Transportasi: Ambulans

  • Gratis! Warga Kediri Kini Bisa Pinjam Mobil Layanan dari Kelurahan, Ini Caranya

    Gratis! Warga Kediri Kini Bisa Pinjam Mobil Layanan dari Kelurahan, Ini Caranya

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai komitmen dalam memberikan pelayanan operasional warga yang membutuhkan transportasi roda empat, Pemerintah Kota Kediri baru saja menyerahkan Mobil Pelayanan Masyarakat (Mobmas) kepada dua belas kelurahan di Kota Kediri.

    Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolik kepada tiga perwakilan kelurahan, yakni: Ngronggo, Bawang, serta Bandar Kidul. Tak berhenti di sini, ke depan Pemkot Kediri akan menyerahkan kembali Mobmas kepada 34 kelurahan lainnya.

    Heru Sugiarto, Lurah Ngronggo mengutarakan kendaraan berjenis minibus itu dapat dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional untuk melayani kebutuhan sosial masyarakat serta pelayanan non gawat darurat.

    Pihaknya menyambut baik salah satu program unggulan Walikota dan Wakil Walikota Kediri itu penuh syukur. “Alhamdulillah itu program baik dan bagus nanti bisa digunakam untuk kepentingan masyarakat terutama hal-hal yang terkait dengan kesehatan, kebutuhan yang sifatnya membutuhkan armada mobil,” ucapnya.

    Dirinya menambahkan, Mobmas tidak hanya digunakan untuk pelayanan kesehatan, melainkan juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya, seperti: kegiatan karang taruna, Linmas, dan kepentingan warga lain yang membutuhkan Mobmas. Heru mengatakan, untuk keperluan medis, Pemerintah Kota Kediri telah menyiapkan mobil ambulance yang tersedia di masing-masing Puskesmas, sehingga pemanfaatan Mobmas ini digunakan untuk keperluan non gawat darurat.

    Adapun syarat peminjaman, warga cukup mendatangi kelurahan setempat dan mengisi buku daftar peminjaman yang berisi informasi: identitas diri, jenis kebutuhan, alamat yang dituju, kemudian Mobmas siap dimanfaatkan warga secara gratis didampingi sopir dari pihak kelurahan.

    “Terkait yang mengoperasikan kami masih menunggu SOP Pemkot, kalau biasanya perangkat kelurahan sendiri yang merawatnya,” terangnya. Tak lupa Heru mengimbau kepada warga agar dapat memanfaatkan Mobmas dengan penuh tanggung jawab. Dengan bantuan armada mobil ini Heru berharap agar kebutuhan operasional masyarakat, terutama saat kondisi mendesak dapat teratasi. [nm/kun]

  • Tragedi Tambang Gunung Kuda! TNI Turun Tangan Bantu Evakuasi Korban

    Tragedi Tambang Gunung Kuda! TNI Turun Tangan Bantu Evakuasi Korban

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bencana longsor di area tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam. Hingga Jumat (30/5), tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan relawan berhasil mengevakuasi 14 korban tewas dari reruntuhan.

    “TNI AD dalam hal ini Kodim 0620 Kabupaten Cirebon langsung bergerak cepat di lokasi bencana. Sebanyak 50 personel diterjunkan untuk melakukan pencarian korban,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta.

    Tak hanya pencarian korban, personel TNI juga membangun posko pengungsian dan menjaga zona bahaya agar tidak kembali ditempati warga, guna mencegah korban susulan. Ambulans milik Kodim 0620 pun disiagakan untuk mempercepat evakuasi ke rumah sakit terdekat.

    “Hingga saat ini, proses pencarian korban masih terus berlangsung dan situasi di lapangan sudah terkendali,” tambah Wahyu.

    Sementara itu, Polresta Cirebon menyatakan seluruh korban meninggal dunia telah teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga masing-masing.

    “Sebanyak 14 orang sudah dievakuasi, teridentifikasi, dan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing,” jelas Kapolresta Cirebon Komisaris Besar Polisi Sumarni.

    Sebanyak 13 korban dievakuasi ke RSUD Arjawinangun dan satu korban lainnya dibawa ke RS Sumber Hurip Cirebon. Proses evakuasi dan identifikasi berlangsung hingga pukul 17.50 WIB.

    Polisi kini fokus mengusut tuntas penyebab longsor yang menewaskan belasan orang itu. Pemeriksaan dilakukan terhadap lima pihak yang terlibat dalam operasional tambang, termasuk pemilik, kepala teknik, dan sejumlah pekerja.

  • Urai Kepadatan Jemaah saat Puncak Haji, Menag Sebut Saudi Intervensi Langsung 8 Syarikah

    Urai Kepadatan Jemaah saat Puncak Haji, Menag Sebut Saudi Intervensi Langsung 8 Syarikah

    Bisnis.com, JEDDAH — Kementerian Agama RI dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah bersepakat mengenai penanganan jemaah saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan Pemerintah Arab Saudi akan mengintervensi langsung 8 syarikah yang melayani jemaah Indonesia tahun ini.

    Dia mengatakan, banyak persoalan teknis sepanjang masa operasional penyelenggaraan ibadah haji dapat diselesaikan dengan kekeluargaan.

    “Pemerintah Saudi Arabia ingin mengintervensi langsung syarikah-syarikah. Ketika ada masalah di syarikah itu, beliau yang mengarahkan kepentingan kita di sini,” kata Nasaruddin usai memimpin rapat dengan Amirulhajj di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025).

    Namun, Nasaruddin juga menekankan bahwa jemaah Indonesia tetap harus menaati aturan yang berlaku demi ketertiban dan kemabruran ibadah. Saat ini, seluruh konsentrasi petugas dan Amirulhajj alias pemimpin Misi Haji Indonesia di Arab Saudi terpusat pada mobilitas jemaah di Arafah dan Mina. Untuk diketahui, akan ada setidaknya 1,2 juta jemaah haji dari seluruh dunia yang memadati Arafah dan Mina pada saat puncak ibadah.

    Jemaah Indonesia sendiri berjumlah 221.000 tahun ini, mencakup 16,19% dari total jemaah haji sejagat. Bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan difabel, Kementeriana Agama tahun ini memperkenalkan tiga skema pada saat puncak ibadah di Armuza, yakni safari wukuf, murur, dana tanazul.

    Dengan safari wukuf, jemaah akan diperjalankan dengan kendaraan baik ambulans atau bus, yang melintasi Padang Arafah dan tetap berada di dalam kendaraan selama waktu wukuf berlangsung. Jemaah tidak perlu menempati tenda di Arafah tetapi tetap dapat memenuhi kewajiban wukuf.

    Adapun murur adalah skema yang dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu dengan melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan dan kemudian langsung menuju Mina.

    Sedangkan konsep tanazul memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina tetapi tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan.

    “Yang kami takutkan adalah kemacetan, entah itu di Makkah atau Arafah. Namun, lewat manajemen baru dari Pemerintah Arab Saudi, Insya Allah tak akan semacet tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

    Pemerintah Saudi tahun ini hanya menerbitkan 1,2 juta visa haji untuk jemaah seluruh dunia, berkurang dari 1,8 juta pada tahun lalu. Kepadatan di Kompleks Masjidil Haram juga dibatasi dengan diterapkannya kartu Nusuk sebagai paspor perhajian. Hanya jemaah yang memegang kartu Nusuk yang bisa masuk Masjidil Haram dan Armuzna.

    “Dari Jeddah ke Makkah sangat lengang, tidak seperti biasanya. Kompleks Masjidil Haram juga sangat lengang. Hal itu karena hanya pemilik kartu Nusuk yang diizinkan masuk Makkah, termasuk untuk warga Arab Saudi,” kata Nasaruddin.

  • Timwas Haji DPR Sebut RI Akan Lebih Mudah Minta Kuota Tambahan ke Saudi dengan Skema Ini

    Timwas Haji DPR Sebut RI Akan Lebih Mudah Minta Kuota Tambahan ke Saudi dengan Skema Ini

    Bisnis.com, JEDDAH — Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI menyebut skema tanazul yang digagas Kementerian Agama pada musim haji tahun ini berpotensi memudahkan Indonesia untuk meminta kuota tambahan kepada Pemerintah Arab Saudi. 

    Anggota Timwas Haji DPR yang juga Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang optimistis skema tanazul akan membantu mengurai kepadatan jemaah haji Indonesia ketika mabit alias bermalam di Mina. Menurutnya, jika hal itu terlaksana, akan lebih mudah bagi Indonesia untuk meminta tambahan kuota haji kepada Pemerintah Arab Saudi. 

    Skema tanazul diketahui memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah, untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. 

    Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina, tetapi tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan. Skema ini akan dikhususkan bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. 

    Tahun ini Indonesia diketahui mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah, terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Jumlah itu turun dari 2024 sebanyak 241.000 jemaah, terdiri atas 221.720 haji reguler dan 19.280 haji khusus. 

    “Kalau sudah bisa tanazul, maka kita punya moral untuk minta tambahan kuota. Selama ini kan 221.000 [kuota tahun ini] dengan 203.000 jemaah [haji reguler] di Mina. Kalau kita urai menjadi tanazul, [sebagian] tidur di hotel, kita punya keberanian untuk meminta lagi 20.000 atau 30.000 [tambahan kuota haji],” katanya ketika tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasa (27/5/2025) malam. 

    Marwan mendarat bersama anggota Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI lainnya dan akan ikut mengawasi operasional penyelenggaraan haji tahun ini hingga rampung. 

    Sementara itu selain tanazul, pemerintah juga memperkenalkan skema murur dan safari wukuf. Dengan safari wukuf, jemaah akan diperjalankan dengan kendaraan, baik ambulans atau bus, yang melintasi Padang Arafah dan tetap berada di dalam kendaraan selama waktu wukuf berlangsung. 

    Jemaah tidak perlu menempati tenda di Arafah tetapi tetap dapat memenuhi kewajiban wukuf. Adapun murur adalah skema yang dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu dengan melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan dan kemudian langsung menuju Mina. 

    Marwan melanjutkan, jelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) kepastian layanan bagi jemaah haji akan menjadi fokus utama pengawasan. 

    Hal itu terutama usai dinamika penerapan layanan berbasis syarikah, yang berimbas pada terpisahnya jemaah dengan anggota keluarga dan/atau pendampingnya di satu kelompok terbang (kloter). 

    “Kalau dari komitmennya syarikah, Kementerian Haji [Arab Saudi], saya punya keyakinan ini bisa kita urai, bisa kita tangani dengan baik,” ujarnya. 

  • 4
                    
                        Dokter Hewan Pemilik Layanan Pemakaman Hewan di Kota Malang Angkat Bicara, Sudah Hentikan Aktivitas
                        Surabaya

    4 Dokter Hewan Pemilik Layanan Pemakaman Hewan di Kota Malang Angkat Bicara, Sudah Hentikan Aktivitas Surabaya

    Dokter Hewan Pemilik Layanan Pemakaman Hewan di Kota Malang Angkat Bicara, Sudah Hentikan Aktivitas
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Dokter hewan berinisial ARB, yang bertanggung jawab atas layanan
    pemakaman hewan
    di Jalan Joyo Agung II RT 04 RW 03, Kelurahan Tlogomas,
    Kota Malang
    , Jawa Timur, menegaskan bahwa aktivitas pemakaman hewan di area tersebut telah dihentikan.
    Keputusan ini diambil setelah menerima keluhan dari warga serta melalui pertemuan yang telah dilakukan sebelumnya.
    Saat dikonfirmasi, ARB mengonfirmasi penghentian kegiatan tersebut.
    “Intinya kalau ini memang jadi panjang, saya ikuti saja. Enggak ada kegiatan lagi,” ujar ARB pada Selasa (27/5/2025).
    ARB menjelaskan bahwa layanan pemakaman hewan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh klinik hewan miliknya.
    “Itu urusan klinik hewan saya. Saya dokter hewan. Itu klinik hewan punya saya. Saya memang buka layanan pemakaman hewan,” tuturnya.
    Mengenai lahan yang digunakan untuk pemakaman, ARB menyatakan bahwa ia telah meminta izin kepada pemilik tanah.
    Ia juga mengeklaim bahwa keluhan yang muncul tidak berasal dari seluruh warga, melainkan dari pihak-pihak tertentu.
    “Enggak ada, warga itu enggak ada yang ngeluh. Sebetulnya itu cuma pihak-pihak tertentu yang enggak suka sama saya,” ungkapnya.
    Dalam pertemuan dengan perwakilan warga, termasuk pihak paguyuban Joyo Agung II, ARB berkomitmen untuk menghentikan kegiatan pemakaman di lokasi tersebut.
    “Saya akan tidak lanjutkan kegiatan itu di titik itu karena memang merespon kondisi yang juga berkembang,” katanya.
    Lebih lanjut, ARB menyoroti bahwa secara regulasi, izin spesifik untuk pemakaman hewan di Indonesia memang belum ada.
    “Pemakaman ini itu enggak pernah ada izinnya di negara ini, pemakaman hewan ini. Enggak ada izin terkaitnya,” ujarnya.
    ARB berharap agar permasalahan ini tidak berlarut-larut dan meminta agar pihak pemilik tanah juga dilibatkan dalam diskusi ini.
    Ia menegaskan bahwa kini ia akan fokus pada profesinya sebagai dokter hewan dan tidak ingin memperpanjang polemik.
    “Pemilik tanah yang harusnya juga diikutsertakan (dalam persoalan ini),” pungkasnya.
    Sebelumnya, keberadaan ratusan kuburan hewan, seperti anjing dan kucing, di lokasi yang sama menimbulkan keresahan di kalangan warga setempat.
    Aktivitas pemakaman yang diduga telah berlangsung lebih dari dua tahun ini dikeluhkan karena tidak adanya pemberitahuan resmi, serta potensi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan, di tengah permukiman padat penduduk.
    Slamet, pemilik panti asuhan yang bangunannya berdekatan dengan area pemakaman hewan tersebut, menyatakan bahwa aktivitas penguburan telah berlangsung lebih dari dua tahun.
    “Dulu hanya beberapa hewan saja, anjing sama kucing. Saya tidak tahu siapa pemiliknya, tapi setiap aktivitas penguburan sering menggunakan kendaraan yang menyerupai ambulans,” ujar Slamet (27/5/2025).
    Ia menambahkan bahwa tidak pernah ada pemberitahuan kepada warga sekitar mengenai aktivitas tersebut.
    Menurut Slamet, keberadaan kuburan hewan dalam jumlah besar ini dinilai kurang elok dan mengganggu kenyamanan, terutama karena lokasinya dekat dengan panti asuhan yang sering menerima donatur.
    “Sering ada donatur ke panti kami datang menanyakan karena dikira makam apa. Ya tentu ini mengganggu lingkungan sini. Harapannya, kalau memang ada izin pemerintah ya tidak apa-apa, tapi kalau tidak ada izinnya, jangan dilanjutkan,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelajar SD di Mojokerto Tewas Terserempet Kereta Saat Pulang Sekolah

    Pelajar SD di Mojokerto Tewas Terserempet Kereta Saat Pulang Sekolah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kota Mojokerto tewas setelah terserempet kereta api pada Senin (27/5/2025). Korban berinisial SAZ (13), siswa kelas VI SDN Balongsari 3, diketahui merupakan warga Griya Permata Meri, Kecamatan Kranggan.

    Peristiwa tragis itu terjadi saat jam pulang sekolah. SAZ bersama seorang temannya pulang dengan berjalan kaki dan memilih melintasi jalur rel kereta api. Diduga mereka tidak menyadari adanya kereta yang melintas, sehingga korban terserempet saat menyeberangi rel.

    Menurut saksi mata, Adi Setia, dua pelajar tersebut berjalan di atas rel padahal tersedia akses terowongan di sekitar lokasi. “Satu orang di utara, satu di barat. Mungkin mereka tidak tengok kanan-kiri, ada kereta datang dari barat ke timur,” ujarnya.

    Saat itu, Kereta Api Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya sedang melintas dari arah barat ke timur. SAZ terserempet kereta tersebut dan mengalami luka berat di bagian kepala. Korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Orang tua SAZ yang datang ke lokasi langsung menggendong tubuh anaknya yang sudah tidak bernyawa. Jenazah korban kemudian dievakuasi menggunakan mobil ambulans ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • Parade Juara Liverpool Diwarnai Kecelakaan, Mobil Tabrak Kerumunan Supporter

    Parade Juara Liverpool Diwarnai Kecelakaan, Mobil Tabrak Kerumunan Supporter

    Liverpool

    Liverpool FC merayakan juara Premiere League dengan melakukan parade di sekitar kota Liverpool. Namun, parade juara Liverpool ini diwarnai kecelakaan. Sebuah mobil menabrak kerumunan supporter Liverpool yang memenuhi jalanan kota.

    Diberitakan Sky News, ribuan penggemar Liverpool berbaris di jalan untuk merayakan klub yang memenangkan gelar Premiere League. Dalam euforia tersebut, terjadi insiden kecelakaan ketika sebuah mobil yang dikendarai pria Inggris kulit putih menabrak kerumunan supporter.

    Setidaknya 27 orang, termasuk empat anak-anak, dibawa ke rumah sakit pada Senin malam. Sejauh ini tidak ada korban meninggal yang dilaporkan.

    Insiden itu terjadi di Water Street di pusat kota, dekat Balai Kota Liverpool dan Gedung Liver. Sebuah mobil melaju melewati kerumunan pejalan kaki. Saksi mata menggambarkan sebuah kendaraan melaju ke kerumunan penggemar Liverpool FC.

    Seorang pria kulit putih berkebangsaan Inggris berusia 53 tahun, yang diyakini sebagai pengemudi, ditangkap di tempat kejadian. Dalam konferensi pers, Wakil Kepala Polisi Merseyside, Jenny Sims, mengatakan bahwa kepolisian menerima laporan pada pukul 6 sore bahwa sebuah mobil menabrak sejumlah pejalan kaki.

    “Polisi tidak menganggap insiden di mana sebuah mobil menabrak kerumunan orang di dekat parade trofi Liverpool FC sebagai terorisme,” kata seorang perwira senior.

    Dave Kitchin, Kepala Layanan di North West Ambulance Service NHS Trust, mengatakan 27 orang dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Dua dari mereka, termasuk satu anak, mengalami luka serius, katanya.

    Kitchin menambahkan bahwa 20 pasien dirawat di tempat kejadian karena luka ringan dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan, ia terus mendapatkan informasi terkini mengenai situasi tersebut dan berterima kasih kepada polisi atas tindakan cepat mereka.

    “Kejadian di Liverpool sangat mengerikan. pikiran saya tertuju kepada semua yang terluka atau terdampak,” katanya.

    Liverpool FC mengatakan bahwa mereka telah menghubungi kepolisian. Klub sepakbola peraih 20 gelar liga Inggris itu terus memberikan dukungan penuh kepada layanan darurat dan otoritas lokal yang menangani insiden ini.

    Sementara itu, klub rival sekota Liverpool, Everton FC, juga turut bersimpati terhadap kejadian ini. “Pikiran kami bersama semua orang yang terdampak oleh insiden serius ini di kota kami.”

    (rgr/din)

  • Mobil Tabrak Kerumunan Penggemar Liverpool saat Parade Kemenangan di Inggris

    Mobil Tabrak Kerumunan Penggemar Liverpool saat Parade Kemenangan di Inggris

    Jakarta

    Sebuah mobil menabrak kerumunan penggemar yang merayakan kemenangan gelar Liga Primer Liverpool di Inggris. Sejumlah orang mengalami luka-luka akibat insiden itu.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/5/2025), polisi setempat mengatakan seorang pria berusia 53 tahun telah ditahan. Saksi mata melaporkan orang-orang tertabrak saat sebuah kendaraan pengangkut orang berwarna gelap melaju kencang di antara kerumunan besar orang yang melihat parade kemenangan tim Inggris.

    “Kejadiannya sangat cepat,” kata Harry Rashid (48) dari Solihull, dekat Birmingham, Inggris bagian tengah, saat melihat para pemain Liverpool mengarak trofi melalui kota dengan bus beratap terbuka. “Awalnya kami hanya mendengar suara orang-orang terlempar dari kap mobil,” katanya kepada wartawan.

    “Itu mengerikan dan Anda bisa mendengar benturan saat dia menabrak orang-orang.”

    Saksi mata lainnya melaporkan mendengar teriakan dan melihat kerumunan yang marah mengelilingi kendaraan sebelum polisi tiba.

    Polisi Merseyside meminta agar tetap tenang dan mengatakan bahwa pria yang ditangkap adalah seorang pria kulit putih Inggris berusia 53 tahun dari daerah Liverpool.

    Polisi telah memasang garis polisi dan mobil pemadam kebakaran juga berada di lokasi kejadian. North West Ambulance Service mengatakan bahwa krunya sedang memantau situasi dengan layanan darurat lainnya.

    “Prioritas kami adalah memastikan orang-orang menerima bantuan medis yang mereka butuhkan secepat mungkin,” bunyi pernyataan tersebut.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada polisi dan layanan darurat atas tanggapan cepat dan berkelanjutan mereka terhadap insiden yang mengejutkan ini,” tambahnya.

    “Saya terus mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan dan meminta agar kami memberi polisi ruang yang mereka butuhkan untuk menyelidiki.”

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Skema Ibadah Haji untuk Jemaah Sakit, Tetap Sah dan Bermakna

    Ini Skema Ibadah Haji untuk Jemaah Sakit, Tetap Sah dan Bermakna

    Bisnis.com, MADINAH – Jemaah calon haji yang mengalami keterbatasan fisik atau sakit tetap memiliki kesempatan untuk menyelesaikan ibadah dengan metode yang telah disesuaikan, seperti safari wukuf, murur, dan tanazul. 

    Konsultan Ibadah Haji Kementerian Agama RI, Aswadi Syuhadak mengatakan ketiga metode itu ditempuh berdasarkan kondisi medis, disertai fatwa fikih yang sah. 

    “Jemaah haji harus menerima realitas dengan penuh syukur. Manusia punya rencana, tapi Allah yang menentukan,” ujar Aswadi saat ditemui di Klik Kesehatan Haji Indonesia, Sabtu (24/5/2025).

    Dengan safari wukuf, jemaah akan diperjalankan dengan kendaraan baik ambulans atau bus, yang melintasi Padang Arafah dan tetap berada di dalam kendaraan selama waktu wukuf berlangsung. Jemaah tidak perlu menempati tenda di Arafah tetapi tetap dapat memenuhi kewajiban wukuf. 

    Adapun murur adalah skema yang dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu dengan melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan dan kemudian langsung menuju Mina. 

    Sedangkan konsep tanazul memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina tetapi tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan.

    Selain itu, bagi jemaah yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan umrah wajib karena sakit, disarankan untuk mengubah niat ihram dari haji tamattu’ menjadi haji qiran.

    “Kalau dokter belum bisa memastikan untuk melaksanakan umrah wajib, sedang waktu wukuf sudah tiba, maka disarankan mengubah niat dari tamattu’ menjadi qiran,” jelas Prof. Aswadi.

    Dengan haji qiran, jemaah berniat untuk haji dan umrah sekaligus, sehingga tidak perlu melaksanakan umrah secara terpisah. Ini menjadi solusi fikih yang memungkinkan jemaah melanjutkan tahapan ibadah haji berikutnya meskipun dalam kondisi terbatas.

    Lebih lanjut, untuk jemaah yang tidak mampu melaksanakan lempar jumrah, ibadah tersebut bisa diwakilkan. Semua skema ini disusun untuk menjaga kelangsungan hidup tanpa mengurangi nilai ibadah.

    “Semua langkah ini demi kepentingan kelangsungan hidup jemaah haji,” tambahnya.

  • Kecelakaan Laut di Banyuwangi, Satu ABK Meninggal dan Dua Hilang Diterjang Ombak Besar

    Kecelakaan Laut di Banyuwangi, Satu ABK Meninggal dan Dua Hilang Diterjang Ombak Besar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Insiden kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Banyuwangi, Sabtu (24/5/2025). Kapal Motor (KM) Sumber Wangi mengalami kecelakaan usai diterjang ombak besar di perairan Pantai Sembulungan, Kecamatan Muncar. Peristiwa tragis ini menyebabkan satu anak buah kapal (ABK) meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian intensif.

    Kanit Satpolairud Pos Muncar, Bripka Wayan Wedhana, menjelaskan bahwa kapal tersebut sedang dalam perjalanan pulang dari aktivitas mencari ikan.

    “Kapal dalam perjalanan pulang dari Pantai Senggrong menuju Pelabuhan Muncar usai melaut mencari ikan,” ujarnya.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat kapal dihantam ombak besar yang membuat tiga ABK tercebur ke laut. Satu nelayan berhasil dievakuasi, namun korban bernama Pak DI (70), warga Muncar, meninggal dunia setelah diselamatkan dan dievakuasi ke atas kapal.

    “Namun korban yang bernama Pak DI (70) asal Muncar meninggal dunia usai diselamatkan dan dievakuasi di atas kapal,” jelas Wayan.

    Korban kemudian dibawa ke Pelabuhan Muncar dan langsung dilarikan ke Puskesmas Muncar menggunakan ambulans. Sementara dua ABK lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian yang melibatkan petugas gabungan dari Satpolairud, Pos AL Muncar, relawan, serta nelayan setempat. Pencarian difokuskan di sekitar lokasi kejadian dengan harapan kedua korban segera ditemukan dalam kondisi selamat.

    Wayan mengimbau agar seluruh nelayan meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca buruk dan gelombang tinggi yang kerap terjadi di wilayah perairan Banyuwangi, khususnya di musim pancaroba. [alr/beq]