Transportasi: Avanza

  • Satu Korban Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Alami Penurunan Kondisi, Terluka di Bagian Ini – Halaman all

    Satu Korban Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Alami Penurunan Kondisi, Terluka di Bagian Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus kecelakaan beruntun yang menewaskan 8 orang di Gerbang Tol Ciawi 2 Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025), masih menjadi sorotan.

    Selain menewaskan 8 orang, kecelakaan maut yang melibatkan 6 kendaraan ini juga menimbulkan 11 korban luka yang semuanya dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciawi Kabupaten Bogor.

    Berdasarkan informasi terbaru, 5 pasien dari 11 korban kecelakaan maut tersebut masih menjalani perawatan di RSUD Ciawi.

    Kelima korban tersebut adalah Dani Nursamsu, Sukanta, Bendi Wijaya, Wahyudin, dan balita bernama Ryujia Adriana.

    Direktur Utama RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty mengungkapkan bahwa secara umum kondisi para korban tersebut dalam keadaan stabil.

    Tetapi, satu korban atas nama Wahyudin mengalami penurunan kondisi akibat luka yang dialaminya pada sejumlah bagian.

    “Selain cedera kepala, Pak Wahyudin juga mengalami retak di tulang dadanya, jadi kondisi ini yang menyebabkan pasien sedikit sesak,” kata Fusia, Jumat (7/2/2025), dilansir dari TribunnewsBogor.com.

    Meski begitu, Fusia memastikan bahwa pasien tersebut kini dalam pemantauan secara ketat oleh dokter yang menanganinya.

    Fusia juga mengatakan bahwa para korban hingga kini tidak ada yang mendapatkan perawatan di ruangan intensif.

    “Bukan tidak mungkin apabila ada terjadi penurunan kondisi kita akan pindahkan ke ruangan intensif. Khususnya Pak Wahyudin ya, jadi mudah-mudahan juga segera recovery Pak Wahyudin dan pasien-pasien lainnya, sehingga bisa dipulangkan,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, telah terjadi kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2 pada hari Selasa sekitar pukul 23.30 WIB.

    Kecelakaan maut ini bermula saat truk bermuatan galon air mineral dengan nomor polisi B 9235 PYW yang dikendarai Bendi Wijaya (30) melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga karena mengalami gagal fungsi rem, truk tersebut langsung menabrak sejumlah mobil yang sedang bertransaksi di gerbang tol hingga hancur dan terbakar.

    Kecelakaan mengerikan ini melibatkan 6 kendaraan, antara lain:

    Truk B 9235 PYE (terbakar)
    Avanza B 1381 BEY 
    Inova B 2612 TRX
    Avanza terbakar
    Avanza terbakar
    Avanza F 1626 TZ

    Dari 19 korban yang timbul, 8 orang di antaranya meninggal dunia, sementara 11 korban lainnya terluka dan dilarikan ke RSUD Ciawi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul 5 Korban Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Masih di Rumah Sakit, Satu Pasien Alami Penurunan Kondisi

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani/Rahmat Hidayat)

  • Update Kondisi Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di GT Ciawi, Didampingi Istri yang Baru Lahiran – Halaman all

    Update Kondisi Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di GT Ciawi, Didampingi Istri yang Baru Lahiran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap kondisi terkini Bendi Wijaya (30), sopir truk galon air mineral yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

    Bendi yang mengalami cidera kepala dengan kategori sedang masih dirawat di Ruang Bougenville rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciawi.

    Direktur Utama RSUD Ciawi, dr Fusia Meidiawaty mengungkapkan bahwa kondisi Bendi berangsur membaik setelah dilakukan penanganan dibandingkan dengan hari pertama dirinya dilarikan ke rumah sakit.

    Namun, Bendi masih belum bisa berkomunikasi secara intens sehingga belum dapat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

    Meski demikian, Bendi yang merupakan saksi kunci dari kecelakaan maut inipun mendapat pengawasan ketat.

    Bahkan, urine Bendi telah dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memastikan kondisinya sebelum kecelakaan terjadi dan hasilnya tidak ada yang mencurigakan.

    “Jadi mulai dari pertama beliau dirawat sudah dalam penjagaan intens oleh pihak kepolisian ada juga bapak-bapak polisi yang tetap berjaga 24 jam di sekitar ruang rawatnya,” kata Fusia, Jumat (7/2/2025) dilansir dari TribunnewsBogor.com.

    Fusia juga menyebutkan bahwa Bendi saat ini didampingi oleh istrinya selama menjalani perawatan.

    Istri Bendi yang diketahui baru saja melahirkan tersebut telah berada di RSUD Ciawi sejak pertama korban menjalani perawatan.

    “Sejak pertama sudah ada istrinya yang mendampingi, kebetulan beliau juga memiliki anak yang baru lahir, sehingga sebenarnya kita prihatin juga dengan kondisi yang bersangkutan, hanya yang mendampingi sampai saat ini tetap istrinya,” tutur Fusia.

    Di sisi lain, Bendi kini terancam menjadi tersangka menyusul dinaikkannya status kasus kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 ini ke tahap penyidikan oleh polisi.

    “Iya (kuat menjadi tersangka). Saat ini sudah naik ke sidik,” kata Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Yudiono, Jumat.

    Selain sopir, polisi juga akan memeriksa sang pemilik truk.

    “Nanti kita mintai keterangan juga pemilik truknya ini,” sebutnya.

    Polisi juga telah memeriksa truk tersebut yang telah dievakuasi ke Unit Laka Lantas Ciawi.

    “Untuk hasilnya belum. Kita masih menunggu tim dari Dishub dan ATPM,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, 8 orang tewas dalam kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2 pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Kecelakaan maut ini bermula saat truk pengangkut galon air mineral dengan nomor polisi B 9235 PYW melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga karena mengalami gagal fungsi rem, truk yang dikendarai Bendi tersebut langsung menabrak sejumlah mobil yang sedang bertransaksi di gerbang tol.

    Kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi ini melibatkan 6 kendaraan, antara lain:

    Truk B 9235 PYE (terbakar)
    Avanza B 1381 BEY 
    Inova B 2612 TRX
    Avanza terbakar
    Avanza terbakar
    Avanza F 1626 TZ

    Dari 19 korban yang tercatat, 8 orang di antaranya meninggal dunia, sementara 11 korban lainnya terluka dan dilarikan ke RSUD Ciawi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Didampingi Istri yang Baru Lahiran, Sopir Truk Penyebab Kecelakaan GT Ciawi Bogor Dijaga Ketat di RS

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani/Rahmat Hidayat)

  • Status Kasus Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Naik ke Sidik, Sopir Truk Terancam Jadi Tersangka – Halaman all

    Status Kasus Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Naik ke Sidik, Sopir Truk Terancam Jadi Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam, telah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan.

    Dengan demikian, polisi akan menetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan beruntun enam kendaraan yang menewaskan delapan orang ini.

    Kecelakaan maut ini bermula sekitar pukul 23.30 WIB, saat truk pengangkut galon air mineral bernomor polisi B 9235 PYW melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga karena mengalami gagal fungsi rem, truk yang dikendarai oleh Bendi Wijaya (30) itu langsung menabrak sejumlah mobil yang sedang bertransaksi di gerbang tol.

    Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Yudiono, mengatakan Bendi akan segera menjalani pemeriksaan dan kemungkinan besar akan menjadi tersangka.

    “Iya (kuat menjadi tersangka). Saat ini sudah naik ke sidik,” kata Yudiono, Jumat (7/2/2025) dilansir dari TribunnewsBogor.com.

    Meski begitu, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti kejadian ini termasuk keterangan dari sopir.

    Mengingat, kondisi Bendi yang sampai saat ini masih masih belum dapat diajak berkomunikasi karena menjalani perawatan medis.

    “Sudah siuman. Tapi, belum bisa diajak komunikasi. Kalau sudah bisa diajak bicara kita langsung periksa,” ungkap Yudiono.

    Bukan hanya sopir, polisi juga akan memeriksa pemilik truk yang menabrak enam kendaraan tersebut.

    “Nanti kita mintai keterangan juga pemilik truknya ini,” sebutnya.

    Di sisi lain, polisi juga sudah memeriksa truk ini di Unit Laka Lantas Ciawi.

    “Untuk hasilnya belum. Kita masih menunggu tim dari Dishub dan ATPM,” ucapnya.

    Sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan maut ini.

    Sejumlah CCTV di tol tersebut mulai diperiksa oleh polisi. Bahkan, pemeriksaan CCTV ini dilakukan sampai empat kilometer sebelum lokasi kejadian atau di KM 45.

    Untuk lokasi kejadian sendiri yakni berada di KM 41.

    “Kemarin kita fokus di gerbang Ciawi 2, nanti kita akan mundur lagi melalui penelusuran CCTV dari Jasa Marga. Saat ini kita sampai ke KM 45,” kata Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Ruminio Ardano, di Unit Laka Lantas Ciawi, Kamis (6/2/2025).

    Setelah di KM 45, polisi pun akan memeriksa mulai dari kendaraan ini berangkat dan masuk ke Gerbang Tol Ciawi.

    “Bahwa kendaraan ini berangkat dari poolnya di wilayah Sukabumi. Nah ini kita lihat dari jam berapa dia dari sana berangkatnya, kemudian bagaimana tingkah laku pengemudi sepanjang perjalanan,” jelas Ruminio.

    Untuk diketahui, kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi ini melibatkan 6 kendaraan, antara lain:

    Truk B 9235 PYE (terbakar)
    Avanza B 1381 BEY 
    Inova B 2612 TRX
    Avanza terbakar
    Avanza terbakar
    Avanza F 1626 TZ

    Dari 19 korban, delapan orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan 11 korban lainnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciawi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Proses Hukum Kasus Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Bogor, Sopir Truk Aqua Belum Tersangka

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Inilah Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 7 Februari 2025

    Inilah Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 7 Februari 2025

    Inilah Daftar Motor dan Mobil yang Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU per 7 Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Pemerintah akan memberlakukan peraturan terbaru yang melarang penggunaan BBM Pertalite pada beberapa jenis kendaraan di SPBU di seluruh Indonesia.

