Transportasi: mobil listrik

  • Banting Harga Mobil Listrik Nissan di GJAW 2024, Leaf Diskon Rp 150 Juta

    Banting Harga Mobil Listrik Nissan di GJAW 2024, Leaf Diskon Rp 150 Juta

    Jakarta

    Nissan turut hadir di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 yang berlangsung 22 November – 1 Desember di ICE-BSD City, Tangerang. Merek asal Jepang ini pun menawarkan berbagai promo diskon menarik buat para calon konsumennya. Mobil listrik Nissan Leaf misalnya, mendapatkan potongan harga hingga Rp 150 juta.

    “Untuk model Kicks e-Power, VIN 2023, warna hitam putih (two tone), itu diskon Rp 100 juta. Kalau VIN 2024, diskon Rp 70 juta,” ungkap salah satu tenaga penjual Nissan. Kata tenaga penjual tersebut, diskon itu masih bisa bertambah lagi tergantung negosiasi calon konsumen dengan sales.

    Sementara itu untuk model lainnya seperti Nissan Magnite, diskonnya mencapai Rp 60 juta. Nissan juga memangkas besar-besaran harga mobil listrik mereka, Nissan Leaf, dengan potongan harga mencapai Rp 150 juta.

    “Nissan Leaf VIN 2023 diskon Rp 150 juta dari harga Rp 740 juta. Kalau yang VIN 2024 potongan harganya Rp 50 juta,” ungkapnya lagi. Bagi yang mencari mobil low MPV Nissan seperti Livina, ditawarkan diskon hingga Rp 45 juta.

    Sementara untuk model terbaru Nissan seperti MPV Nissan Serena C28 e-Power, tidak ada diskon. Namun, calon konsumen bisa mendapatkan cashback senilai Rp 5 juta.

    Bagi yang tertarik mencari mobil Nissan terbaru di GJAW 2024, masih ada waktu hari ini, Minggu (1/12/2024). Harga tiket GJAW 2024 online buat weekdays Rp 40.000 dan harga tiket weekends Rp 70.000. Tiket on the spot juga tersedia selama acara berlangsung dengan harga tiket weekdays Rp 50.000 dan harga tiket weekends Rp 80.000.

    GJAW 2024 menghadirkan lebih dari 80 peserta, termasuk 27 merek kendaraan penumpang dan 12 merek sepeda motor, serta lebih dari 40 industri pendukung. Pengunjung dapat menikmati berbagai produk otomotif terkini serta hiburan yang inovatif. Seluruh rangkaian acara ini dirancang untuk memberikan pengalaman pameran yang menarik dan tidak akan ditemui di pameran lain.

    (lua/riar)

  • Aletra dan Geely Bakal Bawa Varian yang Sama di Indonesia?

    Aletra dan Geely Bakal Bawa Varian yang Sama di Indonesia?

    Jakarta

    Brand mobil listrik lokal Aletra pastikan bekerjasama dengan Livan Auto yang merupakan bagian dari Geely Auto Group untuk melahirkan mobil listrik di Indonesia, dan memperkenalkan Aletra L8 EV. Tapi kira-kira Geely bakal bawa produk yang sama dengan Aletra tidak ya?

    Technical Director Aletra, Joko Purwanto pun menuturkan kepada detikOto pastikan hal tersebut tidak akan terjadi.

    “Geely tidak akan membawa varian yang sama di Indonesia? Ada perjanjian atau tidak mengenai hal tersebut? Kalau perjanjian belum tahu, tapi rasanya tidak,” ucap Joko.

    Alasan Joko meyakini Geely tidak akan membawa varian yang sama di Indonesia bukan tanpa alasan, karena Aletra L8 EV hadir berdasarkan hasil Riset and Development (RnD) Aletra.

    “Karena kami yang memproduksi stir kanannya di Indonesia. Jadi seperti yang tadi disebutkan development semua setir kanan, semuanya di RnD Aletra atau kami. Jadi tidak mungkin Geely akan membawa varian yang sama,” ujar Joko.

    PT Aletra Mobil Nusantara meluncurkan mobil listrik Aletra L8 EV di GJAW 2024. Rival BYD M6 ini dibanderol dengan harga mulai Rp 415 juta. Foto: Pradita Utama

    Dalam kesempatan yang sama, Joko juga menyampaikan harga yang tertera pada Aletra L8 EV harga yang pas dan sesuai dengan fitur dan kebutuhan konsumen di Indonesia.

    “Harga terlalu mahal Rp 400 jutaan ke atas? Pertimbangan harga itu setelah digodok selama 1 tahun itulah harganya. Banyak yang disesuaikan dengan kebutuhan pengendara di Indonesia agar sesuai dengan pengendara Indonesia,” kata Joko.

    “Sebenarnya harga segitu worth it (sepadan). kita kan beda kelas (dengan produk yang sejenis), jadi tidak mungkin ada yang bilang harga kami lebih mahal. Karena ini terluas di kelasnya, bisa 7 orang dan ada 7 kabin. Jadi beda dengan positioning-nya dengan brand yang lain,” Joko menambahkan.

    (lth/lua)

  • Panas, Pengusaha di AS Minta Insentif Pajak Mobil Listrik Tidak Dihapus

    Panas, Pengusaha di AS Minta Insentif Pajak Mobil Listrik Tidak Dihapus

    Jakarta

    Kelompok yang mewakili produsen baterai dan kendaraan listrik di Amerika Serikat mengimbau Presiden terpilih Donald Trump untuk tidak menghapus insentif pajak kendaraan listrik.

    Mengutip Reuters, kelompok tersebut menilai bahwa insentif yang berlaku telah mendukung penjualan dan produksi kendaraan listrik di AS. Adanya penghapusan insentif pajak terhadap kendaraan listrik dapat berdampak negatif bagi perekonomian negara.

    Zero Emission Transportation Association (ZETA), organisasi yang beranggotakan Tesla, Rivian, LG, Uber, Lucid, dan Panasonic, menjelaskan bahwa insentif pajak untuk produksi kendaraan listrik telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan di negara bagian seperti Ohio, Kentucky, Michigan, dann Georgia. Mereka juga khawatir penghapusan insentif tersebut dapat menghambat investasi yang telah berjalan dan akan mempengaruhi pertumbuhan lapangan pekerjaan di sektor ini. Meskipun begitu, Tesla sebagai anggota ZETA justru mendukung rencana penghentian insentif tersebut.

    Direktur Eksekutif ZETA, Albert Gore, menegaskan bahwa insentif pajak tersebut adalah elemen kunci bagi Amerika Serikat untuk tetap kompetitif di pasar global. Ia juga menegaskan bahwa insentif tersebut dapat melawan dominasi China dalam sektor kendaraan listrik.

    Diberitakan sebelumnya bahwa tim transisi Trump kini tengah mempertimbangkan untuk menghapus insentif pajak sebesar 7.500 USD. Setelah pemberitaan tersebut muncul, harga saham perusahaan di sektor kendaraan listrik dan baterai mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan besarnya pengaruh dari insentif pajak tersebut bagi sektor otomotif AS.

    Charger mobil listrik Tesla Foto: Getty Images

    Beberapa produsen otomotif sebelumnya telah menyampaikan kepada tim transisi Trump dan pihak legislator bahwa mereka masih membutuhkan insentif pajak kendaraan listrik untuk mematuhi regulasi emisi yang ketat. Alliance for Automotive Innovation bahkan telah mengirim surat ke Kongres dan meminta agar kebijakan ini tetap dipertahankan. Pihaknya menilai bahwa insentif pajak memainkan peran penting dalam menjaga posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam masa depan industri otomotif.

    Donald Trump sendiri sebelumnya juga telah menyatakan niatnya untuk merevisi peraturan emisi yang diberlakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Aturan tersebut mengharuskan pengurangan emisi gas buang sebesar 50% pada tahun 2032.

    (lth/lth)

  • BYD M6 Laris Manis di Indonesia, Wuling Nggak Tertarik Bikin Pesaingnya?

    BYD M6 Laris Manis di Indonesia, Wuling Nggak Tertarik Bikin Pesaingnya?

    Jakarta

    Mobil listrik 7 penumpang kian digemari di Tanah Air, sebagai buktinya BYD M6 menjadi mobil listrik terlaris sepanjang Oktober 2024 dengan penjualan 1.866 unit. Melihat positifnya capaian tersebut, apakah Wuling tak ingin juga melahirkan produk MPV listrik 7 penumpang?

    Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom, menjelaskan, saat ini segmen mobil listrik BEV belum terlihat jelas seperti apa bentuknya. Wuling sendiri melihat segmen kendaraan listrik sebagai segmen yang berbeda dengan mobil konvensional ICE.

    Wuling Cloud EV Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Segmen EV itu sebenarnya belum bisa kelihatan bentuknya. Segmennya seperti apa, bodinya seperti apa, muat berapa orang. Yang kita lihat memang penggunaan EV ini berbeda nih sama mobil-mobil ICE. Yang terutama di daya tampungnya,” ungkap Gomgom kepada wartawan di arena ICE-BSD City, Tangerang, Jumat (29/11/2024).

    Gomgom mengatakan, mobil listrik BEV sejauh ini mayoritas digunakan sebagai kendaraan harian, sehingga belum terlalu dibutuhkan mobil listrik BEV tiga baris yang bisa menampung 7 penumpang.

    Wuling Air ev Foto: Dok. Wuling Motors

    “Karena kebanyakan EV digunakan untuk harian. Untuk rutinitas dia pergi ke kantor, kerja, kuliah, atau buat belanja. Dan biasanya kapasitas di dalam mobil tersebut paling hanya 2-4 orang,” bilang Gomgom.

    “Itu yang kita lihat. Berdasarkan konsumen-konsumen yang sudah pakai mobil listrik Wuling. Jadi kita lihat ketiga lini produk mobil ini masih memadai, masih bisa menjawab kebutuhan konsumen sampai sekarang,” kata Gomgom lagi.

    Saat ini Wuling masih percaya diri dengan tiga produk mobil listrik andalannya, yakni Air ev, Binguo EV, dan Cloud EV. Ketiga mobil tersebut terbukti diterima di pasaran dan masuk 10 besar mobil listrik terlaris sepanjang bulan Oktober 2024.

    (lua/sfn)

  • Potret Citroen E-C3 Mobil Listrik Bergaya SUV yang Bakal Dirakit Lokal

    Potret Citroen E-C3 Mobil Listrik Bergaya SUV yang Bakal Dirakit Lokal

    Foto Oto

    Rifkianto Nugroho – detikOto

    Sabtu, 30 Nov 2024 12:47 WIB

    Jakarta – Citroen E-C3 resmi dijual di Indonesia dengan banderol cukup terjangkau, yakni Rp 377 juta OTR Jakarta. Mobil listrik ini rencananya bakal dirakit lokal.

  • Beberapa Hari Pameran, Mobil Listrik Offroad Chery J6 Laku Ratusan Unit

    Beberapa Hari Pameran, Mobil Listrik Offroad Chery J6 Laku Ratusan Unit

    Jakarta

    Chery Indonesia mencatatkan hasil gemilang pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Dalam beberapa hari pameran mobil listrik offroad terbaru mereka, J6 laku keras.

    Kabar ini dikemukakan oleh Assistant President Director of Chery Sales Indonesia, Zeng Shuo. Ia mencatat selama tujuh hari gelaran GJAW 2024 dari Jumat (22/11/24) hingga Kamis (28/11/24), ratusan Chery J6 dipesan oleh pengunjung.

    “Yang nasional saya perlu cek, tapi kalau di sini (GJAW 2024) sudah hampir 400 (unit),” ujar Shuo.

    Tingginya penjualan J6 ternyata melebihi ekspektasi Chery Indonesia. Bahkan mereka mengklaim harus menyesuaikan strategi produksi agar dapat mengejar permintaan pasar.

    “Dalam hal SPK ya, itu lebih tinggi dari E5, waktu E5. Itu jujur melebihi ekspektasi kita juga. Jadi sekarang kita lagi pesan, pesan (part) secara mendadak dari China, soalnya kita nggak mempersiapkan terlalu banyak unit seperti yang sekarang di-booking,” ujar Shuo.

    “Ya jadi kita nggak mau customer tunggu terlalu lama, jadi kita usahakan mempercepat produksi untuk bisa memenuhi permintaan pasar dengan lebih cepat,” lanjutnya.

    Chery menjanjikan bagi 300 pembeli pertama, unitnya akan dikirim pada Desember 2024 ini. Selain itu, mereka tetap mengejar produksi agar tetap bisa diantar ke konsumen sebelum tahun baru.

    Chery J6 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Menariknya, Chery Sales Indonesia mencatat bahwa model dan tipe yang paling laris dari mobil listrik offroad pertama di Indonesia ini adalah yang tipe tertingginya, J6 iWD.

    “70 persen all wheel drive atau yang kita bilangnya Intelligent Wheel Drive,” ujar Shuo.

    Perlu diketahui, Chery J6 dijual dalam dua tipe yakni J6 RWD dan J6 iWD. Selain itu, Chery Sales Indonesia juga menghadirkan J6 edisi khusus, yakni Phantom Edition yang hadir tampilan lebih garang.

    Soal spesifikasinya, mobil listrik offroad pertama di Indonesia ini diklaim menggunakan baterai berkapasitas 69,77 kWh. Diklaim jarak tempuhnya tembus 418 km di tipe iWD dan 426 km di tipe RWD.

    Chery menjual mobil listrik bergaya boxy yang menggunakan rangka aluminium ini dengan harga mulai dari Rp 498 juta untuk tipe RWD dan Rp 558 juta untuk tipe iWD. Sementara untuk J6 edisi khusus alias Phantom Edition dibanderol mulai dari Rp 548 juta hingga Rp 608 juta.

    (mhg/lth)

  • Pak Prabowo, Ini Ada Saran Supaya Program Hilirisasi Berjalan Benar

    Pak Prabowo, Ini Ada Saran Supaya Program Hilirisasi Berjalan Benar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat Kajian Strategis dan Internasional (Centre for Strategic and International Studies/CSIS) menyampaikan perlunya evaluasi terhadap program hilirisasi nikel yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.

    Peneliti Departemen Ekonomi CSIS Indonesia, Deni Friawan menilai program hilirisasi nikel sejauh ini belum memberikan hasil yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dari lambatnya adopsi kendaraan listrik di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.

    Ia lantas mengusulkan beberapa rekomendasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun peta jalan atau roadmap pengembangan kendaraan listrik di tanah air. “Tantangan saat ini masih besar di EV. Apa rekomendasinya?,” kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    Misalnya seperti diversifikasi investasi. Menurutnya, Indonesia harus mendiversifikasi sumber investasi, karena Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada satu negara, seperti China. “Kalau kita cuma tergantung sama China ternyata pasarnya enggak di sana itu kita akan dirugikan,” ujarnya.

    Kemudian, pembangunan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, seperti stasiun pengisian daya perlu menjadi prioritas, agar adopsi EV di Indonesia lebih masif lagi. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya diversifikasi dalam pengembangan teknologi baterai.

    “Yang paling penting adalah karena ada tren teknologi yang mungkin berubah kita enggak boleh main di satu baterai aja di baterai apa pertaruhannya di MNC saja tapi juga perlu di LFP bateri itu kira-kira yang dapat kami sampaikan,” katanya.

    Semula, Deni mengungkapkan bahwa meskipun pemerintah Indonesia telah mengucurkan berbagai insentif untuk mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) di dalam negeri. Namun nyatanya, hingga kini realisasinya masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand

    Ia pun membeberkan bahwa meski ada subsidi besar-besaran, seperti diskon Rp7 juta untuk pembelian motor listrik, pembebasan pajak kendaraan tahunan, dan keringanan pajak lainnya untuk pembelian mobil listrik, namun tingkat adopsi EV di Indonesia masih belum signifikan.

    “Nah ini kita lihat bahwa walaupun sudah dengan berbagi insentif adopsi EV masih rendah dan itu kalah jauh dari Thailand ataupun dari Singapura. Targetnya masih jauh dari target yang sudah kita tetapkan,” kata Deni.

    Ia lantas menyoroti beberapa tantangan utama yang menghambat percepatan transisi ke kendaraan listrik di Indonesia. Beberapa diantaranya yakni seperti pemanfaatan teknologi dan ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai.

    Adapaun pengembangan infrastruktur seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yanh belum merata menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan kendaraan listrik di dalam negeri. Selain itu, perubahan teknologi global juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

    Saat ini, teknologi baterai baru seperti Lithium Iron Phosphate (LFP) yang lebih murah mulai menjadi pilihan di pasar global. Hal ini bisa berdampak pada daya saing Indonesia yang masih fokus pada produksi baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt (NMC).

    “Dan yang kedua bahwa ada tantangan teknologi sekarang ada yang namanya LFP selain NMC dan ini murah. Jadi kalaupun kita punya reserve apakah ke depan akan seperti itu karena orang merasa karena ini sangat bergantung kepada Indonesia dan harganya mahal lebih mending ambil yang murah. Kalau teknologi mengarah ke sana atau ke hidrogen apa yang kita punya dan bangun sekarang bisa jadi useless yang harus kita perhatikan. Jangan terlalu fokus di sini,” katanya.

    (pgr/pgr)

  • Serupa, China dan Indonesia dalam Perkembangan Kendaraan Listrik

    Serupa, China dan Indonesia dalam Perkembangan Kendaraan Listrik

    Jakarta

    Maxus sudah hadir di Indonesia dan siap menantang beberapa produsen yang telah lebih dahulu bermain di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) premium.

    Tidak membawa mobil Internal Combustion Engine (ICE) alias mobil bensin, Maxus memilih untuk membawa dua mobil listrik langsung dan siap memanjakan konsumen di tanah air. Bicara soal perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, Maxus menilai, Indonesia memiliki fase yang sama layaknya China.

    Seperti yang disampaikan Overseas Regional Manager SAIC MAXUS AUTOMOTIVE CO., LTD, Zhang Wei. Lelaki yang kerap disapa Zhang Wei, ini menilai tantangan dan proses pertumbuhan industri otomotif di Indonesia sama seperti di China.

    “Proses EV di satu negara itu sama saja, di China kami memulai dengan kendaraan komersial yakni bus listrik, dan heavy duty truck, trus logistik, namun di Indonesia langkah pertamanya diawali dengan kendaraan penumpang yang didukung oleh regulasi untuk berkembang. Dan kami melihat, Indonesia memiliki potensi (industri kendaraan listrik),” ujar Wei.

    Dalam kesempatan yang sama Chief Operating Officer PT Indomobil Energi Baru, Yudhy Tan menambahkan, di saat industri otomotif kendaraan listrik di Indonesia baru tumbuh peran Maxus di Indonesia akan memberi warna baru untuk pasar Indonesia.

    Pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, diikuti model dan merk baru yang masuk Indonesia, salah satunya Maxus. Pada hari pertama GJAW 2024, produsen mobil listrik asal Tiongkok yang diboyong Indomobil Group sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) tersebut resmi meluncurkan dua MPV listrik andalannya Mifa 7 dan Mifa 9. Foto: Rifkianto Nugroho

    “Ini (Maxus) brand baru, namanya perjalanan kan pasti ada lika-liku dan kami menikmati perjalanan ini. kami membutuhkan banyak sinergi Indomobil group dan SAIC, tapi PR (pekerjaan rumah)-nya masih banyak,” ucap Yudhy.

    “Salah satunya bagaimana meyakinkan konsumen Indonesia. Begitu juga dengan team dealer, kalau kami bisa bekerja sama, dengan semangat yang sama, Maxus bisa menjadi brand pilihan dalam jangka waktu yang lama. Kami percaya saat semuanya bersinergi pasti maxus akan sukses, dan kami ingin memberikan pelayanan terbaik karena berawal dari konsumen berujung pada konsumen,” Yudhy menambahkan.

    Saat ini Maxus memperkenalkan Mifa 7 dan Mifa 9 di Indonesia, berikut spesifikasinya:

    Spesifikasi Maxus Mifa 7

    Mifa 7 dilengkapi dengan baterai 90 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 480 km (WLTC kombinasi) dalam sekali pengisian daya. Sistem pengisian cepat DC 130 kW dapat mengisi daya baterai dari 30-80 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit, memudahkan pengemudi untuk melanjutkan perjalanan tanpa khawatir kehabisan daya.Fitur keamanan dan keselamatannya juga lengkap.

    Mifa 7 telah dilengkapi berbagai sistem bantuan canggih seperti Adaptive Cruise Control, Lane-Keeping Assist, dan Automated Emergency Braking. Fitur-fitur ini bekerja untuk meningkatkan keselamatan dengan membantu pengemudi dalam menjaga jarak aman dan menjaga kendaraan tetap berada di jalurnya.

    Spesifikasi Maxus Mifa 9

    Mifa 9 ditenagai motor listrik 180 kW yang bisa menghasilkan torsi 350 Nm secara instan. Penantang Toyota Alphard ini juga dilengkapi dengan intelligent driving modes seperti Normal, Power, dan Eco, memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan gaya mengemudi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perjalanan.

    Sangat ideal untuk perjalanan sehari-hari di kota-kota padat atau di jalan tol. MIFA 9 dibekali baterai 90 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 435km (WLTC kombinasi) dalam sekali pengisian daya. Dengan sistem pengisian cepat DC 130 kW, baterai dapat terisi dari 30% hingga 80% dalam waktu hanya sekitar 30 menit, memungkinkan pengemudi untuk segera melanjutkan perjalanan tanpa khawatir kehabisan daya.

    (lth/rgr)

  • Aletra dan Geely di Indonesia Berbeda!

    Aletra dan Geely di Indonesia Berbeda!

    Jakarta

    PT Aletra Mobil Nusantara resmi memperkenalkan dan mulai menjual mobil listrik Aletra L8 EV pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Jika melihat langkah Aletra di Indonesia, Aletra merupakan produk hasil kerjasama strategis antara Aletra dan Livan Auto, bagian dari Geely Auto Group.

    Lalu bagaimana posisi Aletra saat Geely benar-benar comeback ke Indonesia? Technical Director Aletra, Joko Purwanto pun menuturkan kepada detikOto, bahwa bisa dipastikan Aletra dan Geely di Indonesia merupakan identitas yang berbeda.

    “Positioning Aletra dengan Geely, kami memang identitas yang terpisah. Artinya Livan Auto bagian dari Geely auto group, kami Aletra berpartner dengan Livan Auto,” ucap Joko.

    Sebagai catatan, Aletra di Indonesia memboyong Aletra L8 EV dalam 2 varian baterai: varian untuk jarak tempuh pendek (Short Range) di 415 Km dan varian untuk jarak tempuh panjang (Long Range) di 540 Km. Varian Long Range dibanderol dengan harga mulai dari Rp 448 juta, dengan teknologi Short Blade Bulletproof Battery berkapasitas 64,7 kWh, dengan garansi baterai 8 tahun/ 500.000 Km. Varian Short Range dibanderol dengan harga mulai dari Rp 415 juta, dengan teknologi LFP Battery dengan kapasitas 50,4 kwh dengan garansi baterai 8 tahun / 200.000 Km.

    “Namun itu merupakan harga perkenalan untuk 200 SPK pertama selama GJAW 2024. Selama GJAW 2024, Aletra L8s EV Rp 458 juta (dengan charger) dan Rp 448 juta (tanpa Charger). Untuk Aletra L8 EV Rp 425 juta (dengan charger), dan Rp 415 juta (tanpa charger),” kata Joko di GJAW 2024 beberapa waktu kemarin.

    PT Aletra Mobil Nusantara meluncurkan mobil listrik Aletra L8 EV di GJAW 2024. Rival BYD M6 ini dibanderol dengan harga mulai Rp 415 juta. Foto: Pradita Utama

    “Untuk normal Price Aletra L8s EV memiliki harga Rp 488 juta (dengan charger) dan Rp 478 juta (tanpa Charger). Untuk Aletra L8 EV Rp 445 juta (dengan charger), dan Rp 435 juta (tanpa charger),” Joko menambahkan.

    Rival BYD M6 ini diklaim memiliki kenyamanan berkendara dan hal tersebut menjadi andalan ALETRA L8 EV. Hal tersebut berkat Teknologi “Active Comfort Suspension” ALETRA L8 EV karena suspensi dirancang secara canggih dapat meredam hentakan saat pengemudi melewati jalanan yang kurang baik. Performa pun tidak perlu diragukan dengan kecepatan tertinggi 160 km/jam, putaran maksimum per menit (maximum rpm) 12.000 rpm dan waktu kurang dari 11 detik untuk mencapai kecepatan dari 0 ke 100 km/jam.

    Dengan kualitas dan keamanan yang menjadi perhatian utama, sejumlah fitur keamanan telah disematkan di Aletra L8 EV, seperti 4 kantung udara (airbags), ISOFIX (International Standard Organizations Fix) untuk keselamatan anak, ABS (Anti-Lock braking system), EBD (Electronic brake-pressure distribution), BA (Brake assist), TSC (Traction control system), VSC (Vehicle stability control), dan HAC (Hill-start assist control).

    Soal tampilan Aletra L8 EV mengusung sejumlah fitur seperti terdapat atap panoramik, spoiler dengan lampu henti, Lampu depan (headlight) LED dengan DRL (Daylight running light), lampu sambut (welcome light), lampu depan otomatis, lampu follow-me-home, pengatur tinggi lampu depan lampu kabut depan dan belakang, lampu belok (turn assist light), velg alloy aero two-tone 18 inci dan ban Hankook ION EVO performa tinggi.

    Lari ke bagian interior Aletra L8 EV yang tampak berkelas pun tidak kalah menariknya, seperti gagang kemudi dan trim pintu soft panel dengan jahitan-jahitan asli, panel konsol tengah bermotif kayu gelap dengan aksen warna hitam, jok depan elektronik dengan penyesuaian 6 arah, jok captain di baris kedua dengan sandaran tangan, serta penyesuaian roda kemudi miring & teleskopik.

    (lth/rgr)

  • Punya Banyak Fitur Canggih, Mobil Listrik VF e34 Siap Kuasai Pasar RI

    Punya Banyak Fitur Canggih, Mobil Listrik VF e34 Siap Kuasai Pasar RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – VinFast telah menghadirkan mobil listrik canggih VF e34 dengan mengkombinasikan fitur, harga inklusif, dan nilai kuat. VF e34 pun dibuat dengan baik dan dipercaya bakal memberikan dampak yang signifikan di pasar Indonesia.

    Kendaraan listrik inovatif ini sendiri menawarkan alternatif menarik bagi konsumen Indonesia dan membuka jalan bagi era pertumbuhan baru bagi merek otomotif Vietnam yang terdaftar di Nasdaq.

    Ahli otomotif, Tran Huy Dong mengatakan VF e34 adalah pencapaian teknologi yang luar biasa. Menurutnya, sebagai kendaraan listrik perdana, VF e34 menandai tonggak penting yang diciptakan oleh para tenaga ahli dari Vietnam.

    “Ketika VinFast memperluas jejak globalnya, VF e34 juga akan menjadi model pertama perusahaan yang memasuki pasar Indonesia. Sejumlah fitur yang membedakan VF e34 dari model bertenaga bensin dan diesel dalam kisaran harganya. Selain itu, fitur-fitur tersebut meliputi kontrol jelajah adaptif, deteksi titik buta, mode hewan peliharaan, manajemen dan sinkronisasi akun, panggilan elektronik otomatis dan bantuan pinggir jalan, serta peringatan gangguan,” rinci Tran dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (29/11/2024).

    VF e34 benar-benar memanjakan pemiliknya dengan fitur-fitur canggih, seperti adaptive cruise control, blind spot detection, pet mode, manajemen dan sinkronisasi akun, auto e-call dan bantuan darurat, serta peringatan intruksi.

    Debut Mobil Listrik VinFast: Sebuah Lompatan Teknologi Masa Depan

    VinFast telah membuat pernyataan berani dengan menghadirkan VF e34. Tidak heran jika pakar veteran Silicon Valley, Bui Trong Hieu, mengatakan bahwa VF e34 memiliki model inovatif dengan teknologi yang benar-benar serius. Hal ini menurutnya, menandakan keseriusan VinFast tentang teknologi masa depan.

    Kecerdasan canggih VF e34 selaras dengan strategi yang diadopsi oleh produsen mobil listrik terkemuka, dalam menawarkan alternatif menarik bagi konsumen untuk kendaraan bertenaga bensin tradisional. Meskipun dikemas dengan teknologi mutakhir, pembeda sejati VinFast terletak pada keterjangkauannya.

    Perusahaan telah menantang ekspektasi dengan menawarkan VF e34 dengan harga yang kompetitif, mulai dari Rp 408.200.000 (dengan baterai) dan Rp 314.000.000 (dengan langganan baterai).

    Di Vietnam, beberapa faktor telah berkontribusi terhadap penetrasi pasar VF e34 yang cepat. Kehadiran merek VinFast yang mapan dan komitmen terhadap keberlanjutan telah memperkuat posisinya. Selain itu, fitur-fitur berteknologi tinggi pada mobil listrik, termasuk sistem bantuan pengemudi yang canggih dan fungsi-fungsi yang berpusat pada pengguna, telah diterima dengan baik oleh konsumen dalam negeri.

    Para ahli memuji teknologi pintar VF e34 karena memenuhi standar internasional. Desain intuitif dan fitur-fitur yang mudah digunakan pada kendaraan ini meningkatkan pengalaman berkendara, menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengemudi Vietnam.

    Dengan kapasitas baterai yang kuat hingga 42 kWh, VF e34 memberikan jangkauan yang mengesankan sejauh 319 kilometer dengan sekali pengisian daya (NEDC). Kendaraan listrik Vietnam yang inovatif ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan ke tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga nasional, yang memperkuat posisi Vietnam di panggung otomotif global.

    Selain itu, harga VF e34 yang inklusif dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bensin di segmennya menjadikannya pilihan menarik.

    Keterjangkauan Mendorong Penerapan Elektrifikasi

    Dr. Hieu mengaitkan harga inklusif VinFast dengan kebijakan langganan baterainya yang inovatif, serta meringankan beban biaya awal bagi konsumen. Baterai biasanya merupakan bagian penting dari nilai kendaraan, dan pendekatan VinFast secara efektif mengurangi biaya ini.

    Model langganan baterai inovatif VinFast awalnya menghadapi skeptisisme dari konsumen Vietnam yang terbiasa memiliki kendaraan secara langsung. Namun, manfaat kebijakan tersebut secara bertahap mendapatkan daya tarik, yang menyebabkan semakin banyak pelanggan memilih langganan baterai bulanan.

    Dengan memisahkan biaya baterai dari harga pembelian kendaraan, VinFast menawarkan titik masuk yang lebih terjangkau ke pasar kendaraan listrik. Strategi ini tidak hanya mengurangi beban keuangan awal tetapi juga membebaskan konsumen dari risiko dan masalah perawatan yang terkait dengan paket baterai. Penghematan yang dihasilkan dapat dialokasikan kembali untuk biaya lain atau investasi jangka panjang.

    Selain itu, Dr. Hieu memperkirakan bahwa biaya pengoperasian jangka panjang kendaraan listrik, termasuk perawatan, akan jauh lebih rendah daripada mobil bertenaga bensin dan diesel.

    Sebuah studi di AS mengonfirmasi tren ini dan menyoroti biaya perawatan yang jauh lebih rendah terkait dengan kendaraan listrik selama periode lima tahun. Tidak adanya komponen keausan tradisional, seperti oli mesin, filter udara, dan filter bahan bakar, kendaraan listrik sangat berkontribusi pada penghematan ini.

    Dengan menawarkan VF e34, SUV listrik segmen C, VinFast telah membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses oleh konsumen yang lebih luas. Langkah strategis ini memposisikan VinFast untuk berekspansi ke segmen pasar lain karena VF e34 mendapatkan daya tarik dan membangun kepercayaan konsumen.

    Terkenal dengan pendekatan yang berfokus pada pelanggan, masuknya VinFast ke pasar Indonesia ditandai dengan komitmen kuat terhadap kepuasan pelanggan.

    Selain harga kompetitif dan kualitas yang luar biasa, VinFast menawarkan garansi komprehensif yang melampaui standar industri. VF e34 hadir dengan garansi kendaraan 10 tahun yang murah hati dan garansi baterai jarak tempuh tak terbatas. Bagi mereka yang memilih program langganan baterai, VinFast menyediakan perawatan dan penggantian baterai gratis jika kapasitas baterai turun di bawah 70%.

    Dedikasi VinFast terhadap kepuasan pelanggan semakin meluas. Di Indonesia, produsen mobil ini menawarkan jaminan nilai jual kembali yang unik sebesar 73% hingga tiga tahun, dan memastikan pengembalian investasi yang besar bagi pembeli. Jaminan luar biasa ini memperkuat komitmen VinFast untuk memberikan nilai tak tertandingi bagi pelanggannya.

    (dpu/dpu)