Transportasi: mobil listrik

  • Ini Bocoran Mobil Listrik Aletra, Calon Rival BYD M6 di Indonesia

    Ini Bocoran Mobil Listrik Aletra, Calon Rival BYD M6 di Indonesia

    Jakarta

    Merek mobil listrik asal China, Aletra, bakal memperkenalkan produk baru pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 yang diselenggarakan di ICE-BSD City, 22 November – 1 Desember. Ini model mobil listrik yang akan dibawa Aletra.

    Berdasarkan undangan yang diterima detikOto, mobil listrik pertama Aletra di Indonesia adalah Aletra L8 EV. Mobil listrik akan diluncurkan di hari pertama GJAW 2024 hari Jumat (22/11).

    Jika melihat Instagram resmi @aletracars, sosok mobil listrik tersebut berjenis MPV 7-Seater. Mobil ini memiliki desain modern dan elegan dengan konsep floating roof atau atap mengambang. Aletra juga tak segan-segan mengklaim L8 EV sebagai mobil MPV listrik 7-Seater terluas di kelasnya.

    Kehadiran Aletra L8 EV ini bakal menantang kompetitor asal China yang sebelumnya sudah meluncurkan produk sejenis di Indonesia, yakni BYD M6. Segmen MPV listrik 7-Seater di Indonesia saat ini memang sedang naik daun, bahkan BYD M6 menjadi mobil listrik terlaris bulan Oktober 2024 dengan penjualan sebanyak 1.866 unit.

    Sekadar informasi, GJAW 2024 diselenggarakan pada 22 November hingga 1 Desember, di ICE-BSD City, Tangerang. Sebelumnya pameran GJAW selalu dilaksanakan di JCC, Senayan, Jakarta. Dan baru mulai tahun ini pindah ke Tangerang.

    GJAW 2024 diikuti lebih dari 80 merek otomotif yang terdiri dari 27 merek kendaraan penumpang, termasuk Aletra, BAIC, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Ford, GAC Aion, Honda, KIA, Lexus, Mazda, Maxus, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Neta, Nissan, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Wuling, dan Zeekr.

    Dari segmen kendaraan roda dua, sebanyak 12 merek akan ikut pameran ini, meliputi Alva, Aprilia, Harley-Davidson, Moto Guzzi, Piaggio, Royal Alloy, Royal Enfield, Scomadi, Vespa, V Move, Yamaha, dan ZPT, turut serta untuk menambah ragam pilihan pengunjung. Lebih dari 40 merek industri pendukung juga siap meramaikan GJAW 2024.

    [Gambas:Instagram]

    (lua/dry)

  • Trump Bikin Takut, Eropa Paksa China Serahkan Teknologi

    Trump Bikin Takut, Eropa Paksa China Serahkan Teknologi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Uni Eropa dikabarkan akan memaksa perusahaan China yang beroperasi di Eropa untuk berbagi teknologi dan keahlian kepada perusahaan setempat.

    Financial Times memberitakan bahwa pemerintah Uni Eropa menyiapkan kebijakan yang mengharuskan perusahaan China penerima subsidi atau hibah lainnya, untuk melakukan transfer hak atas karya intelektual kepada perusahaan Eropa. Aturan ini juga akan mewajibkan perusahaan China membuka pabrik di Eropa.

    Kebijakan Uni Eropa dinilai sebagai bentuk antisipasi dampak dari perang dagang China dan Amerika Serikat memanas setelah Donald Trump kembali menjadi Presiden. Kebijakan tarif Trump ditakutkan membuat China mengalihkan sasaran dagang ke negara-negara Eropa.

    Sebelumnya, Uni Eropa telah menerapkan kebijakan tegas untuk membendung banjir mobil listrik buatan China. Aturan tersebut sudah digugat China di WTO.

    Dalam pernyataan resmi, Kementerian Perdagangan China mengaku menyesal dengan adanya manuver tarif ini. Mereka menyebut langkah ini tidak memiliki dasar faktual dan hukum, melanggar peraturan WTO, merupakan penyalahgunaan langkah-langkah pemulihan perdagangan, serta merupakan proteksionisme perdagangan.

