Transportasi: Avanza

  • Saat Jenderal Maruli Berpantun Ubur-ubur Ikan Lele Hingga Bicara Soal Narkoba Paket Jambak di Sumut – Halaman all

    Saat Jenderal Maruli Berpantun Ubur-ubur Ikan Lele Hingga Bicara Soal Narkoba Paket Jambak di Sumut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak turut ikut berpantun “ubur-ubur ikan lele” yang viral di media sosial akhir-akhir ini.

    Pantun tersebut diucapkan Maruli di hadapan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional dalam kegiatan Kartika Gathering 2025 di Gedung AH Nasution Markas Besar TNI AD Jakarta pada Rabu (5/2/2025).

    Maruli awalnya menyapa para pemimpin redaksi termasuk Ketua Dewan Pers, pejabat Komisi Informasi Pusat (KIP), dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

    Ia kemudian memperkenalkan jajaran pejabat utama Markas Besar TNI AD yang hadir dalam acara tersebut.

    Maruli mengaku gembira bisa berkumpul dengan para pemimpin redaksi media massa.

    Ia lalu meminta maaf tidak bisa berpantun mengingat perwakilan pemimpin media massa sebelumnya menyampaikan pantun “Ubur-ubur ikan lele” untuk mencairkan suasana.

    “Saya mohon maaf nggak bisa berpantun, belajar berulang-ulang nggak bisa-bisa. Ubur-ubur saja tapi ya,” ujar Maruli.

    “Ubur-ubur ikan lele. Terima kasih atas kehadirannya, Le,” kata Maruli dijawab “cakep” para hadirin dan tepuk tangan meriah.

    Maruli lalu menjelaskan pentingnya peran media di masyarakat khususnya dalam mengabarkan kerja-kerja TNI AD di daerah-daerah yang terpencil.

    Selain itu, Maruli juga menjelaskan peran TNI AD dalam mendukung berbagai program strategis pemerintah di antaranya terkait Makan Bergizi Gratis (MBG), mendukung pemberantasan tengkes (stunting), hingga mendukung upaya pemberantasan narkoba.

    Ia pun mengaitkannya dengan evaluasi di internal jajaran TNI AD terkait respons TNI AD yang dinilainya masih relatif lambat.

    “Karena contohnya di daerah Sumatera Utara itu banyak sekali peredaran narkoba. Itu saya coba tanya-tanya ke sana, sudah ada namanya Paket Jambak. Jambak itu dijenggut. Harganya Rp 50 ribu sabu-sabu. Jadi dia hisap, kalau kebanyakan hisap dijambak, nggak boleh banyak-banyak. Sudah di warung-warung,” ungkapnya.

    “Masyarakat sekitar itu, karena dia lihat banyak orang, senang saja. Ada parkir, ada yang jual di pinggir-pinggir jadi laku. Dari satu bulan ini, empat tempat sudah di warung-warung. Jadi kami melakukan evaluasi ke dalam bagaimana para Kapendam ini cepat merespons. Setelah ada kejadian, paling lambat kasih waktu 2 jam dia harus bertemu media,” lanjut dia.

    Ia pun membuka ruang masukan dari para pemimpin media massa terkait pemberitaan soal TNI AD.

    Dalam sesi wawancara cegat, Maruli menjelaskan pada prinsipnya tugas utama TNI AD adalah terkait pertahanan.

    Namun, dalam upaya pemberantasan narkoba, lanjut dia, peran TNI AD hanya mendukung.

    “Kita sekarang bisa dapat ratusan kilo (kg) di daerah perbatasan. Padahal kerja kita manual. Tentara-tentara penjaga perbatasan, yang harusnya memang lebih dominan tentang pertahanan. Tapi di situ juga memang akhirnya ada tugas tambahan untuk tentang ilegal-ilegal yang berlaku di perbatasan,” ungkapnya.

    “Mudah-mudahan ini kita bisa terus tingkatkan sehingga kita bisa betul-betul mengantisipasi khususnya tentang narkoba itu,” lanjut dia.

    Kasus Perusakan Warung di Sumut

    Dilansir dari TribunMedan.com, sebanyak 40 anggota TNI yang diduga terlibat perusakan warung dan kendaraan milik warga di Dusun, Lau Galunggung, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara diperiksa pada Rabu (29/1/2025). 

    Pemeriksaan terhadap puluhan personel TNI AD dari Resimen Arhanud-II/SSM Kodam I Bukit Barisan dilakukan Kodam 1 Bukit Barisan.

    Pemilik warung, Safrida (45), mengungkapkan kejadian terjadi secara tiba-tiba.

    Saat ia sedang masak pesanan pelanggannya, tiba-tiba, warungnya diserang sejumlah personel TNI AD dari Resimen Arhanud-II/SSM Kodam I Bukit Barisan.

    “Saya lagi masak, ada orang duduk-duduk di warung, saya nggak memperhatikan kali karena lagi masak. Perkelahian orang di kedai, saya nggak open,” ungkap Safrida kepada Tribun-medan pada Kamis (30/1/2025).

    Katanya, beberapa saat kemudian para personel TNI AD tersebut kembali dan melakukan aksi brutal dengan mengacak-acak warungnya.

    “Awalnya nggak (ramai), sudah itu ramai. Saya teriak jangan dirusak warung saya. Kami nggak berani melawan,” sebut dia.

    Ketakutan, ia pun langsung kabur meninggalkan warungnya dan membiarkan pertikaian antar personel TNI AD dengan warga sipil yang sedang nongkrong di tempatnya berjualan.

