Transportasi: LRT Jabodebek

  • LRT Jabodebek Angkut 2 Juta Penumpang selama Maret 2025 – Page 3

    LRT Jabodebek Angkut 2 Juta Penumpang selama Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta LRT Jabodebek mencatat pencapaian positif selama Maret 2025 dengan melayani lebih dari 2 juta penumpang. Tercatat sebanyak 2.056.759 pengguna menggunakan layanan LRT Jabodebek sepanjang bulan tersebut, membuktikan bahwa moda transportasi ini tetap menjadi andalan masyarakat untuk mobilitas harian.

    Pada hari kerja, rata-rata jumlah penumpang mencapai 91.275 orang per hari, sementara di akhir pekan dan hari libur nasional rata-rata sebanyak 26.878 penumpang per hari.

    Sepanjang Maret, LRT Jabodebek mengoperasikan 10.194 perjalanan dengan tingkat ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) mencapai 99,65%.

    Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan masyarakat.

    “Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan para pengguna yang terus mempercayai LRT Jabodebek sebagai moda transportasi andalan. Kami berterima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan pengguna,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

    Penambahan Kereta dan Peningkatan Layanan

    Guna meningkatkan kapasitas layanan, LRT Jabodebek menambah 2 rangkaian kereta baru yang mulai beroperasi sejak Maret 2025 pada hari kerja.

    Penambahan ini mendorong peningkatan jumlah perjalanan harian dari 348 menjadi 366 perjalanan, sehingga waktu tunggu menjadi lebih singkat dan kenyamanan pengguna meningkat.

     

     

  • 21,7 Juta Penumpang Naik KA Jarak Jauh hingga LRT Selama Libur Lebaran

    21,7 Juta Penumpang Naik KA Jarak Jauh hingga LRT Selama Libur Lebaran

    Jakarta

    KAI Group telah mengangkut 21.680.970 pelanggan selama periode Angkutan Lebaran 2025/1446 H yang berlangsung pada 21 Maret hingga 6 April. Selama periode tersebut, KAI Group menyediakan 59,1 juta tempat duduk yang tersebar pada berbagai jenis layanan.

    Sebagian besar atau sekitar 98% daru jumlah tersebut merupakan tempat duduk kelas ekonomi, termasuk untuk KA Jarak Jauh Ekonomi dan KA Lokal Ekonomi. Layanan ini mencakup kereta api jarak jauh, kereta lokal, Commuter Line, LRT Sumatera Selatan, KA Bandara, LRT Jabodebek, serta KA Perintis Makassar-Parepare.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 berjalan dengan lancar. Seluruh entitas dalam KAI Group juga menjalankan perannya masing-masing untuk memastikan pelanggan dapat bepergian dengan aman dan nyaman.

    “Seluruh upaya ini ditujukan agar layanan kereta api semakin dapat diakses dan digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, sekaligus mendukung integrasi antarmoda di berbagai wilayah,” ujar Anne dalam keterangan tertulis, Senin (7/5/2025).

    Selama masa Angkutan Lebaran hingga tanggal 6 April pukul 24.00 WIB, berbagai layanan di bawah KAI Group menunjukkan performa operasional yang solid. Layanan kereta api jarak jauh dan lokal yang dioperasikan langsung oleh KAI mencatatkan total 3.634.782 pelanggan. Layanan Commuter Line dan kereta lokal yang dikelola KAI Commuter melayani 16.289.993 pelanggan.

    Sementara itu, LRT Sumatera Selatan mencatat 267.973 pelanggan, dan KAI Bandara yang melayani rute ke dan dari bandara mencatat 362.629 pelanggan. Layanan wisata yang dikelola oleh KAI Wisata juga berkontribusi dalam melayani 15.684 pelanggan.

    Berikutnya, ada layanan kereta cepat Whoosh yang dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), tercatat telah mengangkut sebanyak 272.904 pelanggan selama periode Angkutan Lebaran.

    “Pada 6 April 2025, Whoosh mencatat jumlah pelanggan harian tertinggi dengan 23.462 pelanggan dalam satu hari. Hingga 7 April pagi, total tiket Whoosh yang terjual sejak 21 Maret hingga 11 April telah mencapai 291.488 tiket,” papar Anne.

