Transportasi: Ambulans

  • Dermawan, Mat Solar Berangkatkan Umrah Warga Pamulang setiap Tahun

    Dermawan, Mat Solar Berangkatkan Umrah Warga Pamulang setiap Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebaikan komedian Mat Solar semasa hidup kembali terungkap oleh warga Pamulang, Tangerang Selatan, tempat Mat Solar tinggal. Warga setempat mengenang Mat Solar sebagai sosok yang dermawan dan penuh perhatian.

    “Berbicara tentang kebaikan almarhum (Mat Solar), itu sudah tidak bisa dihitung lagi. Beliau sangat dermawan,” ungkap Tusinem, Ibu RT Bambu Apus Pamulang, Tangerang Selatan, kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Tusinem menyampaikan, Mat Solar sering memberangkatkan warga sekitar rumahnya untuk beribadah umrah setiap tahunnya. 
    “Selama beliau masih hidup, banyak warga di sini yang diberangkatkan umrah setiap tahun,” jelasnya.

    Selain itu, Tusinem menambahkan bahwa Mat Solar selalu membagikan sarung dan mukena kepada warga menjelang Lebaran. 
    “Itu sudah menjadi tradisi beliau setiap mendekati Lebaran,” ujar Tusinem.

    Tak hanya itu, Mat Solar juga dikenal sering memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu dan janda-janda di sekitar Pamulang.

    “Beliau juga memberikan bantuan berupa rezeki kepada anak yatim dan para janda,” tambahnya.

    Tusinem juga menceritakan, Mat Solar memberikan mobil ambulans untuk membantu warga yang membutuhkan layanan kesehatan.

    “Mobil ambulans yang ada di sini itu juga pemberian almarhum. Beliau ingin agar warga di sini bisa berobat dengan cepat tanpa kesulitan mencari transportasi umum,” tutup Ibu RT Bambu Apus Pamulang, Tusinem yang menceritakan kebaikan Mat Solar semasa hidup.

  • Pria Usia 53 Tahun Meninggal Dunia di Warung Remang Cirebon, Awalnya Pesan Kopi Lalu Masuk Kamar – Halaman all

    Pria Usia 53 Tahun Meninggal Dunia di Warung Remang Cirebon, Awalnya Pesan Kopi Lalu Masuk Kamar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Seorang pria berusia 53 tahun, Hadi, ditemukan tewas di sebuah warung remang-remang di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, pada Selasa (18/3/2025) dini hari.

    Pihak kepolisian menduga korban meninggal dunia akibat sakit, meskipun penyebab pasti kematiannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

    Kapolsek Cirebon Selatan Timur Polres Cirebon Kota, AKP Joni Rahmat, membenarkan kejadian tersebut. Menurut keterangannya, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik warung, Carini (39), setelah sebelumnya datang ke warung tersebut bersama dua temannya.

    “Korban tiba di warung sekitar pukul 00.30 WIB dan memesan kopi. Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar warung, sementara dua temannya pergi meninggalkan lokasi,” ujar Joni dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025) pagi.

    Tidak lama setelah korban masuk ke kamar, Carini menemukan Hadi dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengeluarkan air liur.

    Melihat kondisi tersebut, Carini segera meminta bantuan kepada Arma (42), seorang tetangga yang kebetulan berada di sekitar lokasi.

    Arma kemudian menghubungi Mulyadi alias Parto (43) untuk membantu mengangkat korban ke ruangan depan warung dan membaringkannya di kursi panjang.

    Setelah upaya pertolongan pertama, Carini dan Arma membawa korban ke Rumah Sakit Putra Bahagia menggunakan kendaraan pribadi.

    Namun, saat tiba di rumah sakit, pihak ambulans menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia. Mereka pun segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Seltim.

    Tim dari Polsek Seltim, yang terdiri dari Piket Reskrim, Piket Intelkam, Piket QR Samapta, serta tim dari Polres Cirebon Kota, langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Dalam pemeriksaan awal, polisi menemukan obat kuat di saku celana korban.

    Meskipun demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah obat tersebut berkaitan langsung dengan kematian korban.