    “Nggak ada (dianiaya), cuma pengerusakan. Saya lari takut, saya tinggalkan warung. Omelan saja, (antara warga sipil dan TNI),” ujar dia.

    Safrida berharap agar seluruh kerugiannya diganti oleh personel TNI AD yang melakukan perusakan.

    “Saya cari makan sendiri, cuma jualan di situ. (Berharap) diganti,” ucapnya.

    Amatan Tribun-medan, di lokasi kejadian tampak sejumlah sepeda motor dalam keadaan rusak dan terjatuh serta satu unit mobil Avanza hitam rusak parah akibat dirusak oleh sejumlah personel TNI AD.

    Kapendam Kodam 1 Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha menjelaskan keributan TNI dan warga bermula dari pengeroyokan Praka Darma Saputra Lubis oleh sejumlah orang. 

    “Jadi, insidennya itu ada pengeroyokan anggota kita, kemudian korban menghubungi rekannya di kesatuan Resimen Arhanud melalui grup whatsapp. Ketika anggota di sana, ditemukan bekas narkoba dan alat hisap narkoba,” kata Doddy pada Kamis (30/1/2025). 

    Ia menjelaskan ada puluhan anggota TNI yang mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat pengaduan oleh Praka Darma Saputra. 

    Namun, ungkap Dody, personel TNI tidak menemui para pelaku pengeroyokan dan malah kata Dody menemukan narkoba. 

    Dody menjelaskan penemuan barak narkoba tersebut membuat puluhan anggota TNI marah lalu merusak satu mobil dan tiga sepeda motor. 

    “Di dekat mobil yang dirusak sama sepeda motor itu, jadi anggota tidak menemukan keberadaan pelaku malah menemukan sisa narkoba, jadi ada bekas narkoba dan alat penggunaan narkoba. Jadi melihat itu anggota marah dan merusak lah,” kata dia. 

    “Ya ini merupakan pantau dari Kodam 1 Bukit Barisan mau pun Polda Sumut. Jadi daerah itu rawan penggunaan narkoba karena banyak barak di sana. Sudah lama jadi pantau kita, karena sudah lama kita melakukan penggerebekan sejumlah daerah termasuk dengan kepala daerah,” lanjutnya. 

    Atas peristiwa itu, Dody pun menyampaikan permohonan maaf. 

    Dia mengatakan, Kodam akan mengganti segala kerusakan yang disebabkan anggotanya. 

    “Kita minta maaf atas kejadian tersebut dan kami akan mengganti rugi semuanya. Jelas kita sampaikan sesuai dengan yang disampaikan bapak Panglima kepada seluruh prajurit apabila ada info soal barak narkoba ini sampaikan kepada pihak berwenang,” kata Dody. 

    Barang Bukti Narkoba Diserahkan Ke Polisi

    Wakasat Narkoba Polrestabes Medan, AKP Arham Gusdiar, mengatakan barang bukti narkoba terkait kasus itu telah diserahkan ke kepolisian.

    Ia mengaku selama ini tak ada laporan dari masyarakat sekitar adanya penyalahgunaan narkoba.

    Dia mengaku akan mendalami dugaan warung sebagai sarang narkoba.

    “Terkait penemuan barang bukti ini, diduga dimiliki oleh seseorang dan akan kami tindaklanjuti. Akan kami laksanakan penyelidikan terkait lokasi penemuan dan mencari informasi siapa pemiliknya,” bebernya, Kamis (30/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Dibantah Kades

    Kepala Desa (Kades) setempat, Serasi Sembiring, membantah kabar adanya peredaran narkoba di Desa Durin Simbelang.

    “Kalau terkait masalah itu (narkoba) tidak ada,” tegas Kades, Kamis.

    Menurutnya, para warga masih trauma setelah terjadi aksi penyerangan dan pengrusakan.

    “Sesuai tadi pembicaraan kami, pemilik warung trauma. Kita sama-sama tahu, masyarakat biasa kalau ada aparat yang datang (menyerang) pasti masyarakat trauma,” jelas dia.

    Serasi Sembiring menambahkan mediasi antara prajurit TNI dan warga menemui titik terang.

    “Jadi sesuai kesempatan kita pihak Muspika, permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi damai, dan alhamdulillah proses perdamaian itu secara lisan sudah diselesaikan,” ungkapnya.

  • Sopir Truk Tronton Pemicu Kecelakaan Beruntun Gerbang Tol Ciawi Belum Bisa Dimintai Keterangan – Page 3

    Sopir Truk Tronton Pemicu Kecelakaan Beruntun Gerbang Tol Ciawi Belum Bisa Dimintai Keterangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bendi Wijaya (31) sopir truk yang terlibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi, Kota Bogor, belum bisa dimintai keterangan. Saat kondisi sopir truk bermuatan galon air itu dalam kondisi observasi dokter RSUD Ciawi.

    “Sopir truk aman, selamat,” kata Kepala Korlantas Polri Brigjen Agus Suryo di RSUD Ciawi, Bogor, Rabu (5/2/2025).

    Namun, sopir truk tronton tersebut belum bisa dimintai keterangan terkait kronologi kejadian kecelakaan beruntun yang menewaskan delapan orang dan 11 luka di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

    “Sopir belum bisa dimintai keterangan, mohon waktu. Saksi-saksi lain sudah dimintai keterangan, baik itu korban selamat, petugas Jasa Marga,” kata dia.

    Kecelakaan beruntun terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika itu truk pengangkut galon air mineral hendak memasuki Gerbang Tol menuju arah Jakarta.

