Transportasi: Ambulans

  • 2 Bus Penuh Turis Tabrakan di Barcelona, 51 Orang Terluka

    2 Bus Penuh Turis Tabrakan di Barcelona, 51 Orang Terluka

    Jakarta

    Dua bus yang penuh dengan turis bertabrakan di jalan yang ramai di kota Barcelona, Spanyol. Akibatnya, sedikitnya 51 orang terluka, empat di antaranya dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak di bawah umur.

    Dalam kecelakaan bus yang terjadi pada Senin (3/3) waktu setempat tersebut, satu bus tengah berhenti dan sedang menjemput penumpang di Avinguda Diagonal, salah satu jalan terlebar dan terpenting di Barcelona, ketika bus lainnya menabraknya dari belakang, kata wakil wali kota Albert Batlle kepada wartawan di lokasi kecelakaan.

    “Ada empat orang yang terluka kritis, termasuk seorang anak di bawah umur, dan tiga orang yang lukanya tidak terlalu serius. Sisanya menderita luka-luka yang tidak terlalu serius dan sedang dirawat di berbagai rumah sakit di Barcelona,” tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/3/2025).

    Satu bus membawa sekelompok turis yang tiba dengan kapal pesiar dan sedang mengunjungi basilika Sagrada Familia yang ikonik di Barcelona, sementara bus lainnya mengangkut sekelompok mahasiswa Italia yang tinggal di kota terdekat, kata Batlle.

    Penyebab kecelakaan sedang diselidiki.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Saat kejadian, hujan deras mengguyur Barcelona dan sebagian besar wilayah Spanyol, sehingga lalu lintas di Barcelona macet pada hari pembukaan Mobile World Congress (MWC), pameran teknologi nirkabel terbesar di dunia yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 100.000 pengunjung.

    Keempat pasien yang mengalami luka kritis termasuk seorang pejalan kaki yang berada di area tersebut, serta seorang penumpang berusia 17 tahun dari salah satu bus, kata Clara Canela, juru bicara layanan darurat di wilayah Catalonia.

    Sebanyak 19 ambulans dikirim ke lokasi kejadian.

  • Pilunya Perjuangan Ibu Hamil di Polman, Ditandu 20 Km ke Puskesmas

    Pilunya Perjuangan Ibu Hamil di Polman, Ditandu 20 Km ke Puskesmas

    Polewali Mandar, Beritasatu.com – Seorang ibu hamil bernama Kurnia (21), warga Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, terpaksa ditandu sejauh 20 kilometer menuju puskesmas terdekat. Pasalnya akses jalan menuju puskesmas rusak parah, sehingga ambulans tidak dapat menjangkau desa tersebut.

    Menggunakan kursi plastik yang diikatkan kepada bambu, warga bergotong royong membawa Kurnia dari Pustu Suppungan di Desa Ratte menuju mobil ambulans yang menunggu di Desa Taramanu Tua. Perjalanan dimulai sekitar pukul 08.00 Wita dan harus melewati jalanan terjal dan sungai.

    Selama perjalanan, warga beberapa kali berhenti untuk beristirahat dan memastikan kondisi Kurnia tetap stabil. Akibat jarak yang jauh dan medan sulit, warga terpaksa berbuka puasa di tengah hutan. Mereka baru tiba di lokasi tujuan sekitar pukul 22.00 Wita.

    Setibanya di puskesmas, Kurnia langsung dirujuk ke Rumah Sakit Pratama Wonomulyo untuk menjalani operasi sesar.

    Kepala Desa Ratte Habri mengungkapkan, kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Warga yang sakit atau hendak melahirkan sering kali harus ditandu ke puskesmas karena buruknya akses jalan di wilayah tersebut.

    “Untuk para pemangku kebijakan di Kabupaten Polewali Mandar, hari ini kami kembali terpaksa menandu pasien bernama Kurnia sejauh 20 kilometer ke puskesmas terdekat,” kata Habri, Selasa (4/3/2025).

    Ia berharap pemerintah segera memberikan perhatian khusus terhadap kondisi infrastruktur di Desa Ratte.

    “Kami atas nama pemerintah desa dan masyarakat Ratte sangat berharap ada solusi terhadap kondisi jalan yang rusak parah ini,” kata Habri yang prihatin masih ada ibu hamil yang harus ditandu sejauh 20 km di Polman.

  • 9
                    
                        Selamat Jalan Elsa Laksono, Dokter Gigi Pendaki yang Berpulang di Carstensz
                        Megapolitan

    9 Selamat Jalan Elsa Laksono, Dokter Gigi Pendaki yang Berpulang di Carstensz Megapolitan

    Selamat Jalan Elsa Laksono, Dokter Gigi Pendaki yang Berpulang di Carstensz
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di sudut Rumah Duka Carolus, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025) malam, aroma bunga segar bercampur suasana yang berkabung.
    Pintu masuk dipenuhi karangan bunga yang berjajar rapi, menyampaikan pesan perpisahan bagi
    Elsa Laksono
    .
    Elsa merupakan seorang pendaki senior yang tidak hanya mencintai gunung, tetapi juga mengabdikan hidupnya untuk menyembuhkan orang lain.
    “Turut berduka cita atas meninggalnya sahabat kami tercinta Drg Elsa Laksono,” begitu salah satu pesan tertulis di antara tumpukan bunga duka.
    Elsa, seorang dokter gigi yang juga petualang sejati, mengembuskan napas terakhirnya di ketinggian ribuan meter.
    Ia “pergi” dalam perjalanan pulang dari Puncak Carstensz, bukan karena menyerah, tetapi karena alam yang dicintai memanggilnya lebih dulu.
    Bersama tim ekspedisi beranggotakan sepuluh orang, Elsa berangkat menaklukkan Carstensz Pyramid, salah satu puncak tertinggi di Indonesia.
    Sejak Rabu (26/2/2025), Elsa dan rekan-rekannya bertolak dari Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter.
    Perjalanan mendaki dimulai dua hari kemudian, melewati medan menantang, dari bebatuan curam hingga jembatan Tyrollean yang menggantung di ketinggian.
    Hari itu, Puncak Carstensz mereka taklukkan. Namun, di perjalanan turun, tubuh Elsa mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang luar biasa.
    Hipotermia merayap pelan, mengikis setiap tenaga yang tersisa.
    Bersama sahabatnya, Lilie Wijayanti Poegiono, Elsa terus berjuang melawan dingin yang menusuk hingga akhirnya, keduanya harus menyerah pada hukum alam.
    Di basecamp, pemandu pendakian Yustinus Sondegau bergerak cepat membawa pertolongan.
    Sleeping bag, fly sheet, air panas—semua dikerahkan untuk menyelamatkan mereka yang bertahan di ketinggian.
    Namun, Elsa dan Lilie telah pergi lebih dulu, meninggalkan jejak mereka di bebatuan Carstensz, saksi bisu keberanian yang tak pernah padam.
    Senin malam, di Ruang Petrus C, Rumah Duka Carolus, Jakarta, orang-orang yang mencintai Elsa berkumpul.
    Pelukan erat dan air mata menjadi bahasa duka yang tak perlu diucapkan.
    Buket bunga dari berbagai penjuru menghiasi ruangan, mulai dari Alumni Angkatan 84 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti hingga teman-teman sesama pendaki.
    Saat ambulans tiba membawa peti Elsa dari Bandara Soekarno-Hatta, sunyi menyelimuti seketika.
    Petugas rumah duka dengan hati-hati memindahkan peti yang masih dilapisi lakban cokelat itu.
    Ada sesuatu yang menggetarkan dari momen itu, seakan Elsa baru saja kembali dari perjalanan panjangnya, tetapi kali ini, tanpa ransel dan sepatu gunungnya.
    Elsa mungkin telah pergi, tetapi namanya akan tetap hidup di antara mereka yang mencintainya.
    Di antara para pendaki yang akan selalu mengenangnya dalam langkah-langkah mereka menapaki jalur berbatu.
    Elsa pergi di tempat yang ia cintai, di ketinggian yang selalu menjadi rumah bagi jiwanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Israel Tewas Lainnya Kritis dan Luka Parah di Haifa usai Insiden Penikaman, Hamas Beri Pujian – Halaman all

    Warga Israel Tewas Lainnya Kritis dan Luka Parah di Haifa usai Insiden Penikaman, Hamas Beri Pujian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Operasi penikaman terjadi di stasiun bus pusat di Haifa pada hari Senin, (3/3/2025).

    Aksi penikaman itu, mengakibatkan satu warga Israel tewas dan lima lainnya terluka.

    Tersangka penyerang, disebut-sebut sebagai Druze Arab berusia 20 tahun dari Shefa-Amr, utara Haifa.

    Di mana diduga penyerang itu kini dikonfirmasi tewas. 

    Tersangka penyerang ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel di tempat kejadian.

    Mengutip Palestine Chronicle, polisi Israel mengkonfirmasi insiden itu, yang menyatakan bahwa penyerang telah tewas.

    Pihak Dinas Ambulans Israel, Magen David Adom, kemudian melaporkan bahwa salah satu korban telah meninggal karena luka-luka yang diderita.

    Sementara itu Channel 12 Israel menyatakan bahwa para korban yang selamat, kondisinya kini ada yang kritis dan tiga lainnya terluka parah.

    Sempat Salah Dugaan

    Awalnya pihak berwenang Israel menyebut operasi itu bukanlah penikaman, melainkan aksi penembakan.

    Polisi Israel awalnya percaya bahwa seseorang sebagai pelaku yang melakukan penembakan.

    Tetapi kemudian terungkap bahwa orang itu adalah seorang petugas keamanan yang terlibat dalam insiden itu.

    Pujian dari Hamas

    Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Gerakan Jihad Islam keduanya memuji operasi penikaman di Haifa tersebut.

    Bahkan para pejuang Palestina menyebut aksi itu sebagai “operasi heroik.”

    Hamas menggambarkan bahwa aksi tersebut merupakan sebuah ‘tanggapan alami’ terhadap tindakan keji Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem.

    Di mana wilayah tersebut menyerukan eskalasi perlawanan.

    Jihad Islam menggemakan sentimen ini, menekankan bahwa operasi itu adalah bagian dari perjuangan yang lebih luas melawan pendudukan Israel dan simbol perlawanan Palestina.

    Dan juga klaim mereka, operasi tersebut menunjukkan kegagalan sistem keamanan Israel.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Karangan Bunga Ucapan Duka Cita Meninggalnya Pendaki Elsa Laksono Berdatangan di Rumah Duka Carolus – Halaman all

    Karangan Bunga Ucapan Duka Cita Meninggalnya Pendaki Elsa Laksono Berdatangan di Rumah Duka Carolus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah karangan bunga ucapan duka cita atas wafatnya pendaki Elsa Laksono berdatangan di Rumah Duka Carolus, Jakarta Pusat, pada Senin (3/3/2025).

    Pantauan Tribunnews.com, terdapat karangan bunga berbentuk persegi panjang yang diletakkan di sisi-sisi pintu masuk rumah duka.

    Karangan bunga tersebut diletakkan menumpuk secara vertikal.

    Selain jenis karangan bunga persegi panjang, terlihat beberapa karangan bunga berbentuk lingkaran dengan besi penyangga.

    Karangan bunga jenis ini didirikan secara berbaris di depan ruang Petrus C, tempat jenazah Elsa disemayamkan.

    “Selamat jalan, Elsa tercinta,” demikian ucapan yang tertulis pada satu di antara beberapa karangan bunga yang ada.

    Di antaranya, terdapat karangan bunga dari D-84 Malang dan Tim Cartensz Pyramid.

    Tak hanya itu, terdapat juga karangan bunga yang menuliskan gelar dokter gigi (drg) di depan nama Elsa Laksono.

    Hingga pukul 21.41 WIB, masih ada beberapa karangan bunga yang berdatangan dari para kerabat dan kolega mendiang Elsa Laksono.

    Sebelumnya, dua jenazah pendaki yang meninggal di Puncak Cartensz, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, tiba di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Senin (3/3/2025).

    Jenazah mereka tiba di Terminal Kargo Bandara Soetta sekira pukul 17.50 WIB. 

    Jenazah dua orang pendaki itu langsung dibawa menggunakan dua ambulans yang berbeda.

    Adapun jenazah Lilie dibawa ke Bandung, Jawa Barat. Sementara jenazah sahabatnya, Elsa Laksono disemayamkan di Rumah Duka Carolus, Jakarta Pusat.

    Untuk diketahui, dua jenazah itu diterbangkan dari Timika, Papua Tengah ke Makassar. Kemudian dilanjutkan untuk diterbangkan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    Dua pendaki itu meninggal dunia saat melakukan pendakian di Puncak Cartensz diduga akibat hipotermia.

  • Jenazah Elsa Laksono Pendaki yang Meninggal di Puncak Cartensz Disemayamkan di Rumah Duka Carolus – Halaman all

    Jenazah Elsa Laksono Pendaki yang Meninggal di Puncak Cartensz Disemayamkan di Rumah Duka Carolus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jenazah Elsa Laksono (59), satu di antara dua pendaki yang meninggal dunia di Puncak Cartensz, Papua Tengah, disemayamkan di Rumah Duka Carolus, Jakarta Pusat, pada Senin (3/3/2025).

    Diketahui, sebelum ke rumah duka, jasad Elsa diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta.

    Pantauan Tribunnews.com, rombongan kendaraan yang menjemput jenazah tiba di Rumah Duka Carolus, sekira pukul 18.59 WIB.

    Ada beberapa karangan buka dari kerabat bertuliskan ucapan bela sungkawa atas kepergian pendaki wanita yang juga berprofesi sebagai dokter gigi itu.

    “Selamat jalan, Elsa tercinta” demikian kalimat yang tertulis pada satu di antara sejumlah karangan bunga yang ada.

    Selanjutnya, peti warna putih berisi jasad Elsa Laksono dibawa menuju ke ruangan Petrus C, di Rumah Duka Carolus.

    Ada sekitar lebih dari lima orang yang ikut masuk ke dalam ruangan tempat jenazah disemayamkan.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi yang disampaikan pihak keluarga.

    Sebelumnya, dua jenazah pendaki yang meninggal di Puncak Cartensz, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, tiba di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Senin (3/3/2025).

    Jenazah mereka tiba di Terminal Kargo Bandara Soetta sekira pukul 17.50 WIB. 

    Jenazah dua orang pendaki itu langsung dibawa menggunakan dua ambulans yang berbeda.

    Untuk diketahui, dua jenazah itu diterbangkan dari Timika, Papua Tengah ke Makassar. Kemudian dilanjutkan untuk diterbangkan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    Dua pendaki itu meninggal dunia saat melakukan pendakian di Puncak Cartensz diduga akibat hipotermia.

  • 9
                    
                        Selamat Jalan Elsa Laksono, Dokter Gigi Pendaki yang Berpulang di Carstensz
                        Megapolitan

    4 Pelayat Mulai Berdatangan ke Rumah Duka Elsa Laksono Megapolitan

    Pelayat Mulai Berdatangan ke Rumah Duka Elsa Laksono
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pendaki senior
    Elsa Laksono
    (59) bakal disemayamkan di
    Rumah Duka Carolus
    , Paseban, Senen, Jakarta Pusat. Elsa meninggal dunia saat mendaki 
    Puncak Carstensz
    , Papua pada Minggu (2/3/2025).
    Pantauan Kompas.com pada Senin (3/3/2025) pukul 20.43 WIB, tempat persemayaman Elsa berada di Ruang Petrus C.
    Tepat di depannya, terdapat buket bunga dari sejumlah kerabat, salah satunya atas nama Alumni Angkatan 84 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
    Selain itu, terdapat buket bunga ucapan duka dari Eddy Widadi & keluarga serta Ronald Gumulya.
    Di dalam Ruang Petrus C, sejumlah meja dan kursi berlapis kain putih telah disusun rapi.
    Beberapa karangan bunga juga terlihat di sana. Sejauh ini, belum ada peti Elsa di tempat persemayaman.
    Sejumlah pelayat dan kerabat telah tiba di tempat persemayaman. Mereka tampak saling berpelukan satu sama lain dan menangis atas kepergian Elsa.
    Peti jenazah telah tiba di Rumah Duka Carolus sejak 18.59 WIB menggunakan ambulans setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta.
    Dari kejauhan, peti jenazah Elsa masih terlihat dilapisi lakban cokelat.
    Petugas Rumah Duka Carolus segera membawa peti tersebut ke sebuah ruangan sebelum akhirnya ditempatkan di ruang persemayaman.
    Diberitakan sebelumnya, dua pendaki senior Lilie Wijayanti Poegiono alias Mamak Pendaki dan Elsa Laksono meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari pendakian Puncak Carstensz, Tembagapura, Mimika, Papua.
    Kedua pendaki senior ini merupakan bagian dari
    tim ekspedisi
    yang berjumlah 10 orang.
    Mereka bertolak dari Bandara Timika menuju Yellow Valley menggunakan helikopter milik PT Komala Indonesia pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00 WIT.
    Perjalanan mendaki dimulai pada Jumat (28/2/2025) dengan menyeberangi jembatan Tyrollean.
    Setelah mencapai puncak, para pendaki mulai mengalami gejala hipotermia saat perjalanan turun.
    Salah satu pendaki, Nurhuda, tiba di basecamp lebih dahulu untuk meminta bantuan bagi rekan-rekannya yang mengalami kondisi darurat.
    Pemandu pendakian, Yustinus Sondegau, langsung melakukan upaya penyelamatan dengan membawa sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio komunikasi.
    Namun, upaya tersebut tidak dapat menyelamatkan Elsa dan Lilie yang sudah lebih dahulu mengalami penurunan kondisi kritis.
    “Nahasnya, pendaki Octries menginformasikan ke pendaki Deshir bahwa dua orang ibu-ibu (Lilie dan Elsa) yang berada di Teras Dua telah meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senin-Jumat Bebas Pakai Bahu Jalan Tol, Tapi Ada Jamnya-Tilang Berlaku

    Senin-Jumat Bebas Pakai Bahu Jalan Tol, Tapi Ada Jamnya-Tilang Berlaku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengendara mobil diperbolehkan menggunakan bahu jalan tol meskipun tidak dalam keadaan darurat pada Senin hingga Jumat pukul 18.00-20.00 . Kebijakan ini dikeluarkan oleh Polda Metro Jaya guna memperlancar lalu lintas kendaraan di tol pada jam sibuk, terutama saat bulan Ramadan.

    Perlu diketahui, kebijakan ini hanya diterapkan di Tol Dalam Kota dari Semanggi (KM7) hingga Interchange Cawang dan bukan berlaku di setiap ruas tol.

    “(Diskresi) menggunakan bahu jalan tol dalam kota dari Semanggi KM 7 hingga Interchange Cawang pada Senin sampai Jumat, pukul 18.00 WIB-20.00 WIB,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dikutip dari unggahan akun X TMC Polda Metro Jaya, dikutip Sabtu (1/3/2025).

    Meskipun ada diskresi penggunaan bahu jalan tol, para pengendara wajib memberikan prioritas kepada kendaraan darurat yang akan melintas.

    “Seperti ambulans, pemadam kebakaran, patroli petugas dan perjalanan VVIP, ” kata Latif.

    Masyarakat tetap harus menjaga jarak dan mengutamakan keselamatan saat melintas.

    “Petugas telah memasang rambu-rambu khusus di lokasi sebagai informasi bagi masyarakat terkait kebijakan ini,” ungkap Latif.

    Selain itu, jika menggunakan bahu jalan tol diluar jam yang telah ditetapkan para pengendara akan mendapatkan tilang.

    “Ya, tentunya (ditilang jika gunakan bahu jalan tol di luar jam 18.00-20.00 WIB),” kata Latif.

    Adapun tilang tersebut memanfaatkan teknologi Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) baik secara statis maupun mobile.

    (dce/dce)

  • Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

    Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial video warga angkut peti jenazah bayi pakai sepeda motor.

    Jenazah bayi perempuan itu berasal dari Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Warga terpaksa mengangkut peti jenazah pakai sepeda motor karena jalan rusak parah.

    Di mana lokasi menuju rumah duka juga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.

    Jenazah bayi tersebut adalah anak pasangan suami istri, Yohanes Kunua dan Ovi Marlin Kunua.

    “Mayatnya dibawa dari Kota Kupang menuju rumahnya di Kabupaten Kupang,” kata Camat Amfoang Utara, Ambrosius Nenobais, Jumat (28/2/2025) malam, melansir dari Kompas.com.

    Ambrosius menuturkan, awalnya pada Senin (24/2/2025) lalu, Ovi Marlin yang hendak melahirkan dirujuk dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Naikliu menggunakan mobil dobel gardan (berpenggerak empat roda).

    Mobil itu milik warga bernama Ama Roda yang disewa oleh keluarga Ovi Marlin dengan biaya Rp 2 juta untuk sekali antar.

    Mobil pun berangkat pukul 11.00 Wita dan tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang, pada pukul 17.00 Wita.

    Kemudian, pada Selasa (25/2/2025), Ovi Marlin dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes Kota Kupang.

    “Dia melahirkan di RSU WZ Johannes pada Rabu (26/2/2025) malam sekitar pukul 19.00 Wita,” kata Ambrosius.

     

    Namun, bayi yang baru dilahirkan itu meninggal dunia.

    Dokter menyebut, bayi itu sudah meninggal saat berada dalam kandungan.

    Selanjutnya, pada Kamis (27/2/2025) subuh sekitar pukul 05.00 Wita, jenazah dibawa dari RSU WZ Johannes menggunakan mobil pikap dengan biaya sewa Rp 800 ribu.

    “Awalnya keluarga niat mau pakai ambulans, tapi tarifnya Rp 1,6 juta, sehingga dari pihak keluarga tidak sanggup, sehingga menggunakan pikap dengan biaya Rp 800 ribu,” ungkap Ambrosius.

    Namun, mobil pikap hanya mampu mengantar hingga separuh perjalanan, karena kondisi jalan rusak berat, penuh bebatuan, serta berlumpur dan hanya bisa dilewati mobil dobel gardan.

    Jenazah yang telah dimasukkan dalam peti lalu dibungkus dengan plastik dan diangkut menggunakan sepeda motor menuju rumah duka di RT 11, RW 005, Dusun 4, Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, yang berjarak sekitar 15 kilometer.

    Sementara itu, video warga terjang banjir untuk makamkan jenazah juga viral di media sosial.

    Peristiwa ini terjadi di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025).

    Di mana itu merupakan wilayah terparah akibat banjir kali Surabaya.

    Empat dusun di Desa Driyorejo ini terdampak banjir.

    Kepala Desa Driyorejo, Choirul Machmud pun minta maaf.

    Ia angkat bicara soal video pemakaman di tengah banjir parah tersebut.

    Dia menyampaikan bahwa kondisi desanya paling parah terdampak banjir se-kecamatan Driyorejo. 

    Berdasarkan Berdasarkan data dari BPBD Gresik terbaru, di Desa Driyorejo, jumlah rumah tergenang : 1.450 rumah. Jalan Lingkungan tergenang sepanjang 4.000 meter, Jalan Raya Driyorejo tergenang pada 2 titik, sepanjang total 200 meter tinggi genangan 15 – 20 sentimeter. Warga mendirikan Dapur Umum Mandiri. Sebanyak 88 warga mengungsi di Masjid Al Muttaqin.

    “Pemakaman kemarin sempat viral, keadaan desa kami tidak baik-baik saja, posisinya banjir paling parah se kecamatan Driyorejo. Warga kami ada yang meninggal posisinya makam di sini banjir, kita sudah berupaya semaksimal mungkin, perlu diketahui mohon maaf sampai saat ini desa kami sedang tidak baik-baik saja, desa kami paling parah (banjir) dibandingkan desa lain,” paparnya.

    Semua dusun yang ada di Desa Driyorejo, kata Machmud, dalam kondisi terdampak banjir. Total warga di pengungsian kurang lebih 88 orang.

    50 diantaranya merupakan lansia. Pos pengungsian di Desa Driyorejo ada empat titik.

    Di Dusun Driyorejo dipusatkan masjid Al-Muttaqin.

    Lalu di Dusun Karanglo dipusatkan di SDN Driyorejo, Dusun Lopang di sebuah TPQ, dan di Dusun Semambung di balai Dusun.

    “Kami berharap berdoa yang terbaik, satu, jangan sampai curah hujan tinggi, kedua naudzubillah jangan sampai ada orang meninggal kami tidak bsa melakukan pemakaman posisinya banjir,” imbuhnya.

    Sementara itu, jenazah yang dimakamkan dalam video viral adalah warga bernama Martawi.

    Warga Dusun Driyorejo yang mengembuskan nafas terakhirnya di tengah bencana banjir.

    Video proses pemakaman jenazah Martawi beredar di media sosial.

    Dalam video tersebut warga harus menerjang banjir untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. 

    Tak hanya itu, proses penggalian kubur pun terkendala.

    Betapa tidak, air banjir berwarna kecokelatan juga menggenangi area pemakaman.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Bahu Jalan Boleh Dilewati, tapi Kalau Ada Kendaraan Ini Harus Dikasih Jalan

    Bahu Jalan Boleh Dilewati, tapi Kalau Ada Kendaraan Ini Harus Dikasih Jalan

    Jakarta

    Mobil boleh lewat bahu jalan Tol Dalam Kota pada waktu tertentu. Tapi harus diingat, kalau ada kendaraan prioritas, tetap harus memberi jalan.

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memperbolehkan pengendara melewati bahu jalan Tol Dalam Kota pada pukul 18.00-20.00 WIB. Berdasarkan hasil analisis kepolisian, titik kepadatan ada pada Km (kilometer) 7+500 hingga Km 1 Tol Dalam Kota.

    Kemacetan diharapkan bisa terurai dengan adanya diskresi kepolisian ini. Meski begitu, pengendara tetap harus memberikan jalan kepada kendaraan prioritas ketika tengah melintas di bahu jalan.

    “Sampaikan kepada masyarakat bahwa memang bahu jalan peruntukannya dulu kekhususan darurat. Sehingga apabila ada kendaraan-kendaraan yang memang harus diprioritaskan, ini kita pada masyarakat untuk sadar dan untuk bisa bekerja sama,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dikutip detikNews.

    Untuk diketahui, kendaraan prioritas diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dijelaskan dalam pasal 134 ada tujuh kendaraan yang mendapat hak utama di jalan. Hak utama berarti kendaraan tersebut harus didahulukan saat melintas, apa saja daftarnya?

    7 Kendaraan Prioritas

    Pertama, ada kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas. Urutan kedua ada ambulans yang mengangkut orang sakit. Urutan ketiga ada kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.

    Selanjutnya di urutan keempat ada kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia, diikuti kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas kepolisian. Adapun yang dimaksud kendaraan dengan kepentingan tertentu adalah kepentingan yang memerlukan penanganan segera antara lain, kendaraan untuk penanganan ancaman bom, kendaraan pengangkut pasukan, kendaraan untuk penanganan huru-hara, dan kendaraan untuk penanganan bencana alam.

    Lebih lanjut pada pasal 135 ayat 1 disebutkan, kendaraan yang mendapat hak utama tersebut harus dikawal oleh petugas kepolisian. Petugas yang melakukan pengawalan itu menggunakan isyarat lampu merah atau biru dan bunyi sirene.

    (dry/rgr)