Transportasi: Ambulans

  • Selingkuh saat Suami Merantau, IRT di Kupang Buang Bayinya ke Rumah Tetangga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Maret 2025

    Selingkuh saat Suami Merantau, IRT di Kupang Buang Bayinya ke Rumah Tetangga Regional 30 Maret 2025

    Selingkuh saat Suami Merantau, IRT di Kupang Buang Bayinya ke Rumah Tetangga
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Fatuleu, Kabupaten Kupang,
    Nusa Tenggara Timur
    (NTT), menangkap seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial AS (31) karena membuang bayinya di rumah tetangga.
    AS membuang bayi hasil hubungan
    perselingkuhan
    dengan seorang kakek berusia 66 tahun berinisial DS.
    “Pelakunya sudah kita tangkap tadi malam dan dibawa ke Polsek,” kata Kepala
    Polsek Fatuleu
    , Inspektur Polisi Satu (Iptu) Markus Tameno, kepada
    Kompas.com
    , Minggu (30/3/2025).
    Markus menuturkan, penangkapan itu bermula ketika adanya kasus pembuangan bayi yang masih hidup di tempat cuci piring belakang rumah warga Desa Kiuoni, Kecamatan Fatuleu, bernama Eben Suan, pada tanggal 27 Maret 2025 lalu.
    Pihak Polsek menyelidiki kasus itu dengan memeriksa sejumlah saksi.
    Kemudian, pada Sabtu, 29 Maret 2025, petang, Iptu Markus Tameno menerima informasi bahwa pembuang bayi itu adalah seorang IRT asal Desa Kiuoni.
    Menindaklanjuti informasi tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Kapolsek Fatuleu, Camat Fatuleu, anggota piket Polsek Fatuleu, dan petugas medis Puskesmas Fatuleu berangkat menuju Desa Kiuoni menggunakan mobil ambulans milik Puskesmas Fatuleu.
    Tiba di lokasi pada pukul 18.30 Wita, tim langsung mengumpulkan keterangan dari AS serta saksi-saksi lainnya.
    Selain itu, tim juga mengamankan barang bukti yang diduga digunakan saat proses persalinan hingga pembuangan bayi.
    Pada pukul 19.35 Wita, AS bersama barang bukti dan kakek DS sebagai ayah bayi itu dibawa ke Markas Polsek Fatuleu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Ibu dari bayi tersebut berinisial AS, seorang ibu rumah tangga, dan berdomisili di RT 009/RW 005, Dusun III, Desa Kiuoni, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Sementara itu, laki-laki yang diduga sebagai ayah biologis bayi adalah DS, seorang petani berusia 66 tahun yang juga tinggal di alamat yang sama,” ungkap Markus.
    Markus menyebut, suami sah AS adalah AT yang saat ini sedang merantau di Pulau Kalimantan.
    Sejumlah barang bukti telah diamankan dari lokasi kejadian, di antaranya sebuah linggis, satu karung berwarna kuning, satu lembar sarung lipat, serta plasenta atau ari-ari yang dibungkus dengan rok merah.
    Kepada polisi, AS mengaku melahirkan bayinya pada Rabu, 26 Maret 2025, sekitar pukul 21.00 Wita di rumah kebunnya yang berjarak sekitar 25 meter dari rumah tinggalnya.
    Dia melahirkan tanpa bantuan orang lain.
    Setelah melahirkan, AS bersama bayinya beristirahat di lokasi tersebut tanpa sepengetahuan orang lain.
    Pada Kamis, 27 Maret 2025, sekitar pukul 04.00 Wita, AS membawa bayinya yang terbungkus kain menuju rumah Eben Suan.
    Di sana, ia mengambil plastik hitam dan kardus bekas yang disimpan di belakang rumah, memasukkan bayinya ke dalam plastik tersebut, lalu meletakkannya di atas tempat cuci piring.
    Setelah itu, AS kembali ke rumahnya, meninggalkan bayi tersebut hingga akhirnya ditemukan oleh Eben Suan dan istrinya pada pagi hari.
    Informasi mengenai ibu kandung bayi diperoleh melalui kerja sama antara Polsek Fatuleu, pihak kecamatan, aparat desa, dan masyarakat setempat yang melakukan pencarian sejak bayi tersebut ditemukan.
    AS dan DS diduga menjalin hubungan perselingkuhan.
    DS juga masih memiliki hubungan keluarga dengan suami sah AS.
    Motif sementara dari tindakan AS membuang bayinya diduga karena rasa malu dan takut jika perselingkuhannya diketahui oleh sang suami.
    Saat ini, barang bukti dan DS telah diamankan di Mapolsek Fatuleu untuk proses hukum lebih lanjut.
    Sebelumnya diberitakan, warga Dusun III, Desa Kiuoni, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dihebohkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang ditinggalkan di dalam kardus bekas, Kamis (27/3/2025) dini hari.
    Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain cokelat dan plastik hitam di area tempat cuci piring rumah milik Eben Hangri Suan (50).
    Penemuan bayi itu kemudian dilaporkan ke polisi di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Fatuleu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banser Siaga 24 Jam, Dirikan 573 Posko Mudik 2025 di Seluruh Indonesia

