Transportasi: mobil listrik

  • Dua Perusahaan Kolaborasi Genjot Pengguna Mobil Listrik di Indonesia – Page 3

    Dua Perusahaan Kolaborasi Genjot Pengguna Mobil Listrik di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Coocaa, merek elektronik terkemuka, dan Wuling Motors, produsen kendaraan listrik terkemuka, meluncurkan kolaborasi strategis untuk kampanye Double 11 & 12 di Indonesia sekaligus memperluas pasar mobil listrik di Indonesia.

    Bertajuk “Smart Rides, Healthy Views: Experience the No.1 with Wuling & Coocaa”, inisiatif ini memperkenalkan kombinasi unik teknologi mobil listrik dan hiburan rumah modern.

    Kampanye yang berlangsung mulai November hingga Desember 2024 ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan menawarkan pengalaman belanja yang inovatif.

    Konsumen berkesempatan memenangkan hadiah menarik, termasuk mobil listrik Wuling Binguo EV, melalui undian pembelian TV pintar Coocaa.

    Inovasi Bersama untuk Masa Depan

    Coocaa menghadirkan TV pintar seri unggulan seperti Y73 Pro Matte Screen QLED+ dengan fitur anti-glare, low blue light, dan teknologi Flicker-Free. Dengan desain ramping tanpa bingkai, TV ini dirancang untuk memberikan pengalaman menonton yang nyaman dan aman bagi mata.

    Sementara itu, Wuling memamerkan mobil listrik Binguo EV, yang menawarkan jangkauan hingga 410 km dengan sekali pengisian.

    Dilengkapi fitur modern seperti layar sentuh TFT 10,25 inci dan pengisian cepat dalam waktu 4-5 jam, Binguo EV menjawab kebutuhan akan kendaraan ramah lingkungan dan efisien.

    Promosi Menarik dan Lokasi Pameran

    Kampanye ini mencakup promosi besar-besaran di berbagai pusat perbelanjaan seperti Mall Kelapa Gading dan Summarecon Mall Bekasi, serta promosi digital melalui TikTok dan Shopee Live. Konsumen dapat menikmati penawaran khusus di platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

    Pembelian TV Coocaa tipe tertentu, baik secara daring maupun luring, memungkinkan konsumen untuk mengikuti undian berhadiah mobil listrik Wuling dan produk TV gratis.

     

  • SUV Listrik Baru Wuling Terdaftar di Indonesia, Begini Wujudnya

    SUV Listrik Baru Wuling Terdaftar di Indonesia, Begini Wujudnya

    Jakarta

    Wuling tampaknya akan menambah lini mobil listriknya di Indonesia. SUV bertenaga listrik terbaru dari Wuling sudah terdaftar di Indonesia.

    Di China, SAIC-GM-Wuling memiliki beragam model mobil listrik. Sedangkan di Indonesia, Wuling baru menjual tiga mobil listrik yaitu Wuling Air ev, Wuling BinguoEV dan Wuling Cloud EV.

    Sepertinya mobil listrik Wuling di Indonesia akan bertambah lagi. Buktinya, Wuling baru saja mendaftarkan desain mobil listrik berbentuk SUV di Indonesia. Desain SUV listrik Wuling itu terdaftar di Berita Resmi Desain Industri No. 68/DI/2024 yang dirilis Direktorat Hak Cipta dan Design Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.

    SUV Listrik Terbaru Wuling, Baojun Yunhai Terdaftar di Indonesia. Foto: Dok. Berita Resmi Desain Industri

    Dalam dokumen itu, tampak ada sebuah desain SUV yang didaftarkan oleh SAIC GM WULING AUTOMOBILE CO., LTD yang beralamat di China. Desain mobil itu identik dengan SUV lima tempat duduk Wuling di China yang dijual dengan nama Baojun Yunhai.

    Baojun Yunhai, SUV Listrik Baru dari Wuling Foto: Dok. Baojun Automobile

    Di negara asalnya, Baojun Yunhai ditawarkan sebagai SUV listrik. Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.541 mm, lebar 1.880 mm dan tinggi 1.608 mm. SUV listrik terbaru Wuling ini memiliki jarak sumbu roda 2.750 mm.