    “Untuk menjaga kepentingan pengembangan industri kendaraan listrik dan kerja sama transformasi ramah lingkungan global, China telah memutuskan untuk mengajukan gugatan terhadap tindakan akhir anti-subsidi UE,” tulis pernyataan tersebut dalam situs resmi Kementerian Perdagangan China.

    UE berencana menerapkan tarif bagi EV buatan China hingga 35,3%. Brussels mengatakan, langkah itu bertujuan untuk melindungi produsen mobil Eropa dalam industri penting yang menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 14 juta orang di seluruh Benua Biru.

    Selain EV, Ketegangan perdagangan China dan UE juga melanda sektor panel surya dan turbin angin. Brussels juga melancarkan penyelidikan atas dua benda tersebut, yang dianggap mengancam industri Eropa.

    Atas situasi ini, Beijing menerapkan tindakan anti dumping sementara’ terhadap produk alkohol brendi asal UE. Dalam implementasinya, Otoritas China disebut akan menerapkan tarif ‘jaminan yang sesuai’ kepada para importir alkohol tersebut.

    Dikatakan jumlahnya akan didasarkan pada perhitungan yang melibatkan harga yang disetujui oleh bea cukai, serta pajak impor. Namun sejumlah info telah menyebutkan tarif yang diharapkan dibayarkan setiap perusahaan, mulai dari 30,6% untuk cognac Martell, hingga 39% untuk Hennessy, dan 38,1% untuk Remy Martin.

    (dem/dem)

  • Mobil Listrik Kehabisan Baterai di Jalan, Boleh Diderek Nggak?

    Mobil Listrik Kehabisan Baterai di Jalan, Boleh Diderek Nggak?

    Jakarta

    Berbeda dengan pom bensin, keberadaan pom listrik (SPKLU) di Indonesia masih sangat terbatas. Lantas, ketika mobil listrik habis daya di tengah perjalanan, bolehkah kita mendereknya?

    Ichsan Arya Putra selaku Product Training PT Sokonindo Automobile (Seres Indonesia) mengatakan, mobil listrik yang kehabisan daya di tengah perjalanan boleh diderek. Namun, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan.

    “Mobil listrik diderek sebenarnya tidak masalah, selama yang diderek itu (di area) roda yang mendekat ke motor listrik tidak berputar. Misal Seres E1 kan penggerak roda belakang, kalau diderek, ban belakang yang diangkat,” ujar Ichsan saat ditemui di BSD City, Tangerang Selatan.

    Mobil listrik habis baterai, boleh diderek nggak? Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Meski tak masalah diderek, namun lebih baik lagi ‘digendong’ atau diangkat secara utuh menggunakan truk flatbed. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya masalah kelistrikan di kendaraan. Lebih lagi, kata dia, perjalanan yang ditempuh cukup jauh.

    “Tapi idealnya digendong, karena kalau diderek lebih dari 3 km dan roda berputar, ada hubungannya ke motor listrik. Nah, motor listrik kalau tidak dapat power dari baterai, dia jadi generator. Pas jadi generator, listriknya mau dibuang ke mana? Kan mati,” tuturnya.

    Ichsan menyarankan, pemilik mobil listrik segera melakukan pengecasan sebelum daya benar-benar habis. Hal tersebut, kata dia, demi memperpanjang masa pakai baterai.

    Test drive Seres E1. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Khusus di mobil listrik Seres E1, ketika daya baterainya melemah, akan ada peringatan-peringatan yang muncul di kendaraan. Selain itu, sistem juga akan melakukan penyesuaian secara berkala.

    “Jadi di Seres, karena kita di brosur nulis SOC-nya 10-90 persen, maka aba-aba baterai habis itu kita munculkan dari lima persen,” terangnya.