    Layanan LRT Jabodebek juga menunjukkan penjualan cukup baik, dengan jumlah pelanggan mencapai 824.135 orang. Di sisi lain, layanan KA Perintis Makassar-Parepare, yang relatif baru, terus menunjukkan pertumbuhan dengan melayani 12.870 pelanggan selama masa Lebaran hingga 6 April Pukul 24.00 WIB.

    Pencapaian ini menunjukkan bahwa transportasi kereta api, dalam seluruh bentuk dan layanannya, terus menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas selama masa libur panjang. Kehadiran berbagai moda dalam satu ekosistem yang saling terhubung juga memperkuat peran KAI Group.

    “Sejalan dengan visi menggerakkan transportasi berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, KAI Group akan terus menghadirkan inovasi dan peningkatan layanan untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat yang dinamis dan beragam,” tutup Anne.

    Lihat juga Video: H+5 Lebaran, 21 Ribu Penumpang Tinggalkan Jakarta via Stasiun Pasar Senen

    (shc/ara)

  • JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran

    JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Penggunaan JakCard Bank DKI telah digunakan atau dipakai di sejumlah tempat wisata di Jakarta termasuk di Taman Margasatwa Ragunan selama periode musim libur Lebaran 2025.

    Manajemen Bank DKI, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, mengatakan bahwa penggunaan JakCard sepanjang libur Lebaran secara operasional telah berjalan baik dan lancar.

    Bank DKI memprakirakan jumlah transaksi JakCard akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kunjungan masyarakat maupun wisatawan yang akan menghabiskan waktu hingga akhir periode liburan mendatang.

    Dengan JakCard, pengunjung dapat bertransaksi secara efisien tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau antre panjang di loket tiket.

    “Pakai JakCard jadi lebih praktis, nggak perlu antre lama buat beli tiket. Tinggal tap, langsung masuk. Lebih cepat dan nyaman buat yang bawa anak kecil seperti saya,” kata Rina, warga Pasar Minggu dalam wawancara di Taman Margasatwa Ragunan.

    “Saya dari Bandung dan ternyata masuk Ragunan pakai JakCard gampang banget. Bisa beli langsung di dekat pintu masuk, terus tinggal tap. Lebih rapi dan modern,” ujar Dewi, warga asal Bandung.

    Sebagai informasi, JakCard Bank DKI dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, di antaranya Monas, Taman Margasatwa Ragunan, Ancol dan museum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.

    JakCard juga dapat digunakan untuk kebutuhan pembayaran transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari JakLingko, Transjakarta, Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta dan LRT Jabodebek.

    Layanan top-up JakCard Bank DKI kini dapat dilakukan melalui aplikasi Tokopedia dan aplikasi JakOne Mobile Bank DKI dengan perangkat yang didukung oleh fitur NFC maupun Kantor Cabang Bank DKI.

    ​​​​​Dengan pemanfaatan JakCard di sektor pariwisata, Bank DKI turut mendukung program pemerintah dalam mendorong transaksi non-tunai (cashless society).

    Selain itu, JakCard juga sebagai alat pembayaran dan wujud komitmen Bank DKI dalam menghadirkan solusi transaksi pembayaran yang mendukung gaya hidup modern masyarakat, yang cepat, aman dan efisien.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Destinasi Wisata Favorit saat Libur Lebaran, Puncak Pengunjung Ragunan Capai 102.000 Lebih 

    Destinasi Wisata Favorit saat Libur Lebaran, Puncak Pengunjung Ragunan Capai 102.000 Lebih 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Taman Margasatwa Ragunan (TMR) jadi salah satu destinasi wisata favorit selama libur lebaran 2025.

    Pada Rabu (2/4/2025) kemarin, jumlah pengunjung TMR bisa menembus angka 102.000 orang.

    “Pada Rabu kemarin, di hari kedua kami buka terjadi puncak, pengunjung kita mencapai 102.000 lebih pengunjung,” ucap Kepala Humas TMR Wahyudi Bambang dalam keterangannya dikutip Minggu (5/4/2025).

    Untuk mendukung transaksi keuangan selama libur lebaran ini, JakCard Bank DKI telah digunakan di sejumlah tempat wisata favorit di Jakarta salah satunya Ragunan. 

