Transportasi: Ambulans

  • BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny Nasional 4 Oktober 2025

    BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, proses pembersihan material reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny terus dilakukan 24 jam.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa 49 korban masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan tersebut.
    “Sebanyak 49 orang lainnya (berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan pers, Sabtu (4/10/2025).
    “Hingga saat ini, pembersihan material reruntuhan dilaksanakan selama 24 jam penuh,” tambahnya.
    Dalam proses tersebut, tim pembersihan akan dibantu oleh tim evakuasi apabila ditemukan jenazah.
    “Tenaga medis dan ambulans langsung bergerak untuk melakukan proses evakuasi hingga penanganan jenazah lebih lanjut,” jelasnya.
    Secara keseluruhan, jumlah korban meninggal dunia mencapai 14 orang, dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian.
    Dari korban selamat, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
    Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan unsur relawan lainnya.
    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa Tim SAR bekerja 24 jam mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto, Jumat.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari Nasional 4 Oktober 2025

    BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update daftar korban tewas dari tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang bertambah menjadi 14 orang.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa total korban tercatat sebanyak 167 orang.
    “103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan,” ungkap Abdul Muhari dalam keterangan pers, Sabtu (4/10/2025).
    Dari korban selamat, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
    “Sebanyak 49 orang lainnya (berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan,” jelasnya.
    Sampai saat ini, proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan penuh dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan unsur relawan lainnya.
    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa Tim SAR bekerja 24 jam mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan musala.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto, Jumat.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Terkini Evakuasi di Ponpes Al Khoziny: 14 Orang Meninggal, 49 Masih Dicari – Page 3

    Kondisi Terkini Evakuasi di Ponpes Al Khoziny: 14 Orang Meninggal, 49 Masih Dicari – Page 3

    Muhari menambahkan, pencarian berlanjut hingga siang dan sore hari. Pada pukul 14.00 WIB, satu korban berhasil dievakuasi di sektor A3, kemudian pukul 17.15 WIB kembali ditemukan korban di lokasi yang sama. Dua korban tambahan ditemukan dalam waktu berdekatan, yakni pada pukul 17.17 WIB di sektor A1 serta pukul 17.30 WIB di sektor A2.

    “Dengan penambahan tersebut, total delapan korban berhasil dievakuasi pada Hari ke-5, yang tersebar di sektor A1, A2 (tempat wudhu), A3, dan A4. Proses pembersihan puing kini difokuskan pada sisi utara, khususnya pada bagian bangunan yang tidak lagi terintegrasi dengan struktur Utama,” jelasnya.

    Sebagai informasi, sektor A1 hingga A4 merupakan pembagian area pencarian yang ditetapkan Basarnas dan tim SAR gabungan untuk mempermudah koordinasi dan mempercepat proses evakuasi.

    Sektor A1 mencakup sisi depan bangunan yang masih terhubung dengan struktur utama, sektor A2 merupakan area tempat wudhu dengan banyak material runtuhan, sektor A3 berada di sisi timur bangunan dengan timbunan beton cukup tebal, sedangkan sektor A4 mencakup sisi lain bangunan yang relatif terpisah namun tetap berisiko.

    “Hingga saat ini, pembersihan material reruntuhan dilaksanakan selama 24 jam penuh. Dalam proses pembersihan tersebut, apabila ditemukan jenazah, tim pembersihan akan segera dibantu oleh tim evakuasi yang terdiri dari tenaga medis dan ambulans untuk melakukan proses evakuasi hingga penanganan jenazah lebih lanjut,” tegas Muhari.

  • 5
                    
                        Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk
                        Nasional

    5 Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk Nasional

    Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, ada 54 orang korban ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang masih dicari.
    “Jumlah korban terdampak 166 orang, dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers, Jumat (3/10/2025).
    Di luar itu, BNPB mencatat ada sembilan orang korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
    Korban yang dirawat tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto.
    BNPB mencatat sebagian besar pasien telah pulang, sedangkan beberapa lainnya masih menjalani perawatan inap.
    Jenazah sejumlah korban meninggal dunia juga masih berada di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.
    Sampai saat ini, tim pencarian dan pertolongan (
    search and rescue
    /SAR) gabungan masih mencari keberadaan 54 korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Semua pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit
    crane
    , satu unit
    excavator breaker
    , 30 unit
    dump truck
    , empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Terkini di Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Nyaris Sentuh Dasar Bangunan, Cari Puluhan Korban Tersisa

    Kondisi Terkini di Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Nyaris Sentuh Dasar Bangunan, Cari Puluhan Korban Tersisa

    Sejak operasi SAR dilaksanakan, total 400 personel gabungan dikerahkan. Mulai dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, relawan, dan berbagai instansi terkait. Mereka bekerja siang dan malam selama 24 jam dalam operasi pencarian korban dibantu alat pendeteksi korban hingga alat berat untuk evakuasi jenazah.

    “Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” kata Kepala BNBP, Suharyantot.

    Adapun peralatan canggih yang dipakai untuk mencari korban yakni cam flexible Olympus, Xaver 400 wall scanner, hingga multi search leader. BNPB juga mengerahkan dukungan logistik dan peralatan, termasuk 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri, serta alat berat berupa crane, excavator breaker, dump truck, hingga mobil ambulans.

  • Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, Tim Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Korban

    Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, Tim Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Korban

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, menyisakan duka mendalam.

    Gedung yang dalam proses pengecoran lantai 4 diduga roboh akibat pondasi yang tidak mampu menahan beban cor, mengakibatkan runtuhnya struktur hingga lantai dasar. Saat kejadian, sekitar 140 santri tengah melaksanakan salat Asar. Beruntung sebagian besar korban berhasil menyelamatkan diri, namun sejumlah jemaah terjebak di bawah reruntuhan.

    Sejak insiden terjadi, tim dari Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) Cabang Jawa Timur bergerak cepat ke lokasi kejadian.

    “Kami berkoordinasi dengan Tim Relawan DMC di Jawa Timur dan Dompet Dhuafa Jatim, untuk bergerak cepat ke lokasi. Upaya tersebut untuk mempercepat proses evakuasi korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan,” ujar Eka Suwandi, Kepala Bagian Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Rekonstruksi DMC Dompet Dhuafa, Jumat (3/10/2025).

    Tim dari Dompet Dhuafa mengerahkan empat personel dan satu unit ambulans untuk mendukung proses evakuasi yang dipimpin oleh Tim SAR gabungan. Fasilitas yang dipergunakan pun semakin lengkap, dengan melibatkan Basarnas, BPBD, TNI/Polri, serta berbagai relawan yang turun langsung ke lapangan.

    Hingga Jumat (3/10/2025), delapan korban berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan, dengan korban terakhir yang dievakuasi pada pukul 01.58 WIB, seorang santri bernama Yusuf yang ditemukan dalam kondisi selamat.

    “Tim SAR gabungan terus bekerja keras untuk memprioritaskan evakuasi korban yang masih responsif,” jelas Eka. Untuk memastikan keselamatan korban, penggunaan alat berat akan menjadi opsi terakhir guna menghindari risiko bagi korban yang mungkin masih hidup di bawah tumpukan material berat.

    Tragedi ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar, namun upaya cepat dan koordinasi yang baik antar lembaga dan relawan menjadi salah satu contoh pengelolaan bencana yang patut diapresiasi. [suf]

  • Bertambah, Korban Meninggal Akibat Runtuhnya Bangunan di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jadi 7 Orang

    Bertambah, Korban Meninggal Akibat Runtuhnya Bangunan di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jadi 7 Orang

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah robohnya bangunan tiga lantai milik Lembaga Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali mencatatkan kabar duka. Pada hari kelima pasca-kejadian, jumlah korban meninggal dunia bertambah, dan proses evakuasi korban pun terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

    Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan adanya tiga unit ambulans yang keluar dari halaman pesantren. Tim SAR berhasil mengevakuasi dua santri yang sebelumnya tertimbun reruntuhan bangunan. Kedua korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di area wudhu musala pesantren.

    “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk segera mengangkat puing-puing yang menutup akses. Harapan kami, evakuasi korban bisa lebih cepat dilakukan,” ujar Direktur Operasi Basarnas Pusat, Bramantyo, saat ditemui di Posko SAR Gabungan, Jumat (3/10/2025).

    Bramantyo menambahkan bahwa petugas telah berhasil mengevakuasi dua jenazah santri dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, untuk proses identifikasi lebih lanjut.

    Hingga saat ini, menurut data yang dihimpun oleh Basarnas, musibah ini telah menelan korban jiwa dengan total tujuh orang meninggal dunia. Sementara itu, 103 orang berhasil selamat dan sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat. Total korban yang terlibat dalam kejadian ini mencapai 110 orang.

    Proses evakuasi sendiri melibatkan lebih dari 500 personel dari berbagai tim SAR dan relawan. Selain itu, tim juga menggunakan 300 kantong jenazah, 30 unit dump truck, 30 unit ambulans, dan lima alat berat untuk mengangkat puing-puing bangunan yang masih menutupi area evakuasi. Seluruh peralatan ini akan dioperasikan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kondisi lapangan.

    Seiring berjalannya waktu, upaya penyelamatan dan evakuasi terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban yang masih terjebak. Tim SAR gabungan terus bekerja keras, berusaha memastikan agar setiap titik yang berpotensi menyimpan korban tertimbun bisa segera ditemukan dan dievakuasi.

    Dalam situasi penuh kesedihan ini, masyarakat turut memberikan dukungan moral dan material untuk korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan. Semua pihak berharap agar proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh. [isa/suf]

  • Farhan Alami Luka Kaki Saat Demo Ricuh di Mako Brimob Kwitang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Oktober 2025

    Farhan Alami Luka Kaki Saat Demo Ricuh di Mako Brimob Kwitang Megapolitan 1 Oktober 2025

    Farhan Alami Luka Kaki Saat Demo Ricuh di Mako Brimob Kwitang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    M Farhan Hamid (23), salah satu dari orang yang dilaporkan hilang oleh KontraS, mengalami luka pada bagian kaki di tengah-tengah demo berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
    Informasi ini diterima Imrony (26), kakak kandung Farhan, dari saksi mata yang melihat keberadaan korban sebanyak tiga kali.
    Saat itu, korban disebut tengah dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto oleh pengemudi ojek online (ojol).
    “Pertama dan kedua lihat si Farhan lari ke (arah) ambulans, ke tim medis, di oksigen. Terus yang ketiga, dia udah digotong sama dua orang ojol,” ungkap Imrony saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu (1/10/2025).
    “Naik motor kalau enggak salah. Karena kakinya terluka,” imbuh Imrony.
    Dalam hal ini, Imrony menegaskan bahwa keluarga telah mendatangi RSPAD Gatot Subroto untuk mencari keberadaan Farhan.
    “Kita sudah cari juga ke RSPAD pas dapat info itu, saya datang langsung ke sana, dan ternyata enggak ada,” ucap dia.
    Di sisi lain, Imrony menyebut Farhan mendatangi Mako Brimob Kwitang karena hanya ikut-ikut saja.
    Sepengetahuan Imrony, Farhan baru pertama kali mengikuti aksi unjuk rasa.
    “Iya (pengin lihat demo), pengin lihat saja, pengin tahu saja,” tegas dia.
    Adapun Farhan berangkat bersama temannya ke Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, usai menunaikan ibadah Shalat Jumat pada Jumat (29/9/2025).
    Saat itu, sejumlah massa memadati Mako Brimob Kwitang usai kendaraan taktis (Rantis) Brimob melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
    “Setelah di sana, teman satunya pulang karena dia ada istrinya di rumah. Nah, agak sorean, mulai ada penembakan air mata, akhirnya mencarlah dia,” kata Imrony.
    Setelah penembakan air mata ini, Farhan berlarian bersama sejumlah massa. Namun, keberadaan korban setelah itu tidak diketahui.
    Untuk diketahui, sebanyak dua orang yang dilaporkan hilang oleh KontraS belum ditemukan. Mereka adalah Reno Syahputradewo dan M Farhan Hamid.
    Berdasarkan laporan KontraS, keduanya merupakan pedemo yang posisi terakhir berada di Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8/2025).
    Bersamaan dengan ini, Polda Metro Jaya juga telah menemukan dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh KontraS. Mereka adalah Bima Permana Putra dan Eko Purnomo Condro.
    Di luar dugaan, keduanya ternyata tidak hilang saat mengikuti demonstrasi, melainkan merantau ke luar kota untuk mencari pekerjaan.
    Bima ditemukan di Malang, Jawa Timur, saat berjualan barongsai, sedangkan Eko berada di Kalimantan Tengah sebagai penangkap ikan di kapal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 131 Siswa Diduga Keracunan MBG di Garut, Satu Balita Dirawat Intensif
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        1 Oktober 2025

    131 Siswa Diduga Keracunan MBG di Garut, Satu Balita Dirawat Intensif Bandung 1 Oktober 2025

    131 Siswa Diduga Keracunan MBG di Garut, Satu Balita Dirawat Intensif
    Tim Redaksi
    GARUT, KOMPAS.com
    – Siswa yang diduga menjadi korban keracunan makanan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis di Kecamatan Kadungora, Garut, Selasa (30/9/2025) malam, mencapai 131 orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan.
    Dari jumlah tersebut, satu orang balita harus dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut karena harus mendapatkan perawatan intensif.
    “Ada tiga orang di RSU karena perlu perawatan intensif, (balita) itu termasuk yang dibawa ke rumah sakit,” jelas Bupati Garut Abdusy Syakur Amien usai melihat langsung penanganan para korban di Puskesmas Kadungora, Selasa malam.
    Menurut Syakur, para korban mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan di tiga fasilitas kesehatan, yaitu Puskesmas Kadungora, Puskesmas Leles, dan yang perlu perawatan intensif di RSU dr Slamet Garut.
    Syakur memastikan, para korban mendapatkan pelayanan maksimal di fasilitas kesehatan dan menurutnya, sampai saat ini penanganan para korban masih terkendali.
    “Tadi saya cek kesiapan petugas, alat kesehatan, obat-obatannya semua terkendali,” katanya.
    Syakur mengungkapkan, hingga saat ini, para siswa yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kadungora yang paling banyak menampung korban banyak yang sudah mulai membaik meski masih harus menjalani observasi.
    “Beberapa orang wajahnya sudah
    recovery
    , ya cerah, tapi tetap
    monitoring
    sampai 8 jam,” katanya.
    Pantauan Kompas.com di Puskesmas Kadungora, satu balita yang dirujuk ke RSU dr. Slamet Garut sempat mendapatkan penanganan medis dalam kondisi tidak sadarkan diri.
    Petugas pun melakukan penanganan medis untuk menjaga kesadarannya di tengah kunjungan bupati ke ruang instalasi gawat darurat.
    Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana pun tampak memantau langsung penanganan balita tersebut hingga sadar, dan tak lama kemudian dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut dengan ambulans yang telah disiagakan di depan Puskesmas.
    “Tadi yang bawa balita ke RSU ambulans dari PMI,” jelas salah seorang pengemudi ambulans yang disiagakan di depan Puskesmas Kadungora.
    Beberapa unit ambulans sendiri hingga pukul 22.00 tampak siaga di depan Puskesmas Kadungora.
    Warga pun masih tampak berkerumun di depan Puskesmas Kadungora, yang kebanyakan adalah keluarga para korban.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Legislator Gerindra Bantu Pengobatan Bayi Bocor Jantung Asal Kuningan

    Legislator Gerindra Bantu Pengobatan Bayi Bocor Jantung Asal Kuningan

    Jakarta

    Anggota Komisi XII DPR RI Fraksi Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan (HRA) membantu warga Desa Sidamulya, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Bantuan ini turut dibantu istrinya, Hj. Dian Marina Puspita (DMP) yang menjabat sebagai Direktur Puspita Cipta Grup.

    Politisi Partai Gerindra ini memberikan dukungan penuh bagi bayi mungil berusia empat bulan, Salsabila Ainurohmah, putri dari pasangan Asep dan istrinya untuk mendapatkan penanganan medis.

    Salsabila didiagnosis mengalami bocor jantung dengan ukuran 4-6 mm, sehingga harus segera dirujuk dan mendapatkan penanganan lanjutan di RS Harapan Kita Jakarta, rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit jantung.

    Kabar tersebut pertama kali diterima oleh Rumah Aspirasi HRA dari warga dan Pemerintah Desa Sidamulya. Menyadari kasus ini mendesak, tim Rumah Aspirasi yang dipimpin Cecep Husen langsung berkoordinasi dengan Dian, serta pihak RS Permata Kuningan.

    Hasil koordinasi tersebut segera membuahkan langkah konkret. Disiapkan mobil ambulance lengkap dengan tim medis, dukungan logistik untuk perjalanan ke Jakarta, serta bekal bagi keluarga pasien selama menjalani proses pengobatan.

    “Atas nama Pak HRA dan Bu Hj. Dian Marina Puspita, kami berpesan semoga ananda Salsabila diberikan kesehatan, kondisinya membaik, dan penyakitnya diangkat oleh Allah SWT. Inilah bentuk kepedulian kami untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat, sesuai tagline HRA Berkah Bersama Masyarakat,” ujar Cecep dalam keterangannya, Selasa (30/9/2025).

    “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H. Rokhmat Ardiyan beserta tim atas perhatian, kepedulian, serta bantuan yang telah diberikan berupa fasilitas mobil ambulans beserta tim medis, serta bantuan operasional untuk mendukung proses pengobatan anak kami di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Doa dan dukungan ini menjadi kekuatan bagi kami dalam menghadapi ujian. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT,” ungkap Asep.

    Ucapan terima kasih juga datang dari Pemerintah Desa. Sekretaris Desa Sidamulya, Ahmad Syafi’i menyampaikan apresiasinya mewakili warga, didampingi Amal Sodikin, Kasi Pelayanan/Kesra.

    (prf/ega)