    “Kalau sudah dekat lima persen, AC akan dimatikan, kalau masih didiamkan juga, nanti kecepatan akan berkurang dan dikunci di 20 km/jam. Kemudian muncul indikator kura-kura. Kalau itu diabaikan lagi, baru nol persen. Mobil mati,” kata dia menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Aturan Baru buat Mobil Listrik Impor: Bebas Bea Masuk-Diskon PPnBM

    Aturan Baru buat Mobil Listrik Impor: Bebas Bea Masuk-Diskon PPnBM

    Jakarta

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menerbitkan aturan baru soal pembebasan tarif impor mobil listrik. Mobil listrik completely built up (CBU) masih bebas bea masuk dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), namun terdapat syaratnya!

    Aturan baru itu tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 1 Tahun 2024.

    Beleid ini adalah perubahan atas Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM No. 6 Tahun 2023 tentang Pedoman dan Tata Kelola Pemberian Insentif Impor dan/atau Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Dalam Rangka Percepatan Investasi.

    Mobil listrik completely built up (CBU) masih bebas bea masuk dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), sama seperti aturan sebelumnya.

    Pada Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa pelaku usaha yang melakukan impor mobil listrik berbasis baterai CBU roda empat dalam jumlah tertentu dapat diberikan dua jenis insentif, berupa:

    a. Bea masuk tarif nol persen dan PPnBM ditanggung pemerintah
    b. PPnBM ditanggung pemerintah.

    Lebih lanjut dalam pada Pasal 2 ayat (2), pemerintah memberikan insentif untuk impor mobil listrik berbasis baterai completely knock down (CKD) dalam jumlah tertentu yang akan dirakit di Indonesia dengan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 20% dan paling tinggi kurang dari 40% selama jangka waktu pemanfaatan insentif.

    Yang terbaru, insentif ini harus memiliki syarat kerja sama internasional dengan Indonesia, yang berbunyi:

    (2a) insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) huruf b hanya dapat diberikan kepada Pelaku Usaha yang melakukan impor dari negara yang memiliki perjanjian atau kesepakatan internasional dengan Indonesia.

    Indonesia sudah memiliki kerja sama internasional dengan beberapa negara, mulai dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dan Persetujuan Preferensi Perdagangan (Preferential Trade Agreement/PTA).

    Disitat dari situs Free Trade Agreement Center Kementerian Perdagangan (FTA Center Kemendag), misalnya dengan negara di kawasan ASEAN, ada Asean Trade In Goods Agreement (ATIGA), Asean Frameworkd Agreement of Services (AFAS), dan Asean Comprehensive Investment Agreement (ACIA).

    Negara lain seperti Australia terdapat Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA), China lewat Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA), hingga Jepang dengan aturan Asean-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) dan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)

    Kemudian aturan terbaru lainnya, insentif dapat diberikan kepada pelaku dengan bea masuk tarif preferensi.

    (2c) Tarif preferensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2b) merupakan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional yang besarnya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai penetapan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional.

    Untuk mendapatkan insentif sebagaimana dimaksud, pelaku usaha harus berkomitmen untuk memproduksi KBL Berbasis Baterai Roda Empat di Indonesia.

    Bebas bea impor dan PPnBM merupakan dua insentif yang ditawarkan, namun harus memenuhi tiga kriteria, antara lain:

    Perusahaan industri yang akan membangun fasilitas manufaktur KBL berbasis baterai roda empat di Indonesia.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur kendaraan bermotor berbasis motor bakar (internal combustion engine) roda empat di Indonesia yang yang akan melakukan alih produksi menjadi mobil listrik berbasis baterai, baik sebagian atau keseluruhan.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur mobil listrik berbasis baterai di Indonesia dalam rangka pengenalan produk baru dengan cara peningkatan rencana dan/atau kapasitas produksi.

    Beleid ini berlaku sejak tanggal peraturan diundangkan sampai dengan 31 Desember 2025, sama seperti aturan sebelumnya. Aturan itu ditetapkan pada tanggal 8 November 2024 oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani.

    (riar/rgr)

  • 4 Mobil BYD yang Bikin Hyundai Kesalip di Daftar Mobil Terlaris

    4 Mobil BYD yang Bikin Hyundai Kesalip di Daftar Mobil Terlaris

    Jakarta

    Penjualan Hyundai periode Oktober 2024 disalip BYD. Ini empat mobil BYD yang bikin penjualan Hyundai itu kesalip.

    Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, tak lagi menghuni daftar merek mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2024. Padahal bulan-bulan sebelumnya, Hyundai selalu mengisi daftar tersebut bersama Toyota, Honda, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, hingga Wuling.

    Dengan distribusi wholesales yang hanya 1.711 unit dan retail 1.451 unit, pabrikan asal Negeri Ginseng itu harus rela disalip sang pendatang baru BYD. BYD pada Oktober mendistribusikan 2.488 unit mobil secara wholesales dan 2.597 unit secara retail.

    Dari sisi line up produk, sejatinya Hyundai memiliki pilihan lebih banyak dan beragam. Ada yang mengusung mesin bensin, diesel, hybrid, dan juga bertenaga listrik murni. Total ada sembilan model mobil yang ditawarkan Hyundai di Indonesia saat ini. Modelnya yaitu, Ioniq 6 , Ioniq 5, Staria, Santa Fe, Stargazer, Creta, Palisade, Stargazer X, dan Kona Electric.

    Mobil mesin bensin bisa didapat pada Stargazer, Stargazer X, dan Creta. Kemudian mesin diesel ada pada Palisade dan juga Staria. Pilihan mobil hybrid disajikan Hyundai lewat Santa Fe. Selanjutnya ada mobil listrik Kona Electric, Ioniq 5, dan Ioniq 6.

    Sebaliknya, pilihan mobil yang ditawarkan BYD justru lebih sedikit. Hanya ada empat model yang disajikan yaitu M6, Atto 3, Dolphin, dan Seal. Tak cuma itu, pilihan mesinnya juga terbatas. Keseluruhan mobil BYD yang dijual di Indonesia itu mengusung tenaga listrik. Tak ada opsi powertrain lain.

    Bicara harga, mobil-mobil yang disajikan BYD memang cukup memikat. Sekalipun semuanya mengusung tenaga listrik tapi harga paling mahalnya tak ada yang tembus Rp 1 miliar. Mengutip laman BYD Indonesia, harga mobil BYD termurah adalah Dolphin yang dibanderol Rp 365 juta. Di banderol Rp 300 jutaan itu juga ada LMPV listrik BYD M6. Harga mobil BYD itu berada di rentang Rp 360 jutaan hingga yang termahal Rp 719 juta. Padahal keseluruhan mobil BYD itu masih diimpor secara utuh dari China.

    Insentif Mobil Listrik untungkan BYD

    Terjangkaunya harga mobil listrik BYD ini tak lepas dari insentif PPnBM dari pemerintah untuk mobil listrik berstatus CBU maupun CKD yang memenuhi ketentuan. Tertulis dalam Pasal 2 ayat (1) PMK No. 9 Tahun 2024, PPnBM yang terutang atas impor mobil listrik berbasis baterai CBU (completely built up/impor dalam bentuk mobil utuh) oleh pelaku usaha ditanggung pemerintah untuk anggaran 2024.

    Mobil listrik CBU dan CKD yang memenuhi syarat maka PPnBM-nya akan ditanggung pemerintah sebesar 100 persen. PPnBM yang ditanggung Pemerintah ini diberikan untuk masa pajak Januari 2024 sampai Desember 2024. Kebijakan ini memang menjadi angin segar bagi BYD yang telah memiliki komitmen investasi hingga Rp 16 triliun untuk mendirikan pabrik di kawasan Subang.

    Bagaimana dengan Hyundai? Hyundai diketahui sudah mendirikan pabrik dan memproduksi sejumlah model di Indonesia. Beberapa model mobil Hyundai yang diproduksi di Indonesia antara lain Stargazer, Stargazer X, Creta, dan Ioniq 5. Soal harga, mobil Hyundai paling murah ditawarkan dengan banderol Rp 249 juta pada model Stargazer. Rentang harga jual mobil Hyundai itu berada Rp 200 jutaan hingga yang termahal tembus Rp 1,2 miliaran.

