Foto Oto
Septian Farhan Nurhuda – detikOto
Jumat, 07 Nov 2025 17:02 WIB
Tokyo – Redaksi detikOto berkesempatan melihat langsung Honda 0 Saloon di Japan Mobility Show 2025. Kendaraan listrik konsep tersebut punya tampilan yang tak biasa!

Foto Oto
Septian Farhan Nurhuda – detikOto
Jumat, 07 Nov 2025 17:02 WIB
Tokyo – Redaksi detikOto berkesempatan melihat langsung Honda 0 Saloon di Japan Mobility Show 2025. Kendaraan listrik konsep tersebut punya tampilan yang tak biasa!

Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk merupakan orang terkaya di dunia, dengan harta diestimasikan sebesar Rp491,4 miliar atau setara Rp8.205 triliun. Terbaru, Musk juga resmi menjadi CEO dengan paket bayaran korporat terbesar sepanjang masa.
Investor Tesla menyetujui paket pembayaran dalam bentuk saham sebesar US$1 triliun (Rp16.700 triliun) untuk Musk dalam 10 tahun ke depan. Namun, syarat pembayarannya kemungkinan akan membuat nilai tersebut menyusut menjadi US$878 miliar (Rp14.664 triliun).
Paket pembayaran jumbo untuk Musk sebelumnya memicu kontroversi sengit antara dewan direksi dan para pemegang saham. Dewan direksi mengajukan paket pembayaran jumbo tersebut untuk memastikan Musk tetap menjadi pemimpin Tesla.
Dewan direksi khawatir Musk akan hengkang jika tak menerima paket pembayaran jumbo tersebut. Namun, perlawanan datang dari beberapa investor besar Tesla. Angka itu dinilai terlalu besar, mengingat kondisi bisnis Tesla yang sedang terguncang.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Musk bisa mengumpulkan lebih dari US$50 miliar hanya dengan mencapai beberapa target mudah dari dewan direksi yang tak membuat terobosan apapun pada bisnis dan produk Tesla.
Bahkan, hanya dengan mencapai 2 target paling gampang, diiringi dengan pertumbuhan saham yang tipis, Musk masih akan tetap menerima US$26 miliar (Rp431 triliun).
Jumlah itu sudah lebih dari pembayaran seumur hidup untuk 8 CEO dengan pembayaran tertinggi, termasuk CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Oracle Larry Ellison, CEO Apple Tim Cook, dan CEO Nvidia Jensen Huang, menurut analisis untuk Reuters dari firma penelitian Equilar.
Kembali ke paket pembayaran jumbo US$1 triliun, investor Tesla akhirnya mendukung visi Musk untuk melakukan transformasi besar-besaran di Tesla, dari raksasa produsen mobil listrik (EV) menjadi perusahaan AI dan robotika.
Proposal untuk paket pembayaran Musk sebesar US$1 triliun akhirnya mendapat persetujuan mayoritas dari para investor dengan dukungan lebih dari 75%.
Persetujuan ini penting bagi masa depan Tesla dan valuasinya. Perusahaan bergantung pada kepemimpinan Musk dalam visinya mewujudkan kendaraan otomatis (AV), menciptakan jaringan taksi otomatis (robotaxi) dins seluruh AS, menjual robot humanoid, di tengah retorika politik sayap kanannya yang memicu kontroversi dan turut mengguncang Tesla.
“Apa yang akan kita hadapi ke depan bukan hanya babak baru bagi masa depan Tesla, tetapi buku yang benar-benar baru bagi perusahaan,” kata Musk yang disambut hangat oleh para investor, dikutip dari Reuters, Jumat (7/11/2025).
Lebih lanjut, Musk kembali mengumbar janji-janji besar. Mulai April nanti, Musk mengatakan Tesla akan mulai memproduksi Cybercab, yakni robotaxi 2-seater tanpa setir.
Kemudian, ia mengatakan Tesla juga akan meluncurkan mobil sport listrik Roadster generasi baru. Ia juga menekankan pentingnya perusahaan membangun fasilitas manufaktur chip besar untuk mengembangkan chip AI. Musk mempertimbangkan bekerja sama dengan Intel untuk mewujudkannya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Jakarta –
Pajak mobil Polytron ternyata hanya Rp 143 ribu. Pajaknya sama seperti mobil listrik lain yang mendapat insentif dari pemerintah.
Pajak mobil Polytron tak sampai Rp 150 ribu. Ditelusuri detikOto, untuk mobil Polytron keluaran tahun 2025 dan bukan kepemilikan pertama pajaknya Rp 143 ribu. Pajaknya itu hanya membayar SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan). Sedangkan PKB Pokok maupun opsennya dinolkan.
Sebenarnya ini tak hanya berlaku untuk mobil Polytron. Mobil listrik lain di Indonesia juga pajaknya murah. Bukan tanpa alasan, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024 pasal 10, mobil listrik memang dibebaskan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ataupun bea balik nama.
“Pengenaan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) KBL Berbasis Baterai untuk orang, barang, angkutan umum orang, dan angkutan umum barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB dan BBNKB,” demikian penjelasan dalam aturan tersebut.
Tanpa insentif, pajaknya tentu tembus jutaan. Untuk diketahui, mobil Polytron berdasarkan Permendagri nomor 7 tahun 2025 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2025, punya nilai jual Rp 274 juta untuk varian terendah dan Rp 306 juta untuk varian tertinggi. Bila kendaraan itu terdaftar di Jakarta, maka dikenakan tarif 2 persen untuk kepemilikan pertama.
Simulasi Hitungan Pajak Mobil Polytron tanpa Insentif
Pajak mobil Polytron dengan tarif 2 persen
DP PKB Polytron G3: Rp 287,7 juta
PKB: Rp 5,754 juta
SWDKLLJ: Rp 143 ribu
Total: Rp 5,897 jutaDP PKB Polytron G3+: Rp 321,3 juta
PKB: Rp 6,246 juta
SWDKLLJ: Rp 143 ribu
Total: Rp 6,569 juta
Nah itu tadi simulasi hitungan pajak mobil Polytron bila tak dikenai insentif. Perbedaannya cukup signifikan berkat adanya insentif.
Sebagai informasi tambahan, Mobil listrik Polytron ini merupakan buah kerja sama dengan produk Skyworth K EV. Soal harga, Polytron menawarkan dua opsi kepemilikan mobil listrik G3 dan G3+. Kamu bisa memilih opsi berlangganan atau opsi beli baterai. Kalau berlangganan, harganya jadi lebih murah ketimbang opsi beli baterai. Opsi berlangganan lebih murah karena mobil bisa dimiliki mulai Rp 299 jutaan. Tapi kalau memilih opsi beli baterai, harga termurahnya Rp 419 juta. Lengkapnya berikut ini.
Daftar harga mobil Polytron terbaru per November 2025
Polytron G3 Rp 299 JutaPolytron G3+ Rp 339 jutaBiaya langganan: Rp 1,2 juta.
Polytron G3 Rp 419 jutaPolytron G3+ Rp 459 juta
Perlu digarisbawahi, harga tersebut berlaku khusus untuk wilayah Jakarta. Harga bisa jadi berbeda di wilayah lainnya. Dengan banderol segitu, Polytron memberikan garansi lima tahun untuk kendaraan. Garansi baterai diberikan seumur hidup dengan opsi pembelian berlangganan. Sedangkan bila pembelian dengan opsi beli baterai, garansi yang diberikan selama delapan tahun.
(dry/rgr)

Foto Oto
Rengga Sancaya – detikOto
Jumat, 07 Nov 2025 10:00 WIB
Shanghai – Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, kembali menarik perhatian publik pada China International Import Expo ke-8 yang digelar di Shanghai.

Jakarta –
Suzuki menggarap berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan. Tak cuma mobil listrik, Suzuki juga menggarap mobil yang bisa menggunakan bahan bakar gas dari kotoran sapi.
Di pameran Japan Mobility Show (JMS) 2025, Suzuki memajang SUV Suzuki Victoris berbahan bakar CBG atau compressed biomethane gas (gas biometana terkompresi). Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), mengatakan bahan bakar gas CBG bahkan bisa lebih baik untuk mencapai netralitas karbon.
“Kami memiliki (kendaraan berbahan bakar gas) biometana. Ini juga potensial. Jika bicara soal netralitas karbon, targetnya bukan menambah jumlah mobil listrik, tapi mencoba menurunkan gas rumah kaca. Dari sudut pandang itu, biometana lebih masuk akal. Biometana 28 kali lebih efektif untuk netralitas karbon,” kata Harano saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.
Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.
Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.
Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.
Dikutip dari situs resmi Suzuki India, penggunaan gas biometana ini dapat mengatasi masalah emisi dari kotoran sapi di negeri itu. Penekanan emisi metana atmosfer melalui pengumpulan dan pemurnian kotoran sapi.
“Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi biogas, yang berasal dari kotoran sapi yang kaya metana, untuk menciptakan masyarakat yang netral karbon dan berkelanjutan,” demikian dikutip dari situs resmi Suzuki India terkait proyek biogas di negara itu.
(rgr/dry)

Jakarta –
Wuling meluncurkan Cortez Darion dalam dua varian sekaligus, versi full listrik alias EV dan versi plug-in hybrid atau PHEV. Selain harga dan desain eksterior, apa saja yang membedakan keduanya?
Perbedaan Wuling Darion PHEV dan EV
Secara harga, Darion EV jauh lebih murah dari Darion PHEV. Darion EV CE dijual Rp 356.000.0002 dan Darion EV EX dipasarkan Rp 416.000.000. Sementara Darion PHEV CE dijual Rp 439.000.000 dan Darion PHEV EX dijual Rp 489.000.000. Harga itu berstatus OTR Jakarta dan untuk 1.500 pembeli pertama.
Dari sisi desain, sebenarnya antara varian EV dan PHEV hampir mirip. Hanya ada perbedaan di bagian grille di mana varian PHEV menggunakan desain diamond cut grille, sementara pada varian EV tidak dibekali grille selayaknya mobil listrik pada umumnya.
Perbedaan lain tentunya terletak pada powertrain-nya. Varian Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan melalui roda depan dengan transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC).
Sementara Darion PHEV menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga puncak 105 dk dan torsi 130 Nm. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 dk) dan torsi 230 Nm.
Darion PHEV pakai Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan baterai 20,5 kWh memberi jarak jelajah 125 km dalam mode EV. Sementara tangki bensin 52 liter menjaga efisiensi jarak jauh hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian bahan bakar.
“Darion merupakan gabungan frasa ‘Dari Indonesia’ yang mengusung semangat Evolving Family Moments. Produk ini merupakan MPV pertama di Indonesia yang hadir dalam varian EV dan PHEV, sehingga membawa cerita baru bagi keluarga. Wuling Darion memadukan desain, kenyamanan, teknologi, dan efisiensi sehingga dapat menghadirkan momen berkesan dalam perjalanan bersama keluarga. Mobil ini jadi sebuah MPV yang tak hanya diproduksi di Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai dan kebutuhan keluarga Indonesia,” jelas Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors.
(lua/dry)

Tokyo –
Mobil listrik tengah jadi sorotan di dunia. Soalnya mobil listrik dinilai bisa menjadi solusi sebagai kendaraan yang menekan emisi gas buang. Namun demikian, produsen mobil premium asal Jepang, Lexus, punya pandangan tersendiri soal mobil listrik.
“Ada Infrastruktur di tempat-tempat tertentu tidak memadai, kecepatan pengisian daya tidak cukup cepat, atau saat Anda mengemudi Anda kehabisan daya, sehingga Anda merasa cemas akan jangkauan atau jarak tempuh. Jadi semua ini mempengaruhi kenyamanan pengalaman kepemilikan EV,” ucap President Lexus International, Takashi Watanabe pada Japan Mobility Show belum lama ini.
“Jadi orang-orang mulai mempertanyakan apa itu BEV itu sendiri, apakah tepat (memiliki kendaraan listrik? Jadi, kita berbicara tentang aspek negatifnya tentu saja ada. Tapi ini bukan hanya tentang hal negatif. Ada hal-hal tertentu yang hanya bisa dilakukan oleh mobil listrik, dan ini menjadi hal positif. Itulah yang membuatnya unik, itulah yang akan membuat pelanggan ingin memilih mobil listrik,” Watanabe menambahkan.
Lexus LS Concept 6 Roda Foto: (Mohammad Luthfi Andhika/detikOto)
Watanabe menyebut harus ada cara agar masyarakat mulai pindah untuk mengendarai kendaraan listrik atau teknologi yang lebih baik lagi.
“Jadi, kita perlu membuat mereka menginginkan mobil itu, kita perlu mencari tahu apa yang mereka inginkan, apa yang membuat kendaraan itu unik?” ujar Watanabe.
“Dan sebagai produsen mobil, kita perlu melihat ke masa depan tentang apa yang kita yakini akan terjadi, dan kemudian kita perlu mengambil langkah-langkah untuk mencapainya. Anda tahu, konsep LS di dalamnya, jika tidak menggunakan teknologi baterai listrik, kita tidak akan bisa menciptakannya, membentuk kemasannya. Itu akan mustahil jika tidak menggunakannya. Dan itu adalah contoh, sekali lagi, tentang pentingnya memikirkan nilai dan bagaimana kita memasukkannya ke dalam produk tertentu,” Watanabe mengatakannya.
(lth/dry)

Jakarta –
Pajak tahunan Toyota Fortuner 2.8 L keluaran 2025 tembus Rp 10 juta. Berikut ini rincian pajak Toyota Fortuner 2.8 L terbaru.
Toyota Fortuner merupakan salah satu mobil yang cukup populer di Indonesia. Khusus Fortuner, tipe yang terlaris justru model tertinggi yang menggendong mesin 2.8 L sebagaimana terlihat dalam data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Padahal kalau secara harga, SUV bongsor Toyota itu juga yang termahal dibandingkan tipe lainnya.
Pajak Toyota Fortuner 2.8 L Tahun 2025
Fortuner 2.8 L paling murah dijual Rp 640 jutaan hingga yang termahal Rp 791,2 juta. Dari banderolnya, Fortuner memang bukan buat kaum mendang-mending. Bukan cuma banderolnya, pajak tahunannya juga terbilang tinggi. Ditelusuri detikOto dalam laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pajak Fortuner 2.8 L VRZ TSS keluaran 2025 sebesar Rp 10 jutaan. Rincian pajaknya sebagai berikut.
PKB Pokok: Rp 10,143 jutaSWDKLLJ: Rp 143 ribuTotal: Rp 10,286 juta
Toyota Fortuner 2.8 L VRZ TSS dengan pajak Rp 10 jutaan itu banderolnya Rp 666 juta. Adapun pajak tersebut berlaku untuk kendaraan pertama yang terdaftar atas nama perusahaan di Jakarta. Besar pajak bisa jadi berbeda di wilayah lainnya dan juga jumlah kepemilikan kendaraan.
Fortuner 2.8 VRZ hadir dengan mesin diesel baru berkode 1GD-FTV dengan kapasitas 2.755 cc VNT Intercooler. Tenaganya lebih besar menjadi 203,9 PS pada 3.000 – 4.000 rpm dan torsi 499 Nm pada 1.600 – 2.800 rpm. Fitur-fitur yang tersemat antara lain hill start assist, emergency brake signal, traction control, hingga Toyota Safety Sense 2.0.
Sekadar mengingatkan, pajak kendaraan dibayarkan setiap tahun. Makanya tak jarang juga pajak jadi salah satu pertimbangan seseorang sebelum membeli mobil. Makin mahal harga mobil, biasanya juga berpengaruh ke pajak tahunannya. Tapi ini tak berlaku untuk mobil listrik ya.
(dry/din)

Hamamatsu –
Pabrikan otomotif berlomba-lomba menghadirkan teknologi kendaraan ramah lingkungan untuk mencapai netralitas karbon. Namun, untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih, teknologi mobil bukan cuma soal mobil listrik. Ada juga teknologi lain yang bisa dimanfaatkan.
Salah satu pabrikan Jepang, Suzuki, menilai untuk mencapai netralitas karbon tak cukup dengan hanya menghadirkan mobil listrik. Teknologi lain yang bisa membantu mencapai netralitas karbon juga dibutuhkan. Makanya, Suzuki menerapkan langkah multi-pathway untuk menuju netralitas karbon dengan menghadirkan berbagai teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
“Jika berbicara tentang netralitas karbon, targetnya bukan menambah jumlah mobil listrik berbasis baterai, tapi cara untuk mengurangi gas rumah kaca. Seberapa banyak Anda dapat mengurangi gas rumah kaca, itulah tujuan netralitas karbon,” kata Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, baru-baru ini.
Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto
Untuk itu, Suzuki menghadirkan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan. Tak cuma dengan mobil listrik seperti e Vitara, Suzuki juga menghadirkan teknologi kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Salah satunya mobil dengan bahan bakar CBG atau compressed biomethane gas (gas biometana terkompresi).
“Kami punya satu lagi, yaitu (kendaraan berbahan bakar) biometana. Itu juga potensial. Dari sudut pandang (netralitas karbon untuk mengurangi gas rumah kaca) itu, (kendaraan berbahan bakar) biometana lebih masuk akal,” kata Harano.
Bahkan, Harano menyebut kendaraan dengan bahan bakar CBG 28 kali lebih efektif untuk mencapai netralitas karbon.
Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.
Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto
Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.
Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.
Suzuki memamerkan mobil Suzuki Victoris dengan bahan bakar CBG di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Tangki bahan bakar gas pada Suzuki Victoris CBG ini diletakkan di bawah lantai, bukan di kompartemen bagasi sehingga kapasitas bagasinya tetap utuh.
Dipamerkannya Victoris CBG ini menjadi bukti bahwa untuk mencapai netralitas karbon tak hanya menghadirkan mobil listrik, tapi berbagai teknologi yang dapat membantu mencapai target itu.
(rgr/dry)