    Penggunaan JakCard sepanjang libur Lebaran secara operasional telah berjalan dengan baik dan lancar.

    Manajemen Bank DKI juga menyampaikan peningkatan jumlah transaksi di tempat wisata sejalan dengan peningkatan aktivitas berlibur masyarakat, serta menunjukkan minat masyarakat menggunakan transaksi non-tunai di tempat wisata yang cukup tinggi.

    Lebih lanjut Bank DKI memperkirakan jumlah transaksi JakCard akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kunjungan masyarakat maupun wisatawan yang akan menghabiskan waktu hingga akhir periode liburan mendatang. 

    Dengan JakCard, pengunjung dapat menikmati pengalaman berwisata yang lebih praktis dan efisien tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau antre panjang di loket tiket.

    Sebagai informasi, JakCard Bank DKI dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, di antaranya Monas, Taman Margasatwa Ragunan, Ancol dan museum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta. 

    JakCard juga dapat digunakan untuk kebutuhan pembayaran transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari JakLingko, Transjakarta, Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek.

    Layanan top-up JakCard Bank DKI kini dapat dilakukan melalui aplikasi Tokopedia dan aplikasi JakOne Mobile Bank DKI dengan perangkat yang didukung oleh fitur NFC, maupun Kantor Cabang Bank DKI.

    Dengan pemanfaatan JakCard di sektor pariwisata, Bank DKI turut mendukung program pemerintah dalam mendorong transaksi non-tunai (cashless society), dan memberikan solusi yang lebih efisien bagi warga Jakarta dalam menikmati waktu luang bersama keluarga. 

    JakCard sebagai alat pembayaran, dan wujud komitmen Bank DKI dalam menghadirkan solusi transaksi pembayaran yang mendukung gaya hidup modern masyarakat, yang cepat, aman, dan efisien.  

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 17 Juta Lebih Penumpang Mudik Naik Kereta

    17 Juta Lebih Penumpang Mudik Naik Kereta

    Jakarta: Setiap musim mudik, kereta api selalu jadi primadona. Nyaman, aman, dan bebas macet. Tahun ini, jumlah penumpang naik kereta saat Lebaran 2025 melonjak. Lebih dari 17 juta orang memilih kereta api sebagai moda transportasi pulang kampung mereka.
     
    Apa saja fakta menarik di balik angka fantastis ini? Yuk simak ulasan lengkapnya!
    KAI layani 17,6 juta pelanggan selama mudik lebaran 2025
    Selama periode Angkutan Lebaran 2025, yakni dari 21 Maret hingga 3 April 2025, KAI Group sukses melayani 17.687.778 pelanggan di seluruh Indonesia.
     
    Angka ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api, baik untuk perjalanan jarak jauh, lokal, maupun kereta bandara dan LRT.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba menegaskan bahwa KAI Group berkomitmen untuk menghadirkan layanan transportasi yang andal dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. 
     
    “Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan mudah diakses,” jelas Anne dalam keterangan tertulis, Sabtu, 5 April 2025.
     
    Dalam periode tersebut, KAI menyediakan total 59 juta kursi untuk seluruh layanan. Menariknya, 98 persen di antaranya dialokasikan untuk kelas ekonomi, termasuk KA Ekonomi Jarak Jauh: 2,16 juta kursi dan KA Ekonomi Lokal: 55,6 juta kursi
     
    Ini jadi bukti bahwa KAI tetap fokus menghadirkan transportasi yang terjangkau dan inklusif, terutama saat masyarakat membutuhkan moda transportasi massal saat mudik.
     

    Tak hanya di Jawa dan Sumatera, layanan di Sulawesi Selatan juga curi perhatian
    Salah satu bintang baru di Angkutan Lebaran 2025 adalah KA Makassar-Parepare. Meski tergolong layanan baru, jumlah penggunanya terus meningkat selama musim libur Lebaran.
    Total selama periode 21 Maret-3 April 2025, KA Makassar–Parepare telah melayani 8.279 pelanggan.
     
    “Tingginya antusiasme masyarakat terhadap KA Makassar–Parepare menegaskan bahwa layanan ini menjadi pilihan utama dalam menunjang mobilitas selama musim liburan,” ungkap Anne.
    Siapa saja yang menyumbang angka penumpang KAI?
    Berdasarkan data KAI, berikut rincian pelanggan dari berbagai layanan KAI Group:

    KA Jarak Jauh & Lokal: 2,82 juta
    Commuter Line & KA Lokal (KAI Commuter): 13,44 juta
    LRT Jabodebek: 709 ribu
    LRT Sumsel: 197 ribu
    KAI Bandara: 283 ribu
    KAI Wisata: 11 ribu
    Kereta Cepat Whoosh (KCIC): 206 ribu
    KA Makassar–Parepare: 8 ribu

    Dari data ini, terlihat bahwa kereta tetap jadi pilihan utama masyarakat perkotaan hingga antarprovinsi, bahkan untuk perjalanan wisata.
     
    “KAI Group terus berupaya memperkuat perannya sebagai penyedia transportasi yang tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata,” ujar Anne.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • KAI Layani 17,68 Juta Penumpang Selama Libur Lebaran

    KAI Layani 17,68 Juta Penumpang Selama Libur Lebaran

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melayani melayani 17.687.778 pelanggan dalam periode 21 Maret – 3 April 2025 atau libur Lebaran 2025. Dari total pelanggan yang terlayani, sebanyak 2.829.610 orang menggunakan layanan KA Jarak Jauh dan KA Lokal yang dikelola langsung oleh KAI.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, untuk layanan Commuter Line dan KA Lokal yang dioperasikan oleh KAI Commuter mencatat 13.442.122 pelanggan. LRT Sumsel mencatat 197.071 pelanggan, KAI Wisata melayani 11.346 pelanggan, dan KAI Bandara melayani 283.286 pelanggan.

    Di sisi lain, layanan Whoosh yang dikelola KCIC menarik 206.189 pelanggan, LRT Jabodebek mencapai 709.875 pelanggan, serta KA Makassar-Parepare yang semakin diminati dengan 8.279 pelanggan.

    “Dengan pencapaian ini, KAI Group terus berupaya memperkuat perannya sebagai penyedia transportasi yang tidak hanya menghubungkan berbagai wilayah, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di Indonesia,” kata Anne dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).

    Selain layanan di Pulau Jawa dan Sumatera, Anne mengatakan, layanan kereta api KAI Group di Sulawesi Selatan juga mencuri perhatian dengan meningkatnya jumlah penumpang KA Makassar-Parepare selama periode Lebaran terutama musim liburan setelah Hari Idul Fitri.

    Pada 1 April 2025, jumlah penumpang KA Makassar-Parepare tercatat sebanyak 1.354 orang dalam satu hari. Angka ini meningkat menjadi 1.361 penumpang pada 2 April dan mencapai 1.472 penumpang pada 3 April. Secara keseluruhan, sejak 21 Maret hingga 3 April 2025, layanan ini telah melayani 8.279 pelanggan dengan rata-rata harian 335 penumpang.

    “Tingginya antusiasme masyarakat terhadap KA Makassar-Parepare menegaskan bahwa layanan ini menjadi pilihan utama dalam menunjang mobilitas selama musim liburan,” ujar Anne.

    Anne menambahkan, selain faktor kenyamanan kereta api, jalur ini juga memberikan pengalaman perjalanan yang lebih efisien dengan akses ke berbagai destinasi wisata. KA Perintis Makassar-Parepare melayani dua rute utama yakni Mandai-Garongkong sepanjang 82 km dan Mangilu-Garongkong sepanjang 58 km.

    Ia mengatakan, dengan frekuensi enam perjalanan per hari, layanan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai motor penggerak perekonomian dan pariwisata di Sulawesi Selatan. Jalur ini juga memberikan kemudahan akses ke berbagai destinasi wisata, seperti Taman Batu Rammang-Rammang, Tonasa Park, Danau Hijau Balocci, serta situs sejarah Taman Purbakala Sumpang Bita.

    “Kehadiran layanan ini membantu meningkatkan sektor pariwisata lokal dengan perjalanan yang lebih nyaman dan efisien,” katanya.