    Setibanya di lokasi, truk yang dikemudikan oleh Bendi Wijaya tidak dapat dikendalikan sehingga sempat oleng ke kanan dan ke kiri.

    Truk tronton tersebut kemudian menabrak enam kendaraan yang ada di depannya. Tiga kendaraan diantaranya terbakar.

    “Ada diantaranya Avanza, sedan. Ada tiga kendaraan yang terbakar. Truk hanya kepalanya yang terbakar,” ucap Agus.

    Akibat kecelakaan beruntun ini, delapan orang tewas dan 11 orang terluka. Delapan jenazah hingga pagi ini masih berada di RSUD Ciawi. Sedangkan korban luka, dua orang sudah pulang dan tiga lainnya sudah diperbolehkan pulang.

     

  • 3 Pernyataan Dirut RSUD Ciawi Terkait Korban Meninggal Dunia dan Luka-Luka Insiden Kecelakaan Maut Tol Ciawi – Page 3

    3 Pernyataan Dirut RSUD Ciawi Terkait Korban Meninggal Dunia dan Luka-Luka Insiden Kecelakaan Maut Tol Ciawi – Page 3

    Fusia mengatakan, masih ada enam korban meninggal akibat kecelakaan di gerbang tol Ciawi yang belum teridentifikasi. Kecelakaan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dan 11 orang lainnya mengalami luka-luka.

    “Untuk delapan orang meninggal dunia identifikasi baru 2 orang, Bapak Yana dan Pak Budiman. Enam orang lagi sedang kita cari identitiasnya,” kata Fusia.

    “Sementara yang enam orang belum teridentifikasi. Mungkin saja mereka korban dari beberapa mobil. Tiga orang saat ini ada di zona merah, termasuk salah satunya sopir tronton. Kemudian enam orang, empat orang sudah boleh pulang,” sambungnya.

    Fusia mengungkapkan kesulitan dalam mengidentifikasi enam korban meninggal dunia lainnya.

    “(Kesulitan) KTP-nya tidak ada. Kita masih belum tahu identittasnya yang enam orang lainnya. Sudah kita tangani sesuai SOP. Luka berat sudah kita CT Scan dan kesadaran mereka masih sadar walaupun terjadi penurunan,” ungkapnya.

    Secara terpisah, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Brigjen Agus Suryonugroho menjelaskan, korban meninggal dunia yang masih belum bisa dikenali tersebut karena tidak membawa identitas dalam hal ini Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Betul (tidak bawa KTP) kan dari enam kendaraan, kan dua terbakar. Dua kendaraan Avanza terbakar, truknya itu kepalanya juga kebakar. Sehingga tentunya kami akan melibatkan forensik,” ucap Agus.

    “Kami akan koordinasi dengan rumah sakit, nanti dokter akan memberikan keterangan sehingga nanti mohon waktu akan kita sampaikan secara lengkap,” sambung dia.

     

  • Kronologi Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas dan 11 Luka-luka – Halaman all

    Kronologi Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas dan 11 Luka-luka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/2/2025) sekira pukul 23.30 WIB.

    Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi melibatkan sejumlah kendaraan.

    Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Yudiono mengungkapkan kronologi kecelakaan ini. 

    “Kendaraan yang terlibat enam kendaraan, mobil truk pembawa air mineral menabrak kendaraan di depannya yang sedang antre transaksi gerbang tol,” ungkap Yudiono, Rabu (5/2/2025), dikutip dari Breaking News Kompas TV.

    “Dua kendaraan Avanza terbakar, kemudian mobil yang menabraknya pun terbakar,” imbunnya.

    Yudiono mengonfirmasi kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi ini mengakibatkan 8 orang tewas dan 11 orang luka-luka.

    Korban meninggal maupun luka-luka telah dievakuasi ke RSUD Ciawi.

    Yudiono juga menyebut puing-puing dan kendaraan yang terlibat kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi sudah dievakuasi.

    Arus lalu lintas juga kembali normal.

    Terkait penyebab pasti kecelakaan, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan.

    “Kami masih dalami dulu, masih memeriksa saksi-saksi dan menunggu pengemudi yang menabrak siuman karena kondisinya cukup parah lukanya,” ungkapnya.

    Adapun di media sosial beredar video pascakecelakaan di Gerbang Tol Ciawi.

    Tampak sejumlah kendaraan mengalami terbakar.

    Puing-puing kendaraan juga berserakan.

    Gerbang tol juga terlihat mengalami kerusakan.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

  • Hari ini KPK Periksa 13 Ketua Pokmas di Polres Sumenep

    Hari ini KPK Periksa 13 Ketua Pokmas di Polres Sumenep

    Jakarta (beritajatim) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa 13 saksi terkait penyidikan perkara pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (Pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun Anggaran 2019 – 2022. Ke-13 saksi merupakan Ketua Kelompok Masyarakat.

    “Pemeriksaan dilakukan di, Polres Sumenep,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto, Selasa (4/2/2025).

    Dia memaparkan, saksi yang diperiksa adalah Ketua Kelompok Masyarakat Kenanga berinisi RMSA, Ketua Kelompok Masyarakat Cahaya Pro berinisial M, Ketua Kelompok Masyarakat Asri berinisial AK, Ketua Kelompok Masyarakat Aqiq Zaman berinisial N, Ketua Kelompok Masyarakat Satria Berruh Slamet MH,
    Ketua Kelompok Masyarakat Beringin Garda Jaya KA, dan Ketua Kelompok Masyarakat Indah SA.

    Kemudian, Ketua Kelompok Masyarakat Gunung Emas ARM, Ketua Kelompok Masyarakat Pancoran Emas AR, Ketua Kelompok Masyarakat Cekonce Damai AZ, Ketua Kelompok Masyarakat Cekonce Rukun KK, Ketua Kelompok Masyarakat Ilegal berinisial S, Ketua Kelompok Masyarakat Oren AR, dan Ketua Kelompok Masyarakat Tegar MA.

    Tessa tidak merinci identitas saksi yang diperiksa KPK. Begitu juga dengan materi pemeriksaan dan kaitan para saksi dalam perkara ini. “Mereka diperiksa terkait dugaan TPK terkait Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari APBD Prov Jatim TA 2021 – 2022,” kata Tessa.

    Seperti diketahui, KPK menetapkan 21 tersangka baru yang merupakan Pengembangan dari kegiatan Tangkap Tangan yang dilakukan terhadap Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak.

    Ke-21 tersangka terdiri dari 4 tersangka sebagai penerima sua dan 17 tersangka lainnya sebagai Tersangka Pemberi. Dari empat tersangka penerima tiga orang diantaranya merupakan penyelenggara negara sementara 1 lainnya merupakan staf dari Penyelenggara Negara. Sementara untuk 17 tersangka pemberi, 15 diantaranya adalah pihak swasta dan 2 lainnya dari Penyelenggara Negara.

    Sebelumnya, pada tanggal 8 Januari 2025, KPK melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa penyitaan 3 (tiga) unit tanah dan bangunan yang berlokasi di Surabaya dan 1 (satu) unit apartemen yang berlokasi di Malang yang secara keseluruhan bernilai Rp8.1 miliar.

    Kemudian, pada tanggal 30 September 2024 sampai 3 Oktober 2024, KPK melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa penggeledahan pada 10 (sepuluh) rumah atau bangunan. Namun KPK tidak menjelaskan, milik siapa rumah atau bangunan yang dilakukan penggeledahan. KPK hanya menyebut lokasi penggeledahan berlokasi di Kota Surabya, Kab. Bangkalan. Kab. Pamekasan, Kab. Sampang dan Kab. Sumenep.

    Dari hasil penggeledahan tersebut, KPK telah melakukan penyitaan diantaranya berupa tujuh unit kendaraan terdiri dari 1 Toyota Alphard, 1 Mitsubisi Pajero, 1 Honda CRV, 1 Toyota Innova, 1 Toyota Hillux double cabin, 1 Toyota Avanza, dan 1 unit merk Isuzu. Terdapat juga jam tangan Rolex (1 buah) dan Cincin Berlian (2 buah).

    KPK juga menyita uang Tunai dalam mata uang asing dan juga rupiah yang bila ditotal dan dirupiahkan senilai kurang lebih sebesar Rp1 miliar. Kemudian, barang bukti elektronik berupa Handphone, Harddisc dan Laptop. Turut disita dokumen-dokumen diantaranya Buku Tabungan. Buku Tanah, Catatan-Catatan, Kuitansi pembelian barang, BPKB dan STNK Kendaraan dan lain sebagainya.

    KPK juga telah melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada Jum’at tanggal 6 September 2024 lalu. Dari penggeledahan tersebut, penyidik melakukan penyitaan berupa uang tunai dan barang bukti elektronik. KPK juga telah memeriksa Abdul Halim Iskandar dalam kasus tersebut pada Kamis, 12 Agustus 2024 lalu. (hen/ted)

  • Perampok Bersenjata Api Beraksi, 5 Kali Tembak Pasangan Suami Istri di Rokan Hilir

    Perampok Bersenjata Api Beraksi, 5 Kali Tembak Pasangan Suami Istri di Rokan Hilir

    Liputan6.com, Pekanbaru – Personel Satuan Reserse Kriminal Polres Rokan Hilir memburu 3 pria yang sebelumnya melakukan perampokan di sebuah toko. Pelaku dalam aksinya membawa senjata api (senpi) untuk mengancam pemilik toko.

    Perampok bersenpi itu juga menembak korban. Mereka berhasil membawa kabur uang Rp50 juta hasil usaha korban dan melarikan mesin BRILink di lokasi tersebut.

     

    Kasat Reskrim Polres Rokan Hilir Ajun Komisaris I Putu Adi Juni Winata menjelaskan, perampokan terjadi pada Senin dini hari (3/2/2024). Saat itu, korban Rukun Sinulingga bersama istrinya hendak menutup toko.

    Saat bersamaan, turun 3 pria tak dikenal dari mobil Toyota Avanza hitam. Korban beserta istri dicegat seorang pelaku sementara 2 lainnya masuk ke toko sembari menodongkan senjata api.

    “Pelaku meletuskan senpi dan menembak korban,” kata Putu, Selasa (4/2/2025).

    Pelaku menembak korban Rukun 3 kali dan istrinya 2 kali. Beruntung tembakan itu tidak ada satupun yang mengenai kedua korban karena pelaku bertujuan menakut-nakuti.

    “Pelaku menggunakan masker, penutup kepala dan jaket hitam,” ujar Putu.

    Pelaku juga sempat mengarahkan senpi ke kepala korban. Korban dipaksa menyerahkan uang serta bakal ditembak kalau tidak melakukannya.

    “Korban menyerahkan tas berisi uang Rp50 juta karena ketakutan,” kata Putu.

    Selain uang serta mesin BRILink, para pelaku juga menggondol 11 kartu anjungan tunai mandiri atau ATM milik korban. Usai kejadian, korban melapor ke kepolisian setempat.

    “Kami mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor,” jelas Putu.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Korupsi Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 12 Ketua Pokmas

    Korupsi Hibah Pemprov Jatim, KPK Periksa 12 Ketua Pokmas

    Jakarta (beritajatim.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa saksi terkait penyidikan perkara pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (Pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun Anggaran 2019 – 2022. Hari ini, KPK memeriksa 12 saksi yang merupakan Ketua Kelompok Masyarakat.

    “Hari ini Senin (3/2/2025), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK terkait Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari APBD Prov Jatim TA 2021 – 2022,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto, Senin (3/2/2025).

    Dia menjelaskan, saksi yang diperiksa yang merupakan Kelompok Masyarakat. Mereka adalah Ketua Kelompok Masyarakat Antang berinisial MA, Ketua Kelompok Masyarakat Maju S, Ketua Kelompok Masyarakat Abadi Jaya AJ, Ketua Kelompok Masyarakat Jaya Abadi MR, Ketua Kelompok Masyarakat Sinar Jaya AF, Ketua Kelompok Masyarakat Angkasa berinisial T, dan Ketua Kelompok Masyarakat Santana berinisial B.

    Kemudian, Ketua Kelompok Masyarakat Halilintar MI, Ketua Kelompok Masyarakat Sentosa AS, Ketua Kelompok Masyarakat Damai berinisial N, Ketua Kelompok Masyarakat Permata MA, dan Ketua Kelompok Masyarakat Rukun Abadi ZA.

    Tessa tidak menjelaskan materi pemeriksaan para saksi. Termasuk kaitan para saksi dalam perkara ini. “Pemeriksaan dilakukan di, Polres Sumenep,” kata Tessa singkat.

    Sebelumnya, pada tanggal 8 Januari 2025, KPK melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa penyitaan 3 (tiga) unit tanah dan bangunan yang berlokasi di Surabaya dan 1 (satu) unit apartemen yang berlokasi di Malang yang secara keseluruhan bernilai Rp8.1 miliar.

    Kemudian, pada tanggal 30 September 2024 sampai 3 Oktober 2024, KPK melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa penggeledahan pada 10 (sepuluh) rumah atau bangunan. Namun KPK tidak menjelaskan, milik siapa rumah atau bangunan yang dilakukan penggeledahan. KPK hanya menyebut lokasi penggeledahan berlokasi di Kota Surabya, Kab. Bangkalan. Kab. Pamekasan, Kab. Sampang dan Kab. Sumenep.

    Dari hasil penggeledahan tersebut, KPK telah melakukan penyitaan di antaranya
    berupa tujuh unit kendaraan terdiri dari 1 Toyota Alphard, 1 Mitsubisi Pajero, 1 Honda CRV, 1 Toyota Innova, 1 Toyota Hillux double cabin, 1 Toyota Avanza, dan 1 unit merk Isuzu. Terdapat juga jam tangan Rolex (1 buah) dan Cincin Berlian (2 buah).

    KPK juga menyita uang Tunai dalam mata uang asing dan juga rupiah yang bila ditotal dan dirupiahkan senilai kurang lebih sebesar Rp1 miliar. Kemudian, barang bukti elektronik berupa Handphone, Harddisc dan Laptop. Turut disita dokumen-dokumen diantaranya Buku Tabungan. Buku Tanah, Catatan-Catatan, Kuitansi pembelian barang , BPKB dan STNK Kendaraan dan lain sebagainya.

    KPK juga telah melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar pada Jum’at tanggal 6 September 2024 lalu. Dari penggeledahan tersebut, penyidik melakukan penyitaan berupa uang tunai dan barang bukti elektronik. KPK juga telah memeriksa Abdul Halim Iskandar dalam kasus tersebut pada Kamis, 12 Agustus 2024 lalu.

    Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan 21 tersangka baru yang merupakan Pengembangan dari kegiatan Tangkap Tangan yang dilakukan terhadap Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak.

    Ke-21 tersangka terdiri dari 4 tersangka sebagai penerima sua dan 17 tersangka lainnya sebagai Tersangka Pemberi. Dari empat tersangka penerima tiga orang diantaranya merupakan penyelenggara negara sementara 1 lainnya merupakan staf dari Penyelenggara Negara. Sementara untuk 17 tersangka pemberi, 15 diantaranya adalah pihak swasta dan 2 lainnya dari Penyelenggara Negara. [hen/beq]

  • 2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    TRIBUNJATENG.COM, JOMBANG – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Tol KM 677.150 Jalur B Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (31/1/2025) pagi.

    Dua orang yang tewas.

    Kedua korban merupakan pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.

    Kecelakaan maut melibatkan dua kendaraan.

    Mobil Avanza dengan nomor polisi L 1932 DP menabrak bagian belakang sebuah truk.

    Dua penumpang mobil Avanza meninggal dunia. 

    Dua korban tewas yakni Nita Yunita Sari (30) warga Jalan Kemuning Raya, No 17 Rt/Rw 14/02 Desa Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dan Sri Sunarsih (55) warga Bumi Candi Asri Gang 2/01, Rt/Rw 06/04 Deda Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. 

    Sementara korban selamat adalah sopir kendaraan Avanza nomor polisi (nopol) L 1932 DP bernama Sudirman (49) warga jalan Manggis Rt/Rw 01/02 Desa Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

    Dua korban bersama sopir ini merupakan pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

    Kepala Dishub Jombang, Hari Purnomo pun saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. 

    “Benar, pegawai di UPT Dinsos Provinsi di Pasuruan, Jawa Timur,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Jumat (31/1/2025). 

     Pasca kecelakaan tersebut, kedua korban yang tewas langsung dievakuasi dan dilarikan ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang sebelum akhirnya diantarkan ke pihak keluarga. 

    “Kami, di Dinsos Kabupaten Jombang juga ikut menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya,” katanya. 

    Sementara itu Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto menyebut jika mobil Avanza yang membawa dua korban tewas itu terlibat kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto dan hendak menuju ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

    Diketahui, tujuan ke Kabupaten Tulungagung adalah untuk mengikuti istigasah.

    “Mau istigasah di Tulungagung,” ungkapnya.

    “Mobil Avanza ini menabrak truk dari belakang.

    Dua orang tewas di lokasi kejadian.

    Satu orang duduk di posisi bagian depan dan satu orang lagi di belakang.

    Untuk truk saat ini masih kami dalami,” katanya. 
     
    Dua korban tewas juga sudah dievakuasi ke RSUD Jombang.

    Penyebab past kecelakaan kini masih didalami oleh pihak kepolisian. (*)

     

  • Mobil Bekas 7 Seater di Malang sedang Naik Daun, Banyak Diburu Jelang Ramadan dan Lebaran 2025

    Mobil Bekas 7 Seater di Malang sedang Naik Daun, Banyak Diburu Jelang Ramadan dan Lebaran 2025

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Mobil bekas seven seater kini sedang banyak dicari oleh konsumen menjelang bulan suci Ramadan dan Lebaran 2025.

    Tren penjualan mobil bekas diprediksi akan mengalami lonjakan drastis pada awal tahun ini.

    Bisa dilihat, dari sejumlah showroom mobil bekas di Malang Raya yang saat ini mulai kebanjiran permintaan mobil seven seater.

    Mulai dari Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Panther, Kijang hingga beragam mobil lainnya yang sejenis.

    Bisa dikatakan, mobil seven seater merupakan mobil yang diperuntukkan sebagai mobil keluarga.

    Selain mampu memuat banyak penumpang, juga andal di segala medan.

    Seperti di showroom mobil bekas Agung Abadi Motor yang berada di Jalan Raya Mondoroko 999 Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

    Pemilik showroom, Ilham mengatakan, permintaan konsumen saat ini cukup tinggi untuk mobil seven seater di harga Rp 100 juta ke bawah.

    Kebanyakan mobil yang dicari mulai tahun 2012 ke bawah, Toyota Avanza, Toyota Innova hingga mobil Kijang.

    “Akhir-akhir ini seven seater masih jadi primadona,” kata Ilham kepada Tribun Jatim Network pada Sabtu (1/2/2025).

    “Pokoknya yang harganya di bawah Rp 100 juta,” tambahnya.

    “Kalau yang harga di atas Rp 150 juta ini yang agak macet,” lanjutnya.

    Selain seven seater, mobil city car juga banyak dicari oleh konsumen.

    Seperti Honda Brio, Toyota Agya, Toyota Yaris hingga Karimun merupakan mobil city car yang masih menjadi primadona masyarakat.

    Hanya saja, pemilik mobil bekas untuk saat ini cukup kesulitan dalam mencari stok mobil bekas.

    Terutama untuk jenis seven seater maupun city car yang dicari oleh konsumen.

    “Memang stok kami masih banyak,” ujarnya.

    “Cuma kalau kami mau ambil cari stoknya cukup sulit,” tambahnya.

    “Lalu harganya juga tidak murah,” lanjutnya.

    “Bisa dikatakan mepetlah kalau saat ini,” ungkapnya.

    Penjualan mobil bekas pun untuk saat ini bisa dikatakan sedang kembang kempis.

    Diakui Ilham, dirinya sempat ngedrop ketika Pemilu dan Pilpres 2024 berlangsung.

    Dalam sebulan, dia hanya mampu menjual satu sampai dua unit mobil bekas saja.

    Namun menjelang akhir tahun, penjualan mobil bekas mengalami kenaikan.

    Dari semula satu unit saja yang terjual setiap bulannya, kini Ilham bisa menjual lima sampai tujuh mobil.

    “Pokoknya waktu November-Desember sampai saat ini mulai ada peningkatan,” ujarnya.

    “Mungkin sampai Lebaran nanti,” tambahnya.

    “Karena biasanya mau Lebaran ini banyak juga orang yang mencari mobil,” ujarnya.

    Tips Membeli Mobil Bekas

    Dalam mencari mobil bekas, konsumen tentu saja mencari mobil yang masih bagus dengan harga yang terjangkau.

    Spesifikasi tersebut tampaknya sudah umum, bagi konsumen yang ingin membeli mobil bekas.

    Sebagai pedagang mobil bekas, Ilham pun selalu menyarankan konsumen untuk membeli mobil berdasarkan kebutuhan.

    Setelah sesuai dengan kebutuhan, budget juga menjadi poin selanjutnya yang harus disiapkan oleh konsumen.

    “Kami selalu menggali konsumen yang disesuaikan dengan kebutuhannya,” ujarnya.

    “Karena di showroom kami, hampir semua jenis mobil ada,” tambahnya.

    “Tinggal disesuaikan kebutuhan dan budget,” ucapnya.

    Langkah selanjutnya, baru melihat sisi interior dan eksterior mobil.

    Dari sisi eksterior, calon konsumen wajib melihat kondisi cat mobil dari segala sisi.

    Kemudian interior mobil juga wajib dicek sebelum membeli.

    Menurut Ilham, biasanya mobil kalau interiornya bagus, mesin mobilnya juga pasti bagus dan terawat.

    Itu juga menjadi tips dirinya dalam membeli mobil sebelum dijualnya kembali.

    “Kalau di kami, kami selalu mengutamakan orisinil,” ujar pria yang sejak tahun 2004 ini bergelut di dunia mobil bekas.

    “Kami selalu mengecek mobil ini kondisinya bagaimana,” tambahnya.

    “Apakah pernah kecelakaan atau tidak,” lanjutnya.

    “Kalau bekas kecelakaan jelas kami tidak mau menerima,” ujarnya.

    “Bisa dikatakan mobil itu sudah cacat,” lanjutnya.

    “Berbeda kalau cuma lecet atau baret,” tambahnya.

    “Itu wajar karena namanya mobil bekas,” ungkapnya.

    Calon konsumen pun harus memiliki kejelian sebelum membeli mobil bekas.

    Edukasi kepada pembeli menjadi bagian yang diperhatikan oleh Agung Abadi Motor.

    Terutama untuk mobil bekas kecelakaan.

    “Cara pengecekannya pun mudah, tentu saja kami akan melihat catnya dulu,” ujarnya.

    “Lalu kami melihat rangka mesin dan juga kondisi mesinnya seperti apa,” tambahnya.

    “Biasanya kalau ada bekas kecelakaan berat itu terlihat jelas di bagian rangka mesin,” lanjutnya.

    “Kalau kecelakaan ringan gak sampai menyentuh bagian rangka mesin itu tidak menjadi masalah,” bebernya.

    Dari hal yang disampaikan di atas itulah, yang kemudian bisa menjadi pedoman calon konsumen untuk membeli mobil bekas.

    Semuanya nanti akan kembali kepada budget dan kebutuhan dari masing-masing konsumen.

    “Tentu saja orang beli mobil kan untuk dipakai jangka panjang,” ujarnya.

    “Mending tidak masalah beli mobil bekas, tapi harganya lebih mahal Rp 3-5 juta tapi ada jaminan,” lanjutnya.

    “Dari pada beli harga murah, tapi kondisinya gak sebanding ya percuma,” katanya.

    Pembelian mobil bekas di Agung Abadi Motor juga bisa dilakukan melalui tunai maupun kredit.

    Namun sejauh ini, pembelian mobil bekas di showroom-nya 90 persen dilakukan melalui transaksi tunai.

    Seandainya kredit pihaknya bekerja sama dengan beragam perusahaan finance.

    “Alhamdulillah sejauh ini di kami banyak yang tunai,” ujarnya.

    “Namun kalau konsumen mau kredit yang silakan,” tambahnya.

    “Kami sudah memberikan banyak gambaran perhitungan,” ujarnya.

    “Tinggal dicari saja finance yang sesuai dengan yang dimau konsumen,” tandasnya.

  • Reaksi Seskab Mayor Teddy usai Mobilnya Disetop Warga yang Anaknya sedang Sakit Hingga Kejang

    Reaksi Seskab Mayor Teddy usai Mobilnya Disetop Warga yang Anaknya sedang Sakit Hingga Kejang

    TRIBUNJATIM.COM – Reaksi Sekretaris Kabinet Presiden Prabowo, Mayor Teddy setelah membantu warga yang anaknya sedang sakit.

    Diketahui, warga tersebut adalah M Danil (30) warga Jalan Saleh Raja Kusuma Yudha, Kelurahan Sukarame 2, Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandar Lampung.

    Ia sampai nekat menyetop rombongan Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya di jalan tol ruas Cikampek, Senin (27/1/2025) pukul 20.00 WIB. 

    Hal itu dilakukan Danil karena sang putri, Adzkya Damelia Putri (1) sedang sakit dan butuh perawatan secepatnya.

     

    “Jadi saya memberanikan diri untuk menyetop pak polisi karena anak saya posisinya panas badannya hingga kejang. Setelah dilihat itu rupanya rombongan Mayor Teddy, saya tidak menyangka,” kata M Danil, ayah balita M Danil, saat diwawancarai Tribun Lampung, Sabtu (1/2/2025).

    Ia mengatakan, dirinya bersama sekeluarga berjumlah 6 orang dengan menggunakan Toyota Avanza silver perjalanan dari Bandung, Jawa Barat, hendak pulang ke Kota Bandar Lampung.

    Kemudian tanpa disengaja bertemu dengan rombongan Mayor Teddy saat berada di jalan tol saat perjalanan balik ke Bandar Lampung tersebut. 

    Danil mengatakan, pada saat itu posisinya sedang macet dan tidak bisa akses cepat sementara anaknya dengan panas yang tinggi hingga 40 drajat celsius. 

    Tapi beruntungnya ajudan Mayor Teddy, Bripda Andreas Julian memberikan jalan mulus untuk anaknya dibawa ke rumah sakit terdekat. 

    “Jadi pada saat itu saya memberanikan diri setop pak polisi dan kebetulan Pak Andreas Julian ini seorang polisi yang merupakan patwal dari Mayor Teddy. Saya setop dia dan bilang kalau anak saya kejang butuh cepat dibawa ke rumah sakit terdekat,” kata Danil. 

    Kemudian Polisi, Andreas Julian tersebut langsung berkomunikasi dengan pimpinannya dengan menggunakan handy talky (ht) kepada Mayor Teddy Indra Wijaya tersebut. 

    Setelah komunikasi lancar hingga akhirnya diperbolehkan Mayor Teddy diberikan akses mendapatkan pengawalan dari polisi ke RS Tebet.

    Mayor Teddy pada saat itu dengan melipatkan kedua tangannya memperlihatkannya kepadanya dari dalam mobil untuk mempersilahkan berangkat ke RS terdekat. 

    “Mayor Teddy sangat baik dan memperbolehkan kami menggunakan patwalnya motor besar yang dikendarai Pak Andreas Julian untuk mengawal kami ke RS dan sementara Mayor Teddy dengan sopirnya kembali melanjutkan perjalanannya tanpa pengawalan motor,” kata Danil. 

    Amelia Andriyani, istri Danil mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas kebaikan dari Mayor Teddy Indra Wijaya dan Andreas Julian pengawal seskab tersebut. 

    “Pada saat itu kami dari acara keluarga di Bandung dan kami istirahat di rest area Tol Cikampek, di situ anak saya pada malam itu seperti demam dan tiba-tiba anak saya kejang-kejang,” kata Amelia. 

    Karyawan PT Astav yang bergerak dibidang kopi ini mengatakan, suami pada saat itu beruntungnya sigap menaruh tangannya ke dalam mulut anaknya.

    “Pada saat itu anak saya lihat matanya melotot, ada masjid kami berhenti dan sadar 10 menit lalat pergi,” kata Amelia. 

    Pihaknya selain mendapatkan pengawalan ke RS terdekat hingga diantar ambulan sampai ke rumah di Bandar Lampung, pihaknya juga di transfer Rp 10 juta dari Mayor Teddy Indra Wijaya. 

    “Sudah pasti kami selain mendapatkan pengawalan hingga ke rumah, kami merawat senang, terima kasih dengan Mayor Teddy dan Pak Andreas,” kata Amelia.

    Harta kekayaan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya atau akrab disapa Mayor Teddy

    Diketahui Mayor Teddy telah melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). 

    Total kekayaan Mayor Teddy mencapai Rp 15,38 miliar.

    Jumlah itu berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total kekayaan Mayor Teddy mencapai Rp 15,38 miliar.

    Dari jumlah tersebut, Mayor Teddy memiliki tiga mobil senilai total Rp 1,33 miliar. Ketiga mobil tersebut adalah sebagai berikut:

    Toyota Jeep Land Cruiser HDTP tahun 2014 senilai Rp 800 juta.
    Toyota Fortuner tahun 2015 senilai Rp 350 juta.
    Honda CRV tahun 2010 senilai Rp 180 juta.
    Berdasarkan data yang dilaporkan pada 15 Januari 2025, kekayaan Mayor Teddy dirinci sebagai berikut:

    A. Tanah dan Bangunan: Rp 8,2 miliar

    Tanah dan bangunan seluas 578 m⊃2;/90 m⊃2; di Sragen, hibah dengan akta senilai Rp 600 juta.

    Tanah seluas 3.560 m⊃2; di Sragen, hibah dengan akta senilai Rp 1,325 miliar.

    Tanah seluas 2.586 m⊃2; di Minahasa, hibah dengan akta senilai Rp 975 juta.

    Tanah dan bangunan seluas 300 m⊃2;/300 m⊃2; di Bekasi, hibah dengan akta senilai Rp 3,5 miliar.

    Tanah dan bangunan seluas 300 m⊃2;/25 m⊃2; di Bekasi, hasil sendiri senilai Rp 1,8 miliar.

    B. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 1,33 miliar

    Seperti disebutkan sebelumnya, tiga mobil senilai total Rp1,33 miliar.

    C. Harta Bergerak Lainnya: Rp 4,68 miliar

    D. Kas dan Setara Kas: Rp 1,17 miliar

    E. Surat Berharga dan Harta Lainnya: Rp 0

    Lalu total kekayaan Mayor Teddy adalah Rp 15,38 miliar

    Dalam rincian itu tidak ada utang yang dilaporkan dalam LHKPN Mayor Teddy.

    Pelaporan LHKPN Pejabat Kabinet Prabowo-Gibran

    Dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (21/1/2025), Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, mengungkapkan bahwa dari total 124 menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih, 123 orang telah melaporkan LHKPN mereka. 

    Satu pejabat yang belum melaporkan adalah Tina Talisa, yang baru dilantik sebagai Staf Khusus Wakil Presiden pada 6 Desember 2024. Tenggat waktu pelaporan Tina adalah 31 Maret 2025.

    “Dari 124 orang ini, sudah dilantik 21 Oktober (2024). Makanya, jatuh temponya (melapor LHKPN) sekarang karena tiga bulan (batas akhir pelaporan). Nah, satu orang dilantik 6 Desember, jadi baru jatuh tempo 6 Desember plus tiga bulan,” jelas Pahala.

    Proses Verifikasi LHKPN

    Pahala juga menjelaskan bahwa laporan kekayaan pejabat sedang melalui tahap verifikasi. Hingga kini, data LHKPN dari 14 menteri sudah diunggah ke situs elhkpn.kpk.go.id, dan KPK menargetkan semua laporan akan terpublikasi dalam satu hingga dua minggu ke depan.

    “Sampai sekarang 14 dari 68 ini sudah tayang di e-announcement. Jadi, monggo dilihat,” tambahnya.

    Dengan rincian kekayaan seperti ini, Mayor Teddy termasuk dalam jajaran pejabat negara yang transparan dalam melaporkan asetnya, sesuai dengan kewajiban yang diatur oleh KPK.