    Baojun Yunhai versi EV memiliki area tertutup yang lebih besar dan terdapat panel trim hitam di bawah lampu depan sebagai dekorasi. Lampu utamanya menyerupai angka ‘7’. Dari samping, mobil ini mengadopsi gagang pintu tradisional.

    Baojun Yunhai, SUV Listrik Baru dari Wuling Foto: Dok. Baojun Automobile

    Mobil ini akan dilengkapi dengan motor listrik 150 kW model TZ210XS2F0 dan paket baterai lithium iron phosphate. Baojun Yunhai diklaim bisa dipacu hingga 170 km/jam.

    Baojun Yunhai disebut akan menjadi SUV pintar dengan daya jangkau yang jauh. Mobil ini memiliki sistem ADAS berkat adanya Lidar dan kamera. Diklaim, mobil listrik ini bisa menjangkau jarak hingga 600 km.

    Selain versi EV, Baojun Yunhai juga akan ada versi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Dikutip Carnewschina, Baojun Yunhai versi PHEV ditenagai oleh mesin 1,5 liter natural aspirated dengan daya maksimum 78 kW ditambah motor listrik dan baterai lithium iron phosphate.

    (rgr/dry)

  • Tak Cuma Pabrikan Jepang, Produsen China Juga Tunggu Insentif Mobil Hybrid

    Tak Cuma Pabrikan Jepang, Produsen China Juga Tunggu Insentif Mobil Hybrid

    Jakarta

    Insentif untuk kendaraan hybrid rupanya tidak hanya dinanti pabrikan Jepang. Produsen China pun menanti keputusan pemerintah terkait insentif mobil hybrid itu.

    Mobil hybrid disebut-sebut akan mendapatkan insentif. Usulan insentif mobil hybrid itu juga sudah diusulkan masuk dalam pembahasan dalam rapat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    Insentif mobil hybrid itu cukup dinanti oleh pabrikan Jepang. Seperti diketahui, mobil Jepang memang cukup dominan dengan deretan produk hybridnya. Tapi rupanya, insentif mobil hybrid juga dinantikan produsen China. BYD salah satunya yang masih menunggu keputusan pemerintah terkait insentif mobil hybrid.

    Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan menegaskan, saat ini pihaknya masih terus mengikuti kebijakan pemerintah. Pun termasuk dengan rencana insentif mobil hybrid.

    “Kalau ternyata ada perlu masa untuk produk transisi sebelum ke full EV diperlukan hybrid ya sebenarnya BYD pun sangat advanced di produk PHEV ya, bukan hanya hybrid biasa tapi PHEV ya,” ungkap Luther saat berbincang dengan awak media di Hong Kong belum lama ini.

    Soal produk pun bukan masalah bagi BYD. Terkenal sebagai raja mobil listrik dunia, BYD juga memiliki deretan mobil berteknologi hybrid, utamanya plug-in hybrid. Kalaupun nanti aturannya turun, BYD juga sudah siap memboyongnya ke Tanah Air.

    “Kalau kita lihat perkembangan hybrid biasa aja cukup signifikan, artinya acceptance masyarakat tinggi, apalagi yang masuk teknologi lebih canggih, rangenya lebih panjang tinggal memang favorable policy yang membuat harga PHEV lebih terjangkau,” lanjut Luther.

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya sudah mengusulkan stimulus berupa insentif pada mobil hybrid. Dia menambahkan rancangan insentif ini merupakan langkah pemerintah sebelumnya yang pernah menerapkan program Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) selama pandemi COVID-19.

    “Seperti apa insentifnya, bisa saja seperti PPnBM DTP, dan lain sebagainya. Besarnya seperti apa, tolong jangan ditanya sekarang. Karena masih dibahas internal pemerintah,” jelas Agus.

    “Kalau kita sudah sepakat dengan internal pemerintah, saya kira bisa bergulirnya betul-betul efektif jalan itu early next year (awal tahun depan),” jelas dia.

    (dry/rgr)

  • Persaingan Ketat di Balik Merosotnya Bisnis Nissan

    Persaingan Ketat di Balik Merosotnya Bisnis Nissan

    Jakarta

    Nissan kini tengah menghadapi masa sulit yang mengancam kelangsungan bisnisnya. Berbagai tantangan, mulai dari persaingan dengan mobil listrik murah asal China hingga tekanan regulasi di pasar utama, membuat produsen otomotif asal Jepang ini berada dalam situasi keuangan yang genting.

    Mengutip Dailymail, penjualan global Nissan menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Pada paruh pertama tahun fiskal 2024, penjualan turun 3,8 persen menjadi 1,59 juta unit. China sebagai salah satu pasar terbesar Nissan bahkan mengalami penurunan yang lebih tajam, yakni mencapai 14,3 persen. Kondisi ini semakin diperburuk oleh maraknya mobil listrik murah dari China yang menawarkan harga kompetitif dan berhasil merebut pangsa pasar global. Jika kondisi ini terus berlanjut, Nissan diperkirakan akan menghadapi utang terbesar dalam sejarahnya pada 2026, yang bisa mencapai $5,6 miliar atau setara Rp 85 triliun.

    Langkah Pemangkasan untuk Bertahan

    Untuk menghadapi tekanan ini, Nissan mengambil berbagai langkah efisiensi. Perusahaan mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerja dan pengurangan kapasitas produksi hingga 20 persen di 25 jalur produksinya. Upaya ini bertujuan untuk menghemat biaya operasional sebesar $2,6 miliar atau setara Rp 40 triliun pada tahun ini.

    Selain itu, Nissan menunda peluncuran sejumlah model baru dan menjual sebagian besar sahamnya di Mitsubishi Motors. CEO Nissan, Makoto Uchida, secara simbolis memotong gajinya hingga 50 persen untuk menunjukkan komitmen perusahaan dalam menghadapi krisis ini.

    Persaingan Ketat di Sektor Elektrifikasi

    Menurut laporan Forbes, tertinggal dalam pengembangan kendaraan listrik menjadi tantangan utama bagi Nissan. Hingga saat ini, perusahaan hanya memiliki dua model kendaraan listrik yang dijual secara global. Sementara itu, teknologi hybrid e-Power yang sukses di pasar domestik Jepang, belum diperkenalkan di Amerika Serikat, salah satu pasar otomotif terbesar dunia.

    Sebagai langkah untuk tetap bersaing, Nissan berkomitmen memangkas biaya produksi kendaraan listriknya hingga 30 persen. Namun, para analis menilai upaya ini belum cukup untuk melawan dominasi produsen mobil listrik asal China dan mobil hybrid dari pesaing seperti Toyota.

    Tekanan Regulasi di Inggris

    Di Inggris, Nissan juga menghadapi tekanan dari kebijakan Zero Emissions Vehicles Mandate (ZEV) yang mewajibkan produsen meningkatkan penjualan kendaraan listrik secara bertahap hingga larangan total kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel pada 2030. Kebijakan ini dinilai memberatkan, terutama bagi produsen yang belum memiliki portofolio kendaraan listrik murni dalam jumlah besar.

    Meski tengah menghadapi berbagai tantangan, Nissan masih memiliki beberapa produk unggulan yang diminati pasar. Model Rogue misalnya, tetap menjadi salah satu kendaraan terlaris di Amerika Serikat, sementara Qashqai dan Juke berhasil mempertahankan popularitasnya di Eropa.

    Namun, waktu terus berjalan bagi Nissan. Jika langkah strategis tidak segera diambil, perusahaan ini diperkirakan hanya memiliki waktu 12 hingga 14 bulan untuk bertahan. Selain mempertimbangkan penguatan kerja sama dengan produsen lain seperti Honda, Nissan juga harus mempercepat pengembangan teknologi kendaraan listrik dan meningkatkan efisiensi operasional untuk tetap kompetitif di pasar global.

    (rgr/dry)

  • Hyundai Ioniq 9 Bakal Dibawa ke Indonesia?

