernyataan mereka. Baru-baru ini, industri senjata Jerman telah meningkatkan produksi secara masif untuk melengkapi Angkatan Bersenjata Jerman, Bundeswehr, dengan sistem senjata modern. Dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina berupa pengiriman senjata juga menjadi alasan penguatan militer, yang kemungkinan akan menjadi duri dalam daging bagi sekutu Rusia, yaitu Cina.

    Perusahaan Jerman mengambil langkah antisipasi

    Bagaimana industri pertahanan Jerman merespons? “Tidak ada kepanikan di industri,” kata Hans Christoph Atzpodien, CEO Asosiasi Industri Keamanan dan Pertahanan Jerman (BDSV), kepada DW. Dibandingkan dengan industri lain, Atzpodien menunjukkan bahwa industri pertahanan menggunakan “jumlah logam tanah jarang yang relatif kecil.” Selain itu, perusahaan telah mengambil langkah antisipasi agar tidak perlu membatasi produksi dalam beberapa bulan mendatang.

    Membangun rantai pasok alternatif tanpa Cina akan memakan waktu bertahun-tahun, bahkan jika dimulai sekarang. “Kami melihat kebutuhan mendesak untuk bertindak agar kita lebih mandiri secara keseluruhan di Eropa,” kata Atzpodien. Eropa harus membangun kapasitas pengolahan logam tanah jarang sendiri. “Ini akan membutuhkan penyederhanaan izin lingkungan yang relevan.”

    Bisnis yang kotor dan tidak menguntungkan

    Penambangan logam tanah jarang tergolong sulit, kaya limbah, dan berbiaya mahal. Sebanyak 17 elemen kimia ini sebenarnya tidak langka di kerak bumi, tetapi cuma muncul dalam konsentrasi yang sangat rendah. Artinya, diperlukan banyak jumlah batuan dan bijih untuk mengekstraknya, dan sering kali dibutuhkan bahan kimia untuk memisahkan elemen-elemen tersebut.

    Cadangan terbesar ditemukan di Cina, Vietnam, Brasil, Rusia, Australia, dan Greenland, tetapi juga di AS. Namun, karena biaya yang tinggi, penambangan acap tidak menguntungkan bagi perusahaan. Sebabnya, banyak tambang di AS dan Australia yang terpaksa ditutup. Di sisi lain, Cina menyadari pentingnya logam tanah jarang sejak awal dan memperluas tambang, kilang, dan fasilitas pengolahannya.

    Bagi pemerintah Jerman, tetapi juga bagi ekonomi Jerman, selalu lebih mudah mengandalkan impor logam tanah jarang. “Di masa lalu, kami senang menyerahkan pengolahan ke Cina, tetapi kini hal itu tidak lagi memungkinkan,” catat Asosiasi Industri Keamanan dan Pertahanan Jerman.

    Seperti yang terlihat pada 2010, quasi-monopoli Cina memberikannya pengaruh geopolitik yang kuat. Karena sengketa wilayah di Laut Cina Timur, Cina sempat menghentikan pasokan logam tanah jarang ke Jepang. Sejak peringatan tersebut, Jepang telah secara signifikan mengurangi ketergantungannya pada logam tanah jarang dari Cina.

    Ini juga jalur yang saat ini ditempuh AS. Presiden Donald Trump dalam beberapa bulan terakhir berupaya mengamankan sumber logam tanah jarang di seluruh dunia. Namun bahkan AS tidak bisa sepenuhnya lepas dari Cina: Dalam pertemuan di Korea Selatan pada akhir Oktober, Trump menyetujui dengan Presiden Cina, Xi Jinping, bahwa pembatasan ekspor logam tanah jarang akan ditangguhkan, setidaknya untuk sementara.

    Bisakah tambang dalam negeri Jerman menjadi solusi?

    Selama bertahun-tahun, Jerman menyadari bahwa akan lebih aman mendiversifikasi pasokan bahan baku kritis. Namun, sedikit yang telah dilakukan. “Pemerintah dan industri saling lempar tanggung jawab,” kata Kullik. “Kementerian Ekonomi mengatakan, jika industri tidak melakukan apa-apa, kami juga tidak akan melakukan apa-apa. Dan industri mengatakan, jika situasinya tidak genting, maka kami tidak perlu menimbun pasokan dan tidak memerlukan intervensi pemerintah.”

    Jadi pertanyaannya tetap: Siapa yang akan bertanggung jawab mengamankan pasokan dari sumber alternatif? Siapa yang akan mengambil risiko dan berinvestasi untuk mengembangkan tambang?

    Ada juga deposit logam tanah jarang di Jerman, misalnya di Pegunungan Ore di negara bagian timur Sachsen. Namun, deposit ini hampir tidak dieksplorasi. “Kami tidak lagi memiliki perusahaan tambang besar Jerman dengan keahlian yang dibutuhkan. Artinya, bahkan jika pemerintah federal ingin melakukannya, bahkan jika mereka berinvestasi €10 miliar (sekitar Rp 193 triliun) atau lebih dalam skenario ideal, kenyataannya kami kekurangan mitra yang diperlukan,” jelas Kullik.

    Meskipun kontraktor pertahanan besar Jerman menegaskan bahwa pasokan mereka saat ini aman, quasi-monopoli Cina pada logam tanah jarang memberikannya, menurut Kullik, “alat tawar geo-ekonomi yang sempurna.” Jika Cina memutuskan untuk menggunakan alat ini, setidaknya hal itu dapat mempersulit atau menunda upaya militer Jerman dalam melengkapi diri dengan senjata modern.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Rizki Nugraha


    (ita/ita)

  • Bikin Kacau! Pemobil Tesla Nyasar Lawan Arah di Trek Balapan Motor

    Bikin Kacau! Pemobil Tesla Nyasar Lawan Arah di Trek Balapan Motor

    Jakarta

    Waduh… mobil listrik Tesla tiba-tiba masuk ke dalam lintasan saat balapan motor berlangsung. Usut punya usut, mobil listrik itu tersesat.

    Insiden ini terjadi saat balapan American Federation of Motorcyclist (AFM) Open Supersport dan Middleweight Supersport pada akhir pekan lalu di Buttonwillow, California.

    Balapan awalnya berjalan normal dengan para pebalap motor melaju kencang di lintasan. Tiba-tiba diinterupsi oleh sebuah pemandangan yang sama sekali tidak masuk akal: sebuah mobil listrik Tesla memasuki sirkuit yang sedang menggelar balapan!

    Kamera siaran langsung AFM merekam aksi di lintasan. Sorot mata terkejut melihat sebuah objek bergerak yang seharusnya tidak ada di sana. Bukan pecahan puing, bukan motor yang jatuh, melainkan sebuah mobil sedan berwarna cerah. Tak lama kemudian, identitas kendaraan itu terkonfirmasi: sebuah Tesla merah.

    “Apakah itu pengemudi Tesla?! Saya rasa itu pengemudi Tesla yang sedang mencari stasiun pengisian daya…,” seru salah satu komentator.

    Insiden tersebut hampir menjadi bencana besar karena lajunya melawan arus para pebalap. Untungnya marshal melihat dan mengeluarkan bendera merah, sinyal untuk menghentikan balapan.

    Berkat reaksi cepat dari petugas lintasan dan kedisiplinan para pembalap, tragedi berhasil dihindari.

    Insiden ini segera menjadi perbincangan hangat. Bagaimana mungkin seorang pengemudi bisa melewati gerbang, batas keamanan, dan bahkan mungkin rintangan untuk sampai ke tengah lintasan balap yang sedang digunakan?

    Dugaan kuat mengarah pada kebingungan navigasi. Buttonwillow Raceway memang berada di dekat jalan raya utama, dan di sekitarnya terdapat fasilitas Supercharger Tesla. Kemungkinan besar, pengemudi tersebut salah belok karena mengikuti petunjuk GPS yang keliru, dan entah bagaimana berhasil melewati jalur akses yang biasanya tertutup atau dijaga ketat selama acara balapan.

    (riar/rgr)

  • Harga Jaecoo J5 Bisa Rp 200 Jutaan, Bukan Perang Harga tapi…

    Harga Jaecoo J5 Bisa Rp 200 Jutaan, Bukan Perang Harga tapi…

    Jakarta

    Kehadiran Jaecoo J5 memanaskan persaingan pasar otomotif dalam negeri. SUV listrik ini harganya nggak sampai Rp 300 juta.

    Harga Jaecoo J5 ini seolah tak masuk akal, sub brand premium dari Chery Group ini memasang banderol lebih murah dari pre-book yang diumumkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

    Dalam beberapa tahun terakhir, pasar mobil listrik memang diwarnai tren price war atau perang harga. Mereka berlomba menekan harga agar produk mereka lebih cepat diterima pasar.

    Persaingan ketat membuat banyak pabrikan rela memangkas harga demi menarik perhatian konsumen. Di satu sisi, konsumen diuntungkan karena harga mobil listrik jadi lebih terjangkau.

    Misalnya, BYD yang menawarkan mobil listrik Atto 1 mulai dari Rp 190 jutaan. Sebelum kemunculan BYD Atto 1, beberapa pabrikan setempat juga ramai-ramai memangkas harga kendaraan di Indonesia. Misalnya seperti Chery, MG Motors, BAIC dan masih banyak lagi. Bahkan, penurunan angkanya tembus Rp 100 jutaan.

    President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo menampik Jaecoo sedang melakukan perang harga.

    “Saya lihat ini tidak ada perang harga, kita ada position sendiri,” kata President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo di Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).

    Zeng Shuo menambahkan sebagai brand baru di Indonesia, Jaecoo perlu menarik perhatian konsumen Indonesia.

    “Karena kita mau kasih produk paling cocok untuk Indonesia market, juga dari Jaecoo, karena kita merek baru. Kita mau trust dulu, kita kasih harga yang paling kita usahakan (harga terbarik) kita kasih,” kata Zeng Shuo.

    “Itu kembali ke konsumen, mereka kalau sudah test drive, lihat quality, mereka bisa langsung merasa quality produk seperti apa.”

    “Kita percaya diri setelah harga bagus, mereka coba mobilnya, benar-benar aware ekspektasi, sehingga akan menarik konsumen yang beli,” tambahnya lagi.

    Willy Winawan, Head of Sales Jaecoo Indonesia mempertegas posisi Jaecoo J5. Mobil ini menjadi pilihan baru di segmen B-SUV dengan harga yang sangat kompetitif, di tengah para kompetitornya yang memiliki kisaran harga Rp 450 – 500 jutaan.

    Jaecoo J5 EV merupakan SUV listrik yang masuk dalam kategori B Class EV SUV.

    “Kita lihat siapa saja yang bermain dengan J5 EV, sudah ada dua pemain besar yang sama-sama bersaing dengan J5 EV, kita lihat ada satu harganya Rp 520 juta, satu lagi Rp 505 juta,” kata Willy.

    Jika melirik daftar harga mobil listrik saat ini, Jaecoo J5 EV berhadapan dengan BYD Atto 3. Harga BYD Atto 3 di Indonesia mulai dari Rp 390 juta untuk varian Advanced dan Rp 520 juta untuk varian Superior (Extended Range). Merek lain yang juga berkompetisi pada model yang sama ialah Geely EX5 yang meluncur pada IIMS 2025, Geely menawarkan harga spesial yakni dengan banderolan Rp 465 juta untuk tipe Pro dan Rp 505 juta pada tipe Max.

    Harga Jaecoo J5 diklaim lebih murah dari kompetitor. Harga Jaecoo J5 EV Premium dijual Rp 299,9 juta, sementara Jaecoo J5 EV varian Standar adalah Rp 249,9 juta. Harga tersebut untuk 1.000 orang pembeli pertama on the road Jakarta.

    (riar/rgr)

  • Dituding Lambat Kembangkan Mobil Listrik, Honda Bilang Begini

    Dituding Lambat Kembangkan Mobil Listrik, Honda Bilang Begini

    Tokyo

    Chief Executive Officer (CEO) Honda Motor Company (HMC), Toshihiro Mibe merespons tudingan yang menyebut pihaknya tertinggal dalam pengembangan mobil listrik. Dia memastikan, anggapan tersebut tak benar.

    Mibe menegaskan, Honda belakangan memang fokus menggarap mobil hybrid untuk pasar global. Namun, kata dia, bukan berarti pengembangan mobil listrik diperlambat. Buktinya, kata dia, pihaknya mengenalkan Honda 0-series sebagai line up EV masa depan di Japan Mobility Show 2025.

    “Pada Mei 2024, Honda menyesuaikan komposisi penjualan jangka menengah dengan memperbesar porsi HEV hingga 2030, menyesuaikan dengan melambatnya pertumbuhan pasar EV global,” ujar Toshihiro Mibe di Toranomon, Tokyo.

    “Namun, pengembangan EV justru terus dipercepat karena teknologi ini tetap menjadi pilar utama dalam upaya Honda menuju carbon neutrality,” tambahnya.

    CEO Honda, Toshihiro Mibe. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Bagi Honda, apapun jenis mesinnya, tujuan utamanya adalah mengurangi emisi karbon. Mibe mengklaim, pihaknya berusaha menyeimbangkan antara proporsi mobil listrik dan hybrid.