    Jenazah Hadi kemudian dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Gunungjati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk autopsi guna menentukan penyebab kematian yang sebenarnya.

    “Alhamdulillah, selama proses pemeriksaan di lokasi kejadian, situasi tetap aman dan kondusif,” jelas AKP Joni Rahmat.

    Hingga berita ini diturunkan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    Pihak keluarga korban juga telah dihubungi untuk memberikan keterangan dan identitas korban lebih lengkap.(Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

  • Mat Solar Umrahkan Guru Ngaji hingga Sumbang Ambulans, Warga Ungkap Sisi Dermawan Pemeran Bajuri

    Mat Solar Umrahkan Guru Ngaji hingga Sumbang Ambulans, Warga Ungkap Sisi Dermawan Pemeran Bajuri

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pelawak legendaris Indonesia, Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri, menghembuskan napas terakhirnya, Senin (17/3/2025).

    Pria yang naik daun berkat sitkom Bajaj Bajuri (2002-2007) dan sinetron Tukang Bubur Naik Haji (2012-2013) itu mengalami serangan stroke yang menyebabkan kesehatannya menurun dan aktivitasnya di dunia hiburan mulai berkurang pada 2015.

    Kondisinya sempat membaik, tetapi pada tahun 2018, ia kembali mengalami stroke yang lebih parah. 

    Akibatnya, pria kelahiran 1978 itu harus berhenti total dari dunia hiburan dan lebih fokus pada pemulihan kesehatannya. 

    Sejak saat itu, Mat Solar lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarganya. 

    Istrinya, Lindawati, setia mendampingi dan merawatnya selama masa pemulihan hingga akhirnya meninggal dunia.

    Karir di dunia hiburan bermula pada era 1970-an sebagai bagian dari grup teater yang tayang di TVRI. 

    Mat Solar juga pernah bermain di film layar lebar bareng Warkop DKI pada 1982 melalui film ‘Dongkrak Antik’. Pada 1983, ia juga turut bermain di film ‘Dilihat Boleh Dipegang Jangan’. 

    Namun, namanya benar-benar meroket setelah membintangi ‘Bajaj Bajuri’ dan ‘Tukang Bubur Naik Haji’.

    Selain membintangi sinetron tersebut, Mat Solar juga tampil dalam berbagai program televisi dan film, mengukuhkan dirinya sebagai salah satu komedian ternama di Indonesia.

    Sisi Dermawan Mat Solar

    Ngetop di dunia artis, sosok Mat Solar dikenal tak canggung bersosialisasi dengan warga di lingkungan rumahnya, di bilangan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan.

    TribunJakarta pernah meliput Mat Solar di kediamannya 2018 silam. Saat itu, dia sedang berjuang melawan stroke.

    Saat itu salah seorang tetangga dekat, Andi Belo, memberikan kesaksian tentang sosok Mat Solar di lingkungan rumah.

    Ia mengungkapkan Mat Solar adalah sosok dermawan yang peduli dengan tetangga sekitar.’

    Ia mengatakan, semasa sehat, Mat Solar sering bersosialisasi dengan warga di lingkungan sekitarnya.

    “Dia mah enggak kaya artis, biasa baik. Ya enggak sombong,” kata Andi kepada wartawan TribunJakarta.com di lokasi, Selasa (18/9/2018).

    Jika ada warga yang membutuhkan bantuan, Mat Solar terdepan mengulurkan tangannya.

    “Kalau sampai ke kuping dia mah, dia bantu,” ujarnya.

    Ia juga mengatakan beberapa waktu lalu, Mat Solar memberangkatkan umroh sejumlah guru ngaji di sekitar wilayahnya.

    “Kemarin juga pada pada dipergiin umroh. Ustazah yang di rumah bininya di Ciputat, yang di rumahnya yang lama juga yang di Bambu Apus, sama di sini juga. 10 mah ada,” ujarnya.

    Belum lama, Mat Solar juga membelikan ambulans untuk wilayah sekitar rumahnya.

    “Iya dia yang beli. Itu diparkir di masjid, abang liat kan itu di masjid,” ujarnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • ‘Lu Ngomong Neng’ Rieke Rasakan Suara Mat Solar Saat Perjuangkan Hak Tanah, Malamnya Ada Kabar Duka

    ‘Lu Ngomong Neng’ Rieke Rasakan Suara Mat Solar Saat Perjuangkan Hak Tanah, Malamnya Ada Kabar Duka

    TRIBUNJAKARTA.COM – Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka berduka atas meninggalnya komedian Nasrullah atau Mat Solar pada Senin (17/3/2025) malam.

    Pasalnya, Politikus PDI Perjuangan itu masih memperjuangkan ganti rugi tanah milik Mat Solar yang kini menjadi jalan tol.

    Beberapa jam sebelum pemeran Bajaj Bajuri meninggal, Rieke yang menjadi lawan main Mat Solar dalam sitkom tersebut sedang mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur di Gedung DPR RI, Senin, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

    Dalam sitkom Bajaj Bajuri, Rieke Diah Pitaloka berperan sebagai Oneng, istri Mat Solar.

    Rieke lalu menceritakan dirinya tidak mempersiapkan bahan untuk memperjuangan hak tanah Mat Solar.

    Terlebih, Rieke mengaku tidak bisa tidur sehari sebelum rapat dengar pendapat itu digelar.

    Rieke baru bisa memejamkan mata pada pukul 03.00 WIB, Senin (17/3/2025).

    Kemudian, ia terbangun kembali untuk sahur. Rieke lalu berangkat ke Gedung DPR RI.

    “Enggak siapin bahan apa-apa, pas mamu duduk kayak omongin tanah Bang Juri,” kata Rieke dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Intens Ivestigasi, Selasa (18/3/2025).

    Bahkan, Rieke sempat merasa mendengar suara Mat Solar.

    “Kayak, lu ngomong Neng, (padahal) enggak nyiapin bahan,” kata Rieke.

    Rieke lalu berbicara mengenai tanah milik Mat Solar yang kini menjadi Jalan Tol. 

    Permasalahan tanah itu belum selesai dari tahun 2019.

    “Saya sampiakan, dirutnya mengatakan akan diselesaikan sebelum Lebaran,” kata Rieke.

    Rieke juga sempat menulis surat yang berisi permasalahan tanah milik Mat Solar itu.

    Ketika mendengar kabar dari Dirut Jasa Marga bahwa persoalan tanah akan diselesaikan, Rieke sedikit lega. Ia lalu meminta anak Mat Solar untuk menyampaikan hal tersebut kepada sang ayah.

    Tetapi, Rieke sangat terkejut saat mengetahui Mat Solar meninggal dunia di RS Pondok Indah pada pukul 22.30 WIB.

    “Pas pulang ke rumah, tahu kabar, abang meninggal,” ujar Rieke terisak.

    Padahal, kata Rieke, dirinya sudah berjanji untuk memperjuangkan hak Mat Solar. Dimana, tanah tersebut merupakan hasil kerja keras Mat Solar di dunia entertainment.

    “Abang tuh bantuin bangun masjid, ambulans untuk kampung sini, baik dengan tetangga. Tapi ini ada urusan yang nyangkut terakhir,” imbuhnya.

    Rieke menceritakan kondisi terakhir Mat Solar saat ditemuinya sudah tidak bisa berkomunikasi. Namun, Mat Solar masih merespon kehadirannya.

    “Masih respon, saya punya utang mohon doanya, para pemegang keputusan ini betul diperjuangkan kalau ada haknya mohon dibayarkan,” katanya. 

    Rieke melihat Mat Solar terkesan pemarah, padahal hatinya baik.

    “Banyak banget (kenangan) hidup bertahun-tahun di studio, syuting, banyak berkomunikasi lima tahun Senin-Jumat, saya jadi Oneng, Bang Mat Solar suami. Saya kayak kehilangan suami, Masya Allah,” imbuhnya.

    Diketahui, aktor gaek Mat Solar yang bernama asli Nasrullah meninggal dunia pada Senin (17/3/2025) malam.

    Sebelum meninggal, Mat Solar berjuang melawan penyakit stroke yang dideritanya selama beberapa tahun terakhir ini.

    Jenazah Mat Solar dimakamkan di TPU Haji Daiman, Cimanggis, Ciputat, Selasa (18/3/2025) pagi ini.

    Mat Solar mengembuskan napas terakhirnya di usia 62 tahun.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 3 Polisi Tewas Ditembak OTK Saat Gerebek Judi Sabung Ayam, Pelakunya Masih Diburu

    3 Polisi Tewas Ditembak OTK Saat Gerebek Judi Sabung Ayam, Pelakunya Masih Diburu

    PIKIRAN RAKYAT – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengatakan 3 polisi gugur di Kabupaten Way Kanan saat penggerebekan pada lokasi judi sabung ayam.

    Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, 3 polisi gugur di Way Kanan sudah dilakukan autopsi di Bandarlampung.

    “Untuk perkembangan kasus ini akan dilanjutkan setelah autopsi,” ucap Kombes Pol Yuni pada Selasa, 18 Maret 2025 dini hari seperti dikutip dari Antara.

    Kronologi Penggerebekan Sabung Ayam

    Pihaknya mengatakan, ke-3 korban mengalami luka tembak di bagian kepala yang dilakukan orang yang tidak dikenal.

    Ia menuturkan penembakan terjadi ketika 17 personel Polri dari Polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam pada Senin, 17 Maret 2025.

    Ketika berada di tempat kejadian perkara (TKP), ketiganya langsung ditembaki oleh orang yang tidak dikenal. “Dari peristiwa tersebut, tiga personel Polri gugur dalam tugas. Kemudian Polda Lampung berfokus mengamankan anggota lainnya,” ujar Yuni.

    Profil Personel Polri yang gugur saat bertugas yakni Bripka Petrus Apriyanto lahir 16 Maret 1985, Diktuk Bintara 2005. Ia naik pangkat Bripka tahun 2019, jabatan terakhir Banit Binmas Polsek Negara Batin Polres Way Kanan.

    Bripda M Ghalib Surya Ganta, SH lahir 23 Februari 2002, Diktuk Bintara 2021, jabatan terakhir Ba Satreskrim Polres Way Kanan.

    Iptu Lusiyanto, SH lahir 05 Juni 1972, Diktuk Bintara 1994, Diktuk Perwira Pag tahun 2018, jabatan terkahir Ps Kapolsek Negara Batin Polres Way kanan. Riwayat Dikbang terakhir, Dik perwira pertama dasar reskrim 2020.

    Autopsi

    Menurutnya Polri berduka mendalam atas gugurnya Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto serta Bripda M. Ghalib Surya Nanta saat bertugas.

    “Sejauh ini Polda Lampung dan Polres Way Kanan telah memberikan dukungan dan bantuan terhadap Polres Way Kanan terkait tiga anggotanya yang gugur,” katanya.

    Ke-3 jenazah anggota Polri tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung menurut pantauan di lokasi pada Selasa, 18 Maret 2025 pukul 1.52 WIB.

    Ketiganya dibawa 3 mobil ambulans dan langsung menuju instalasi forensik RS Bhayangkara Polda Lampung untuk autopsi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tiba di Rumah Duka, Putra Mat Solar Angkat Jenazah sang Ayah

    Tiba di Rumah Duka, Putra Mat Solar Angkat Jenazah sang Ayah

    Jakarta, Beritasatu.com – Jenazah komedian Mat Solar tiba di kediamannya di Jalan H Saidin Nomor 73, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan dari Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Jakarta Selatan. Putra komedian Mat Solar, Haidar Rasyad alias Popon terlihat mengangkat jenazah ayahnya.

    Jenazah Mat Solar dibawa dengan mobil jenazah dari Yayasan Bunga Rampai berwarna silver ini tiba di kediaman Mat Solar.
    Setibanya di rumah duka, isak tangis mewarnai kedatangan jenazah tersebut seperti dikutip dari channel YouTube, Selasa (18/3/2025).

    Bahkan, terlihat putra komedian Mat Solar, Haidar Rasyad alias Popon langsung dengan sigap mengangkat jenazah sang ayah ke dalam rumah dengan dibantu sejumlah warga.

    Bacaan La ilaha illallah pun langsung menggema saat jenazah Mat Solar dibawa dari mobil ambulans ke dalam rumah.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia komedian Tanah Air. Pasalnya, komedian Mat Solar mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah akibat penyakit strok yang diidapnya sejak 2015.

    “Berita duka cita telah berpulang Bapak Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri pada Senin, 17 Maret 2025 pukul 22.30 WIB
    di RS Pondok Indah,” tulis pesan singkat yang beredar di media sosial (medsos) WhatsApp, Senin (17/3/2025).

  • Mengenal Tragedi Brexit Saat Arus Mudik Lebaran yang Memakan Korban

    Mengenal Tragedi Brexit Saat Arus Mudik Lebaran yang Memakan Korban

    Jakarta, Beritasatu.com – Mudik Lebaran merupakan tradisi yang selalu dinantikan oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi para perantau di kota-kota besar. Namun, di balik antusiasme tersebut, ada sejarah kelam yang menyisakan duka mendalam.

    Tragedi Brexit (Brebes Exit) saat mudik Lebaran 2016 menjadi salah satu peristiwa paling memilukan dalam sejarah perjalanan mudik di Indonesia. Kemacetan parah yang terjadi saat itu memakan banyak korban jiwa.

    Apa Itu Tragedi Brexit 2016?

    Tragedi Brexit merujuk pada insiden kemacetan parah yang terjadi di pintu keluar Tol Brebes Timur selama arus mudik Lebaran 2016. Istilah Brexit sendiri merupakan singkatan dari Brebes Exit.

    Pada saat itu, jutaan pemudik dari Jabodetabek menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur terjebak dalam antrean panjang yang tidak kunjung bergerak.

    Peristiwa ini berlangsung antara 3 hingga 5 Juli 2016, ketika lonjakan jumlah kendaraan mencapai puncaknya. Kemacetan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk volume kendaraan yang meningkat drastis hingga lima kali lipat dari kapasitas normal.

    Akibatnya, antrean kendaraan mencapai 16 kilometer. Penyebab lainnya adalah sistem pembayaran tol yang masih manual, sehingga memperlambat arus kendaraan.

    Selama kemacetan, akses ke pos kesehatan dan fasilitas rest area sangat terbatas. Banyak pemudik kesulitan mendapatkan makanan dan minuman, serta tidak tersedia cukup ambulans untuk menangani keadaan darurat.

    Tragisnya, kemacetan ini tidak hanya mengganggu perjalanan tetapi juga merenggut korban jiwa. Data resmi mencatat bahwa setidaknya 17 orang meninggal dunia akibat kelelahan dan kondisi kesehatan yang memburuk selama terjebak dalam kemacetan.

    Upaya Pencegahan Tragedi Brexit

    Tragedi Brexit menjadi pelajaran penting bagi pemerintah dalam perencanaan infrastruktur dan manajemen arus mudik. Sejumlah langkah telah diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

    1. Peningkatan infrastruktur

    Pemerintah meningkatkan jumlah gerbang tol dan mempercepat pembangunan infrastruktur guna mengurangi kemacetan saat mudik.

    2. Sistem pembayaran elektronik

    Penggantian sistem pembayaran tol manual dengan sistem elektronik diterapkan untuk mempercepat transaksi dan mengurangi antrean kendaraan.

    3. Kesiapsiagaan masyarakat

    Masyarakat diajak untuk lebih siap menghadapi perjalanan jauh dengan memastikan kondisi kendaraan prima dan membawa perlengkapan yang cukup selama perjalanan.

    Tragedi Brexit menjadi pengingat akan pentingnya persiapan matang dalam menghadapi arus mudik Lebaran. Perhatian terhadap infrastruktur dan sistem transportasi yang lebih baik sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan pemudik di masa mendatang.