    (dry/din)

  • 15 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Tak Terkejar

    15 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Tak Terkejar

    Jakarta

    Mobil listrik dari BYD lagi-lagi menjadi yang terlaris. BYD juga masih mendominasi pasar mobil listrik di Indonesia.

    Mobil listrik keluaran BYD cukup banyak diburu orang Indonesia. Sebagaimana terlihat dalam data penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Oktober 2024, tiga model mobil listrik BYD mencatat penjualan terbanyak dan mendominasi posisi lima besar.

    MPV listrik terbaru dari BYD, BYD M6 menjadi raja mobil listrik di Indonesia pada Oktober 2024. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan BYD M6 jauh di atas rival-rival mobil listrik lain di Tanah Air.

    BYD M6 mencatatkan angka penjualan sebanyak 1.866 unit pada Oktober 2024. Itu sekaligus menjadi catatan penjualan mobil listrik terbanyak bulan lalu.

    Di urutan kedua ada Wuling Air ev. Mobil listrik mungil Wuling itu mencatatkan angka penjualan sebanyak 831 unit.

    Selanjutnya, di posisi ketiga lagi-lagi diisi oleh mobil listrik BYD. Sedan listrik performa tinggi BYD Seal menempati urutan ketiga mobil listrik terlaris di Indonesia bulan lalu. BYD Seal mencatatkan angka penjualan sebanyak 333 unit.

    Kemudian ada Chery Omoda E5 di posisi keempat mobil listrik terlaris Oktober 2024. Chery melepas Omoda E5 sebanyak 235 unit bulan lalu.

    Menutup lima besar ada BYD Dolphin dengan angka penjualan sebanyak 228 unit. Kemudian posisi enam diisi Wuling BinguoEV sebanyak 182 unit, ketujuh Hyundai Kona Electric sebanyak 181 unit, kedelapan BYD Atto 3 sebanyak 151 unit, sembilan MG 4 EV sebanyak 146 unit dan di urutan ke-19 ada WUling Cloud EV sebanyak 66 unit.

    Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024:BYD M6: 1.866 unitWuling Air ev: 831 unitBYD Seal: 333 unitChery Omoda E5: 235 unitBYD Dolphin: 228 unitWuling BinguoEV: 182 unitHyundai Kona Electric: 181 unitBYD Atto 3: 151 unitMG 4 EV: 146 unitWuling Cloud EV: 66MG ZS EV: 50 unitCitroen EC3: 41 unitHyundai Ioniq 5: 35 unitToyota bZ4x: 22 unitBMW iX1: 22 unit.

    (rgr/dry)

  • Lihat Lebih Dekat Cantiknya Mobil Listrik Nissan N7

    Lihat Lebih Dekat Cantiknya Mobil Listrik Nissan N7

    Dari segi ukuran, sedan ini memiliki panjang 194,1 inci (4.930 mm), lebar 74,6 inci (1.895 mm), dan tinggi 58,5 inci (1.487 mm), dengan jarak sumbu roda 114,8 inci (2.915 mm). Nissan N7 lebih panjang 2 inci (50 mm) dari Xpeng P7, tetapi memiliki jarak  sumbu roda 3,3 inci (83 mm) lebih pendek. Foto: Carscoops

  • Kronologi Ibu Negara Brasil Bilang “F**ck You” ke Elon Musk

    Kronologi Ibu Negara Brasil Bilang “F**ck You” ke Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ibu negara Brasil, Rosangela ‘Janja’ Lula da Silva, tiba-tiba mengumpat miliarder Elon Musk di sebuah acara menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Jeneiro, akhir pekan. Ini terekam dalam sebuah video sebagaimana dimuat sebagaimana diberitakan AFP dan BBC.

    Bagaimana kronologinya?

    Kala itu sebenarnya Janja sedang berbicara di sebuah panel tentang disinformasi. Di mana ia menganjurkan regulasi media sosial yang lebih ketat.

    Namun kala ia berbicara, tiba-tiba sebuah suara keras, diduga klakson kapal tiba-tiba mengejutkannya. Hal ini membuatnya spontan berkata “Itu Elon Musk”, kemudian disusul dengan “Saya tidak takut padamu, F**ck You (persetan denganmu) Elon Musk”.

    Rekaman kejadian itu pun kemudian viral di media sosial (medsos) X. Perlu diketahui, Musk, selain memiliki bisnis mobil listrik Tesla, juga merupakan pemilik X.

    Ini pun menimbulkan reaksi sekutu pemenang pemilu presiden Amerika Serikat (AS) 5 November, Donald Trump, tersebut. Ia balik memberikan resposn menohok ke Janja.

    “Mereka akan kalah dalam pemilihan berikutnya,” ujar Musk di akunnya.

    Insiden ini menyoroti perdebatan yang sengit soal misinformasi di medsos Brasil. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva kerap mengkritik platform Musk atas kebijakannya mengenai masalah ini.

    “Kita tidak dapat membiarkan platform mana pun merusak demokrasi dan hak-hak warga negara kita,” ujarnya.

    Sementara itu, pernyataa Janja memicu reaksi dari tokoh oposisi Brasil, termasuk mantan Presiden Jair Bolsonaro. Ia memperingatkan bagaimana komentarnya dapat menyebabkan masalah diplomatik bagi pemerintahan saat ini.

    “Kita sekarang punya masalah diplomatik lain,” tulisnya.

    Musk sendiri merupakan “teman” Bolsonaro, yang mengisyaratkan niat untuk mencalonkan diri di pemilu Brasil 2026. Meskipun, ia telah didiskualifikasi dan dinyatakan beralah karena mendeskreditkan sistem pemilihan negara itu.

    Perlu diketahui X sempat dilarang di Brasil 30 Agustus. Namun kembali dipulihkan Oktober lalu.

    Brasil sendiri kini menjadi tuan rumah KTT G20. Konferensi itu berlangsung Senin dan Selasa di Rio de Janeiro.

    (sef/sef)

  • Tidak Ada Ganjil Genap Jakarta saat Akhir Pekan Hari Ini, Minggu 17 November 2024 – Page 3

    Tidak Ada Ganjil Genap Jakarta saat Akhir Pekan Hari Ini, Minggu 17 November 2024 – Page 3

    1. Periksa Pelat Nomor Kendaraan:

    Sebelum berangkat, pastikan pelat nomor kendaraan Anda sesuai dengan tanggal hari ini. Jika tanggal ganjil, maka hanya kendaraan dengan pelat nomor ganjil yang diizinkan melintas di area ganjil genap, dan sebaliknya.

    2. Gunakan Transportasi Alternatif:

    Jika pelat nomor Anda tidak sesuai dengan aturan hari ini, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta, atau layanan ride-sharing. Ini tidak hanya membantu Anda menghindari denda, tetapi juga mengurangi beban lalu lintas.

    3. Rencanakan Rute Perjalanan:

    Manfaatkan aplikasi navigasi yang dapat memberikan informasi terkini tentang kondisi lalu lintas dan rute alternatif. Hindari jalan-jalan yang diberlakukan kebijakan ganjil genap jika pelat nomor Anda tidak sesuai.

    4. Cek Peraturan Terkini:

    Peraturan ganjil genap bisa berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu memeriksa pengumuman resmi dari pemerintah daerah atau Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar tidak terkena sanksi akibat ketidaktahuan.

    5. Berkendara di Luar Jam Ganjil Genap:

    Jika memungkinkan, atur jadwal perjalanan Anda di luar jam-jam pemberlakuan ganjil genap, yaitu sebelum pukul 06.00, antara pukul 10.00 hingga 16.00, atau setelah pukul 21.00.

    6. Pertimbangkan Kendaraan Ramah Lingkungan:

    Beberapa jenis kendaraan, seperti mobil listrik atau hybrid, mungkin mendapat pengecualian dari kebijakan ganjil genap. Pertimbangkan untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan sebagai solusi jangka panjang.

    7. Gunakan Kendaraan yang Dikecualikan:

    Beberapa kendaraan seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan kendaraan dinas berpelat khusus biasanya dikecualikan dari aturan ini. Jika Anda memiliki akses ke kendaraan tersebut dan sesuai dengan keperluan, manfaatkanlah.

    Dengan menerapkan kebijakan ganjil genap, diharapkan Jakarta dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara.

    Para pengendara diimbau untuk mematuhi aturan ini demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Tetaplah bijak dalam memilih moda transportasi dan selalu prioritaskan keselamatan selama berkendara.

  • Mobil Listrik vs Hybrid: Pilih Yang Mana?

    Mobil Listrik vs Hybrid: Pilih Yang Mana?

    Jakarta

    Dalam beberapa tahun terakhir, pilihan kendaraan ramah lingkungan semakin beragam. Mobil listrik dan hybrid kini menjadi alternatif populer di tengah meningkatnya kesadaran lingkungan dan kebutuhan akan kendaraan yang lebih efisien.

    Bagi banyak orang, memilih antara mobil listrik yang sepenuhnya bergantung pada baterai atau mobil hybrid yang menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik bisa jadi membingungkan. Lalu, mana yang lebih cocok untuk kebutuhan Anda? Berikut adalah penjelasan mengenai mobil listrik dan hybrid disitat dari Car and Driver.

    Mobil Listrik (EV)

    Mobil listrik sepenuhnya bergantung pada baterai untuk sumber tenaganya. Kendaraan jenis ini tidak memerlukan bahan bakar seperti bensin atau solar. Karena tidak menghasilkan emisi dari pipa knalpot, mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan.

    Keuntungan utama EV adalah tidak adanya emisi lokal yang mencemari udara. Ini sangat bermanfaat di kota-kota besar yang sering menghadapi masalah polusi udara. Selain itu, mobil listrik biasanya memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional, sehingga perawatannya lebih sederhana dan akselerasinya cenderung lebih cepat.

    Ilustrasi baterai Mobil listrik Geely Zeekr 001 Foto: doc. carnewschina

    Namun, salah satu tantangan mobil listrik adalah keterbatasan jarak tempuh, terutama jika stasiun pengisian daya tidak mudah ditemukan. Baterainya juga cenderung besar dan berat, yang membuat mobil jenis ini kurang efisien pada jarak yang sangat jauh. Meskipun begitu, sebagian besar pabrikan mobil menawarkan garansi panjang pada baterai, biasanya sekitar 8-10 tahun atau hingga 160.000 kilometer.

    Mobil Hybrid

    Mobil hybrid menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik. Ini memungkinkan pengemudi menggunakan bahan bakar secara lebih efisien, karena motor listrik dapat membantu mengurangi penggunaan bensin, terutama saat kendaraan melaju dalam kecepatan rendah atau sedang. Mobil hybrid juga bisa menangkap energi yang dihasilkan saat pengereman dan menggunakannya kembali.

    Innova Zenix Hybrid dan Innova Zenix. Foto: dok. Toyota-Astra Motor

    Dibandingkan dengan mobil listrik, baterai pada mobil hybrid lebih kecil. Namun, mobil hybrid masih menghasilkan emisi karena menggunakan bahan bakar fosil. Di sisi lain, plug-in hybrid (PHEV) memberikan lebih banyak fleksibilitas karena baterainya bisa diisi ulang melalui port pengisian daya, memungkinkan mobil berjalan lebih jauh dengan mode listrik sebelum perlu menggunakan bensin.

    Pilih Mana Mobil Listrik atau Mobil Hybrid?

    Mobil hybrid sering dianggap sebagai opsi transisi yang baik bagi mereka yang tertarik pada mobil listrik tetapi belum siap beralih sepenuhnya. Bagi yang sering berkendara jarak jauh atau tinggal di tempat yang tidak banyak stasiun pengisian daya, hybrid bisa menjadi pilihan yang lebih praktis.

    Sebaliknya, jika Anda sudah siap beralih ke kendaraan ramah lingkungan dan memiliki akses ke infrastruktur pengisian daya yang memadai, mobil listrik bisa menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan.

    Dengan semakin banyaknya pilihan di pasar, baik mobil listrik maupun hybrid menawarkan keuntungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Bagaimanapun, keduanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak lingkungan dari transportasi.

    (lth/lth)