Transportasi: mobil listrik

  • Mobil Listrik atau Hybrid, Mana yang Dapat Insentif Lebih Banyak?

    Mobil Listrik atau Hybrid, Mana yang Dapat Insentif Lebih Banyak?

    Lebih lanjut, Riyanto menilai bahwa kendaraan listrik murni dan hybrid akan memiliki segmentasi pasar yang berbeda. Pasar daerah cenderung akan lebih menerima kendaraan hybrid faktornya karena belum seluruh wilayah memiliki kesiapan dalam memfasilitasi BEV, terutama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai ekosistem penting bagi pengoperasian BEV. 

    “Ya kalau BEV pasti konsumen di kota karena perlu SPKLU. Untuk hybrid perlu lebih banyak sosialisasi ke daerah terutama luar Jawa, banyak yang belum tahu hybrid,” katanya.

    Dia menambahkan, dengan berakhirnya insentif untuk BEV CBU, pasar kendaraan hybrid dan BEV produksi ataupun rakitan lokal diprediksi akan kembali menggeliat. “Insentif BEV CBU akan berakhir. Dampaknya BEV CKD dan HEV akan meningkat pasarnya. Tentu saja industri HEV akan bergairah kembali,” ujar Riyanto.

    Bahkan, menurutnya, pemerintah layak untuk memperpanjang sekaligus memperkuat kebijakan insentif bagi produsen hybrid, terutama jika mampu meningkatkan kandungan lokal dalam proses produksinya. “Insentif kendaraan hybrid layak dilanjutkan dan diberikan tambahan dengan penambahan produksi komponen lokal,” sebutnya.

    Senada dengan itu, Pengamat Otomotif Bebin Djuana juga menilai kendaraan hybrid seharusnya mendapat perhatian lebih besar dari sisi kebijakan fiskal. “Jika fokus kita pada emisi tentunya hybrid perlu diperhitungkan, bukan hanya BEV. BEV memang tidak menyumbang emisi, sedangkan hybrid mengurangi emisi, pada saat yang sama juga mengurangi pemakaian BBM. Sudah sepatutnya pajaknya dikurangi. Jika hal ini terjadi tentu market hybrid akan meningkat,” sebut Bebin.

    Ia menilai potensi pertumbuhan kendaraan hybrid akan sangat bergantung pada besarnya insentif pajak yang diberikan serta kecepatan produsen dalam menghadirkan model-model baru di pasar.

    “Besarnya peningkatan tergantung berapa besar potongan pajak dan kecepatan pabrik menyerahkan model-model terbaru karena konsumen kita selalu menginginkan model-model terbaru dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ungkap  Bebin.

     

  • Denza D9 Bisa Dicas Gratis, di Mana Saja?

    Denza D9 Bisa Dicas Gratis, di Mana Saja?

    Jakarta

    Pemilik MPV listrik premium, sub-brand luxury di bawah naungan BYD Group, Denza, bisa menikmati peningkatan layanan aftersales. Salah satunya, bisa ngecas ulang daya baterai secara gratis.

    “Di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week ini kami juga dengan senang hati mengumumkan program penjualan menarik bagi konsumen kami,” kata Nathan Sun, Operation Director BYD Indonesia di ICE BSD City, Tangerang, Jumat (21/11/2025).

    “Sebagai apresiasi bagi para konsumen, kami juga saat ini menyediakan program Denza free charging di 10 Authorized Service Dealer dari BYD dan 5 Dealer Denza hingga periode yang ditentukan,” kata dia.

    Di segmen MPV listrik premium, sub-brand luxury di bawah naungan BYD Group, Denza, menempati posisi teratas. Denza, yang baru jualan satu model yaitu Denza D9. Mobil listrik menempati urutan keempat dengan capaian 6.967 unit. MPV mewah ini terbukti berhasil membetot masyarakat tajir di Indonesia.

    Ya, selain di SPKLU dan di dealer Denza, mobil listrik Denza D9 juga bisa dicas di dealer BYD.

    Denza D9 menawarkan performa melalui platform e-Platform 3.0. Denza D9 memiliki baterai Blade LFP khas BYD. Kapasitas baterainya nggak nanggung-nanggung, mencapai 103,36 kWh. Alhasil, dalam kondisi baterai penuh mobil ini bisa melaju hingga 600 km (NEDC).

    Dengan daya jangkau yang sangat jauh itu, untuk penggunaan harian sudah lebih dari cukup. Jika dipakai aktivitas harian di dalam kota yang rata-rata 50-60 km per hari, maka mobil listrik ini bisa dipakai seminggu lebih tanpa harus mampir ke SPKLU.

    Di atas kertas, Denza D9 bisa memuntahkan tenaga 230 kW dan torsi 360 Nm. Denza D9 menawarkan performa yang mengesankan dengan akselerasi halus dan efisiensi energi yang luar biasa dimana memiliki waktu akselerasi yang mengesankan mencapai 9.5 detik pada jarak 0-100 km.

    (riar/dry)

  • Mobil Listrik Murah China Disebut Bisa Gerus Pasar LCGC, Daihatsu Bilang Gini

    Mobil Listrik Murah China Disebut Bisa Gerus Pasar LCGC, Daihatsu Bilang Gini

    Jakarta

    Mobil listrik mulai membanjiri pasar otomotif Indonesia. Dengan harga mulai di bawah Rp 200 juta, mobil listrik murah seperti BYD Atto 1 mencatat penjualan yang cukup signifikan, bahkan bisa mengalahkan penjualan mobil konvensional murah seperti LCGC (low cost green car). Apakah artinya kehadiran mobil listrik murah bakal menggerus pasar mobil LCGC? Ini kata Daihatsu.

    Marketing and Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah mobil listrik murah China sudah menggerus pasar mobil LCGC. Sebabnya, konsumen mobil LCGC memiliki karakter yang berbeda dengan mobil listrik murah.

    “Kalau menggerus saya tidak tahu ya. Karena tidak dan belum melakukan survei berkaitan dengan ini. Tapi kalau di LCGC, LCGC sendiri, kebutuhannya yang perlu teman-teman tahu, 70% sampai 80% adalah first car buyer,” buka Agung menjawab pertanyaan detikOto di arena GJAW 2025, ICE-BSD City, Tangerang (21/11/2025).

    “First car buyer itu belum beli sudah mikirin jual, belum beli sudah mikirin gimana ngerawatnya. Jadi affordable saat beli, affordable saat rawat, mendapatkan keuntungan saat jual. Jadi itu adalah ownership di first car buyer,” tambah Agung.

    Agung mengatakan, meski Daihatsu belum melihat mobil listrik murah sebagai ancaman buat mobil LCGC, kehadiran mobil seperti BYD Atto 1 memiliki peran yang positif buat industri otomotif Indonesia.

    “Jadi bagaimana antara LCGC dengan kendaraan elektrifikasi, walaupun memiliki range harga yang sama, saya rasa keduanya memiliki sama-sama peran positif di market otomotif Indonesia,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, kendati baru seumur jagung, BYD Atto 1 sudah membetot perhatian orang Indonesia melalui capaian penjualan yang fantastis.

    Berdasarkan data wholesales Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), BYD Atto 1 terdistribusi sebanyak 9.396 unit per Oktober 2025. Angka ini terbilang besar untuk satu model mobil yang bahkan masih diimpor utuh dari China.

    BYD Atto 1 secara resmi dijual di Indonesia mulai Juli saat GIIAS 2025 berlangsung, dan pengiriman unit kepada konsumen dimulai pada Oktober 2025. Artinya baru sebentar saja, BYD Atto 1 sudah sukses menyalip penjualan mobil termurah di Indonesia, yaitu LCGC.

    Total penjualan LCGC per Oktober 2025 mencapai 8.505 unit. Bila dirinci per model; Toyota Calya 3.057 unit, Honda Brio Satya 2.021 unit, Daihatsu Sigra 1.689 unit, Toyota Agya 887 unit, dan Daihatsu Ayla 851 unit.

    Mobil LCGC Daihatsu Sigra Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Awalnya LCGC diposisikan sebagai mobil pertama dengan harga terjangkau (di bawah Rp 150 juta). Namun saat ini, banyak model LCGC tembus Rp 180 juta-Rp 200 juta. Kenaikan harga akibat regulasi emisi, penambahan fitur, dan biaya produksi membuat daya tarik ‘low cost’ semakin pudar.

