Transportasi: Daihatsu Xenia

  • Petasan Balon Udara Memakan Korban di Tulungagung, 1 Warga Terluka hingga Mobil-Rumah Rusak – Halaman all

    Petasan Balon Udara Memakan Korban di Tulungagung, 1 Warga Terluka hingga Mobil-Rumah Rusak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Tulungagung – Sebuah insiden tragis terjadi di Dusun Bacang, Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (2/4/2025) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

    Ledakan besar yang berasal dari petasan yang jatuh dari balon udara mengakibatkan satu warga terluka dan merusak sebuah mobil.

    Kronologi Kejadian

    Menurut keterangan Kapolsek Bandung, AKP Anwari, ledakan terjadi setelah sebuah balon udara yang baru diterbangkan dari Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, melintas di atas kawasan tersebut.

    Balon udara tersebut membawa untaian petasan yang kemudian tersulut dan jatuh ke tanah.

    “Petasan ini jatuh ke rumah milik Turmudi dan kawasan persawahan di depan rumah. Ledakan yang dihasilkan sangat keras, dengan petasan berukuran sekitar 20 cm,” jelas Anwari.

    Akibat ledakan tersebut, rumah Turmudi mengalami kerusakan parah, termasuk pecahnya kaca asbes.

    Salah satu petasan jatuh tepat di samping mobil Daihatsu Xenia milik Mujadi, warga asal Denpasar, Bali, yang saat itu sedang bersiap mengemas barang untuk kembali ke pulau.

    Korban dan Kerugian

    Mujadi mengalami luka-luka akibat pecahan kaca yang terlempar saat ledakan terjadi.

    “Bagian kiri bodi mobil melesak ke dalam, dan seluruh kaca kiri spion serta panel pintu kiri pecah berantakan,” ungkap Anwari.

    Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung telah melakukan olah tempat kejadian perkara.

    Polisi menemukan tiga petasan ukuran besar yang belum sempat meledak dan banyak petasan berukuran kecil di lokasi kejadian.

    Selain itu, petugas juga menemukan bekas perapian dan dua botol plastik bekas minyak tanah yang diduga digunakan sebagai bahan bakar balon udara.

    Polisi telah mendatangi lokasi penerbangan balon udara untuk menyelidiki lebih lanjut.

    (TribunMadura.com/David Yohanes)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Petasan Balon Udara Meledak di Tulungagung, 1 Pemudik Luka-Rumah Rusak

    Petasan Balon Udara Meledak di Tulungagung, 1 Pemudik Luka-Rumah Rusak

    Tulungagung

    Petasan balon udara jatuh dan meledak hingga menimpa rumah warga di Tulungagung, Jawa Timur. Satu orang pemudik terluka hingga sebuah rumah dan mobil warga rusak akibat insiden tersebut.

    Peristiwa itu terjadi pada Rabu (3/4) sekitar pukul 06.15 WIB. Petasan itu jatuh dan menimpa rumah milik Harmudi, warga Dusun Bancang, Desan Gandong. Salah satu pemudik di rumah Harmudi bernama Mujadi mengatakan awalnya balon udara terbang dengan membawa rentengan petasan.

    “Kemudian petasan balon udara jatuh di rumah dan meledak. Awalnya itu ada tiga ledakan kecil-kecil, tapi yang dua besar,” kata Mujadi dilansir detikJatim, Kamis (3/4/2025).

    Mujadi mengatakan setelah ledakan kecil, kondisi di sekitarnya dipenuhi asap tebal. Dia lalu melihat petasan besar yang ikut jatuh bersama balon udar di lokasi rumahnya, namun saat akan dipindahkan petasan tersebut justru meledak.

    Rentetan ledakan di atap teras tersebut membuat kaca jendela hancur. Selain itu, ledakan juga merusak bagian kiri mobil Daihatsu Xenia DK 1643 AB miliknya.

    “Saya juga kena lontaran batu-batu kecil, ini melukai tangan, wajah, dan kaki,” ujar Mujadi.

    “Dugaannya itu dinaikkan oleh anak-anak di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Trenggalek. Ada saksi yang mengetahui asal balon tersebut sekitar 500 meter dari TKP,” kata Anwari.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hendak Balik ke Bali, Mobil Pemudik Rusak Gegara Balon Udara Jatuh dan Meledak di Tulungagung – Halaman all

    Hendak Balik ke Bali, Mobil Pemudik Rusak Gegara Balon Udara Jatuh dan Meledak di Tulungagung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat kali ledakan besar mengguncang Dusun Bacang, Desa Gandong, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Rabu (2/4/2025) sekitar pukul 06.00 WIB.

    Ledakan tersebut merusak rumah warga serta sebuah mobil, dan menyebabkan luka pada seorang korban.

    Ledakan ini disebabkan oleh petasan berukuran besar yang jatuh dari balon udara yang tengah melintas di wilayah tersebut.

    Balon udara itu diketahui berasal dari Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, yang berbatasan langsung dengan Desa Gandong.

    Kapolsek Bandung, AKP Anwari, menjelaskan bahwa balon udara tersebut membawa untaian petasan yang mulai tersulut dan jatuh saat terbang melintasi pemukiman.

    “Balon udara itu membawa untaian petasan. Saat melintas itulah, petasan yang mulai tersulut berjatuhan,” ujarnya.

    Beberapa petasan jatuh ke rumah warga bernama Turmudi, sementara yang lain jatuh ke persawahan di sekitarnya.

    Salah satu petasan dengan diameter sekitar 20 cm meledak di samping mobil Daihatsu Xenia milik Mujadi, pemudik dari Denpasar, Bali. 

    Akibatnya, mobil dengan nomor polisi DK 1643 AB mengalami kerusakan parah di bagian kiri, dengan kaca, spion, serta panel pintu hancur.

    “Satu petasan jatuh tepat di samping mobil dan langsung meledak. Seketika mobil rusak parah di bagian kiri,” lanjut Anwari.

    Saat kejadian, Mujadi dan keluarganya tengah bersiap mengemas barang untuk kembali ke Bali.

    Ia mengalami luka akibat terkena pecahan kaca yang terlempar akibat ledakan.

    Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan tiga petasan berukuran besar yang belum meledak serta sejumlah petasan kecil.

    Polisi juga menelusuri lokasi penerbangan balon udara dan menemukan bekas perapian serta dua botol plastik bekas minyak tanah, yang diduga digunakan sebagai bahan bakar balon udara.

    7 Anak Dimintai Keterangan, Keluarga Tanggung Jawab

    Sementara itu Polsek Bandung telah mengamankan tujuh anak terduga pelaku penerbang balon udara yang menjatuhkan petasan tersebut.

    Sebelumnya personel Polsek Tulungagung menemukan lokasi penerbangan balon udara ini dari Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

    Polisi juga mendapatkan rekaman sejumlah anak yang menerbangkan balon udara yang terbuat dari plastik itu.

    Pihak Polsek Bandung kemudian berkomunikasi dengan Pemerintah Desa Ngadisuko.

    “Sebenarnya ada sembilan anak yang menjadi terduga pelaku. Tetapi 2 di antaranya belum kooperatif,” ujar Kapolsek Bandung, AKP Anwari.

    Dalam pertemuan ini juga dilakukan mediasi antara korban dan para terduga pelaku.

    Keluarga para terduga pelaku sepakat untuk menanggung semua kerusakan, baik mobil maupun rumah.

    “Pihak korban juga menerima tawaran ganti rugi dari para terduga pelaku. Jadi sebenarnya sudah terjadi kesepakatan para pihak,” sambung Anwari.

    Namun di luar perkara ganti rugi kerusakan, perkara ini ditarik ke Polres Tulungagung.

    Polisi akan menyelidiki peredaran bubuk mesiu yang digunakan para terduga pelaku untuk membuat petasan.

    Peredaran bubuk mesiu ini juga menjadi perhatian Polda Jawa Timur, sehingga perkara ini juga akan menjadi prioritas.”Sekarang perkaranya sudah dalam penyelidikan Polres Tulungagung,” tegas Anwari.

