Transportasi: Ambulans

  • Penyebab Ustad Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ternyata 2021 Ada Riwayat Sakit Ini

    Penyebab Ustad Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ternyata 2021 Ada Riwayat Sakit Ini

    GELORA.CO – Penyebab Ustad Yahya Yahya Waloni menghembuskan nafas terakhirnya sat menyampaikan khutbah kedua di mimbar Jumat Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Gunung Sari, Rappocini, Makassar, Jumat (6/6/2025) siang.

    Meski sempat dilarikan ke RS Bahagia yang berada 100 meter dari masjid, namun nyawa Ustad Yahya Waloni tidak bisa diselamatkan lagi. 

    Detik-detik meninggalnya Ustad Yahya Waloni dikuak langsung oleh saksi mata. 

    Saksi mata menyebut, ustad terjatuh sebelum menyampaikan doa penutup khutbah kedua.

    Rukun khatib Jumat, ada dua khutbah. Khutbah pertama diakhiri dengan doa dan duduk sejenak.

    Khutbah kedua, khatib berdiri dan menegaskan ketakwaan, shalawat dan intisari khutbah sebelum doa penutup.

    Ustad kelahiran Minahasa ini, terjatuh dan tak sadarkan diri usai duduk diantara dua khutbah.

    “Masih sempat berdiri, di khutbah kedua, dan ingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti (39), kepada wartawan melansir dari Tribuntimur, Jumat (6/6/2025).

     Harfan duduk di shaf pertama saat khutbah.

    Dia jadi satu dari sekitar 200 jamaah sekaligus saksi mata, insiden wafatnya ustad Muallaf ini.

    Dikisahkan, ustad Yahya Waoni, sudah dijadwalkan panitia masjid sebagai khatib Jumat sejak pekan lalu.

    Pagi harinya, magister theologia ini memberi khutbah Idul Adha di sebuah masjid di pusat Kota Makassar.

    Bersama Sitti Mutmainnah (34) istrinya, Ustad Yahya menginap di Hotel Prima, Jl Dr SAM Ratulangi, Makassar, sekitar 9,7 km dari Masjid Darul Falah.

    Pukul 10.30 wita, panitia menjemput Yahya.

    Masih sempat menyaksikan proses penyembelihan hewan qurban di halaman timur masjid.

    Istrinya, dijamu di rumah salah seorang takmir, sekitar 75 meter daru masjidz

    Pukul 11.30 Wita, ustad Yahya masuk ke Masjid. Dia duduk di shaf pertama, membaca surah Al Kahfi dan berzikir.

    Pukul 12.05 Wita, usai Azan, panitia mempersilahkan khatib naik ke mimbar.

    “Tema khutbah Ustad, tentang kekuatan iman. Ujian Nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail, sebagai bukti ketaatan individu, keluarga dan umat Muslim,” ujar Harpan Sakti.

    Khutah berlangsung sekitar 15 menit.

    Jamaah disebut memadati ruang utama hingga lantai dua.

    “Saya di lantai dua, dan menyimak dengan jernih pesan-pesannya,” ujar Prof Dr Syahruddin Usman (61), guru besar Tarbiyah UIN sekaligus jamaah.

    Pukul 12.25 wita, usai khutbah pertama, ustad Yahya kembali berdiri dan menyampaikan khutbah tanpa textnya.

    “Usia baca shalawat nabi dan Sebelum bacakan doa khutbah terakhir, langsung pegang dada, jatuh di mimbar. Saya kira mau minum,” ujar Harpan.

    Buuk, sang ustad terduduk.

    Kontan jamaah shaf depan panik. 

    Imam dan pengurus berlomba kedepan.

    “Saya masih lihat matanya semoat terbuka, tapi sepertinya sudah sakratul maut,” ujar Harpan.

    Ustad sudah tak sadarkan diri.

    Majelis Jumat yang bertepatan Idul Adha ini, terhenti sejenak.

    Panitia mengangkat tubuh Ustad Yahya ke mobil, dan membawanya ke RS Klinik Bahagia Minasa Upa, sekitar 100 meter dari Masjid.

    “Susah tak sadar. Kita tak tahu, apa meninggal di masjid atau di UGD,” ujar Sakti. 

    Pukul 12.35 Wita, Ustad Yahya dievakuasi.

    Ibadah shalat Jumat dilanjutkan pukul 13.46 Wita, setelah takmir dan warga pengantar balik dari klinik.

    Pukul 14.00 Wita, jamaah shalat Jumat bubar. Kabar Ustad Yahya, wafat beredar di masjid.

    Pukul 13.45 wita, jenazah dikembalikan ke masjid.

    Di bagasi belakang ambulans Klinik RS Bahagia, duduk istri almarhum.

    Kendati demikian meski pihak keluarga belum mengungkap penyebab pasti Ustad Yahya Waloni meninggal karena apa, namun ternyata beliau memiliki riwayat sakit jantung sejak 2021 lalu. 

    Di tahun 2021 silam, ustad Yahya Waloni sempat menjalani pengobatan setelah jantung mengalami pembengkakan.

    Sebagaimana kita ketahui, sakit jantung sangatlah berbahaya yang bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. 

    Apabila aliran darah ke jantung terhambat, menyebabkan kerusakan pada otot jantung maka hal itu bisa menyebabkan seseorang mati mendadak alias henti jantung. 

    Maka diduga kuat sang ustad Yahya Waloni meninggal dunia lantaran serangan jantung.

    Hal tersebut berdasarkan riwayat sakit yang pernah diidap oleh Ustad Yahya Waloni.

    Profil Ustad Yahya Waloni

    Yahya Waloni lahir dengan nama Yahya Yopie Waloni.

    Dia dilahirkan di kota Manado 30 November 1970.

    Keluarganya berdarah Minahasa yang taat pada agama Kristen.

    Ustad Yahya Waloni diketahui pernah terdaftar sebagai pemuka agama pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

    Ustaz Yahya Waloni mendapat julukan sebagai Ustad Pansos (Panjat Sosial) dari aktivis medsos Denny Siregar.

    Dia diketahui pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.

    Dia pernah menetap di Sorong sejak tahun 1997 – 2004 karena pindah ke Balikpapan.

    Di sana, dia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

    Pada 2006, Ustad Yahya Waloni pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli.

    Di Tolitoli, dia mendapatkan bimbingan ikrar syahadat dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Yahya Waloni pernah ditangkap kasus ujaran kebencian yang didasarkan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

    Ia ditangkap di rumahnya di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021).

    Ceramah Ustaz Yahya dipersoalkan usai menyebut injil sebagai fiktif alias palsu.

    Hal ini dianggap sebagai tindakan ujaran kebencian berdasarkan SARA.

    Ustaz Yahya Waloni dianggap melanggar Undang-undang nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    Selain itu, dia diduga melanggar Pasal 45A jo Pasal 28 ayat (1) dan atau Pasal 156a KUHP.

  • Kronologi Wafatnya Ustad Yahya Waloni, Jemaah Ungkap Isi Khotbah Terakhirnya

    Kronologi Wafatnya Ustad Yahya Waloni, Jemaah Ungkap Isi Khotbah Terakhirnya

    GELORA.CO – Penceramah Yahya Waloni (55), meninggal di mimbar Jumat Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Gunung Sari, Rappocini, Makassar, Jumat (6/6/2025) siang.

    Dikutip dari Tribun Timur, rencananya, jenazah akan dimandikan, dikafani dan diterbangkan ke kediamannya di Jakarta.

    Saksi mata menyebut, ustad terjatuh sebelum menyampaikan doa penutup khutbah kedua.

    Ustad kelahiran Minahasa ini, terjatuh dan tak sadarkan diri usai duduk di antara dua khutbah.

    “Masih sempat berdiri, di khutbah kedua, dan ingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti (39), kepada wartawan.

    Kronologi Kejadian

    Harfan yang duduk di shaf pertama saat khotbah, menjadi satu dari sekitar 200 jemaah sekaligus saksi mata wafatnya Yahya Waloni.

    Ia mengatakan, Yahya Waloni sudah dijadwalkan panitia masjid sebagai khatib Jumat sejak pekan lalu.

    Baca juga: Yahya Waloni Keluar dari Rutan Bareskrim Polri

    Sebelum memberikah khotbah Jumat, pagi harinya, dia memberi khotbah Idul Adha di sebuah masjid di pusat Kota Makassar.

    Bersama Sitti Mutmainnah (34) istrinya, Ustad Yahya menginap di Hotel Prima, Jl Dr SAM Ratulangi, Makassar, sekitar 9,7 km dari Masjid Darul Falah.

    Pukul 10.30 wita, panitia menjemput Yahya.

    Ia bahkan masih sempat menyaksikan proses penyembelihan hewan qurban di halaman timur masjid. Sementara istrinya, dijamu di rumah salah seorang takmir, sekitar 75 meter daru masjidz

    Pukul 11.30 Wita, ustad Yahya masuk ke Masjid. Dia duduk di shaf pertama, membaca surah Al Kahfi dan berzikir.

    Pukul 12.05 Wita, usai Azan, panitia mempersilahkan khatib naik ke mimbar.

    “Tema khutbah Ustad, tentang kekuatan iman. Ujian Nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail, sebagai bukti ketaatan individu, keluarga dan umat Muslim,” ujar Harpan Sakti.

    Khotbah berlangsung sekitar 15 menit.

    Jamaah disebut memadati ruang utama hingga lantai dua.

    “Saya di lantai dua, dan menyimak dengan jernih pesan-pesannya,” ujar Prof Dr Syahruddin Usman (61), guru besar Tarbiyah UIN sekaligus jemaah.

    Pukul 12.25 wita, usai khutbah pertama, ustad Yahya kembali berdiri dan menyampaikan khutbah tanpa teks-nya.

    “Usai baca shalawat nabi dan sebelum bacakan doa khutbah terakhir, langsung pegang dada, jatuh di mimbar. Saya kira mau minum,” ujar Harpan.

    Baca juga: Saat Sidang, Yahya Waloni Akui Perbuatan dan Minta Maaf

    Ternyata Yahya Waloni jatuh terduduk. Kontan jamaah shaf depan panik, imam dan pengurus berlomba ke depan. Ustad sudah tak sadarkan diri.

    Pukul 14.00 Wita, jamaah shalat Jumat bubar dan kabar Ustad Yahya wafat disiarkan di masjid.

    Pukul 13.45 wita, jenazah dikembalikan ke masjid. Di bagasi belakang ambulans Klinik RS Bahagia, duduk istri almarhum.

  • Viral Palisade Pelat ZZH Keluar dari Salon Dikawal Petugas, Emang Boleh?

    Viral Palisade Pelat ZZH Keluar dari Salon Dikawal Petugas, Emang Boleh?

    Jakarta

    Sebuah mobil keluar dari salon dikawal petugas patroli pengawalan (patwal). Videonya viral dan membetot perhatian warganet.

    Videoinya diunggah pada 27 Mei 2025 melalui platform TikTok @sscrelifeofmi. Dilihat dalam video viral itu terlihat petugas patwal menyalakan lampu rotator di depan Roger’s Beauty Salon. Narasi dalam video viral itu menyebutkan petugas patwal mengawal mobil tersebut keluar dari salon.

    “Emang ke salon harus ya, dikawal? please,” ujar wanita dalam video tersebut.

    Mobil yang dikawal merupakan Hyundai Palisade dengan nomor polisi B-1967-ZZH.

    Video singkat itu sudah ditonton lebih dari 5 juta kali. Video tersebut mendapat respons beragam dari warganet.

    “plat zzh?? keluar dari salon?? dan dikawal?? wah wah, gak beres ini.. kira” siapa yang menunggangi mobil ber plat zz tersebut? dan se darurat itu kah kluar dari salon harus dikawal?” komen seorang warganet.

    “itu plat baru nya pejabat² eselon 1 keatas ganti nya plat RF karna plat RF udah viral banyak yg tau,” tulis yang lain.

    @sssecrelifeofmi

    AYO WARGA SIPIL KITA RESAH BERSAMA2!!!! Gaenak amat jd polisi nungguin org nyalon 🤣

    ♬ original sound – Mamiono

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyayangkan adanya pengawalan tersebut. Pihaknya sudah memberikan standar operasional prosedur (SOP) pengawalan terhadap pelat nomor khusus hingga pejabat.

    “Sudah kita cek, menurut penelusuran bukan dari petugas kami. Kami masih dalami yang bersangkutan,” kata Argo kepada detikOto melalui sambungan telepon, Rabu (4/6/2025).

    “Yang pasti untuk pengawalan seperti itu, semenjak pengawalan Raffi (mobil dinas) ramai, kita sudah memberikan SOP teknis bagaimana menggunakan sirene, lokasi pengawalan. Anggota banyak sekali, kadang-kadang tidak semua memahami mekanisme tersebut, (kejadian ini) tetap dijadikan evaluasi untuk ke depan diperbaiki,” jelas Argo.

    “Apabila anggota tersebut sudah diketahui akan dikenakan sanksi sesuai peraturan,” ujar dia.

    Dia menegaskan pengawalan hanya dilakukan untuk hal-hal yang penting. Tidak seperti video mobil yang dikawal keluar dari salon.

    “Tidak dibenarkan (pengawalan seperti viral video) karena urgensi pengawalan sudah jelas, sebenarnya tidak perlu,” tambah dia lagi.

    Perlu diketahui, siapa saja kendaraan yang boleh dikawal oleh patwal? Aturan itu ada di Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Aturannya tercantum di Pasal 134, berikut isinya:

    Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan berikut:

    a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
    b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
    c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
    d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
    e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
    f. Iring-iringan pengantar jenazah; dan
    g. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Pasal 135

    (1) Kendaraan yang mendapat hak utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 harus dikawal oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau menggunakan isyarat lampu merah atau biru dan bunyi sirene.
    (2) Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan pengamanan jika mengetahui adanya Pengguna Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
    (3) Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dan Rambu Lalu Lintas tidak berlaku bagi Kendaraan yang mendapatkan hak utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134.

    (riar/rgr)

  • Pria Ini Tinggalkan Ibunya yang Kena Stroke di Kamar Mandi, Endingnya Ngenes

    Pria Ini Tinggalkan Ibunya yang Kena Stroke di Kamar Mandi, Endingnya Ngenes

    Jakarta

    Seorang pria di Taiwan didakwa karena meninggalkan ibunya yang terbaring di kamar mandi selama enam hari setelah pingsan karena stroke, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

    Diberitakan SCMP, pria bermarga Zheng, 43 tahun, dari Kaohsiung, Taiwan, tinggal bersama ibunya yang berusia 66 tahun, yang juga bermarga Zheng, selama lebih dari dua dekade. Ibunya mengidap gangguan emosional dan komplikasi setelah terkena stroke.

    Tetangga mengungkapkan bahwa meskipun telah jatuh beberapa kali, ibunya sering menolak bantuan, bahkan dari layanan sosial, dan bersikeras memanggil ambulans sendiri.

    Pada tanggal 18 Mei, ibunya pingsan di kamar mandi setelah mengalami serangan stroke.

    Zheng mengatakan awalnya ia bertanya apakah ibunya baik-baik saja, dan ketika ibunya mengatakan kepadanya untuk tidak khawatir, ia tidak campur tangan.

    Dia lalu melanjutkan rutinitas hariannya, berjalan melewati ibunya beberapa kali. Pada hari kedua dan ketiga setelah ibunya pingsan, ia memanggil ibunya tetapi tidak mendapat jawaban. Selama dua hari berikutnya, pria itu diduga keluar dan tidak memeriksa kondisi ibunya lagi.

    Zheng baru pulang ke rumah pada tanggal 23 Mei dan mendapati ibunya telah meninggal.

    Tubuh ibunya sudah mulai membusuk, dan baru saat itulah ia melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

    Gao Dacheng, seorang ahli forensik, mengatakan bahwa wajah ibunya yang menghitam menimbulkan kecurigaan. Ia menambahkan bahwa jika ibunya mengalami perdarahan subaraknoid akibat terjatuh, kematiannya bisa saja terjadi secara bertahap.

    “Pendarahan subaraknoid dapat berlangsung perlahan dan, dalam beberapa kasus, memerlukan waktu beberapa hari untuk berakibat fatal,” katanya, seraya menambahkan: “Ini mungkin tidak selalu menunjukkan niat jahat tetapi dapat menunjukkan kelalaian berat.”

    Zheng, yang dilaporkan berasal dari keluarga miskin, ditahan atas dugaan pembunuhan dan penelantaran serta dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Kaohsiung Taiwan.

    Ayahnya meninggalkan rumah lebih awal, saudara laki-lakinya meninggal dalam kecelakaan mobil, dan ia telah menghabiskan dua dekade terakhir sendirian, merawat ibunya sendirian. Ia bekerja di pabrik pada siang hari dan merawatnya pada malam hari.

    (kna/kna)

  • RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Juni 2025

    RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti Regional 4 Juni 2025

    RS Mitra Jambi Klarifikasi Isu Penolakan Perawatan Korban Kebakaran Nurbaiti
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com

    Rumah Sakit Mitra Jambi
    memberikan klarifikasi terkait isu penolakan perawatan terhadap
    Nurbaiti
    , seorang
    korban kebakaran
    .
    Direktur Rumah Sakit Mitra Jambi, dr Rachmad Yusuf, menegaskan bahwa pihak rumah sakit tidak pernah menolak pasien, termasuk Nurbaiti.
    “Awalnya Nurbaiti diantar oleh pihak puskesmas ke rumah sakit dan diterima dengan baik serta dilakukan pemeriksaan,” ujar dr Rachmad saat ditemui di DPRD Kota Jambi, Selasa (3/6/2025).
    Ia menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan luka bakar dan bengkak di lutut kiri Nurbaiti, yang memerlukan rontgen.
    Pihak rumah sakit juga telah memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nurbaiti dan memastikan bahwa BPJS-nya aktif.
    Menurut dr. Rachmad, saat itu tidak ada masalah berarti, namun keputusan untuk melanjutkan perawatan tergantung pada persetujuan dari pihak Nurbaiti.
    “Anaknya yang cowok sudah tidak mau diputuskan, panggil istrinya, sempat pulang, ibunya di rumah sakit selama satu jam. Datang bersama istrinya, tidak bisa memutuskan juga, telepon kakak yang perempuan, sampai satu jam tidak datang juga,” jelasnya.
    Akhirnya, keluarga Nurbaiti memutuskan untuk membawa pulang pasien.
    Pada saat itu, pihak rumah sakit menanyakan kepada keluarga mengenai keinginan untuk membawa Nurbaiti pulang.
    “Ibunya takut di rontgen, takut beliau ditindak di operasi, minta pulang untuk diurut. Seandainya ibu itu sore datang lagi, tetap kami terima karena sudah kami daftarkan,” tambahnya.
    Dr Rachmad juga menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan tindakan awal berupa pemeriksaan dan pembersihan luka kepada Nurbaiti.
    Mengenai keputusan keluarga Nurbaiti untuk pulang menggunakan kendaraan Maxim, dr Rachmad menjelaskan bahwa pada saat itu ambulans rumah sakit tidak tersedia.
    “Kebijakan saya, radius 5-10 kilometer, kalau pasien tidak punya kendaraan, kami bisa antar pakai ambulans rumah sakit. Kebetulan ambulans kita sedang tidak ada,” kata dr. Rachmad.
    Ia juga menegaskan bahwa ambulans yang sering terlihat di rumah sakit bukanlah ambulans milik rumah sakit tersebut.
    Akhirnya, keluarga Nurbaiti meminta agar dipesankan kendaraan Maxim, dan karena mereka tidak memiliki aplikasi Maxim, pihak dokter IGD membantu memesankan kendaraan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelajaran dari Kecelakaan Adu Banteng Land Cruiser vs Ambulans Bawa Pasien

    Pelajaran dari Kecelakaan Adu Banteng Land Cruiser vs Ambulans Bawa Pasien

    Jakarta

    Toyota Land Cruiser ‘adu banteng’ dengan ambulans yang tengah bawa pasien. Diduga kecelakaan itu dipicu pengemudi Land Cruiser yang hilang kendali. Ini pelajaran pentingnya.

    Kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau. Kecelakaan itu melibatkan dua mobil yakni Toyota Land Cruiser dan ambulans yang tengah membawa pasien rujukan menuju RS Awal Bros, Pekanbaru. Dikutip detikNews, kecelakaan terjadi di Jalan Lintas Timur Km 86+400 Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Minggu (1/6) pukul 06.00 WIB.

    Kecelakaan berawal saat mobil Land Cruiser nopol BK-1389-MB yang dikemudikan oleh Priadi melaju dari arah Pangkalan Kerinci menuju Sorek, namun setiba di TKP mobil melebar ke kanan sehingga melawan arah. Pada saat bersamaan datang ambulans, hingga kecelakaan pun tak terhindarkan.

    “Setiba di TKP, mobil Land Cruiser diduga hilang kendali dan bergerak melebar ke kanan jalan, karena jarak sudah dekat, kecelakaan tidak dapat dihindari, sehingga bagian depan mobil Toyota Land Cruiser menabrak bagian depan ambulans,” ungkap Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri.

    Akibat kecelakaan itu, dua orang tewas dan empat lainnya terluka. Adapun korban tewas adalah sopir ambulans dan pasien ambulans. Dari insiden ini penting bagi pengendara untuk senantiasa memahami kondisi jalan dan juga kondisi tubuh. Terpenting saat berkendara tidak melakukan kegiatan lain yang memicu kehilangan kendali.

    Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengungkap ada beberapa hal yang bisa memicu pengendara kehilangan kendali. Beberapa di antaranya berasal dari manusia itu sendiri.

    “Besar kemungkinan karena ngantuk, main HP, atau slip akibat kecepatan yang tinggi,” ungkap Sony saat dihubungi detikOto, Senin (2/6/2025).

    Faktor kendaraan juga bisa memicu hilang kendali semisal tekanan ban tidak sesuai, suspensi tak prima, kondisi lintasan licin, hingga kondisi rem yang ngeblock.

    Tak kalah penting saat mengemudi faktor emosi harus juga bisa dikontrol. Terlebih bila mengemudikan kendaraan yang bodinya bognsor. Mengemudi memang tidak asal ngegas dan ngerem saja, bila penguasaan emosi baik maka kehilangan kendali dari diri sendiri pun bisa dihindari.

    (dry/rgr)

  • Kata Wagub Rano Karno soal Hasil Survei Kinerja 100 Hari Pertama Kurang Memuaskan – Page 3

    Kata Wagub Rano Karno soal Hasil Survei Kinerja 100 Hari Pertama Kurang Memuaskan – Page 3

    Rano menambahkan, hal sederhana tapi mendasar lain sebagai pondasi adalah JAKI yang diperbaharui. Mengingat fungsinya yang krusial untuk berbagai hal, maka fitur di JAKI kini dipastikan lebih lengkap. 

    “Kemarin kita meng-upgrade JAKI karena kepentingan semakin banyak, ambulans dan segala macam. Artinya kita tidak membuat bangunan mewah tidak, tapi penyusunan lima tahun ini kita membangun,” jelas Rano. 

    Rano mengakui, hanya ada 40 program dari sekian banyaknya agenda yang hendak dikerjakan selama lima tahun. Namun 40 program tersebutlah yang dipastikan akan menjadi pondasi untuk lima tahun mendatang.

    “Untuk 100 hari hanya 40 program, bukan yang besar-besar, yang paling pondasi,” Rano menandasi.

    Sebagai informasi, seperti dikutip dari Antara, 40 program tersebut dinamakan “Quick Wins” oleh Pramono-Rano. Diketahui, 40 program itu dibedakan menjadi 3 kategori yaitu:

    program yang memiliki high impact dan high implementability;
    program dengan high impact namun hardly/partly implementability; dan
    program yang partly-high/moderate impact dan hardly/partly implementability.

  • Pasien Korban Tewas Kecelakaan Ambulans di Riau Hendak Dirujuk ke Pekanbaru

    Pasien Korban Tewas Kecelakaan Ambulans di Riau Hendak Dirujuk ke Pekanbaru

    Pelalawan

    Seorang pasien yang diangkut mobil ambulans tewas dalam kecelakaan melibatkan Land Cruiser di Pelalawan, Riau. Pasien bernama Suin (49) itu hendak dirujuk ke rumah sakit di Kota Pekanbaru.

    “Pasien mau dirujuk ke RS Awal Bros Pekanbaru,” ujar Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri, dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).

    Afrizal mengatakan pasien bernama Suin tersebut menderita stroke. Korban dibawa ambulans dari Kecamatan Belilas, Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

    “Pasien diangkut dari Kecamatan Belilas, Inhu,” ucapnya.

    Nahas, dalam perjalanan menuju ke Kota Pekanbaru, ambulans yang mengangkut pasien Suin mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Timur Km 86+400 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan. Kecelakaan tersebut menewaskan pasien dan sopir ambulans yang bernama Andria Permana (40).

    “Korban yang meninggal sopir dan pasien stroke yang dibawa ambulans,” imbuh Afrizal.

    Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan

    “Mobil Toyota Land Cruiser BK-1389-MB yang dikemudikan Saudara Priadi diduga hilang kendali dan bergerak melebar ke kanan jalan,” ujar Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri, dalam keterangannya, Minggu (1/6).

    Di saat bersamaan, mobil ambulans Daihatsu Luxio bernopol BM-7052-BL datang dari arah berlawanan. Kecelakaan pun tak terhindarkan.

    Selain dua orang tewas, empat orang lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kedua kendaraan ringsek.

    (mei/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ambulans Tabrakan dengan Land Cruiser di Pelalawan, Sopir dan Pasien Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Juni 2025

    Ambulans Tabrakan dengan Land Cruiser di Pelalawan, Sopir dan Pasien Tewas Regional 1 Juni 2025

    Ambulans Tabrakan dengan Land Cruiser di Pelalawan, Sopir dan Pasien Tewas
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com – 
    Kecelakaan
    lalu lintas melibatkan ambulans dan mobil Toyota Land Cruiser terjadi di Jalan Lintas Timur Sumatera, KM 86, Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Riau, Minggu (1/6/2025).
    Sopir ambulans dan pasien meninggal dunia dalam insiden tersebut.
    Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Pelalawan, AKP Enggarani Laufria mengatakan, mobil ambulans bertabrakan dengan sebuah mobil mewah Land Cruiser.
    “Kecelakaan ini mengakibatkan sopir ambulans berinisial AP (40) dan pasien, SN (49), meninggal dunia. Kedua jenazah korban dibawa ke RSUD Selasih, Kabupaten Pelalawan,” kata Enggarani saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu.
    Selain korban tewas, 4 penumpang ambulans mengalami luka berat.
    Disebutkan Enggarani, salah satu korban yakni seorang dokter berinisial LZ (29), mengalami patah kedua kakinya.
    Kemudian, dua orang perawat, RR (25) dan ER (27). RR mengalami patah kedua kaki patah lengan kiri, sedangkan ER luka di bagian kaki dan pinggang.
    Satu orang penumpang ambulans lainnya, yang merupakan keluarga pasien, MW (39, mengalami luka pada lengan kiri.
    Sementara itu, pengemudi mobil Land Cruiser, PR (46) mengalami sesak di dada, dan satu orang penumpang, IR (42) mengalami luka bocor di kepala bagian belakang dan patah lengan kiri.
    Sedangkan tiga penumpang lainnya, SA (49), WD (27), dan DP (26), dalam kondisi selamat dan sehat.
    “Jadi korban meninggal dunia 2 orang, luka berat 4 orang dan luka ringan 2 orang,” kata Enggarani.
    Lebih lanjut, Enggarani menjelaskan, mobil ambulans membawa pasien yang hendak dirujuk ke rumah sakit di Pekanbaru.
    Sesampainya di jalan lurus turunan KM 86 Desa Kemang, tiba-tiba ditabrak mobil Toyota Land Cruiser BK 1389 MB, yang dikemudikan PR, bergerak dari arah Pangkalan Kerinci menuju Sorek, Pelalawan.
    “Pengemudi Toyota Land Cruiser diduga hilang kendali dan bergerak melebar ke kanan jalan. Saat bersamaan datang ambulans dari arah berlawanan. Karena jarak sudah terlalu dekat,
    kecelakaan
    tak bisa dihindari. Kedua kendaraan mengalami tidak di bagian depan,” kata Enggarani.
    Enggarani menambahkan, tim Satlantas Polres
    Pelalawan
    sudah turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Andre Rosiade Serahkan Bantuan Ambulans ke Masjid Al Iman di Padang

    Andre Rosiade Serahkan Bantuan Ambulans ke Masjid Al Iman di Padang

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyerahkan bantuan ambulans ke Masjid Al Iman, Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumbar, beberapa waktu lalu.

    “Bantuan ambulans ini patut kita syukuri. Ini merupakan bagian dari komitmen kami sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, partainya pak Prabowo,” kata Andre dalam keterangan tertulis, Minggu (1/6/2025).

    Hal ini disampaikannya di hadapan jamaah Masjid Al Iman, sebagaimana disampaikan pada Minggu (1/6/2025).

    Andre menegaskan, Partai Gerindra akan terus berupaya membangun Sumbar. Adapun upaya ini salah satunya diwujudkan melalui pembangunan Pasar Raya Padang yang luluh lantah akibat gempa bumi 2009 silam.

    “Pasar Raya Fase VII hancur sejak 2009. Wali kota sudah berganti, gubernur juga sudah berganti. Yang bangun Partai Gerindra, yang bangun Andre Rosiade, anggarannya 100 miliar lebih,” sebut Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR.

    Selain itu, Andre juga telah merealisasikan sejumlah proyek pembangunan strategis di Sumbar, seperti pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik.

    Andre mengatakan juga terus berupaya menyelesaikan permasalah banjir di kawasan Rawang, Mata Air, Kota Padang serta pembangunan Jalan Air Dingin, dan Jalan Lintau-Payakumbuh yang rusak.

    “Kemudian kawasan Rawang, Mata Air sejak tahun 1980 banjir, insya Allah dalam 1-2 tahun ini kita bereskan. Lalu jalan di Air Dingin kita akan bereskan anggarannya sudah disiapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo sebesar Rp296 miliar. Lalu kita juga akan siapkan ratusan miliar untuk pembangunan jalan Lintau-Payakumbuh,” tuturnya.

    “Jadi tolong 2029 jangan lupa, jangan sampai kena janji manis dan omon-omon lagi. Mari kita rasional, objektif, jangan mau terpengaruh hoaks. Pilihlah pemimpin sesuai kinerja dan rekam jejaknya,” imbuh Andre.

    Sementara itu, Ketua Masjid Al Iman Jayadisman mengaku salut dengan Andre yang selama ini bekerja nyata untuk masyarakat Sumbar. Menurutnya, Andre telah merealisasikan banyak aspirasi masyarakat, termasuk memperjuangkan proyek-proyek pembangunan skala besar di Sumbar.

    “Izinkan kami atas nama jamaah Masjid Al Iman dan warga Gunung Pangilun dan sekitarnya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Andre Rosiade yang telah memberikan bantuan satu unit ambulans,” katanya.

    “Kinerja bapak Andre Rosiade tidak kita ragukan lagi, jangankan untuk memberi bantuan satu unit ambulans, ini masih masalah kecil. Masalah yang besar saja bisa beliau tangani, seperti pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik. Warga Sumbar sudah tau bagaimana lacuik tangan (kinerja-red) bapak Andre Rosiade,” lanjutnya.

    Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Padang Mastilizal Aye menyatakan siap memperjuangkan pembangunan di Kelurahan Gunung Pangilun. “Nanti kumpulkan lagi RT/RW-nya, kita akan komunikasi ini apa yang bisa kita bantu untuk pembangunan Gunung Pangilun nanti,” ungkapnya.

    Ia juga mendorong agar ada anggaran pokok pikiran (pokir) di DPRD Padang yang dialokasikan untuk proyek pembangunan di Kelurahan Gunung Pangilun.

    “Bagaimana kita bersama-sama komitmen dan konsisten bahwa apa yang dikerjakan pak Andre Rosiade terus kita tingkatkan. Kita juga komitmen untuk memasukkan pokir untuk Kelurahan Gunung Pangilun,” pungkasnya.

    (akd/akd)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini