Transportasi: mobil listrik

  • Berkat Merek China, Mobil PHEV Sekarang Makin Dilirik Orang Indonesia

    Berkat Merek China, Mobil PHEV Sekarang Makin Dilirik Orang Indonesia

    Jakarta

    Mobil Plug in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) makin banyak populasinya di Indonesia. Ini berkat merek China yang menawarkan teknologi PHEV dengan harga lebih terjangkau.

    Sebelum merek China masuk, PHEV dari pabrikan Eropa atau Jepang umumnya diposisikan di segmen premium dengan harga yang cukup tinggi.

    Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil PHEV terjual sebanyak 3.798 unit. Biasanya mobil PHEV cuma terjual belasan unit, tapi sejak Mei mulai laku ratusan unit.

    Ini berkat Chery yang memasarkan Tiggo 8 dan Tiggo 9 berteknologi Chery Super Hybrid (CSH). Tiggo 8 CSH sudah mengirim sebanyak 2.710 unit pada periode Januari-Oktober 2025, sementara Tiggo 9 CSH sebanyak 219 unit.

    Merek China lain yang turut memasarkan PHEV ialah Jaecoo lewat J7 dan J8. Kedua model itu masing-masing terjual 542 unit dan 162 unit pada periode Januari-Oktober 2025.

    Urutan ketiga mobil PHEV terlaris ditempati oleh Mazda. Brand asal Jepang itu ditopang oleh Mazda CX-80 dengan capaian 59 unit.

    Toyota yang ikut coba memasarkan PHEV belum terlihat bagus dalam peta persaingan. Lewat Prius PHEV, penjualannya baru mencatat satu unit.

    Mobil PHEV Terlaris di Indonesia

    Berikut adalah daftar mobil PHEV terlaris di Indonesia (Januari-Oktober 2025) yang didominasi merek China, berdasarkan data Gaikindo:

    1. Chery Tiggo 8 CSH: 2.710 unit
    2. Jaecoo J7 SHS: 542 unit
    3. Chery Tiggo 9 CSH: 219 unit
    4. Jaecoo J8 SHS: 162 unit
    5. Mazda CX-80 PHEV: 59 unit

    Selama ini, konsumen Indonesia sering dihadapkan pada dilema ingin mobil listrik tapi khawatir pada jarak tempuh dan keterbatasan infrastruktur pengisian. Mobil PHEV, yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik yang ditenagai baterai berkapasitas besar, hadir sebagai solusi.

    (riar/din)

  • Sudah Segini Wuling Darion yang Dipesan Orang Indonesia

    Sudah Segini Wuling Darion yang Dipesan Orang Indonesia

    Jakarta

    Baru dua minggu meluncur, Wuling kebanjiran pesanan Darion. Dalam kurun waktu 14 hari itu pemesanan Wuling Darion tembus 1.300 unit!

    Wuling Darion sudah resmi meluncur di Indonesia. MPV berteknologi PHEV dan listrik itu ditawarkan dengan harga mulai Rp 356 juta hingga yang termahal Rp 489 juta. Tapi harga itu tak berlaku permanen, melainkan untuk 1.500 konsumen pertama. Siapa sangka, dalam kurun waktu dua pekan setelah peluncuran, pemesanannya ternyata cukup banyak. Wuling mencatat ada 1.300 unit Darion yang terpesan dan siap dikirim akhir November 2025.

    “Saat ini sudah ada 1.300 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Wuling Darion. Pemesanan masih didominasi oleh varian EV. Dan akhir bulan November 2025, unit akan mulai dikirim ke konsumen,” ucap Brand Communication Senior Manager Wuling Motors, Brian Gomgom pada ajang Media Test Drive Darion Evolving Family Moment Bali-Jakarta

    Gomgom menjelaskan varian EV lebih banyak dipilih. Ini lantaran merek Wuling sangat melekat sebagai produsen mobil listrik.

    “Pemesanan hingga 1.300 unit selama 2 minggu itu sudah sangat bagus, saat launching langsung banyak yang melakukan pemesanan,” kata Gomgom.

    “Banyaknya EV, karena Wuling sangat dekat (sebagai produsen mobil listrik), dengan itu saat ini kami masih terus mensosialisasi soal PHEV dengan melakukan launching Wuling Darion ke daerah-daerah. Karena masih banyak masyarakat yang belum paham akan teknologi PHEV,” Gomgom menambahkan.

    Sebagai catatan, Wuling Darion saat ini hadir dalam dua opsi yakni EV dan PHEV. Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan ke roda depan melalui transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC) dalam sekali pengisian.

    Sementara Darion PHEV menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga 105 dk dan torsi 130 Nm. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 dk) dan torsi 230 Nm. Darion PHEV pakai Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan baterai 20,5 kWh memberi jarak jelajah 125 km dalam mode EV. Sementara tangki bensin 52 liter menjaga efisiensi jarak jauh hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian bahan bakar.

    (lth/dry)

  • Penjualan Mobil Hybrid, PHEV, dan Listrik Tembus 124 Ribu Unit, Ini yang Terlaris

    Penjualan Mobil Hybrid, PHEV, dan Listrik Tembus 124 Ribu Unit, Ini yang Terlaris

    Jakarta

    Adopsi mobil yang lebih ramah lingkungan mulai digemari warga Indonesia. Hal ini tercermin dari data penjualan mobil elektrifikasi di Indonesia yang mengalami kenaikan.

    Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil elektrifikasi dari hybrid, battery electric vehicles (BEV), dan plug in hybrid electric vehicles (PHEV) sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 124.510 unit.

    Bila dirinci secara segmen, mobil listrik menjadi kendaraan elektrifikasi terlaris. Sebanyak 69.146 unit sudah terdistribusi sepanjang tahun 2025.

    Penjualan mobil listrik (BEV) pada Oktober 2025 mencatat rekor tertinggi sepanjang tahun, mencapai 13.867 unit. Angka ini melonjak signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya 4.097 unit.

    BYD dan Denza menguasai pasar mobil listrik dengan total 37.637 unit. Diikuti Wuling 9.462 unit, Chery 6.705 unit, Aion 4.822 unit, dan VinFast 3.050 unit.

    Barulah mobil hybrid mengisi tempat kedua. Sepanjang Januari-Oktober 2025, mobil hybrid terjual sebanyak 51.566 unit dari total penjualan nasional 635.566 unit. Artinya mobil hybrid sudah mengambil pangsa pasar otomotif nasional sebanyak 8,11 persen.

    Mobil hybrid juga mengalami dinamika penjualan tahun ini. Rekor bulanan penjualan tertinggi mobil hybrid terjadi pada Juli dengan capaian 6.258 unit, namun bulan berikutnya turun pada level lima ribuan unit.

    Toyota menjadi pabrikan yang paling laris menjual mobil hybrid. Total sepanjang Januari-Oktober 2025 mencapai 24.979 unit. Model terlarisnya ialah Innova Zenix dengan angka penjualan 19.701 unit.

    Suzuki yang memakai teknologi mild hybrid menempati urutan kedua, pabrikan ini menjual sebanyak 16.367. XL7 menjadi model terlaris dengan angka penjualan 7.359 unit.

    Honda melengkapi urutan ketiga dengan jumlah 5.283 unit. Honda HR-V merupakan tulang punggung penjualan di segmen hybrid. Sepanjang tahun ini, HR-V sudah terdistribusi sebanyak 4.570 unit.

    Sementara segmen mobil PHEV juga perlahan tumbuh. Total sepanjang tahun ini tembus 3.798 unit.

    Chery mendominasi pasar dengan capaian 2.929 unit. Model terlarisnya Tiggo 8 CSH dengan angka 2.710 unit.

    Selanjutnya masih dari Chery Group, yakni Jaecoo yang mengisi urutan kedua. Jaecoo mencatat penjualan sebanyak 704 unit.

    Urutan ketiga mobil PHEV terlaris ditempati oleh Mazda. Brand asal Jepang itu ditopang oleh Mazda CX-80 dengan capaian 59 unit.

    Total penjualan mobil elektrifikasi sepanjang Januari-Oktober 2025BEV: 69.146 unitHybrid: 51.566 unitPHEV: 3.798 unit

    Total: 124.510 unit

    (riar/dry)

  • Harapan Wuling Insentif Mobil Listrik Lanjut Tahun Depan

    Harapan Wuling Insentif Mobil Listrik Lanjut Tahun Depan

    Jakarta

    Wuling berharap insentif untuk mobil listrik tak berhenti tahun ini. Pabrikan lima berlian itu berharap insentif untuk mobil listrik tetap lanjut tahun depan meski syarat lebih ketat.

    Pemerintah kembali memberikan insentif PPN DTP atas mobil listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu Serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

    Insentif ini bisa dimanfaatkan sejumlah produsen yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Salah satu produsen yang bisa memanfaatkan insentif tersebut adalah Wuling. Mobil listrik Wuling yang diproduksi di dalam negeri memenuhi ketentuan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang ditetapkan pemerintah yakni minimal 40 persen. Adapun dengan keberadaan insentif, harga mobil listrik Wuling jadi lebih murah. Diharapkan bisa mengerek penjualan.

    Kendati demikian, sesuai aturan maka insentif akan berakhir pada 31 Desember 2025. Belum diketahui lebih lanjut apakah insentif bakal berlanjut atau resmi berakhir tahun ini. Product Communication Manager Wuling Motors, Robertus Danang Wiratmoko mengakui hal tersebut menjadi perhatian Wuling Indonesia. Wuling berharap ada kebijakan yang mampu menjaga perkembangan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

    “Harapan kami sih semoga insentif tetap dilanjutkan. Diperketat insentifnya boleh aja, tapi tidak nol banget. Kami tahu pemerintah tengah memperketat pengeluaran, itu tidak masalah. Tapi Tetap ada-lah insentifnya,” ucap Danang.

    Harapan Wuling Indonesia agar pemerintah tetap memberikan insentif kepada seluruh kendaraan ramah lingkungan, baik kendaraan listrik, hybrid, atau Plug-In hybrid, bukan tanpa alasan. Menurut Wuling ini sekaligus bisa membantu pabrikan dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Tak cuma itu, emisi pun bisa lebih efektif ditekan.

    “Karena sudah banyak yang kami lakukan, untuk membangun industri kendaraan listrik, seperti membangun ekosistem, SPKLU, terlebih jika memang tujuannya zero emission. Sehingga insentif dari pemerintah menjadi hal penting,” beber Danang.

    Untuk diketahui, saat ini Wuling, Hyundai, MG, Chery, dan Neta hanya dikenakan PPN 12 persen. Sebab, mobil-mobilnya mengikuti program Low Emission Carbon Vehicle yang dicanangkan pemerintah. Alhasil, mobil keluaran Wuling hingga Chery itu bisa mendapat insentif PPN 10 persen dari pemerintah. Dengan demikian PPN yang dikenakan hanya 2 persen.

    (lth/dry)

  • Geely Mau Luncurkan MPV Mewah Pesaing Denza dan Alphard, Ini Bocorannya

    Geely Mau Luncurkan MPV Mewah Pesaing Denza dan Alphard, Ini Bocorannya

    Jakarta

    Segmen MPV mewah makin panas. Setelah Toyota Alphard, Denza, Maxus, bermain di segmen tersebut, kini giliran Geely yang siap tancap gas menghadirkan model serupa. Seperti apa bocoran spesifikasinya?

    Dikutip dari Paultan, Geely siap memperkenalkan MPV premium anyar bernama V900 pada ajang Auto Guangzhou, 21 November mendatang. Mobil ini akan berada di bawah brand Galaxy dan berbagi platform dengan kembarannya, LEVC L380.

    Geely Galaxy V900 EREV Foto: Dok. Geely

    Dari teaser resmi yang diunggah di Weibo, Galaxy V900 tampil dengan gaya desain khas MPV premium masa kini: fascia depan yang membulat, lampu depan-belakang yang ekspresif, atap datar, hingga pilar hitam yang memberi kesan melayang alias floating.

    Namun, ada perbedaan jelas dibanding LEVC L380. V900 memakai grille depan besar yang lebih menonjol, sementara L380 tampil dengan wajah ‘kosong’. Selain itu, Galaxy V900 dibekali LiDAR di atap, mengisyaratkan kemampuan bantuan berkendara yang canggih.

    Perbedaan paling signifikan ada di jantung pacu. Kalau L380 adalah mobil listrik murni, maka V900 hadir sebagai EREV (extended-range electric vehicle). Mobil ini membawa mesin bensin 1.5L turbo bertenaga 163 PS (160 dk) yang berfungsi sebagai generator.

    Ada dua opsi baterai NMC 50 kWh: produksi CALB dengan jarak tempuh listrik 172 km, atau dari CATL yang bisa menempuh hingga 202 km dalam mode EV murni.

    Soal ukuran, V900 benar-benar bongsor. Dimensinya 5.360 mm x 1.998 mm x 1.940 mm, menjadikannya sedikit lebih panjang dari L380. Konfigurasinya fleksibel, tersedia enam kursi (2+2+2) atau delapan kursi (2+2+2+2), dengan ruang bagasi mencapai 919 mm atau 347 mm tergantung konfigurasi.

    Menurut laporan Carnewschina, Galaxy V900 akan diluncurkan di China tahun ini dan besar kemungkinan ikut menyasar pasar internasional, termasuk Inggris-di mana LEVC L380 juga bakal dipasarkan tahun depan.

    Memiliki ukuran jumbo, teknologi modern, dan powertrain EREV yang lebih fleksibel, Geely V900 berpotensi menjadi pesaing serius di kelas MPV premium dan siap memberi tekanan baru untuk Toyota Alphard, Denza D9, hingga Maxus Mifa 9.

    (lua/din)

  • Ini Dampak Positif Saat Banyak Mobil Listrik yang Ngaspal

    Ini Dampak Positif Saat Banyak Mobil Listrik yang Ngaspal

    Jakarta

    Pilihan kendaraan saat ini sangat beragam, nggak cuma mobil bensin pilihan mobil ramah lingkungan seperti listrik juga semakin menarik untuk dilirik dan dimiliki. Tapi apa sih dampak yang paling terasa saat banyak mobil listrik yang ngaspal di jalanan?

    Akademi ITB Yannes Martines Pasaribu dalam seminar detikcom Leader’s Forum, inisiasi detikOto dan detikFinance, mengatakan bahwa semakin banyak mobil listrik di jalanan akan semakin bagus untuk ketahanan negara dalam ketahanan energi.

    “Jadi kalau kita bicara ketahanan negara, karena sekarang ini jadi hal yang krusial untuk dunia yang terpolarisasi ini, ketahanan negara utama salah satunya adalah ketahanan energi, dan semakin cepat penyerapan kendaraan listrik, ketahanan energi kita akan makin mandiri, makin solid,” ucap Yannes.

    “Dan kita juga mengurangi impor energi dari luar negeri. Jadi salah satu kunci ketahanan energi nasional adalah segera bermigrasi ke EV,” Yannes menambahkan.

    Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) Vinfast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto meyakini bahwa di masa depan kendaraan listrik menjadi pilihan yang tepat untuk bermobilitas.

    Pabrik VinFast di Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Kalau dari kami, VINFAST, kami percaya bahwa Electric Vehicle is the future. Ini adalah masa depan dan untuk berkembang membutuhkan ekosistem yang kuat, membutuhkan kolaborasi dari semua stakeholder,” yakin Kariyanto.

    “Dan secara bisnis, VINFAST akan terus tumbuh dan berkembang bersama dengan bangsa Indonesia. Karena kami percaya di VINFAST, moto kami atau visi kami adalah move people ahead, bring the nation forward,” tutup Kariyanto.

    (lth/rgr)

  • Mobil Listrik Bekas Lebih Cepat Terjual Ketimbang Mobil Bensin Bekas

    Mobil Listrik Bekas Lebih Cepat Terjual Ketimbang Mobil Bensin Bekas

    Jakarta

    Perusahaan yang bergerak di bidang survei dan data, Edmunds mengungkap fakta menarik soal industri kendaraan bekas di pasar global. Mereka menyimpulkan, mobil listrik bekas lebih cepat laku dibandingkan mobil bensin bekas. Kok bisa, ya?

    Disitat dari laman resmi Edmunds dan Carscoops, Senin (17/11), perusahaan tersebut tak mengungkap negara mana yang menjadi basis penelitian. Namun, dalam datanya disebutkan, mobil listrik bekas punya days to turn (DTT) lebih kecil dibandingkan mobil bensin bekas.

    Maksudnya, mobil listrik bekas ‘menghuni’ showroom lebih sebentar sebelum akhirnya diboyong konsumen. Lantas, sekecil apa DTT kendaraan nonemisi tersebut?

    Edmuns menjelaskan, selama Q3 tahun ini, mobil listrik hanya punya DTT 34 hari. Nominal tersebut masih lebih rendah dibandingkan mobil bensin dengan 43 hari dan mobil hybrid yang mencapai 47 hari!

    Ilustrasi mobil listrik dicas. Foto: Jaguar.com

    Dengan demikian, mobil listrik bekas umumnya hanya ‘menduduki’ dealer selama sebulan sebelum akhirnya terjual ke konsumen. Catatan itu tentu lebih baik dibandingkan DTT kendaraan seken secara umum.

    Ada dua alasan utama mengapa mobil listrik punya DTT rendah. Pertama, depresiasi yang gila-gilaan membuat harga bekasnya turun drastis. Sehingga, lebih terjangkau untuk banyak konsumen. Kedua, kendaraan tersebut umumnya punya masa pakai lebih sebentar dengan jarak rata-rata 35 ribu km.

    Edmunds juga mengungkap, pilihan mobil listrik bekas di rentang US$ 20-30 ribu lebih banyak dibandingkan mobil bensin bekas. Bahkan, perbandingannya bisa mencapai 60:40.

    Meski cepat laku, EV bekas berusia kurang dari tiga tahun sebenarnya masih sangat langka di pasar. Minimnya pasokan inilah yang akhirnya membuat kendaraan tersebut cepat terserap pasar. Pembeli langsung bergerak ketika menemukan unit yang dirasa pas.

    (sfn/rgr)

  • Gak Cuma Jualan Mobil, Vinfast Siap Transfer Teknologi

    Gak Cuma Jualan Mobil, Vinfast Siap Transfer Teknologi

    Jakarta

    Transfer teknologi merupakan hal penting untuk satu industri, termasuk industri otomotif. Sadar akan hal itu, produsen mobil ternama asal Vietnam Vinfast memastikan tidak hanya akan membangun pabrik di Indonesia, produsen dengan lambang ‘V’ ini memastikan akan ikut transfer pengetahuan lias transfer teknologi.

    Seperti yang disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Vinfast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, dalam seminar detikcom Leader’s Forum, inisiasi detikOto dan detikFinance.

    Dirinya mengatakan Vinfast akan menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah serta universitas-universitas di Indonesia, untuk bisa transfer teknologi.

    “Untuk transfer teknologi, tentu kami menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah atau dengan universitas-universitas,” kata Kariyanto di atas panggung.

    Kariyanto juga menambahkan memang saat pertama kali hadir di Indonesia pada 2024, langkah pertama yang diambil Vinfast bisa dikatakan cukup ngebut, hanya dengan menarik pekerja dari Indonesia, namun saat ini transfer teknologi tengah dilakukan demi menghidupkan industri otomotif di Indonesia.

    Merek mobil listrik asal Vietnam, VinFast Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Untuk tahap awal ini, kami memang kebut sekali setelah groundbreaking (mendirikan pabrik di Indonesia) dan tahun ini kami akan produksi, dan kami sudah merekrut karyawan atau tenaga kerja yang ada. Selain itu kami juga mempersiapkan pekerja yang fresh misalnya dari sekolah-sekolah kejuruan, atau universitas dengan bidang yang sesuai,” ucap Kariyanto.

    Bahkan, lanjut Kariyanto. Saat ini Vinfast mengirim pekerja di Indonesia ke Vietnam untuk bisa menyerap pengetahuan untuk bisa diterapkan di Indonesia.

    “Selain itu kami juga sudah mengirim beberapa karyawan di level-level tertentu untuk belajar dulu ke Vietnam, untuk mempelajari sehingga pada saat nanti kembali ke sini sudah langsung siap menjalankan proses produksi di pabrik kami,” ucap Kariyanto.

    “Dan itu akan terus kami kembangkan.Tidak hanya terbatas di pabrik juga,ke-depannya nanti ekosistem-ekosistem yang lain, tentu kami juga ingin berkolaborasi lebih erat dengan istilahnya stakeholder-stakeholder,” Kariyanto menambahkan.

    (lth/din)

  • Kecelakaan di Jakut, Polisi sebut pengemudi mobil dalam pikiran kosong

    Kecelakaan di Jakut, Polisi sebut pengemudi mobil dalam pikiran kosong

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian menyebutkan pengemudi mobil berinisial M yang menyebabkan kecelakaan di Jalan Swasembada Barat IV, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sedang dalam pikiran kosong.

    “Pengemudi mengaku dalam kondisi pikiran kosong saat mengendarai kendaraan dan baru tersadar setelah mobil menabrak kios dan warga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Dia menyebutkan pengemudi tersebut tidak mengalami luka, namun telah dibawa ke pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    “Polri bergerak cepat begitu laporan masuk. Penanganan korban menjadi prioritas utama, disertai langkah humanis di lapangan untuk menenangkan warga dan memastikan keselamatan semua pihak,” ujar Budi.

