Transportasi: Ambulans

  • Polri Gerak Cepat Perkuat Layanan Medis Korban Banjir Sumatera

    Polri Gerak Cepat Perkuat Layanan Medis Korban Banjir Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperkuat layanan kesehatan di wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Langkah ini dilakukan dengan mengerahkan tenaga medis, relawan, hingga pemerintah daerah untuk memastikan seluruh korban mendapatkan pertolongan secepat mungkin.

    Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan Polri akan hadir hingga lokasi terdampak terakhir, tanpa terhalang sulitnya akses. “Tidak peduli seberapa sulit medan, Polri berkomitmen menjangkau seluruh korban. Setiap menit sangat berarti dalam penyelamatan warga,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (7/12/2025).

    Polri telah mengirimkan Tim Kesehatan Pusdokkes bersama Biddokkes Polda Jambi dan RS Bhayangkara Jambi ke pos bencana di depan Mako Polres Aceh Tamiang. Minimnya komunikasi dan kondisi jalan yang rusak tak menghalangi langkah tim untuk mencapai lokasi dan memperkuat pelayanan kesehatan, terlebih rumah sakit setempat sempat lumpuh akibat banjir.

    Setibanya di lokasi, tim langsung menangani lonjakan korban luka serta mengantisipasi penyakit pascabencana, seperti diare, ISPA, infeksi kulit, gangguan lambung, dan keluhan lain yang banyak muncul di pengungsian.

    Tim medis dari Jambi diperkuat tiga dokter, enam paramedis, dan tiga pengemudi dengan tiga ambulans. Pada Sabtu (6/12/2025), mereka bergabung dengan dua dokter spesialis sebelum bergerak menuju wilayah Polda Aceh. Tim ini merupakan bagian dari tenaga kesehatan yang disebar ke tiga provinsi terdampak.

    Hingga saat ini, 12.242 warga telah memperoleh layanan kesehatan dari operasi kemanusiaan Polri. Aceh menjadi wilayah dengan dampak korban paling tinggi, tercatat 2.481 jiwa terdampak dan 356 korban meninggal dunia. Kondisi ini menuntut respons cepat untuk mencegah memburuknya situasi.

    Di Sumatera Barat, posko kesehatan menangani 7.153 pasien, terbesar di antara wilayah lain, dengan keluhan mulai dari demam, flu, gatal-gatal, diare, hingga hipertensi. Lonjakan kebutuhan medis ini menjadi alasan Polri terus memperkuat pengiriman tenaga kesehatan.

    Selain tim medis, Polri juga mengerahkan 34 personel DVI untuk mengidentifikasi korban meninggal serta 12 psikolog untuk layanan trauma healing. Sebanyak 86 ambulans disiagakan di tiga provinsi terdampak.

    Hingga Sabtu (6/12/2025s) pukul 16.30 WIB, 25 jenazah teridentifikasi di Aceh, sedangkan di Sumatera Utara ada 97 pengungsi yang sudah menerima layanan medis. Di Sumatera Barat, satu jenazah teridentifikasi dan 287 pengungsi berhasil dilayani.

    Secara keseluruhan, 1.243 personel Polri dikerahkan dalam operasi kemanusiaan, mencakup pengamanan, layanan medis, DVI, hingga distribusi logistik. Jumlah pengungsi di tiga provinsi mencapai 848.076 orang, memperlihatkan skala besar penanganan yang harus dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi.

    Langkah agresif Polri ini menjadi kunci mempercepat pemulihan dan memastikan seluruh korban banjir di Sumatera mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

  • Pemkab Mojokerto dan Baznas Bedah Dua Rumah Warga Prasejahtera di Jetis

    Pemkab Mojokerto dan Baznas Bedah Dua Rumah Warga Prasejahtera di Jetis

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat program bedah rumah. Dua rumah warga prasejahtera di Kecamatan Jetis menjadi sasaran kegiatan renovasi total.

    Dua rumah tersebut tersebut terletak di Desa Mlirip dan Desa Penompo, Kecamatan Jetis. Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra meninjau langsung kondisi rumah Mbah Siatun, warga Desa Penompo yang menjadi salah satu penerima manfaat. Rumah nenek berusia 75 tahun itu diketahui berada dalam kondisi sangat memprihatinkan.

    Melalui dialog singkat, Gus Barra (sapaan akrab, red) ini turut mengetahui bahwa Mbah Siatun merupakan tulang punggung keluarga yang tinggal bersama putrinya yang disabilitas karena stroke. Mbah Siatun juga tinggal bersama tiga cucu yang masih menjadi tanggungannya.

    “Mbah Siatun ini menjadi tulang punggung keluarga, putrinya disabilitas, dengan tiga cucu yang juga tinggal di dalam rumah. Rumahnya sudah sangat memprihatinkan kondisinya, maka pada kali ini kita memberikan program bedah rumah untuk keluarga Mbah Siatun. Semoga cepat selesai dan bermanfaat,” ungkapnya, Minggu (7/12/2025).

    Tak hanya memberikan bantuan renovasi rumah, Gus Barra juga menekankan pentingnya penanganan medis untuk putri Mbah Siatun yang mengalami stroke. Ia mengingatkan bahwa Kabupaten Mojokerto telah menerapkan Program BPJS Kesehatan UHC (Universal Health Coverage) Prioritas 100 persen, sehingga seluruh biaya pengobatan telah ditanggung.

    “Terkait biaya sudah dicover BPJS, gratis semuanya, tidak ada biaya apa pun. Tinggal antar jemputnya pakai ambulans puskesmas, 24 jam kok,” tegas orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini.

    Layanan ambulans gratis di Kabupaten Mojokerto memang telah beroperasi 24 jam dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Cukup menghubungi nomor darurat 112 melalui telepon atau HP, Call Center Surya Mojo Siaga akan merespons segala bentuk kegawatdaruratan di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Program bedah rumah tersebut menjadi wujud nyata sinergi Pemkab Mojokerto dan Baznas dalam menghadirkan hunian layak bagi warga kurang mampu, sekaligus memastikan jaminan kesehatan dan pelayanan darurat yang inklusif bagi seluruh masyarakat. [tin/but]

  • Kemenkes Pastikan Penanganan Bencana Sumatra Tak Kekurangan Dokter

    Kemenkes Pastikan Penanganan Bencana Sumatra Tak Kekurangan Dokter

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan memastikan kebutuhan dokter di daerah-daerah terdampak bencana di Sumatra sudah terpenuhi. 

    Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Sumarjaya, mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan telah melihat langsung dan mencatat kebutuhan dokter di tiga provinsi terdampak. 

    Hingga saat ini tercatat ada 731 korban meninggal, dan luka berat 543, serta masih ada ancaman dari penyakit menular yang mungkin timbul dalam kondisi bencana seperti flu, diare, hingga leptospirosis.

    “Kalau tenaga medis, dari kedaruratannya, dengan jumlah 543 kasus dengan jumlah itu saya nggak lihat kegawatannya. Jadi kita sekarang fokus pada dampak akibat bencana. Tapi data kebutuhannya tetap ada,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/12/2025). 

    Dia menyebutkan, berdasarkan permintaan di 5 kabupaten, yakni Aceh Tamiang, Aceh Utara, Langsa, Aceh Tengah, dan Bener Meriah memerlukan dokter spesialis penyakit dalam, dokter anak, bedah ortopedi, pneumonologi dan kedokteran respirasi, obgyn, anastesi, dokter umum, serta apoteker masing-masing 1 orang. 

    Untuk fasilitas kesehatan darurat dan puskesmas, Kemenkes mencatat kebutuhan dokter umum 34 orang, kemudain perawat 17, dan lain-lain seperti bidan, petugas farmasi, dan driver ambulans, untuk 13 kabupaten kota di Aceh. 

    Di Sumatra Utara juga tercatat membutuhkan tambahan, khususnya di Sibolga dan Tapanuli Tengah untuk dokter bedah dan umum. 

    “Tapi intinya kami butuh sebanyak-banyaknya, karena akan ada kelelahan sehingga harus bergantian. Selain itu juga perlu menghadirkan ahli elektromedis, untuk mengidentifikasi apakah alat-alat yang terdampak masih bisa digunakan kembali atau tidak. Kami akan kirimkan tenaga untuk mengecek alat-alat yang mungkin bisa difungsikan kembali, karena cukup mahal kalau harus diadakan kembali,” paparnya. 

    Namun, terkait dengan kebutuhan dokter, Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah banyak dokter yang berinisiatif pribadi berangkat dengan biaya sendiri untuk mengulurkan bantuan. 

    “Kemarin waktu kami berangkat, kami bertemu dari Unhas, mengirim 16 dokter spesialis, 4 ortopedi, sudah senior semua, ada internis, spesialis anak, obgyn juga ada. Mereka biayai semua sendiri, saya terharu. UI dan RSCM juga memberangkatkan puluhan dokter,” ungkapnya.  

    Benjamin mengungkap bahwa Sumatra, terutama tiga provinsi terdampak juga menjadi penghasil dokter dengan jumlah yang cukup banyak. 

    “Jadi ada alumni misalnya di wilayah Pidie Jaya, dia telfon kakak kelasnya, lalu dokter-dokter itu berangkat sendiri pakai biaya sendiri, nggak pakai koordinasi, sehingga yang ini belum tercatat jumlahnya oleh kami,” kata Benjamin.

  • Akhir Pekan Minggu 7 Desember 2025, Tak Ada Aturan Ganjil Genap di Jakarta

    Akhir Pekan Minggu 7 Desember 2025, Tak Ada Aturan Ganjil Genap di Jakarta

    Ada ketentuan pengecualian bagi kendaraan bermotor yang diperbolehkan memasuki kawasan ganjil genap Jakarta.

    1. Kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas

    2. Kendaraan ambulans

    3. Kendaraan pemadam kebakaran

    4. Kendaraan angkutan umum (pelat kuning)

    5. Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik

    6. Sepeda motor

    7. Kendaraan angkutan barang khusus bahan bakar minyak dan gas

    8. Kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara RI

    9. Kendaraan dinas operasional berpelat merah, TNI dan Polri

    10. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara

    11. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas

    12. Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri seperti kendaraan pengangkut uang

    13. Kendaraan petugas kesehatan penanganan Covid-19, selama masa penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19.

    14. Kendaraan mobilisasi pasien Covid-19

    15. Kendaraan mobilisasi vaksin Covid-19

    16. Kendaraan pengangkut tabung oksigen

    17. Kendaraan angkutan barang pengangkut logistik

  • Akhir Pekan Minggu 7 Desember 2025, Tak Ada Aturan Ganjil Genap di Jakarta

    Akhir Pekan Minggu 7 Desember 2025, Tak Ada Aturan Ganjil Genap di Jakarta

    Ada ketentuan pengecualian bagi kendaraan bermotor yang diperbolehkan memasuki kawasan ganjil genap Jakarta.

    1. Kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas

    2. Kendaraan ambulans

    3. Kendaraan pemadam kebakaran

    4. Kendaraan angkutan umum (pelat kuning)

    5. Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik

    6. Sepeda motor

    7. Kendaraan angkutan barang khusus bahan bakar minyak dan gas

    8. Kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara RI

    9. Kendaraan dinas operasional berpelat merah, TNI dan Polri

    10. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara

    11. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas

    12. Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri seperti kendaraan pengangkut uang

    13. Kendaraan petugas kesehatan penanganan Covid-19, selama masa penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19.

    14. Kendaraan mobilisasi pasien Covid-19

    15. Kendaraan mobilisasi vaksin Covid-19

    16. Kendaraan pengangkut tabung oksigen

    17. Kendaraan angkutan barang pengangkut logistik

  • Detik Mencekam di KM 705: Perempuan Mojokerto Nekat Melompat dari Jembatan Tol

    Detik Mencekam di KM 705: Perempuan Mojokerto Nekat Melompat dari Jembatan Tol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang perempuan ditemukan meninggal dunia setelah sengaja loncat dari pagar pembatas Jembatan Tol Jombang–Mojokerto (Jomo) KM 705/700, tepatnya di Desa Gedeg, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Korban diketahui atas nama Ngasiatin (62), warga Dusun Ngogri, Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

    Informasi tersebut dibenarkan Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, IPTU Jinarwan. Berdasarkan keterangan kepolisian, kejadian bermula ketika seorang saksi menemukan sebuah tas jinjing berwarna ungu kombinasi putih yang jatuh dari atas jembatan tol. Saat tas dibuka, saksi menemukan identitas pemiliknya.

    “Tak lama kemudian, seorang pengendara mobil dari arah barat memberi tahu bahwa ada seorang perempuan berada di atas jembatan dan diduga hendak melompat. Warga bernama Iwan kemudian berteriak agar perempuan tersebut kembali menjauh dari tepi jembatan,” ungkapnya, Sabtu (6/12/2025).

    Korban sempat kembali dan tidak jadi melompat. Namun sekitar lima menit kemudian, saksi yang masih berada di lokasi tas jatuh melihat perempuan tersebut terjatuh dari atas jembatan. Korban terpental ke permukaan jalan dengan posisi kaki terlebih dahulu menyentuh aspal sebelum akhirnya tergeletak terlentang.

    “Saat ditemukan warga, korban masih dalam kondisi bernapas. Warga kemudian segera menghubungi Polsek Gedeg. Sekitar 10 menit kemudian, ambulans RSUD R.A. Basoeni tiba di lokasi. Korban dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan telah meninggal dunia. Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB,” katanya.

    Kapolsek Gedeg AKP Sukaren bersama unit Reskrim, Intelkam, dan tim INAFIS Polres Mojokerto Kota datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan serta mengamankan barang bukti. Barang bukti yang diamankan petugas di antaranya tas korban, identitas diri, kartu berobat, hingga sejumlah obat dari RSUD R.A. Basoeni.

    “Tim INAFIS kemudian melanjutkan pemeriksaan jenazah di rumah sakit sembari menunggu keluarga korban. Putra korban, Slamet Abidin, menyatakan menolak autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menandatangani surat pernyataan resmi tidak menuntut siapapun atas meninggalnya korban,” ujarnya.

    Jenazah korban untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke rumah duka di Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Pihak kepolisian telah melakukan pendataan saksi, olah tempat kejadian perkara (TKP), dan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan keluarga, serta melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan. [tin/kun]

  • 584 Pasukan Putih Disiagakan Bantu Tangani Pasien Stroke di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Desember 2025

    584 Pasukan Putih Disiagakan Bantu Tangani Pasien Stroke di Jakarta Megapolitan 6 Desember 2025

    584 Pasukan Putih Disiagakan Bantu Tangani Pasien Stroke di Jakarta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyiagakan ratusan Pasukan Putih dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk membantu menangani pasien
    stroke
    di Jakarta.
    “Ada
    Pasukan Putih
    yang jumlahnya 584, dan Pasukan Putih ini memang secara khusus memberikan pelayanan kepada lansia dan difabel. Maka untuk itu, kita tambahkan (tugasnya). Pasukan Putih kita tugaskan secara khusus untuk berkaitan dengan
    stroke
    ini,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025).
    Adapun Pasukan Putih merupakan julukan bagi petugas layanan kesehatan keliling dari Dinkes DKI Jakarta. Mereka bertugas untuk mendatangi langsung rumah warga rentan, di antaranya lansia dan penyandang disabilitas, untuk memberikan perawatan dasar, pendampingan, serta edukasi kesehatan.
    Menurut Pramono, dukungan Pasukan Putih sangat penting karena
    golden period
    atau masa kritis penanganan pasien
    stroke
    hanya berlangsung sekitar 4,5 jam.
    Ia mengakui, proses ini tidak mudah dilakukan di Jakarta yang memiliki banyak titik kemacetan.
    “Jakarta berkomitmen untuk penanganan siaga stroke ini dengan sungguh-sungguh. Dan kami juga memberikan fasilitas tambahan kepada Dinas Kesehatan untuk Pasukan Putih dilengkapi dengan ambulans-ambulans, dan kami mulai sekarang punya ambulans yang listrik, mobil listrik,” kata Pramono.
    Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, angka kecacatan akibat stroke di Jakarta mencapai 21,4 persen.
    “Angka kecacatan akibat stroke di Jakarta cukup tinggi. Ada 21,4 persen dan 2,9 persen di antaranya berakhir dengan kematian,” ujar Ani di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat.
    Ia melanjutkan,
    stroke
    merupakan penyakit yang perlu ditangani dengan cepat, yakni kurang dari 4,5 jam sejak gejala pertama muncul.
    Penanganan yang cepat dan tepat, menurut Ani, juga dapat berkontribusi pada peningkatan Global City Index melalui perbaikan kualitas hidup (
    quality of life
    ) dan peningkatan produk domestik bruto (PDB) per kapita.
    Oleh karena itu, Dinkes mendorong Jakarta bisa menjadi kota siaga
    stroke
    .
    Ani menyebut, Jakarta telah memiliki berbagai sumber daya yang mendukung upaya tersebut, di antaranya Pasukan Putih (petugas pelayanan kesehatan keliling), puskesmas, rumah sakit, layanan ambulans gawat darurat, command center, JakAmbulans, JakConnected, dan JakWarehouse.
    Menurut dia, pelayanan bagi pasien
    stroke
    juga harus terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari pencegahan, respons cepat, perawatan akut, hingga rehabilitasi dan pemulihan.
    “Sehingga sistem ini memastikan setiap warga mendapatkan layanan yang cepat, tepat dan terstandar,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kabupaten Pasuruan Tambah 5 Ambulans Baru untuk Tingkatkan Layanan Puskesmas

    Kabupaten Pasuruan Tambah 5 Ambulans Baru untuk Tingkatkan Layanan Puskesmas

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan kembali memperkuat fasilitas kesehatan dengan menambah armada ambulans untuk puskesmas. Penambahan ini bertujuan mengoptimalkan layanan rujukan dan kedaruratan medis bagi masyarakat.

    Sebanyak lima unit ambulans disiapkan tahun ini, dan seluruh anggaran pengadaannya berasal dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2025. Armada tersebut resmi diserahkan oleh Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 di halaman Kantor Dinas Kesehatan, Sabtu pagi.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah mengatakan lima ambulans baru tersebut dialokasikan untuk Puskesmas Prigen, Gempol, Bangil, Purwosari, dan Bulukandang. “Penentuan lokasi didasarkan pada tingkat kebutuhan layanan, terutama untuk puskesmas yang berada di jalur padat dan kawasan wisata,” jelasnya.

    Ani menambahkan bahwa sebagian ambulans digunakan sebagai pengganti armada lama, termasuk milik Puskesmas Bulukandang. Ia menyebut ambulans lama akan ditarik dan dapat dialihkan untuk kebutuhan lembaga masyarakat seperti pondok pesantren yang membutuhkan kendaraan kesehatan.

    “Tidak semuanya menggantikan armada lama, karena ada juga yang murni penambahan untuk memperkuat layanan darurat sehingga puskesmas bisa lebih sigap merespons pasien,” terangnya. Menurutnya, peningkatan fasilitas ini diharapkan mampu memangkas waktu penanganan kedaruratan.

    Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori menegaskan bahwa ambulans harus dimanfaatkan seefektif mungkin untuk pelayanan publik. “Tidak boleh ada alasan lagi untuk tidak mengantar pasien dalam kondisi mendesak, dan layanan ini harus diberikan tanpa biaya,” ujarnya.

    Selain penyerahan ambulans, rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional juga dimeriahkan dengan senam bersama dan pembagian hadiah bagi para peserta lomba. Acara turut disertai skrining kesehatan, donor darah, dan pengundian berbagai doorprize untuk masyarakat yang hadir. (ada/ian)

  • Aceh dan Sumut Masih Kurang Dokter hingga Perawat untuk Layani Korban Banjir
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2025

    Aceh dan Sumut Masih Kurang Dokter hingga Perawat untuk Layani Korban Banjir Nasional 5 Desember 2025

    Aceh dan Sumut Masih Kurang Dokter hingga Perawat untuk Layani Korban Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, mereka membutuhkan puluhan tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan korban terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.
    “Kalau ditanya berapa yang dibutuhkan? Sebaiknya sebanyak mungkin karena apa? Lelah itu akan terjadi pergantian,” kata Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
    Kemenkes
    , Sumarjaya, dalam keterangan pers yang dilihat dari Kompas TV, Jumat (5/12/2025).
    Kemenkes juga memiliki data terkait permintaan daerah yang kekurangan dokter dan
    tenaga kesehatan
    lainnya.
    Provinsi Aceh membutuhkan tambahan dokter spesialis di berbagai bidang, di antaranya spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis bedah ortopedi, dokter pulmonologi, obstetri dan ginekologi, hingga apoteker.
    “Berdasarkan permintaan dari daerah, itu untuk lima kabupaten: Aceh Tamiang, Aceh Utara, Langsa, Aceh Tengah, dan Bener Meriah,” lanjut dia.
    Provinsi Aceh juga masih butuh tambahan 34 dokter umum untuk puskesmas hingga posko kesehatan.
    “Kita butuh dokter umum itu 34, saat ini, ya, 34 orang. Kemudian perawat 17, sampai bidan, petugas farmasi, petugas kesling, dan juga kespro, dan juga ambulans. Jadi, ini juga untuk 13 kabupaten/kota di Aceh,” ujar dia.
    Begitu juga dengan
    Sumatera
    Utara (Sumut) yang masih membutuhkan tambahan tenaga kesehatan.
    “Sumatera Utara ini khusus daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Kami punya data, nanti kita kasihkan, dokter spesialis bedah, dokter umum, dan semacamnya,” lanjut Sumarjaya.
    Selain tenaga kesehatan, ahli elektromedis juga dibutuhkan untuk mengidentifikasi alat-alat kesehatan yang terdampak.
    “Apakah bisa difungsikan kembali atau tidak. Nah, ini juga kita akan kirimkan tenaga untuk mengidentifikasi, mengecek alat-alat yang mungkin bisa difungsikan kembali, karena cukup mahal alat-alatnya,” kata Sumarjaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakarta Siaga Stroke 2026: Dari Pasukan Putih hingga Ambulans Listrik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Jakarta Siaga Stroke 2026: Dari Pasukan Putih hingga Ambulans Listrik Megapolitan 5 Desember 2025

    Jakarta Siaga Stroke 2026: Dari Pasukan Putih hingga Ambulans Listrik
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Penanganan stroke di Jakarta mendapat perhatian serius dari pemerintah, mulai dari tingkat nasional hingga pemprov DKI Jakarta.
    Stroke menjadi salah satu penyakit kardiovaskular dengan angka kematian tinggi dan biaya kesehatan nasional yang besar.
    Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia.
    Data Kementerian Kesehatan mencatat ada 330.000 kematian akibat stroke.
    “Dan salah satu yang membuat pembebanan (biaya) kesehatan nasional paling tinggi adalah stroke. Komitmen
    Jakarta
    Siaga Stroke 2026 membuat Jakarta harus lebih siap dan tanggap terhadap kejadian stroke,” ujar Dante di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/12/2025).
    Dante menekankan pentingnya penanganan cepat, yakni dalam masa kritis 4,5 jam sejak gejala pertama muncul.
    “Kalau pasien dari awal ke jalan kemudian langsung diobati bisa menuju rumah sakit, dari symptom to needle, dari home to needle, sampai masuk jarum, sampai masuk obat 4,5 jam. Maka bisa selamat dan terhindar dari kecacatan,” tambahnya.
    Gubernur DKI Jakarta
    Pramono Anung
    memberikan tugas baru kepada Pasukan Putih dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, yakni membantu penanganan pasien stroke di ibu kota.
    “Ada Pasukan Putih yang jumlahnya 584, dan Pasukan Putih ini memang secara khusus memberikan pelayanan kepada lansia dan difabel. Maka untuk itu, kita tambahkan (tugasnya). Pasukan Putih kita tugaskan secara khusus untuk berkaitan dengan stroke ini,” ujar Pramono.
    Pasukan Putih merupakan petugas layanan kesehatan keliling yang mendatangi rumah warga rentan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas, untuk perawatan dasar, pendampingan, dan edukasi kesehatan.
    Pramono menekankan dukungan Pasukan Putih sangat penting karena golden period penanganan stroke hanya berlangsung sekitar 4,5 jam.
    Selain itu, Pramono meluncurkan Jakarta Sistem Informasi Manajemen Puskesmas atau JakSimpus, sistem informasi manajemen puskesmas digital yang terintegrasi untuk mendukung respons cepat pasien stroke.
    Ia juga menyebutkan adanya tambahan fasilitas ambulans, termasuk ambulans listrik.
    “Kami juga memberikan fasilitas tambahan kepada Dinas Kesehatan untuk Pasukan Putih dilengkapi dengan ambulans-ambulans, dan kami mulai sekarang punya ambulans yang listrik, mobil listrik,” jelas Pramono.
    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebutkan, angka kecacatan akibat stroke di Jakarta mencapai 21,4 persen, dengan 2,9 persennya berakhir kematian.
    “Angka kecacatan akibat stroke di Jakarta cukup tinggi. Ada 21,4 persen dan 2,9 persen di antaranya berakhir dengan kematian,” ujar Ani.
    Ani menekankan pentingnya penanganan cepat dan terstandar, dari pencegahan, respons cepat, perawatan akut, hingga rehabilitasi dan pemulihan.
    “Sehingga sistem ini memastikan setiap warga mendapatkan layanan yang cepat, tepat, dan terstandar,” tambahnya.
    Ia juga menegaskan bahwa Jakarta sudah memiliki berbagai sumber daya pendukung, mulai Pasukan Putih, puskesmas, rumah sakit, layanan ambulans gawat darurat, command center, JakAmbulans, JakConnected, hingga JakWarehouse.
    (Reporter: Dian Erika Nugraheny | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.