  • Pria Dibakar Hidup-Hidup di Times Square New York, Begini Kondisinya

    Pria Dibakar Hidup-Hidup di Times Square New York, Begini Kondisinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pria berusia 45 tahun dibakar hidup-hidup di tengah Times Square di New York pada Minggu (16/3/2025). Polisi menyebut pria itu mengalami luka bakar parah dan telah dilarikan oleh pihak berwenang ke ambulans setelah api padam.

    Melansir The Guardian pada Senin (17/3/2025), polisi mengatakan pria itu ditemukan terbakar sekitar pukul 4 pagi dan dibawa ke rumah sakit terdekat dalam kondisi stabil. Penyerangnya diduga melarikan diri dari tempat kejadian dan sedang dicari oleh pihak berwenang. Mereka tidak dapat mengatakan apakah serangan itu acak atau disengaja.

    Menurut penyelidik tempat kejadian perkara, korban sebelumnya telah disiram dengan bahan bakar dari botol minuman keras dan dibakar. Korban kemudian berlari 100 kaki ke barat saat terbakar sebelum seseorang melompat keluar dari mobil dan menyiramnya dengan alat pemadam api, menurut petugas pemadam kebakaran.

    Seorang wanita Brooklyn bernama Anne Lee, 26 tahun, mengatakan kepada New York Post bahwa Times Square menjadi “cukup menakutkan” di pagi hari.

    “Ya, cukup menakutkan sebelum pukul 8 atau 9 pagi,” kata Lee. “Tidak ada polisi sama sekali di blok-blok ini. Jalan-jalan samping ini. Mereka benar-benar hanya ada di jalan raya dan mereka hanya memberi petunjuk arah kepada wisatawan.”

    Kekerasan jalanan kemungkinan akan menjadi isu utama pemilihan wali kota New York tahun ini, dengan satu pesaing, mantan gubernur negara bagian Andrew Cuomo, menyebut kota itu “tidak terkendali” dan berjanji untuk menambah 5.000 petugas tambahan.

    Wali kota petahana, Eric Adams, mengatakan masalahnya bukan kekurangan polisi, tetapi reformasi jaminan yang disahkan menjadi undang-undang oleh mantan gubernur. Statistik menunjukkan kejahatan di kota tersebut cenderung menurun.

    “Berhentilah mengatakan kota kita dalam ‘kekacauan dan krisis’! Tidak demikian,” kata Adams minggu lalu.

    Namun, serangan pembakaran ini terjadi tiga bulan setelah seorang wanita tewas terbakar, yang kemudian diidentifikasi sebagai Debrina Kawam berusia 57 tahun, di dalam gerbong kereta bawah tanah.

    Pria yang dituduh membakarnya, pekerja migran Guatemala Sebastian Zapeta, ditahan beberapa jam setelah insiden tersebut dan didakwa dengan pembunuhan dan pembakaran.

    Polisi mengatakan tersangka tidak meninggalkan tempat kejadian saat Kawam terbakar hingga tewas dan ditemukan dengan korek api di sakunya. “Membakar manusia lain dan menyaksikan mereka terbakar hidup-hidup mencerminkan tingkat kejahatan yang tidak dapat ditoleransi,” kata kantor wali kota dalam sebuah pernyataan.

     

    (luc/luc)

  • 5 Fakta Patwal Polisi di Puncak Tendang Pemotor hingga Dicopot

    5 Fakta Patwal Polisi di Puncak Tendang Pemotor hingga Dicopot

    BOGOR – Sebuah video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan seorang polisi patwal Polres Bogor diduga menendang pengendara sepeda motor hingga terjatuh di pinggir jalan saat melakukan pengawalan terhadap mobil mewah di Puncak pada Jumat 14 Maret.

    Berikut lima fakra dari video viral patwal polisi Puncak, Bogor yang tendang pemotor:

    1. Viral di Media Sosial

    Sebuah video amatir yang beredar luas di media sosial menunjukkan momen seorang polisi patwal Polres Bogor diduga menendang pengendara sepeda motor hingga jatuh di pinggir jalan. Insiden ini terjadi saat polisi tengah melakukan pengawalan terhadap sebuah mobil mewah di kawasan Puncak pada Jumat (14/3/2025).

