Transportasi: Avanza

  • Ini Wajah Sopir Truk Ugal-ugalan di Kota Tangerang, Positif Sabu, Muka Mandi Darah Dihajar Massa

    Ini Wajah Sopir Truk Ugal-ugalan di Kota Tangerang, Positif Sabu, Muka Mandi Darah Dihajar Massa

    GELORA.CO  – Publik baru saja dikejutkan oleh aksi seorang sopir truk kontainer yang ugal-ugalan membawa kendaraan besar itu di Kota Tangerang.

    Peristiwa yang terjadi Kamis (31/10/2024) sore tersebut, memakan korban cukup banyak.

    Untung tak ada yang meninggal dunia, namun banyak yang luka dan motor seeta mobil rusak berat.

    Aksi koboi sopir truk kontainer ini terhenti di Tugu Adipura, Kota Tangerang. 

    Kemacetan parah terjadi tepatnya di Jalan Veteran, Babakan, Kota Tangerang, melebihi hari-hari biasanya di persimpangan empat arah jalan tersebut.

    Bunyi klakson kendaraan hingga teriakan warga terdengar sangat nyaring ketika mengejar sebuah Truk Wings Box berwarna hijau dan silver yang dikemudikan secara ugal-ugalan hingga menabrak 16 kendaraan. 

    Belasan kendaraan itu terdiri dari 10 mobil dan enam sepeda motor.

    Kejadian bermula saat Truk yang dikemudikan oleh seorang pemuda berinisial JFN (24) datang dari arah Cikokol menuju Cipondoh, Kota Tangerang. 

    Di pertengahan jalan, tepatnya di Traffic Light Markas Kodim 0506/Tangerang, truk tersebut menabrak sebuah mobil Suzuki Ertiga.

    Bukannya berhenti untuk bertanggungjawab, JFN yang ternyata berstatus sebagai kernet itu malah tancap gas melarikan diri ke arah Jalan KH Hasyim Ashari dan menabrak pengendara sepeda motor hingga pejalan kaki dan kembali kabur.

    Truk yang cukup besar ini terus melaju di jalan dua arah yang tak terlalu besar ke arah Jalan Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya dan kembali ke Jalan KH Hasyim Ashari. 

    Bahkan, truk tersebut sempat melawan arah hingga menyeruduk sejumlah pengendara lainnya.

    Dari Jalan KH Hasyim Ashari, truk itu kembali menuju Jalan Veteran sampai ke Tugu Adipura yang menjadi monumen bersejarah Kota Tangerang. 

    Lagi-lagi, bukannya berhenti, JFN malah memutar balik ke arah awal di Bundaran Tugu Adipura. 

    Beruntung, ban truk terselip hingga akhirnya terjebak di tanaman sekitar tugu.

    Amarah warga pun memuncak ketika truk tersebut berhenti.

    Balok kayu, batu konblok hingga gagang besi pun melayang ke arah bagian kepala truk hingga kacanya pun pecah. 

    Di dalam, JFN yang sudah panik tersebut tak hanya pasrah.

    Seorang pengamen di traffic light Kodim yang saat itu berada di lokasi bernama Arifin (28) melihat saat JFN masih terus melawan, ketika sudah diserang puluhan warga yang geram kepadanya. 

    “Orang ditarik-ditarik, ditarik bajunya itu masih sempat ngelawan, sampai dia ngeluarin kunci, apa namanya, kunci roda itu, kunci besi gitu,” kata Arifin, Jumat (1/11/2024).

    Bahkan, sejumlah orang yang menaiki ban truk untuk menarik JFN di dalam kabin truknya sempat terjatuh akibat perlawanan dari JFN. 

    Sopir truk kontrainer ugal-ugalan di Kota Tangerang mengakibatkan beberapa kendaraan jadi korban, Kamis (31/10/2024).

    Sopir truk kontrainer ugal-ugalan di Kota Tangerang mengakibatkan beberapa kendaraan jadi korban, Kamis (31/10/2024). (istimewa)

    Tak butuh waktu lama, kunci besi yang menjadi senjata untuk melawan berhasil direbut dan JFN pun menyerah.

    Alih-alih menyerahkan diri, JFN malah hendak naik ke atas boks truknya itu.

    Namun, hal itu berhasil dicegah hingga akhirnya JFN dikeroyok massa sampai belumuran darah khususnya di bagian wajah.

    “Mukanya itu udah mandi darah lah, sebelum dia turun dari mobil itu kak,” tuturnya.

    Akibat perbuatan JFN yang mengendarai truk secara ugal-ugalan itu, sejauh ini sebanyak tujuh orang mendapatkan luka-luka dan dirawat di empat rumah sakit yang salah satunya yakni seorang siswi SMA berinisial DS (17).

    DS saat kejadian tengah mengendarai sepeda motor bersama temannya di depan Asy-Sukriyyah Islamic Scholl, Jalan KH Hasyim Ashari, hendak menuju ke Tugu Adipura Kota Tangerang.

    Secara tiba-tiba, sepeda motor yang dikendarainya tertabrak oleh mobil Toyota Avanza Veloz yang telah lebih dulu ditabrak oleh truk JFN.

    Sutrisno, pemilik toko figura di dekat yayasan tersebut menjadi saksi saat DS terjatuh dari sepeda motornya. 

    DS terpental ke arah kanan dan sempat masuk ke dalam kolong truk itu.

    “Yang ke kanan di bawah kolong kontainer kegiling-giling, tapi untung enggak kelindes bannya, Alhamdulillah masih selamat dibawa ke rumah sakit,” kata Sutrisno.

    Awalnya, Sutrisno yang melihat kondisi DS sudah berlumuran darah mengira siswi SMA itu sudah meninggal dunia, karena sempat tak bergerak saat tergeletak di jalan.

    Namun, ketika ditolong sejumlah warga ke pinggir jalan, DS masih menunjukkan jika dia masih bernyawa dan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit EMC, Kota Tangerang.

    Dia mendapatkan luka sobek di bagian kening kiri dan kanan sehingga harus dijait masing-masing delapan jahitan.

    Sementara itu, JFN yang juga sudah berdarah-darah akibat diamuk massa kini kondisinya sudah membaik dan sudah sadarkan diri saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. 

    Namun, hingga kini yang bersangkutan masih belum bisa dimintai keterangannya oleh kepolisian.

    “(JFN) Sudah sadar, sudah membaik. Luka memar dan lecet di kepala dan trauma (luka benda) tumpul di beberapa bagian tubuh,” kata Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Dr. Hilwani.

    Positif Narkoba dan Ditemukan Sabu

    Atas kejadian tersebut, jajaran Polres Metro Tangerang Kota melakukan penyelidikan awal dengan melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.

    Bahkan, JFN yang sudah sadar itu langsung dites urinennya.

    Benar saja, ternyata JFN dalam pengaruh narkoba karena hasil tes urinennya positif methaphetamine. 

    “Sudah kita lakukan tes urine, dari tes urine ini dinyatakan bahwa sopir urinnya mengandung metapetamine ya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan, Jumat (1/11/2024).

    Tak cukup di sana, Zain mengatakan pihaknya juga menemukan barang bukti narkoba jenis sabu di dalam truk yang dia kendarai.

    Kendati demikian, belum diketahui berapa jumlah sabu yang ditemukan itu.

    “Saat ini kita sedang kembangkan dan kita lakukan penggeledahan terhadap truknya dan kita temukan barang bukti yang lain juga terkait masalah narkoba,” tuturnya

  • Truk Seruduk Mobil TvOne hingga Tewaskan 3 Orang, Microsleep Bikin Fatal

    Truk Seruduk Mobil TvOne hingga Tewaskan 3 Orang, Microsleep Bikin Fatal

    Jakarta

    Mobil TvOne tengah menepi di bahu jalan sebelum dihantam truk karena kondisi kaca buram. Sopir truk rupanya kehilangan konsentrasi dan mengalami microsleep

    Toyota Avanza yang mengangkut kru TvOne remuk dihantam truk Rosalia Express dari belakang. Insiden tersebut terjadi saat Toyota Avanza berkelir putih itu tengah berhenti di bahu jalan. Dituturkan Felicia Amelinda yang menjadi korban selamat dari insiden itu, mobil berhenti karena kacanya buram. Sopir berusaha membersihkan kaca mobil karena wiper mati. Kemudian datang dari belakang truk Rosalia Express menghantam Avanza berkelir putih itu.

    “Emang berhenti di bahu jalan, karena mau ngelap kacanya, kacanya itu buram, berdebu, dan air di wipernya nggak nyala, jadi harus manual (membersihkannya). Pas berhenti, pas sopirnya lagi nyiram nyiram, udah kejadian itu (tertabrak truk boks),” aku Felicia dikutip detikJateng.

    Belakangan diketahui, sopir truk itu mengalami microsleep. Pengakuan sebelumnya yang menyebut truk menghindari kendaraan oleng di depannya rupanya bohong. Dirlantas Polda Jateng Kombes Sonny Irawan menjelaskan, tersangka tertidur sesaat ketika mengemudi, kemudian laju truknya oleng ke kiri dan menghantam mobil TvOne yang sedang menepi di bahu jalan itu.

    “Berdasarkan pengakuan awal dari J, yang bersangkutan akan menghindari kendaraan di depannya,” ujar Sonny.

    “Kemudian setelah dilakukan pendalaman ternyata yang bersangkutan saat di BAP (Berkas Acara Pemeriksaan) mengaku kehilangan konsentrasi, mengalami ngantuk atau microsleep sesaat kemudian oleng ke kiri sehingga menabrak kendaraan TvOne yang sedang berhenti di bahu jalan,” imbuhnya.

    Microsleep Berakibat Fatal

    Microsleep memang kerap menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Microsleep bisa dikenali dengan gejala yaitu tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik. Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama.

    Saat terserang microsleep, banyak hal bisa terjadi selama kurun waktu dan jarak tersebut. Yang paling ringan mungkin mobil bisa pindah jalur tanpa disadari. Terburuknya bisa menimbulkan kecelakaan fatal.

    Salah satu cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari bahaya microsleep adalah tidak mengemudi ketika mengantuk.

    Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan lebih lanjut soal microsleep. Bahkan saking singkatnya, microsleep seringkali seseorang tak menyadari telah tertidur. Terkadang, microsleep terjadi dengan mata terbuka.

    “Ada dua, ABS (auto behavior syndrome) dan microsleep, kalau microsleep itu tingkat keletihan akibat monoton, kejenuhan yang biasanya terjadi pada highway tol kalau ABS itu keletihan yang memang letih karena sudah berjam-jam membawa mobil, sebelum melakukan perjalanan kurang tidur dari 7 sampai 8 jam,” kata Jusri beberapa waktu yang lalu.

    “Oleh karena itu sebelum mengemudi, pengendara harus memiliki stamina yang baik diperoleh dari istirahat yang cukup, dan asupan nutrisi yang diperoleh seperti karbohidrat, protein bahkan lemak,” ujar Jusri.

    Jusri sangat menyarankan agar pengendara tidak mengabaikan kondisi microsleep yang berawal dari kelelahan ini. Selain asupan nutrisi, salah satu yang perlu diperhatikan adalah dengan beristirahat yang terjadwal.

    (dry/din)

  • Peran Air Wiper Sepele tapi Penting

    Peran Air Wiper Sepele tapi Penting

    Jakarta

    Toyota Avanza yang ditumpangi kru TvOne ringsek diseruduk truk boks di Tol Pemalang-Batang KM 315+900, kemarin pagi. Satu sopir dan dua penumpang mobil Avanza berlogo TvOne itu tewas.

    Menurut salah satu korban luka, Felicia, mobil yang dia tumpangi itu sedang menempuh perjalanan dari Jakarta hendak menuju Lamongan, Jawa Timur. Di tengah perjalanan, sopir memutuskan berhenti di bahu jalan untuk membersihkan kaca depan yang buram.

    “Emang berhenti di bahu jalan, karena mau ngelap kacanya, kacanya itu buram, berdebu, dan air di wipernya nggak nyala, jadi harus manual (membersihkannya). Pas berhenti, pas sopirnya lagi nyiram nyiram, udah kejadian itu (tertabrak truk boks),” ujar Felicia dikutip detikJateng.

    Saat kejadian, Felicia mengaku mobil yang ditumpanginya itu tiba-tiba terdorong begitu hebat.

    “Aku nggak tahu awalnya itu (tertabrak) truk, aku baru tahu pas keluar. Iya aku di dalam (mobil), (duduk) di depan, di samping sopir,” imbuh dia.

    Belajar dari kecelakaan maut ini, pengemudi atau pemilik mobil tidak boleh menyepelekan peran penting air wiper. Air wiper pada mobil berfungsi untuk membersihkan kaca depan. Kaca depan yang jernih dan bersih dari kotoran atau debu berperan penting agar visibilitas pengemudi tetap terjaga.

    Dikutip dari situs resmi Suzuki Indonesia, fungsi dari air wiper yaitu menjadi alat pembersih kaca depan maupun belakang mobil agar pemandangan pengemudi jernih, tidak buram tertutup debu atau kotoran yang menempel.Sebuah kaca tanpa air wiper akan rentan kusam dan buram karena debu maupun kotoran, yang dapat menyebabkan visibilitas pengemudi terganggu hingga berakibat fatal.

    Menurut Suzuki Indonesia, ada beberapa penyebab air wiper pada mobil tidak aktif. Bisa jadi ada debu atau kotoran yang menumpuk, karenanya penting untuk mengecek dan membersihkan air wiper serta komponennya mulai dari selang, tangki, hingga motor, untuk menghindari penumpukan debu maupun kotoran.

    Kemungkinan lain, air pada tabung reservoir habis. Makanya, sebelum melakukan perjalanan pengemudi diminta untuk mengecek semua kondisi mobil terutama air wiper.

    Penyebab air wiper mobil macet juga bisa dipicu oleh kondisi motor yang telah aus atau mati, sehingga air pada wiper pun tidak akan keluar.Atau, bisa jadi selang wiper bermasalah. Selang bisa terlepas dari tempatnya, memiliki endapan kotoran, hingga mengalami kebocoran.

    Selain itu, penyebab air wiper mati bisa karena sistem kelistrikan mobil bermasalah. Motor penggerak jadi komponen wiper yang terdampak, sebab tidak bisa memompa air ketika suplai arus listriknya kecil dan tidak cukup.

    Selanjutnya, wiper juga bisa macet akibat switch wiper atau tombol operasi wiper pada kemudi mengalami kerusakan.Switch wiper dapat rusak karena tegangan listrik yang diterima terlalu tinggi atau terlalu rendah. Selain itu, kerusakan juga bisa terjadi karena korsleting pada mobil.

    (rgr/din)

  • Jurnalis TV One yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang Dimakamkan Malam Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Oktober 2024

    Jurnalis TV One yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang Dimakamkan Malam Ini Megapolitan 31 Oktober 2024

    Jurnalis TV One yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang Dimakamkan Malam Ini
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Marwan, salah satu jurnalis TV One yang meninggal dunia dalam kecelakaan Tol Pemalang, Jawa Tengah, akan langsung dimakamkan di Tapos, Depok, Kamis (31/10/2024) malam.
    “Rencana dimakamkan di daerah sini, pemakaman TPU daerah Tapos, sekitar jam 22.00-23.00 WIB malam ini juga,” kata Hermiyanti, istri Marwan, saat ditemui
    Kompas.com,
    Kamis.
    Kabar duka ini pertama kali didengarnya pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB melalui sambungan telepon.
    Ia lantas memastikannya dengan menghubungi suaminya, tetapi panggilannya tak terjawab.
    “Akhirnya (suami) ditelepon tapi enggak diangkat, berdering saja. Akhirnya, enggak lama saya dapat telepon dari teman kantornya (Marwan),” tutur dia.
    Pada sambungan telepon, rekan kantor Marwan hanya meminta Hermiyanti untuk sabar dan bersiap diri, tanpa memberikan informasi jelas.
    Hermiyanti justru mendengar kabar suaminya dari pemberitaan media.
    “Terus saya tahu beritanya dari berita, kalau ada kecelakaan di Pemalang, salah satunya ya suami saya,” ujar dia.
    Saat itu, Marwan sedang disibukkan dengan liputan program di stasiun televisi tempatnya bekerja. Pada Rabu (30/10/2024) malam, ia dan rombongan berangkat ke Kediri, Jawa Timur.
    “Dalam beberapa bulan ini tugasnya liputan program Fakta TV One, yang kebetulan berangkat ke Kediri (semalam), gitu,” kata Hermiyanti.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah mobil yang mengangkut kru jurnalis dari media nasioanl TV One mengalami kecelakaan dengan truk di Km 315+900 Tol Jakarta-Pemalang, Jawa Tengah, Kamis.
    Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, mobil Avanza putih pelat B 1048 DKG yang ditumpangi jurnalis TV One tampak penyok di bagian depan.
    Pihak TV One menyampaikan, korban meninggal akibat kecelakaan di Tol Pemalang adalah sopir bernama Sunardi dan dua orang jurnalis atas nama Marwan dan Alwan Syahmidi.
    Sedangkan, dua korban luka adalah Felicia Amelinda Dewi Priatna dan Geigy Yudhistira yang bertugas sebagai jurnalis.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Kronologi Kecelakaan Maut yang Menewaskan 3 Rombongan TV One di Pemalang
                        Regional

    10 Kronologi Kecelakaan Maut yang Menewaskan 3 Rombongan TV One di Pemalang Regional

    Kronologi Kecelakaan Maut yang Menewaskan 3 Rombongan TV One di Pemalang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Tiga
    korban tewas
    dan dua selamat dalam peristiwa kecelakaan rombongan jurnalis
    TV One
    dengan truk di Tol Jakarta-
    Pemalang
    Km 315+900 pada Kamis (31/10/2024).
    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan, kejadian bermula saat truk boks melaju dari arah Jakarta menuju Semarang.
    “Laka lantas tersebut diduga disebabkan oleh
    driver
    kendaraan mobil boks yang berusaha menghindari kendaraan yang oleng di depannya dan akibatnya menabrak mobil yang sedang berhenti di bahu jalan tol,” kata Artanto saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis.
    Saat ini, petugas kepolisian masih melakukan pendalaman terkait penyebab kecelakaan yang menewaskan tiga orang itu.
    “Kronologi dan lain-lain, sementara ini informasi awal,” ucap dia.
    Artanto menyebutkan, penumpang mobil Avanza (rombongan jurnalis
    TV One
    ) yang selamat, saat ini dalam kondisi sadar.
    “Sedang dirawat di RSI Al Ikhlas Taman Pemalang,” kata Artanto.
    Penumpang yang selamat bernama Felicia Amelinda Deqi Priatna (24).
    Posisi Felicia saat itu berada di samping sopir.
    “Korban mengalami luka cedera kepala ringan (CKR), sobek kepala belakang, kondisi sadar,” ucap dia.
    Penumpang lain yang selamat bernama Gege.
    Posisi dia berada di sebelah kiri pada baris kedua di mobil Avanza tersebut.
    “Korban mengalami luka cedera kepala ringan (CKR), gejala dada, lecet di wajah, kondisi sadar,” ungkap Artanto.
    Dia mengatakan, saat ini anggota kepolisian masih berada di lokasi kejadian dan RSI Al Ikhlas Taman Pemalang untuk melakukan penanganan.
    “Anggota masih melakukan penanganan,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau "Ngelap" Kacanya yang Burem Berdebu
                        Regional

    1 Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau "Ngelap" Kacanya yang Burem Berdebu Regional

    Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Kru TV One, Felicia: Mau “Ngelap” Kacanya yang Burem Berdebu
    Tim Redaksi
    PEMALANG, KOMPAS.com
    – Felicia Amelinda Dewi Priatna (24), presenter
    TV One
    , salah satu korban selamat kecelakaan di Tol
    Pemalang
    -Batang Km 315 A, memberikan kesaksiannya terkait insiden yang dialaminya.
    Sebelum mobil yang ditumpanginya terlibat kecelakaan pada hari ini, Kamis (31/10/2024), menurut dia, mobil tersebut minggir ke bahu jalan.
    Felicia menuturkan, sebelum peristiwa kecelakaan terjadi, mobil yang ditumpanginya itu mengurangi laju kendaraannya dan berhenti di bahu jalan untuk membersihkan kaca yang kotor dengan air.
    “Karena mau
    ngelap
    kacanya yang
    burem
    , berdebu, dan air di wiper-nya
    gak
    nyala, jadi harus manual. Pas berhenti, pas sopirnya lagi
    nyiram-nyiram
    , udah kejadian itu,” kata Felicia saat menjalani perawatan di rumah sakit Islam Al Ikhlas, Jalan Kolonel Sugiono Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).

    Sebelum terjadi kecelakaan, dirinya dan kru yang lain menyempatkan istirahat di
    rest area
    tidak jauh dari tempat kecelakaan, dan selama perjalanan tidak ada kendala apa pun.
    “Lancar-lancar saja, tadi sempat subuhan dulu di
    rest area gak
    jauh dari TKP itu sekitar setengah tujuh,” kata Felicia.
    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan operasional TV One dan truk ekspedisi terjadi di Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, tepatnya di Km 315 A, Kamis (31/10/2024).
    Tiga orang penumpang mobil TV One disebutkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
    “Ada dua mobil yang terlibat kecelakaan. Pertama Avanza dan truk paket boks Rosalia Ekspres. Korban ada lima. Tiga meninggal dunia, dua masih sadar,” ucap Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, Kamis.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Kronologi Kecelakaan Maut yang Menewaskan 3 Rombongan TV One di Pemalang
                        Regional

    4 Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka Regional

    Kecelakaan Maut Rombongan Kru TV One di Pemalang-Batang, 3 Meninggal, 2 Luka-luka
    Tim Redaksi
    PEMALANG, KOMPAS.com

    Kecelakaan maut
    yang melibatkan kendaraan operasional
    TV One
    dan truk ekspedisi terjadi di Tol
    Pemalang
    -Batang, Jawa Tengah, tepatnya di Km  315 A, Kamis (31/10/2024).
    Tiga orang penumpang mobil TV One disebutkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
    Saat dikonfirmasi, Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo membenarkan peristiwa tersebut.
    Jenazah korban meninggal, imbuhnya, masih di RS Islam Al-Ikhas di Jalan, Kolonel Sugiono, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah.
    “Ada dua mobil yang terlibat kecelakaan. Pertama Avanza dan truk paket boks Rosalia Ekspres. Korban ada lima. Tiga meninggal dunia, dua masih sadar,” katanya, Kamis.
    Saat ini, kasus kecelakaan tersebut sedang ditangani polisi lalu lintas Polres Pemalang.
    “Kami masih cek di lapangan ya, masih kami lakukan penyelidikan di lapangan oleh petugas. Kalau sudah selesai, kami informasikan lebih lanjut,” ungkapnya.


    Data yang diperoleh
    Kompas.com,
    berikut korban yang meninggal:
    Korban luka-luka kondisi sadar masih penumpang mobil operasional TV One yaitu:
    Adapun dua penumpang truk ekspedisi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Al Ikhlas, Kecamatan  Pemalang, Jawa Tengah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang
                        Regional

    6 Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang Regional

    Daftar Korban Meninggal Kecelakaan Rombongan Jurnalis TV One di Pemalang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Tiga korban tewas dalam peristiwa kecelakaan rombongan jurnalis
    TV One
    dengan truk di tol Jakarta-
    Pemalang
    Km 315+900 jalur pada Kamis (31/10/2024). 
    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan, korban meninggal dunia sudah dibawa ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang, Jawa Tengah.
    “Satu pengemudi dan dua penumpang (tewas),” kata Artanto kepada
    Kompas.com
    , Kamis. 
    Korban kecelakaan meninggal dunia ada yang terluka di bagian kepala dan ada juga yang mendapatkan luka di bagian dada. 
    “Semuanya (korban yang meninggal merupakan) rombongan mobil Xenia (jurnalis
    TV One
    ),” ungkap dia. 
    Sementara itu, dua korban kecelakaan masih dirawat di RSI Al Ikhlas Taman Pemalang. 
    “Dalam kondisi sadar (korban yang selamat),” tambah Artanto. 


    Berikut daftar korban tewas dalam kecelakaan tersebut: 
    1. Pengemudi KBM Avanza, Nama:
    Sunardi
    . Alamat: Jln. Taman Asri II No. 2, RT 01 RW 016, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. 
    Korban mengalami luka cedera kepala berat (CKB), fraktur tulang hidung, sobek tidak beraturan kaki kanan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
    2. Penumpang KBM Avanza baris kedua belakang kemudi,
    Marwan

    Korban mengalami luka gejas dada, cedera abdomen lecet dagu korban meninggal dunia di lokasi kejadian kemudian dievakuasi ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang.
    3. Penumpang KBM Avanza baris ketiga, Nama:
    Alwan Syahmidi
    . Alamat: Jln. Joglo Raya, RT 03 RW 03, Kembangan, Jakarta Barat.
    Korban mengalami luka fraktur telapak kaki kanan, gejas dada cedera abdomen korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Liputan TV One Kecelakaan di Tol Pemalang, 3 Tewas

    Mobil Liputan TV One Kecelakaan di Tol Pemalang, 3 Tewas

    Pemalang, Beritasatu.com – Mobil liputan kru TV One yang menggunakan Toyota Avanza mengalami kecelakaan di Tol Transjawa, Pemalang, Jawa Tengah, pada Kamis (31/10/2024) sekitar pukul 06.30 WIB. Akibat insiden ini, tiga tewas dan dua luka-luka.

    Berdasarkan info yang didapat redaksi, korban tewas adalah pengemudi bernama Suardi. Pria yang beralamat di Jalan Taman Asri II Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur ini mengalami cedera kepala berat, fraktur tulang hidung, dan sobek di kaki kanan.

    “Korban meninggal dunia di lokasi kejadian kemudian di evakuasi ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang,” tulis informasi itu.

    Korban kedua adalah Marwan yang duduk di baris kedua belakang kemudi. Marwan mengalami luka dada, cedera dagu, dan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Korban tewas ketiga adalah Alwan Syahmidi penumpang baris ketiga. Laki-laki beralamat di Jalan Joglo Raya Kembangan, Jakarta Barat mengalami luka fraktur telapak kaki kanan, dan dada cedera abdomen.

    “Korban juga tewas di lokasi kejadian kemudian dievakuasi ke RSI Al Ikhlas Taman Pemalang,” kata dia.

    Sementara korban luka dalam kondisi sadar, yakni Felicia Amellinda Deqi Priata (24) yang duduk di samping kemudi. Perempuan beralamat di Duren Sawit, Jakarta Timur ini mengalami luka cedera kepala ringan dan sobek kepala belakang. 

    “Kondisi sadar dan dirawat di RSI Al Ikhlas Taman Pemalang,” kata dia.

    Penumpang lain yang luka-luka, yakni Gege duduk di baris kedua sebelah kiri. Korban mengalami luka cedera kepala ringan dan lecet di wajah. 

  • KPK Sita Mobil dan Barang Mewah dalam Penggeledahan Kasus Hibah Provinsi Jatim

    KPK Sita Mobil dan Barang Mewah dalam Penggeledahan Kasus Hibah Provinsi Jatim

    Jakarta (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengambil langkah tegas dalam penyidikan dugaan korupsi terkait Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur.

    Penggeledahan yang dilakukan pada 10 rumah atau bangunan di beberapa wilayah Jawa Timur membuahkan hasil signifikan dengan penyitaan berbagai aset mewah, termasuk kendaraan dan barang berharga.

    Dalam penggeledahan yang berlangsung dari 30 September hingga 3 Oktober 2024, KPK menyita sejumlah barang mewah. Di antaranya, tujuh unit kendaraan yang terdiri dari Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, Honda CRV, Toyota Innova, Toyota Hillux, Toyota Avanza, dan satu unit kendaraan merk Isuzu. Selain itu, barang-barang berharga seperti jam tangan Rolex dan dua cincin berlian turut diamankan oleh penyidik KPK.

    Tessa Mahardika Sugiarto, Juru Bicara KPK, mengonfirmasi bahwa penggeledahan ini dilakukan di beberapa lokasi seperti Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep.

    Namun, hingga saat ini, KPK belum merinci identitas pemilik rumah atau bangunan yang digeledah, baik tersangka maupun saksi dalam kasus ini.

    Selain kendaraan dan barang mewah, KPK juga menyita uang tunai dalam mata uang asing dan rupiah dengan total nilai sekitar Rp1 miliar. Penyitaan lain meliputi barang bukti elektronik seperti handphone, hard disk, dan laptop, serta dokumen-dokumen penting seperti buku tabungan, sertifikat tanah, kuitansi, dan surat-surat kendaraan.

    KPK menyatakan bahwa penyidikan ini masih terus berkembang. Tessa memastikan KPK akan menindak tegas dan meminta pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang terlibat.

    Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan 21 tersangka, terdiri dari 4 penerima yang sebagian besar merupakan penyelenggara negara, serta 17 tersangka pemberi, di antaranya 15 pihak swasta dan 2 penyelenggara negara.

    Kasus ini menyoroti betapa seriusnya korupsi dalam pengelolaan dana hibah di tingkat pemerintahan daerah, dan menjadi peringatan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penyalahgunaan dana publik. [hen/ian]