Transportasi: LRT Jabodebek

  • Dibeli Visa, Nama Stasiun LRT Jabodebek Kuningan Berganti Mulai 2026

    Dibeli Visa, Nama Stasiun LRT Jabodebek Kuningan Berganti Mulai 2026

    Jakarta

    Perusahaan kartu kredit asal Amerika Serikat (AS), Visa bakal membeli naming rights atau hak atas penamaan Stasiun LRT Jabodebek Kuningan tahun depan. Hal ini sekaligus dengan akan adanya transaksi pembelian tiket LRT Jabodebek menggunakan kartu Visa contactless.

    Awalnya, rencana tersebut ditargetkan mulai berjalan pada Oktober 2025. Namun, pelaksanaannya mengalami penundaan.

    Asisten Manager Non-transport Commercialization LRT Jabodebek, Djayeng Hariyanto, menjelaskan bahwa mundurnya jadwal disebabkan karena implementasi hak penamaan stasiun dilakukan bersamaan dengan penerapan sistem pembayaran tap kartu Visa.

    Saat ini, pihaknya terus memproses keperluan yang dibutuhkan agar kartu visa bisa digunakan untuk melakukan pembayaran di LRT Jabodebek. Ia menargetkan rencana ini dapat terlaksana pada triwulan I 2026.

    “Untuk Kuningan Visa itu, ternyata dari pihak Visa-nya itu berbarengan dengan pembayaran tap kartu Visa-nya. Dan kemarin kita sudah rapat, diusahakan triwulan 1 2026,” katanya di Stasiun LRT Jabodebek Cawang, Jakarta dikutip Jumat (19/12/2025).

    Sebelumnya, Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan pihaknya sudah sepakat dengan Visa terkait hak atas penamaan tersebut. Selain itu kartu kredit Visa juga bisa untuk pembayaran tiket LRT Jabodebek.

    “Kita sudah melakukan sign agreement dengan Visa. Jadi dengan menggunakan kartu kredit juga bisa menggunakan LRT Jabodebek. Jadi tidak hanya menggunakan Kartu Uang Elektronik. Ini juga sekaligus naming right di Stasiun Kuningan,” katanya dalam acara Dua Tahun Operasi LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

    Purnomosidi mengatakan rencana perubahan nama Stasiun dan pembayaran LRT Jabodebek dengan kartu kredit itu akan diimplementasikan mulai Oktober ataupun November 2025. Adapun kerja sama ini akan berlangsung selama tiga tahun.

    “Estimasi kita jika melihat timeline yang kita susun dengan mereka akan mulai di Oktober atau November. Untuk harga seingat saya sekitar Rp 7 miliaran per tahun,” katanya.

    (eds/eds)

  • Ini Rute MRT Fatmawati–TMII yang Akan Terintegrasi LRT Jabodebek

    Ini Rute MRT Fatmawati–TMII yang Akan Terintegrasi LRT Jabodebek

    Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menyiapkan pengembangan rute MRT Fatmawati–TMII yang direncanakan terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Proyek ini akan dikerjakan dalam fase empat pembangunan MRT Jakarta dalam beberapa tahun ke depan.

    Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa pembangunan rute tersebut baru akan dimulai setelah penyelesaian konstruksi fase tiga MRT lintas timur–barat rute Medan Satria–Tomang. Fase tiga ditargetkan mulai dibangun pada 2026.

    “Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat [east–west] rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan,” katanya dalam konferensi pers peresmian Stasiun MRT Lebak Bulus Bank Syariah Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Rute MRT Fatmawati–TMII dirancang melintasi 10 stasiun. Dimulai dari Fatmawati, lalu Antasari, Ampera, Warung Jati, Tanjung Barat, Ranco, Jalan Raya Bogor, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, hingga berakhir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Selain terhubung dengan MRT fase satu rute Lebak Bulus–Bundaran HI, jalur Fatmawati–TMII juga akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi publik lain, seperti LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan Transjakarta.

    Proyek MRT fase empat ini direncanakan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), berbeda dari proyek MRT sebelumnya yang menggunakan pembiayaan dari Jepang melalui JICA.