    Kendaraan yang mencoba mengisi Pertalite di SPBU Pertamina akan ditolak langsung oleh petugas, dengan daftar kendaraan yang tidak diperbolehkan.

    Keputusan untuk melarang ini masih dalam proses pembahasan dan diharapkan segera diimplementasikan di seluruh wilayah nasional.

    Adapun tujuan dari pembatasan ini adalah untuk memastikan subsidi BBM dari pemerintah tepat sasaran.

    Peraturan ini merupakan bagian dari revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 mengenai Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

    Kendaraan yang akan dikenakan larangan penggunaan Pertalite mencakup mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400cc, serta motor dengan kapasitas mesin mulai dari 250cc.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa kriteria pembatasan pembelian BBM subsidi sudah ditetapkan, dengan mobil di atas 1.400cc dan motor mulai dari 250cc termasuk dalam daftar larangan penggunaan Pertalite.

    Berikut daftar motor yang dilarang isi Pertalite di SPBU Pertamina:

    – Yamaha XMAX

    – Yamaha TMAX

    – Yamaha MT25

    – Yamaha R25

    – Yamaha MT09

    – Yamaha MT07

    – Honda Forza

    – Honda CB650R

    – Honda X-ADV

    – Honda CBR250R

    – Honda CB500X

    – Honda CRF250 Rally

    – Honda CRF1100L Africa Twin

    – Honda CBR600RR

    – Honda CBR1000RR

    – Suzuki Gixxer250

    – Suzuki Hayabusa

    – Kawasaki Ninja ZX-25R

    – Kawasaki Ninja H2

    – Kawasaki KLX250

    – Kawasaki KX450

    – Kawasaki Ninja 250SL

    – Kawasaki Ninja 250

    – Kawasaki Vulcan

    – Kawasaki Versys 250

    – Kawasaki Versys 1000

    Berikut daftar mobil yang boleh pakai Pertalite setelah Perpres Disahkah

    Toyota

    Agya 1.197 cc

    Calya 1.197 cc

    Raize 998 cc dan 1.198 cc

    Avanza 1.329 cc

    Daihatsu

    Ayla 998 cc dan 1.197 cc

    Sigra 998 cc dan 1.197 cc

    Sirion 1.329 cc

    Rocky 998 cc dan 1.198 cc

    Xenia 1.329 cc

    Suzuki

    Ignis 1.197 cc

    S-Presso 998 cc

    Honda

    Brio 1.199 cc

    Kia

    Picanto 1.248 cc

    Seltos bensin 1.353 cc

    Rio 1.348 cc

    Wuling

    Formo S 1.206 cc

    Nissan

    Kicks e-Power 1.198 cc Magnite 999 cc

    Mercedes-Benz

    A-Class 1.332 cc

    CLA 1.332 cc

    GLA 200 1.332 cc

    GLB 1.332 cc

    DFSK

    Super Cab diesel 1.300 cc

    Peugeot

    2008 1.199 cc

    Volkswagen

    Tiguan 1.398 cc

    Polo 1.197 cc

    T-Cross 999 cc

    Tata

    Ace EX2 702 cc

    Renault

    Kiger 999 cc

    Kwid 999 cc

    Triber 999 cc

    Audi

    Q3 1.395 cc

    Jenis Kendaraan Dilarang Isi BBM Pertalite

    Khusus untuk mobil dengan kapasitas mesin 1400cc resmi dilarang isi BBM Pertalite setelah Perpres disahkan.

  • Status Kasus Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Naik ke Sidik, Sopir Truk Terancam Jadi Tersangka – Halaman all

    Periksa Truk Galon Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Ciawi, Polisi Jadikan Fungsi Rem sebagai Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi mulai melakukan pemeriksaan terhadap truk pengangkut galon air mineral yang diduga jadi pemicu kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

    Pemeriksaan kendaraan truk galon air mineral itu digelar di Unit Laka Lantas Ciawi pada Kamis (6/2/2025).

    Pengecekan dimulai dari sistem pengereman truk.

    “Kita melakukan Ramp Check pengecekan terhadap fungsi sistem pengereman (truk),” kata Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Ruminio Ardano, di Unit Laka Lantas Ciawi, Kamis, dilansir TribunnewsBogor.com.

    Hasil pengecekan fungsi rem tersebut nantinya akan dijadikan sebagai alat bukti kecelakaan beruntun yang menewaskan delapan orang ini.

    Selain di pengereman, semua bagian truk juga diperiksa.

    “Kita berusaha secepat mungkin melakukan pengecekan, karena butuh waktu dengan kondisi kendaraan yang sudah terbakar,” jelas Ruminio.

    “Kita mulai dari bagian yang masih utuh dulu, kemudian ke bagian yang lebih sulit,” sambungnya.

    Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.

    Tetapi, polisi masih kesulitan untuk memeriksa sopir truk yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.

    “Saat ini masih dalam kondisi dirawat, jadi belum bisa kita ambil keterangan. Semoga segera sembuh, sehingga kita bisa mengambil keterangannya. Itu juga salah satu saksi kunci,” terangnya.

    Polisi pun terus mengumpulkan barang bukti terkait kecelakaan maut ini.

    “Kita masih mengumpulkan bukti-bukti dulu. Semoga alat bukti ini cukup sehingga kita bisa menentukan tersangkanya,” tuturnya.

    Sopir Truk Jalani Tes Urine

    Meski belum mendapatkan keterangan dari sang sopir truk, polisi telah melakukan tes urine terhadapnya.

    Kasat Lantas Polresta Bogor, Kota Kompol Yudiono, mengungkapkan sopir truk bernama Bendi Wijaya (30) itu dikabarkan telah siuman, namun masih belum dapat dimintai keterangan.

    “Hari ini kami rencana untuk mendatangi sopir. Informasinya sopir sudah mulai siuman sejak kemarin.”

    “Sudah tersadar lah namun belum bisa dimintai keterangan pada kemarin. Pagi ini kami coba untuk datang lagi tim kami.”

    “Mudah-mudahan bisa dapat informasi dari sopir tersebut,” ujar Yudiono, Kamis.

    Yudiono menyebutkan keterangan sopir truk tersebut sangat dibutuhkan saat ini.

    “Karena itu penting sekali keterangan dari sopirnya. Penyebabnya dia sampai menabrak itu kenapa. Kita masih dalami terus,” paparnya.

    Sebelum diperiksa, sopir saat truk galon sudah menjalani tes urine guna mencari tahu apakah sang sopir mengendarai truk dalam kondisi di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau tidak.

    “Sudah kita lakukan. Hasilnya negatif,” sebutnya.

    “Kita sambil berjalan. Kita periksa apakah kendaraan ini apakah betul berkala dalam perawatannya. Apakah dalam muatannya melebihi atau tidak. Kita sambil berjalan,” imbuhnya.

    Adapun Yudiono belum dapat memastikan apakah kecelakaan maut ini disebabkan oleh rem blong atau bukan.

    “Jadi kita fokus dulu mendapat keterangan dari sopir dulu yang menjadi bahan kita selanjutnya. Tapi, kita sudah penyidikan saat ini,” tegasnya.

    Sebagaimana diketahui, telah terjadi kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam.

    Kecelakaan maut ini berawal dari truk pengangkut galon air mineral dengan nomor polisi B 9235 PYW melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga karena mengalami gagal rem, truk kemudian menabrak sejumlah kendaraan yang sedang bertransaksi di gerbang tol.

    Kecelakaan beruntun ini melibatkan 6 kendaraan antara lain:

    Truk B 9235 PYE (terbakar) 
    Avanza B 1381 BEY 
    Inova B 2612 TRX
    Avanza terbakar
    Avanza terbakar
    Avanza F 1626 TZ

    Dari 19 korban, delapan orang di antaranya meninggal dunia, sementara 11 korban lainnya terluka dan dilarikan ke RSUD Ciawi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Truk Galon Pemicu Kecelakaan Maut GT Ciawi Bogor Dicek Polisi, Kondisi Fungsi Pengereman Jadi Bukti

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Dugaan Korupsi Dana BOS, Kejari Ponorogo Tunggu Hasil Perhitungan Ahli

    Dugaan Korupsi Dana BOS, Kejari Ponorogo Tunggu Hasil Perhitungan Ahli

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Memasuki 2025 dan belum kunjung ada penetapan tersangka, kasus dugaan penyalahgunaan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo masih terus bergulir. Saat ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo, yang menangani kasus tersebut, sedang menunggu hasil penghitungan kerugian keuangan negara dari ahli sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

    Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo, Agung Riyadi, menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa mengintervensi proses penghitungan tersebut. Sehingga pihaknya tetap dengan sabar menunggu hasil tersebut.

    “Kami masih menunggu hasil perhitungan dari ahli. Itu bukan ranah kami, jadi harus mengikuti prosedur yang ada,” kata Agung, Kamis (6/2/2025).

    Sejauh ini, sebanyak 24 saksi telah dimintai keterangan, mulai dari internal sekolah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Candindik) wilayah Ponorogo-Magetan, hingga Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur. Bahkan, beberapa saksi harus menjalani pemeriksaan lebih dari dua kali.

    “Ada keterangan yang perlu ditambahkan, sehingga saksi yang sama bisa diperiksa lebih dari dua kali,” terang Agung.

    Ia menegaskan bahwa tim penyidik Kejari Ponorogo terus berupaya menyelesaikan kasus ini secepatnya. Sebab, publik tentu menantikan hasil akhir dari proses hukum yang saat ini tengah berjalan.

    “Kami berusaha menuntaskan perkara ini dengan profesional, tanpa ada yang ditutup-tutupi,” tegasnya.

    Sementara itu, barang bukti yang telah diamankan dalam kasus ini masih tetap sama. Tercatat ada 11 unit bus serta tiga kendaraan roda empat, yakni satu Mitsubishi Pajero dan dua Toyota Avanza.