    Lebih jauh Anwari mengungkapkan, para terduga pelaku adalah anak-anak sekolah.

    Mereka membuat sendiri balon udara dan menerbangkannya untuk hura-hura menyambut lebaran.

    Kegiatan ini udah menjadi tradisi tahunan wilayah Kecamatan Durenan, Bandung dan Pakel.

    Tahun ini kami gencar melakukan sosialisasi. Sejauh ini belum ditemukan titik penerbangan di Kecamatan Bandung,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Amankan 7 Anak Terkait Ledakan di Gandong Tulungagung, Selidiki Peredaran Bubuk Mesiu Petasan.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, TribunJatim.com/David Yohanes)

  • Temuan Baru di Kasus Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

    Temuan Baru di Kasus Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

    Jakarta

    Juwita (23) ditemukan tak bernyawa di Jalan Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Nyawa perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis ini melayang di tangan kekasihnya sendiri, yakni prajurit TNI Angkatan Laut (AL) Kelasi I Jumran (J).

    Jasad Juwita ditemukan pada Sabtu (22/3/2025) sekira pukul 15.00 WITA. Awalnya Juwita diduga mengalami kecelakaan tunggal.

    Namun dugaan tersebut disangsikan rekan-rekan seprofesinya. Benar saja, pada Rabu (26/3), Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap mengumumkan bahwa anggotanya membunuh Juwita.

    Jumran membunuh jurnalis media daring tersebut pada hari yang sama. Saat ditemukan, ada sejumlah luka lebam bagian leher korban.

    Jasad Juwita tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.

    Berikut temuan terbaru di kasus pembunuhan jurnalis Juwita oleh oknum prajurit TNI AL:

    Jumran Diduga Bunuh Juwita dalam Mobil

    Foto: Mobil yang diduga tempat Kelasi I Jumran bunuh Juwita. (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

    Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin mengamankan satu unit mobil. Mobil berkelir hitam itu diduga jadi tempat eksekusi pembunuhan Juwita (23).

    Dilansir Antara, Rabu (2/4), barang bukti mobil berpelat polisi DA-1256-PC. Mobil itu bermerek Daihatsu Xenia.

    Barang bukti mobil ini terparkir di halaman Denpomal. Nampak garis polisi militer terpasang di sekeliling mobil.

    “Informasi sementara, mobil tersebut merupakan mobil rental di kawasan Jalan Golf Landasan Ulin, Kota Banjarbaru,” kata Muhamad Pazri, selaku kuasa hukum keluarga korban, di sela pemanggilan penyidik Denpomal Banjarmasin.

    Muhamad Pazri mengatakan, berdasarkan keterangan sementara, mobil tersebut diamankan di daerah Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Mobil ini diduga kuat dipakai oleh pelaku untuk membunuh seorang jurnalis bernama Juwita.

    Pomal Sita Satu Motor

    Foto: Justice fot Juwita. (dok.Istimewa)

    Selain mobil, Denpomal mengamankan 1 unit sepeda motor. Kendaraan roda dua itu yang diduga digunakan korban saat mendatangi pelaku pada hari peristiwa pembunuhan.

    Untuk diketahui Kelasi I Jumran adalah anggota Lanal Balikpapan.

    Muhamad Pazri selaku kuasa hukum mendampingi keluarga korban memenuhi panggilan penyidik Denpomal Banjarmasin hari ini untuk kali kedua setelah memenuhi panggilan pertama pada Sabtu (29/3).

    Dalam agenda pemanggilan penyidik, pihak keluarga hadir untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) guna kelanjutan proses hukum yang menewaskan seorang jurnalis asal Banjarbaru.

    Hingga saat ini, pemeriksaan masih berlanjut, pihak Denpomal Banjarmasin ataupun kuasa hukum masih belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut terkait hasil pemeriksaan.

    Kelasi I Jumran Ditahan

    Foto: Dok. Istimewa

    M Pazri menyebut Jumran telah ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka itu terjadi pada 29 Maret 2025.

    Pazri mendengar penyidik menahan Jumran selama 20 hari atau selama proses penyidikan.

    “Penyidik juga mengonfirmasi bahwa J, yang sebelumnya berstatus terduga, sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka pada 29 Maret 2025 dan ditahan selama 20 hari oleh pihak penyidik,” kata Pazri, dilansir detikKalimantan, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Pazri, keluarga Juwita juga telah diperiksa terkait kasus pembunuhan yang dilakukan Kelasi I Jumran. Pihak keluarga ditanya terkait kronologi kejadian, mulai kapan keluarga korban mengetahui peristiwa tersebut.

    Keluarga korban juga ditanyai soal proses pemakaman dan pelaporan yang dilakukan di Polres Banjarbaru.

    Pemeriksaan berlangsung dari pukul 09.00 Wita hingga pukul 15.30 WIB, penyidik memberikan sekitar 32 pertanyaan kepada kakak ipar dan sekitar 31 pertanyaan kepada kakak kandung korban,” beber Pazri.

    Barang Bukti Ponsel

    Foto: Penasihat hukum keluarga Juwita, Muhamad Pazri Khairun Nisa.

    Pazri juga mengungkap barang bukti baru yang ditemukan di kasus pembunuhan Juwita. Yakni kaca antigores dari ponsel Juwita.

    Saat ini ponsel Juwita telah diamankan Denpomal untuk dijadikan alat bukti digital.

    “Salah satu barang bukti baru yang ditemukan adalah kaca anti gores dari ponsel korban, yang dijadikan sebagai alat bukti digital,” ungkap Pazri.

    Ditanya soal motif Kelasi I membunuh Juwita, Pazri mengaku belum tahu.

    Dia mengatakan perihal motif masih didalami oleh pihak penyidik. Dia berharap Denpomal akan segera mengungkap seterang-terangnya kasus pembunuhan Juwita setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai.

    Halaman 2 dari 5

    (aud/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Bukti Baru Pembunuhan Jurnalis Juwita, Denpom TNI AL Banjarmasin Amankan Mobil dan Motor – Halaman all

    2 Bukti Baru Pembunuhan Jurnalis Juwita, Denpom TNI AL Banjarmasin Amankan Mobil dan Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bukti baru pembunuhan berencana Jurnalis Juwita oleh oknum TNI AL Balikpapan inisial J alias Jumran, diamankan Denpom TNI AL Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Ada dua barang bukti yang diamankan, yakni Mobil jenis Daihatsu Xenia berpelat nomor DA 1256 PC dan satu unit motor.

    Dua kendaraan itu diduga dipakai pelaku untuk menghabisi Juwita. 

    Koordinator Aksi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, Suroto, mengakui mobil tersebut sudah diamankan di kantor PM AL dan dipagari dengan garis polisi.

    “Ada mobil dan motor yang diduga masih berhubungan langsung dengan proses pembunuhan Juwita,” ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Rabu (02/04/2025). 

    Berdasarkan informasi yang didapat dari salah satu Tim Kuasa Hukum, mobil tersebut merupakan mobil rental di kawasan jalan Golf Landasan Ulin.

    “Informasi dari Tim Kuasa Hukum, mobil tersebut diamankan di daerah Kandangan, Hulu Sungai Selatan,” ujar Suroto.

    Sebagai informasi, saat ini pihak keluarga kembali dipanggil pihak Pom AL untuk melengkapi BAP didampingi kuasa hukum.

    Pihak keluarga korban diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana pembunuhan berencana yang diduga dilakukan anggota TNI AL itu.

    Pelaku Sudah Rencanakan Pembunuhan

    Sebelumnya, Kelasi Satu J, seorang anggota TNI AL dari Lanal Balikpapan, telah mengakui perbuatannya dalam kasus ini.

    Bahkan, kuat dugaan pembunuhan tersebut dilakukan dengan perencanaan matang.

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK), M Pazri, kepada awak media, Sabtu (29/3/2025), dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Dugaan kuat mengarah ke pembunuhan berencana tersebut diketahui dari beberapa indikasi.

    Hal ini terlihat dari persiapan sebelum melaksanakan pembunuhan.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terang Pazri.

    Pazri juga membeberkan, korban Juwita diduga dieksekusi atau dihabisi oleh terduga pelaku di dalam mobil.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

    Kapuspen TNI Kristomei Tak Segan Pecat Prajuritnya Jika Terbukti Bersalah 

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menegaskan pihaknya tak ragu memecat prajuritnya jika terbukti melakukan pembunuhan terhadap Juwita.

    Perintah itu, kata Kristomei, juga datang dari Panglima TNI, Agus Subiyanto, yang meminta agar prajurit itu dihukum seberat-beratnya jika terbukti bersalah.

    “Kalau bersalah, perintah dari Panglima ya hukum seberat-beratnya kalau dia memang melakukan pembunuhan bisa sampai dipecat dikeluarkan dari TNI,” kata Kapuspen ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025), dilansir Kompas.com.

    Kristomei pun menekankan, Panglima TNI tidak akan pandang bulu terhadap prajuritnya yang melakukan pelanggaran hukum.

    “Toh, yang jadi tentara banyak hari ini, kalau hanya mengeluarkan satu dua orang prajurit yang nakal itu ya enggak ada masalah,” tuturnya.

    Saat ini, kasus tersebut sudah ditangani polisi militer angkatan laut (POMAL) Lanal Balikpapan dan kepolisian setempat. 

    Menurut Kristomei, kasus itu sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan.

    “Panglima TNI sudah sepenuhnya memerintahkan penyelidikan dan penyidikan, artinya nanti POMAL akan bekerja sama dengan Polres di sana untuk menyelidiki dan menyidik,” ungkap Kristomei.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanjarbaru.com dengan judul Bukti Pembunuhan Jurnalis Juwita Bertambah, Ada Mobil dan Motor Diamankan Denpom TNI AL Banjarmasin

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunBanjarbaru.com/Stanislaus Sene/Murhan) (Kompas.com)

  • Keluarga Juwita Jurnalis yang Tewas Dibunuh Oknum TNI AL Kembali Diperiksa Denpom Pagi Ini – Halaman all

    Keluarga Juwita Jurnalis yang Tewas Dibunuh Oknum TNI AL Kembali Diperiksa Denpom Pagi Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Banjarmasin – Kasus kematian wartawati Banjarbaru, Juwita, yang tewas dibunuh diduga oleh oknum TNI AL, masih terus berlanjut.

    Hari ini, keluarga korban kembali memenuhi panggilan Detasemen Polisi Militer Denpom Lanal Banjarmasin untuk diperiksa sebagai saksi.

    Pemeriksaan Keluarga Korban

    Keluarga Juwita menjalani pemeriksaan kedua di Denpom Lanal Banjarmasin, pada Rabu pagi, 2 April 2025.

    Pemeriksaan ini dilakukan setelah sebelumnya mereka juga diperiksa pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Keluarga diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana pembunuhan berencana yang diduga dilakukan oleh tersangka J, anggota TNI AL dari Balikpapan.

    Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 09.00 WITA dan dilakukan di ruangan Denpom.

    Keluarga korban didampingi tim kuasa hukum, yang terdiri dari Dr. M Pazri SH MH, Muhammad Pazri C, Oriza Ahmadi SH MH, dan Rahmat Dannur SH MH.

    Barang Bukti dan Pantauan

    Dari pantauan Banjarmasinpost.co.id, terdapat dua unit kendaraan yang diberi garis Polisi Militer TNI AL di halaman Denpom.

    Mobil Daihatsu Xenia warna hitam dengan nomor polisi DA 1256 PC diduga merupakan mobil rental yang digunakan oleh terduga pelaku saat melakukan aksinya.

    Sementara itu, sepeda motor matic warna hitam dengan nomor polisi DA 6913 LCS adalah milik korban, yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Ketua tim advokasi, Dr. M Pazri, menegaskan bahwa mereka masih berada di dalam Denpom untuk mendampingi keluarga korban.

    “Saat ini kita masih di dalam Denpom,” ujarnya.

    Keluarga Juwita juga didampingi oleh pengurus organisasi profesi jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin.

    (BanjarmasinPost.co.id/Rizki Fadillah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Harga Pertamax Turun, Isi Full Tank Avanza-Innova Buat Mudik Keluar Duit Segini

    Harga Pertamax Turun, Isi Full Tank Avanza-Innova Buat Mudik Keluar Duit Segini

    Jakarta

    Harga Pertamax Turun per 29 Maret 2025. Kalau mau isi full tangki Avanza hingga Innova Zenix dari nol buat perjalanan mudik, bakal habis duit segini.

    Harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Series dan Dex Series terpantau mengalami penyesuaian jelang awal bulan April 2025. Semuanya kompak turun harga dengan besar penurunan antara Rp 400 per liter hingga Rp 700 per liter.

    Plt Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam menyebut penyesuaian harga BBM nonsubsidi merupakan kado Lebaran dari pemerintah dan Pertamina untuk masyarakat.

    “Sebagai bagian dari komitmen dalam melayani masyarakat, khususnya pada momentum mudik Lebaran ini, pemerintah dan Pertamina Patra Niaga memberikan hadiah spesial dengan menurunkan harga BBM nonsubsidi. Kami berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan terjangkau,” ujar Mars Ega dilansir Antara.

    Harga BBM Pertamax 29 Maret 2025

    Untuk mengetahui lengkapnya, berikut ini rincian harga BBM Pertamina yang turun per 29 Maret 2025.

    Pertamax (RON 92): Rp 12.500 per liter (sebelumnya Rp 12.900 per liter)Pertamax Green (RON 95): Rp 13.250 per liter (sebelumnya Rp 13.700 per liter)Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter (sebelumnya Rp 14.000 per liter)Dexlite (CN 51): Rp 13.600 per liter (sebelumnya Rp 14.300 per liter)Pertamina Dex: Rp 13.900 per liter (sebelumnya Rp 14.600 per liter)Biaya Isi Full Tank

    Perlu dicatat, harga tersebut berlaku untuk wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor lima persen, seperti di DKI Jakarta. Di laman MyPertamina, khusus untuk Pertamax, harga Rp 12.500 per liter itu juga berlaku di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, dan NTB.

    Buat kamu pengguna Pertamax yang hendak mengisi full tank dari nol untuk perjalanan mudik, biayanya tentu akan sedikit lebih murah. Sebagai gambaran, bila mobilnya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dengan kapasitas tangki 43 liter, maka biaya pengisian penuh dari kosong Rp 537.500. Biayanya lebih hemat sekitar Rp 17.200. Jika mobil yang digunakan Kijang Innova Zenix dengan kapasitas tangki 52 liter, pengisian penuh tangki dari nol bakal keluar duit Rp 650 ribu, lebih hemat Rp 20.800.

    Bagi yang menggunakan Toyota Calya, Daihatsu Sigra, dan Daihatsu Ayla, siapkan uang Rp 450 ribu untuk mengisi penuh tangki berkapasitas 36 liter.

    (dry/din)

  • Sayonara! Honda Setop Produksi Mobilio dari Tahun Lalu

    Sayonara! Honda Setop Produksi Mobilio dari Tahun Lalu

    Jakarta

    Sayonara! PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah tidak memproduksi Low MPV unggulannya, Honda Mobilio. Alasannya konsumen Honda sudah mencari mobil dengan ground clearance tinggi.

    Yusak Billy selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM mengatakan Mobilio sudah disetop produksinya sejak tahun lalu.

    “Kita sudah tidak produksi ya sekarang ya. Fleet kita arahkan ke model lain. Mereka mau ground cleareance yang lebih tinggi,” kata Billy di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

    “Jadi 7 seater itu permintaannya memang cocok dengan infrastruktur di Indonesia. Sekarang ini stop produksi sudah dari tahun lalu,” tambahnya lagi.

    Dalam data wholesales Gaikindo 2025, nama Honda Mobilio tidak ada lagi, bahkan namanya tidak muncul sejak awal Januari. Biasanya Mobilio muncul di dalam daftar kolom bersama Brio RS, CR-V, HR-V, City Hatchback, WR-V dan BR-V.

    Sementara itu, tahun lalu Mobilio tercatat masih terdistribusi sebanyak 421 unit. Hanya saja sejak Juli 2024 tidak ada lagi distribusi Mobilio dari pabrik ke dealer.

    Mobilio terakhir didistribusikan pada Juni 2024. Kala itu ada 60 unit yang terdistribusi. Sebelumnya lagi, tepatnya pada Februari dan Mei Low MPV andalan Honda itu juga sama sekali tak didistribusikan ke dealer.

    Keberadaan Mobilio memang sering menjadi sorotan. Terlebih Low MPV ini belum mendapat penyegaran dalam lima tahun terakhir.

    Sejak diluncurkan pertama kali pada 2014, generasi kedua Mobilio yang dipasarkan di Indonesia ini pernah mengalami perubahan sentuhan pada lampu dan bodi, ubahan itu diluncurkan pada Honda Mobilio terjadi pada 2017 dan 2019. Namun angka penjualannya pun terus merosot dari tahun ke tahun.

    Di sisi lain, untuk mobil tujuh penumpang Honda sudah punya amunisi lain yakni BR-V. Tak cuma itu, Honda juga tak pernah lagi mengajak Mobilio mejeng di pameran-pameran otomotif Indonesia.

    PT Honda Prospect Motor hanya menjual satu tipe Honda Mobilio, yakni tipe S M/T. Harganya Rp 243,3 juta, model ini tetap dipertahankan lantaran demand atau permintaannya datang dari kalangan fleet atau armada.

    Mobilio kurang mendapat atensi di Indonesia. Namun di sisi lain, produk-produk mobil di segmen low MPV sudah banyak yang disegarkan, dari All New Toyota Avanza, All New Daihatsu Xenia, New Mitsubishi Xpander, hingga All New Suzuki Ertiga Hybrid.

    (riar/rgr)

  • Nama Mobilio Hilang dari Data Gaikindo

    Nama Mobilio Hilang dari Data Gaikindo

    Jakarta

    Honda Mobilio tidak terlihat lagi dalam data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Namun di sisi lain, PT Honda Prospect Motor (HPM) masih menjajakan mobil tersebut dalam situs resminya.

    Dalam data wholesales Gaikindo 2025, Honda Mobilio tidak ada lagi, bahkan namanya tidak muncul sejak awal Januari. Biasanya Mobilio muncul di dalam daftar kolom bersama Brio RS, CR-V, HR-V, City Hatchback, WR-V dan BR-V.

    Sementara itu, tahun lalu Mobilio tercatat masih terdistribusi sebanyak 421 unit. Hanya saja sejak Juli 2024 tidak ada lagi distribusi Mobilio dari pabrik ke dealer.

    Mobilio terakhir didistribusikan pada Juni 2024. Kala itu ada 60 unit yang terdistribusi. Sebelumnya lagi, tepatnya pada Februari dan Mei Low MPV andalan Honda itu juga sama sekali tak didistribusikan ke dealer.

    Keberadaan Mobilio memang sering menjadi sorotan. Terlebih Low MPV ini belum mendapat penyegaran dalam lima tahun terakhir.

    Sejak diluncurkan pertama kali pada 2014, generasi kedua Mobilio yang dipasarkan di Indonesia ini pernah mengalami perubahan sentuhan pada lampu dan bodi, ubahan pada Honda Mobilio terjadi pada 2017 dan 2019. Namun angka penjualannya pun terus merosot dari tahun ke tahun.

    Di sisi lain, untuk mobil tujuh penumpang Honda sudah punya amunisi lain yakni BR-V. Tak cuma itu, Honda juga tak pernah lagi mengajak Mobilio mejeng di pameran-pameran otomotif Indonesia.

    PT Honda Prospect Motor hanya menjual satu tipe Honda Mobilio, yakni tipe S M/T. Harganya Rp 243,3 juta, model ini tetap dipertahankan lantaran demand atau permintaannya datang dari kalangan fleet atau armada.

    Mobilio kurang mendapat atensi di Indonesia. Namun di sisi lain, produk-produk mobil di segmen low MPV sudah banyak yang disegarkan, dari All New Toyota Avanza, All New Daihatsu Xenia, New Mitsubishi Xpander, hingga All New Suzuki Ertiga Hybrid.

    (riar/rgr)

  • Pikap Isuzu Seruduk Xpander-Xenia di Tol Gegara Ini

    Pikap Isuzu Seruduk Xpander-Xenia di Tol Gegara Ini

    Jakarta

    Pikap Isuzu Traga menyeruduk tiga kendaraan sekaligus di jalan tol. Apa sebabnya?

    Kecelakaan yang melibatkan empat kendaraan terjadi di exit tol Bandara Soekarno Hatta-Tangerang. Keempat kendaraan itu adalah pikap Isuzu Traga, Mitsubishi Xpander, Daihatsu Xenia, dan Toyota Calya. Tampak dalam video, mulanya pikap Isuzu Traga itu hendak menyalip Xpander yang berada di depannya dengan berpindah ke lajur kanan. Pun sebelum berpindah lajur, sopir juga menyalakan lampu sein itu memberi tahu ke pengendara di lajur kanan tersebut.

    Namun kendaraan terlihat oleng setelah pindah lajur dan menyentuh pembatas jalan serta menghantam Xpander yang disalipnya itu. Xpander itu pun oleng ke kiri dan menghantam Daihatsu Xenia dan keduanya menyeruduk Toyota Calya yang tengah berhenti di bahu jalan. Pikap pun terguling setelahnya, sementara tiga mobil lainnya juga mengalami kerusakan. Kasat Gakum Ditlantas PMJ AKBP Ojo Ruslani mengungkap pikap itu hilang kendali hingga menyeruduk tiga kendaraan lainnya.

    “Pada saat melaju di lajur 2 kemudian berpindah lajur untuk mendahului dari sebelah kanan Kendaraan Mitsubishi Xpander No.Pol: B-2089-TYX,” ungkap Kasat Gakum Ditlantas PMJ AKBP Ojo Ruslani.

    Lebih lanjut Ojo menyebut pengemudi mobil yang tengah berhenti bahu jalan itu mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

    “Mengalami luka di bagian pelipis kiri lebam, bahu kiri mengalami luka lecet, dan tangan kiri mengalami luka lecet kemudian korban dibawa ke Klinik KKP Bandara lalu dirujuk ke RSUP Dr Sitanala Kota Tangerang,” terang Ojo.

    Hilang Kendali Dipengaruhi Beberapa Faktor

    Dari kecelakaan ini perlu diketahui ada beberapa penyebab kendaraan menjadi hilang kendali. Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, pernah mengungkap kendaraan bisa hilang kendali gegara tekanan ban tidak sesuai, suspensi kendaraan tidak prima, kondisi lintasan yang licin, rem yang agresif sehingga membuat kendaraan ngeblok, tak kalah penting adalah gaya berkendara.

    Jangan Asal Menyalip Kendaraan

    Perlu juga diingat untuk menyalip kendaraan tak bisa sembarangan. Tentunya, kamu harus memastikan ruang yang cukup sebelum menyalip. Jangan dipaksakan jika terlalu sempit. Founder dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkap sebelum menyalip, ada baiknya untuk mencari tahu dulu urgensi menyalip kendaraan tersebut. Kalau dirasa tidak ada kondisi urgent, maka tidak perlu dilakukan. Kecepatan kendaraan juga harus disesuaikan sebelum menyalip kendaraan lain.

    “Karena pada saat kita overtaking tadi, itu adalah situasi yang rentan dengan kecelakaan. Jadi jangan lama-lama di area itu, itu bukan comfort zone,” kata Jusri belum lama ini.

    (dry/rgr)