Transportasi: Ambulans

  • Viral Polisi Tabrak Pelanggar Lalu Lintas, Kasat Lantas Polres Tulungagung Beberkan Faktanya

    Viral Polisi Tabrak Pelanggar Lalu Lintas, Kasat Lantas Polres Tulungagung Beberkan Faktanya

    Tulungagung (beritajatim.com) – Video viral terkait anggota polisi Satlantas Polres Tulungagung, yang dinarasikan mengejar dan menabrak pengendara sepeda motor menjadi perhatian warganet.

    Video dengan durasi 1 menit 34 detik ini menyebar di berbagai platform media dan menjadi perbincangan di media sosial pada Minggu, (18/05/2025).

    Dalam video diceritakan bahwa dua anggota Satlantas mengejar terduga pelaku pelanggaran lalu lintas hingga masuk ke pelosok desa. Bahkan, untuk menghentikan pengendara motor, seakan-akan petugas harus menabrak hingga jatuh.

    Terkait hal itu Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila pun angkat bicara. AKP M. Taufik Nabila menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (18/5/2025) saat anggota Satlantas tengah melakukan patroli di sekitar Pos Tamanan, Kecamatan Tulungagung Kota.

    Petugas mendapati dua pelajar SMP mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm dan berboncengan.

    “Saat diberhentikan, kedua remaja tersebut justru melarikan diri dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi ke arah Desa Tanjungsari,” ungkap Taufik.

    Dalam upaya melarikan diri dari kejaran petugas, pengendara pelanggar justru menabrak seorang perempuan pengendara Honda Scoopy merah yang tengah keluar dari gang. Kejadian inilah yang kemudian direkam oleh warga dan diunggah ke media sosial dengan narasi yang menyudutkan petugas kepolisian.

    “Perlu kami luruskan, kejadian tersebut melibatkan pelanggar lalu lintas yang menabrak pengguna jalan lain. Polisi tidak menabrak siapa pun,” tegasnya.

    Taufik menyebut, petugas yang berada di lokasi langsung sigap memberikan bantuan dengan memanggil ambulans untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung.

    “Korban mengalami luka ringan dan dalam kondisi sadar saat mendapat penanganan medis,” lanjutnya.

    Adapun identitas pelanggar diketahui berinisial H (15) dan A (15), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir. Mereka mengendarai Honda Beat merah dengan pelat nomor AG 4596 RCL. Sedangkan korban pengendara Scoopy adalah S, warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu, dengan nomor polisi AG 6538 RCL.

    Menanggapi simpang siurnya informasi yang beredar, Kasat Lantas Polres Tulungagung pun menghimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi unggahan di media sosial dan tidak serta-merta mempercayai narasi yang belum terverifikasi.

    “Kami mengajak masyarakat untuk selalu cermat dan melakukan pengecekan terhadap informasi yang beredar, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat,” pungkasnya. (ted)

  • Bocah Hanyut di Sungai Andong Ngawi Ditemukan Meninggal

    Bocah Hanyut di Sungai Andong Ngawi Ditemukan Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Pencarian Rifky Nur Hidayat (14), bocah asal Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Magetan, yang hanyut terseret banjir bandang di Sungai Andong, Kabupaten Ngawi, berakhir duka. Rifky ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (13/5/2025), sekitar pukul 08.30 WIB.

    Anak pertama dari pasangan Sarwono (44) dan Siti Kholifah (38) ini ditemukan mengambang oleh warga yang tengah melintas di belakang rumahnya, tepatnya di aliran sungai wilayah Desa Jambangan, Kecamatan Paron. Lokasi penemuan berjarak sekitar tiga kilometer dari titik awal korban dilaporkan hanyut, sebagaimana disaksikan oleh dua temannya yang berhasil selamat setelah diselamatkan warga.

    “Ya seluruh anggota keluarga, bapaknya, neneknya, dan ibunya menangis. Anaknya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, ditemukan di sungai Desa Jambangan,” ujar Supriyono, Kepala Desa Teguhan.

    Petugas SAR dari Unit Siaga SAR Basarnas Bojonegoro, Novix Heryadi, menjelaskan bahwa tim baru saja menggelar apel dan membagi regu pencarian saat menerima informasi penemuan jasad dari warga.

    “Kita baru saja apel, membagi regu untuk pencarian. Setelah itu mendapat informasi dari warga, kita langsung meluncur ke lokasi. Korban kita evakuasi ke rumah duka, ditemukan berjarak 3 kilometer dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas Novix.

    Evakuasi jenazah Rifky dilakukan oleh tim SAR dari lokasi penemuan ke rumah duka menggunakan mobil ambulans. Suasana haru menyelimuti rumah duka. Ayah, ibu, dan nenek korban tampak tak kuasa menahan tangis saat jasad Rifky tiba di rumah.

    Sebelumnya, pada Senin siang, 12 Mei 2025, Rifky bersama dua temannya diketahui mandi di Sungai Andong saat tiba-tiba banjir bandang datang menerjang. Dua temannya berhasil selamat, sementara Rifky terbawa arus dan sempat dinyatakan hilang. Dengan ditemukannya Rifky, operasi pencarian resmi ditutup oleh tim SAR. [fiq/beq]

  • Penyebab Kebakaran Rumah Selebgram Tewaskan 3 Balita di Kendari: Diduga dari Korek Api & Korsleting – Halaman all

    Penyebab Kebakaran Rumah Selebgram Tewaskan 3 Balita di Kendari: Diduga dari Korek Api & Korsleting – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran terjadi di rumah seorang selebgram berinisial SA di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (6/5/2025).

    Ketika itu, SA sedang pergi meninggalkan rumah dan empat balitanya.

    Akibat kejadian, ketiga anak SA meninggal dunia. ANP (3) dan AZP (1) tewas saat terjadi kebakaran rumah.

    Sementara N (3) menyusul kedua saudaranya usai dirawat di RS Hermina.

    Ketiganya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kota Kendari.

    Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, menyampaikan tim Labfor masih akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kebakaran tersebut.

    “Masih tunggu labfor,” ungkapnya, Jumat (9/5/2025), dilansir TribunnewsSultra.com.

    Namun, dari beberapa keterangan yang didapatkan di lapangan, penyebab kebakaran diduga berasal dari korek api dan korsleting listrik.

    “Karena dari empat anak, itu ada satu yang sering main korek.”

    “Bisa juga karena korsleting listrik, tapi itu semua masih dugaan, untuk hasil pasti masih menunggu labfor,” terang Andry.

    Akhir Tragis 3 Balita

    Balita AN dan AZ ditemukan dalam kondisi mengenaskan dari dalam rumah terbakar pada Selasa petang.

    Satu korban lainnya S (4), masih dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Hermina Kendari akibat luka bakar.

    N yang sebelumnya juga berjuang melawan luka bakar di sekujur tubuhnya bersama S, telah pergi untuk selama-lamanya.

    Balita N dimakamkan berdampingan dengan makam AN dan AZ yang pada pagi harinya dikebumikan dalam satu liang lahat.

    Diberitakan TribunnewsSultra.com, TPU tersebut berlokasi tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) rumah terbakar yang merenggut nyawa tiga balita tersebut.

    Sang ayah, AR, terlihat menggendong jasad N yang terbungkus kain kafan ke tempat pemakaman.

    Pada pagi harinya, AR juga terlihat membopong jasad anaknya, AN, ke liang lahat.

    SA (23), ibu dari ketiga balita, terlihat menggendong jenazah anak bungsunya, AZP.

    Sebelumnya, AR yang sempat ditemui di RS Bhayangkara Kendari, Selasa, terlihat tak bisa menutupi kesedihannya.

    AR menceritakan sosok dan keseharian anaknya, AN dan AZ, yang sudah berpulang.

    Ia memaparkan, AN memang memiliki kebiasaan untuk selalu menjaga dan melindungi adiknya, AZP.

    “Kalau ada yang mengganggu adiknya, pasti akan dibela oleh kakaknya,” ucapnya.

    Kronologi

    Pihak kepolisian dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kendari telah membeberkan kronologi kebakaran tersebut.

    Damkar dalam keterangannya menyebutkan, awalnya pusat informasi Damkarmat menerima laporan peristiwa rumah terbakar dari pelapor, KA, sekitar pukul 14.21 WITA.

    BALITA TEWAS TERBAKAR – Teriakan histeris warga mengiringi detik-detik evakuasi 2 balita tewas terpanggang dalam kebakaran rumah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kebakaran rumah tersebut terjadi di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, pada Selasa (06/05/2025). Dalam insiden tersebut, dua balita tewas terbakar yakni AZP yang baru berusia 1 tahun dan dan ANP berusia 3 tahun. (TribunnewsSultra.com/Istimewa)

    Sebanyak 2 mobil Damkar, 1 unit rescue, dan 1 ambulans, kemudian diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. 

    “Sesampainya di TKP, api sudah menjalar menghanguskan 1 bangunan rumah.”

    “Warga yang ada di sekitar membantu memadamkan api dengan ember,” tulis akun Instagram resmi Damkar Kendari.

    Sebanyak empat anak yang berada di dalam rumah, menjadi korban kebakaran.

    “Dua orang anak yang selamat (S) 4 tahun dan (N) 2 tahun. Sedangkan 2 orang anak lagi tidak sempat diselamatkan karena kobaran api semakin membesar yang berusia 1 tahun (AZ) dan 2 tahun (AN) meninggal dunia hangus terbakar,” jelas Damkar Kendari.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, menjelaskan kondisi rumah sebelum kebakaran terjadi.

    Awalnya, SA (23) pergi keluar rumah bersama kekasihnya, AD.

    Mereka hendak membelikan makanan bagi keempat korban dan sempat mampir mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraannya.

    “Mamanya korban ini bersama AD pergi membeli makanan untuk anak-anak ini,” ujar Andry, Rabu (7/5/2025).

    Namun saat tiba di rumah, SA sudah mendapati kondisi rumahnya terbakar hebat.

    Bersama warga, SA dan AD berusaha mengevakuasi para korban yang terjebak di dalam rumah.

    Korban balita N dan S sempat diselamatkan, namun dengan kondisi luka bakar berat di sekujur tubuhnya.

    Sementara, korban AN dan AZ terjebak di dalam rumah hingga ditemukan dalam kondisi terpanggang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Penyebab Kebakaran Rumah Tewaskan Tiga Balita di Puuwatu Kendari Tunggu Hasil Labfor

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/Desi Triana Aswan)

  • Doyan Minuman Berenergi, Ratu Fitness Meninggal Kena Serangan Jantung

    Doyan Minuman Berenergi, Ratu Fitness Meninggal Kena Serangan Jantung

    Jakarta

    Seorang wanita pegiat kebugaran di Florida, AS, meninggal dunia karena serangan jantung dan kerusakan otak karena kebiasaannya mengonsumsi minuman berenergi. Semasa hidup, Katie Donnell bisa mengonsumsi tiga minuman berenergi dalam sehari bersamaan dengan kopi.

    Ibu dari Donnell, Lori Barranon, mengatakan putrinya juga rutin mengonsumsi minuman berkafein sebelum pergi ke tempat gym. Hal ini yang membuatnya yakin bahwa kondisi yang dialami putrinya disebabkan oleh minuman tersebut.

    “Dia pikir itu (minuman berenergi) akan membantunya berolahraga dan memberinya lebih banyak energi. Dia berolahraga, bekerja penuh waktu, dan pergi ke sekolah untuk mengajar,” ujar Lori yang dikutip dari People.

    “Saya pikir ia sudah terbiasa dengan banyaknya aktivitas itu,” sambungnya.

    Sampai pada Agustus 2021, Donnell tengah berkumpul dengan teman-temannya. Tetapi, ia tiba-tiba pingsan yang dikira temannya karena stroke.

    Padahal, sebenarnya saat itu Donnell mengalami serangan jantung.

    “Ambulans tiba di sana dan tidak dapat memasang selang pernapasan. Dia (Donnell) tidak mendapatkan oksigen terlalu lama dan itu menyebabkan kerusakan otak. Mereka menanganinya selama tiga jam dan dia tidak pernah bangun lagi,” jelas Lori.

    Tiba di rumah sakit, Donnell dinyatakan koma dan diinduksi secara medis. Tetapi, tubuhnya tidak merespon apapun.

    Sekitar sepuluh hari kemudian, tim dokter membuat keputusan untuk mematikan mesin yang selama ini mendukung hidup Donnell.

    Lori menceritakan bahwa dokter awalnya mengira putrinya telah diberikan obat. Sebab, usia Donnell dianggap masih terlalu muda untuk mengalami serangan jantung.

    Selama ini, Lori tidak menyadari berapa banyak minuman berenergi yang dikonsumsi putrinya sampai menyebabkannya meninggal dunia.

    “Pacarnya mengatakan dia (Donnell) akan membeli empat kaleng minuman berenergi setiap dua hingga tiga hari. Belum lagi dia minum banyak kopi,” terang Lori.

    “Salah satu temannya juga mengatakan dia selalu melihat Donnell mengonsumsi minuman berenergi. Saat saya membersihkan mobilnya setelah Donnell meninggal dunia, mobilnya penuh dengan kaleng, setidaknya ada 3-4 kaleng,” tambahnya.

    Menurut National Library of Medicine, kafein dapat mempengaruhi jantung. Efek kafein dalam meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba diperkirakan dapat menekan sistem kardiovaskular, sehingga menambah kemungkinan faktor risiko aritmia atau detak jantung yang abnormal.

    Beberapa minuman berenergi dapat mengandung hingga 200 mg kafein per kaleng. Dalam sehari, mengonsumsi 400 mg kafein masih dianggap aman.

    “Donnell adalah ratu olahraga, ia makan makanan yang sangat bersih, makanan organik,” tutur Lori.

    Lori menceritakan bahwa putrinya memang memiliki kecemasan yang parah, yang ia kaitkan dengan konsumsi kafein tersebut.

    “Saya tahu pasti itulah yang menjadi penyebabnya. Jika Anda tidak menjauhkan anak-anak dari hal-hal ini (minuman berenergi), mungkin akan berada dalam situasi seperti saya. Hal ini sangat berbahaya dan mematikan, seluruh keluarga saya terkena dampaknya,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • Gubernur Maluku Utara Temui Rano Karno di Balai Kota, Bahas Soal Aplikasi JAKI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Mei 2025

    Gubernur Maluku Utara Temui Rano Karno di Balai Kota, Bahas Soal Aplikasi JAKI Megapolitan 8 Mei 2025

    Gubernur Maluku Utara Temui Rano Karno di Balai Kota, Bahas Soal Aplikasi JAKI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Maluku Utara
    Sherly Tjoanda
    mendatangi Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Sherly tiba sekitar pukul 14.22 WIB menggunakan kendaraan Lexus LM350h Sonic Titanium.
    Ia mengenakan kemeja batik lengan panjang dibalut blues hitam.
    Setibanya di Balai Kota, Sherly disambut oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati.
    Selanjutnya ia menuju ke ruangan Wakil Gubernur Jakarta,
    Rano Karno
    , tanpa memberikan banyak pernyataan kepada awak media.
    Sherly hanya tersenyum ketika ditanya terkait tujuan kedatangannya. Namun, ia sempat menyebutkan bahwa kedatangannya untuk membahas aplikasi Jakarta Kini (
    JAKI
    ).
    “Dengan Pak Wagub, kita mau melihat JAKI,” ucap Sherly, Kamis.
    Belum ada informasi lebih lanjut mengenai agenda lain dalam pertemuan tersebut.
    “Belum tahu apalagi,” lanjutnya.
    JAKI sendiri merupakan super-app yang dikembangkan oleh Unit Pengelola Jakarta Smart City (JSC).
    Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur penting, di antaranya pelaporan warga (JakLapor), antrean fasilitas kesehatan, informasi transportasi publik, layanan pajak, ambulans darurat, pantauan banjir, kualitas udara, hingga lokasi WiFi gratis.
    Gubernur Jakarta Pramono Anung sebelumnya gencar menawarkan aplikasi JAKI kepada sejumlah pejabat daerah.
    Sebelumnya, Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Lampung Rahmat Mirzanj Djausal, dan Bupati Karawang Aep Syaepuloh juga telah diperkenalkan pada aplikasi tersebut sebagai upaya memperluas implementasi layanan digital berbasis kota pintar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerusuhan di Lapas Narkoba Musi Rawas Sumsel, Kaca-Sejumlah Fasilitas Rusak

    Kerusuhan di Lapas Narkoba Musi Rawas Sumsel, Kaca-Sejumlah Fasilitas Rusak

    Jakarta

    Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Musi Rawas. Kaca hingga fasilitas lapas rusak.

    Dilansir detikSumbagsel, kerusuhan tersebut terjadi di Lapas Kelas II-A Narkotika Muara Beliti di Jalinsum Km 19, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Pantauan detikSumbagsel, pihak kepolisian, TNI, dan Brimob masih bersiaga di area lapas. Terlihat juga mobil Barracuda, water cannon, dan ambulans berada di area lapas. Terlihat kaca jendela serta fasilitas lain di lapas rusak berat akibat kericuhan tersebut.

    Salah satu saksi mata, yakni Ustaz Abdul Somad, mengatakan sempat tertahan di dalam lapas kurang lebih setengah jam. Ia mengaku sebelumnya sempat memberikan ceramah kepada para tahanan sebelum kerusuhan terjadi.

    “Tidak tahu pasti apa penyebabnya, waktu mau ngasih ceramah di dalam masjid Lapas, tiba-tiba ada gumpalan asap di area lapangan lapas dan langsung terjadi keributan,” katanya dilansir detikSumbagsel, Kamis (8/5/2025).

    Sementara itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Agung Adhitya Prananta menegaskan tidak ada petugas ataupun warga disandera akibat kerusuhan tersebut.

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BREAKING NEWS Kerusuhan Lapas Muara Beliti Saat UAS Ceramah, Sejumlah Fasilitas Hancur – Halaman all

    BREAKING NEWS Kerusuhan Lapas Muara Beliti Saat UAS Ceramah, Sejumlah Fasilitas Hancur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS – Kerusuhan hebat terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis pagi (8/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. 

    Insiden ini mengejutkan publik karena terjadi saat Ustaz Abdul Somad (UAS) tengah memberikan ceramah rohani kepada para narapidana di dalam kompleks lapas.

    Menurut kesaksian UAS, suasana awalnya kondusif ketika ia hendak menyampaikan siraman rohani di masjid lapas. Namun secara tiba-tiba muncul asap pekat dan kericuhan pun pecah.

    “Saya tidak tahu pasti penyebabnya. Saat akan memberikan siraman rohani di masjid dalam Lapas, tiba-tiba muncul asap dan suasana langsung ricuh,” ujar UAS yang sempat tertahan selama 30 menit di lokasi.

    Kerusuhan menyebabkan sejumlah fasilitas lapas mengalami kerusakan parah. 

    Kaca-kaca jendela pecah, beberapa bagian dalam bangunan terlihat berantakan, dan sejumlah benda dilaporkan terbakar. Asap tebal membumbung dari dalam lapas, menandakan skala kerusuhan yang cukup serius.

    Petugas Lapas sempat kewalahan menghadapi situasi.

    Sekitar pukul 11.30 WIB, aparat gabungan dari Polri dan TNI dikerahkan ke lokasi. Kendaraan taktis milik Brimob, mobil water cannon dari Polres Lubuklinggau, dan ambulans turut hadir untuk mengendalikan situasi.

    Beberapa kali petugas menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah narapidana yang bertindak anarkis, termasuk melempar batu dan membakar sejumlah fasilitas.

    Kapolres Musi Rawas menyatakan bahwa situasi berhasil dikendalikan menjelang siang hari, namun kerusakan cukup signifikan terjadi di beberapa blok lapas.

    Hingga saat ini, penyebab pasti kerusuhan masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian menduga ada provokator dari dalam yang memicu kekacauan. Proses identifikasi para pelaku dan penghitungan kerugian tengah berlangsung.

    Sementara itu, UAS sudah dipastikan dalam kondisi aman dan telah meninggalkan lokasi usai situasi dinyatakan kondusif.

  • Kerongkongan Pria Ini Terbakar Diduga gegara Minum Sparkling Water

    Kerongkongan Pria Ini Terbakar Diduga gegara Minum Sparkling Water

    Jakarta

    Seorang pria Spanyol berusia 42 tahun tidak dapat menelan makanan atau cairan apa pun selama tiga minggu setelah menyesap sparkling water atau air soda saat makan di restoran.

    Pablo González, seorang pengusaha berusia 42 tahun di Salvaterra de Miño, Spanyol, dirawat di rumah sakit karena mengalami nyeri perut hebat setelah meneguk sparkling water atau air soda. Dia menyadari air soda yang dikonsumsinya telah berubah warna kekuningan. Ambulans segera membawa Pablo ke Rumah Sakit Povisa, ketika dokter mengatakan organ tubuhnya terbakar sehingga ia harus diresepkan penghilang rasa sakit.

    Kepada surat kabar lokal El Faro de Vigo, Pablo mengatakan bahwa kerongkongan dan perutnya sangat terbakar sampai berubah warna menjadi hitam, dan bahwa satu-satunya alasan mulutnya kurang terpengaruh adalah karena dia dengan cepat membilasnya dengan air setelah seteguk air soda pertama itu.

    Selama hampir 15 hari setelah kejadian itu, dia tidak dapat menelan makanan atau cairan apa pun. Perutnya telah sembuh, tetapi dokter mengatakan bahwa kerongkongannya masih rusak parah. Dia meminum seteguk air pertamanya pada tanggal 28 April, tetapi dokter masih belum bisa mengatakan apakah dia akan pulih sepenuhnya atau berapa lama waktu yang dibutuhkan.

    Air bersoda, juga dikenal sebagai “air seltzer” atau “air berkarbonasi,” adalah air yang memiliki gelembung karbon dioksida di dalamnya. Gas ini mungkin alami atau mungkin diinfuskan ke dalam air putih biasa.

    Meski belum diketahui efek samping seriusnya, laman WebMD menyebut karbonasi dalam air soda menyebabkan beberapa orang mengalami gas dan kembung. Orang-orang yang mengidap penyakit refluks gastroesofagus, juga dikenal sebagai GERD, harus menghindari air soda karena dapat memicu gejala termasuk peningkatan gas dan refluks asam.

    (kna/kna)

  • Begini Aturan Penggunaan Strobo-Sirene yang Mau Diatur Ulang Biar Tak Meresahkan

    Begini Aturan Penggunaan Strobo-Sirene yang Mau Diatur Ulang Biar Tak Meresahkan

    Jakarta

    Aturan penggunaan strobo dan sirene akan disusun ulang. Memang seperti apa aturan strobo dan sirene yang berlaku saat ini?

    Belakangan kerap ditemukan penggunaan lampu strobo dan sirene yang tak sesuai dengan peruntukkan. Bahkan tak jarang ditemukan lampu strobo itu tersemat pada mobil-mobil pribadi.

    Tujuannya jelas biar mendapat prioritas di jalan. Keberadaan lampu strobo yang tak sesuai peruntukkan itu bikin masyarakat resah karena beberapa penggunanya kedapatan berperilaku arogan saat di jalan. Pihak kepolisian pun bakal menyusun ulang terkait penggunaan strobo dan sirene agar lebih tertib.

    “Ini kita susun supaya nanti visa memberikan perubahan terkait masalah penyusunan rotator, terkait masalah penyusunan sirene, kepada kendaraan-kendaraan di luar petugas kepolisian juga dan ini harus kita perhatikan,” ungkap Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal dikutip laman resmi Korlantas.

    Aturan Strobo dan Sirene

    Jika berbicara soal regulasi, sejatinya sudah tertulis dalam undang-undang siapa saja yang boleh menggunakan rotator dan sirene. Dalam aturan tersebut, tidak disebutkan kendaraan pribadi dengan pelat hitam diperbolehkan memenuhi syarat tersebut, termasuk pengguna sepeda motor.

    Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 59 (5), disebutkan kendaraan apa saja yang boleh menggunakan rotator dan sirene, yakni:

    a. lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;

    b. lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah; dan

    c. lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.

    (dry/din)

  • Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Purworejo: Mereka Ustazah Semua, Semoga Syahid

    Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Purworejo: Mereka Ustazah Semua, Semoga Syahid

    TRIBUNJATENG.COM – Identitas sebelas korban meninggal dalam kecelakaan maut di Purworejo, Rabu (7/5/2025).

    Kecelakaan itu menyisakan duka mendalam bagi para kerabat dan keluarga korban.

    Kecelakaan terjadi antara truk tronton pengangkut pasir bernomor polisi B 9970 BYZ dengan angkutan kota (angkot) yang membawa para ustazah, guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang.

    Di Jalan Magelang-Purworejo, wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kecelakaan terjadi pada pukul 11:00 WIB.

    Diduga mengalami rem blong dan menabrak angkot,

    Kendaraan angkot yang ditumpangi 13 ustazah dan 1 orang supir remuk tidak berupa pasca kecelakaan. 

    Truk terguling, muatan pasir tumpah. Satu rumah di lokasi kejadian rusak parah terdampak kecelakaan.

    Sebanyak 11 orang korban dilaporkan meninggal dunia, termasuk di dalamnya 10 orang ustazah. Sementara itu, 4 orang korban mengalami luka parah, dan 2 orang korban luka ringan.

    Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.

    Para korban juga masih mendapatkan perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Purworejo.

    DIDUGA REM BLONG – kecelakaan maut melibatkan dump truk dengan angkutan kota (angkot) menewaskan 11 orang dan enam korban luka-luka di Jalan Purworejo–Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (6/5/2025). Para korban tewas belum teridentifikasi. (Dok Polda Jateng) (IST)

    Kronologi: Ustazah korban kecelakaan hendak melayat ke Purworejo

    Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, para ustazah yang juga merupakan guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang rencananya hendak melayat ke Purworejo. 

    Ditemui wartawan Tribunjogja.com di SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang, Rabu (7/5/2025) siang, salah satu orang tua siswa anggota komite sekolah, Bhineke Giandika, mengatakan, para ustazah hendak bertakziah karena bapak dari kepala sekolah yang meninggal dunia.

    “Salah satu, bapak dari kepala sekolah kami meninggal dunia, kami mau bertakziah ke sana,” kata Bhineke.

    Ia mengatakan, para guru (termasuk ustazah) dan anggota komite sekolah dibebaskan untuk melayat pagi atau siang.

    “Kami sudah mengoordinir sendiri bahwa kita dibagi beberapa kloter, tapi nggak itu, nggak terkoordinir ibaratnya, ya yang bisa pagi, (berangkat) pagi, yang bisa siang, (berangkat) siang, kebetulan saya siang,” tuturnya.

    Bhineke mengatakan, kemarin malam (Selasa, 6 Mei 2025) para ustazah memberi info bahwa siswa akan pulang lebih awal pukul 09:00 WIB pagi agar ustazah bisa takziah.

    “Memang ustazah menginformasikan malam itu untuk anak-anak pulang jam 9 pagi karena memang akan takziah ke Purworejo. Saya dapat informasi dari grup WhatsApp,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Komite SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah, Wahid Ghozali mengungkapkan, pihak sekolah yang menuju ke Purworejo untuk takziah antara lain ustazah (guru), komite sekolah, dan pemilik yayasan.

    Rombongan berangkat dari SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi’iyah Magelang ke Purworejo menggunakan 5 unit mobil, pada pukul 10:00 WIB.

    Sebanyak 2 unit mobil diisi para guru, 1 mobil diisi komite, dan 1 mobil untuk keluarga yayasan. Sementara itu, 1 mobil lainnya adalah mobil milik Wahid. Ia memutuskan berangkat ke Purworejo dengan mengendarai mobil sendiri.

    Mobil Wahid semula berada di urutan terakhir.

    Namun, saat sampai di Bangjo Salaman, Wahid menyalip rombongan di depannya dan tiba terlebih dahulu di lokasi takziah Purworejo.

    Setibanya di lokasi, Wahid langsung melakukan salat jenazah. 

    Tak berselang lama setelah itu, ia mendapat kabar bahwa satu mobil angkot yang diisi belasan ustazah mengalami kecelakaan dan mayoritas ustazah di dalamnya meninggal dunia.

    Wahid mengaku sangat kaget atas kejadian tersebut.

    “Saya kaget. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Setelah ada kabar-kabar lagi. Kami komunikasi dengan pemilik yayasan, saya tahu tidak ada pengurus yayasan yang di sekolah, akhirnya saya pulang untuk mengondikasikan di sekolah,” katanya.

    Wahid berharap, ustazah para korban kecelakaan maut di Purworejo dapat meninggal dunia dalam keadaan syahid.

    “Korbannya ustazah semua. Semoga mereka mati syahid. Karena perginya bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah,” ujar Wahid.

    Sepengetahuan Wahid, mobil angkot yang kecelakaan berisi 13 ustazah dan 1 sopir sehingga totalnya 14 orang. 

    “Korban kecelakaan satu mobil angkot itu, isinya setahuku 13 guru, 14 orang dengan sopir,” ungkapnya.

    Firasat mimpi korban dan suara burung di tengah malam

    AMBULANS : Tangkapan layar dari Facebook Ariy Koukka pada Rabu (7/5/2025) – Suasana Ambulans Berdatangan Evakuasi 11 Korban Tewas dan 6 Korban Luka Kecelakaan Maut di Purworejo (Facebook Ariy Koukka)

    Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, Mutiah ibunda dari salah satu ustazah korban kecelakaan (almarhumah Isna Hayati) mengungkapkan, putrinya sempat mimpi buruk sebelum meninggal dunia.

    Almarhumah Isna Hayati bercerita kepada sang ibu, bahwa ia bermimpi kakaknya meninggal dunia, namun hidup lagi.

    “Kakak saya meninggal tapi kok hidup lagi. Lah kok tiba-tiba anak saya (Isna) meninggal, kaget tak menyangka kalau anak saya dipanggil Gusti Allah,” ucap Mutiah saat ditemui Tribunjogja.com di rumah duka, Rabu (7/5/2025). 

    “Anak saya dua. Isna anak nomer dua,” ujarnya. 

    Selain soal mimpi, Mutiah juga mengungkapkan bahwa malam sebelum kejadian (Selasa, 6 Mei 2025) tetangga sekitar mendengar ada burung di atas rumah.

    “Tetangga bilang semalam ada burung, sekitar tengah malam,” ungkapnya.

    Mutiah mengaku ikhlas dengan kepergian anak keduanya untuk selama-selamanya. 

    Data Daftar Korban Kecelakaan Maut di Purworejo

    Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, pada Rabu siang mengatakan, Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Purworejo segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Dampak dari kecelakaan ini sangat serius. Sebanyak 11 orang meninggal dunia di tempat dan enam lainnya mengalami luka. Kami masih melakukan proses identifikasi terhadap seluruh korban,” ujarnya.

    Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Rabu (7/5/2025), Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano mengonfirmasi bahwa sopir truk tronton yang kecelakaan di Purworejo adalah Ladis (48), warga Bojonegoro, Jawa Timur.

    Sopir truk itu mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. 

    “Sopir masih dilakukan perawatan di rumah sakit,” kata Kapolres Purworejo, dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

    Berikut daftar nama dan identitas 11 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Purworejo

    Korban meninggal dunia

    Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang 
    Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang
    Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang
    Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang
    Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang
    Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang
    Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang
    Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang
    Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang 
    Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang 
    Edi Sunaryo (71), wiraswasta, warga Ngerajek, Mungkid, Magelang

    Berikut daftar sementara korban selamat dalam kecelakaan maut di Purworejo hari ini : 

    Mila Mudianawati (ustazah/guru) – Kritis, dirawat di RSI Purworejo (Bojong, Banjarnegoro)
    Ayu Salwa Naziatun (ustazah/guru) – Selamat, dirawat di RSI Purworejo (asal Ngluwar)
    Suvita (ustazah/guru) – Selamat, dirawat di RSI Purworejo (Kalinegoro)
    Ladis (48), supir truk, warga Bojonegoro, Jawa Timur – Selamat, luka-luka
    Miyatun (pemilik rumah) – Selamat, luka-luka

    Sebagai catatan, daftar nama korban bersifat sementara dan akan diperbarui apabila ada info terbaru. (*)