Transportasi: Honda BeAT

  • KRONOLOGI Pedagang Telur Gulung di Tebet Tewas Dikeroyok, Diikat di Pohon Lalu Ditelantarkan

    KRONOLOGI Pedagang Telur Gulung di Tebet Tewas Dikeroyok, Diikat di Pohon Lalu Ditelantarkan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET – Pedagang telur gulung di Tebet, Jakarta Selatan, berinisial MR (32) dikeroyok dan ditelantarkan hingga tewas.

    Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin (2/12/2024) siang sekitar pukul 14.30 WIB.

    Dalam kasus ini, Unit Reskrim Polsek Tebet telah menangkap dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

    Salah satu tersangka yakni bos korban berinisial AS. Sedangkan tiga tersangka lainnya yaitu berinisial MF, R, dan AR.

    “Kebetulan si korban ini adalah karyawan daripada inisial AS, kurang lebih informasi sudah enam bulan dia bekerja. Dia di situ sebagai penjual telur gulung,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih saat merilis kasus ini, Jumat (13/12/2024).

    Murodih menjelaskan, peristiwa ini bermula saat korban diminta untuk berbelanja telur untuk kebutugan dagangan AS.

    Saat itu, MR menggunakan sepeda motor Honda Beat milik tersangka MF. Namun, korban tidak kunjung kembali setelah disuruh berbelanja.

    AS lalu menyebar informasi tentang identitas MR ke grup ojek online (ojol). Korban pun terdeteksi berada di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

    “Si pelaku ini berhasil mengamankan si korban di daerah Bekasi, bersama-sama dengan MF, AS di sana dia menemukan si korban,” ujar Kapolsek.

    Para tersangka kemudian memukuli korban di Bekasi, lalu membawanya ke perlintasan KA di kawasan Tebet. Di lokasi tersebut, korban kembali dikeroyok oleh keempat tersangka.

    Korban lagi-lagi dipukuli ketika tiba di kediaman tersangka MF. Dalam kondisi babak belur dan tidak berdaya, korban diikat di pohon serta ditelantarkan.

    “Nah jam 09.00 pagi dinyatakan si korban ini meninggal, sehingga di sana ada informasi bahwa kita temukan ada orang meninggal. Setelah kita cek TKP ternyata betul, dan empat orang ini yang ada di belakang saya kita amankan,” ungkap Murodih.

    Keempat tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

    “Pasal 338 KUHP, kemudian subsider Pasal 170 ayat 2 KUHP, kemudian subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP,” kata Murodih.

    Murodih menjelaskan, para tersangka kini mendekam di Rutan Polsek Tebet, Jakarta Selatan. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    “Untuk sanksi hukuman ancaman, tadi kita lihat ada beberapa pasal yang kita kenakan. Di sini kita ancam pidana penjara paling lama 15 tahun subsider ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun, subsider ancaman pidana penjara tujuh tahun,” ujar Kapolsek.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pelaku Begal di Bojonegoro Tertangkap Warga, Begini Kronologinya

    Pelaku Begal di Bojonegoro Tertangkap Warga, Begini Kronologinya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pelaku begal yang sedang melakukan aksinya di wilayah Kabupaten Bojonegoro tertangkap warga. Dari dua orang pelaku, satu orang berhasil ditangkap, sedangkan pelaku lain berhasil kabur. Pihak kepolisian kini masih memburu satu pelaku yang berhasil kabur.

    Kapolsek Baureno Polres Bojonegoro Ajun Komisaris Polisi (AKP) Matsuis Wanto mengatakan, aksi pembegalan yang berhasil digagalkan warga itu terjadi di Jalan PUK Baureno-Kepohbaru turut Desa Poluju Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 12.30 WIB.

    “Modus pelaku dalam menjalankan aksinya dengan cara menuduh calon korbannya telah menabrak kerabat pelaku,” ujar AKP Matsuis Wanto.

    Menurut keterangan yang dikumpulkan pihak kepolisian, kronologi pembegalan itu bermula saat korban M Irfan Muharrom (14) bersama saudara Achmad Chabib Maulana (13) Desa Woro Kecamatan Kepohbaru sedang mengendarai sepeda motor Honda Vario. Saat itu keduanya dari rumah hendak potong rambut.

    Namun, sesampainya di lokasi kejadian, korban dipepet oleh pelaku yang berjumlah dua orang yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam. Sembari berjalan, kedua pelaku menuduh calon korbannya usai menabrak adiknya.

    “Setelah itu para pelaku langsung memotong laju korban hingga berhenti dan mengajak korban untuk mendatangi keluarga yang ditabrak tersebut,” terang Matsuis.

    Akhirnya, lanjut AKP Matsuis Wanto, korban M Irfan Muharrom kemudian dibonceng salah satu pelaku untuk pergi ke rumah adiknya. Namun, di tengah jalan tepatnya di Desa/Kecamatan Baureno korban ditinggal pelaku dengan alasan akan menjemput Achmad Chabib Maulana yang ditinggal bersama teman pelaku.

    “Setelah pelaku ini pergi, korban M Irfan baru sadar telah menjadi korban pembegalan. Akhirnya teriak dan minta tolong kepada warga untuk mengejar pelaku yang mengendarai sepeda motor,” imbuhnya.

    Pelaku kemudian kembali ke tempat awal bertemu dengan korban bermaksud mengajak pelaku kedua untuk membawa kabur motor korban. Namun, pelaku kedua berinisial FRS (24) warga Sampang Madura saat mengendarai sepeda motor korban berhasil digagalkan dengan cara ditendang.

    Pelaku kedua akhirnya terjatuh ke sawah dan dilaporkan ke pihak kepolisian. Sementara satu pelaku yang berhasil kabur masih diburu dan belum diketahui identitasnya. Sementara satu pelaku yang berhasil diamankan masih dalam proses hukum. [lus/ian]

  • Tabrakan Sepeda Motor di NTT, 2 Anggota TNI dan 2 Pelajar Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Desember 2024

    Tabrakan Sepeda Motor di NTT, 2 Anggota TNI dan 2 Pelajar Tewas Regional 11 Desember 2024

    Tabrakan Sepeda Motor di NTT, 2 Anggota TNI dan 2 Pelajar Tewas
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Sebuah
    kecelakaan lalu lintas
    yang melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya Oeteas, Desa Helebeik, Kecamatan Lobalain, Kabupaten
    Rote Ndao
    , Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (7/12/2024) sekitar pukul 23.00 Wita.
    Akibat kecelakaan tersebut, empat orang dinyatakan tewas.
    Korban tewas
    terdiri dari dua anggota tentara nasional Indonesia (TNI) dan dua pelajar sekolah menengah atas (SMA).
    Ajun Komisaris Besar Polisi Mardiono, dalam keterangannya kepada Kompas.com pada Rabu (11/12/2024), mengidentifikasi dua anggota TNI yang meninggal sebagai Rialdy Welhelmus Bullu (23) dan Alfath Putra Dewantara (23).
    Sementara itu, dua pelajar yang tewas adalah Jeri Bessi (15) dan Rano Messakh (16).
    Mardiono menjelaskan, kecelakaan bermula ketika sepeda motor jenis Honda CRF (Trail) berpelat nomor DH 2420 GE yang dikendarai Rialdy Welhelmus Bullu, melaju dari arah Kuli menuju Ba’a, ibu kota Kabupaten Rote Ndao.
    Rialdy yang ditemani Alfath Putra Dewantara sebagai penumpang memacu motor dengan kecepatan tinggi.
    Pada saat bersamaan, sepeda motor jenis Honda Beat berpelat nomor DH 5572 GD yang dikendarai Jeri Bessi ditemani Rano Messakh sebagai penumpang, datang dari arah berlawanan. Mereka pun melaju kencang.
    Nah, dua motor yang sama-sama melaju dengan kecepatan tinggi ini mengambil jalur tengah. Ini yang menyebabkan terjadinya tabrakan.
    “Empat pengendara ini terjatuh dan dalam kondisi luka parah. Pukul 23.20 Wita, para pengendara dan penumpang yang terlibat kecelakaan tiba di RSUD Ba’a dan langsung mendapatkan perawatan medis oleh petugas RSUD Ba’a,” ungkap Mardiono.
    Sayangnya, meskipun mendapatkan perawatan, kondisi keempat korban terus memburuk dan mereka akhirnya meninggal dunia.
    Kejadian tragis ini kembali menyoroti pentingnya
    keselamatan berkendara
    dan disiplin dalam berlalu lintas di jalan raya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemotor Tewas Usai Tabrak Truk di "Flyover" Cibinong, Motornya Malah Dicuri OTK
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Desember 2024

    Pemotor Tewas Usai Tabrak Truk di "Flyover" Cibinong, Motornya Malah Dicuri OTK Megapolitan 9 Desember 2024

    Pemotor Tewas Usai Tabrak Truk di “Flyover” Cibinong, Motornya Malah Dicuri OTK
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com
    – UWS, seorang pengendara motor tewas setelah menabrak truk di
    flyover
    Cibinong, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kabupaten Bogor, Sabtu (7/12/2024) pukul 10.00 WIB.
    “Korban kecelakaan meninggal dunia satu orang, pengemudi kendaraan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi F-6713-NX berinisial UWS,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Senin (9/12/2024).
    Ferdhyan mengungkapkan, insiden berawal saat motor yang dikendarai UWS melaju dari arah Cibinong menuju Depok.
    Saat itu, hujan deras tengah mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya, jalanan basah dan licin.
    “Setibanya di TKP, (korban) menabrak bagian belakang sebelah kanan kendaraan jenis truk, nopol tidak diketahui, yang bergerak searah di depannya,” tutur Ferdhyan.
    Akibat hantaman tersebut, korban yang berboncengan dengan temannya berinisial US seketika terjatuh. 
    “Kendaraan sepeda motor terbawa kendaraan jenis truk sejauh 200 meter sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas,” tutur Ferdhyan.
    UWS meninggal dunia di tempat akibat luka parah di kepala. Sementara, US mengalami memar di kepala dan tangan.
    Sesaat setelah insiden itu, sepeda motor milik korban diduga dibawa kabur oleh orang tidak dikenal (OTK).
    “Kemudian, kendaraan sepeda motor tersebut dibawa kabur oleh OTK. Saat ini masih kita dalami,” kata Ferdhyan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Edisi Spesial, Berapa Banyak Honda Beat One Piece yang AHM Jual?

    Edisi Spesial, Berapa Banyak Honda Beat One Piece yang AHM Jual?

    Jakarta

    Beberapa hari sebelum meluncurkan New PCX 160, Astra Honda Motor (AHM) mengunggah video iklan Honda Beat x One Piece di akun media sosial mereka.

    Unggahan ini lantas viral. Per Minggu (8/12/24), pantaun detikOto pada akun Instagram @welovehonda_id, video bertajuk “SALUTE!! Ini Penampakan BeAT Edisi One Piece Tahilalats” sudah ditonton lebih dari 3,8 juta kali.

    Honda Beat x One Piece Tahilalats Foto: dok. Astra Honda Motor

    Saat dikonfirmasi ke AHM, Thomas Wijaya selaku Executive Vice President Director mengatakan bahwa benar Honda Beat x One Piece tersebut adalah model spesial yang mereka siapkan bagi pecinta skutik Honda dan pecinta One Piece.

    “Itu (edisi) spesial,” jawab Thomas kepada detikOto saat ditemui di Cikarang beberapa waktu lalu.

    Namun sayang, saat ditanya berapa banyak unit Honda Beat x One Piece ini, AHM belum menjawab dengan pasti. Menurut Thomas, mereka masih dalam tahap melihat besaran permintaan dari masyarakat.

    “Ya, tergantung nanti kita lihat permintaan atau hype-nya seperti apa. Kita ingin membuat konsumen lebih atraktif buat market, buat konsumen,” tutup Thomas.

    Honda Beat x One Piece Tahilalats Foto: dok. Astra Honda Motor

    Selain tak memberikan keterangan pasti mengenai berapa banyak unit yang dijual, Astra Honda Motor juga belum memberikan informasi mengenai harga dan juga informasi modifikasi Honda Beat x One Piece ini.

    Dari video yang diunggah AHM di media sosial mereka, terlihat bahwa Honda Beat yang digunakan adalah All New Honda Beat tipe Deluxe Smart Key. Selain itu, terlihat juga, motor spesial ini menggunakan livery khusus, pelek tertutup dop, serta jok berwarna biru.

    Di laman resmi Astra Honda, ada kanal khusus untuk mengikuti program giveaway atau bagi-bagi motor gratis Honda Beat x One Piece ini. Menariknya ada lima Honda Beat yang mereka siapkan mulai dari Beat biasa hingga Beat Street.

    “Rayakan 25 tahun petualangan legendaris! BeAT One Piece Tahilalats hadir dengan edisi terbatas yang bisa kamu miliki!,” tulis AHM di laman resmi Honda Beat x One Piece.

    Honda Beat x One Piece Tahilalats Foto: dok. Astra Honda Motor

    (mhg/rgr)

  • Nabil Kehilangan Motor di Cafe Surabaya, Padahal Kondisi Ramai dan Dikunci Cakram, Ada Tukang Parkir

    Nabil Kehilangan Motor di Cafe Surabaya, Padahal Kondisi Ramai dan Dikunci Cakram, Ada Tukang Parkir

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Sepeda motor Honda Beat Street nopol L-6010-DAU milik Nabil Putra (19), hilang di sebuah cafe Jalan Pucang Anom, Surabaya. 

    Yang mengejutkan, motor tersebut telah dikunci cakram dan dijaga oleh juru parkir.

    Kejadian ini terjadi Sabtu (7/12) malam. Kafe saat itu ramai pengunjung. 

    Nabil yang merupakan mahasiswa salah satu universitas negeri di Surabaya itu datang sekitar pukul 18.30 WIB untuk membantu pekerjaan di kafe. 

    Sekitar pukul 19.30 WIB, juru parkir melaporkan bahwa sepeda motor Nabil telah hilang.

    Nabil pun panik. Sepeda motor tersebut baru tahun ini dibelikan orang tuanya. 

    Namun, dicari-cari ke sekitar cafe tidak ada. Setelah menelepon ibunya, dia bersama temannya melapor ke Polsek Gubeng.

    Ibu Nabil, Anistie Dwi Jayanti, mengungkapkan kemalingan ini menurutnya ada yang janggal.  

    Saat itu cafe dalam kondisi ramai. Sepeda motor juga dipastikan diparkir dengan aman.

    “Aneh sekali, motornya sudah dikunci ganda dan pakai kunci cakram,  ditambah lagi ada tukang parkirnya. Kok bisa hilang?” ujarnya heran.

    Sementara, Pihak Polsek Gubeng, melalui Kanit Reskrim AKP Sutrisno, memberikan keterangan bahwa kasus ini dalam  penyelidikan.  

    “Kami masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa rekaman CCTV untuk melihat apakah ada keterlibatan orang dalam,” jelas AKP Sutrisno.

  • Kecelakaan Maut di Surabaya, Mobil Ford Tabrak Gerobak Sampah, Mahasiswa Asal Solo Tewas

    Kecelakaan Maut di Surabaya, Mobil Ford Tabrak Gerobak Sampah, Mahasiswa Asal Solo Tewas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Lagi-lagi kecelakaan maut setelah malam minggu terjadi di Surabaya. Kali ini kejadiannya di Jalan Kertajaya. 

    Mobil Ford Fiesta dengan nomor polisi AB-1404-GW menabrak seorang yang sedang mendorong gerobak sampah. Salah seorang penumpang mobil merenggang nyawa di lokasi.

    Peristiwa tersebut terjadi Minggu dini hari (8/12), sekira pukul 03.30. Berdasarkan catatan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya mobil itu mengangkut 5 orang. 

    Satu penumpang yang tewas ialah Ferry Firmansyah Putra (22), mahasiswa asal Surakarta yang saat itu sedang mengemudikan mobil tersebut.

    Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Surabaya Iptu Suryadi mengatakan, kronologi laka lantas maut itu berawal dari kendaraan Ford Fiesta melaju dari arah timur ke barat. 

    Setibanya di Jalan Kertajaya depan showroom mobil Marna diduga pengemudi kehilangan konsentrasi. Saat itu keadaan kecepatan cukup kencang.

    “Pada saat itu mobil oleng ke kanan terjadi menabrak sepeda motor gerobak sampah yang dikendarai Suwandi (50) warga asal Mojo, Gubeng, Surabaya melaju searah dengan mobil,” katanya.

    Tabrakan itu diduga sangat kencang. Sampai-sampai Suwandi menabrak pohon. Di lokasi, serpihan sasis mobil dan tabung radiator berserakan. 

    Sisi depan mobil ringsek. Tak jauh dari itu, sebuah pohon terdapat bekas benturan keras.

    Salah satu petugas kebersihan, Sudarsono mengaku yang saat itu sedang menyapu jalan dikejutkan dua kali suara benturan. Pada benturan pertama, terdengar cukup keras. 

    Dia lantas lari mendatangi lokasi kecelakaan. 

    ”Saya pada datang itu beberapa orang tergeletak di jalan, ada 1 orang seperti terjepit di kursi sopir, mungkin itu yang meninggal,” katanya.

    Dia mengaku tak dapat memastikan, apakah pengemudi melaju kencang atau tidak. Namun, menurut dia kondisi pohon dan bentuk gerobak sudah menggambarkan bagaimana kecelakaan itu terjadi. 

    ”Gerobak sampai penyok nggak berbentuk, berarti mobilnya kan banter (kencang),” jelasnya.

    Diketahui penumpang mobil yang dikemudian Ferry Firmansyah ada empat orang. Yaitu Hendrikus Brito Putra (17) pelajar asal Maluku Utara dan tiga wanita 

    Salsa Pawesa (21), Amanda ( 19), Ela Arga (20). Tiga wanita tersebut tinggal di sebuah indekos Jalan Ngemplak.

    Sebagaian dari mereka kondisinya mengalami mengalami luka robek pada kaki, dan pelipis mata. Saat ini penyebab kecelakaan masih didalami oleh pihak polisi.

    Pulang usai Pesta Miras

    Tebakan banyak orang menduga laka maut yang terjadi di Jalan Kertajaya mobil Ford Fiesta AB 1404 GW menabrak gerobak sampah akibat minuman keras (miras), mulai mengarah benar. 

    Itu setelah polisi menemukan bill struk pembelian miras dari sebuah tempat hiburan malam.

    “Kami menduga pengemudi di bawah pengaruh alkohol karena ditemukan bill pembelian minuman di Helens Night Mart Kertajaya,” kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman.

    Masyarakat berduyun-duyun mendatangi lokasi setelah mobil tabrak gerobak sampah di Jalan Kertajaya, Minggu (8/12). (TribunJatim.com/Tony Hermawan)

    Bill tersebut menunjukkan bahwa pembelian miras dilakukan sekitar pukul 00.16 WIB.

    Rincian minuman yang dipesan meliputi 1 botol Gordons Dry Gin Pink, 1 botol anggur putih API, 2 kaleng Coca-Cola, dan 4 cup es batu. Totalnya mencapai Rp 1.012.000 juta. 

    Semua minuman itu diduga dinikmati bersama-sama oleh Ferry Firmansyah (22) mahasiswa asal Surakarta, Hendrikus Brito Putra (17) pelajar asal Maluku Utara dan tiga wanita penghuni kos di Jalan Ngemplak yakni Salsa Pawesa (21), Amanda ( 19), Ela Arga (20). 

    Setelah acara, mereka meninggalkan lokasi. Ferry yang menyetir mobil. Sesampainya di Jalan Kertajaya kawasan showroom mobil bekas mobil Ferry menabrak sepeda motor gerobak sampah dikendarai Suwandi (50) warga Mojo.

    Saat itu padahal mobil dan gerobak sampah dalam berjalan searah dari timur ke barat.

    Mobil Ferry setelah menabrak gerobak sampah Suwandi oleng ke kanan. Setelah itu menabrak pohon. Ferry diduga tewas setelah mengalami benturan keras, dan badannya terjepit di kursi kemudi.

    Polisi tidak hanya menemukan satu nota pembelian. 

    Ada tiga struk lain yang menunjukkan pembelian miras di lokasi yang sama. Yakni pada tanggal 8 Desember, 7 Desember, 1 Oktober, dan 23 September 2024.  

    Temuan ini mengindikasikan bahwa rombongan tersebut pelanggan tetap tempat hiburan malam itu.

    Kasus lain kecelakaan di Surabaya, mobil Toyota Innova yang menyeruduk warung pinggir Jalan Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, pada Jumat (1/11/2024) subuh, hingga menewaskan dua pengunjung dan melukai tiga orang lainnya, termasuk seorang penjualnya, diduga melaju dalam kecepatan di atas 70 kilometer per jam (Km/jam). 

    Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fahzrulrahman menerangkan, kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan penabrak Mobil Toyota Innova bernopol W-1168-CQ, yang dikemudikan MAAR (22) warga Sampang, Jatim. 

    Kronologinya, sekitar 04.15 WIB, Mobil Toyota Innova berjalan dari arah selatan arah Sawahan ke utara Bubutan, laju kecepatan mobil tersebut diperkirakan di atas 70 Km/jam.

    Setibanya di lokasi kejadian, diduga kuat pengemudi kehilangan konsentrasi pada saat bermanuver cepak untuk berbelok ke sisi kanan jalan, secara tiba-tiba. 

    Akibatnya, laju mobil melintasi lajur jalan arah berlawanan, lalu menabrak dua mobil dan satu motor milik pengunjung warung makan kaki lima yang terparkir di bahu jalan. 

    Yakni, Mobil Honda Jazz P-1766-WD, Mobil Mits Pajero W-1909-XK, dan Motor Honda Beat L-6931-TD. 

    Benturan yang kuat, lanjut Arif, juga membuat bodi mobil Toyota Innova menabrak para pengunjung yang sedang makan di deretan kursi warung makan kaki lima tersebut. 

    Hingga mengakibatkan dua orang pengunjung tewas seketika di lokasi kejadian, karena tergencet bodi mobil yang terdorong akibat benturan. 

    “Iya langsung belok. Kecepatan kurang lebih di atas 70 Km/jam,” ujarnya di Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, pada Jumat (1/11/2024). 

    Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap sopir mobil. Kondisi sopir MAAR saat mengemudikan mobil hingga menyebabkan kecelakaan diduga dalam keadaan dibawah pengaruh minuman beralkohol. 

    Apalagi, menurut Arif, sopir sempat mengaku baru saja berkunjung di tempat hiburan malam kawasan Jalan Embong Malang, Genteng, Surabaya. 

    KRONOLOGI Lengkap Innova Maut Tabrak Warung di Kedungdoro Surabaya, Suami Istri Antre Makanan Tewas (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI – Istimewa)

    “Mengingat kejadian kecelakaan laka lantas yang dilakukan pengendara R4, dengan dugaan dibawa pengaruh alkohol, kedepan kami akan menggiatkan kembali dalam bentuk sosialisasi atau penindakan terhadap bahayanya berkendara di bawah pengaruh alkohol,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, ada dua orang yang sedang diamankan untuk diperiksa olehnya penyidik Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya. 

    Mereka berinisial MAAR (22) selaku sopirnya, dan AR selaku teman atau penumpang mobil. 

    Selain itu, pihaknya juga masih akan mencari tiga orang penumpang mobil bernopol W-1168-CQ itu. Mereka, berinisial ER, AC, dan FI. 

    Pasalnya, tiga orang penumpang yang merupakan teman dari sopir mobil penabrak tersebut, kabur sesaat setelah terjadi tabrakan, pukul 04.15 WIB. 

     

    “Untuk kasus kecelakaan, tentu kita menitikberatkan pada; siapa, sesuai unsur pasal, artinya; si pengendara. Apakah dia ada kaitan penumpang dan sebagainya, itu nanti melalui pendalaman lebih lanjut,” ujarnya di Mapolda Jatim, pada Jumat (1/11/2024). 

    Mengenai status hukum sopir berinisial MAAR warga Kalianget, Sumenep, Jatim itu. Komarudin menjelaskan, sopir masih menjalani pemeriksaan lanjutan yang dilakukan oleh penyidik Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya. 

    Apalagi, menurut Komarudin, kondisi sopir saat ini, masih syok dan belum dapat berkomunikasi secara normal seperti biasa karena diduga masih terpengaruh zat kimia lain yang mempengaruhi kesadarannya. 

    “Ini terus kami lakukan pendalaman kepada yang bersangkutan, saat ini belum kami bisa dapatkan secara maksimal. Karena kondisi yang syok, ataupun ada pengaruh yang lain,” katanya. 

    Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan sopir MAAR itu, menggunakan metode uji tes urine. Hasilnya, negatif mengonsumsi zat narkotika jenis apapun. 

    Namun, Komarudin mengaku, pihaknya masih menunggu tes darah dari sopir tersebut yang sedang dilakukan melalui pengujian Laboratorium RS Bhayangkara Surabaya. 

    “Dari hasil pendalaman kami, hasil pemeriksaan sementara untuk pengendara mobil Toyota Innova atas nama MA, telah kami lakukan tes urine, dan hasilnya negatif. Namun kami masih melakukan tes lanjutan lagi, kandungan alkohol di tubuhnya,” jelasnya. 

    Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin terkait kecelakaan maut di Kedungdoro Surabaya, Jumat (1/11/2024) dalam artikel berjudul “Hasil Tes Urine Pengemudi Innova Maut di Kedungdoro Surabaya, 3 Penumpang yang Kabur Diburu” (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI)

    Manakala hasilnya nanti, didapati bukti adanya zat kimia tertentu yang menjadi penyebab menurunnya kesadaran dari sopir MAAR selama mengemudi kendaraan hingga berakhir kecelakaan. 

    Maka, Komarudin menjelaskan, sopir berpotensi dikenakan persangkaan dugaan pelanggaran Pasal 311 Ayat 5 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun. 

    “Karena dari hasil keterangan, dia barusan keluar dari tempat hiburan. Nah ini terus kami lakukan pendalaman, kalau memang itu benar, kepadanya dapat kami jerat dengan Pasal 311 Ayat 5, dengan ancaman hukuman sampai dengan 12 tahun penjara,” terangnya. 

    Namun, sejauh ini, pihak penyidik di lapangan, belum menemukan adanya bukti konkret adanya botol bekas berisi cairan beralkohol yang tersimpan atau teronggok di dalam mobil si penabrak Toyota Innova. 

    “Tidak ada. Kami tidak menemukannya,” pungkas alumni Akpol 1997 itu. 

    Berikut daftar nama korban tewas dan luka, dalam insiden kecelakaan tersebut. 

    1) Pengemudi Mobil Innova, berinisial MAAR, mengalami luka benjol pada kepala sehingga harus menjalani rawat jalan. 

    2) Pengemudi Mobil Honda Jazz, berinisial ENH, mengalami luka lecet pada tangan dan kaki (pengunjung warung).

    3) Penumpang Mobil Honda Jazz, berinisial SM, mengalami luka robek kepala. Korban dirawat di RS William Both Surabaya (pengunjung warung).

    3) Pengemudi Mobil Mitsubishi Pajero, berinisial BO, mengalami luka patah gigi, dan leher nyeri, sehingga dirawat di RS William Both Surabaya (pengunjung warung).

    4) Pemilik Warung, berinisial SS, mengalami luka robek pada kepala, sehingga dirawat di RS William Both Surabaya (pengunjung warung).

    5) Pengendara sepeda Motor Honda Beat, berinisial SO. Kondisi meninggal dunia di lokasi (pengunjung warung).

    6) Penumpang sepeda Motor Honda Beat, berinisial SA. Kondisi Meninggal dunia di lokasi, (pengunjung warung).

  • Motor Hilang di Parkiran RSI Ahmad Yani, Marchel Tolak Ganti Rugi Rp 5 Juta

    Motor Hilang di Parkiran RSI Ahmad Yani, Marchel Tolak Ganti Rugi Rp 5 Juta

    Surabaya (beritajatim.com) – Gagal melindungi motor konsumen, pengelola parkir berkarcis Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani terancam pidana. Diketahui, sepeda motor Honda Beat L 2389 CAG milik Marchel Febyo Putra warga Jalan Bulak Cumpat 2 hilang di parkiran berkarcis RSI Ahmad Yani, Minggu (24/11/2024).

    Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim M Said Sutomo mengatakan, usaha jasa parkir wajib mengasuransikan setiap kendaraan yang parkir. Hal itu berguna untuk melindungi konsumen apa ada kendaraan yang hilang atau rusak pada jasa parkir. Kewajiban mengasuransikan kendaraan juga sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

    “Sehingga ada kepastian hukum jika terjadi kehilangan atau kerusakan kendaraan yang ada di jasa parkir. Kewajiban itu diatir dalam UU Perlindungan Konsumen dan Perda Nomor 3 tahun 2018 tentang Perparkiran kota Surabaya,” kata Said Sutomo saat dihubungi Beritajatim.com, Minggu (08/12/2024).

    Dalam aturan Perda Nomor 3 tahu. 2018 pasal 22 butir 1 disebutkan bahwa penyelenggara tempat parkir wajib mengasuransikan setiap kendaraan yang menggunakan jasa atas tempat parkir yang diselenggarakan. Pada butir selanjutnya dijelaskan bahwa asuransi digunakan untuk mengganti apabila ada kendaraan yang hilang atau rusak.

    Atas aturan itu, Said menjelaskan bahwa apabila tempat parkir berkarcis di RSI Ahmad Yani tidak berasuransi, maka diduga pengelola melanggar UU Konsumen Nomor 8 tahun 1999 pasal 62 ayat (1).

    “Pihak pengelola ada kewajiban mengasuransikan, kalau tidak diasuransikan maka pelaku usaha tersebut diduga melanggar undang2 perlindungan konsumen kena pasal 62 ayat (1) ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling tinggi Rp2Milyar,” tutur Said.

    Sementara itu, pemilik motor Marchel Febyo Putra saat dikonfirmasi terkait ganti rugi atas kehilangan yang diderita mengatakan bahwa pihak pengelola parkir sudah menawarkan 2 kali ganti rugi. Pertama dengan total Rp 3 juta. Lalu, kedua dengan total Rp. 5 juta. Kedua tawaran pengelola itu ditolak lantaran harga sepeda motor yang hilang mencapai Rp 18 juta.

    “Belum ada lagi (pengajuan ganti rugi) ya cuman dua itu aja yang Rp 3 Juta sama Rp 5 juta. Kemarin saya tolak semua,” ungkapnya.

    Saat ini, Marchel berencana untuk melakukan upaya hukum untuk memperjuangkan haknya mendapat ganti rugi sepeda motor yang dia percayakan pada pengelola parkir.

    Diketahui, Parkiran berkarcis dari Rumah Sakit Islam (RSI) Jalan Ahmad Yani 2-4 Surabaya dibobol maling, Minggu (24/11/2024). Alhasil, sepeda motor Honda Beat L 2389 CAG milik Marchel Febyo Putra warga Jalan Bulak Cumpat 2 hilang.

    Diwawancarai Beritajatim.com, Marchel mengatakan ia datang ke RSI Ahmad Yani pada Sabtu (23/11/2024) malam untuk menunggu adiknya yang sedang sakit. Saat itu, ia menaruh sepeda motornya di halaman parkir Ponpes Putri NU dalam kondisi tidak dikunci stir karena ia percaya bahwa parkiran berkarcis itu aman.

    “Parkirannya kan bertiket. Jadi ya saya percaya aman. Kan kalau keluar harus pakai karcis,” kata Marchel saat dihubungi Beritajatim.com, Rabu (04/12/2024).

    Ia lantas meninggalkan motornya dan menjaga adiknya yang sedang sakit di RSI Ahmad Yani. Ia baru mengetahui motornya hilang pada Minggu (24/11/2024) pagi. Ketika ia mendapati motornya hilang, ia masih berpikir jika sepeda motornya dipindahkan petugas. Ia pun kembali mencari dan menyisir barisan sepeda motor yang berjejer. Hingga berselang beberapa saat, Marchel gagal menemukan sepeda motornya.

    “Saya langsung tanya petugas parkir dan satpam RSI Ahmad Yani Surabaya. Trus saya juga nemu helm saya. Saya mikirnya berarti hilang motor saya,” tutur Marchel.

    Setelah kehilangan, Marchel lantas melapor ke Polsek Wonokromo. Laporannya diterima dengan bukti lapor nomor TBL-B/409/XI/2024/SPKT/Polsek Wonokromo/Polrestabes Surabaya/Polda Jatim. (ang/but)

  • Habis Antar Anak ke Sekolah, Ayah di Sukabumi Didapati Tewas, Diduga Terseret Banjir Bandang

    Habis Antar Anak ke Sekolah, Ayah di Sukabumi Didapati Tewas, Diduga Terseret Banjir Bandang

    ERA.id – Tim SAR gabungan mendapati jasad pria di aliran Sungai Cimandiri, Kampung Pajagan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis. Diduga korban banjir bandang.

    “Jika melihat kondisi jasad pria ini, kurang lebih sudah meninggal 12 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan luar ditemukan luka robek tidak merata di bagian pinggang kiri bawah, dagu dan luka goresan lainnya diduga akibat benturan dengan benda tumpul,” kata dokter jaga IGD RSUD Palabuhanratu Sabrina di Sukabumi, Kamis kemarin.

    Informasi yang dihimpun, korban yang ditemukan di bantaran sungai tepatnya di RT 08/02, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, diketahui bernama Sahroni (45) yang sempat dinyatakan hilang sejak Rabu (4/12) usai mengantar sekolah anaknya.

    Keterangan dari anak korban yakni Irwansyah (17), korban yang merupakan warga Kampung Ciawitali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan sebelum menghilang pada Rabu pagi sempat mengantarkan dirinya ke sekolah pada Rabu pagi.

    Namun, saat dalam perjalanan Sahroni dan Irwansyah yang menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax terhambat lajunya karena ada longsor di jalan yang dilaluinya tepatnya di daerah Cisarakan. Kebetulan di lokasi ada rekan korban yang menggunakan sepeda motor Honda Beat.

    Karena waktu ujian semakin dekat dan terhambat longsor, akhirnya Sahroni dan rekannya menukar sepeda motor karena ukuran Honda Beat yang lebih kecil sehingga bisa melintasi longsoran.

    Setelah berhasil mengantar anaknya tiba di sekolah, korban kemudian pulang dengan melintasi jalan yang sama. Kebetulan jalur yang dilintasinya terendam banjir bandang. Diduga korban nekat melintasi jalan tersebut dan akhirnya tergelincir dan terbawa arus banjir.

    Irwansyah mengatakan setelah ujian selesai dirinya kemudian pulang ke rumahnya, namun sang ayah tidak ada di rumah karena menurut ibunya belum pulang sejak pagi. Kemudian pihak keluarga mencoba menghubunginya, tetapi handphone korban tidak aktif.

    Namun, baru Kamis pagi ia melihat media sosial terkait penemuan jasad pria tanpa identitas yang ditemukan warga di bantaran Sungai Cimandiri dan dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke RSUD Palabuhanratu.

    Awalnya, ia tidak menghiraukan informasi itu, tapi karena penasaran, akhirnya keluarga mendatangi rumah sakit untuk mencari tahu siapa jasad pria yang ditemukan di Sungai Cimandiri sekitar Desa Loji.

    Setelah diperlihatkan oleh petugas kamar jenazah RSUD Palabuhanratu, ternyata jasad tanpa identitas itu adalah Sahroni yang merupakan ayah kandungnya. Kemudian setelah menunjukkan identitas ayahnya kepada pihak kepolisian dan rumah sakit, jasad ayahnya itu dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

  • Nasib Atok, Anak Polisi Nekat Begal Tentara di Depan Markas TNI demi Beli Rokok dan Main Judi – Halaman all

    Nasib Atok, Anak Polisi Nekat Begal Tentara di Depan Markas TNI demi Beli Rokok dan Main Judi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak polisi bernama Arka Satria Sitepu alias Atok (18), nekat membegal seorang tentara di depan Markas TNI.

    Peristiwa itu terjadi di depan Kodam I/Bukit Barisan, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), Kamis (26/11/2024).

    Atok kemudian ditangkap di Jalan Pembangunan, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (1/12/2024).

    Setelah ditangkap Atok, mengakui dirinya merupakan anak seorang anggota polisi yang bertugas di Dokkes Polda Sumut, namun ayahnya sudah meninggal.

    “Iya (anak polisi), dinas di Dokkes Polda Sumut, cuma sudah meninggal,” ujar Atok saat digiring ke sel tahanan, Selasa (3/12/2024), dilansir Tribun-Medan.com.

    Atok yang merupakan pimpinan kelompok begal, mengungkapkan ia melakukan aksi tersebut karena butuh uang untuk main judi.

    “Uangnya saya pakai untuk beli rokok, main PS, sama main slot judi online,” akunya.

    Atok kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 KUHPidana terkait pencurian dengan kekerasan.

    Anak polisi itu terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    Dari hasil interogasi, Atok mengaku beraksi bersama lima temannya.

    Tiga pelaku lainnya yang masih di bawah umur telah ditangkap sebelumnya dan kini sedang menjalani proses hukum di pengadilan anak.

    Sementara dua pelaku lainnya, F dan W, masih buron.

    “Tersangka dalam perkara ini ada enam orang, dimana tiga orang sebelumnya telah dilakukan penangkapan, statusnya di bawah umur.”

    “Yang terakhir ini yang kita tangkap atas nama Arkan Satria Sitepu alias Atok,” kata Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat, Selasa.

    Bambang menuturkan, penangkapan ini dilakukan setelah petugas menerima sembilan laporan polisi terkait aksi para pelaku.

    Laporan terakhir yakni dari personel TNI Angkatan Darat (AD) yang berdinas di Kodam I/Bukit Barisan bernama Sertu Marsono.

    Marsono dibegal saat dalam perjalanan menuju markas sekira pukul 04.00 WIB.

    Ia dipepet oleh enam pelaku yang mengendarai sepeda motor.

    Para pelaku menendang Marsono hingga terjatuh dan mengancamnya menggunakan senjata tajam.

    “Korban yang merupakan anggota TNI yang bertugas (di) Kodam saat itu sedang melaksanakan tugasnya dan hendak kembali ke Kodam.”

    “Ketika melintas, korban dipepet oleh para pelaku yang terdiri dari beberapa orang dengan menendang korban sehingga terjatuh,” urainya.

    Dalam situasi tersebut, Marsono memilih melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor Honda Beat miliknya, yang kemudian dibawa kabur oleh para pelaku.

    Setelah kejadian, Marsono melapor ke pihak kepolisian.

    Bambang menuturkan, pihaknya berhasil mengidentifikasi Atok sebagai salah satu pelaku.

    Dikatakannya, kelompok ini merupakan spesialis begal yang sering beraksi di wilayah hukum Polsek Sunggal.

    “Dari hasil pemeriksaan ada sembilan TKP yang ada di wilayah hukum kita.”

    “Mereka lakukan dengan tindak pidana yang sama dan modus yang sama, mengancam menggunakan senjata tajam,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Anak Polisi Dijebloskan ke Penjara, Nekat Begal Anggota TNI di Depan Kodam I/BB

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Alfiansyah)