    Banser Siaga 24 Jam, Dirikan 573 Posko Mudik 2025 di Seluruh Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Barisan Ansor Serbaguna (Banser) berperan aktif dalam memastikan kelancaran arus mudik 2025 dengan mendirikan 573 posko di berbagai titik strategis di seluruh Indonesia. Posko-posko ini beroperasi selama 24 jam, memberikan pelayanan kepada pemudik agar perjalanan menuju kampung halaman berlangsung aman dan nyaman.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor, Addin Jauharudin, mengungkapkan bahwa ribuan relawan Banser telah disiagakan untuk mendukung kelancaran arus mudik.

    “Ribuan relawan Banser siap siaga 24 jam untuk membantu pemudik di berbagai titik,” ujar Addin di Jakarta, Minggu 30 Maret 2025.

    Fasilitas Lengkap untuk Pemudik

    Setiap posko mudik Banser dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk tempat istirahat, makanan, hiburan, serta bengkel darurat bagi kendaraan pemudik. Salah satu contohnya adalah Posko Mudik Satkorcab Bangil, Jawa Timur, yang berlokasi di Wisata Pasar Chengho. Relawan di posko ini bertugas secara bergantian dan wajib melaporkan kondisi terkini arus mudik di sekitar lokasi.

    “Kami standby selama 24 jam di Posko Mudik Banser Satkorcab Bangil, melakukan pemantauan dan patroli ke 14 titik posko pantau dan bantuan,” kata Penanggung Jawab Posko Mudik Masjid Chengho, Nanang Supriyanto.

    Untuk meningkatkan layanan kepada pemudik, Posko Mudik Chengho juga menyediakan armada bantuan, termasuk mobil siaga PCNU Bangil dan empat unit sepeda motor patwal Balantas.

    Respons Cepat dalam Situasi Darurat

    Sementara itu, relawan di Posko Mudik Ansor Kota Bekasi menunjukkan kesigapan mereka dalam menangani kondisi darurat. Salah satu pemudik yang dalam perjalanan ke Purbalingga mengalami serangan asma pada pukul 01.00 WIB.

    “Tadi malam ada pemudik yang terkena asma saat menuju Probolinggo. Tim Basada segera mengevakuasi ke rumah sakit terdekat, memberikan oksigen di ambulans, dan menghubungi keluarga pemudik,” jelas anggota GP Ansor, Taufiq.

    Di wilayah Banten, relawan Banser juga bergerak cepat membantu dua pemudik yang mengalami luka saat dalam perjalanan ke Sumatera.

    “Sahabat-sahabat dari Banten langsung memberikan bantuan dan memastikan pemudik mendapat pertolongan yang diperlukan,” ujar Kasatkorwil Banten, Sukiman.

    Di Provinsi Bali, anggota Banser turut serta dalam pengamanan perayaan Hari Nyepi. Dedy Rismawan, salah satu anggota Banser Bali, menegaskan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketertiban dan kelancaran perayaan tersebut.

    “Kami juga ikut membantu menyukseskan pelaksanaan Perayaan Nyepi agar tetap kondusif,” ujarnya.

    Dengan kehadiran posko mudik Banser di berbagai daerah, pemudik diharapkan dapat menjalani perjalanan dengan lebih aman dan nyaman. Peran aktif relawan dalam memberikan pelayanan serta penanganan situasi darurat menjadi wujud nyata kepedulian Banser terhadap kelancaran arus mudik Lebaran 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jelang Lebaran, Posko Mudik Banser Siaga 24 Jam Amankan Jalur Mudik  – Halaman all

    Jelang Lebaran, Posko Mudik Banser Siaga 24 Jam Amankan Jalur Mudik  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banser mendirikan posko di sejumlah tempat untuk pengamanan jalur mudik Lebaran 2025. 

    Pelayanan posko mudik Banser dilakukan selama 24 jam untuk para pemudik. 

    Satkorcab Bangil, Jawa Timur mendirikan posko mudik tepat di Wisata Pasar Chengho. 

    “Kami standby selama 24 jam di Posko Mudik Banser Satkorcab Bangil, melakukan pemantauan dan monitoring di area posko, termasuk melakukan patroli ke posko pantau dan posko bantuan di 14 titik posko,” kata Penanggung Jawab Posko Mudik Masjid Chengho, Nanang Supriyanto, melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2025).

    Posko Mudik Chengho menyediakan armada bantuan berupa mobil siaga PCNU Bangil serta 4 Unit Sepeda Motor Patwal Balantas. 

    Armada ini, kata Nanang, disiapkan untuk meningkatkan pelayanan Posko Mudik Banser kepada para pemudik.

    Sejumlah layanan juga diberikan oleh Posko Mudik Banser di wilayah lain. 

    Anggota Banser Kota Bekasi, Taufiq, mengungkapkan bahkan memberikan bantuan kepada pemudik yang sakit. 

    Pihaknya sempat melakukan evakuasi pemudik yang terserang asma saat menjalankan mudik ke arah Purbalingga.

    “Tadi malam tepat pukul 01.00 yang arah Purbalingga, terkena asma. Kami dari Basada langsung mengevakuasi ke rumah sakit terdekat. Kami menghubungi pihak keluarga, dan keluarga pagi tadi langsung ke Bekasi. Kami evakuasi dengan memberikan oksigen di ambulans, sesuai dengan SOP,” kata Taufiq.

    Pelayanan yang sama juga diberikan Posko Mudik Banten. 

    Menurut Kasatkorwil Banten Sukiman, terdapat 2 pemudik yang mengalami luka saat melakukan perjalanan menuju Sumatera. 

    “Sahabat-sahabat dari Basada, langsung memberikan bantuan,” katanya.

    Sementara itu, Dedy Rismawan, seorang Banser dari Provinsi Bali menceritakan upaya-upaya kolaboratif dengan pihak terkait dalam mengamankan perayaan Hari Nyepi. 

    “Jadi kami juga ikut membantu menyukseskan pelaksanaan Perayaan Nyepi. Jadi memang harus kondusif di hari tersebut,” katanya.

    Berhubung terjadi angin kencang di daerah setempat, Posko Mudik Banser Provinsi Bali juga mengikutsertakan Bagana Ansor dalam menyukseskan perjalanan mudik.
     
    “Ada banyak pohon tumbang, dan kami meminta Sahabat Banser membawa gergaji, agar bisa membantu warga yang mudik lebih nyaman dalam perjalanan,” tambah Wakasatsusnas Balantas tersebut.

    Seperti diketahui, Gerakan Pemuda Ansor mendirikan 573 posko mudik yang tersebar di titik-titik strategis di seluruh Indonesia. 

    Selain menyediakan aneka fasilitas dan pelayanan seperti bengkel, hiburan, makanan, dan tempat istirahat untuk melepas letih para pemudik. 

    Ratusan posko ini juga dijaga oleh Banser dan bekerja sama dengan pihak terkait seperti Dishub dan Dinkes setempat.

  • Menteri Dody Tinjau Posko Mudik Lebaran Kementerian PU di Subang

    Menteri Dody Tinjau Posko Mudik Lebaran Kementerian PU di Subang

    Subang, Beritasatu.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau Posko Mudik Lebaran Kementerian PU di Pamanukan, Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (27/3/2025). Posko ini didirikan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat.

    Dalam kunjungannya, Dody mengatakan posko yang terletak di Pamanukan ini sangat strategis karena bersebelahan dengan Masjid. Dengan begitu, pemudik bisa melakukan ibadah dengan aman dan nyaman.

    “Sudah pas posko di masjid. Jika ada yang mau sholat, yang mau buang air kecil, air besar, ada tempatnya,” ujar Dody.

    Kendati begitu, Dody mengingatkan agar para petugas senantiasa menjaga kebersihan masjid. Hal ini untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik.

    Lebih lanjut, Dody menyampaikan fasilitas yang tersedia di Posko Mudik Lebaran Kementerian PU memenuhi standar yang baik. Setidaknya ada 500 posko mudik lebaran Kementerian PU yang tersebar di wilayah Indonesia.

    Ia berharap, fasilitas ini bisa dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat sebelum mencapai titik lelahnya.

    “Fasilitasnya standar, kurang lebih ada 500 Posko Mudik Lebaran Kementerian PU di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

    Pendirian Posko Mudik Lebaran Kementerian PU tidak hanya sebagai tempat istirahat bagi pemudik, tetapi juga sebagai pusat layanan terpadu mendapatkan informasi lalu lintas, peta jalur alternatif, serta bantuan darurat jika terjadi kendala kebencanaan. 

    Posko Mudik Lebaran Kementerian PU dilengkapi dengan infrastruktur dasar seperti tempat istirahat, tempat ibadah, toilet, ambulance, makanan dan minuman gratis, playground, P3K, CCTV, ruang laktasi, dan ruang pijat gratis. Ada juga disaster relief unit (DRU) berupa alat berat dan material perbaikan jalan sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir atau longsor di ruas jalan nasional.

  • Kelelahan Nyetir Motor, Pemudik Jatuh Pingsan di Lampu Merah Bogor

    Kelelahan Nyetir Motor, Pemudik Jatuh Pingsan di Lampu Merah Bogor

    Jakarta

    Seorang pemudik jatuh pingsan dari motornya ketika sedang antre di traffic light (TL) atau lampu merah Simpang Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Pemudik tujuan Sukabumi tersebut diduga kelelahan.

    “Betul, kejadiannya tadi pagi di traffic light Simpang Ciawi, sekitar jam 08.45 WIB. Yang bersangkutan mau mudik dari Tangerang mau ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi,” kata Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat ketika dimintai konfirmasi, Sabtu (29/3/2025).

    Agus menjelaskan, peristiwa terjadi ketika pemotor berinisial DR (20) yang berboncengan dengan adiknya sedang dalam perjalanan mudik ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Ketika antre di lampu merah Simpang Ciawi, DR tiba-tiba terjatuh dari motornya.

    “Nah dia (DR) lagi nunggu di TL Ciawi, kemudian dia nyender (bersandar) terus seperti mau ambruk. Langsung kita tolong, kita bawa ke Pos PAM. Kita lakukan tindakan pertama oleh tim medis, tetapi karena di pospam ini kan ada tim kesehatan dari Dinkes Kabupaten Bogor,” kata Agus.

    “Setelah dilakukan pengecekan medis, dia ini terlihat tidak sadar, iya pingsan. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian kita bawa menggunakan ambulans yang standby di pospam, ke RSUD Ciawi,” tambahnya.

    Agus menyebut, pemudik tersebut diduga kelelahan ketika membawa motornya. Pemudik itu disebut tidak tidur pada malam harinya sebelum melakukan perjalanan mudik dari Tangerang menuju Sukabumi, pada tadi pagi.

    Agus menyebut korban sudah sadar dan melanjutkan perjalanannya menuju Sukabumi. Agus mengimbau para pemudik untuk memastikan kondisi fisik dan kendaraannya prima.

    “Sempat ada perawatan, tapi tadi saya tanya ke rumah sakit dia sudah sadar dan sudah bisa melanjutkan perjalanan. Tetapi dia nggak bawa motor, jadi diganti pengemudinya,” imbuhnya.

    (sol/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Heroik Pria Disabilitas Selamatkan Wanita Melahirkan di Sungai

    Kisah Heroik Pria Disabilitas Selamatkan Wanita Melahirkan di Sungai

    Lombok Timur, Beritasatu.com – Aksi heroik Sahrul, pria disabilitas dengan kedua tangan buntung menyelamatkan seorang perempuan berinisial YN (18) yang melahirkan bayi seorang diri di pinggir sungai menuai pujian. Kejadian ini terjadi di Desa Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/3/2025). 

    Cerita Sahrul yang merupakan ketua Self-Help Group (SHG) Sopoq Angen Selebung Ketangga selama ini aktif memberi pendampingan hukum kepada warga disabilitas korban kekerasan seksual. 

    YN termasuk orang dengan disabilitas psikososial (ODDP) yang mengalami kekerasan seksual dalam empat bulan terakhir. Dia hamil akibat diperkosa hingga melahirkan bayi.

    SHG Sopoq Angen telah mempersiapkan berbagai kebutuhan persalinan YN, termasuk popok, tempat tidur bayi, bedak, selimut, dan perlengkapan lainnya, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

    Sejak pagi hari, Sahrul bersama Atik, seorang kader Desa Selebung Ketangga telah berupaya membawa YN ke puskesmas terdekat lantaran kandungannya sudah memasuki masa persalinan. 

    Namun, karena belum menunjukkan tanda-tanda melahirkan yang signifikan, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Tak disangka, ketika YN hendak pergi ke sungai untuk buang air besar, ia mengalami kontraksi hingga melahirkan tanpa bantuan medis.

    Ketika ditemukan oleh warga, YN telah melahirkan seorang bayi perempuan. Tetapi, kondisi kritis karena ari-ari bayi masih tertahan di dalam tubuh wanita itu. Warga yang panik segera mencari bantuan medis. 

    Beberapa bidan desa yang datang ke lokasi kejadian tidak berani mengambil tindakan medis lebih lanjut karena khawatir akan risiko pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa YN dan bayi.

    Dalam kondisi genting itu, Sahrul langsung membopong tubuh YN yang lemah walau kedua tangannya tidak sempurna. Kemudian YN dibopong ke jalan utama desa. Begitu ambulans tiba, YN langsung dibawa ke puskesmas dengan didampingi Sahrul. 

    Setelah mendapatkan penanganan medis, YN dan bayinya dinyatakan sehat. Sahrul yang mendampingi perawatan YN mengaku lega.

    “Kami hanya ingin memastikan ibu dan bayinya selamat. Saya tidak berpikir soal keterbatasan fisik saya, yang penting dia bisa segera ditolong,” ujar pria disabilitas itu.

    Kisah Sahrul menolong perempuan disabilitas tersebut melahirkan dengan cepat menyebar dan menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di Lombok Timur.

    Kisah ini membuktikan kemanusiaan dan keberanian sejati tidak ditentukan oleh kondisi fisik seseorang, melainkan oleh ketulusan niat dan tindakan nyata yang dilakukan untuk membantu orang lain. 

    Sahrul telah menunjukkan semangat solidaritas dan kepedulian dapat mengatasi segala keterbatasan.

    Cerita pilu dialami YN, perempuan disabilitas yang menjadi korban kekerasan seksual menyoroti pentingnya penguatan perlindungan terhadap kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat. 

    Kasus ini juga menjadi pengingat akan perlunya peningkatan kesadaran dan penanganan yang lebih baik terhadap korban kekerasan seksual, terutama bagi kaum disabilitas.

  • Kecelakaan Maut di Denpasar, Pemotor Bonceng Tiga vs Truk Boks, Remaja 12 Tahun Tewas – Halaman all

    Kecelakaan Maut di Denpasar, Pemotor Bonceng Tiga vs Truk Boks, Remaja 12 Tahun Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tragedi kecelakaan maut terjadi di Simpang Tohpati, Denpasar, Bali, melibatkan sepeda motor dan truk boks, Sabtu (29/3/2025) dini hari.

    Kecelakaan ini menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya.

    Kecelakaan terjadi pada pukul 02.00 WITA di perempatan Jalan WR Supratman By Pass Ngurah Rai, Km 6, Denpasar Timur.

    Pengendara sepeda motor Yamaha NMAX, yang dikemudikan oleh seorang pria berinisial IKES (21), bergerak dari arah timur menuju barat.

    Sementara itu, truk boks melaju dari selatan menuju utara.

    Setibanya di lokasi, IKES yang berbonceng tiga orang tidak dapat mengendalikan kendaraannya dan terjadi tabrakan dengan truk boks.

    “Setibanya di TKP, pengendara Yamaha NMAX dengan kecepatan sedemikan, memasuki persimpangan serta berbonceng tiga orang, tidak dapat mengendalikan kendaraannya sehingga terjadi tabrakan,” ungkap Kasat Lantas Polresta Denpasar, AKP Yusuf Dwi Admojo kepada Tribun Bali. 

    Dalam kecelakaan tersebut, remaja berusia 12 tahun berinisial PDAW meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Sementara itu, penumpang lainnya, GA (23), mengalami luka lecet di pipi kiri dan merasakan sakit di beberapa bagian tubuh.

    GA saat ini dirawat di RSUP Prof. Ngoerah Bali.

    IKES juga mengalami luka lecet, terutama di pipi kiri dan deformitas pada paha kiri.

    Jenazah PDAW dievakuasi ke RSUP Prof. Ngoerah Bali menggunakan ambulans milik BPBD Kota Denpasar.

    Pada saat kejadian, lampu lalu lintas di lokasi kecelakaan dalam kondisi kuning, yang mengindikasikan pengendara harus berhati-hati.

    Saat itu lampunya (traffic light) semuanya dalam kondisi kuning (berhati-hati). Saat ini kami masih periska saksi-saksi,” tambah AKP Yusuf.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kecelakaan di Tol Cipali KM 142, Satu Orang Meninggal Dunia – Halaman all

    Kecelakaan di Tol Cipali KM 142, Satu Orang Meninggal Dunia – Halaman all

    Kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Cipali, tepatnya di KM 142 arah Cirebon, pada Sabtu (29/3/2025) dini hari tadi sekitar pukul 01.45 WIB. 

    Tayang: Sabtu, 29 Maret 2025 10:26 WIB

    KOMPAS.COM/FARID

    TOL CIPALI – Kemacetan parah terjadi di Tol Cikampek arah Palimanan sejak Kamis (27/3/2025) pukul 10.30 WIB, dengan kendaraan yang terjebak di KM 110 Tol Cipali. Di saat mudik Lebaran ini, terjadi kecelakaan di Tol Cipali dini hari tadi. 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Cipali, tepatnya di KM 142 arah Cirebon, pada Sabtu (29/3/2025) dini hari tadi sekitar pukul 01.45 WIB. 

    Insiden ini melibatkan dua kendaraan dan menyebabkan satu orang meninggal dunia.

    Menurut laporan yang diterima dari Traffic Monitoring Center (TMC), kecelakaan diduga terjadi karena pengemudi kendaraan pertama mengantuk sehingga oleng dan menabrak beton pembatas jalan. 

    Kendaraan tersebut kemudian tertabrak oleh kendaraan kedua yang melintas di jalur yang sama.

    “Pengemudi kendaraan 1 diduga mengantuk kemudian oleng sehingga menabrak beton tengah, kemudian tertabrak oleh kendaraan 2,” kata Corporate Communications & Sustainability Management Dept Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo melalui keterangannya, Sabtu. 

    Tim penyelamat dari Astra Tol Cipali, yang terdiri dari petugas rescue, derek, dan ambulans, bersama dengan Patroli Jalan Raya (PJR), segera melakukan penanganan dan evakuasi di lokasi kejadian. 

    Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 03.50 WIB, setelah itu kondisi lalu lintas kembali normal.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kesaksian Nakes Pasca Gempa Dahsyat Myanmar, Korban Terus Berdatangan ke RS

    Kesaksian Nakes Pasca Gempa Dahsyat Myanmar, Korban Terus Berdatangan ke RS

    Jakarta

    Di tempat parkir Rumah Sakit Umum Mandalay, Myanmar, puluhan pasien dengan kepala dan lengan diperban terbaring di atas tandu atau kardus. Banyak lainnya berbaring langsung di atas beton.

    “Korban luka terus berdatangan, tetapi kami kekurangan dokter dan perawat,” kata dr Kyaw Zin, seorang dokter bedah di rumah sakit tersebut, dikutip dari NY Times, Sabtu (29/3/2025).

    “Penyeka kapas hampir habis,” lanjutnya.

    Ia mengatakan bahwa rumah sakit itu dipenuhi korban luka setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada hari Jumat, hingga tidak ada ruang untuk berdiri. Saluran telepon terputus, membuatnya tidak bisa menghubungi orang tuanya.

    “Saya sangat khawatir dengan orang tua saya,” ujarnya. “Tapi saya belum bisa pulang. Saya harus menyelamatkan nyawa di sini terlebih dahulu.”

    dr Kyaw Zin mengatakan ia hendak memulai operasi ketika gempa terjadi. Semua orang, termasuk pasien, panik dan berlarian keluar. Pada Jumat sore, sirine ambulans meraung-raung. Korban luka terus berdatangan.

    Para perawat memeriksa pasien di tempat parkir, beberapa di antaranya terhubung ke infus. Suara rintihan minta tolong terdengar di mana-mana, sementara bau darah menyengat di tengah panas yang terik.

    Junta militer menyatakan mereka belum mengetahui jumlah pasti korban tewas. Kerusakan infrastruktur berisiko menghambat akses ke wilayah yang telah lama berjuang di tengah perang saudara yang brutal. Episentrum gempa, wilayah Sagaing, merupakan pusat perlawanan terhadap kekuasaan militer.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa informasi masih sulit diperoleh akibat gempa susulan dan gangguan sistem komunikasi. WHO juga menambahkan bahwa mereka tengah berupaya mengirim pasokan medis darurat dari pusat logistiknya untuk membantu Myanmar.

    (suc/suc)

  • 144 Orang Dinyatakan Tewas Akibat Gempa di Myanmar, USGS Sebut Korban Lebih dari 10.000 Orang – Halaman all

    144 Orang Dinyatakan Tewas Akibat Gempa di Myanmar, USGS Sebut Korban Lebih dari 10.000 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam update terbaru, sebanyak 144 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) kemarin.

    Kepala pemerintahan militer Myanmar melaporkan 730 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat gempa bumi tersebut.

    Dikutip dari India Today, Junta Militer Myanmar telah mengumumkan keadaan darurat di beberapa daerah, dan segera meminta bantuan dari negara-negara lain.

    Namun, informasi tentang tingkat kerusakan masih belum jelas. Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa rumah hancur dan jalan retak.

    Sementara itu di Bangkok, Thailand, yang terdampak akibat gempa di Myanmar melaporkan setidaknya 10 orang tewas.

    Wakil Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul mengatakan ada kemungkinan lebih banyak mayat akan ditemukan di reruntuhan bangunan, dengan lebih dari 101 orang terjebak dan tim penyelamat akan bekerja sepanjang malam.

    Kematian lainnya dikonfirmasi setelah sebuah crane runtuh di tempat lain di kota tersebut.

    Menurut media pemerintah Myanmar, gempa bumi tersebut menyebabkan runtuhnya bangunan di lima kota besar dan kecil, serta jembatan kereta api dan jembatan jalan di Jalan Tol Yangon-Mandalay.

    Jembatan Ava yang ikonik berusia 90 tahun di Mandalay runtuh ke Sungai Irrawaddy setelah gempa bumi dahsyat tersebut.

    Gambar-gambar visual juga telah muncul yang memperlihatkan menara jam yang runtuh dan bagian-bagian Istana Mandalay yang bersejarah yang rusak.

    Dikutip dari CNN, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar dapat melampaui 10.000 orang.

    USGS mengeluarkan peringatan merah untuk perkiraan jumlah korban jiwa akibat gempa bumi, yang menunjukkan “jumlah korban yang tinggi dan kerusakan yang luas.”

    Junta Militer Minta Bantuan

    Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang terjadi sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat itu merupakan gempa bumi ketiga yang mengguncang wilayah itu dalam satu abad terakhir.

    Gempa susulan berkekuatan 6,7 SR tercatat sekitar 11 menit kemudian, gempa pertama dari beberapa gempa besar yang terjadi setelah gempa pertama.

    Guncangan gempa terasa hingga Bangladesh, Vietnam, Thailand, dan China selatan, tempat media berita pemerintah melaporkan bahwa sejumlah orang yang tidak disebutkan jumlahnya terluka di Ruili, dekat perbatasan Myanmar.

    Dikutip dari The Straits Times, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyatakan Bangkok sebagai “daerah darurat” dan mendesak penduduk untuk mengungsi dari gedung-gedung tinggi jika terjadi gempa susulan.

    Di Myanmar, saat para korban yang mengalami pendarahan dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans, mobil, dan sepeda motor, seorang dokter bedah di Rumah Sakit Umum Mandalay mengatakan begitu banyak orang yang datang untuk berobat sehingga para perawat kehabisan penyeka kapas dan dia tidak punya tempat untuk berdiri.

    “Korban luka terus berdatangan, tetapi kami kekurangan dokter dan perawat,” kata dokter bedah, Dr. Kyaw Zin.

    Puluhan pasien di RS Mandalay melarikan diri dari gedung tersebut ketika gedung tersebut berguncang dan bergetar, berdesakan di tempat parkir di dekatnya.

    Beberapa pasien masih terhubung dengan infus dan tabung oksigen.

    Bencana gempa ini memperparah tantangan besar yang dihadapi para penguasa militer Myanmar, yang menggulingkan pemerintahan terpilih pada tahun 2021 dan telah membatasi kontak negara tersebut dengan dunia luar.

    Junta militer terus melemah sejak saat itu, kehilangan wilayah kekuasaannya dari pemberontak di tengah perang saudara berdarah yang telah menyebabkan hampir 20 juta dari sekitar 54 juta penduduk negara itu tidak memiliki cukup makanan atau tempat tinggal bahkan sebelum gempa, menurut pejabat PBB.

    Selama bencana-bencana sebelumnya, seperti Siklon Mocha pada tahun 2023 dan Siklon Nargis pada tahun 2008, penguasa militer Myanmar membatasi aliran bantuan internasional ke daerah-daerah yang terkena dampak keras yang didominasi oleh musuh-musuh mereka.

    Namun kali ini, para pemimpin junta segera meminta bantuan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah negara itu, kantor berita melaporkan, termasuk Mandalay dan Naypyitaw.

    “Kami membutuhkan dan menginginkan masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara militer, Jenderal Zaw Min Tun.

    “Kami akan bekerja sama dengan mereka untuk memastikan perawatan terbaik bagi para korban,” lanjutnya.

    Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan organisasi tersebut bergerak untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

    PBB mengatakan telah mengalokasikan dana awal sebesar US$5 juta dari dana daruratnya untuk membantu operasi penyelamatan nyawa di Myanmar.

    Presiden AS, Donald Trump mengatakan pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada Myanmar.

    “Ini situasi yang sangat buruk, dan kami akan membantu,” katanya di Ruang Oval.

    “Kami sudah berbicara dengan negara itu,” ungkap Trump.

    (*)