Transportasi: LRT Jabodebek

  • Aturan Mengambil Foto dan Video di Area Stasiun LRT Jabodebek

    Aturan Mengambil Foto dan Video di Area Stasiun LRT Jabodebek

    Jakarta

    Aktivitas mengambil foto dan video di wilayah stasiun LRT Jabodebek diperbolehkan asal mengikuti aturan yang berlaku. Bersumber dari unggahan akun Instagram LRT Jabodebek (@lrt_jabodebek), berikut ini aturan pengambilan foto dan video di area stasiun LRT Jabodebek.

    1. Diperbolehkan untuk dokumentasi pribadi

    Pengguna diperbolehkan mengambil foto atau video di area publik stasiun maupun di dalam trainset (kereta) untuk keperluan pribadi dengan menggunakan peralatan, seperti:

    HandphoneKamera DSLRKamera MirrorlessKamera AksiMonopod/Tongsis

    2. Yang tidak diperbolehkan

    Tidak boleh menggunakan alat profesional, seperti:

    DroneTripodMikrofon EksternalLightning tambahanSerta peralatan penunjang kamera profesional lainnya.

    Adapun aktivitas pengambilan gambar yang harus berizin adalah sebagai berikut.

    Liputan Wartawan/Media
    Wartawan untuk kebutuhan peliputan, harus mendapatkan izin dari unit Public Relations.Kebutuhan Komersial/Iklan
    Kebutuhan komersial harus mendapatkan izin dari unit Commercialization of Asset.Instansi, Penelitian, Survei, Kegiatan Lain
    Instansi/lembaga untuk kebutuhan penelitian/survei/kegiatan lainnya harus mendapatkan izin unit terkait.Aturan Membawa Sepeda di LRT Jabodebek

    Pengguna LRT Jabodebek dipersilakan membawa sepeda lipat atau sepeda standar (non-lipat) ke dalam kereta. Berikut aturannya.

    Sepeda lipat yang boleh dibawa memiliki dimensi maksimal 100 x 40 x 30 cmAlat transportasi individu lainnya, seperti sepatu roda atau skuter kecil, juga diperbolehkan, asalkan memenuhi persyaratan dimensi dan dilengkapi pelindung agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna lain.

    – Aturan membawa sepeda non-lipat di LRT Jabodebek

    Sepeda non lipat yang diperbolehkan memiliki dimensi maksimal panjang 200 x 120 cm atau yang panjangnya tidak melebihi 90 cmPengguna yang membawa sepeda non-lipat dapat menempatkan sepedanya di sisi kiri pada tiap pintu kereta, sesuai dengan arah perjalanan LRT JabodebekSetiap kereta dirancang untuk menampung maksimal tiga sepeda non-lipat, aturan ini diterapkan untuk menjaga kenyamanan bersama serta kelancaran operasional perjalanan.

    (kny/imk)

  • Bakal Ada Feeder LRT Harjamukti-Mekarsari, 2 Investor Sudah Tertarik

    Bakal Ada Feeder LRT Harjamukti-Mekarsari, 2 Investor Sudah Tertarik

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun rute pengumpan alias feeder LRT Jabodebek rute Dukuh Atas-Bogor yang saat ini terhenti di stasiun Harjamukti (Cibubur). Feeder ini rencananya akan dibangun dari Stasiun LRT Harjamukti hingga kawasan wisata Mekarsari dan sekitarnya.

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA, Arif Anwar, mengatakan saat ini rencana pembangunan feeder di Stasiun LRT Harjamukti hingga kawasan Mekarsari masih dalam tahap studi kelayakan alias feasibility study (FS).

    Menurutnya, studi kelayakan angkutan feeder ini sudah mulai dilakukan sejak pada 9 Oktober kemarin, usai pihaknya bersama pemangku kepentingan lain mengikuti acara investor gathering proyek tersebut.

    “Jadi pada 9 Oktober kemarin, betul kami juga diundang ya dalam acara kick-off meeting terkait dengan penyusunan FS feeder LRT Jabodebek dari Harjamukti,” kata Arif dalam acara press background di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

    Dalam hal ini, ia mengatakan salah satu investor yang tertarik untuk melakukan kajian ini adalah PT Minsky Cakrawala Nusa (MCN) bersama Malcon Group dan Unitsky Nusantara Technologies.

    “Salah satu proyek yang kita tawarkan ke para investor adalah mengenai feeder LRT Jabodebek tadi. Ini salah satu investor yang tertarik untuk menindaklanjuti investor gathering kemarin kalau tidak salah dari PT Minsky dan posisi saat ini mereka sedang mengerjakan studi,” ucapnya.

    Meski begitu, ia sendiri belum mengetahui kapan studi kelayakan ini akan rampung, karena sepenuhnya dilakukan oleh swasta. Selain itu Arif juga belum bisa memastikan bentuk feeder yang akan digunakan nanti, apakah tetap kereta gantung atau skytrain seperti yang diusulkan sebelumnya atau feeder lainnya.

    “Jadi FS-nya kita lepas ke investor ya untuk melakukan studi kira-kira nanti seperti apa, kalau memang sudah selesai disampaikan ke kami, akan kami lakukan evaluasi terhadap FS itu,” terangnya.

    Begitu juga terkait rencana anggaran pembangunan feeder di LRT Harjamukti itu, akan menggunakan investasi swasta murni atau masih menggunakan APBN juga belum diketahui. Namun yang pasti pihaknya akan menyambut baik jika perusahaan memang siap untuk melakukan pembangunan dengan dana investasi murni.

    “Nah nanti selanjutnya apakah itu akan dilakukan berupa investasi murni gitu, kalau memang dari FS itu ternyata si perusahaan tadi siap melakukan pembangunan ya kami persilakan, kami persilakan untuk membangun,” sambung Arif.

    Sebagai informasi, rencana pembangunan feeder untuk mengintegrasikan layanan LRT dan MRT ini sempat disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. Rencananya bentuk feeder tersebut akan menggunakan Skytrain atau kereta gantung.

    “Memang kami punya rencana mengenai feeder LRT dan MRT itu dengan menggunakan Skytrain. Itu dari Mekarsari untuk feeder LRT di Cibubur dan feeder MRT,” kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis malam (8/5/2025).

    Dudy menyampaikan alasan memilih menggunakan Skytrain tersebut lantaran pembangunan tersebut tidak membutuhkan banyak lahan serta biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan dan operasionalnya lebih murah. Selain itu, moda transportasi Skytrain dinilainya lebih cocok menjangkau ke berbagai pemukiman warga.

    Terkait rute Skytrain, Dudy mengatakan untuk feeder Skytrain LRT Jabodebek ini akan menghubungkan dari Stasiun Stasiun LRT Harjamukti hingga ke Mekarsari. Sementara feeder Skytrain MRT ini akan menghubungkan dari Stasiun MRT Lebak Bulus hingga ICE BSD.

    Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Kemenhub Antoni Arif Priadi mengatakan, skytrain akan menjadi proyek unggulan non-APBN atau kemitraan yang dibesut Kemenhub tahun ini. Nantinya, proyek ini dikerjasamakan pembangunannya dengan swasta.

    Selain Jakarta, skytrain juga akan dibangun di beberapa kota besar lainnya. Menurutnya proyek ini bisa menyediakan transportasi massal kereta yang murah karena hanya butuh lahan yang kecil untuk pembangunannya sarana prasarananya.

    “Ada beberapa kabupaten kota yang tanahnya akan digunakan untuk ini. Kecil pak, nggak beli tanah lebar-lebar. Ini pakai tiang di pinggir jalan aja. Ini salah satu agar kita tak bebaskan tanah yang besar,” kata Antoni dalam acara detikcom Regional Summit Jawa Barat, Senin (19/5/2025)

    Tonton juga video “Penumpang Harian LRT Jabodebek Tembus 96 Ribu di 2025” di sini:

    (igo/fdl)

  • Rencana Pembangunan Kereta Gantung Mekarsari untuk Feeder LRT Dimulai

    Rencana Pembangunan Kereta Gantung Mekarsari untuk Feeder LRT Dimulai

    Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pembangunan kereta gantung di Mekarsari, Kabupaten Bogor untuk menjadi feeder LRT Harjamukti di Depok resmi dimulai. 

    Mengutip akun X (dulunya bernama Twitter) Good News From Indonesia, proyek tersebut ditandai dengan kick off meeting dan penandatanganan surat komitmen pelaksanaan feasibility study Proyek Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) Unitsky yang digelar di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, (9/10/2025).

    Proyek tersebut diinisiasi oleh PT Minsky Cakrawala Nusa (MCN) bekerja sama dengan Malcon Group dan Unitsky Nusantara Technologies, yang akan menjadi penyedia teknologi Unitsky String Transport (UST) atau Suspended String Light Rail Transport (SSLRT).

    Lintasan kereta gantung ini direncanakan membentang sepanjang sekitar 11,5 kilometer dengan sistem pembiayaan diarahkan 100% pendanaan swasta.

    Berdasarkan pemberitaan bisnis.com sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memang sedang menggodok dua proyek pengadaan skytrain atau kereta gantung untuk angkutan feeder dari Sentul dan Serpong menuju MRT Jakarta dan LRT Jakarta. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengaku pihaknya sedang mencoba dan mematangkan rencana pengadaan skytrain dari kawasan Sentul, Kabupaten Bogor sebagai feeder LRT Jabodebek dan juga skytrain dari Serpong untuk MRT Jakarta. 

    “Seperti misalnya untuk penyelenggaraan angkutan umum yang menggunakan skytrain. Kita ada dua yang sedang kita mau coba dan ini sedang dimatangkan oleh Dirjen Kereta Api,” kata Menhub Dudy, dikutip Minggu (9/3/2025). 

    Lebih lanjut, Dudy mengatakan jika proyek ini nantinya akan ditawarkan ke pihak swasta agar tidak membebani anggaran negara (APBN). Menhub juga terbuka untuk siapa saja menjadi investor skytrain ini. 

    “Saya menekankan kepada Dirjen Kereta Api bahwa tidak boleh menggunakan anggaran APBN. Jadi kita terbuka, siapa saja yang masuk dan kita sudah punya gambar-gambarnya dan mereka kemungkinan akan menyampaikan kepada kita proposalnya dan saya buka kepada siapa saja,” lanjutnya. 

    Adapun sebagai informasi, saat ini LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan utama. Lintas Cibubur melayani rute Harjamukti hingga Dukuh Atas dengan stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Lintas Bekasi melayani rute Jati Mulya hingga Dukuh Atas dengan stasiun Jati Mulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatibening Baru, Halim, Cawang, Cikoko, dan Dukuh Atas. 

    Sementara Lintas Cawang menghubungkan Cawang dengan Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, dan Dukuh Atas. Stasiun Dukuh Atas menjadi hub utama yang menghubungkan LRT Jabodebek dengan moda transportasi lain seperti KRL, MRT, dan TransJakarta.

    Kemudian untuk MRT Jakarta memiliki satu jalur yang beroperasi, yaitu Lintas Lebak Bulus–Bundaran HI. Jalur ini terdiri dari 13 stasiun, yang terbagi menjadi stasiun layang dan bawah tanah.  

    Stasiun layang meliputi Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, dan Blok M BCA. Sementara itu, stasiun bawah tanah mencakup Sisingamangaraja, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI. (Artha Adventy)

  • Mengubah kultur mobilitas warga kota melalui Jembatan Cincin Donat MRT

    Mengubah kultur mobilitas warga kota melalui Jembatan Cincin Donat MRT

    Ini (Jembatan Cincin Donat) menjadi edukasi penting buat masyarakat bahwa menuju titik-titik aktivitas menggunakan transit ternyata mudah dan tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi

    Jakarta (ANTARA) – Untuk meningkatkan keterpaduan transportasi publik dan mengembangkan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD), MRT Jakarta akan menghadirkan Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas, salah satu titik sentral mobilitas warga Jakarta.

    Jembatan ini nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi umum yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan kereta bandara.

    Direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan, gagasan Jembatan Cincin Donat berawal dari keresahan Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta tentang belum optimalnya potensi kawasan Dukuh Atas sebagai simpul transportasi.

    Terinspirasi dari Kota Yokohama, Jepang yang berhasil menggabungkan konektivitas dan ruang public, MRT Jakarta kemudian merancang jembatan ini sebagai ikon integrasi transportasi dan aktivitas warga di atas jalur transit.

    “Kami tawarkan ide ini kepada Pemprov Jakarta setelah melakukan benchmarking ke Yokohama. Nantinya akan dibangun di Jalan Sudirman, Dukuh Atas, dengan lebar 12 meter, tujuh meter untuk lalu lintas publik dan lima meternya untuk kawasan bisnis,” ujar Tuhiyat.

    Dukuh Atas merupakan simpul utama ekosistem mobilitas Jakarta, tempat bertemunya empat moda transportasi publik sekaligus kawasan perkantoran padat.

    Berdasarkan penelitian ResearchGate (2023), volume kendaraan di koridor Jalan Jenderal Sudirman mencapai sekitar 6.643 pcu/jam pada arah utara di jam sibuk pagi, dan 5.244 pcu/jam pada arah selatan di sore hari.

    Sebagai gambaran, 1 PCU (Passenger Car Unit) atau Satuan Mobil Penumpang digunakan untuk menyetarakan berbagai jenis kendaraan mulai dari mobil, motor, hingga bus menjadi satu ukuran lalu lintas. Artinya, angka tersebut setara dengan lebih dari 6.000 mobil pribadi yang melintas setiap jam, menandakan tingginya beban lalu lintas di koridor Sudirman–Dukuh Atas.

    Menurut Tuhiyat, kondisi tersebut juga turut menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi pembangunan Jembatan Cincin Donat. Infrastruktur tersebut diharapkan dapat mengurai kepadatan dengan mempermudah konektivitas antarmoda melalui jalur pejalan kaki yang aman, nyaman, dan efisien.

    “Dukuh Atas ini nanti bisa mengurai kemacetan di Jl. Sudirman, jadi Dukuh Atas ini bukan hanya titik transit, tapi ruang publik baru yang nyaman bagi semua pengguna transportasi,” tambahnya.

    Lebih dari sekadar penghubung fisik, jembatan ini juga menjadi bagian dari transformasi habit mobilitas warga Jakarta, dari penggunaan kendaraan pribadi menuju transportasi publik.

    Dengan akses yang terintegrasi dan ruang publik yang hidup, proyek ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas sekaligus mengubah wajah kawasan Sudirman – Dukuh Atas menjadi pusat kehidupan urban yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. Jembatan Cincin Donat ini direncanakan rampung pada tahun 2027 mendatang.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman Megapolitan 10 Oktober 2025

    Jembatan Lingkar Penghubung 4 Moda Transportasi Akan Hadir di Atas Jalan Sudirman
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan pembangunan jembatan ikonik berbentuk melingkar di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    Infrastruktur ini akan menghubungkan empat kuadran utama kawasan bisnis dan transportasi di jantung Jakarta.
    Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa struktur jembatan yang dijuluki “Cincin Donat” tersebut akan dibangun di atas Jalan Jenderal Sudirman dan dirancang sebagai simpul konektivitas antarmoda terbesar di Jakarta.
    “Kami ingin menghubungkan empat kuadran agar mobilitas masyarakat lebih efisien dan kemacetan di Dukuh Atas bisa terurai,” ujar Tuhiyat dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025, Kamis (9/10/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Jembatan ini akan mengintegrasikan empat moda transportasi sekaligus, yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
    Dengan lebar sekitar 12 meter, jembatan ini akan memiliki jalur pejalan kaki selebar tujuh meter dan lima meter area komersial yang disiapkan untuk berbagai aktivitas publik.
    Menurut perhitungan MRT Jakarta, jembatan ini diproyeksikan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang per hari.
    Proyek Cincin Donat ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) dalam bentuk hibah studi kelayakan (feasibility study) yang dikerjakan oleh Urban Renaissance Agency (UR Agency).
    Studi tersebut menjadi dasar penyusunan desain teknis dan tahapan pembangunan jembatan.
    MRT Jakarta juga tengah menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pembiayaan proyek.
    Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan desain jembatan yang melingkar dipilih untuk menyesuaikan karakter kawasan Dukuh Atas yang simetris.
    “Kenapa melingkar? Karena memang ini untuk mengintegrasikan empat kuadran. Dan Dukuh Atas ini kan simetris, sehingga bentuk donat tadi itu menjadi ideal,” jelas Syafrin.
    Empat kuadran yang dihubungkan jembatan tersebut meliputi area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub, dan UOB.
    Selain fungsi transportasi, jembatan ini juga dirancang sebagai ruang publik modern yang dapat menjadi ikon baru kawasan.
    Pembangunan jembatan Cincin Donat menjadi bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit-Oriented Development (TOD) di Jakarta.
    Syafrin menjelaskan bahwa pendekatan TOD masih relatif baru di Indonesia, namun memiliki potensi besar untuk mengubah wajah mobilitas dan tata ruang kota.
    “TOD ini penting karena kawasan akan terintegrasi dengan angkutan umum massal, mendorong mobilitas pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta membatasi kendaraan pribadi dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan,” tutur Syafrin.
    Dalam skema TOD, pengelola kawasan akan memperoleh insentif berupa kemudahan perizinan melalui panduan rancang kota (PRK), serta keringanan pajak dan retribusi.
    Pemerintah menargetkan pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas rampung pada 2027.
    Saat ini, PT MRT Jakarta masih menyiapkan desain teknis dan skema pendanaan untuk merealisasikan proyek ini.
    Jika terealisasi, jembatan Cincin Donat diharapkan tidak hanya memudahkan konektivitas antarmoda transportasi, tetapi juga menjadi simbol transformasi mobilitas perkotaan Jakarta menuju kota yang lebih efisien, manusiawi, dan terintegrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perkuat TOD, MRT Jakarta siapkan jembatan melingkar di Dukuh Atas

    Perkuat TOD, MRT Jakarta siapkan jembatan melingkar di Dukuh Atas

    Struktur ini dijuluki Cincin Donat

    Jakarta (ANTARA) – PT MRT Jakarta (Perseroda) menyiapkan pembangunan jembatan ikonik berbentuk melingkar di Dukuh Atas untuk menghubungkan empat kuadran utama kawasan bisnis dan transportasi pada kawasan itu.

    “Struktur ini dijuluki Cincin Donat akan dibangun di atas Jalan Jenderal Sudirman dan dirancang sebagai simpul konektivitas antarmoda terbesar di Ibu Kota,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat dalam Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025 di Jakarta, Kamis.

    Ia menyampaikan bahwa jembatan tersebut akan mengintegrasikan empat moda transportasi sekaligus: MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KCI Commuter Line dan kereta bandara.

    “Kami ingin menghubungkan empat kuadran agar mobilitas masyarakat lebih efisien dan kemacetan di Dukuh Atas bisa terurai,” ujar Tuhiyat.

    Ia menjelaskan, jembatan ini akan memiliki lebar sekitar 12 meter, dengan tujuh meter diperuntukkan sebagai jalur pejalan kaki dan lima meter untuk area komersial.

    Tuhiyat menyebut jembatan ini diperkirakan akan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang per hari.

    Proyek ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) dalam bentuk hibah studi kelayakan (feasibility study) yang dilakukan oleh Urban Renaisaance Agency (UR Angency) dari Jepang.

    Studi itu menjadi dasar perencanaan desain teknis dan penetapan tahapan pembangunan.

    Tuhiyat mengatakan MRT Jakarta saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan investor swasta untuk mendukung pembiayaan proyek tersebut.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa bentuk melingkar pada desain jembatan dipilih untuk menyesuaikan karakter kawasan Dukuh Atas yang simetris.

    Selain itu, desain tersebut juga dimaksudkan sebagai representasi konektivitas modern yang menghubungkan empat kuadran utama di kawasan tersebut: area BNI, Gedung Landmark, Transport Hub dan UOB.

    “Jadi kenapa melingkar? Karena memang ini untuk mengintegrasikan empat kuadran. Dan Dukuh Atas ini kan simetris sehingga bentuk donat tadi itu menjadi ideal,” kata Syafrin.

    TOD baru

    Syafrin mengakui pendekatan “transit-oriented development” (TOD) di Indonesia masih tergolong baru, namun memiliki potensi besar untuk mengubah wajah mobilitas dan tata ruang kota.

    TOD (Transit-Oriented Development) adalah kawasan perkotaan yang dirancang untuk menyatukan fungsi transit, kegiatan komersial, hunian dan ruang publik di sekitar titik transportasi umum seperti stasiun kereta atau halte bus.

    Ia menjelaskan pengembangan kawasan berorientasi transit menjadi penting karena area ini bakal terintegrasi dengan angkutan umum massal, mendorong mobilitas pejalan kaki, pengguna sepeda, dan pembatasan kendaraan pribadi dalam radius 400–800 meter dari pusat kawasan.

    “Jadi, untuk meningkatkan layanan angkutan umum di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan integrasi secara utuh. Integrasi secara utuh tidak hanya moda angkutan umum masal Jakarta, tetapi juga termasuk moda angkutan umum Jabodetabek,” katanya.

    Syafrin menambahkan bahwa pengelola kawasan TOD akan mendapatkan sejumlah insentif seperti kemudahan perizinan melalui panduan rancang kota (PRK) serta keringanan pajak dan retribusi.

    Pemerintah menargetkan pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas rampung pada 2027. Saat ini, PT MRT masih menyiapkan desain teknis dan skema pendanaan.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ​Asyik! Naik MRT hingga Transjakarta Cuma Rp 80 saat HUT TNI 5 Oktober

    ​Asyik! Naik MRT hingga Transjakarta Cuma Rp 80 saat HUT TNI 5 Oktober

    Jakarta: Mulai besok warga Jakarta dan sekitarnya bisa menikmati tarif khusus Rp80 untuk naik MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta. Ini merupakan kado spesial dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rangka perayaan HUT ke-80 TNI.

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengumumkan masyarakat dapat menikmati tarif spesial transportasi umum saat peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80, pada Minggu, 5 Oktober 2025. Di tanggal tersebut, seluruh moda transportasi yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta serta LRT Jabodebek bakal menerapkan tarif Rp80.

    “Di tanggal 5 Oktober, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah DKI Jakarta, yaitu TransJakarta, MRT, LRT, dan juga LRT Jabodebek dan Mikrotrans, semuanya bayarnya Rp80,” ujar Pramono.

    Kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi prajurit TNI. “Kami, pemerintah Jakarta, memberikan apresiasi kepada TNI yang selama ini mengawal bangsa ini, pada hari tersebut, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah Jakarta, LRT Jabodetabek, semuanya dikenakan tarif Rp80,” ucapnya.
     

     

    Transportasi yang berlaku tarif Rp80

    Tarif spesial ini berlaku di berbagai moda transportasi publik, antara lain:

    – Transjakarta (BRT, Non-BRT, dan Transjabodetabek)
    – MRT Jakarta semua rute
    – LRT Jakarta rute Velodrome-Pegangsaan Dua
    Puncak HUT ke-80 TNI 5 Oktober 

    Acara akbar yang mengusung semangat “TNI PRIMA, TNI Rakyat, Indonesia Maju” ini akan dipusatkan di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dan terbuka untuk masyarakat umum. Rangkaian acara dimulai pada pagi hari dengan berbagai kegiatan mulai dari upacara, demonstrasi gabungan alutsista TNI hingga panggung rakyat.

    Masyarakat dapat naik transportasi umum dengan tarif spesial ini untuk menuju Monas dan menyaksikan keseruaan puncak perayaan HUT ke-80 TNI.

    Jakarta: Mulai besok warga Jakarta dan sekitarnya bisa menikmati tarif khusus Rp80 untuk naik MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta. Ini merupakan kado spesial dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rangka perayaan HUT ke-80 TNI.
     
    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengumumkan masyarakat dapat menikmati tarif spesial transportasi umum saat peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80, pada Minggu, 5 Oktober 2025. Di tanggal tersebut, seluruh moda transportasi yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta serta LRT Jabodebek bakal menerapkan tarif Rp80.
     
    “Di tanggal 5 Oktober, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah DKI Jakarta, yaitu TransJakarta, MRT, LRT, dan juga LRT Jabodebek dan Mikrotrans, semuanya bayarnya Rp80,” ujar Pramono.

    Kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi prajurit TNI. “Kami, pemerintah Jakarta, memberikan apresiasi kepada TNI yang selama ini mengawal bangsa ini, pada hari tersebut, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah Jakarta, LRT Jabodetabek, semuanya dikenakan tarif Rp80,” ucapnya.
     

     

    Transportasi yang berlaku tarif Rp80

    Tarif spesial ini berlaku di berbagai moda transportasi publik, antara lain:
     
    – Transjakarta (BRT, Non-BRT, dan Transjabodetabek)
    – MRT Jakarta semua rute
    – LRT Jakarta rute Velodrome-Pegangsaan Dua
    Puncak HUT ke-80 TNI 5 Oktober 

    Acara akbar yang mengusung semangat “TNI PRIMA, TNI Rakyat, Indonesia Maju” ini akan dipusatkan di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dan terbuka untuk masyarakat umum. Rangkaian acara dimulai pada pagi hari dengan berbagai kegiatan mulai dari upacara, demonstrasi gabungan alutsista TNI hingga panggung rakyat.
     
    Masyarakat dapat naik transportasi umum dengan tarif spesial ini untuk menuju Monas dan menyaksikan keseruaan puncak perayaan HUT ke-80 TNI.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Rayakan HUT TNI ke-80, Naik Transportasi Umum di Jakarta Cukup Bayar Rp80

    Rayakan HUT TNI ke-80, Naik Transportasi Umum di Jakarta Cukup Bayar Rp80

    Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengumumkan masyarakat dapat menikmati tarif spesial transportasi umum saat peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80, pada Minggu, 5 Oktober 2025.

    Di tanggal tersebut, seluruh moda transportasi yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta serta LRT Jabodebek bakal dikenakan biaya Rp80.

    “Di tanggal 5 Oktober, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah DKI Jakarta, yaitu TransJakarta, MRT, LRT, dan juga LRT Jabodebek dan Mikrotrans, semuanya bayarnya Rp80,” ujar Pramono, Rabu, 1 Oktober 2025. 
     

    Pramono menegaskan, kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi prajurit TNI.

    “Kami, pemerintah Jakarta, memberikan apresiasi kepada TNI yang selama ini mengawal bangsa ini, pada hari tersebut, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah Jakarta, LRT Jabodetabek, semuanya dikenakan tarif Rp80,” ucapnya.

    Rangkaian perayaan HUT TNI sendiri sudah berlangsung sejak Agustus 2025 dengan berbagai perlombaan olahraga di seluruh wilayah Indonesia. Puncaknya, sekitar 100.000 personel TNI akan berpartisipasi dalam perayaan akbar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu, 5 Oktober mendatang.

    Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengumumkan masyarakat dapat menikmati tarif spesial transportasi umum saat peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80, pada Minggu, 5 Oktober 2025.
     
    Di tanggal tersebut, seluruh moda transportasi yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta serta LRT Jabodebek bakal dikenakan biaya Rp80.
     
    “Di tanggal 5 Oktober, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah DKI Jakarta, yaitu TransJakarta, MRT, LRT, dan juga LRT Jabodebek dan Mikrotrans, semuanya bayarnya Rp80,” ujar Pramono, Rabu, 1 Oktober 2025. 
     

    Pramono menegaskan, kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi prajurit TNI.
     
    “Kami, pemerintah Jakarta, memberikan apresiasi kepada TNI yang selama ini mengawal bangsa ini, pada hari tersebut, semua transportasi yang dikelola oleh Pemerintah Jakarta, LRT Jabodetabek, semuanya dikenakan tarif Rp80,” ucapnya.
     
    Rangkaian perayaan HUT TNI sendiri sudah berlangsung sejak Agustus 2025 dengan berbagai perlombaan olahraga di seluruh wilayah Indonesia. Puncaknya, sekitar 100.000 personel TNI akan berpartisipasi dalam perayaan akbar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu, 5 Oktober mendatang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Proyek LRT Jabodebek Masih Ngutang Rp 2,2 T, Kemenhub Buka Suara

    Proyek LRT Jabodebek Masih Ngutang Rp 2,2 T, Kemenhub Buka Suara

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara merespons pembayaran sisa utang sebesar Rp 2,2 triliun kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk pembangunan LRT Jabodebek.

    Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Allan Tandiono mengatakan hingga saat ini Kemenhub bersama PT KAI (Persero) masih menunggu skema pembayaran utang dari Kementerian Keuangan.

    “Terkait pembayaran proyek, sebetulnya itu kan memang pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor Adhi Karya dan KAI perlu bayar,” jelas Allan dalam media briefing di Jakarta Selasa (30/9/2025).

    “Jadi Kementerian Perhubungan maupun KAI saat ini menunggu ya dari Kementerian Keuangan terkait skema pembayarannya seperti apa,” sambungnya.

    Allan menambahkan sebelum pelunasan utang akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu. Dengan begitu jumlah utang yang dibayarkan sesuai nilai pengerjaannya.

    “Nanti juga perlu diverifikasi terkait pembayarannya,” kata Allan.

    Sebagai informasi, sebelumnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tengah mengkaji sisa tunggakan utang pemerintah kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk senilai Rp 2,2 triliun dalam proyek LRT Jabodebek.

    Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan pihaknya akan meninjau lebih lanjut terkait rencana pengambilalihan utang proyek tersebut oleh KAI. Hal ini untuk memastikan perbaikan pada kinerja keuangan BUMN.

    “Nanti akan saya cek polanya, tentunya harusnya skemanya harus proper, harus benar, Karena harus memastikan bahwa setiap perusahaan menjadi sehat. Karena itu nanti saya cek untuk yang LRT tadi dengan Adhi Karya,” kata Dony, ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

    Utang Pemerintah di Proyek LRT

    Sisa utang pemerintah untuk pembangunan LRT sebesar Rp 2,2 T pertama kali dibahas oleh Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi. Ia mengatakan pihaknya telah menerima penegasan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait pembayaran piutang yang akan dilakukan secara penuh oleh KAI.

    “Proses sekarang ini kami sudah dapat penegasan dari Kementerian Keuangan bahwa pembayarannya nanti akan dilakukan melalui KAI, misalnya dengan skema PMN atau skema subsidi ke KAI. PT KAI kemudian akan membayarkan secara penuh ke Adhi Karya,” ungkap Entus dalam acara Public Expose Live secara virtual, Senin (8/9/2025).

    Entus menambahkan, pihaknya masih menunggu kajian untuk mendapatkan angka komersial pembayaran utang tersebut. Menurutnya, pelunasan piutang pemerintah ini dapat membantu perseroan menyelesaikan sejumlah kewajiban.

    Entus juga memaparkan pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama sepanjang 44 km awalnya didanai oleh pemerintah. Namun, terdapat perubahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015, di mana dana sebesar Rp 23,3 triliun diberikan melalui PMN dari total nilai kontrak Rp 25,5 triliun. Proyek LRT Jabodebek sendiri menghabiskan anggaran hingga Rp 32,5 triliun.

    (igo/hns)

  • Utang Proyek LRT Jabodebek ke Adhi Karya Mau Diambil Alih KAI, Danantara Kaji Skemanya – Page 3

    Utang Proyek LRT Jabodebek ke Adhi Karya Mau Diambil Alih KAI, Danantara Kaji Skemanya – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) buka suara terkait pencairan dana Rp 2,2 triliun dari proyek LRT Jabodebek tahap I.

    Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson menjelaskan hingga saat ini, ADHI telah menerima pembayaran Rp 23,3 triliun, sehingga masih ada kekurangan Rp 2,2 triliun.

    “Sampai dengan selesai pekerjaan ini menghabiskan Rp 25,5 triliun dan kami sudah dibayar Rp 23,3 sehingga memang masih tersisa Rp 2,2. Proses sekarang ini kami sudah dapat penegasan dari Kementerian Keuangan bahwa pembayarannya itu nanti akan dilakukan melalui KAI,” ujar Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Senin (8/9/2025).