    Hyundai Ioniq 9 Bakal Dibawa ke Indonesia?

    Jakarta

    Hyundai Ioniq 9 baru saja diperkenalkan secara global. Mobil listrik bergaya SUV bongsor ini memiliki kapasitas tampung hingga 7 penumpang. Apakah Hyundai Ioniq 9 ini bakal dibawa ke Indonesia?

    Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan, Hyundai saat ini sedang mempertimbangkan membawa model Ioniq 9 tersebut ke Tanah Air.

    “Jadi kan kemarin baru saja di-launching Ioniq 9 secara global. Tentunya itu juga masuk dalam radar kita. Jadi ditunggu saja apakah kita akan memperkenalkan Ioniq 9 di Indonesia. Itu merupakan salah satu challenge untuk market Indonesia,” kata Frans di Jakarta belum lama ini.

    Hyundai Ioniq 9 Foto: Dok. Hyundai

    Sebagai informasi, Ioniq 9 menjadi mobil listrik berbentuk SUV tiga baris pertama yang dibangun di atas platform E-GMP milik Hyundai. Hyundai Ioniq 9 berukuran panjang 5.060 mm, lebar 1.980 mm, tinggi 1.790 mm, dengan jarak sumbu roda 3.130 mm.

    Hyundai menawarkan Ioniq 9 dengan pilihan motor tunggal penggerak roda belakang (RWD) dan motor ganda penggerak semua roda AWD. Mobil ini menggunakan baterai lithium-ion NCM berkapasitas 110,3 kWh.

    Dengan arsitektur listrik 800 volt, Ioniq 9 mendukung pengisian daya DC hingga 350 kW, yang menghasilkan pengisian ulang 10-80% hanya dalam 24 menit. Varian Long-Range RWD pada Ioniq 9 memiliki daya jangkau 620 km pada standar pengujian WLTP.

    Hyundai Ioniq 9 Foto: Dok. Hyundai

    Varian dasar Long-Range RWD mendapatkan motor as roda belakang tunggal yang menghasilkan tenaga 160 kW (218 PS) dan torsi 350 Nm. Sedangkan Long-Range AWD menambahkan motor as roda depan bertenaga 70 kW (95 PS) dan torsi 255 Nm.

    Varian teratas, Performance, mendapatkan sepasang motor 218 PS/350 Nm, yang memungkinkan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 5,2 detik. Untuk Long-Range AWD membutuhkan waktu 6,7 detik, sedangkan Long-Range RWD membutuhkan waktu 9,4 detik.

    Hyundai Ioniq 9 akan mulai dijual di Korea dan Amerika Serikat pada paruh pertama 2025. Kemudian menyusul di Eropa dan pasar lainnya. Mobil ini kemungkinan bakal menjadi mobil listrik termahal Hyundai, mengalahkan harga Hyundai Ioniq 5 N yang di Indonesia dibanderol Rp 1,3 miliaran.

    (lua/din)

  • BYD Jual Denza D9 Pesaing Alphard ‘Cuma’ Rp 800 Jutaan di China, Siapa Pembelinya?

    BYD Jual Denza D9 Pesaing Alphard ‘Cuma’ Rp 800 Jutaan di China, Siapa Pembelinya?

    Shenzhen

    BYD menjual MPV listrik Denza D9 seharga Rp 800 jutaan di China. Siapa pembeli MPV mewah rival Alphard Cs itu di Negeri Tirai Bambu?

    MPV mewah bertenaga listrik Denza D9 banyak memikat masyarakat di segmen premium China. Mobil listrik ini memang menyasar kalangan atas. Kendati demikian, merek premium di bawah naungan BYD ini punya banderol yang cukup kompetitif.

    Di negara asalnya, Denza D9 dibanderol mulai 379.000 yuan atau kalau dirupiahkan dengan kurs per hari ini Senin (2/12/2024) setara dengan Rp 828 jutaan. Dengan harga segitu, siapa pembeli Denza D9?

    “Kebanyakan penggunanya dari perusahaan umurnya 30-50 tahun. Banyak dari manajer perusahaan,” jelas Ding De Mau Specialist Product Dealer Denza Zhu Zi Lin soal konsumen Denza D9.

    Di China, MPV ini ditawarkan dengan dua opsi powertrain yaitu listrik dan PHEV. Versi PHEV juga tak kalah menarik. Apalagi kalau bicara soal jarak tempuh. Bila bensin terisi dan baterai terisi penuh, mobil bisa menjelajah sejauh 1.050 km. Sedangkan untuk versi listrik, memiliki jarak tempuh 620 km.

    Denza D9 juga ditawarkan dengan konfigurasi tempat duduk captain seat berkapasitas 4-seater dan 7-seater.

    “Versi 4-seater lebih mahal,” terang Ding tanpa menjabarkan lebih detail soal harganya.

    Spesifikasi Denza D9

    Soal dimensi, Denza D9 terbilang besar. MPV tanpa asap ini memiliki panjang 5.250 mm, lebar 1.950 mm, dan tinggi 1.920 mm. D9 itu lebih panjang 240 mm dan lebih lebar 100 mm ketimbang Toyota Alphard maupun Vellfire.

    Di bagian interior, Denza D9 menawarkan kenyamanan tingkat tinggi. Tim detikOto sudah menjajal langsung kenyamanan yang ditawarkan D9 saat berada di Shenzen. Material yang digunakan pun terbilang mewah yakni trim kayu asli, jok kulit Nappa, hingga headlining berbahan suede. Bila pegal-pegal di jalan, ada fitur pijat yang disajikan di kursi depan dan kursi baris kedua.

    Kalau kegerahan, jok yang sudah memiliki ventilasi itu bisa memberikan fungsi pendingin dalam sekejap. Ada juga kulkas dengan kapasitas 7,5 liter, panoramic sunroof, pengisi daya nirkabel 50 watt yang tertempel di jok, dan climate control.

    Fitur berbasis radarnya juga terbilang lengkap mulai dari autonomous emergency braking, adaptive cruise control dengan stop and go, lane centring assist, blind spot monitoring, front and rear cross traffic alert with auto brake and door opening warning.

    Di ASEAN, mobil ini sudah dijual di beberapa negara seperti Singapura, Kamboja, dan terbaru di Thailand. Di Negeri Gajah Putih itu, Denza D9 ditawarkan dalam dua tipe yaitu Premium dan Performance AWD. Tipe premium dibanderol seharga 1.999.900 baht yang setara dengan Rp 921 jutaan, sementara tipe Performance AWD harganya Rp 2.699.900 atau sekitar Rp 1,24 miliaran.

    (dry/din)

  • Dewan Energi Nasional Tekankan Strategi Multi-Pathway dalam Transisi EV

    Dewan Energi Nasional Tekankan Strategi Multi-Pathway dalam Transisi EV

    Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Energi Nasional (DEN) menekankan pentingnya strategi multi-pathway yang memanfaatkan beragam sumber daya sebagai upaya transisi menuju elektrifikasi otomotif (electric vehicle/EV).

    Pasalnya, sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan pengembangan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) membutuhkan anggaran yang cukup besar, termasuk insentif dari pemerintah.

    Anggota Dewan Energi Nasional Agus Pramono mengatakan, seharusnya transisi elektrifikasi otomotif perlu memanfaatkan berbagai sumber daya, tidak hanya memfokuskan pada satu jenis powertrain tertentu.

    “Untuk menjalankan program transisi energi khususnya di sektor transportasi, harus dijalankan dengan istilahnya multi-pathway. Jadi apa yang ada harus dijalankan, selama kita punya sumber daya alam dan sumber daya manusianya,” ujarnya dalam diskusi program Factory Hub di kanal YouTube Bisniscom, dikutip Minggu (1/12/2024).

    Lebih lanjut dia mengatakan, Indonesia juga perlu mencontoh berbagai negara yang telah memanfaatkan bahan bakar alternatif jenis bioetanol, salah satunya Brasil yang telah mengembangkan bioetanol sejak 1970-an.

