Transportasi: Ambulans

  • Sempat Hilang di Gunung Manglayang, Survivor Asal Rancaekek Berhasil Ditemukan Tim SAR

    Sempat Hilang di Gunung Manglayang, Survivor Asal Rancaekek Berhasil Ditemukan Tim SAR

    JABAR EKSPRES – Seorang survivor yang dikabarkan hilang tersesat di Gunung Manglayang wilayah Kampung Ciloa, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang akhirnya berhasil ditemukan.

    Ketika dikonfirmasi, Humas Kantor SAR Bandung, Seni Wulandari membenarkan, seorang survivor alias Wendi Ibnu Al Farizi (23), warga Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang sempat hilang telah berhasil ditemukan.

    “Sekitar pukul 18.00 WIB survivor atas nama wendy (23) ditemukan dalam keadaan selamat,” katanya, Kamis (20/2).

    “Saat ditemukan, survivor tengah berjalan menuju posko pendakian, dengan koordinat penemuan 6°52’48.26″S 107°45’22.37″E,” tutup Seni.

    Sementara itu, menurut laporan Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono menuturkan, setelah ditemukan survivor langsung ditangani Tim SAR Gabungan.

    BACA JUGA: Seorang Pria Diduga Tersesat di Gunung Manglayang Sumedang, Tim Rescue Kantor SAR Bandung Lakukan Pencarian

    “Kita tangani langsung dengan mengganti pakaian survivor yang basah serta dilakukan pengecekan kesehatan,” tuturnya.

    Fatmono menjelaskan, setelah diganti pakaian, survivor alias Wendi langsung dievakuasi atau diantarkan ke rumah yang bersangkutan, tepatnya di daerah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.

    “Dengan telah ditemukannya survivor maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing-masing,” jelasnya.

    Disampaikan Fatmono, sebelumnya Tim SAR Gabungan telah melakukan upaya pencarian hingga pukul 16.30 WIB, dengan penyisiran di sekitar puncak bayangan serta pencarian udara menggunakan UAV Thermal atau drone.

    “Adapun unsur SAR yang terlibat antara lain Basarnas,Kantor SAR Bandung, SAR Brimob Polda Jabar, BPBD Kab. Sumedang, Satpol PP, Polsek setempat, Koramil setempat, SAR Unpad,” bebernya.

    BACA JUGA: Pencarian Pria Hilang di Gunung Manglayang Masih Berlangsung, Survivor  Belum Ditemukan

    “Kemudian Riksa Bumi, Kompas Smanja, Mahatva Unpad, Little Ambulance, Jungle Ghost, BC Barubeureum dan PA Bandung Raya,” pungkas Fatmono. (Bas)

  • Mahasiswa hingga ibu-ibu ikut ramaikan aksi unjuk rasa di Patung Kuda

    Mahasiswa hingga ibu-ibu ikut ramaikan aksi unjuk rasa di Patung Kuda

    Jakarta (ANTARA) – Kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, relawan, masyarakat sipil hingga kaum ibu-ibu tampak ikut meramaikan aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis sore.

    Sejak pukul 15.00 WIB, rombongan mahasiswa terus menerus datang memenuhi kawasan Patung Kuda. Massa aksi berasal dari berbagai kalangan, yang didominasi oleh mahasiswa dari berbagai daerah di antaranya UNJ, UI, IPB, Universitas Bung Hatta, STEI SEBI dan Politeknik Negeri Media Kreatif dan Pers Mahasiswa.

    Peserta aksi beramai-ramai mengangkat spanduk berbunyi ” Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan, #IndonesiaGelap”, “Negara Hemat Rakyat Tamat” dan bendera-bendera dengan logo himpunan dan kampus masing-masing.

    Tidak hanya mahasiswa, kelompok relawan yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Penggugat yang didirikan oleh perempuan paruh baya juga turut hadir dalam aksi ini.

    Ada pula organisasi simpatisan Anies Baswedan, HumAnies Project yang berbasis di X, hadir membawa kurang lebih 100 dus air mineral dan 300 porsi makanan. Bantuan konsumsi ini datang dari hasil donasi dari warganet di sosial media dan diletakkan di sudut jalanan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

    Tak hanya bantuan logistik, HumAnies juga membahu menyediakan fasilitas seperti tenaga medis, ambulans dan bantuan biaya pengobatan apabila terjadi gesekan fisik.

    Selain itu, ada pula masyarakat yang tidak tergabung dalam aliansi dan organisasi turut serta dalam kegiatan aksi unjuk rasa tersebut. Beberapa relawan ibu-ibu bahkan datang membawa serta konsumsi gratis untuk dibagikan kepada peserta aksi.

    Mahasiswa dari berbagai kampus melakukan aksi unjuk rasa Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025) sore. ANTARA/Yamsyina Hawnan

    Salah satu orator yang tengah berorasi menyampaikan bahwa aksi kali ini melibatkan sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai kampus dan wilayah.

    Aksi ini kembali dilaksanakan karena ketidakpuasan masyarakat dari hasil aksi pada Senin (17/2) karena tidak ada perwakilan dari pemerintah yang turun menemui mahasiswa.

    Para mahasiswa merasa suara mereka tidak terdengar sehingga mencetuskan aksi lanjutan.

    “Apabila tuntutan-tuntutan kami tidak didengar, apabila pemerintah tidak berani menemui kami, maka kami tidak akan bergeser sampai menang!” ujar salah satu orator.

    Mahasiswa kembali menyuarakan kritik dan tuntutan terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Mereka meminta agar kebijakan efisiensi anggaran dikaji ulang bahkan dihentikan sama sekali.

    Hingga Kamis petang, masyarakat dan mahasiswa masih menunggu adanya respon dari pemerintah sambil berulang kali menyampaikan orasi.

    “Kita lihat petani, nelayan, masyarakat, dosen dan mahasiswa, yang terdampak kebijakan ambisius yang mengorbankan program-program lain demi efisiensi. Kita tidak akan mundur, sampai kita menang!!” teriak salah seorang orator dari mobil komando.

    Para peserta aksi juga telah mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan tindakan pemukulan mundur secara paksa. Mereka menegaskan akan tetap melanjutkan orasi hingga tuntutan mereka didengar oleh pemerintah.

    Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Siap Efisiensi Anggaran, Dedi Mulyadi: Studi Banding Puluhan Tahun Tak Hasilkan Apa Pun

    Siap Efisiensi Anggaran, Dedi Mulyadi: Studi Banding Puluhan Tahun Tak Hasilkan Apa Pun

    Siap Efisiensi Anggaran, Dedi Mulyadi: Studi Banding Puluhan Tahun Tak Hasilkan Apa Pun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan, seminar dan studi banding yang dilakukan selama puluhan tahun tidak menghasilkan apa pun kecuali surat pertanggungjawaban (SPJ) keuangan.
    Hal ini dikatakannya menanggapi efisiensi yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Ia mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalani instruksi tersebut tanpa ada pengorbanan yang berat.
    “Oh, enggak ada pengorbanan (yang berarti). Yang berkorban yang biasa jalan-jalan ke luar negeri, enggak usah. Yang biasa piknik dengan berbau studi banding, enggak usah. Yang biasa seminar-seminar, enggak usah. Itu saja,” kata Dedi Mulyadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
    “Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Jawa Barat, karena kegiatan seperti itu berpuluh-puluh tahun tidak menghasilkan apa pun kecuali SPJ,” imbuh Dedi.
    Dedi menuturkan, efisiensi sejatinya bukan berarti pemotongan anggaran, melainkan mengalihkan belanja yang tidak penting menjadi belanja yang penting.
    Pemprov, kata dia, sudah mengalihkan sejumlah belanja yang hura-hura menjadi kegiatan positif yang berimbas kepada masyarakat.
    Pengelolaan keuangan pemda itu dilakukan dengan tim transisi yang terdiri dari 11 orang.
    “Dari penghitungan pembiayaan anggaran, kami mendapatkan anggaran yang diubah dari belanja tidak penting menjadi penting. Per tadi malam itu bisa mencapai Rp 5,5 triliun. Dan kita bisa mencapai Rp 6 triliun dalam waktu dua hari ke depan,” tutur dia.
    Dari anggaran yang direalokasi, lanjut Dedi, pemda bisa menganggarkan dana pembangunan ruang kelas baru untuk SMA di Jawa Barat, dari angka Rp 60 miliar menjadi Rp 1,2 triliun untuk 3.333 ruang kelas.
    Lalu, membangun sekolah baru dan membebaskan tanah untuk pembangunan sekolah di Jawa Barat dalam dua tahun ke depan.
    Kemudian, menambah belanja infrastruktur jalan dari Rp 600 miliar menjadi Rp 2,4 triliun.
    Menurutnya, investasi di Jawa Barat tidak mungkin berkembang jika infrastrukturnya tak memadai.
    “Kemudian, kami juga mengubah belanja listrik untuk warga miskin, yaitu membuat satuan sambungan untuk warga miskin karena di Jawa Barat hampir 200.000 rakyatnya tak punya listrik. Anggarannya dari Rp 20 miliar akan berubah menjadi Rp 350 miliar,” tutur Dedi.
    Tak cuma itu, ia bakal menggunakan anggaran pemda untuk merenovasi 40-50 juta rumah warga miskin.
    Belanja renovasi ini bertambah dari Rp 20 miliar menjadi sekitar Rp 120 miliar.
    Selanjutnya, membangun rumah sakit, Puskesmas, dan Puskesmas pembantu baru.
    “Menyiapkan mobil-mobil ambulans, kita ingin belanja sekitar 200 unit di daerah terpencil, sehingga mereka bisa melayani warga terpencil dan menyiapkan dokternya serta kelengkapan alat di mobil tersebut,” tandas Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanpa Mobil Dinas! Begini Cara Dedi Mulyadi Realokasi Rp6 Triliun, Sektor Ini Jadi Prioritas Pemprov Jabar

    Tanpa Mobil Dinas! Begini Cara Dedi Mulyadi Realokasi Rp6 Triliun, Sektor Ini Jadi Prioritas Pemprov Jabar

    PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan mengurangi kualitas pelayanan publik. Pemangkasan hanya dilakukan pada kegiatan yang dianggap kurang produktif, seperti perjalanan luar negeri, studi banding, dan seminar-seminar.

    “Selama ini, efisiensi dipahami sebagai potong anggaran. Di Jawa Barat, efisiensi itu mengalihkan belanja yang tidak penting jadi belanja penting,” katanya di Kompleks Instana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025.

    Selain itu sebagai bentuk penghematan, ia memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan mobil dinas gubernur.

    Dalam waktu satu bulan sebelum resmi dilantik, Dedi dan tim transisi Pemprov Jabar yang terdiri dari 11 pejabat eselon 1 dan 2 berhasil merealokasi anggaran hingga Rp5,5 triliun. Jumlah ini diproyeksikan meningkat menjadi Rp6 triliun dalam dua hari mendatang.

    Sektor Prioritas yang Tambah Anggaran

    Efisiensi anggaran ini akan difokuskan pada berbagai sektor prioritas. Dalam bidang pendidikan, anggaran pembangunan ruang kelas SMA yang semula hanya Rp60 miliar meningkat drastis menjadi Rp1,2 triliun. Dengan anggaran ini, pemerintah menargetkan pembangunan 3.333 ruang kelas baru, sekolah baru, serta pembebasan lahan untuk pembangunan sekolah dalam dua tahun ke depan.

    Di sektor infrastruktur, anggaran pembangunan jalan mengalami lonjakan signifikan dari Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun.

    “Investasi tidak mungkin berkembang jika infrastrukturnya tidak memadai,” tandasnya.

    Selain itu, sektor energi juga menjadi perhatian utama. Anggaran penyambungan listrik bagi warga miskin meningkat dari Rp20 miliar menjadi Rp350 miliar. Hal ini dilakukan karena masih ada hampir 200 ribu warga Jawa Barat yang belum memiliki akses listrik.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga mengalokasikan dana untuk renovasi rumah warga miskin, dengan nilai bantuan sebesar Rp40-60 juta per unit. Anggaran untuk program ini melonjak dari Rp20 miliar menjadi Rp120 miliar.

    Dalam bidang kesehatan, Pemprov Jabar akan membangun rumah sakit dan puskesmas baru, menyiapkan 200 unit ambulans untuk daerah terpencil, serta melengkapi fasilitas dan tenaga medis guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

    Sektor yang Alami Pemangkasan Anggaran

    Efisiensi yang diterapkan Dedi tidak hanya berfokus pada alokasi anggaran ulang, tetapi juga penghapusan pengeluaran yang dianggap tidak masuk akal. Sebagai contoh, anggaran untuk ruang kelas baru yang hanya Rp60 miliar berbanding jauh dengan pengadaan alat telekomunikasi sekolah yang mencapai Rp730 miliar.

    Ia juga menghapus anggaran baju dinas gubernur senilai Rp150 juta, memangkas anggaran perjalanan dinas dari Rp1,8 miliar menjadi Rp700 juta, serta menghilangkan anggaran kunjungan luar negeri yang sebelumnya mencapai Rp1,5 miliar.

    Dengan pendekatan ini, belanja untuk pesta dan kegiatan seremonial yang tidak esensial dikurangi dan dialihkan ke program-program yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah Jadi Berkah Buat Suzuki

    Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah Jadi Berkah Buat Suzuki

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi berkah tersendiri buat Suzuki. Penjualan kendaraan fleet Suzuki pun jadi ikut terkerek.

    Kendaraan fleet memang menjadi salah satu andalan Suzuki di pasar otomotif Indonesia. Head of Fleet Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Aliftia Rizki Annisa, mengatakan sangat beruntung diberi kepercayaan untuk fokus pada penjualan kendaraan fleet. Soalnya meski secara keseluruhan penjualan tengah menurun, namun kendaraan fleet masih diminati.

    “Kondisi penjualan retail itu lagi nggak stabil, secara otomatis pembelian secara korporasi itu langsung wow (meningkat-Red), karena lebih stabil. Bahkan pada 2024 Suzuki mengukir rekor sepanjang sejarah, konsumen fleet Suzuki ikut kontribusi mencapai 21 persen dari total penjualan retail kami. Dan pada November 2024, penjualan kendaraan fleet kami mengambil pasar kendaraan Suzuki hingga 35 persen, hampir nyaris 800 unit hanya di bulan November 2024,” ujar wanita yang kerap disapa Ica tersebut.

    Ica menambahkan konsumen Fleet Suzuki masih akan terus tumbuh, berkat beberapa program pemerintah Indonesia. Seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “MBG ini kan lagi rame, karena akan ada 5.000 dapur, 1 dapur itu harus punya dua mobil, berarti membutuhkan 10.000 mobil untuk low pikap. Dan untuk segmen ini hanya ada beberapa brand saja. Kemarin kami dipanggil, kami ditanya bisa menyediakan berapa unit, bisa berkontribusi berapa banyak, semuanya kita ditanya,” cerita Ica.

    “Saat ini sedang berjalan MBG, base 1, base 2, dan tahun ini akan ada base 3. Itu membutuhkan kendaraan sekitar 1.800-2.000 unit, dan saat kami dipanggil, kami sudah menyiapkan 600 unit. Karena kita sudah ditanya, kami siap berapa unit, dan kita akan suport,” Ica menambahkan.

    Suzuki Mulai Serius Garap Pasar Fleet. Foto: Dok. M Luthfi AndikaMenjual Kendaraan untuk Fleet Itu Lebih Menantang

    Dalam kesempatan yang sama Ica juga menyampaikan menjual kendaraan fleet lebih menantang dibandingkan dengan menjual kendaraan retail lainnya.

    “Lebih menantang menjual kendaraan untuk fleet, karena kan kalau retail itu, orang ada uang langsung SPK dan membelinya. Kalau di fleet itu harus ada pendekatan dulu, terkadang ditolak, terkadang di terima, jadi gak semua berjalan mulus. Misalnya planningnya akan berjalan di bulan Oktober akan ada pengadaan, ternyata karena lain hal dan birokrasi baru terealisasi bulan Desember, sedangkan kita sudah blok ratusan unit,” ucap Ica.

    “Selain itu kami juga menerima komplain direct atau komplain langsung. Kalau retail kan ada dealer mereka akan langsung ke sana, karena mereka kenalnya kan langsung ke kita atau salesnya langsung,” Ica menambahkan.

    Sebagai catatan, sepanjang tahun 2024, penjualan Fleet Suzuki hampir mencapai 15.000 unit, dimana angka tersebut berkontribusi 21% terhadap total Retail Sales Suzuki sepanjang tahun 2024.

    Secara lebih mendetil, New Carry mendominasi dengan porsi terbesar mencapai 46%, diikuti oleh APV sebesar 19%. Sementara itu, di segmen mobil penumpang, New XL7 memimpin dengan dominasi 15%, disusul oleh All New Ertiga yang berkontribusi sebesar 13%.

    Penjualan Fleet ini sangat diminati oleh pelaku usaha dan pengusaha di Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek yang menjadi kontributor utama dengan porsi 41%. Selain itu, permintaan juga tinggi di berbagai daerah lain seperti Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Jawa Tengah. Nah pada ajang IIMS 2025 kali, Suzuki menyediakan Corner Fleet, di mana setiap pengusaha atau perusahaan bisa melakukan pemesanan kendaraan untuk perusahaan.

    “Saat ini sudah ada beberapa pengusaha yang melakukan pemesanan kendaraan untuk Fleet di IIMS 2025,” Ica menambahkan.

    Saat ini PT Suzuki Indomobil Sales telah bekerjasama dengan 7 Karoseri, diantaranya:

    1. CV Sarana Motor

    2. PT Anugerah Karya Indonesia

    3. PT Cakra Kejora Mandiri

    4. PT Ambulance Pintar Indonesia

    5. CV Bankun Usaha Mandiri

    6. PT Tresna Sukses Mandiri

    7. PT Anugerah Karya Mandiri

    (lth/dry)

  • Jaksa Agung Minta Pemprov Jambi Siapkan Ambulans Perairan

    Jaksa Agung Minta Pemprov Jambi Siapkan Ambulans Perairan

    Rumah Sakit Umum Adhyaksa yang dibangun di Seberang Kota Jambi atau tepatnya di bantaran Sungai Batanghari ini merupakan rumah sakit ke-empat yang dibangun Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Ground beraking atau peletakan batu pertama pembangunan dilakukan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin. 

    Novel Arsyad selaku Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk sebagai pelaksana proyek pembangunan dalam laporannya mengatakan bahwa kontrak pembangunan RS Adhyaksa di Jambi bernilai Rp255,5 miliar.

    RS Adhyaksa itu dibangun di atas lahan seluas 28.500 meter persegi dengan bangunan utama lima lantai. Di lokasi itu juga akan dibangun sejumlah bangunan utilitas lainnya.

    Dalam kontrak, kata Novel, pembangunan RS Adhyaksa tersebut akan menghabiskan waktu selama 10 bulan. Namun diminta oleh jaksa agung agar dipercepat menjadi 7-8 bulan. “Kami akan mencobakan,” kata Novel.

    Sementara itu untuk pengadaan alat kesehatan (alkes) sebagai penunjang operasional RS dianggarkan sebesar Rp127,8 miliar. Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar menyebut bahwa pembangunan RS Adhyaksa ini dianggarkan melalui dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2025.

    Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengatakan bahwa RS Adhyaksa Jambi ini merupakan RS Adhyaksa ke-empat yang dibangun di berbagai kota di Indonesia.

    “Pertama di Jakarta, lalu di Banten luasnya 18 hektar, lalu di Mojokerto luasnya 64 hektar dan sekarang di Jambi ada 2,4 hektar. Tapi jangan lihat soal luas lahannya, tapi lokasinya strategis,” katanya.

    RS Adhyaksa diharapkan bisa melayani masyarakat di bantaran Sungai Batanghari. “Saya berharap rumah sakit ini nanti tetap menjadi rumah sakit tipe C saja. Kenapa? karena tipe C itu bisa BPJS. Kalau tipe B itu kan adalah rumah sakit rujukan,” kata Burhanuddin. 

    Pembangunan RS itu kata Burhanuddin, bukan semata-mata berbicara soal pendapatan. Namun keberadaan rumah sakit ini lebih kepada pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

    “Pada dasarnya RS ini adalah RS umum yang diperuntukkan bagi masyarakat. Pengelolaannya nanti kalau bisa bekerja sama dengan yang di sini. Mungkin bisa bekerjasama dengan unja yang ada fakultas kedokterannya, karena kami juga membutuhkan dokter spesialis,” demikian Jaksa Agung ST Burhanuddin. 

  • Kronologis kecelakaan maut di perlintasan KA Pondok Jati, berawal dari kemacetan

    Kronologis kecelakaan maut di perlintasan KA Pondok Jati, berawal dari kemacetan

    Jakarta (ANTARA) – Kecelakaan di perlintasan kereta api (KA) Stasiun Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu malam terjadi akibat kendaraan korban sedang terjebak kemacetan.

    Penjaga perlintasan KA Stasiun Pondok Jati, Septi Anggraini menyebut, awalnya ada satu motor yang tetap memaksa maju sehingga mobil di belakangnya tak bisa berjalan dan terjebak.

    “Satu motor enggak mau mundur, malah mau maksain maju, lalu mobil pribadi enggak bisa maju karena kejebak motor di depannya. Pas maju dikit mobil ini (pick up) langsung kena,” kata dia saat ditemui di lokasi, Rabu.

    Dia menyebut saat itu pintu perlintasan KA Pondok Jati sudah dalam kondisi tertutup. Namun, mobil berada di tengah perlintasan KA saat kereta akan melintas.

    “Ditutup, enggak ada yang kasih lewat tapi kondisinya kendaraan sudah di tengah-tengah pas mau nyebrang pas ada kereta. Palang sudah ketutup, kereta sudah masuk,” ucap dia.

    Menurut pengakuan Septi, kereta sudah diberikan tanda bendera merah oleh penjaga setempat. Namun, kereta tetap melaju hingga akhirnya memakan korban.

    “Kereta sudah dikasih tahu yang jaga dikasih bendera merah, tapi enggak berhenti. Langsung nabrak pick up. Cuma dikira enggak ada korban, ternyata ada yang nyelip satu. Sama satu anak bapak itu masuk ke kolong lokomotif, satu meninggal, bapaknya masih hidup,” jelas Septi.

    Mobil yang tertabrak di perlintasan kereta api (KA) Stasiun Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (19/2/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Korban langsung dievakuasi ke Stasiun Pondok Jati sambil menunggu mobil ambulans.

    Kondisi di sekitaran perlintasan KA terus ramai warga dan pengendara. Terlihat ada mobil Gulkarmat Jakarta yang siaga di sekitaran perlintasan dan petugas PMI.

    Sebelumnya diberitakan seorang pria berinisial E (15) ditemukan tewas tertabrak kereta di perlintasan kereta api (KA) Stasiun Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu malam.

    Korban merupakan penumpang motor yang terjebak kemacetan di perlintasan KA Pondok Jati berinisial E (15) yang diketahui merupakan siswa salah satu SMP di Jakarta Timur.

    “Jadi saya dari Kramat Asem dari ujung terus menyeberang lewat jembatan ini nah terus ada mobil, nah mobil itu enggak bisa maju,” kata Kevin saat ditemui di lokasi, Rabu.

    “Karena tertahan, motor semua masuk dari kanan udah diklakson tetap enggak maju-maju ya akhirnya tertabrak. Bapak sempat maju ke depan, saya juga ke depan,” lanjut Kevin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Pembunuhan Wanita Hamil di Kabupaten Bandung, Pelaku Kesal Korban Tolak Aborsi – Halaman all

    Kronologi Pembunuhan Wanita Hamil di Kabupaten Bandung, Pelaku Kesal Korban Tolak Aborsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita hamil di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berinisial NA (26), tewas ditusuk pada Sabtu (16/2/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

    Jasad korban ditemukan warga di dalam rumah kontrakan pada pukul 18.30 WIB.

    Pelaku bernama Alif Febriansyah (27) sempat bersembunyi di sebuah konter dan ditangkap warga untuk diserahkan ke kepolisian.

    Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, mengatakan tiga warga yang menemukan jasad korban yakni D, R, dan I.

    Pelaku sempat mengajak R mencari mobil ambulans usai melancarkan aksinya.

    R curiga dengan permintaan pelaku lantaran sempat mendengar suara cekcok di kontrakan korban.

    Kemudian, R mengajak D dan I masuk ke rumah kontrakan untuk memastikan kondisi korban.

    “Benar setelah dicek, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Saat itu juga dicek oleh Pak RT,” ungkapnya, Rabu (19/2/2025).

    Ia menambahkan motif pembunuhan yakni pelaku kesal korban menolak melakukan aborsi.

    “Sebelumnya, pelaku pernah meminta korban untuk mengugurkan kandungan. Namun, korban menolak. Sehingga pada hari Sabtu (16/2) itu, pelaku kesal dan melakukan pembunuhan,” bebernya.

    Diketahui, pelaku dan korban telah menjalin hubungan selama dua tahun.

    Mereka tinggal bersama di kontrakan tanpa ikatan pernikahan.

    Korban ditikam saat usia kehamilannya empat bulan.

    “Iya (pelaku dan korban tinggal bersama). Pelaku melakukan (pembuhuhan) dalam keadaan sadar (tidak mabuk),” tukasnya.

    Pengakuan Pelaku

    Alif Febriansyah dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Bandung pada Rabu (19/2/2025).

    Alif mengaku kesal lantaran permintaan untuk aborsi ditolak korban dan merencanakan pembunuhan.

    “Awalnya, kita (pelaku dan korban) diskusi (aborsi) dulu. Tapi dia tidak mau menggugurkan, akhirnya saya timbul untuk membunuh dia.”

    “Lalu pas hari kejadian, saya cek-cok. Saya (masih) tahan dulu. Lalu dia ada kata-kata yang menjelaskan orang tua saya. Akhirnya saat lakukan itu (pembunuhan),” ucapnya, Rabu, dikutip dari TribunJabar.id.

    Tersangka menjelaskan pisau yang digunakan untuk menikam korban diambil dari dapur.

    “Saya tahu disana (dapur) ada tempat penyimpanannya (pisau). Saya spontan ambil pisau itu (untuk bunuh Niki),” imbuhnya.

    Hasil autopsi jenazah menunjukkan ada 25 luka tusukan dari leher, punggung hingga lengan.

    Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat pasal 340 KUHPidana dengan ancaman mati atau seumur hidup.

    Korban Baru 3 Bulan Sewa Rumah

    NA merupakan penghuni rumah kontrakan yang baru disewa tiga bulan lalu.

    Jasadnya ditemukan di dalam rumah kontrakan pada Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

    Ketua RT setempat, Risyanto, menjelaskan tetangga korban sempat mendengar cekcok antara NA dan pelaku.

    Setelah rumah kontrakan dibuka, jasad korban ditemukan dalam kondisi tertutup selimut.

    “Waktu ditemukan itu sudah berlumuran darah, darahnya sudah kering, terus jasadnya ditutupin selimut,” terangnya.

    Ia menjelaskan korban berasal dari Cikalong Wetan, Bandung Barat dan telah melapor sebagai pendatang.

    “Korban sempat melapor ke saya, setor KTP saja,” lanjutnya.

    Namun, korban tak melapor tinggal bersama laki-laki di rumah kontrakan.

    “Nah, katanya nikah siri, tapi belum laporan ke RT. Jadi kalau yang saya tahu statusnya belum nikah,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jasad Perempuan yang ditemukan Warga di Sukamenak Diduga Korban Pembunuhan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)

  • Viral Jambret Brutal di Tangsel, Beraksi di Siang Hari, Incar Emak-emak, Satu Orang Meninggal Dunia – Halaman all

    Viral Jambret Brutal di Tangsel, Beraksi di Siang Hari, Incar Emak-emak, Satu Orang Meninggal Dunia – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Aksi pencurian dengan kekerasan (curas) akhir-akhir ini meresahkan warga Tangerang Selatan (Tangsel). Tiga kasus penjambretan terjadi dalam waktu berdekatan.

    Bahkan, aksi jambret di Tangerang Selatan (Tangsel) ini viral di media sosial. 

    Warga geram dan menyebarkan potongan cctv terduga pelaku penjambretan.

    Besar harapan masyarakat, usai diviralkan aksi jambret ini segera dihentikan, pelakunya ditangkap.

    Apalagi, salah satu korbannya, ibu-ibu insial WSA tewas diduga menjadi korban penjambretan.

     

    Tiga penjambretan di Tangsel dalam sehari

    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq membenrkan tiga aksi penjambretan yang terjadi dalam sehari, pada Sabtu (15/2/2025). 

    “Iya ada 3 penjambretan dalam sehari,”

    Kasus penjambretan pertama terjadi di perbatasan Ciputat dan Pamulang pada pukul 08.30 WIB.

    Peristiwa ini tepatnya terjadi di Jalan Maruga Raya, Serua, Ciputat, Tangsel. 

    Korban inisial WSA meninggal akibat aksi penjambretan tersebut.

    Ilustrasi jambret (Tribun Pekanbaru)

    Kemudian, hanya 30 menit setelahnya,  tepatnya sekitar pukul 09.00 WIB, aksi penjambretan juga terjadi di Jalan Serua Raya.

    Korbannya perempuan dijambret di depan Masjid Nurul Falah, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel. Korban seorang wanita berinisial SGS, warga Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.

    Lalu peristiwa ketiga pada pukul 15.40 WIB, aksi penjambretan terjadi di Villa Dago Tol, Serua, Kecamatan Ciputat, Tangsel. 

    Menurut Bambang, polisi langsung bertindak dengan melakukan mapping dan perburuan pelaku. 

    “Kami mapping..doakan agar segera terungkap ya

     

     

    Incar tas emak-emak yang kendarai sepeda motor

    Jambret ini melakukan aksinya dengan brutal mengincar korbannya.

    Emak-emak yang kendarai roda dua menjadi sasaran jambret di Tangsel. 

    Jambret mengincar tas yang dibawa emak-emak saat mengendarai sepeda motor. 

    Nekadnya lagi, aksi ini dilakukan pelaku jambret saat siang hari dan kondisi jalan sedang ramai. 

    Seperti pengakaun salah seorang korban, NF kepada Tribunnews.com. 

    “Ini kondisi jalan juga sedang ramai. Tidak malam hari, jambret itu tiba-tiba rebut tas saya siang jelang sore Sabtu kemarin,” kata NF.

    NF mengatakan jambret merebut tasnya dengan sangat cepat saat ia sedang menuju salah satu rumah temannya di komplek perumahan tersebut.

    “Jambret tiba-tiba mepet motor lalu dengan cepat ambil tas saya,” tutur NF.

    Akibat aksi ini menurut NF, ponsel dan sejumlah uang  juga identitas diri dan surat-surat penting  di dalam dompet raib.

     

    Satu korban meninggal, Polda Metro Jaya buru pelaku 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

    Jambret di Tangsel rupanya hingga membuat korban meninggal menjadi perhatian dari Polda Metro Jaya. 

    Seorang pemotor wanita berinisial WSA tewas secara tragis setelah terjatuh akibat dipepet pelaku jambret di Tangerang Selatan.

    Peristiwa memilukan itu terjadi di depan Sekolah Waskito, Jalan Raya Pamulang, Kelurahan Serua, Ciputat, Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 08.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, korban jatuh dari motor setelah pelaku menarik tasnya dengan paksa.

    “Korban terjatuh dari motor dan kepalanya diduga membentur aspal,” ujar Ade Ary, Minggu (16/2/2025).

    WSA saat itu tengah dalam perjalanan pulang mengendarai sepeda motor.

    Saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba seorang penjambret datang dari arah belakang dan memepet korban, berusaha merampas tasnya.

    Akibat tarikan kuat dari pelaku, korban kehilangan keseimbangan dan jatuh ke aspal dengan keras.

    Nahas, kepalanya terbentur dan mengalami pendarahan hebat.

    Korban yang tergeletak di tepi jalan dalam kondisi tidak bergerak sempat membuat warga sekitar panik.

    Tak lama berselang, keluarganya tiba di lokasi dan menunggu ambulans untuk mengevakuasi jenazah.

    Namun, ambulans yang dinantikan tak kunjung datang.

    JAMBRET DI TANGSEL- Viral seorang ibu insial WSA tewas diduga menjadi korban penjambretan di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. (HO/Istimewa)

    Polisi kumpulkan CCTV

    Polisi masih menyelidiki kasus ini dan memburu pelaku yang tega merenggut nyawa korban. 

    Video yang viral di jagat maya tampak korban terjatuh dan kepalanya terbentur keras ke jalan.

    Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq membenarkan korban tewas di lokasi kejadian.

    “Benar sedang dilakukan penyelidikan,” katanya kepada wartawan Minggu (15/2/2025).

    Peristiwa itu terjadi Sabtu (15/2/2025) pukul 08.00 pagi di Jalan Raya Marungga, Keluarahan Serua.

    “Korban ini kan meninggal dan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter puskesmas saat ini kami masih melakukan proses penyelidikan ilmiah, apakah perempuan ini korban dari lakalantas ataukah kejahatan,” imbuhnya.

    Pihak kepolisian masih mengumpulkan CCTV guna memastikan apakah korban tindak pidana penjambretan atau bukan.

     

    Jenazah korban diangkut dengan mobil bak terbuka

    Melihat kondisi yang semakin mendesak, warga berinisiatif menghentikan sebuah mobil bak terbuka yang melintas.

    Dengan bantuan mobil tersebut, jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka.

    “Pihak keluarga meminta bantuan agar jenazah bisa segera diantar ke rumah.

    Korban mengalami luka parah di kepala serta lecet di tangan dan kaki hingga akhirnya meninggal dunia,” jelas Ade Ary.

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/ Reynas Abdila/TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Detik-Detik Kepanikan Penumpang Delta Airlines saat Pesawat Terbalik

    Detik-Detik Kepanikan Penumpang Delta Airlines saat Pesawat Terbalik

    CNBC Indonesia

    News

    Foto News

    Foto Internasional

    Reuters, AP, CNBC Indonesia

    19 February 2025 04:30

    Kepanikan penumpang pesawat Delta Airlines yang berlari keluar dari kabin pesawat yang terbalik di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada pada Senin (17/2/2025). (@eggxit via Reuters)

    Badan pesawat tergelincir dan terbalik saat mendarat dan mengakibatkan 18 orang terluka, termasuk tiga orang kritis. (@eggxit via Reuters)

    Seluruh penumpang yang mengalami luka segera dibawa ke rumah sakit dengan helikopter maupun ambulans. (@eggxit via Reuters)

    Pesawat mengalami kecelakaan saat mendarat di landasan pacu sekitar pukul 14.45 siang waktu setempat. (@eggxit via Reuters)

    Menurut badan cuaca Environment Canada, angin kencang bertiup dari arah barat dengan kecepatan sekitar 29 mil per jam dan embusan hingga 38 mil per jam pada saat kecelakaan terjadi. (@eggxit via Reuters)

    Menurut badan cuaca Environment Canada, angin kencang bertiup dari arah barat dengan kecepatan sekitar 29 mil per jam dan embusan hingga 38 mil per jam pada saat kecelakaan terjadi. (Teresa Barbieri/The Canadian Press via AP)

    `;
    });

    let elem = document.querySelector(“#samsung”);

    elem.innerHTML = elem.innerHTML + html;
    }
    })
    .catch(function (err) {
    // There was an error
    console.warn(“Something went wrong.”, err);
    });
    }

    (function () {
    // panggil fungsi fetch Data G20
    // pastikan memanggil fungsi fetch dengan nama yg sudah didefine di atas
    fetchData20();
    })();