    2. Kronologi Insiden

    Kasatlantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama menjelaskan bahwa pengendara motor tersebut sudah diberi isyarat untuk menepi. Namun, karena masih menyesuaikan posisi dengan melihat kaca spion, motor itu tetap berada di jalur hingga akhirnya bersenggolan dengan kendaraan yang dikawal. Akibatnya, terjadi benturan dengan crash bar motor patroli, yang menyebabkan pengendara terjatuh.

    3. Klarifikasi Pihak Kepolisian

    Meskipun dalam narasi di media sosial disebut bahwa polisi patwal menendang pengendara, pihak kepolisian menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan karena tendangan, melainkan akibat benturan dengan crash bar motor patroli. Rizky Guntama memastikan bahwa informasi yang beredar tidak sepenuhnya akurat.

    4. Sanksi Tegas bagi Polisi Patwal

    Aipda H, polisi patwal yang terlibat dalam insiden tersebut, telah dicopot dari jabatannya dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Rizky Guntama menyatakan bahwa meskipun kejadian ini tidak disengaja, tetap ada tindakan tegas yang diberikan kepada anggotanya.

    5. Aturan Pengawalan Kendaraan oleh Polisi

    Pengawalan kendaraan oleh polisi patwal diperbolehkan dalam kondisi tertentu, seperti untuk ambulans, pemadam kebakaran, kendaraan pejabat, atau kendaraan yang membawa orang sakit dan memerlukan bantuan khusus.

    Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami alasan pengawalan terhadap mobil Toyota Alphard yang terlibat dalam insiden ini.

    Pihak kepolisian meminta masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan resmi terkait kasus patwal polisi di Puncak, Bogor agar mendapatkan informasi yang akurat terkait peristiwa ini.

  • Gubernur Banten Akan Ubah Kantor Penghubung di DKI Jadi Rumah Singgah Pasien

    Gubernur Banten Akan Ubah Kantor Penghubung di DKI Jadi Rumah Singgah Pasien

    Jakarta

    Gubernur Banten Andra Soni berencana mengubah bangunan di kantor penghubung di Jakarta sebagai rumah singgah pasien. Rumah singgah tersebut bisa dimanfaatkan oleh pasien yang berasal dari Banten saat berobat di Jakarta.

    “Saya meminta mengubah fungsi kantor penghubung yang di Jakarta menjadi rumah singgah buat keluarga Banten. Dan saya meminta kepada DPRD Banten untuk ikhlas menyerahkan ambulans-nya untuk ditaruh di sana. Kemudian nanti kita akan menambah lagi untuk ambulans di sana,” kata Andara Soni dalam sambutan HUT ke-15 relawan Fesbuk Banten News, Kota Serang, Minggu (16/3/2025).

    Andra Soni meminta Pemprov Banten untuk belajar kepada FBN dalam pengelolaan rumah singgah. Diketahui, FBN mengelola rumah singgah di Kota Serang sebagai tempat transit warga Banten yang berobat ke Jakarta, Tangerang, atau Kota Serang.

    “Terus bagaimana cara kerjanya. Belajar kepada FBN. Kalau perlu kita patroli ke rumah sakit-rumah sakit, yang ada di sana,” ujarnya.

    Ide tersebut berasal dari cerita relawan FBN yang sering membantu pasien warga Banten berobat di Jakarta. Mereka tidak dirawat namun harus kembali lagi ke rumah sakit esok harinya.

    “Saya dengar cerita dari teman-teman FBN. Banyak pasien kita, sudah miskin, uang nggak terbatas, kendaraan nggak ada, kena kanker, periksa ke sana, baru periksa disuruh balik lagi besok. Kalau disuruh balik lagi besok, masa disuruh pulang ke Pandeglang dan sebagainya. Dari situlah fungsi rumah singgah, mohon doa, dan diawasi,” ujarnya.

    “Hari ini, kantor penghubung kita justru dapat beban penghasilan dengan target Rp 50 juta. Tercapai nggak? Nggak juga. Malah disewakan buat RedDoorz, kalau digunakan buat nggak-nggak gimana. Kita yang apes,” katanya.

    (aik/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu