Transportasi: mobil listrik

  • Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia yang Hartanya Tembus Rp6.370 T

    Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia yang Hartanya Tembus Rp6.370 T

    Jakarta, CNN Indonesia

    Elon Musk mencatatkan rekor sebagai orang pertama di dunia dengan kekayaan bersih mencapai US$400 miliar atau setara dengan Rp6.370 triliun (asumsi kurs Rp15.930 per dolar AS).

    Menurut laporan Bloomberg pada Selasa (10/12), kekayaan CEO Tesla dan SpaceX itu melonjak drastis setelah valuasi SpaceX meroket menjadi sekitar US$350 miliar.

    Peningkatan valuasi SpaceX terjadi setelah perusahaan dan para investornya sepakat membeli saham internal senilai hingga US$1,25 miliar. CNN telah mencoba menghubungi SpaceX untuk konfirmasi, namun manajemen biasanya tidak merespons permintaan media.

    Lonjakan kekayaan Musk juga didorong oleh kenaikan signifikan saham Tesla yang ditutup pada rekor tertinggi sebesar US$424,77 pada Rabu (11/12).

    Saham produsen mobil listrik itu melonjak sekitar 65 persen sejak pemilu AS 2024, menyusul optimisme investor mengenai pengaruh Musk dalam pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump akan membawa deregulasi yang menguntungkan sektor bisnis.

    Selain Tesla dan SpaceX, Musk juga memimpin sejumlah perusahaan lain, termasuk Neuralink, xAI, dan The Boring Company.

    Dia bahkan akan bekerja sama dengan Vivek Ramaswamy untuk memimpin “Department of Government Efficiency” (DOGE), sebuah inisiatif baru dari pemerintahan Trump.

    Tak hanya itu, startup kecerdasan buatan miliknya, xAI, dilaporkan menggandakan valuasinya menjadi US$50 miliar pada November lalu.

    Menurut Bloomberg Billionaires Index, Musk menambahkan kekayaan sebesar US$136 miliar sejak 5 November 2024, menjadikannya jauh di atas pesaingnya, Jeff Bezos, yang berada di posisi kedua dengan selisih kekayaan sekitar US$140 miliar.

    Meski pengadilan Delaware baru-baru ini menolak paket kompensasi Musk senilai US$101 miliar dari Tesla, perhitungan Bloomberg tampaknya masih memasukkan kompensasi tersebut, yang nilainya kini mencapai US$120 miliar berdasarkan harga saham Tesla saat ini.

    Dengan serangkaian proyek besar yang dimiliki Musk, kekayaan pria berusia 53 tahun itu diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa tahun mendatang.

    (lau/sfr)

  • Hyundai Kona Electric N-Line Meluncur di Indonesia, Segini Harganya

    Hyundai Kona Electric N-Line Meluncur di Indonesia, Segini Harganya

    Jakarta

    PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi meluncurkan Hyundai Kona Electric N-Line di Tanah Air, Kamis (12/12). Kendaraan tersebut menjadi mobil pertama pabrikan yang mendapat sentuhan ‘N-Line’ di Indonesia.

    Fransiscus Soerjopranoto selaku Chief Operating Officer (COO) PT HMID memastikan, dengan sentuhan N-Line, Hyundai Kona Electric lebih menarik secara tampilan. Harapannya, mobil listrik tersebut bisa menjadi pilihan konsumen yang ingin tampil berbeda.

    “Hyundai Kona biasa saja sudah enak dikendarai, ini ditambah N-Line tentu makin meningkatkan rasa percaya diri dalam berkendara,” ujar Frans saat peluncuran produk di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (12/12).

    Secara spesifikasi, Honda Kona Electric N-Line masih sama seperti versi reguler. Hanya saja, pabrikan memberikan sentuhan ‘N’ di bagian eksterior dan interior.

    Di bagian luar, ada emblem N-Line yang terpasang di samping dan depan kendaraan. Kemudian ada logo ‘N’ di tengah pelek roda dan penambahan spoiler atau sayap yang membuatnya terlihat lebih sporty.

    Hyundai Kona Electric N-Line Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikcom

    Di bagian dalam, sentuhan N-Line terlihat di bagian dasbor, setir kemudi, jok dan pedal gas/rem. Meski minor, namun aksen tersebut membuat kendaraan terlihat lebih sporty.

    Sementara untuk fitur dan spesifikasi, tak ada perubahan dari Hyundai Kona Electric N-Line varian tertinggi, yakni Signature Long Range. Kendaraan tersebut menggunakan baterai 66 kWh dengan jangkauan maksimum 549 km. Sementara tenaganya 217 PS dan torsi 255 Nm.

    Soal harga, Hyundai Kona Electric N-Line hanya lebih mahal Rp 20 juta dibandingkan versi regular. Kendaraan listrik tersebut dibanderol Rp 608 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    (sfn/rgr)

  • Neta V Dapat Nilai 0 di Tes Tabrak, Versi Terbaru Diklaim Lebih Aman

    Neta V Dapat Nilai 0 di Tes Tabrak, Versi Terbaru Diklaim Lebih Aman

    Jakarta

    Mobil listrik asal China, Neta V, telah diuji tabrak oleh lembaga pengujian kendaraan baru, ASEAN NCAP. Hasilnya, Neta V diganjar nilai nol untuk tes keselamatan tersebut.

    Berdasarkan dokumen ASEAN NCAP, mobil yang dites tabrak ini berasal dari China untuk dipasarkan di Brunei, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Setelah dites tabrak, Neta V hanya memperoleh skor keseluruhan sebesar 28,55 poin.

    Untuk kategori Perlindungan Penumpang Dewasa, Neta V hanya dapat 7,89 poin dari nilai maksimal 40,00 poin untuk kategori Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP). Lalu untuk Perlindungan Penumpang Anak (COP) mobil ini dapat 13,51 poin dari nilai maksimal 20,00. Lalu, 7,14 poin dari nilai maksimal 20,00 untuk Bantuan Keselamatan (SA) dan 0,00 poin untuk kategori Keselamatan Pengendara Sepeda Motor (MS).

    Model ini menjalani uji tabrak offset depan dan uji benturan samping di bawah kategori perlindungan penumpang dewasa. Sayangnya, NETA V tampil mengecewakan dengan memperoleh poin nol untuk uji offset depan. Boneka pengemudi menerima perlindungan yang buruk di bagian kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan.

    Dalam uji benturan samping, model ini hanya memperoleh 6,31 poin dari nilai maksimal 8,00 poin. Boneka pengujian menerima perlindungan marjinal di dada. Lebih jauh, model ini tidak dilengkapi dengan peralatan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang mengakibatkan tidak memperoleh poin apa pun untuk kategori penilaian tersebut.

    Dalam penilaian dinamis untuk kategori perlindungan penumpang anak, NETA V tampil baik dalam uji offset depan dan benturan samping. Namun, model ini menerima poin buruk untuk pemasangan Child Restraint System (CRS). Meskipun memiliki ISOFIX dan pemasangan top tether, model ini tidak dapat dipasang dengan baik pada lebih dari setengah daftar CRS yang direkomendasikan ASEAN NCAP.

    “NETA V adalah model yang dirancang sebagai EV dengan harga yang affordable untuk pasar ASEAN, yang pada saat itu belum disematkan fitur ADAS guna menjaga harga tetap terjangkau. Namun saat ini, kami telah melakukan pengembangan dan improvement yang signifikan, baik dari segi teknologi maupun fitur keamanan dan keselamatan,” kata Brand PR dan Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia Frietz F Roboth kepada detikOto, Rabu (11/12/2024).

    “Line-up terbaru NETA saat ini tentunya dirancang sesuai dengan standar dan regulasi keselamatan yang lebih advance. Salah satunya adalah dengan kehadiran NETA V-II yang merupakan improvement dari versi sebelumnya, dan dilengkapi dengan fitur keselamatan yang aktif serta sistem ADAS,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Neta V-II saat ini sudah dibekali beberapa fitur keselamatan. Mobil listrik ini sudah dilengkapi fitur ADAS yang meliputi Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), Front Vehicle Start Alert (FSA), Full-speed Adaptive Cruise Control (ACC), Traffic Jam Assist (TJA), Integrated Cruise Assist (ICA), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), dan High Beam Assist (HBA).

    Fitur-fitur seperti Electronic Parking Brake (EPB), Auto Vehicle Hold (AVH), Anti-lock Braking System (ABS), Hill-start Assist Control System (HAC), Hill Descent Control System (HDC), Tire Pressure Monitor System (TPMS), hingga Cruise Control System masih tersedia di Neta V-II. Sabuk pengamannya pun ditingkatkan dengan Front Seatbelts with Pretensioner and Load Limiter.

    “Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada visi ‘Tech for All’, keselamatan konsumen menjadi prioritas utama kami. Penilaian yang diberikan ini tentu akan menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi, menghadirkan teknologi canggih yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga dapat diakses oleh berbagai kalangan,” ujar Frietz.

    “Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan publik serta rekan media terhadap NETA. Sebagai bagian dari komitmen kami, PT NETA Auto Indonesia akan terus menjaga transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Bersama konsumen NETA, kami yakin dapat terus bergerak maju menuju masa depan mobilitas yang lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan,” pungkasnya.

    (rgr/din)

  • PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan jelang Nataru

    PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan jelang Nataru

    Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

    PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan jelang Nataru
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 16:49 WIB

    Elshinta.com – Menjelang perayaan hari besar Natal 2024 dan pergantian tahun ke 2025, PT PLN (Persero) memastikan kesiapan layanan kelistrikan secara menyeluruh. Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo membeberkan persiapannya dalam konferensi pers bersama Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Aloysius Simon Mantiri yang digelar di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin (9/12).

    Mewakili Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan agar momen Nataru tahun ini dapat berjalan dengan nyaman dan lancar. Pihaknya juga mengapresiasi PLN yang telah memastikan keandalan sistem kelistrikan dan membentuk satuan khusus untuk menjaga kelancaran pasokan listrik.

    ”PLN sudah siap untuk menyambut Nataru. Kami sudah pastikan juga kesiapan dengan satgas-satgas yang dibentuk oleh PLN,” kata Arya Sinulingga seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Rabu (11/12). 

    Ia memberi perhatian terhadap potensi peningkatan arus kendaraan listrik di jalur tol yang saat ini makin banyak sehingga peran infrastruktur kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang tol akan sangat krusial.

    ”Kenaikan mobil listrik juga sangat tinggi sekali dibandingkan tahun sebelumnya. Kesiapan PLN untuk SPKLU juga perlu diperhatikan,” tegasnya.

    Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, sebagai bagian dari BUMN sektor energi, pihaknya siap mendukung arahan Pemerintah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat selama perayaan Nataru. PLN telah melakukan persiapan preventif dengan memastikan seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi andal sejak jauh-jauh hari.

    ”Kami siap menjalankan arahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto agar Natal dan Tahun Baru ini bisa berjalan dengan lancar. Tentu saja kita ingin memastikan bahwa nanti jalannya ibadah bisa berjalan dengan hikmat, berjalan tanpa ada gangguan apapun. Dalam mengantisipasi agar Natal dan Tahun Baru ini berjalan dengan lancar, persiapan sudah kami lakukan sejak jauh hari,” kata Darmawan Prasodjo.

    Ia menambahkan kalau pihaknya memperkirakan Beban Puncak (BP) di momen Nataru tahun ini akan mencapai 39 gigawatt (GW), dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53 GW, maka masih terdapat cadangan daya atau reserve margin sebesar 14 Giga Watt (GW).

    ”Kami juga sudah memastikan kecukupan energi primer untuk pembangkit-pembangkit kami dalam status sangat aman. Baik itu pembangkit batu bara, gas, maupun diesel sampai ke daerah-daerah terisolir dan 3T. Kami pastikan seluruh pembangkit memiliki rata-rata hari operasi (HOP) di atas 23 hari,” tegasnya. 

    Selanjutnya, PLN juga telah membentuk tim khusus atau special force siaga Nataru dengan menerjunkan sebanyak 81.591 personel yang bersiaga di 1.853 posko seluruh Indonesia.

    Personel siaga tersebut dibekali peralatan lengkap, yakni 1.731 unit genset, 735 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 1.206 Unit Gardu Bergerak (UGB).

    Guna mendukung mobilitas, personel siaga juga dibekali dengan peralatan lengkap termasuk kendaraan truck crane sebanyak 395 unit, kendaraan motor sebanyak 3.318 unit, dan mobil 3.756 unit.

    “Kami juga melakukan antisipasi terhadap cuaca ekstrem. Kami melakukan digitalisasi terhadap pembangkit, digitalisasi terhadap smart transmission smart distribution sehingga peralatan kami betul-betul siap dan kami bisa merespons dengan cepat,” tambahnya.

    PLN juga menyiagakan infrastruktur bagi pengguna kendaraan listrik yang ingin mudik atau liburan ke luar kota selama Nataru. PLN menyiapkan 2.490 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 1.745 titik strategis di seluruh tanah air. 

    Khusus untuk pengguna jalur trans Jawa dan trans Sumatera, PLN menyiapkan 500 SPKLU yang tersebar di 297 lokasi. Jumlah SPKLU yang disiagakan ini meningkat 8 kali lipat dari periode Nataru sebelumnya. Secara rata-rata SPKLU tersedia di setiap 23 kilometer pada setiap jalur mudik.

    “Semoga perayaan Natal dan Tahun Baru ini bisa berjalan dengan hikmat, berjalan dengan lancar, tanpa ada gangguan apapun. Dan bagi yang mudik, kami ingin mengucapkan selamat jalan, hati-hati di jalan, dan bisa menikmati waktu dengan keluarga,” pungkas Darmawan Prasodjo.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Hutama Karya fungsikan empat ruas baru JTTS dukung Natal-Tahun Baru

    Hutama Karya fungsikan empat ruas baru JTTS dukung Natal-Tahun Baru

    Gerbang Tol Padang. ANTARA/HO-Hutama Karya

    Hutama Karya fungsikan empat ruas baru JTTS dukung Natal-Tahun Baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 10:29 WIB

    Elshinta.com – PT Hutama Karya (Persero) menambah ruas tol fungsional di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) guna mendukung arus lalu lintas pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyampaikan terdapat empat ruas tol yang difungsikan mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

    “Fungsional keempat ruas tol ini rencananya akan dimulai pada 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 dengan berkoordinasi dengan ditlantas terlebih dahulu terkait jam operasional,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Jalan tol yang akan difungsionalkan oleh Hutama Karya adalah ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji-Seulimeum) sepanjang 24,67 kilometer (km). Kemudian, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebagian Seksi 2 Kuala Tanjung-Indrapura yang membentang 10,15 km, yang dikelola oleh anak usaha Hutama Karya.

    Ketiga, Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi 3 Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 19 km. Dan Keempat, Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang-Sicincin sepanjang 36,6 km. Selanjutnya, Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura-Pangkalan Brandan telah dilakukan uji laik fungsi dan operasi (ULFO) pada akhir November lalu.

    Dengan skema indikator perhitungan baru pada rapat pleno ULFO Hutama Karya, ruas tersebut memperoleh hasil simulasi tindak lanjut rekomendasi ULFJ dengan Pemeringkatan Bintang, yaitu bintang 5.

    Dengan difungsikannya ruas-ruas ini, maka akan memangkas waktu tempuh cukup signifikan, yang mana Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang-Sicincin yang akan menjadi tol pertama di Provinsi Sumatera Barat, yang akan memangkas waktu tempuh sekitar 30 menit, sedangkan sebelumnya butuh lebih dari 1 jam.

    Sementara itu, waktu tempuh dari Binjai ke Brandan menjadi hanya 40 menit, padahal sebelumnya butuh dua jam. Waktu terpangkas karena fungsionalnya Jalan Tol Binjai-Langsa Seksi Tanjung Pura-Brandan. Keterhubungan jalan tol ini juga akan memudahkan konektivitas bagi wisatawan yang berasal dari Bandara Kualanamu Medan yang akan menuju Brandan hingga Langsa.

    Mendukung kelancaran fungsional ruas tol ini, kata Budi, Hutama Karya menegaskan komitmennya untuk menyediakan layanan pendukung yang lengkap selama periode fungsional, seperti posko dan personal dengan layanan medis, bantuan darurat, dan informasi perjalanan. Juga penempatan armada siaga, termasuk ambulans, mobil derek, dan patroli jalan raya.

    Melalui upaya ini, Hutama Karya tidak hanya mendukung kelancaran perjalanan masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru, tetapi juga berkontribusi pada percepatan distribusi barang melalui JTTS. Sementara itu dari sisi layanan transaksi, Hutama Karya akan melakukan penambahan 22 unit mobile reader, serta 21 ribu unit stok uang elektronik (UE).

    Terakhir, untuk memastikan rest area nyaman untuk disinggahi, Hutama Karya juga menambah 12 unit SPBU modular dan 1 unit SPBU reguler, hingga menyiapkan skema holding system. Hutama Karya juga memastikan kesiapan SPKLU bagi mobil listrik.

    Sumber : Antara

  • PPN 12 Persen pada 2025, Sri Mulyani Pastikan Beras hingga Listrik Tak Kena Dampak – Page 3

    PPN 12 Persen pada 2025, Sri Mulyani Pastikan Beras hingga Listrik Tak Kena Dampak – Page 3

    Sebelumnya, Pemerintah tengah mempersiapkan beberapa insentif fiskal, sebagai kompensasi dari kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% di 2025. Penerapan PPN 12% ini diyakini akan memberatkan untuk sebagian lapisan masyarakat oleh sebab itu perlu adanya insentif. 

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, bahwa insentif yang akan disalurkan pemerintah untuk 2025 mendatang masih dalam tahap finalisasi. Insentif yang dimaksud adalah insentif PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian mobil listrik, dan PPN DTP untuk sektor properti.

    “(Insentif) sedang dikaji untuk mem-balance (menginbangi) dampaknya PPN 12%, kita memberikan usulan beberapa skema insentif fiskal khususnya PPN DTP dan PPnBM DTP,” kata Susiwijono di Jakarta, dikutip Selasa (10/12/2024).

    “Lagi difinalisasi angka-angkanya,” ungkapnya.

    Namun, ia enggan menyebut secara spesifik kapan aturan teknis dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) ini akan diterbitkan oleh pemerintah.

    Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto sudah mengumumkan kebijakan terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Kenaikan PPN menjadi 12 persen akan diberlakukan per 1 Januari 2025. Pemerintah dan DPR menyebut bahwa penerapan kebijakan tarif PPN 12 persen itu hanya menyasar dan selektif hanya kepada barang mewah.

    Barang Mewah Lokal Tak Kena

    Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengusulkan kepada pemerintah agar barang mewah tertentu produksi dalam negeri tak kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen.

    “Harusnya produk dalam negeri itu punya spesifikasi, mereka tidak dikenakan 12 persen tapi 10 persen. Itu-lah perbedaan yang diimpor dan produk dalam negeri,” katanya di sela kunjungan kerja reses industri kecil menengah minuman anggur di Denpasar, Bali, Sabtu (7/12/2024) seperti dilansir Antara.

     

  • Klarifikasi Lengkap Neta Indonesia soal Nilai 0 Uji Tabrak Neta V

    Klarifikasi Lengkap Neta Indonesia soal Nilai 0 Uji Tabrak Neta V

    Jakarta

    Mobil listrik asal China, Neta V, diuji tabrak oleh lembaga penilaian mobil baru untuk Asia Tenggara atau ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asian Countries). Namun, hasil pengujian Neta V mengecewakan. Neta V diganjar nilai nol dalam uji tabrak tersebut.

    Berdasarkan dokumen ASEAN NCAP, mobil yang dites tabrak ini berasal dari China untuk dipasarkan di Brunei, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Setelah dites tabrak, Neta V hanya memperoleh skor keseluruhan sebesar 28,55 poin dengan 7,89 poin dari nilai maksimal 40,00 poin untuk kategori Perlindungan Penumpang Dewasa (AOP), 13,51 poin dari nilai maksimal 20,00 untuk Perlindungan Penumpang Anak (COP), 7,14 poin dari nilai maksimal 20,00 untuk Bantuan Keselamatan (SA) dan 0,00 poin untuk kategori Keselamatan Pengendara Sepeda Motor (MS).

    Model ini menjalani uji tabrak offset depan dan uji benturan samping di bawah kategori perlindungan penumpang dewasa. Sayangnya, NETA V tampil mengecewakan dengan memperoleh poin nol untuk uji offset depan. Boneka pengemudi menerima perlindungan yang buruk di bagian kepala, leher, dada, dan tungkai bawah kanan.

    Berdasarkan pengujian yang dilakukan ASEAN NCAP, uji tabrakan depan menunjukkan perlindungan yang buruk terhadap penumpang depan dimulai dengan struktur bodi yang lemah dan sistem penahan yang terganggu. Hasil itu sangat membahayakan keselamatan penumpang mobil.

    Sabuk pengaman yang dipasang untuk kedua penumpang depan mobil tidak memiliki pretensioner retraktor dan pembatas beban. Oleh karena itu, tanpa teknologi penting untuk sabuk pengaman ini, hal itu menyebabkan risiko cedera yang lebih tinggi pada boneka yang diuji saat bersentuhan dengan roda kemudi atau kantung udara, sebagaimana dibuktikan melalui pengujian ini.

    Dalam uji benturan samping, model ini memperoleh 6,31 poin dari nilai maksimal 8,00 poin. Boneka pengujian menerima perlindungan marjinal di dada. Lebih jauh, model ini tidak dilengkapi dengan peralatan Teknologi Pelindung Kepala (HPT), yang mengakibatkan tidak memperoleh poin apa pun untuk kategori penilaian tersebut.

    Dalam penilaian dinamis untuk kategori perlindungan penumpang anak, NETA V tampil baik dalam uji offset depan dan benturan samping. Namun, model ini menerima poin buruk untuk pemasangan Child Restraint System (CRS). Meskipun memiliki ISOFIX dan pemasangan top tether, model ini tidak dapat dipasang dengan baik pada lebih dari setengah daftar CRS yang direkomendasikan ASEAN NCAP.

    PT Neta Auto Indonesia sebagai agen pemegang merek Neta di Indonesia memberikan klarifikasinya. Berikut klarifikasi lengkap Neta Indonesia seperti disampaikan oleh Brand PR dan Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia Frietz F Roboth kepada detikOto, Rabu (11/12/2024).

    Klarifikasi Lengkap Neta Indonesia

    Terkait pemberitaan mengenai hasil penilaian ASEAN NCAP untuk salah satu model kami, yaitu NETA V, kami ingin memberikan klarifikasi sebagai berikut:

    Kategori Penilaian dan Aturan Skor

    ASEAN NCAP memberikan penilaian ke dalam empat kategori utama, yaitu: Adult Occupant Protection, Child Occupant Protection, Safety Assist, dan Motorcyclist Safety. Apabila salah satu dari kategori mendapatkan skor nol, maka hasil keseluruhan akan dinyatakan nol.

    Dalam hal ini, NETA V mendapatkan skor nol pada kategori Motorcyclist Safety dikarenakan model tersebut belum disematkan fitur-fitur relevan untuk kategori ini, hal ini disebabkan oleh penyesuaian kebutuhan pasar di berbagai negara. Namun demikian, NETA V berhasil mencatat penilaian positif di mana meraih rating bintang 4 pada kategori Child Occupant Protection. Selain itu, model NETA V yang diuji telah memenuhi standar dan regulasi pasar otomotif di Malaysia begitu juga di Indonesia di mana sudah lulus sertifikat uji tipe SUT.

    Pengembangan & Peningkatan Fitur Keamanan:

    NETA V adalah model yang dirancang sebagai EV dengan harga yang affordable untuk pasar ASEAN, yang pada saat itu belum disematkan fitur ADAS guna menjaga harga tetap terjangkau. Namun saat ini, kami telah melakukan pengembangan dan improvement yang signifikan, baik dari segi teknologi maupun fitur keamanan dan keselamatan. Line-up terbaru NETA saat ini tentunya dirancang sesuai dengan standar dan regulasi keselamatan yang lebih advance. Salah satunya adalah dengan kehadiran NETA V-II yang merupakan improvement dari versi sebelumnya, dan dilengkapi dengan fitur keselamatan yang aktif serta sistem ADAS.

    Komitmen akan Kualitas Produk dan Keselamatan konsumen

    Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada visi “Tech for All”. keselamatan konsumen menjadi prioritas utama kami. Penilaian yang diberikan ini tentu akan menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi, menghadirkan teknologi canggih yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga dapat diakses oleh berbagai kalangan.

    Kami berterima kasih atas perhatian dan dukungan publik serta rekan media terhadap NETA. Sebagai bagian dari komitmen kami, PT NETA Auto Indonesia akan terus menjaga transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Bersama konsumen NETA, kami yakin dapat terus bergerak maju menuju masa depan mobilitas yang lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

    Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan Anda kepada NETA.

    (rgr/din)

  • PLN Klaim Ngecas Mobil Listrik di SPKLU Rest Area Kini Tak Antre

    PLN Klaim Ngecas Mobil Listrik di SPKLU Rest Area Kini Tak Antre

    Jakarta

    PT PLN (Persero) mengklaim, pengecasan mobil listrik di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di rest area tol saat ini bebas antre. Sebab, jumlahnya sudah banyak dan mulai tersebar ke banyak titik!

    Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN Ririn Rahmawardani mengatakan pihaknya sudah tak pernah menerima komplain mengenai antrean SPKLU di rest area. Meski demikian, timnya akan terus melakukan penambahan titik untuk memudahkan pemilik mobil listrik di Indonesia.

    “Untuk (SPKLU) di (rest area) jalan tol kami pastikan sudah tidak ada komplain antrean, karena kemarin waktu Lebaran kami membangun setiap rest area minimal 1 SPKLU,” ujar Ririn Rahmawardani saat berbincang bersama wartawan di Cikini, Jakarta Pusat.

    Ngecas Mobil Listrik Toyota bZ4X di SPKLU Ultrafast Charging 200 kW Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Ririn menjelaskan, penambahan jumlah SPKLU yang masif di rest area merupakan hasil kolaborasi antara pihak internal dengan mitra. Sebagai catatan, PLN memang membolehkan badan usaha mendirikan fasilitas terkait dengan konsep kerja sama.

    “Kecepatan PLN membangun (SPKLU) tidak bisa dilakukan sendiri, makanya kami bekerja sama dengan beberapa mitra. Saat ini sudah ada lima mitra besar yang bekerja sama bikin SPKLU,” ungkapnya.

    PLN terus menjalin kolaborasi dengan sejumlah kementerian terkait untuk menentukan angka SPKLU yang hendak dibangun di Indonesia. Sebab, jika penambahannya melampaui jumlah kebutuhan, maka akan terjadi over supply.

    “Kami berkolaborasi dengan Kementerian ESDM, Kementerian Infrastruktur, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian. Kami mengukur kemampuan industri penyedia EV dalam menyediakan unit per tahun,” tuturnya.

    “Kami juga koordinasi dengan Gaikindo soal berapa proyeksi penjualan (mobil listrik) per tahun. Kami juga koordinasi dengan Korlantas soal berapa mobil yang beredar. Kemudian kami meramu bersama. Jadi kami punya formulasi tepat berapa SPKLU yang harus dibangun,” kata Ririn menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Laris Manis, Mobil Mungil Honda Ini Sudah Laku 4 Juta Unit

    Laris Manis, Mobil Mungil Honda Ini Sudah Laku 4 Juta Unit

    Jakarta

    Honda mencatatkan rekor baru dalam penjualan kei car di Jepang. Penjualan mobil mungil N-Series itu menjadi model terpopuler.

    Dalam siaran resminya, Honda menyebut berhasil mencatatkan penjualan kumulatif sebesar 4 juta unit di Jepang sejak peluncurannya pada 2011 hingga akhir November 2024.Data tersebut dirilis oleh Japan Automobile Sales Association dan All Light Automobile Self-Cooperative Association. Lini Honda N Series mencakup empat model utama, yaitu Honda N-BOX,Honda N-ONE,Honda N-WGN, dan Honda N-VAN.

    Dimulai dari Honda N-ONE yang dirancang sebagai mobil pribadi terbaik untuk setiap individu. Honda N-WGN lebih mengutamakan fungsionalitas dan desain yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Dan Honda N-VAN diperuntukkan pada kebutuhan pekerja dengan konsep kendaraan praktis dan serbaguna.

    Honda N Series dikenal akan ruang kabin luas yang dirancang berdasarkan filosofi “Man Maximum, Machine Minimum”, serta tata letak tangki tengah unik khas Honda. Model-model dalam seri ini terus menghadirkan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah, termasuk pengenalan teknologi keselamatan Honda SENSING sebagai fitur standar pada generasi kedua Honda N-BOX, serta efisiensi bahan bakar dan performa berkendara yang juga ditingkatkan.

    Pada Oktober 2023, Honda meluncurkan Honda N-BOX generasi ketiga, yang menawarkan kabin luas, visibilitas pengemudi lebih baik, serta dilengkapi teknologi konektivitas Honda CONNECT dan sistem keselamatan Honda SENSING yang lebih canggih. Melengkapi varian Honda N-BOX, pada September 2024, Honda memperkenalkan Honda N-BOX JOY, yang dirancang untuk mendukung gaya hidup aktif sehari-hari. Varian ini memperluas pilihan pelanggan dengan tetap menawarkan kepraktisan dan kenyamanan.

    Sebagai langkah menuju elektrifikasi, pada Oktober 2024, Honda meluncurkan N-VAN e:,kendaraan listrik komersial berbasis N-VAN. Model ini menjadi mobil listrik pertama dalam lini Honda N Series.

    Sementara itu di Indonesia, Honda telah memperkenalkan Honda N-VAN EV Prototype pada ajang GIIAS 2023. Pada ajang tersebut, Honda juga mengumumkan kerja sama dengan Pertamina dimana mobil Honda N-VAN EV Prototype menjadi mobil studi untuk mempelajari penggunaan mobil listrik sebagai pengiriman logistik ke berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya. Kemudian pada ajang GIIAS 2024, Honda N-VAN EV Prototype dikembangkan menjadi mobile café elektrik pertama Honda di dunia dengan mengusung nama Honda Dreams Café Mobile.

    (riar/din)

  • PLN Klaim Ngecas Mobil Listrik di SPKLU Rest Area Kini Tak Antre

    Kata PLN soal Transaksi SPKLU Naik Drastis Imbas Serbuan Mobil Listrik China

    Jakarta

    Transaksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT PLN (Persero) meningkat drastis sejak setahun terakhir. Kabarnya, peningkatan tersebut disebabkan ‘serbuan’ mobil listrik China yang makin diminati konsumen Indonesia.

    Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani mengutip pernyataan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengenai betapa gemetarnya dia saat melihat transaksi SPKLU yang meroket. Itulah mengapa, pihaknya telah menyiapkan strategi.

    “Kalau Pak Dirut gemeteran, saya 10 kali lebih gemetaran dari Pak Dirut. Itulah kenapa PLN punya skema franchising. Kami membuka kesempatan para mitra yang ingin berinvestasi di penyediaan SPKLU,” ujar Ririn saat menjawab pertanyaan detikOto di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

    Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Menurutnya, dengan skema kemitraan tersebut, penambahan SPKLU di Indonesia makin cepat dan merata. Sehingga jumlahnya bisa mengimbangi mobil listrik yang populasinya terus bertambah dari tahun ke tahun.

    “Kami berkolaborasi dengan Kementerian ESDM, infrastruktur, perhubungan dan perindustrian, kita mengukur kemampuan industri penyedia EV ini menyediakan unit per tahun,” tuturnya.

    “Kami juga koordinasi dengan Gaikindo, berapa sih proyeksi dari penjualan per tahun, kami juga koordinasi dengan Korlantas, berapa mobil yang beredar, kami meramu bersama. Jadi kami punya formulasi berapa SPKLU yang harus kita bangun,” tambahnya.

    Secara umum, SPKLU PLN sampai bulan ini sudah ada 2.667 unit. Ririn menegaskan, angkanya akan tumbuh menjadi 3 ribuan unit hingga akhir tahun.

    “Lalu, bagaimana dengan tahun depan? Kita bisa ada penambahan hingga 1.100 titik, sehingga sampai akhir 2025 bisa ada 4.300-an titik,” tegasnya.

    Transaksi SPKLU Naik Imbas Mobil China

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pengguna SPKLU mengalami peningkatan lima kali lipat tahun ini. Itulah mengapa, pihaknya akan bergerak cepat tahun depan.

    “Kami melihat bahwa jumlah transaksi di SPKLU, stasiun pengisian kendaraan listrik umum kami itu meningkat lima kali lipat per tahun,” ujar Darmawan Prasodjo dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta.

    “Maka di tahun 2025 nanti, kami sudah agak gemetaran ini. Kalau meningkat lima kali lipat, kami sudah siap-siap memasang SPKLU di rest area dan di sekitarnya,” tambahnya.

    SPKLU PLN Foto: Pemilik kendaraan listrik melakukan pengisian daya di salah satu SPKLU di Bali beberapa waktu lalu. (Dok. PT PLN UID Bali)

    Menurut Darmawan, peningkatan transkasi SPKLU milik PLN tersebut disebabkan populasi mobil listrik China yang terus membludak. Bahkan, dia menyoroti salah satu merek yang keberadaannya cukup masif di Indonesia.

    “Penjualan listrik SPKLU juga meningkat lima kali lipat, dan kami melihat ada satu merek dari China, mobil listrik. Penjualannya kencang sekali selama beberapa bulan ini, sehingga jumlah mobil listrik meningkatnya drastis sekali, sehingga kami untuk antisipasi Lebaran ini sudah kami siapkan dari sekarang,” kata dia.

    (sfn/sfn)