    Adapun, bioetanol merupakan bahan bakar alternatif dari nabati seperti tebu, singkong atau jagung yang dapat dicampur dengan bensin dalam kendaraan bermotor pada konsentrasi hingga 10%.

    “Kemudian pemerintah Jepang mendeklarasikan mereka akan menggunakan bioetanol E10 pada tahun 2030, dan itu peraturan akan diselesaikan selambatnya pertengahan 2025,” katanya.

    Sejauh ini, di Indonesia, implementasi penggunaan campuran bioetanol 5% pada bensin, yang dikenal dengan istilah E5, ini secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 10% pada 2029. 

    Kendati demikian, progres pengembangan bioetanol itu tergolong lambat, sebab jika mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015, seharusnya Indonesia sudah menggunakan campuran etanol sebesar 20% pada 2025. 

    “Artinya, setiap negara itu akan melakukan transisinya dengan cara mereka sendiri, salah satunya supaya kehidupan ekonomi sosial mereka itu tidak terganggu dan masih tetap jalan,” jelas Agus.

    Di Indonesia, saat ini sudah ada berbagai pilihan kendaraan elektrifikasi, seperti BEV, hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), hingga flexy fuel yang menggunakan bioetanol. Menurut Agus, semua jenis powertrain itu harus dikembangkan secara optimal.

    “Kalau di Indonesia ini sudah ada biofuel, ada BEV, ada hybrid kemudian ada plug-in hybrid (PHEV), ada hidrogen. Kita punya sumber dayanya semua kok, jalankan saja semuanya,” pungkasnya.

  • Kelar Jalani Tes Pamungkas, Range Rover Electric Meluncur Tahun Depan!

    Kelar Jalani Tes Pamungkas, Range Rover Electric Meluncur Tahun Depan!

    Jakarta

    Peluncuran Range Rover Electric semakin dekat. Mobil listrik mewah tersebut kini tengah menjalani pengujian tahap akhir. Mobil ini diharapkan dapat menjadi standar baru bagi SUV listrik mewah dengan kemampuan off-road dan ketahanan di berbagai kondisi ekstrem.

    Mengutip AutoCar, pengujian terbaru dilakukan di gurun Uni Emirat Arab dengan suhu mencapai 50°C dan kelembapan hingga 90%. Uji coba ini bertujuan untuk memastikan sistem manajemen termal terbaru yang dipasang pada Range Rover Electric dapat memberikan kenyamanan maksimal di dalam kabin.

    Range Rover Electric juga diuji mendaki Big Red, bukit pasir setinggi 300 kaki di Sharjah, Uni Emirat Arab. Pada pengujian ini, JLR menguji sistem Intelligent Torque Management terbaru. Sistem tersebut akan menggantikan sistem kontrol traksi berbasis ABS. Sistem ini mampu mendistribusikan tenaga ke motor listrik dengan waktu reaksi hanya satu milidetik, jauh lebih cepat dibandingkan teknologi sebelumnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mobil ini berhasil mendaki bukit pasir hingga lima kali berturut-turut tanpa penurunan performa. Hal tersebut membuktikan keandalannya di medan yang menantang.

    Range Rover Electric. Foto: Doc. Nick Dimbleby

    Beralih ke desainnya, Range Rover Electric tetap mempertahankan desain khas Range Rover. JLR menegaskan bahwa desain modernis mobil ini tetap setia pada warisan keluarga Range Rover. Secara visual, desain model listrik ini hampir sama dengan versi mesin pembakaran internal (ICE) yang diluncurkan pada 2022.

    Range Rover Electric akan dilengkapi sistem pengisian daya sebesar 800V untuk mendukung efisiensi pengisian daya. Selain itu, JLR juga menjanjikan kemampuan off-road yang setara dengan model ICE, termasuk kemampuan menerjang air hingga kedalaman 850 mm dan menarik beban berat.

    Menariknya, platform mobil ini juga dirancang untuk mendukung teknologi hidrogen. Hal tersebut membuka peluang bagi pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen di masa depan.

    Range Rover Electric. Foto: Doc. Nick Dimbleby

    Range Rover Electric akan diproduksi di pabrik Solihull, Inggris, bersama dengan versi mild-hybrid dan plug-in hybrid. Pada tahap awal, baterai akan dipasok oleh pihak ketiga. Namun nantinya baterai tersebut akan digantikan oleh baterai yang dibuat di Gigafactory Somerset milik Tata selaku induk perusahaan JLR.

    Dengan serangkaian uji coba ketat dan teknologi inovatif, Range Rover Electric diprediksi menjadi SUV listrik mewah yang mampu bersaing di pasar global. Peluncurannya yang direncanakan tahun depan menjadi langkah penting bagi JLR dalam mencapai target nol emisi pada 2036.

    (sfn/lua)

  • Momen Airlangga Jajal Mobil Listrik di Gaikindo Jakarta Auto Week

    Momen Airlangga Jajal Mobil Listrik di Gaikindo Jakarta Auto Week

    Momen Airlangga Jajal Mobil Listrik di Gaikindo Jakarta Auto Week

  • Bisa Diajak ‘Kerja Keras’, Ini Peminat Mobil Listrik Chery J6 di Indonesia

    Bisa Diajak ‘Kerja Keras’, Ini Peminat Mobil Listrik Chery J6 di Indonesia

    Jakarta

    Hadirnya Chery J6, mobil listrik offroad pertama di Indonesia, memperluas pasar pembeli hingga mendorong pengusaha untuk menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional.

    Tak tanggung-tanggung, Chery Indonesia mengklaim mobil listrik terbaru mereka itu diincar pengusaha bidang agribisnis hingga pertambangan. Hal itu lantaran Chery J6 dianggap mampu untuk ‘kerja keras’.

    “Dia merasa lebih aman. Rasanya lebih aman kalau dibawa kemana-mana. Dia ada perkebunan sawit, ini mereka juga mau, udah mau pakai mobil listrik tapi dengan mobil listrik yang ada di pasaran saat ini (sebelum J6 rilis) mereka nggak berani bawa kemana-mana, cuma di perkotaan saja,” ujar Assistant President Director of Chery Sales Indonesia (CSI), Zeng Shuo.

    “Tapi kalau J6, mereka lebih yakin dan percaya diri. Jadi secara booking-nya di daerah-daerah juga banyak,” lanjut Shuo saat berbincang dengan wartawan di Gaikindo Jakarta Auto Week 2024.

    Chery J6 memang diklaim mampu untuk digunakan di berbagai medan. Mobil listrik yang menggunakan rangka aluminium ini bahkan bisa melintasi genangan air hingga 60 cm.

    Kemampuan mobil ini untuk digunakan di berbagai medan membuat Chery Sales Indonesia mulai kebanjiran pesanan dari luar kota-kota besar. Hal ini dikemukakan oleh Head of Brand Department CSI, Rifkie Setiawan.

    “Gara-gara memang ini imejnya udah offroad banget, nah, di daerah justru muncul permintaan yang tinggi. Karena, kan, di daerah itu, kan, banyak jalan-jalan yang memang belum sebagus di kota-kota besar gitu,” ujar Rifkie.

    “Ya maksudnya di Sumatera, atau memang di, yang tadi Pak Zeng Shuo bilang di perusahaan-perusahaan agribisnis, terus juga di perusahaan-perusahaan tambang,” lanjutnya.

    Selain kapabel untuk melewati jalan tidak mulus, Chery J6 juga sejatinya dibekali dengan spesifikasi yang mumpuni. Mobil listrik ini dibekali dengan baterai 69,77 kWh. Diklaim jarak tempuhnya tembus 418 km di tipe iWD dan 426 km di tipe RWD.

    Chery juga memasangkan beberapa part untuk menunjang ketangguhan J6, seperti sistem keamanan baterai maksimal hingga pelindung baterai. Di sisi lain, J6 juga dibekali dengan rangka aluminium alloy, suspensi H-Arm Aluminium, hingga 6 buah airbags.

    (mhg/riar)