    Anne mengatakan, selama masa Angleb 2025, KAI menyediakan 59.129.350 tempat duduk untuk berbagai layanan kereta api. Dari jumlah tersebut, 98% dialokasikan untuk kelas ekonomi, mencakup 2.164.488 tempat duduk KA Ekonomi Jarak Jauh serta 55.635.358 tempat duduk KA Ekonomi Lokal. Layanan ini meliputi, KA Lokal, Commuter Line, KA Perintis Makassar-Parepare, LRT Sumsel, KA Bandara, dan LRT Jabodebek.

    Anne menegaskan bahwa KAI Group berkomitmen untuk menghadirkan layanan transportasi yang andal dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan mudah diakses,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • Asyik! Ada Perluasan Layanan Transjabodedetabek, Ini Rutenya

    Asyik! Ada Perluasan Layanan Transjabodedetabek, Ini Rutenya

    Jakarta

    Kabar baik bagi para pengguna kendaraan umum. Soalnya bisa dipastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka empat rute bus Transjabodetabek.

    Tentu hal ini dilakukan untuk pengembangan atau peningkatan layanan. Hal tersebut pun disambut baik oleh para pengguna transportasi umum dan pengamat angkutan umum, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno.

    Djoko menjelaskan dalam siaran resmi yang diterima detikOto, pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka empat rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Saat ini, keempat rute tersebut tengah diuji coba dan dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.

    Pertama, untuk wilayah Bekasi, akan ada layanan dari Vida Bekasi ke Cawang Jakarta. Kedua, untuk di Bogor, akan ada layanan dari Kota Wisata, Cibubur, ke Cawang, Jakarta. Selanjutnya, rute ketiga dan keempat akan ada layanan untuk wilayah Tangerang, yakni dari Alam Sutera ke Blok M, Jakarta, dan Binong ke Grogol.

    “Sejak diluncurkan tahun 2017, JR Connexion (JRC) telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Saat ini, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan berencana menyediakan bus JR Connexion di 117 titik kawasan permukiman di Jabodetabek. Tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani,” tulis Djoko dalam pesan singkatnya kepada detikOto.

    Djoko menambahkan, menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2022, jumlah penduduk di Jabodetabek sebesar 31.684.645 jiwa. Hasil analisis BPTJ (2023), potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum (jika tersedia halte/ bus stop kurang dari 500 m dari lokasi berangkat) sebanyak 7.977.987 jiwa atau 25,18 persen.

    “Mengacu ketersediaan halte/ bus stop kurang dari 500 m dari lokasi memulai perjalanan, ada tiga wilayah tertinggi di Jabodetabek yang potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum, yaitu Kota Administrasi Jakarta Pusat sebesar 88,5 persen, Kota Administrasi Jakarta Selatan (70,84 persen) dan Kota Administrasi Jakarta Timur (64,09 persen). Sementara itu, ada tiga wilayah terendah, yaitu Kabupaten Bekasi sebesar 0,84 persen, Kabupaten Tangerang (0,76 persen) dan Kabupaten Bogor (0,67 persen),” penjelasan Djoko.

    Ilustrasi – Lalu-lintas Jalan Gatot Subroto arah Kuningan, Jakarta, tersendat, Selasa (4/6/2024) pukul 17.30 WIB. Salah satu penyebab lalin macet karena bus TransJabodetabek yang ngetem. Foto: Andhika Prasetia

    “Menurut data dari Badan Pengelola Tapera (2023), terdapat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Sejumlah perumahan itu terdiri dari 158 perumahan kelas atas (lebih dari Rp 2 miliar), 268 perumahan kelas menengah (Rp 1 miliar – Rp 2 miliar), dan 1.584 perumahan kelas bawah (kurang dari Rp 1 miliar),” Djoko menambahkan dalam pesan singkatnya.

    Djoko juga menambahkan, sementara di Kota Jakarta terdapat 26 perumahan kelas menengah dan 2 perumahan kelas bawah yang kesemuanya sudah dilayani angkutan umum. Kabupaten Bekasi memiliki 23 perumahan kelas atas, 22 perumahan kelas menengah, dan 645 perumahan kelas bawah, Kabupaten Bogor (5 perumahan kelas atas, 17 perumahan kelas menengah, dan 494 perumahan kelas bawah), Kabupaten Tangerang (45 perumahan kelas atas, 65 perumahan kelas menengah dan 330 perumahan kelas bawah), Kota Bekasi (8 perumahan kelas atas, 30 perumahan kelas menengah, dan 26 perumahan kelas bawah), Kota Bogor (3 perumahan keatas atas, 17 perumahan kelas menengah dan 16 perumahan kelas bawah), Kota Depok (1 perumahan kelas atas, 13 perumahan kelas menengah, dan 25 perumahan kelas bawah), Kota Tengerang (10 perumahan kelas atas, 18 perumahan kelas menengah, dan 13 peumahan kela sbawah), dan Kota Tangerang Selatan (32 perumahan kelas atas, 60 perumahan kelas mennengah, dan 33 perumahan kelas bawah).

    “Jadi, di Wilayah Bodetabek ada 1.824 perumahan (242 perumahan kelas menengah dan 1.582 perumahan kelas bawah) yang harus dilayani angkutan umum. Layanan angkutan umum dapat berupa angkutan penghubung ( feeder ) menuju stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek atau halte rute Transjabodetabek terdekat,” ucap Djoko.

    Djoko juga memberikan informasi, saat ini juga ada layanan langsung (direct service), seperti JR Connection yang disediakan saat jam sibuk pagi menuju Kota Jakarta dan sore dengan rute kebalikan dari Jakarta ke kawasan perumahan. Selain jam itu, melayani sebagai angkutan penyambung (feeder).

    “Angkutan umum yang baru dibenahi berada di Kota Bogor (4 rute Trans Pakuan), sekarang sedang masa jeda operasi (APBD Kota Bogor), 1 rute Trans Patriot di Bekasi (APBN), 1 rute Trans Wibawa di Kab. Bekasi (APBD Kab. Bekasi), Trans Ayo di Kota Tangerang (APBD Kota Tangerang) dan 1 rute Trans Depok di Kota Depok (APBN),” kata Djoko.

    (lth/lua)

  • Pengguna LRT Jabodebek Naik 22,62% Usai Lebaran

    Pengguna LRT Jabodebek Naik 22,62% Usai Lebaran

    Jakarta

    Layanan LRT Jabodebek mencatat lonjakan pengguna pada periode 31 Maret 2025 hingga 1 April 2025. Secara keseluruhan, pengguna LRT Jabodebek tercatat sebanyak 57.308 atau meningkat 22,62% dibandingkan Idulfitri 2024, yang mencatatkan 46.736 pengguna pada 10-11 April 2024.

    LRT Jabodebek mencatat tiga stasiun dengan jumlah pengguna tertinggi selama periode ini, yakni Dukuh Atas BNI sebanyak 21.690 pengguna, Harjamukti sebanyak 15.065 pengguna, dan Cikoko sebanyak 11.533 pengguna.

    Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, peningkatan pengguna ini menandakan kepercayaan yang tinggi masyarakat terhadap layanan LRT Jabodebek.

    Hal ini juga didukung oleh skema Public Service Obligation (PSO) yqng diberlakukan pemerintah, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan tarif mulai dari Rp 5.000 hingga maksimal Rp 10.000 selama periode libur Lebaran 2025.

    Namun begitu, Purnomosidi tetap mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.

    “Pengguna disarankan untuk selalu menjaga barang bawaan, mengawasi anak-anak, serta memastikan membawa alat pembayaran seperti Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik, atau menggunakan aplikasi Access by KAI dan LinkAja untuk kemudahan transaksi,” kata Purnomosidi dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

    Ia menambahkan, masyarakat perlu menjaga dan menggunakan fasilitas dengan bijak, memperhatikan jadwal keberangkatan, hingga memastikan naik ke kereta yang sesuai dengan tujuannya.

    “Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang lebih efisien dan terjangkau dalam mendukung mobilitas selama libur Idulfitri. Dengan menggunakan transportasi berbasis rel, masyarakat turut berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan emisi kendaraan di jalan raya,” pungkasnya.

    Adapun lonjakan pengguna LRT Jabodebek terjadi di sejumlah pilihan destinasi wisata dan rekreasi, antara lain:

    Stasiun Rasuna Said: Plaza FestivalStasiun Setiabudi: Setiabudi OneStasiun Cikoko: Tebet Eco ParkStasiun TMII: Taman Mini Indonesia Indah (TMII)Stasiun Harjamukti: Taman Rekreasi Wiladatika, Trans Studio Mall CibuburStasiun Bekasi Barat: Revo Mall, Pakuwon MallBerikut peningkatan jumlah pengguna di beberapa stasiun yang berlokasi dekat dengan destinasi wisata:Stasiun Rasuna Said: 3.341 pengguna, naik 11% dibandingkan Idulfitri 2024 sebesar 3.020 penggunaStasiun Setiabudi: 1.454 pengguna, naik 6% dibandingkan Idulfitri 2024 sebesar 1.366 penggunaStasiun Cikoko: 11.533 pengguna, naik 29% dibandingkan Idulfitri 2024 sebesar 8.954 penggunaStasiun TMII: 5.943 pengguna, naik 16% dibandingkan Idulfitri 2024 sebesar 5.105 penggunaStasiun Harjamukti: 15.065 pengguna, naik 27% dibandingkan Idulfitri 2024 sebesar 11.867 penggunaStasiun Bekasi Barat: 11.612 pengguna, naik 15% dibandingkan Idulfitri 2024 sebesar 10.133 pengguna.

    (kil/kil)

  • Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Rute tersebut meliputi wilayah Bekasi – Cawang, Bogor – Cawang, Alam Sutera – Blok M, dan Binong – Grogol.

    Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, publik saat ini masih bergantung pada transportasi pribadi dan jasa ojek imbas tata ruang yang semrawut. Adapun sejumlah rute baru Transjabodetabek akan ditempatkan pada lokasi-lokasi pemukiman.

    Sejak diluncurkan tahun 2017, kata Djoko, JR Connexion (JRC) sendiri telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, penyediaan bus bus JRC ditempatkan pada 117 titik kawasan permukiman di Jabodetabek.

    Sementara tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani bus JRC. Djoko mengatakan, sejumlah operator bus juga akan dilibatkan serta, seperti Perum Damri, PT Eka Sari Lorena Transport, PT Sinar Jaya, PT Transportasi Jakarta, PT Royal Wisata Nusantara, Alfa Omega Sehati.

    Djoko mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 mencatat jumlah penduduk di Jabodetabek sebesar 31.684.645 jiwa. Mengacu hasil analisis BPTJ pada tahun berikutnya, tercatat potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum sebanyak 7.977.987 jiwa atau 25,18%.

    Sementara ketersediaan halte, kata Djoko, kurang dari 500 meter dari lokasi memulai perjalanan tercatat di tiga wilayah tertinggi Jabodetabek dengan potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum, yaitu Kota Administrasi Jakarta Pusat sebesar 88,5%, Kota Administrasi Jakarta Selatan 70,84% dan Kota Administrasi Jakarta Timur 64,09%.

    Sementara itu, tercatat ada tiga wilayah terendah, yaitu Kabupaten Bekasi sebesar 0,84%, Kabupaten Tangerang 0,76%, dan Kabupaten Bogor 0,67%. Djoko menilai, rendahnya fasilitas kendaraan umum menunjukkan semrawutnya tata ruang daerah pemukiman.

    Alhasil, masyarakat masih bergantung pada kendaraan pribadi dan jasa ojek. Hal ini terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

    “Ketergantungan publik terhadap ojek akibat tata ruang yang semrawut. Misalnya, di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, komposisi angkutan umum hanya tersisa 2%, sedangkan mobil 23% dan sepeda motor mencapai 75%. Tidak ada sinkronisasi antara membangun kawasan perumahan dan layanan transportasi,” kata Djoko dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

    Djoko mengatakan, masyarakat yang berpenghasilan rendah kian terhimpit. Pertama dibebani harga hunian yang mahal, kedua perlu membeli kendaraan pribadi lantaran minimnya fasilitas transportasi umum.

    Djoko memaparkan, data Badan Pengelola Tapera pada tahun 2023 mencatat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Sejumlah perumahan terdiri dari 158 perumahan kelas atas dengan harga lebih dari Rp 2 miliar, 268 perumahan kelas menengah di rentang harga Rp 1 miliar – Rp 2 miliar, dan 1.584 perumahan kelas bawah kurang dari Rp 1 miliar.

    Di Wilayah Bodetabek, kata Djoko ada 1.824 perumahan dengan rincian 242 perumahan kelas menengah dan 1.582 perumahan kelas bawah yang harus dilayani angkutan umum. Layanan angkutan umum dapat berupa angkutan penghubung menuju stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek atau halte rute Transjabodetabek terdekat.

    Dapat juga layanan langsung atau direct service seperti bus JRC yang disediakan saat jam sibuk pagi menuju Kota Jakarta dan sore dengan rute kebalikan dari Jakarta ke kawasan perumahan. Selain jam itu, melayani sebagai angkutan penyambung.

    “Beban masyarakat, khususnya generasi muda, saat ini cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor. Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi,” jelas Djoko.

    Ia mengungkap, angkutan umum yang baru dibenahi berada di Kota Bogor (4 rute Trans Pakuan), sekarang sedang masa jeda operasi (APBD Kota Bogor), 1 rute Trans Patriot di Bekasi (APBN), 1 rute Trans Wibawa di Kab. Bekasi (APBD Kab. Bekasi), Trans Ayo di Kota Tangerang (APBD Kota Tangerang) dan 1 rute Trans Depok di Kota Depok (APBN).

    Karenanya, ia mengatakan rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan sangat membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke Kota Jakarta. Juga untuk memastikan target 60% warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum.

    “Selain itu, penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta,” ungkap Djoko.

    Sebelum era 1990-an, kata Djoko, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan yang diimbangi dengan layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri. Akan tetapi, ia menilai saat ini layanan angkutan kota ke permukiman kian terkikis kendati kawasan perumahan itu masih tetap ada.

    Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Djoko menyebut tidak ada kewajiban fasilitas transportasi umum sebagai bagian dari sarana umum. Menurutnya, pemerintah perlu merevisi UU tersebut untuk memastikan tersedianya fasilitas umum di kawasan permukiman.

    “Undang-undang tersebut perlu direvisi dengan memasukkan kewajiban pembangunan perumahan dan permukiman disertai penyediaan fasilitas akses transportasi umum,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • 13 Juta Orang Naik Layanan KAI selama Periode Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    13 Juta Orang Naik Layanan KAI selama Periode Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat sudah ada 13,3 juta orang yang menggunakan layanan kereta api selama periode angkuta lebaran 2025. Paling banyak penumpang commuter line dan KA Lokal.

    VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan total penumpang yang dilayani grup KAI mencapai 13.302.015 orang. Angka itu didapat selama periode 21-31 Maret 2025.

    “Pencapaian ini menunjukkan peran strategis KAI Group dalam menyediakan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan andal bagi masyarakat selama periode mudik dan arus balik Lebaran,” kata Anne dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Rinciannya, 2.028.210 penumpang KA Jarak Jauh dan KA Lokal yang dikelola KAI, 10.195.714 penumpang Commuter Line dan KA Lokal yang dikelola KAI Commuter. Lalu, 119.463 penumpang LRT Sumsel, 7.126 penumpang KAI Wisata, 214.729 penumpang KAI Bandara, 143.427 penumpang Whoosh yang dikelola KCIC, 589.254 penumpang LRT Jabodebek, serta 4.092 penumpang KA Makassar-Parepare.

    “Dalam periode Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI Group menyediakan total 59.129.350 tempat duduk untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat,” kata Anne.

    Dari total kapasitas tersebut, 98 persen merupakan layanan kelas ekonomi yang terdiri dari 2.164.488 tempat duduk untuk KA Ekonomi Jarak Jauh dan 55.635.358 tempat duduk untuk KA Ekonomi Lokal, termasuk layanan Commuter Line dan LRT Jabodebek.

    Grup KAI juga terus mengembangkan layanan transportasi terintegrasi. Penumpang kini dapat menikmati kemudahan dalam perjalanan dengan konektivitas antar moda transportasi, seperti integrasi antara KA Jarak Jauh dengan Commuter Line, serta akses mudah ke LRT Jabodebek, Commuter Line, dan layanan kereta bandara.

    “Melayani belasan juta pelanggan selama periode Lebaran adalah kebanggaan bagi KAI Group. Setiap perjalanan yang aman dan nyaman menjadi bukti nyata dari komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tutup Anne.