    Melihat komposisi harga dan juga fitur, BYD Atto 1 disebut pengamat, bisa menggerogoti pasar LCGC. Terlebih, biaya perawatan mobil listrik yang lebih murah ketimbang mobil bermesin konvensional juga jadi daya tarik lainnya.

    “Terutama bagi konsumen gen millenial dan gen Z kota besar atau tier 1 khususnya Jabodetabek yang mengutamakan biaya operasional rendah, aksesibilitas ke wilayah ganjil-genap, performa yang lebih baik, dan fitur konektivitas modern,” jelas Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung Yannes Pasaribu dalam keterangannya.

    (lua/dry)

  • Harga Mobil BYD Setelah Produksi di Indonesia, Bisa Lebih Murah?

    Harga Mobil BYD Setelah Produksi di Indonesia, Bisa Lebih Murah?

    Jakarta

    Pabrik BYD akan mulai beroperasi di Indonesia mulai awal tahun depan. Pertanyaannya, apakah harga mobil listrik BYD bisa lebih murah jika sudah diproduksi lokal?

    Jika mobil sudah produksi lokal tak sedikit yang berekspektasi harga mobil tersebut bisa lebih murah karena berbagai efisiensi biaya produksi lokal, penggunaan komponen dalam negeri dan sebagainya.

    Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia Luther T Panjaitan mengatakan harga mobil listriknya yang dijual saat ini disesuaikan dengan skema mobil yang akan diproduksi di dalam negeri nantinya.

    “Nah harus diketahui bahwa BYD ini saat ini memanfaatkan policy incentive. Yang membuat kondisi BYD dengan dan tanpa manufaktur itu relatively sama. Nah ini membuat keyakinan atau confidence kepada customer membeli BYD, Baik sekarang atau nanti. Jadi saya sampaikan bahwa itu (harganya) pasti sama,” ujar Luther di ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.

    Sebagai contoh GAC AION. Saat ini, AION sudah memproduksi lokal mobil listrik AION V di pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Harga AION V sejak awal peluncuran di Indonesia telah di-setting menggunakan skema harga Completely Knocked Down (CKD). Jadi, tidak ada perubahan harga antara AION V sebelum diproduksi lokal dan setelah diproduksi lokal.

    BYD sudah merajai penjualan mobil listrik di Indonesia. Produknya masih impor dari China, proses pembangunan pabrik BYD di Subang masih terus berjalan. Rencananya pabrik itu mulai beroperasi pada kuartal pertama 2026.

    Sebanyak 69.146 unit mobil listrik sudah terdistribusi sepanjang tahun 2025. BYD menjadi model yang paling populer di Indonesia dengan capaian 30.670 unit. Sementara sub brand mewahnya, Denza mendistribusikan sebanyak 6.967 unit.

    (riar/din)

  • Kompensasi emisi KKI, BI tanam 1.000 mangrove di Teluk Benoa Bali

    Kompensasi emisi KKI, BI tanam 1.000 mangrove di Teluk Benoa Bali

    Badung, Bali (ANTARA) – Bank Indonesia menanam 1.000 pohon mangrove di Kawasan Konservasi Maritim Teluk Benoa, Badung, Bali, sebagai bagian kompensasi dari emisi yang dihasilkan penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025.

    Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di Badung, Bali, Minggu, mengatakan pihaknya menghitung hasil emisi yang dihasilkan dari penyelenggaraan KKI 2025 pada 7-10 Agustus 2025 lalu mencapai 126 ton.

    Bank Sentral mengimbangi pengeluaran emisi dari KKI dengan melakukan penanaman pohon dan juga membeli kredit karbon di bursa karbon.

    “Ini baru 1.000 (mangrove) yang ditanam. Kalau tanam lagi itu mungkin akan susah cari tempat, jadi kami masuk juga untuk membeli kredit karbon. Kita kombinasikan,” kata Destry seusai menanam pohon mangrove di Teluk Benoa, Bali.

    Adapun dalam KKI 2025, BI menggelar business matching pembiayaan untuk menjembatani permodalan, yang mencapai Rp782 miliar atau naik 41 persen dibanding capaian tahun lalu sebesar Rp553 miliar.

    Upaya kompensasi emisi yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi, kata Destry, ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Selain kompensasi emisi dari kegiatan ekonomi, kata Destry, BI juga mendorong perbankan untuk lebih banyak menyalurkan kredit untuk kegiatan ekonomi hijau.

    “Beberapa tahun terakhir, kita berpikir alam kita juga makin lama makin rusak, dan alam pasti akan marah, sehingga kita membuat kebijakan yang kita kaitkan dengan lingkungan. Jadi, buat bank yang menyalurkan kreditnya kepada sektor-sektor yang akan hijau, apakah itu untuk pembangunan perumahan dengan prinsip hijau, atau juga untuk misalnya mobil listrik, jadi sirkulasi terjaga,” kata dia.

    Destry mengatakan jajaran BI ke depan perlu terus menghitung emisi yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi dan mengompensasikan melalui program hijau, sehingga program-program BI selaras dengan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

    Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi-Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia Nita Anastuty mengatakan upaya kompensasi emisi ini merupakan salah satu inisiasi bank sentral untuk mendukung program pemerintah menuju. emisi nol bersih (net zero emission) tahun 2060.

    “Mudah-mudahan apa yang kita lakukan sekarang ini, langkah kecil ini, bisa membuat Indonesia lebih baik lagi, tentunya untuk generasi yang akan datang, dan mudah-mudahan ini juga langkah ini bisa diikuti oleh lembaga yang lain karena kita ingin semuanya bergerak bersama-sama, berkolaborasi,” kata Nita.

    Turut hadir dalam penanaman mangrove di Teluk Benoa, Bali, antara lain Kadis Lingkungan Hidup I Made Rentin mewakili Gubernur Provinsi Bali, Irdam IX/Udayana Brigjen TNI Subagyo, dan Dirpolairud Polda Bali Kombes Pol Nurodin.

    Pewarta: Indra Arief Pribadi
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Beda Rp 80 Juta Pilih Toyota bZ4X Buatan Lokal atau BYD Sealion 7 Termahal?

    Harga Beda Rp 80 Juta Pilih Toyota bZ4X Buatan Lokal atau BYD Sealion 7 Termahal?

    Jakarta

    Toyota bZ4X rakitan lokal dibanderol Rp 799 juta. Sama BYD Sealion 7 beda harga Rp 80 juta. Kalau disuruh pilih di antara dua model itu, kamu pilih mana nih?

    Mobil listrik pertama Toyota di Indonesia kini diproduksi lokal. Sebelumnya, Toyota mendatangkan crossover langsung dari Jepang secara utuh. Berkat diproduksi dalam negeri, harga Toyota bZ4X pun ikut terpangkas dari Rp 1,2 miliaran menjadi Rp 799 juta. Turunnya sekitar Rp 400 jutaan.

    Adapun di segmen crossover listrik, Toyota bZ4X rakitan itu akan bertarung dengan BYD Sealion 7 versi termahal. Tapi urusan harga, antara BYD Sealion 7 dan Toyota bZ4X itu berselisih Rp 80 juta. BYD Sealion 7 versi tertinggi itu dibanderol Rp 719 juta. Kalau kamu lagi cari crossover listrik dengan opsi BYD Sealion 7 varian termahal dan Toyota bZ4X, kira-kira pilih mana?

    BYD Sealion 7 Foto: Rifkianto NugrohoDimesin BYD Sealion 7 vs Toyota bZ4X

    Dari sisi dimensi, BYD Sealion 7 punya panjang 4.830 mm, lebar 1.925 mm, tinggi 1.620 mm, dan jarak sumbu roda 2.930 mm. Dibandingkan dengan Toyota bZ4X, bodinya lebih besar tapi kalah tinggi. Toyota bZ4X punya panjang 4.690 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.650 mm, dan jarak sumbu roda 2.850 mm. Ground clearance yang ditawarkan Toyota bZ4X itu lebih tinggi yakni 201 mm sedangkan BYD Sealion 7 hanya 163 mm.

    Baterai BYD Sealion 7 vs Toyota bZ4X

    Urusan tenaga, Toyota bZ4X bisa menyemburkan 165 kW dan torsi 286,6 Nm. Baterainya berkapasitas 73,11 kWh dan menjanjikan jarak tempuh hingga 525 km. Tenaga itu disalurkan melalui penggerak roda depan. Sementara pada BYD Sealion 7 varian tertinggi mengusung baterai berkapasitas 82,56 kWh dengan jarak tempuh 542 km. BYD Sealion 7 varian termahal ini merupakan versi performa. Makanya akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,5 detik. Tenaganya tembus 390 kW dan torsi 690 Nm. Tenaga itu disalurkan melalui keseluruhan rodanya alias All-Wheel Drive (AWD).

    Fitur BYD Sealion 7 vs Toyota bZ4X

    Beralih ke fitur, Toyota membekali bZ4x dengan 8 SRS airbag, vehicle stability control, parking view monitor, dynamic radar cruise control, lane departure alert, lane tracing assist, adaptive high-beam system, blind spot monitoring, rear cross traffic alert, safe exit assist, parking support brake, serta advanced parking.

    Fitur yang disajikan BYD Sealion 7 tak kalah lengkap, terlebih pada varian tertinggi. BYD juga menyematkan 8 airbag pada Sealion 7. Selanjutnya tersedia traction control system, electronic brake force distribution, auto hold, adaptive cruise control, emergency lane keeping assist, lane departure assist, traffic sign recognition, intelligent speed alert, intelligent speed limit information, automatic emergency braking, forward collision warning, front cross traffic alert, front cross traffic brake, rear collision warning, rear cross traffic alert, rear cross traffic brake, door open warning, blind spot detection, lane departure warning, driver attention warning, driver fatigue warning, head up display, dan intelligence torque adaption control. Secara fitur keamanan, BYD Sealion 7 terlihat lebih banyak ketimbang bZ4X.

    Toyota bZ4X versi lokal ini hanya ditawarkan dalam satu opsi. Sedangkan BYD Sealion 7 jika varian Performance ini dirasa kemahalan, maka bisa meminang varian termurahnya dengan banderol Rp 629 juta. Gimana nih, kira-kira di antara dua mobil di atas kamu pilih mana?

    (dry/rgr)

  • Harga di Bawah Rp 200 Juta, Segini Pajak BYD Atto 1

    Harga di Bawah Rp 200 Juta, Segini Pajak BYD Atto 1

    Jakarta

    Bukan cuma harga yang murah, pajak BYD Atto 1 juga ramah di kantong. Segini pajak BYD Atto 1 yang harus dibayar tiap tahun.

    BYD Atto 1 menjadi salah satu mobil listrik dengan harga terjangkau. Harganya bahkan di bawah Rp 200 juta. Kini, BYD Atto 2 dijual dengan harga Rp 199 juta sampai Rp 235 juta.

    Pajak BYD Atto 1

    Seperti mobil listrik pada umumnya, pajak BYD Atto 1 juga murah meriah! Tiap tahun pemilik BYD Atto 1 hanya dikenai Rp 143 ribu untuk bayar pajak. Pajaknya lebih murah dari model-model mobil bensin dengan harga serupa.

    Bukan tanpa alasan, mobil listrik memang mendapat keringanan pajak. Apa pun jenisnya, berapa pun harganya, pajak mobil listrik bakal tetap murah meriah.

    Buat yang belum tahu, PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) kendaraan listrik ditetapkan 0 persen dari dasar pengenaan PKB (DP PKB). Hal itu tertuang pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024 pasal 10.

    “Pengenaan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) KBL (kendaraan bermotor listrik) Berbasis Baterai untuk orang, barang, angkutan umum orang, dan angkutan umum barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB dan BBNKB,” demikian penjelasannya.

    Dalam aturan itu tak dijelaskan soal masa berakhir dari insentif PKB maupun BBNKB mobil listrik. Ini berarti, pajak mobil listrik, termasuk BYD Atto 1 hanya dikenai tarif SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan). Tarifnya Rp 143 ribu per tahun.

    Di luar soal pajak tahunan, BYD Atto 1 menjanjikan jarak tempuh yang cukup jauh. Berbekal baterai berkapasitas 30,08 kWh, BYD Atto 1 bisa menjelajah sejauh 300 km dalam satu kali pengecasan baterai. Setidaknya bolak-balik Jakarta-Bandung bisa dilakukan hanya bermodalkan satu kali mengecas.

    Kalau mau yang jarak tempuhnya lebih jauh lagi, maka bisa memilih varian Premium. Kapasitas baterainya lebih besar yaitu 38,88 kWh. Jarak tempuhnya mencapai 380 km. Namun kalau urusan daya maksimum, torsi, hingga akselerasi, kedua varian tersebut sama.

    BYD Atto 1 menggunakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 75 kW, torsi 135 Nm dan kecepatan maksimum 120 km/jam. Sedangkan untuk berakselerasi dari nol ke 50 km/jam hanya memerlukan waktu 4,9 detik.

    (dry/rgr)

  • Laris Manis! Wuling Darion Mulai Dikirim ke Garasi Konsumen Indonesia

    Laris Manis! Wuling Darion Mulai Dikirim ke Garasi Konsumen Indonesia

    Jakarta

    Wuling Darion mulai dikirim ke garasi konsumen. Acara seremoni penyerahan kunci Wuling Darion ke konsumen dilakukan dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Jumat (21/11/2025).

    Wuling juga menyoroti sambutan positif terhadap Wuling Darion, MPV elektrifikasi terbaru yang ditujukan bagi keluarga modern Indonesia. Sejak diluncurkan, Darion mendapat antusiasme tinggi.

    “Di momen ini, kami ingin menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan antusiasme masyarakat terhadap Darion. Hingga hari ini, Darion telah dipesan oleh sebanyak 1.500 pelanggan. Dukungan ini menjadi semangat bagi Wuling untuk terus menghadirkan inovasi yang relevan bagi keluarga Indonesia,” jelas Ricky Christian, Marketing Director Wuling Motors.

    Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan di GJAW 2025, Wuling juga menyelenggarakan handover ceremony sebagai simbol dimulainya

    distribusi unit Darion kepada konsumen di Indonesia. Pada kesempatan ini, Wuling menyerahkan unit secara simbolis kepada perwakilan konsumen Darion dan menjadi awal proses pengiriman dilanjutkan ke berbagai kota lainnya. 1.500 unit Darion dengan harga spesial sudah habis dipesan.

    Brand Communication Senior Manager Wuling Motors, Brian Gomgom mengatakan dari jumlah pemesanan tersebut, Darion EV rupanya lebih banyak diburu ketimbang versi PHEV. Bagi Wuling, hal itu lumrah sebab pabrikan berjuluk lima berlian itu sudah lebih dikenal sebagai produsen mobil listrik.

    “Porsinya dominasi masih EV,” kata Brian.

    “PHEV juga baru di Indonesia, baru tahun lalu, Wuling juga pertama bikin PHEV untuk MPV, perlu waktu untuk mendapatkan pengalaman dan knowledge-knowledge PHEV.”

    “Kalau EVnya kenapa dominasi bisa lebih besar? Karena Wuling sendiri melekat dengan brand mobil listrik, jadi konsumen akan lebih cepat aware,” jelas dia.

    Sebelumnya Wuling Darion dijual dengan harga spesial OTR Jakarta khusus buat 1.500 pembeli pertama. Termurahnya untuk tipe EV dijual Rp 356 juta, sedangkan tipe PHEV dibanderol termurah Rp 439 juta. Namun lantaran SPK sudah mencapai 1.500 unit maka harga Wuling Darion mengalami kenaikan harga.

    “Harganya Darion EV mulai dari Rp 359 juta, kalau PHEV mulai Rp 442 juta. Ya (harga berlaku) setelah SPK-nya selesai 1.500,” kata Brian Gomgom.

    (riar/dry)

  • BYD Punya Teknologi Ngecas Cepat, Colok 5 Menit Tambah Jarak 400 Km

    BYD Punya Teknologi Ngecas Cepat, Colok 5 Menit Tambah Jarak 400 Km

    Tangerang

    BYD mengenalkan sistem teknologi canggih untuk memangkas kekhawatiran pengguna mobil listrik terkait dengan waktu pengisian baterai dan jarak tempuh. BYD kini punya teknologi pengisian super cepat.

    Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata mengatakan BYD memperkenalkan sebuah inovasi baru yaitu pengisian daya listrik super cepat bernama BYD Megawatt Charging. Teknologi itu lahir berkat adanya platform baru yang dikembangkan BYD.

    “Pada tahun ini BYD resmi meluncurkan Super e-Platform. Ini adalah platform new energy vehicle (NEV) terbaik di dunia yang memaksimalkan potensi teknologi elektrifikasi ini membawa perspektif baru terhadap kendaraan NEV, bukan hanya sekedar pengganti kendaraan berbahan bakar konvensional, namun era baru terhadap lompatan teknologi kendaraan listrik,” kata Bobby di GJAW 2025 di ICE, BSD City Tangerang.

    Menurut Bobby, teknologi Super e-Platform itu menawarkan arsitektur kendaraan bertegangan tinggi. Bahkan, bisa mencapai 1.000 volt. Platform tersebut juga memungkinkan mobil BYD memiliki pengisian daya super cepat hingga 1 megawatt alias 1.000 kW.

    “Teknologi ini memungkinkan pengisian daya dalam waktu 5 menit yang mampu menempuh jarak hingga 400 kilometer. Tentunya, hal ini dapat menjadi jawaban atas charging anxiety,” sebut Bobby.

    Tak cuma itu, mobil BYD juga disematkan motor listrik dengan putaran hingga 30 ribu RPM. Alhasil, mobil listrik BYD bisa ngebut hingga 300 km/jam.

    “Dengan penggabungan tiga komponen penting, arsitektur bertegangan tinggi, teknologi baterai yang mumpuni, serta perangkat pengisian daya megawatt, BYD telah mewujudkan impian pengisian kendaraan listrik super cepat,” kata Bobby.

    (rgr/dry)

  • Geely Rilis Harga EX2 di GJAW 2025, Cuma Rp200 Jutaan

    Geely Rilis Harga EX2 di GJAW 2025, Cuma Rp200 Jutaan

    JAKARTA – Geely memanfaatkan gelaran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 untuk mengumumkan harga resmi dua varian mobil listrik terbarunya, EX2 Max dan EX2 Pro. Pengenalan harga ini menjadi langkah penting Geely dalam memperkuat penetrasi di pasar kendaraan listrik (EV) Indonesia, khususnya di segmen entry-level yang kini semakin kompetitif.

    Sales and Channel Director Geely Auto Indonesia Constantinus Herlijoso, menyatakan bahwa peluncuran harga ini menandai komitmen perusahaan dalam menghadirkan kendaraan listrik yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.

    “Dengan kehadiran EX2 di Indonesia, kami ingin memberikan pilihan kendaraan listrik yang terjangkau namun tetap mengutamakan kualitas dan keamanan,” ujarnya dalam sesi peluncuran di ICE BSD City, Jumat, 21 November.

    Dalam pengumuman resmi tersebut, Geely memasarkan dua varian EX2 dengan skema harga khusus yang telah memperhitungkan insentif pemerintah untuk kendaraan listrik. EX2 Max dipasarkan dengan harga sebelum insentif sebesar Rp299.500.000 dan menjadi Rp273.000.000 setelah insentif.

    Sementara itu, EX2 Pro dibanderol Rp255.900.000 sebelum insentif, dan turun menjadi Rp233.000.000 setelah insentif.

    Selain penyesuaian harga, konsumen juga mendapatkan sejumlah keuntungan tambahan selama GJAW 2025 berlangsung.

    Insentif tersebut meliputi diskon langsung senilai Rp5 juta atau subsidi leasing melalui mitra pembiayaan, serta pilihan opsi warna khusus secara gratis yang hanya berlaku selama pameran.

    Dengan strategi harga tersebut, Geely berharap EX2 dapat menjadi alternatif menarik bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa harus mengeluarkan biaya besar.