    “Fokus utama Honda adalah mengurangi emisi karbon, bukan hanya menjual EV. Dengan pangsa pasar HEV yang kuat di Jepang, kami akan menjaga keseimbangan antara HEV saat ini dan EV di masa depan, sambil mempercepat pengembangan teknologi baru untuk memastikan daya saing tetap tinggi,” tuturnya.

    Pada pameran JMS 2025, Honda mengenalkan banyak sekali mobil listrik. Selain tiga produk Zero series, perusahaan yang bermarkas di Minato, Tokyo itu juga membawa Honda Super One yang akan meluncur tahun depan.

    “Fokus kami di pameran tersebut adalah menampilkan kemajuan teknologi EV, karena elektrifikasi tetap menjadi bagian inti dari strategi jangka menengah dan panjang Honda menuju carbon neutrality,” kata dia.

    (sfn/din)

  • PLN siapkan 4.500 SPKLU hadapi libur Natal dan Tahun Baru

    PLN siapkan 4.500 SPKLU hadapi libur Natal dan Tahun Baru

    langkah ini dilakukan agar masyarakat pengguna mobil listrik dapat melakukan perjalanan jarak jauh dengan aman dan nyaman

    Jakarta (ANTARA) – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menyiapkan sekitar 4.500 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai wilayah strategis menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    “Kami sudah menyiapkan 4.500 SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia untuk kesiapan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik,” kata Direktur Retail dan Niaga PLN Adi Priyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Adi menyebut, langkah ini dilakukan agar masyarakat pengguna mobil listrik dapat melakukan perjalanan jarak jauh dengan aman dan nyaman, tanpa khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan.

    Selain itu, penambahan SPKLU juga merupakan bagian dari dukungan terhadap percepatan transisi energi bersih nasional.

    “Lokasinya kami prioritaskan di rest area, pelabuhan, bandara, serta kawasan wisata. Tujuannya agar pengguna mobil listrik tidak mengalami kesulitan mencari SPKLU terdekat,” ujar Adi.

    Menurut Adi, PLN tidak hanya menambah jumlah SPKLU, tetapi juga melengkapi layanan dengan teknologi digital melalui aplikasi PLN Mobile.

    Aplikasi ini kini memiliki fitur untuk melihat lokasi SPKLU terdekat, mengetahui status ketersediaannya kosong atau penuh, hingga melakukan transaksi pengisian secara langsung melalui ponsel.

    “PLN Mobile memungkinkan pengguna kendaraan listrik untuk merencanakan perjalanan, termasuk menentukan di kilometer berapa akan mengisi daya. Dengan begitu, perjalanan dapat direncanakan lebih efisien dan tidak khawatir kehabisan daya di jalan,” jelas Adi.

    Dengan dukungan infrastruktur tersebut, PLN menargetkan perjalanan libur akhir tahun 2025-2026 berjalan lancar bagi seluruh pengguna kendaraan listrik.

    PLN juga menyiagakan petugas teknis di berbagai lokasi SPKLU agar pelayanan pengisian daya tetap optimal selama masa puncak mobilitas masyarakat.

    Untuk tarif pengisian, PLN memberlakukan harga sebesar Rp2.466 per kilowatt hour (kWh) untuk penggunaan umum. Tarif tersebut disesuaikan dengan kapasitas charger dan kemampuan baterai masing-masing kendaraan.

    “Tidak semua mobil listrik bisa menerima daya besar. Tapi untuk kendaraan berkapasitas tinggi itu dengan baterai 100 kWh dan kapasitas pengisian 200 kW, waktu pengisian dari 20 persen hingga penuh hanya butuh kurang dari setengah jam,” kata Adi.

    Dengan tarif yang terjangkau dan waktu pengisian yang semakin singkat, PLN berharap masyarakat makin percaya diri menggunakan kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh.

    Adapun PLN menghadirkan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Center pertama di Jakarta sebagai komitmen mendukung transisi energi bersih 2026.

    Dua SPKLU Center tersebut berlokasi di Rest Area KM 10.6 Jagorawi dan Kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Gambir, Jakarta Pusat.

    SPKLU Center di Jagorawi dibangun melalui kemitraan antara PLN dan High Volt Technologi (HVT) dengan total enam unit charger berkapasitas Ultra Fast Charging 2×60 kW, 2×120 kW, dan 2×200 kW.

    Fasilitas ini beroperasi 24 jam dengan area istirahat yang nyaman bagi pengemudi kendaraan listrik serta dilengkapi berbagai layanan penunjang.

    Sementara SPKLU Center di Kantor PLN UID Jakarta Raya, Gambir, dilengkapi tujuh unit charger dengan komposisi Fast Charging (2×22 kW, 2×43 kW) dan Ultra Fast Charging (2×50 kW, 1×62,5 kW, 2×200 kW).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seukuran Karimun Wagon R, Mobil Listrik Baru Suzuki Bakal Masuk Indonesia?

    Seukuran Karimun Wagon R, Mobil Listrik Baru Suzuki Bakal Masuk Indonesia?

    Tokyo/Hamamatsu

    Suzuki Motor Corporation baru saja meluncurkan konsep mobil listrik Suzuki Vision e Sky. Mobil ini berukuran kecil seperti Karimun Wagon R, tapi sudah berbekal tenaga listrik sepenuhnya.

    Suzuki berencana meluncurkan mobil listrik Vision e Sky pada tahun fiskal 2026. Apakah mobil listrik ini akan dijual juga di Indonesia seperti Suzuki e Vitoria?

    Sayangnya, Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), tak mau bicara kemungkinan itu. Dia bilang, Suzuki menampilkan konsep mobil listrik itu untuk menjadi bukti bahwa Suzuki siap masuk ke elektrifikasi.

    “Saya tidak bisa memberi tahu Anda. Sebenarnya mobil-mobil yang kami tampilkan itu adalah bukti bahwa kami siap. Mobil listrik jenis apa pun akan siap. Pertama e Vitara, di mana kami kuat di 4×4. Kedua adalah minicar compact yang juga kami kuat di segmen itu. Dua segmen yang kami kuat di dalamnya, kami siap menyediakan mobil listrik,” kata Harano saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang.

    BEV Product Planning Department, Kei-A Planning Group, Suzuki Motor Corporation (SMC) Takako Minowa mengatakan, saat ini Vision e Sky baru sekadar konsep. Suzuki Vision e Sky dikembangkan secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan pasar di segmen kendaraan kei car.

    “Untuk tahap awal perkenalan konsep saat ini, kami akan memprioritaskan Vision e Sky untuk pasar domestik terlebih dahulu,” katanya saat ditemui di Tokyo, Jepang.

    Minowa mengatakan, dari segi dimensi dan ukuran, Vision e-Sky dapat dikatakan memiliki kemiripan dengan model populer Suzuki Wagon R. Namun, ini bukan sebagai pengganti Wagon R.

    “Tidak. Vision e-Sky hadir sebagai model yang baru dan tidak bertujuan untuk menggantikan posisi dari Suzuki Wagon R,” tegasnya.

    Spesifikasi detail dari Suzuki Vision e Sky belum dirilis. Namun Suzuki mengungkapkan, Vision e-Sky dibuat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang rutin menggunakan mobil mini sebagai alat transportasi sehari-hari, seperti untuk bepergian, berbelanja, dan perjalanan singkat saat liburan. Berdasarkan tema “Unik, Cerdas, Positif”, mobil ini mengekspresikan desain unik Suzuki yang membuat orang merasa positif dan ceria.

    Mobil listrik ini punya panjang keseluruhan 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.625 mm. Sekali cas sampai penuh, mobil listrik ini bisa melaju lebih dari 270 km.

    “Ya, bentuknya kei car wagon bertenaga listrik. Setelah kami meluncurkan konsep eWX (konsep mobil listrik Suzuki yang sempat dipamerkan di Indonesia International Motor Show 2025, ada banyak feedback dari masyarakat. Jadi kami sudah menyesuaikan dengan feedback tersebut,” kata Takako Minowa.

    (rgr/din)

  • Kok Bisa SUV Listrik Jaecoo J5 Dihargai Rp 249,9 Juta, Rivalnya Rp 520 Juta?

    Kok Bisa SUV Listrik Jaecoo J5 Dihargai Rp 249,9 Juta, Rivalnya Rp 520 Juta?

    Jakarta

    Jaecoo J5 hadir dengan banderolan yang sangat kompetitif dibanding rivalnya di Indonesia. Jaecoo memposisikan diri sebagai brand premium, tapi malah memasang harga di bawah Rp 300 juta.

    President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo mengatakan strategi penetapan harga menjadi cara untuk membetot perhatian orang Indonesia.

    “Kita mau kasih produk paling cocok untuk Indonesia market, juga dari Jaecoo, karena kita merek baru. Kita mau trust dulu, kita kasih harga yang paling kita usahakan, kita kasih,” kata Zeng Shuo di Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).

    Willy Winawan, Head of Sales Jaecoo Indonesia mempertegas posisi Jaecoo J5. Satu pilihan baru di segmen B-SUV dengan harga yang sangat kompetitif, ditengah para kompetitornya yang memiliki kisaran harga Rp 450 – 500 jutaan.

    Jaecoo J5 EV merupakan SUV listrik yang masuk dalam kategori B Class EV SUV.

    “Kita lihat siapa saja yang bermain dengan J5 EV, sudah ada dua pemain besar yang sama-sama bersaing dengan J5 EV, kita lihat ada saru harganya Rp 520 juta, satu lagi Rp 505 juta,” kata Willy.

    Geely EX5 Foto: Agung Pambudhy

    Jika melirik daftar harga mobil listrik saat ini, Jaecoo J5 EV berhadapan dengan BYD Atto 3. Harga BYD Atto 3 di Indonesia mulai dari Rp 390 juta untuk varian Advanced dan Rp 520 juta untuk varian Superior(Extended Range). Merek lain yang juga berkompetisi pada model yang sama ialah Geely EX5 yang meluncur pada IIMS 2025, Geely menawarkan harga spesial yakni dengan banderolan Rp 465 juta untuk tipe Pro dan Rp 505 juta pada tipe Max.

    BYD Atto 3 (Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com)

    Harga Jaecoo J5 jauh lebih murah dari kompetitor. Harga Jaecoo J5 EV Premium dijual Rp 299,9 juta, sementara Jaecoo J5 EV varian Standar adalah Rp 249,9 juta. Harga tersebut untuk 1.000 orang pembeli pertama on the road Jakarta.

    (riar/din)

  • Suzuki Indonesia Kirim 4 Orang Berguru ke Jepang

    Suzuki Indonesia Kirim 4 Orang Berguru ke Jepang

    Hamamatsu

    Suzuki tak hanya jualan kendaraan mobil atau motor. Pabrikan otomotif berlogo ‘S’ ini juga melakukan people development atau pengembangan sumber daya manusianya demi meningkatkan kualitas produknya.

    PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), sebagai perusahaan pabrik kendaraan Suzuki di Indonesia, mengirimkan empat orang karyawannya untuk berguru ke Jepang. Mereka adalah Arif Rahman Malis sebagai Assist to Section Head of Development Quality Assurance, Refka Darmawan Tryantama sebagai Staff of Field Quality Assurance 4W, Widya Cahya Mahendra sebagai Supervisor of Design Engineering Body Design Group, serta Mochammad Ridwan, Staf of Design Engineering Body Design Group.

    Arif Rahman Malis mengatakan, dia dikirim ke Jepang untuk mempelajari cara Suzuki Jepang melakukan pengujian kendaraan di pusat pengujiannya di Hamamatsu, Jepang.

    “Suzuki trennya mau ke hybrid dan mobil listrik. Itu yang lagi kami uji saat ini. Dan apakah nanti masuk Indonesia atau tidak, itu urusan manajemen. Tapi tugas kami saat ini mempelajarinya, agar ketika itu nanti diterapkan di Indonesia, kami bisa mengujinya,” kata Malis saat ditemui di kantor pusar Suzuki Motor Corporation di Hamamatsu, Jepang.

    Begitu juga Refka. Di SMC, Refka belajar terkait failure dan material analysis. Menurut Refka, Suzuki Indonesia ingin meningkatkan kapasitasnya untuk menganalisa ketika ada problem di kendaraan. Agar tidak ada kegagalan material, Suzuki Indonesia ingin bisa melakukan pengetesan sendiri. “Untuk itu saya sebagai salah satu orang yang dikirim ke Suzuki Jepang untuk mempelajari hal tersebut,” kata Refka.

    Lanjut, Widya yang bertanggung jawab di Design Engineering Body Design Group di Suzuki Indomobil Motor punya peran dalam persiapan produksi. Di Jepang, Widya dilatih untuk belajar lebih detail mengenai upper body design dan desain eksterior. Hal yang sama juga dilakukan Ridwan sebagai Staf of Design Engineering Body Design Group.

    “Kami mulai melakukan training sejak 2023, jadi sudah 2 tahun. Kami akan fokus terkait pengembangan untuk upper body design. Untuk saat ini fokus kami untuk upper body design,” ucap Ridwan.

    (rgr/dry)