    Dia pun memastikan kepolisian tetap konsisten menindaklanjuti setiap peristiwa kecelakaan secara profesional sesuai prosedur.

    “Unit Laka Satwil Jakarta Utara sudah berada di lokasi sejak awal untuk melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi, dan penanganan korban. Polri juga terus meningkatkan pelayanan publik, termasuk memastikan korban mendapatkan perawatan cepat dan keluarga memperoleh informasi yang jelas,” tutur Budi.

    Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Unit Laka Lantas Satwil Jakarta Utara. Situasi di lokasi kejadian telah dinyatakan aman dan kondusif, sementara proses penyelidikan terhadap pengemudi dan penyebab kecelakaan masih berlanjut.

    Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi berinisial YA, mobil tersebut melaju kencang di Jalan Swasembada hingga sempat menyerempetnya.

    “Saksi berusaha mengejar, namun kendaraan tersebut kemudian menabrak kios pedagang dan menimbulkan sejumlah korban luka. Saksi lain, berinisial AL, menyebutkan mobil terlihat melaju dari arah Jalan Jati menuju Jalan Swasembada Barat IV sebelum menabrak dua kios dan beberapa warga,” terang Budi.

    Korban luka itu terdiri dari RA (balita), AA,YR, M, dan HAP, dengan luka mulai dari lecet, benturan pada kepala, hingga tulang panggul patah.

    Seluruh korban telah mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit, antara lain RS Puri Medika, RSUD Koja, dan RSPI. Selain korban luka, kerusakan materil meliputi tiga lapak pedagang dan satu unit sepeda motor.

    Polisi masih menyelidiki kecelakaan yang melibatkan mobil listrik, tiga sepeda motor, tiga gerobak pedagang dan seorang pejalan kaki di Jalan Swasembada Barat, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (16/11).

    “Penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan,” kata Kanitlaka Satlantas Polres Metro Jakarta Utara AKP Edy Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (16/11).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi selidiki kecelakaan yang libatkan sejumlah kendaraan di Jakut

    Polisi selidiki kecelakaan yang libatkan sejumlah kendaraan di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Polisi masih menyelidiki kecelakaan yang melibatkan mobil listrik, tiga sepeda motor, tiga gerobak pedagang dan seorang pejalan kaki di Jalan Swasembada Barat, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu.

    “Penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan,” kata Kanitlaka Satlantas Polres Metro Jakarta Utara, AKP Edy Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, insiden itu bermula ketika mobil listrik yang dikemudikan seorang berinisial M melaju dari Selatan ke Utara.

    “Kemudian, setibanya di lokasi, mobil itu menyerempet motor sehingga oleng ke kiri dan menabrak gerobak pedagang, pengendara motor, pejalan kaki, dan pagar rumah hingga mengalami kerusakan,” katanya.

    Tidak ada korban yang tewas dalam kejadian tersebut, namun pejalan kaki berinisial MS mengalami luka robek dan patah tulang kaki kiri, robek kaki kanan, memar di kepala belakang, dan melepuh di punggung.

    “Kemudian pengendara motor berinisial RA mengalami luka, yakni di bagian lutut lecet, paha kiri memar, dan tangan kiri lecet, sementara penumpang motor berinisial YRS mengalami luka robek di punggung, kaki kanan dan lecet di lutut kiri,” katanya.

    Selanjutnya pengendara motor berinisial HAP mengalami luka patah tulang kaki kanan dan penumpang motor berinisial RAZ mengalami luka memar di kepala kanan dan lecet di dahi.

    Sebuah motor menjadi salah satu korban tabrakan yang terjadi di Jalan Swasembada Barat, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (16/11/2025).ANTARA/HO-Satlantas Polres Metro Jakarta Utara

    “Sebagai tindak lanjut, barang bukti kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan, sedangkan korban luka sudah dibawa ke RS Puri Medika dan RSUD Koja untuk mendapatkan perawatan,” kata Edy.

    Sebelumnya beredar sebuah video viral yang diunggah di media sosial Instagram oleh akun @jakut.info, terlihat sejumlah gerobak dan motor berantakan usai ditabrak oleh sebuah mobil listrik.

    “Sebuah mobil dilaporkan menghantam sepeda dan warung di pinggir jalan, insiden ini mengakibatkan sejumlah orang terluka,” tulis akun tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.