    Pengembangan rute Fatmawati–TMII menjadi bagian dari rencana besar pembangunan MRT lintas Timur–Barat yang nantinya menghubungkan kawasan Cikarang, Bekasi, hingga Balaraja, Tangerang, guna memperluas layanan transportasi massal berbasis rel di wilayah Jabodetabek.

  • 3
                    
                        Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya
                        Megapolitan

    3 Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya Megapolitan

    Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    MRT Jakarta menyiapkan rute baru Fatmawati–Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan berhenti di 10 stasiun.
    Jalur ini menjadi bagian dari pengembangan fase empat
    MRT
    Jakarta dalam perluasan layanan transportasi publik di Jakarta dan sekitarnya.
    Selain menghubungkan kawasan selatan dan timur, jalur baru ini juga dirancang terintegrasi dengan sejumlah moda transportasi lain, di antaranya LRT Jabodebek.
    Dalam konferensi pers peresmian Stasiun MRT Lebak Bulus Bank Syariah Indonesia, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan tahapan pembangunan serta keterkaitannya dengan proyek MRT lainnya.
    “Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat (east–west) rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, Rabu (10/12/2025) dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menambahkan bahwa perusahaan membutuhkan dukungan seluruh pihak agar pembangunan dapat berlangsung tanpa hambatan.
    Adapun 10 stasiun yang akan dilintasi
    rute baru MRT
    Fatmawati–TMII, yakni:
    Pada 2026, MRT Jakarta menargetkan memulai konstruksi lintas timur–barat dari Medan Satria, Bekasi hingga Tomang dengan panjang 24,5 kilometer, sesuai mandat perluasan jaringan rel di Jabodetabek.
    Rute Fatmawati–TMII juga diproyeksikan tersambung dengan MRT fase satu (Lebak Bulus–Bundaran HI), LRT Jabodebek, KRL, dan Transjakarta sehingga mempermudah perpindahan antarmoda di sejumlah titik.
    Proyek fase empat akan menggunakan skema kerja sama badan usaha dengan pemerintah (KPBU) dan tidak lagi mengandalkan pembiayaan JICA seperti fase sebelumnya.
    Rencana lintasan yang melewati 10 stasiun tersebut diharapkan meningkatkan aksesibilitas kawasan selatan–timur megapolitan Jakarta serta memperkuat konektivitas antarmoda.
    MRT Jakarta menegaskan pentingnya dukungan publik dan pemangku kepentingan agar seluruh tahapan perencanaan, pembebasan lahan, dan konstruksi berjalan sesuai target.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senjakala Loper Koran, Hampir Punah Ditelan Zaman

    Senjakala Loper Koran, Hampir Punah Ditelan Zaman

    Jakarta

    Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, lampu merah selalu menjadi ruang singgah. Bagi para pengendara, persimpangan ini menjadi jeda sejenak dari kemacetan. Namun bagi loper koran, ruang ini menjadi tempat mengadu nasib, terutama di tengah gempuran informasi era digital sekarang ini.

    Salah satunya ada Rino (40), satu dari sedikit penjual koran alias loper di jantung pemerintahan dan ekonomi Indonesia yang masih menggantungkan hidup dari jualan lembaran berita cetak.

    Setiap kali lampu merah menyala, sembari menenteng segepok koran dirinya langsung berjalan menyusuri sela-sela kendaraan. Di tengah padatnya lalu lintas yang terhenti sejenak, lengan kirinya terangkat menunjukkan koran-koran dagangannya dan tangannya yang lain mengambil satu eksemplar paling depan dalam genggaman, menyodorkannya ke pengguna jalan.

    Sebagian pengendara khususnya mereka yang naik sepeda motor terlihat hanya melirik sekilas. mereka yang naik mobil tak terlihat menurunkan kaca kendaraan, menunjukkan ketidaktertarikan mereka untuk membeli koran.

    Namun tanpa berkecil hati, Rino terlihat menawarkan dagangannya ke pengendara lain yang terhenti di dekat persimpangan Tugu Tani menuju Jalan Menteng Raya. Ia terus menjulurkan salah satu eksemplar koran ke mobil-mobil berikutnya sembari melirik pada pengendara motor.

    Loper Koran di Jakarta Foto: Ignacio Geordy Oswaldo

    Dalam hitungan detik, lampu kembali hijau. Mau tak mau, dirinya hanya bisa menepi ke trotoar di pinggir jalan sembari menaruh kembali koran di tangan kananya ke dalam pelukan, menunggu lampu merah kembali.

    Meski dirinya terus mengulang gerakan yang sama menawarkan berita-berita untuk hari ini, lembaran kertas yang dibawanya itu terlihat semakin kehilangan pamornya pada era digital. Sebab sepanjang pengawasan detikcom, tak terlihat ada pengendara yang membeli koran-koran itu.

    “Sampai siang ini, baru laku dua saja sih,” ucapnya.

    Tak hanya Rino, detikcom juga melihat sejumlah penjual koran lain kini sudah sangat jarang ditemui di tengah padatnya Jakarta. Salah satunya di persimpangan Pasar Senen.

    Di persimpangan itu terlihat seorang loper yang dengan sigap menyusuri barisan mobil yang terhenti di depan lampu merah. Dirinya tampak mengulangi gerakan yang sama dengan Rino, menaikkan lengan kiri yang penuh dengan tumpukan koran, dan tangan kanan digunakan untuk menawarkan salah satu eksemplar ke pengguna jalan.

    Kemudian ada juga penjual koran lain yang biasa mangkal di depan Plaza Festival, Jakarta Selatan. Berbeda dengan dua loper lainnya, ia tampak menawarkan koran-koran hari ini ke pejalan kaki yang melintas turun dari Stasiun LRT Jabodebek, dan melintas di trotoar Jl. Rasuna Said.

    Lihat juga Video: Senandung Hidup Loper Koran Tuna Daksa Tak Menyerah Beri Les Gitar Keliling

    (igo/fdl)

  • Pengamat Ingatkan Hal ini ke KAI Jelang Nataru 2025-2026

    Pengamat Ingatkan Hal ini ke KAI Jelang Nataru 2025-2026

    Ia juga mengapresiasi layanan KAI yang semakin meningkat di masa nataru tahun ini seperti adanya program motor gratis, pemberikan diskon harga tiket sebesar 30 persen untuk perjalanan kelas ekonomi komersial, dan penyediaan KA tambahan, namun di atas semua itu keselamatan tetaplah yang utama, sebab hakikatnya bisnis perkeretaapian adalah bisnis keselamatan dan pelayanan.

    Pada Selasa, 25 November 2025, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin menggelar  Press Conference Persiapan Angkutan Nataru 2025/2026 di hall Stasiun Gambir, Jakarta.

    Pada kesempatan tersebut Dirut KAI menyampaikan di masa nataru frekuensi perjalanan KA naik 2,6% menjadi 40.493 perjalanan, dengan penambahan kereta antar kota sebanyak 54 kereta per hari.

    Bobby menjelaskan, jika dirinci lebih lanjut, kapasitas angkut KAI induk, yang terdiri dari kereta jarak jauh dan kereta lokal untuk periode Nataru 2025/2026 mencapai 3,5 juta tempat duduk. Angka ini naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

    Sementara itu, kapasitas angkut kereta rel listrik (KRL) Commuter Line mencapai 40,6 juta tempat duduk. Adapun kapasitas angkut KA Bandara mencapai 487.728 tempat duduk dan LRT jabodebek 4,4 juta tempat duduk .

    KAI juga meningkatkan kapasitas angkut KA Wisata sebanyak 176 persen menjadi 20.736 dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai 7.400 tempat duduk. Kemudian, kapasitas angkut LRT Sumatera selatan mencapai 585.000 tempat duduk.

       

  • Proyek LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Capai 80,57 Persen, Target Rampung 2026
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 November 2025

    Proyek LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Capai 80,57 Persen, Target Rampung 2026 Megapolitan 26 November 2025

    Proyek LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Capai 80,57 Persen, Target Rampung 2026
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar mengatakan, proyek pembangunan LRT Jakarta fase 1B ditargetkan selesai secara keseluruhan pada Agustus 2026.
    Pada pekan kedua November 2025, secara umum
    pembangunan infrastruktur
    LRT untuk rute Velodrome-Manggarai itu sudah mencapai 80,57 persen.
    “Target penyelesaian proyek
    LRT Jakarta
    fase 1B, kita masih tetap menargetkan agar proyek ini selesai di Agustus 2026 rampung semuanya,” ujar Ramdani dalam sesi media briefing di Stasiun LRT Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (26/11/2025).
    Ia lantas merinci capaian 80,57 persen pembangunan infrastruktur LRT Jakarta yang dimaksud.
    Pertama, untuk viaduct (jalur layang) yang melintasi sejumlah kawasan seperti Jalan Pramuka dan Matraman sudah mencapai 95,40 persen.
    Lalu untuk Stasiun Rawamangun sudah 91,69 persen, Stasiun Pramuka BPKP 65,29 persen, Stasiun Matraman 65,89 persen dan Stasiun Manggarai 30,42 persen.
    Menurut Ramdani, capaian realisasi pembangunan di Manggarai paling rendah karena kondisi lapangan yang sempit dan sulit.
    Dari keseluruhan proses pembangunan fase 1B ini, ada tiga titik krusial yang menjadi perhatian yakni di Tol Wiyoto Wiyono, yang mana harus melakukan pembangunan di atas jalan tol.
    “Yang kedua ada di Matraman, yang terakhir di Manggarai. Pada saat ini proses pekerjaannya alhamdulillah lancar di segmen Tol Wiyoto Wiyono ini,” tutur Ramdani.
    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT LRT Jakarta Roberto Akyuwen mengungkapkan, LRT Jakarta rute 1B Velodrome Rawamangun–Manggarai ditargetkan mulai beroperasi pada Agustus 2026.
    Roberto menyebutkan, ada 20 masinis baru yang telah direkrut untuk persiapan operasional LRT Jakarta rute 1B Velodrome Rawamangun–Manggarai.
    “Kita mulai dari mempersiapkan hal-hal yang paling substansial dan membutuhkan waktu penyiapan yang paling lama. Salah satunya adalah mengenai SDM, khususnya masinis,” ujarnya.
    “Untuk mengantisipasi rute (Velodrome ke) Manggarai yang nanti diharapkan beroperasi bulan Agustus tahun depan, sejak awal tahun ini LRT Jakarta sudah mulai melakukan rekrutmen masinis. Ada 20 orang masinis yang kemudian lolos dalam proses seleksi,” sambungnya.
    Para masinis yang lolos seleksi itu telah mulai bekerja di kantor LRT Jabodebek sejak Juni 2025.
    Roberto menjelaskan, 20 masinis baru tersebut akan melengkapi komposisi masinis LRT Jakarta yang sudah ada saat ini.
    Selain itu, rekrutmen yang dilakukan lebih awal bertujuan untuk mempersiapkan kompetensi teknis dan pencapaian jam operasional minimum para masinis baru.
    Menurut Roberto, dibutuhkan pencapaian jam operasional agar masinis baru bisa menjadi pengemudi utama.
    “Seorang masinis tidak seperti sopir angkot atau bus yang setelah punya SIM bisa langsung mengemudi. Seorang masinis membutuhkan jam minimum sebelum bisa menjadi pengemudi utama. Ada ribuan jam teknis yang harus dilalui,” jelas Roberto.
    Sebagai informasi, operasional LRT Jakarta berbeda dengan LRT Jabodebek yang saat ini sudah secara otomatis atau tanpa masinis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Kini Layanan Kembali Normal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2025

    LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Kini Layanan Kembali Normal Megapolitan 21 November 2025

    LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Kini Layanan Kembali Normal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Layanan operasional LRT Jabodebek sempat mengalami gangguan sistem yang mengakibatkan rangkaian kereta tidak dapat berjalan otomatis pada Jumat (21/11/2025) pagi.
    Manager Public Relations
    LRT Jabodebek
    Mahendro Trang Bawono menerangkan,
    gangguan sistem
    mulai diketahui sekitar pukul 06.45 WIB.
    “Kendala operasional ini disebabkan oleh adanya indikasi gangguan pada sistem operasi terintegrasi LRT Jabodebek,” ucap Mahendro saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Jumat.
    Diketahui, LRT Jabodebek dioperasikan menggunakan sistem otomatis terintegrasi antara prasarana dan sarana.
    Secara tepat, gangguan pagi tadi terjadi pada sistem terintegrasi tersebut.
    Hal ini langsung mendapatkan penanganan petugas yang terselesaikan dalam kurun waktu 28 menit.
    Namun, hal ini berdampak pada rangkaian kereta nomor trainset (TS) 29 relasi Dukuh Atas BNI-Harjamukti menjadi tidak dapat berjalan secara otomatis.
    “Kendala tersebut berdampak pada kelambatan lima perjalanan LRT Jabodebek pada lintas Cawang-Harjamukti dengan kelambatan sembilan menit,” ujarnya.
    Atas peristiwa ini,
    PT KAI
    memohon maaf atas ketidaknyamanan penumpang sekaligus berterima kasih untuk pengertian dan kesabaran pengguna selama proses perbaikan.
    Dipastikan, layanan LRT Jabodebek berangsur normal kembali mulai pukul 07.13 WIB.
    “KAI senantiasa berkomitmen untuk memperkuat keandalan layanan LRT Jabodebek melalui evaluasi berkelanjutan, peningkatan sistem, serta respons cepat terhadap setiap potensi gangguan demi memastikan mobilitas masyarakat tetap aman dan nyaman,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Monorel Malaysia Mogok di Jam Sibuk, 373 Orang Terjebak di Atas Rel

    Monorel Malaysia Mogok di Jam Sibuk, 373 Orang Terjebak di Atas Rel

    Jakarta

    Sebuah kereta monorel mogok di dekat Maju Junction, Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia saat jam sibuk pada Kamis (20/11) pagi. Saat kejadian, kereta monorel rute Medan Tuanku tersebut sedang mengangkut 373 penumpang.

    Para penumpang sempat terjebak di atas rel selama beberapa saat. Mereka kemudian berhasil dievakuasi dengan selamat oleh perusahaan operator, Rapid Rail Sdn Bhd.

    Rapid Rail Sdn Bhd mengatakan insiden yang melibatkan Train 25 ini disebabkan karena korsleting listrik. Imbas insiden ini, rute monorel antara Medan Tuanku dan stasiun Titiwangsa sempat terganggu.

    Komandan Operasi Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur, Mohamad Remi Che Hat, mengatakan Pusat Operasi menerima panggilan darurat pada pukul 09.39.

    “Berdasarkan informasi dari operator monorel, situasi di lokasi kejadian terkendali, dan evakuasi penumpang dari kereta yang mogok dilakukan oleh pihak manajemen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dilansir media Malaysia, The Star, Kamis (20/11/2025).

    Ia mengatakan salah satu penumpang — seorang perempuan berusia 58 tahun — pingsan saat kejadian. Dia kembali sadar setelah menerima perawatan medis.

    “Semua layanan kereta api alternatif telah dihentikan. Operasional kereta api kini telah kembali normal,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan terima kasih atas kesabaran Anda,” imbuhnya.

    Lihat juga Video: Ini Penyebab LRT Jabodebek Gangguan-Buat Penumpang Jalan di Lintasan

    (ita/ita)

  • Peran Sektor Properti Mendorong Ekonomi

    Peran Sektor Properti Mendorong Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah bersama pelaku industri dan lembaga keuangan memprediksi pengembangan investasi dan sektor properti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    Mewakili Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Todotua Pasaribu, Ricky Kusmayadi, Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Investasi/BKPM, menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8% pada 2029, dengan investasi sebagai engine of growth menuju visi Indonesia Emas 2045.

    Hal itu disampaikan dalam Forum Inabanks Investment & Property Outlook: Peluang dan Tantangan Bisnis Tahun 2026, Rabu (12/11/2025). Forum ini menghadirkan pandangan strategis dari pemerintah, perbankan, dan sektor swasta mengenai arah perekonomian Indonesia menjelang tahun 2026.

    Ricky menyampaikan hingga kuartal III/2025, realisasi investasi nasional telah mencapai Rp1.434,3 triliun, atau 75,3 persen dari target tahunan. Komposisi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp789,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp644,6 triliun.

    Tiga sektor dengan kontribusi terbesar adalah industri logam dasar (Rp196,4 triliun), transportasi dan telekomunikasi (Rp163,3 triliun), serta perumahan dan kawasan industri (Rp105,2 triliun).

    Menurut Ricky, sektor properti dan konstruksi memiliki multiplier effect yang tinggi bagi perekonomian nasional. “Properti dan bahan bangunan tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menggerakkan rantai pasok nasional,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (13/11/2025).

    Untuk memperkuat iklim investasi, pemerintah terus memperluas reformasi regulasi dan digitalisasi perizinan, termasuk melalui Omnibus Law (UU No.6/2023) serta PP No.28/2025 tentang Perizinan Berbasis Risiko.

    Implementasi sistem Online Single Submission (OSS) kini dilengkapi dengan prinsip fiktif positif dan Service Level Agreement (SLA) untuk memastikan kepastian waktu bagi pelaku usaha.

    “Kepastian hukum dan proses perizinan yang efisien adalah fondasi bagi pertumbuhan investasi yang sehat dan berkelanjutan,” kata Ricky mewakili Wamen Todotua Pasaribu.

    Selain itu, pemerintah juga menyiapkan berbagai insentif fiskal dan dukungan investasi strategis, terutama di sektor hilirisasi sumber daya alam. Nilai investasi hilirisasi sepanjang 2025 tercatat mencapai Rp431,4 triliun, naik 58,1% dibanding tahun sebelumnya dan berkontribusi hingga 30% terhadap total investasi nasional.

    “Investasi hilirisasi akan memperkuat struktur ekonomi domestik, menciptakan nilai tambah di dalam negeri, dan membuka hingga 3 juta lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan,” tambahnya.

    Dari sisi perumahan, Buhari Sirait, Direktur Pembiayaan Perumahan Perkotaan, Direktorat Jenderal Perumahan Perkotaan Kementrian PKP menegaskan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan dan renovasi tiga juta unit rumah hingga tahun 2029. Program ini menjadi bagian integral dari peta jalan penyediaan hunian layak dan berkelanjutan, serta mendukung agenda nasional pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi.

    Menurutnya, Indonesia masih menghadapi backlog perumahan mencapai 9,9 juta rumah tangga, dengan 26,9 juta rumah tangga tinggal di hunian tidak layak — 79% di antaranya di wilayah perkotaan.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga, terutama masyarakat berpenghasilan rendah, memiliki akses terhadap hunian layak yang aman dan terjangkau,” ujarnya.

    Kementerian PKP berperan sebagai operator, regulator, dan fasilitator. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembebasan BPHTB, retribusi PBG, dan percepatan perizinan pembangunan rumah bagi MBR maksimal 10 hari kerja melalui SKB Tiga Menteri.

    Selain itu, pemerintah juga memperkuat pembiayaan melalui FLPP sebesar Rp25,1 triliun untuk 350.000 unit rumah dan KUR Perumahan Rp130 triliun guna mendukung pengembang serta kontraktor kecil.

    “Skema rent-to-own juga akan diperluas bagi pekerja informal agar mereka dapat memiliki rumah melalui pola sewa-beli yang lebih fleksibel,” tambah Buhari.

    Dia optimistis sektor perumahan akan tumbuh positif pada 2026, ditopang oleh penurunan suku bunga BI ke level 4,75%, stimulus fiskal, serta proyek infrastruktur strategis seperti MRT Fase 2, LRT Jabodebek, dan Tol Layang Jabodetabek.

    Dalam kesempatan yang sama, Praka Mulia Agung, SVP Consumer Business 1 Bank Syariah Indonesia (BSI), menegaskan peran perbankan syariah sebagai katalis dalam mendukung sektor properti dan ekonomi umat.

    “Kami mengawal momentum pemulihan sektor properti melalui produk pembiayaan yang inklusif, berkelanjutan, dan sesuai prinsip syariah,” ujarnya.

    Data Office of Chief Economist BSI menunjukkan bahwa KPR nasional tumbuh 7,66% (YoY) hingga Juni 2025, sementara BSI Griya mencatat pertumbuhan lebih tinggi yakni 8,51% (YoY). Dengan rasio NPF hanya 2,10%, BSI menjadi tiga besar bank nasional dengan kualitas aset KPR terbaik, di tengah tren kenaikan NPL di bank konvensional.

    BSI kini menempati posisi keenam terbesar untuk portofolio KPR nasional, dengan outstanding Rp59,5 triliun per September 2025.

    “Kinerja ini menunjukkan daya tahan model pembiayaan syariah terhadap fluktuasi pasar dan tekanan daya beli,” jelas Praka.

    BSI juga memperluas kolaborasi dengan pengembang seperti Summarecon, CitraLand, dan Bosowa Bina Insani, guna menghadirkan solusi hunian yang terintegrasi dengan kebutuhan nasabah prioritas, dokter, guru, dan pelaku usaha.

    Kepala Badan Advokasi dan Perlindungan Anggota REI, Adri Istambul Lingga Gayo Sinulingga, menekankan pentingnya paradigma baru “Propertinomic” yang memandang sektor properti sebagai pengungkit utama perekonomian nasional.

    Berdasarkan riset LPEM UI, sektor ini menyumbang sekitar 16% terhadap PDB nasional, senilai Rp2.300–Rp2.800 triliun, serta menciptakan 19 juta lapangan kerja yang tersebar di lebih dari 185 sektor turunan.

    “Properti bukan hanya bisnis atau aset investasi, tetapi juga katalis pertumbuhan dan instrumen pemerataan kesejahteraan,” jelas Adri.

    Dia menilai kombinasi PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga 2027, program 3 juta rumah, serta digitalisasi OSS akan mempercepat ekspansi properti nasional tahun depan.

  • LRT Jabodebek Uji Coba Tambah Perjalanan Kereta, Waktu Tunggu Jadi Lebih Cepat

    LRT Jabodebek Uji Coba Tambah Perjalanan Kereta, Waktu Tunggu Jadi Lebih Cepat

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan melakukan uji coba penambahan jadwal perjalanan LRT Jabodebek pada 11 hingga 30 November 2025. Uji coba ini dilakukan untuk meningkatkan frekuensi perjalanan LRT Jabodebek serta memperpendek waktu tunggu (headway) kereta.

    Executive Vice President LRT Jabodebek mengungkapkan dengan uji coba ini, jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja meningkat dari sebelumnya 396 perjalanan menjadi 430 perjalanan. Selain itu juga rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek bertambah menjadi 26 rangkaian dari sebelumnya hanya 24 rangkaian kereta .

    “Bertambahnya jumlah perjalanan dan rangkaian kereta yang dioperasikan juga berpengaruh terhadap waktu tunggu (headway) kereta yang menjadi semakin singkat. Waktu tunggu kereta saat jam sibuk pada lintas Jatimulya / Harjamukti – Cawang (PP) akan menjadi 8 menit 15 detik. Sedangkan untuk lintas Cawang – Dukuh Atas BNI, waktu tunggu kereta akan menjadi 4 menit 7,5 detik,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

    Purnomosidi mengatakan selama masa uji coba, tim dari KAI dan stakeholders terkait akan melakukan pemantauan real time terhadap performa setiap perjalanan untuk memastikan perjalanan LRT Jabodebek tetap aman, lancar, dan nyaman.

    Hasil uji coba nantinya akan dievaluasi guna melihat dampaknya terhadap keandalan sistem, kestabilan jadwal perjalanan, serta kenyamanan penumpang. Evaluasi ini akan menjadi dasar bagi KAI dalam menetapkan pola operasi terbaik di masa yang akan datang.

    “Kami terus berupaya menjaga keseimbangan antara peningkatan kapasitas layanan dan keselamatan operasional. Setiap perubahan kami pastikan melalui perhitungan dan evaluasi yang cermat agar pengguna merasakan peningkatan tanpa mengurangi faktor keamanan sedikit pun,” tambah Purnomosidi.

    Sepanjang tahun 2025, KAI mencatat sebanyak 23,5 juta pengguna telah memanfaatkan layanan LRT Jabodebek. Pada bulan Oktober sendiri, ada sebanyak 2.779.904 pengguna, dengan rata-rata 105.056 pengguna pada hari kerja dan 45.453 pengguna pada akhir pekan yang menggunakan LRT Jabodebek.

    Informasi mengenai jadwal perjalanan selama masa uji coba akan disampaikan melalui kanal resmi media sosial LRT Jabodebek.

    “Langkah ini merupakan wujud komitmen KAI dalam menghadirkan transportasi publik yang modern, aman, andal, dan berkelanjutan bagi masyarakat khususnya di wilayah Jabodebek,” katanya.

    Tonton juga video “Ini Penyebab LRT Jabodebek Gangguan-Buat Penumpang Jalan di Lintasan”

    (acd/acd)