Transportasi: Ambulans

  • Cerita Ambulans Bawa Jenazah, Hidup Lagi Setelah Melintasi Jalan Rusak

    Cerita Ambulans Bawa Jenazah, Hidup Lagi Setelah Melintasi Jalan Rusak

    Jakarta

    Pada Januari tahun lalu, ada cerita unik yang gak bakal bisa dilupakan. Bayangkan saja, satu jenazah yang telah dinyatakan meninggal dunia mendadak hidup lagi setelah ambulans melintasi jalanan rusak.

    Dilansir NDTV, kisah unik ini terjadi di kawasan Haryana, India pada Januari 2024. Pria bernama Darshan Singh Brar yang berusia 80 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah menderita penyakit jantung. Jenazahnya kemudian dibawa ambulans ke rumahnya di kawasan Karnal.

    Di rumah duka, pihak keluarga telah berkumpul untuk menyambut kedatangan jenazah. Makanan, minuman, kayu dan kebutuhan lain telah disiapkan untuk upacara pemakaman.

    “Saudara laki-laki saya di Patiala memberi tahu kami tentang kematian kakek kami, dan dia membawanya ke Nising (kira-kira 100 km jauhnya) dengan ambulans untuk upacara terakhirnya,” ujar Balwan Singh selaku cucu Darshan pada Januari 2024.

    “Kami telah memberi tahu kerabat kami dan penduduk setempat lain yang mengenalnya. Dan mereka sudah berkumpul untuk berduka atas kepergiannya. Tenda sudah didirikan dan makanan juga sudah disiapkan untuk para pelayat. Kami juga sudah mendapat kayu untuk kremasinya,” tambahnya.

    Namun, ketika semua sudah menerima kepergian Darshan, keajaiban langka kemudian terjadi. Darshan tiba-tiba menggerakkan jemarinya ketika mobil ambulans menghantam lubang jalan. Bahkan, guncangan tersebut membuat jantung Darshan kembali berdetak!

    Kakek di India hidup lagi setelah ambulans tabrak jalanan berlubang. Foto: Doc. NDTV.

    Keluarga Darshan yang berada di mobil ambulans kemudian meminta sopir untuk pergi ke rumah sakit terdekat. Mereka yakin, Darshan bisa hidup kembali setelah mendapat guncangan dari jalan berlubang.

    Mereka akhirnya melipir ke rumah sakit NP Rawal di sekitar Karnal atau tak jauh dari kediaman Darshan. Benar saja, Darshan dinyatakan masih hidup dan dalam kondisi kritis.

    “Semua orang yang berkumpul untuk berduka atas kematiannya mengucapkan selamat kepada kami. Ini Merupakan anugerah Tuhan bahwa dia sekarang bernapas dan kami berharap dia bisa menjadi manusia yang lebih baik,” ungkap cucunya tersebut.

    Kabar hidupnya kembali Darshan dibenarkan dokter Netrapal dari Rumah Sakit NP Rawal. Dia memastikan, ketika pasien tiba dan mendapat pemeriksaan, denyut nadinya masih ada.

    “Ketika dibawa ke kami, dia bernapas dan memiliki tekanan darah serta denyut nadi. Kami tidak tahu apa yang terjadi di rumah sakit lain, apakah itu kesalahan teknis atau hal lain,” kata Netrapal.

    (sfn/lth)

  • Kecelakaan Bus Wisata di New York, 5 Orang Tewas

    Kecelakaan Bus Wisata di New York, 5 Orang Tewas

    Jakarta

    Kecelakaan bus wisata terjadi di New York, Amerika Serikat. Lima penumpang bus wisata tewas pada hari Jumat (22/8) waktu setempat ketika pengemudi bus lengah dan mengalami kecelakaan di jalan raya negara bagian New York.

    Kecelakaan itu terjadi sekitar 40 kilometer di sebelah timur Buffalo saat para turis kembali ke New York City setelah mengunjungi tempat wisata populer, Air Terjun Niagara.

    Para penumpang berasal dari India, China, dan Filipina, kata pihak berwenang, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (23/8/2025).

    “Diduga pengemudi lengah, kehilangan kendali, melakukan koreksi berlebihan, dan berakhir… di sana,” kata komandan polisi negara bagian New York, Mayor Andre Ray, di lokasi kejadian, Jumat malam waktu setempat, saat mengumumkan jumlah korban untuk pertama kalinya.

    Tidak ada orang lain yang berada dalam kondisi yang mengancam jiwa, kata Ray. Beberapa penumpang menerima perawatan medis dan telah dipulangkan.

    Media AS melaporkan bahwa 54 orang berada di dalam bus ketika kecelakaan terjadi dan tidak ada anak-anak yang tewas.

    Bus tersebut telah melakukan perjalanan ke Air Terjun Niagara, di perbatasan dengan Kanada, dan sedang dalam perjalanan pulang ketika kecelakaan terjadi di jalan raya dekat Pembroke.

    Delapan helikopter terlibat dalam upaya penyelamatan, kata Margaret Ferrentino, presiden Mercy Flight, penyedia layanan nirlaba ambulans udara, kepada AFP.

    “Pengemudinya selamat dan sehat — kami sedang bekerja dengannya. Kami yakin kami memiliki gambaran yang baik tentang apa yang terjadi, mengapa bus kehilangan kendali. Kami hanya ingin memastikan semua detail diselidiki secara menyeluruh,” kata seorang juru bicara kepolisian.

    Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul mengatakan timnya sedang berkoordinasi dengan kepolisian negara bagian dan para pejabat setempat “yang sedang berupaya menyelamatkan dan memberikan bantuan kepada semua orang yang terlibat.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Wali Kota Bogor naikkan pajak PBB, kecuali NJOP di atas Rp10 miliar

    Wali Kota Bogor naikkan pajak PBB, kecuali NJOP di atas Rp10 miliar

    Wali Kota Bogor Dedie A Rachim. ANTARA/M Fikri Setiawan

    Wali Kota Bogor naikkan pajak PBB, kecuali NJOP di atas Rp10 miliar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Wali Kota Bogor Jawa Barat Dedie A Rachim menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi 0,25 persen per tahun untuk seluruh lapisan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), kecuali objek dengan NJOP di atas Rp10 miliar yang tidak mengalami perubahan tarif.

    Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti di Bogor, Jumat, mengatakan penyesuaian tarif tersebut merupakan tindak lanjut dari amanat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pendapatan Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).

    “Pemerintah diberi ruang menaikkan tarif hingga 0,5 persen. Namun, DPRD bersama Pemerintah Kota Bogor sepakat menetapkan kenaikan hanya 0,25 persen agar tidak membebani masyarakat,” kata Endah.

    Peningkatan PBB-P2 ini telah ditetapkan dalam Rapat Paripurna dengan agenda Penetapan Raperda Kota Bogor tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Gedung DPRD Kota Bogor pada 15 Agustus lalu.

    Ia menambahkan, penyesuaian tarif dilakukan seiring dengan berkurangnya bantuan keuangan dari pemerintah pusat. Dengan adanya kebijakan baru ini, pemerintah daerah berharap kepatuhan wajib pajak meningkat dan dapat menopang pendapatan asli daerah.

    “Harapannya semakin banyak wajib pajak yang patuh sehingga pendapatan daerah naik dan beban fiskal akibat berkurangnya subsidi bisa tertutupi,” ujarnya.

    Berdasarkan aturan sebelumnya, tarif PBB-P2 bervariasi mulai dari 0,10 persen hingga 0,25 persen sesuai dengan besaran NJOP. Namun dengan regulasi baru, seluruh NJOP—mulai dari Rp100 juta hingga Rp10 miliar—ditetapkan seragam pada angka 0,25 persen. Selain itu, Endah menegaskan bahwa layanan ambulans di RSUD, puskesmas, dan Dinas Kesehatan kini dikategorikan sebagai layanan kesehatan, bukan layanan umum. Dengan pengaturan tersebut, pemerintah daerah tidak bisa menaikkan tarif layanan dasar tersebut.

    “Pemkot tidak boleh menaikkan tarif yang dibebankan kepada masyarakat karena ini masuk dalam pelayanan dasar kesehatan,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti rencana penarikan retribusi di kawasan GOR Pajajaran. Menurutnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor diminta menyusun kajian lebih komprehensif sebelum penetapan tarif agar tidak menimbulkan penolakan dari masyarakat. Endah berharap dengan penetapan Perda baru ini, pengelolaan pajak daerah semakin optimal. Data wajib pajak kini sudah terhubung secara digital sehingga pendapatan daerah bisa dipantau setiap hari.

    “Harapannya pendapatan daerah meningkat tanpa harus memberikan beban tambahan yang berat bagi masyarakat,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Baru Dua Hari Jualan, Penjual Gorengan Ditemukan Tewas di Toilet Minimarket Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Agustus 2025

    Baru Dua Hari Jualan, Penjual Gorengan Ditemukan Tewas di Toilet Minimarket Depok Megapolitan 22 Agustus 2025

    Baru Dua Hari Jualan, Penjual Gorengan Ditemukan Tewas di Toilet Minimarket Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Seorang pria ditemukan tewas di dalam toilet sebuah gerai minimarket di Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Depok, Jumat (22/8/2025) malam.
    Peristiwa itu menggegerkan warga sekitar yang langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Peristiwa tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.
    Identitas korban belum diungkapkan secara resmi, namun warga sekitar mengenalnya sebagai penjual gorengan yang baru dua hari berjualan di kawasan tersebut.
    “Yang saya tahu almarhum itu baru dua hari kerja di sana, karena emang tukang gorengan yang jualan di sana suka digonta-ganti orangnya,” ujar Zahra (24, bukan nama sebenarnya), salah seorang warga kepada
    Kompas.com,
    Jumat malam.
    Menurut Zahra, tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari korban sebelum ditemukan tewas.
    “Kalau aktivitas si almarhum kaya biasa aja jualan, engga ada yang aneh, bahkan pas sore sebelum kejadian itu beliau masih jualan,” ungkapnya.
    Beberapa pembeli juga sempat bertransaksi dengan korban menjelang waktu Maghrib.
    “Ada juga keterangan dari beberapa orang yang beli, kalau sebelum Maghrib masih beli gorengannya,” ujar Zahra.
    Zahra menceritakan ayahnya sempat melihat korban membeli tali di sebuah warung dekat lokasi sebelum kejadian.
    “Jadi kan di depan SMA Muhammadiyah 07 itu ada warung, rumah saya persis di belakangnya. Kebetulan ayah saya lagi duduk-duduk di teras, terus ngelihat si tukang gorengan ini beli tali,” ucapnya.
    Meski begitu, warga tidak menaruh curiga karena aktivitas korban sepanjang hari terlihat normal.
    “Saya sempet ngobrol juga sama yang nungguin warung itu, emang enggak ada yang aneh, cuma beli tali aja kaya gabakal terjadi apapun. Makanya kita semua pada kaget,” kata Zahra.
    Pantauan
    Kompas.com,
    peristiwa ini menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Abdul Wahab macet hingga pukul 21.30 WIB.
    Polisi turun tangan mengatur lalu lintas, sementara warga terus berdatangan ke lokasi hingga akhirnya membubarkan diri setelah jenazah dievakuasi dengan ambulans.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Isak Tanggis Pecah Antarkan Jenazah Kepala Bank di Jaktim yang Tewas Dibunuh – Page 3

    Isak Tanggis Pecah Antarkan Jenazah Kepala Bank di Jaktim yang Tewas Dibunuh – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Suasana haru menyelimuti Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kamis (21/8/2025) malam. Isak tangis keluarga dan rekan kerja pecah ketika jenazah IP (37), kepala cabang bank di Jakarta berinisial IP, keluar dari ruang forensik.

    Pantauan di lapangan, jenazah Ilham keluar pada pukul 19.38 WIB. Sang istri yang menunggu di depan mobil jenazah, tak kuasa meneteskan air mata melihat keranda berisi jasad suaminya.

    Tak hanya keluarga, rekan-rekan kerja yang ikut hadir juga terlihat menanggis.

    Begitu keranda dimasukkan ke mobil jenazah, sang istri langsung masuk ke dalam mobil ambulans. Ia duduk menghadap jasad Ilham, ditemani kerabat yang berusaha menguatkan.

    Jenazah Ilham dibawa dengan mobil ambulans milik perusahaan BUMN tempatnya bekerja, dikawal dua motor voorijder menuju Bogor.

    Adik ipar korban, Intania Rizky Utami, mengatakan jenazah akan dimakamkan di samping makam kedua orangtua Ilham.

    “Dimakamkan di Bogor, di samping makam ayah dan ibu,” kata dia di RS Polri, Kamis (21/8/2025)

    Sebelum dikebumikan, jenazah disemayamkan lebih dulu di rumah duka di Jalan Rimba Baru No. 9, RT04/RW11, Bogor Barat.

     

  • ITCS permudah kendaraan khusus lewati simpang tanpa kena lampu merah

    ITCS permudah kendaraan khusus lewati simpang tanpa kena lampu merah

    Jakarta (ANTARA) – Teknologi yang digunakan pada “Intelligent Traffic Control System” (ITCS) atau Sistem Kontrol Lalu Lintas Pintar mempermudah kendaraan prioritas melewati simpang jalan di situasi darurat di Jakarta tanpa harus terkena lampu merah.

    “Jakarta butuh mobilitas khusus untuk kendaraan-kendaraan yang sifatnya khusus seperti pemadam kebakaran atau ambulans,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo.

    Dia dalam “Podcast Rabu Belajar” dengan tema “ITCS: Strategi Ciptakan LANCAR Jakarta” di Jakarta, Rabu mengatakan, setelah kendaraan prioritas seperti mobil pemadam kebakaran atau ambulans lewat, maka pengaturan lalu lintas kembali disesuaikan dengan panjang antrean yang ada di kaki persimpangan jalan.

    “Contohnya, begitu ada satu kejadian kebakaran, maka di satu kaki persimpangan muncul (kendaraan) pemadam kebakaran, maka di sana kendaraan pemadam kebakaran akan diberikan waktu hijau prioritas,” katanya.

    ITSC memungkinkan lampu lalu lintas menjadi adaptif terhadap pergerakan lalu lintas di setiap simpang. Dengan begitu, hambatan-hambatan di persimpangan bisa diminimalisir.

    Hanya saja, pengaturan lampu lalu lintas di Jakarta belum keseluruhannya menggunakan ITCS. Dari total 321 simpang prioritas yang diatur dengan lampu lalu lintas di Jakarta, teknologi ITCS baru ada di sekitar 65 simpang.

    “Sementara untuk yang selebihnya itu masih menggunakan sistem ‘area traffic control system’ (ATCS) sehingga pengaturannya masih bersifat statis,” katanya.

    Kendati begitu, Syafrin mengemukakan, penerapan ITCS menunjukkan terjadi perbaikan unjuk kinerja lalu lintas membaik 20-30 persen.

    “Jakarta sudah mendekati di 20 persen walaupun belum keseluruhan simpang prioritas yang diatur dengan ITCS ini kami masifkan, baru 65 simpang,” katanya.

    Dia merujuk data “TomTom Traffic Index 2024”, mengatakan, Jakarta tidak masuk ke dalam 20 besar kota termacet di dunia. Kini, Jakarta berada di urutan ke-90 dengan tingkat kemacetan sebesar 43 persen, angka ini turun 10 persen dari tahun 2023.

    “Jakarta itu membaik. Jadi tahun 2024 dirilis Januari, Jakarta posisinya pada saat itu tingkat kemacetan Jakarta di level 53 persen, peringkatnya 31,” katanya.

    Tahun ini setelah dirilis pada Januari 2025 untuk total pola pergerakan sepanjang 2024, kemacetannya turun menjadi 43 persen.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita dan Pengakuan Ibunda Raya, Bocah 3 Tahun yang Meninggal usai Ditemukan Cacing dalam Tubuh

    Cerita dan Pengakuan Ibunda Raya, Bocah 3 Tahun yang Meninggal usai Ditemukan Cacing dalam Tubuh

    Balita ini menjadi sorotan usai kondisinya terinfeksi cacing parah viral di media sosial. Keadaan kritis Raya dibagikan oleh akun Rumah Teduh, dalam video 9 menit itu terlihat cacing keluar dari hidung dan feses. 

    Dalam video itu juga disebut jika Raya tinggal bersama kedua orang tua yang mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ). Sehingga lepas dari pengasuhan. 

    Meskipun kondisi Raya sudah lama mengkhawatirkan, Endah mengakui bahwa putrinya belum pernah dibawa ke rumah sakit atau puskesmas. Perawatan yang dilakukan selama ini bersifat tradisional.  

    “Belum pernah ke rumah sakit, belum pernah ke puskesmas. Biasanya saya hanya memandikannya dengan air hangat dan daun singkong. Iya, secara tradisional,” ungkapnya. 

    Kondisi kian memburuk, Raya pun akhirnya dibawa ke salah satu rumah sakit di Sukabumi menggunakan ambulans. 

    Namun, Endah masih belum tahu pasti penyakit apa yang diderita putrinya. “Belum tahu kalau ada penyakit dalamnya,” ucapnya. 

    Tak lama kemudian, sebuah temuan mengejutkan terungkap. Tim dokter mendiagnosis Raya menderita cacingan parah. 

    “Banyak cacing, cacingnya ada yang ukurannya sekilo. Berarti sudah besar di dalam perut,” kata Endah. 

    Dia tidak tahu pasti penyebab cacing bersarang dalam tubuh anaknya. Apakah dari makanan atau faktor lain. Endah menegaskan bahwa mereka tidak memelihara hewan peliharaan di rumah, bahkan ayam sekali pun. 

  • Dilaporkan Telantar dan Pernah Coba Bunuh Diri, Lansia di Jember Dievakuasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Agustus 2025

    Dilaporkan Telantar dan Pernah Coba Bunuh Diri, Lansia di Jember Dievakuasi Surabaya 19 Agustus 2025

    Dilaporkan Telantar dan Pernah Coba Bunuh Diri, Lansia di Jember Dievakuasi
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Lansia sebatang kara di Lingkungan Gempal, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur dievakuasi ke lingkungan pondok sosial (liposos) Dinas Sosial (Dinsos) Jember, Selasa (18/8/2025) malam.
    Sami, lansia perempuan berusia 85 tahun itu dikabarkan beberapa melakukan upaya bunuh diri.
    Kepala UPTD Liposos Dinsos Jember, Roni Efendi mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari relawan dan langsung berkoordinasi dengan aparat setempat untuk mengevakuasi lansia ini menggunakan ambulans.
    “Informasinya si Embah ini sudah beberapa kali percobaan bunuh diri, mungkin karena masalah ekonomi, masalah hidup, atau tidak mau membebani orang,” katanya kepada
    Kompas.com
    , Rabu (19/8/2025).
    Sami, kata dia, sudah lama tinggal seorang diri dan tak memiliki anak. Status perkawinannya telah cerai.
    Sami dikabarkan dalam keadaan sehat dan kerap berjalan-jalan, tetapi karena kondisinya yang sudah renta, tidak memungkinkan untuk mencari penghasilan.
    Sami juga mengalami demensia.
    Menurutnya, Sami masih memiliki cucu keponakan di Kecamatan Mumbulsari, yang pernah diajak tinggal bersama, tetapi Sami memilih kembali lagi ke rumahnya.
    “Masih kami telusuri lagi alamatnya, kalau memang cucu ponakannya ini tidak sanggup untuk merawat, ya kami butuh pernyataan juga,” kata Roni.
    Dengan masuknya Sami ke liposos, jumlah orang yang berada di sana sebanyak 50 orang, sedangkan kapasitasnya hanya untuk 35 orang.
    Mereka yang dirawat di liposos di antaranya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) telantar 24 orang, lansia dengan ODGJ 5 orang, orang telantar 5 orang, anak telantar 2 orang, dan lansia telantar 14 orang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serangan Israel Tewaskan 60 Orang di Gaza dalam 24 Jam Terakhir

    Serangan Israel Tewaskan 60 Orang di Gaza dalam 24 Jam Terakhir

    Jakarta

    Militer Israel terus menggempur Jalur Gaza, Palestina. Serangan Israel menyebabkan 60 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

    Dilansir kantor berita Al-Jazeera, Selasa (19/8/2025), Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 60 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, 343 warga Palestina lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

    Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan banyak korban akibat serangan Israel masih tertimbun reruntuhan. Kementerian Kesehatan menyebut ambulans serta kru tidak dapat menjangkau mereka.

    Jumlah korban tewas akibat serangan Israel bertambah menjadi 62.064 sejak 7 Oktober 2023, dengan 156.573 warga lainnya mengalami luka-luka. Sejak 18 Maret ketika Israel secara sepihak mengakhiri gencatan senjata, 10.518 orang telah tewas dan 44.532 luka-luka.

    Kementerian Kesehatan menyatakan sejak dimulainya perang, 1.996 orang tewas dan lebih dari 14.898 orang terluka saat mencoba mengakses bantuan kemanusiaan. Kementerian Kesehatan mengatakan mereka yang tewas dalam 24 jam terakhir di antaranya 31 orang yang mencari bantuan dan 197 orang luka-luka.

    Kementerian juga melaporkan 3 kematian dalam 24 jam akibat kelaparan. Total korban tewas akibat kelaparan menjadi 266 orang, termasuk 112anak-anak.

    (whn/haf)

  • Viral Bocah di Sukabumi Meninggal usai Tubuhnya Dipenuhi Cacing Gelang

    Viral Bocah di Sukabumi Meninggal usai Tubuhnya Dipenuhi Cacing Gelang

    Jakarta

    Baru-baru ini viral bocah di Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya, meninggal dunia setelah tubuhnya dipenuhi cacing gelang. Pihak keluarga mengungkap anak tersebut sempat didiagnosis dokter tuberkulosis (TB/TBC).

    “Saya yang bawa berobat, kata dokter (kena) TB,” kata Sarah (25), bibinya Raya, dikutip dari detikJateng.

    Tak disangka, Raya mengidap penyakit yang lebih serius. Pihak keluarga baru mengetahuinya saat bocah itu telah meninggal dunia. Menurut Sarah, keponakannya itu juga kerap bermain di tanah. Ia juga menyebut Raya terlihat kotor sehari-harinya.

    “Nggak tau, jadi begitu sampai di sini dikabari bahwa banyak cacing dan segala macamnya. Baru tahunya pas udah meninggal. Nggak tahu bisa seperti itu,” ungkap Sarah sambil terisak.

    “Dari pola hidup suka main di tanah si anak, di dapur suka cumang cemong, emang iya sehari-harinya begitu,” katanya lirih. Ia menambahkan Raya tak memiliki BPJS dan identitas administrasi kependudukan.

    Tak Pernah Dibawa ke Rumah Sakit

    Sementara itu, ibu Raya, Endah (30) duduk dengan tatapan kosong. Dalam video yang viral, disebutkan Endah mengalami gangguan mental sama seperti suaminya, Udin. Meski begitu, dia berusaha menjawab setiap pertanyaan awak media meski suaranya pelan.

    Endah melanjutkan, dirinya tidak pernah membawa Raya berobat ke rumah sakit atau puskesmas. Jika sakit, dia hanya mengobatinya dengan cara tradisional.

    Ia juga menceritakan bagaimana Raya akhirnya dibawa oleh relawan Rumah Teduh dengan ambulans.

    “Informasi dari orang sana, katanya anaknya sakit. (Relawan) datang ke sini dan (Raya) langsung dibawa sama ambulans, dirawat di rumah sakit. Sebelumnya nggak pernah ngecek ke puskesmas,” jelas Endah.

    Tentang penyebab kematian Raya, Endah mengaku baru tahu setelah mendapat kabar dari relawan.

    “Iya ada cacing, katanya ada yang ukuran sekilo, berarti udah besar dalam perut. Nggak tahu dari makanan atau dari mana itu cacingnya,” ucap Endah.

    Di sisi lain, Plt Camat Kabandungan, Budi Andriana, juga merespons soal kasus yang viral ini. Ia menyebut peristiwa itu terjadi di wilayahnya, tepatnya Kampung Padangenyang, Desa Cianaga.

    “Tadi mungkin sudah disampaikan oleh kepala desa, dari pembina desa, dari puskesmas. Sebetulnya itu terkait pola asuh, memang terkait pola asuh bukan kewenangan kami, karena terkait dengan keluarga. Mungkin tadi ketika ada kasus seperti itu, kami pun awalnya tidak tahu, alhamdulillah dengan koordinasi sebetulnya sudah berjalan,” kata Budi.

    Ia mengungkap, sejak kecil Raya sudah dilaporkan memiliki kondisi keluarga yang serba terbatas.

    Bagaimana Seseorang Bisa Terinfeksi Cacing Gelang?

    Jalur masuk cacing gelang ke dalam tubuh bergantung pada jenisnya. Banyak parasit ini masuk melalui mulut. Infeksi sering terjadi ketika seseorang menyentuh kotoran atau tanah yang terkontaminasi telur cacing, lalu tidak mencuci tangan (dikenal sebagai jalur fekal-oral).

    Infeksi cacing kremi misalnya, biasanya terjadi karena menyentuh telur yang diletakkan di sekitar anus, lalu tanpa sadar terbawa ke mulut.

    Seseorang juga bisa tidak sengaja menelan telur cacing gelang saat menyiapkan makanan atau menyentuh tanah yang tercemar. Setelah masuk ke tubuh, telur tersebut akan menetas di dalam usus.

    Untuk jenis cacing gelang lainnya, telur bisa tersembunyi di dalam makanan yang dikonsumsi. Dalam beberapa kasus, larva bahkan dapat masuk langsung melalui kulit.

    Apa pun jalur masuknya, sebagian besar cacing gelang akhirnya akan bermuara di usus dan menimbulkan infeksi atau penyakit.

    Siapa saja yang berisiko terkena cacing gelang?

    Siapa pun bisa terkena cacing gelang. Infeksi cacing gelang lebih umum terjadi pada anak-anak dan orang-orang yang:

    Hidup dalam kemiskinan, terutama di wilayah terbelakang di dunia.Tinggal di daerah beriklim hangat.Tinggal di suatu lembaga, seperti penjara atau fasilitas kesehatan mental.Tidak menerapkan kebersihan yang baik.

    Halaman 2 dari 4

    (suc/suc)