    Sebagian bus kini dititipkan di gudang penyimpanan barang bukti milik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur di Mojokerto. Sementara tiga lainnya masih terparkir di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Ponorogo. [end/beq]

  • Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi: Ada Kakak Beradik Ingin Berangkat Kerja, Istrinya Lagi Hamil – Halaman all

    Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi: Ada Kakak Beradik Ingin Berangkat Kerja, Istrinya Lagi Hamil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Korban tewas kecelamaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/2/2025), delapan orang.

    Dari korban tewas tersebut, dua di antaranya merupakan kaka beradik yakni Asep Fardila dan Supardi, warga Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

    “Kakaknya Asep Fardila, adiknya Azis Supardi, mereka mau berangkat kerja ke Tangerang,” ujar Lukman, kerabat korban yang menjemput kepulangan jenazah di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor, dikutip dari TribunnewsBogor, Kamis (6/2/2025).

    Lukman menjelaskan, Asep Fardila meninggalkan seorang istri yang sedang mengandung anak ketiga.

    Bahkan salah satu alasan Asep Fardila begitu bersemangat untuk pergi bekerja ke Tangerang sebagai buruh karena ingin menyiapkan biaya persalinan.

    “Istrinya Asep Fardila lagi ngandung 8 bulan, satu kampung sama saya. Katanya mau berangkat soalnya istri mau lahiran,” ungkapnya.

    Lukman mengaku masih ingat betul pertemuan terakhirnya dengan korban sebelum berangkat menggunakan kendaraan travel bersama korban tewas empat lainnya.

    Ia mengatakan melihat dengan mata kepalanya sendiri saat kedua korban menaiki kendaraan Toyota Avanza yang dikemudikan oleh Budiman yang juga tewas dalam insiden ini.

    “Berangkatnya sekitar jam 2 siang. Sempet ngobrol dulu bertiga nungguin travel dateng, sampe naik mobil pun saya tau, bajunya, pakaiannya,” ucapnya. (Muamarrudin Irfani/TribunnewsBogor)

     

     

  • Suami Jadi Biang Kerok Kecelakaan Maut Ciawi, Istri Sopir Truk Bendi Wijaya Muncul Minta Doa – Halaman all

    Suami Jadi Biang Kerok Kecelakaan Maut Ciawi, Istri Sopir Truk Bendi Wijaya Muncul Minta Doa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Bendi Wijaya menjadi biang kerok kecelakaan maut di Gerbang Tol 2 Ciawi Bogor setelah truk galon air mineral yang ia kemudikan menyeruduk 6 mobil.

    Atas kecelakaan Selasa (4/2/2025) tengah malam itu, sebanyak 8 orang tewas dan 11 orang mengalami luka.

    Dari 8 korban tewas itu, 6 berhasil diidentifikasi dan langsung dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan sementara dua korban belum teridentifikasi karena luka bakar 100 persen.

    Update terakhir 11 korban luka, 6 masih dirawat di RSUD Ciawi dan 5 diperbolehkan pulang.

    Terkini istri sopir truk Bendi Wijaya akhirnya buka suara.

    Sang istri meminta doa bagi semuanya, termasuk suaminya Bendi Wijaya.

     

    Bendi Wijaya diketahui pria kelahiran 1994.

    Dia tinggal di Kampung Bangkong Reang RT. 04/07m Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

    Bendi Wijaya merupakan sopir truk galon air mineral bernomor polisi B 9235 PYE.

    Dilihat dari media sosialnya, Bendi pernah gagal dalam berumah tangga.

    Ia kemudian menikah lagi dengan wanita bernama Anggi pada tahun 2022 lalu.

    Dari pernikahannya, Bendi dan Anggi telah dikaruni satu orang anak yang lahir akhir tahun 2024 lalu.

     

    Anggi istri Bendi Wijaya pun buka suara soal kondisi suaminya pasca-kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi KM 41, Kota Bogor.

    Ia bahkan meminta sesuatu untuk suaminya, Bendi Wijaya.

    “Minta doanya aja ya buat semuanya,” tulis Anggi di TikTok.

     

    Kondisi Bendi Wijaya Belum Bisa Diajak Komunikasi

    Akibat kecelakaan maut di Ciawi, Bendi Wijaya mengalami luka pada sejumlah bagian tubuh.

    Mulai dari luka lecet, lebam dan memar pada bagian kepala.

    Bendi Wijaya kini dirawat di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

    HABIS TERBAKAR – Bangkai kendaraan yang terbakar dalam kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi kini berada di Kantor PJR Ciawi. Kecelakaan maut yang terjadi Selasa malam (4/2/2025) menewaskan setidaknya 8 orang. (TribunnewsBogor/Soewidia Henaldi)

    Direktur RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty menerangkan Bendi Wijaya sopir truk Aqua sudah menjalani pemeriksaan CT Scan.

    Kini kondisi Bendi masih belum bisa diajak komunikasi.

    “Tidak sadar, tapi tidak koma,” jelasnya.

     

    Bendi Wijaya Sopir Truk Galon Air Mineral Hobi Bikin Konten di Medsos, Rekam Video Sambil Nyetir

    Sopir truk tronton pengangkut galon air mineral yang menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ternyata cukup aktif di media sosial(medsos). 

    Bandi Wijaya sang sopir kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06.

    Warga Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu kerap membuat video suasana jalan saat sedang mengemudikan truk galon. 

    Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata.

    Selain itu Bandi Wijaya juga sempat memposting rekaman CCTV truk pengangkut galon air mineral sebelum menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor. 

    Truk yang dikemudikan Bandi terekam CCTV di pabrik.

    “Kena CCTV pabrik,” tulis dalam keterangan postingan Bandi di TikTok, dikutip Rabu(5/2/2025).

    KECELAKAAN GT CIAWI – Tangkapan layar video amatir dari warga terkait kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (4/2/2025) malam. Sopir truk pengangkut air mineral yang menghantam kendaraan lain masih menjalani perawatan instensif di RSUD Ciawi. (Tribunnews.com/HO)

    Sampai dengan saat ini polisi belum dapat menyimpulkan penyebab truk pengangkut galon air mineral yang dikendarai Bandi Wijaya bisa menyeruduk kendaraan lain di Gerbang Tol Ciawi Bogor pada pukul 23.30 WIB. Dugaan sementara, truk tersebut mengalami rem blong.

    Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Ruminio Ardano mengatakan bakal melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) guna menyelidiki kelayakan dari truk yang diduga menjadi biang kerok kecelakaan di Ciawi Bogor, Jawa Barat.

    “Kami akan melibatkan stakeholder terkait. Dari Dishub terkait nanti bagaimana uji kelayakan jalan,” katanya.

    Menurutnya ada tujuh kendaraan yang terlibat kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor, Jawa Barat.

    Menurutnya di antara kendaraan tersebut juga ada yang terbakar.

    “Sigra, Avanza dan tronton,” katanya.

    Sedangkan kini kondisi Bandi Wijaya masih belum sadarkan diri di RSUD Ciawi Bogor.

    Bandi mengalami lecet serta luka di bagian pinggang dan cedera parah pada kepala. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)

    SOPIR TRUK HOBI BIKIN KONTEN – Sopir truk tronton pengangkut galon air mineral yang menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat ternyata cukup aktif di media sosial(medsos). Bandi Wijaya sang sopir kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06. Warga Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat itu kerap membuat video suasana jalan saat sedang mengemudikan truk. Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata. Selain itu Bandi Wijaya juga sempat memposting rekaman CCTV truk pengangkut galon air mineral sebelum menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor. Truk yang dikemudikan Bandi terekam CCTV di pabrik. (Kolase TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi dan TikTok @bandiwijaya06)

  • Rem Truk Blong, Kendaraan Lain Hancur dan Terbakar

    Rem Truk Blong, Kendaraan Lain Hancur dan Terbakar

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa malam, 4 Februari 2025, menjadi sorotan publik. Peristiwa tragis ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.

    Kronologi Kejadian

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan beruntun ini bermula saat sebuah truk tronton melaju kencang dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga mengalami rem blong, truk tersebut menabrak sejumlah kendaraan yang sedang antre di gerbang tol. Tabrakan beruntun pun tak terhindarkan, mengakibatkan beberapa kendaraan terbakar.

    “Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol) tiga kendaraan hancur terbakar, tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dikutip Pikiran-Rakyat.com dari antara.

    Penyebab Kecelakaan

    Dugaan sementara, penyebab kecelakaan ini adalah rem blong pada truk tronton. Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.

    Kendaraan yang Terlibat

    Beberapa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini antara lain:

    – Kendaraan Truck Tronton No. Pol.: B-9235-PYW.

    – Kendaraan Toyota Putih No. Pol.: XXXX (terbakar)

    – Kendaraan Daihatsu Sigra No. Pol.: XXXX (terbakar)

    – Kendaraan Toyota Avanza No. Pol.: XXXX

    – Kendaraan Toyota Innova Reborn No. Pol.: B-2612-TRX

    – Kendaraan Honda Jazz No. Pol.: F-1143-AK

    – Kendaraan Daihatsu Xenia No. Pol.: B-1381-BFY

    Tangkap layar kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor pada Senin malam, 4 Februari 2025.

    Dampak Kecelakaan

    Kecelakaan ini menimbulkan dampak yang sangat besar, baik bagi korban maupun masyarakat sekitar. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain:

    – Delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

    “Yang meninggal dunia delapan dan luka-luka 11, terakhir barusan,” kata Kombes Eko Prasetyo, Rabu dini hari.

    – Kerusakan kendaraan yang cukup parah mengakibatkan kerugian materi yang besar bagi para korban.

    – Kecelakaan ini menyebabkan kemacetan panjang di sekitar lokasi kejadian.

    Korban Jiwa dan Luka-luka

    Kecelakaan ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sebelas orang lainnya mengalami luka-luka. Korban luka-luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk mendapatkan perawatan intensif. Identitas para korban masih dalam proses pendataan.

    11 Identitas Korban Luka-luka

    Diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, berikut ini identitas korban luka-luka dalam kecelakaan beruntut di gerbang tol Ciawi 2:

    1. Bendi Wijaya: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 6 Maret 1994. Beralamat di Kp. Bangkong Reang RT 04/07, Ds. Benda, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi. Pekerjaannya adalah buruh harian lepas. Mengalami luka lecet, lebam, dan memar di kepala.

    2. Dani Nursamsu: Laki-laki, berusia 45 tahun. Beralamat di Perumahan Bukit Asri Ciomas Indah Blok E4 No. 27 Rt 03/13, Kel. Pagelaran, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka lecet di pipi kanan, lebam dan memar di mata kanan, serta patah lengan kanan.

    3. Ari Nurharom: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 16 Juni 1995. Beralamat di Ds. Warung Kiara, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka sobek di kepala bagian belakang sebelah kiri.

    4. Sukanta: Laki-laki, lahir di Bogor pada 8 April 1971. Beralamat di Ds. Warung Kiara, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka sobek di kepala bagian belakang sebelah kiri.

    Tangkap layar kecelakaan di gerbang Tol Ciawi Bogor pada Senin, 4 Februari 2025 malam WIB

    5. Wahyudin: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 21 Maret 1964. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 05/07, Ds. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Pekerjaannya adalah buruh harian lepas. Mengalami luka sobek di dagu dan pipi sebelah kiri.

    6. Nurdin Ahyani: Laki-laki. Beralamat di Kp. Katulampa Rt 01/09, Kel. Katulampa, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor. Bekerja sebagai Security di Jasa Marga. Mengalami luka lebam dan memar di dada.

    7. Yogi Satrio: Laki-laki, lahir di Padang pada 26 Juni 1999. Beralamat di Jln. Simpang Empat Rt 01/01, Kel. Air Pecah, Kec. Koto Tengah, Kota Padang. Mengalami luka lebam dan memar di dada dan pinggang.

    8. Yosep Irawan: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 1 Maret 1984. Beralamat di Kp. Babakan Kiara Rt 02/03, Ds. Sukajaya, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka memar dan lebam di dada.

    9. Dasep Naseh: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 10 April 1985. Beralamat di Kp. Ciaul Selaawi Rt 27/08, Ds. Sudajaya Girang, Kec. Sukabumi, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai wiraswasta. Mengalami luka lecet di kening sebelah kiri dan bibir atas, serta memar di dada.

    10. Sugiarti: Perempuan, lahir di Jepara pada 4 September 1976. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 06/07, Kel. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala bagian atas serta lecet di kedua tangan dan kaki.

    11. Ryujia Adriana: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 21 Juni 2022. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 06/07, Kel. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala.

    Ciri-Ciri 8 Korban Meninggal Dunia

    Adapun identitas korban meninggal dunia masih dalam penyelidikan, namun 5 korban pria dan 1 wanita memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    – Pria berusia sekitar 40-50 tahun, rambut hitam lurus pendek, mengenakan kaus hitam dan celana panjang coklat.

    – Pria berusia 50-60 tahun, rambut ikal putih, mengenakan kaus merah dan celana jeans.

    – Pria berusia 30-40 tahun, rambut hitam lurus pendek, mengenakan baju coklat dan celana hitam.

    Petugas menangani lokasi kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025).

    – Pria berusia 25-35 tahun, rambut ikal hitam pendek, mengenakan kaus kuning dibalut sweater hitam dan celana abu-abu.

    – Pria berusia 40-50 tahun, rambut ikal pendek, mengenakan kemeja hijau tua bergaris putih.

    – Wanita berusia 20-30 tahun, mengenakan baju hitam putih kotak-kotak.

    Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini berdasarkan data yang tersedia pada saat penulisan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi: Ada Kakak Beradik Ingin Berangkat Kerja, Istrinya Lagi Hamil – Halaman all

    Kondisi Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Ciawi: Pinggang dan Kepala Terluka, Belum Sadar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bendi Wijaya, sopir truk pengangkut galon Aqua, selamat dari kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025).

    Bendi Wijaya merupakan warga Kampung Bangkong Reang RT 04/07, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

    Ia mengendarai truk yang mengangkut galon Aqua bernomor polisi B 9235 PYE.

    Truk pengangkut galon Aqua yang dikendarai Bendi Wijaya terbakar hingga hangus keseluruhan pada bagian kabin.

    “Terbakar bagian kepala (truk)” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Rabu (5/2/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    Lantas, bagaimana kondisi Bendi saat ini?

    Bendi Wijaya mengalami luka pada bagian pinggang dan kepala.

    Kemudian, tidak ada luka bakar pada tubuh Bendi Wijaya.

    “Sampai saat ini belum sadar,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan.

    Sementara itu, Bendi juga masih belum bisa diajak berkomunikasi.

    “Tidak sadar penuh, tapi juga tidak koma,” kata Direktur RSUD Ciawi, Fusia Meidiawaty.

    Ciri-Ciri Korban Tewas

    Bendi Wijaya menabrak 5 kendaraan pada Selasa (4/2/2025) pukul 23.30 WIB.

    Sebanyak 8 orang tewas dan 11 orang mengalami luka ringan dan berat.

    Dua di antara korban tewas telah teridentifikasi berkat kartu identitas yang ditemukan di lokasi kejadian, sedangkan enam lainnya belum diketahui.

    “Kita belum bisa (memastikan), karena hanya menemukan KTP dari temen-temen di dalam kantung jenazah itu, belum tentu KTP dia,” ujar Kabid Dokkes Polda Jawa Barat, Kombes Pol Dr Nariyana, Rabu (5/2/2025), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Untuk membuktikan hal tersebut, kata dia, perlu dilakukan verifikasi data dengan bantuan tim Inafis untuk mencocokkan DNA melalui sidik jari maupun gigi.

    Meski begitu, temuan identitas tersebut dapat mempermudah proses identifikasi korban.

    “Tapi itu sangat membantu, artinya kemungkinan besar dia jadi korban,” jelasnya.

    Adapun dua dari delapan korban tewas dalam kejadian ini mengalami luka bakar.

    Hal itu pun selaras dengan adanya dua dari tiga kendaraan yang hangus terbakar dalam insiden ini.

    “Jadi kan korban 8, kebetulan KTP dan SIM itu malah bukan di yang luka bakar, tapi di jenazah yang masih bisa dikenali,” kata Nariyana.

    Selain korban tewas, 11 orang lainnya mengalami luka-luka dalam kejadian ini dan identitasnya telah diketahui.

    Lima di antaranya telah dipulangkan karena hanya mengalami luka ringan, sedangkan sisanya masih menjalani perawatan di RSUD Ciawi.

    “Luka bakar ada dua, kemudian kondisi yang lain ya luka robek dan sebagainya, patah ada, tapi syukur sidik jarinya masih bisa kita identifikasi jadi rekan Inafis sangat membantu,” kata Nariyana.

    KECELAKAAN TOL CIAWI – Suasana mencekam terjadi sesaat usai kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Selasa (4/2/2025) malam. Petugas minta tolong dan ucap istigfar. (kolase/tangkap layar Tiktok)

    Berdasarkan data yang dihimpun, berikut ciri-ciri dari korban tewas dalam insiden ini:

    1. Mr. X jenis kelamin laki-laki, usia sekitar 40-50 tahun. Ciri-ciri: menggunakan kaos hitam, celana panjang coklat, rambut lurus hitam pendek.

    2. Mr. X jenis kelamin laki-laki, usia sekitar 50-60 tahun. Ciri-ciri: menggunakan kaos merah, celana panjang jenis jeans warna biru, Rambut ikal putih sedikit panjang seleher.

    3. Mrs. X jenis kelamin perempuan usia sekitar 20-30 tahun. Ciri-ciri: Menggunakan baju lengan panjang hitam kotak kotak besar dengan warna kotak putih.

    4. Mr. X jenis kelamin laki-laki, usia sekitar 30-40 tahun. Ciri-ciri menggunakan baju coklat panjang, celana panjang warna hitam rambut lurus hitam pendek.

    5. Mr. X jenis kelamin Laki-laki usia sekitar 25-35 tahun. Ciri-ciri: menggunakan baju kaos kuning dan sweater warna hitam, Celana Panjang jenis jeans warna biru, Rambut ikal hitam pendek.

    6. Mr. X jenis kelamin laki-laki, usia sekitar 40-50 tahun. Ciri-ciri: menggunakan baju kemeja berwarna biru navy garis putih horizontal, rambut ikal hitam pendek.

    7. Mr. X jenis kelamin laki-laki: hangus terbakar

    8. Mr. X jenis kelamin laki-laki: hangus terbakar.

    Polri Buka Posko DVI

    Sementara itu, Polri membuka Posko Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi, Bogor pasca kecelakaan yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Selasa (4/2/2025).

    Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan posko DVI guna keperluan identifikasi korban.

    “Pasca kecelakaan Polri sudah membuka Posko DVI untuk menjalankan proses ante mortem untuk keperluan identifikasi korban.”

    “Lokasinya ada di depan Kamar Jenazah RSUD Ciawi,” ungkapnya, Rabu (5/2/2024).

    Saat ini, pihak RSUD telah membuka call center respons cepat untuk merespons pencarian informasi bagi masyarakat yang mungkin menjadi keluarga korban. 

    “Masyarakat yang ingin mencari informasi bisa mendatangi Posko kami di RSUD Ciawi,” jelas dia.

    Sebelumnya, Kepala Korlantas Polri Brigjen Agus Suryo mengatakan kecelakaan beruntun terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. 

    Ketika itu truk yang mengangkut galon air mineral hendak memasuki Gerbang Tol menuju arah Jakarta.

    Setibanya di lokasi, truk yang dikemudikan oleh BW (31) tidak dapat dikendalikan sehingga sempat oleng ke kanan dan ke kiri. 

    Truk tronton tersebut kemudian menabrak enam kendaraan yang ada di depannya. 

    Tiga kendaraan di antaranya terbakar akibat benturan keras.

    “Ada di antaranya Avanza, sedan. Ada tiga kendaraan yang terbakar. Truk hanya kepalanya yang terbakar,” kata Agus.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Misteri Cara Sopir Aqua Lolos dari Api Saat Kecelakaan Maut di Ciawi Bogor, Tidak Alami Luka Bakar

    (Tribunnews.com/Nuryanti/Reynas Abdila) (TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi/Muamarrudin Irfani)

    Berita lain terkait Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi