BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, proses pembersihan material reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny terus dilakukan 24 jam.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa 49 korban masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan tersebut.
“Sebanyak 49 orang lainnya (berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan pers, Sabtu (4/10/2025).
“Hingga saat ini, pembersihan material reruntuhan dilaksanakan selama 24 jam penuh,” tambahnya.
Dalam proses tersebut, tim pembersihan akan dibantu oleh tim evakuasi apabila ditemukan jenazah.
“Tenaga medis dan ambulans langsung bergerak untuk melakukan proses evakuasi hingga penanganan jenazah lebih lanjut,” jelasnya.
Secara keseluruhan, jumlah korban meninggal dunia mencapai 14 orang, dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian.
Dari korban selamat, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan unsur relawan lainnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa Tim SAR bekerja 24 jam mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
“Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto, Jumat.
Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
Seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
“Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Transportasi: Ambulans
-
/data/photo/2025/10/03/68dfdcdf51bea.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny Nasional 4 Oktober 2025
-
/data/photo/2025/10/04/68e076d1f0e14.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari Nasional 4 Oktober 2025
BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update daftar korban tewas dari tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang bertambah menjadi 14 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa total korban tercatat sebanyak 167 orang.
“103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan,” ungkap Abdul Muhari dalam keterangan pers, Sabtu (4/10/2025).
Dari korban selamat, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
“Sebanyak 49 orang lainnya (berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan,” jelasnya.
Sampai saat ini, proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan penuh dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan unsur relawan lainnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa Tim SAR bekerja 24 jam mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan musala.
“Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto, Jumat.
Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
Seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
“Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370323/original/000073400_1759532812-WhatsApp_Image_2025-10-04_at_05.37.34_3f6d42c1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kondisi Terkini Evakuasi di Ponpes Al Khoziny: 14 Orang Meninggal, 49 Masih Dicari – Page 3
Muhari menambahkan, pencarian berlanjut hingga siang dan sore hari. Pada pukul 14.00 WIB, satu korban berhasil dievakuasi di sektor A3, kemudian pukul 17.15 WIB kembali ditemukan korban di lokasi yang sama. Dua korban tambahan ditemukan dalam waktu berdekatan, yakni pada pukul 17.17 WIB di sektor A1 serta pukul 17.30 WIB di sektor A2.
“Dengan penambahan tersebut, total delapan korban berhasil dievakuasi pada Hari ke-5, yang tersebar di sektor A1, A2 (tempat wudhu), A3, dan A4. Proses pembersihan puing kini difokuskan pada sisi utara, khususnya pada bagian bangunan yang tidak lagi terintegrasi dengan struktur Utama,” jelasnya.
Sebagai informasi, sektor A1 hingga A4 merupakan pembagian area pencarian yang ditetapkan Basarnas dan tim SAR gabungan untuk mempermudah koordinasi dan mempercepat proses evakuasi.
Sektor A1 mencakup sisi depan bangunan yang masih terhubung dengan struktur utama, sektor A2 merupakan area tempat wudhu dengan banyak material runtuhan, sektor A3 berada di sisi timur bangunan dengan timbunan beton cukup tebal, sedangkan sektor A4 mencakup sisi lain bangunan yang relatif terpisah namun tetap berisiko.
“Hingga saat ini, pembersihan material reruntuhan dilaksanakan selama 24 jam penuh. Dalam proses pembersihan tersebut, apabila ditemukan jenazah, tim pembersihan akan segera dibantu oleh tim evakuasi yang terdiri dari tenaga medis dan ambulans untuk melakukan proses evakuasi hingga penanganan jenazah lebih lanjut,” tegas Muhari.
-
/data/photo/2025/10/03/68dfbf17726c7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk Nasional
Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, ada 54 orang korban ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang masih dicari.
“Jumlah korban terdampak 166 orang, dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers, Jumat (3/10/2025).
Di luar itu, BNPB mencatat ada sembilan orang korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
Korban yang dirawat tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto.
BNPB mencatat sebagian besar pasien telah pulang, sedangkan beberapa lainnya masih menjalani perawatan inap.
Jenazah sejumlah korban meninggal dunia juga masih berada di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.
Sampai saat ini, tim pencarian dan pertolongan (
search and rescue
/SAR) gabungan masih mencari keberadaan 54 korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
“Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto.
Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
Semua pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
“Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit
crane
, satu unit
excavator breaker
, 30 unit
dump truck
, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366847/original/046657100_1759291762-3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kondisi Terkini di Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Nyaris Sentuh Dasar Bangunan, Cari Puluhan Korban Tersisa
Sejak operasi SAR dilaksanakan, total 400 personel gabungan dikerahkan. Mulai dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, PMI, relawan, dan berbagai instansi terkait. Mereka bekerja siang dan malam selama 24 jam dalam operasi pencarian korban dibantu alat pendeteksi korban hingga alat berat untuk evakuasi jenazah.
“Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” kata Kepala BNBP, Suharyantot.
Adapun peralatan canggih yang dipakai untuk mencari korban yakni cam flexible Olympus, Xaver 400 wall scanner, hingga multi search leader. BNPB juga mengerahkan dukungan logistik dan peralatan, termasuk 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri, serta alat berat berupa crane, excavator breaker, dump truck, hingga mobil ambulans.
-

Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, Tim Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Korban
Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, menyisakan duka mendalam.
Gedung yang dalam proses pengecoran lantai 4 diduga roboh akibat pondasi yang tidak mampu menahan beban cor, mengakibatkan runtuhnya struktur hingga lantai dasar. Saat kejadian, sekitar 140 santri tengah melaksanakan salat Asar. Beruntung sebagian besar korban berhasil menyelamatkan diri, namun sejumlah jemaah terjebak di bawah reruntuhan.
Sejak insiden terjadi, tim dari Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) Cabang Jawa Timur bergerak cepat ke lokasi kejadian.
“Kami berkoordinasi dengan Tim Relawan DMC di Jawa Timur dan Dompet Dhuafa Jatim, untuk bergerak cepat ke lokasi. Upaya tersebut untuk mempercepat proses evakuasi korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan,” ujar Eka Suwandi, Kepala Bagian Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Rekonstruksi DMC Dompet Dhuafa, Jumat (3/10/2025).
Tim dari Dompet Dhuafa mengerahkan empat personel dan satu unit ambulans untuk mendukung proses evakuasi yang dipimpin oleh Tim SAR gabungan. Fasilitas yang dipergunakan pun semakin lengkap, dengan melibatkan Basarnas, BPBD, TNI/Polri, serta berbagai relawan yang turun langsung ke lapangan.
Hingga Jumat (3/10/2025), delapan korban berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan, dengan korban terakhir yang dievakuasi pada pukul 01.58 WIB, seorang santri bernama Yusuf yang ditemukan dalam kondisi selamat.
“Tim SAR gabungan terus bekerja keras untuk memprioritaskan evakuasi korban yang masih responsif,” jelas Eka. Untuk memastikan keselamatan korban, penggunaan alat berat akan menjadi opsi terakhir guna menghindari risiko bagi korban yang mungkin masih hidup di bawah tumpukan material berat.
Tragedi ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar, namun upaya cepat dan koordinasi yang baik antar lembaga dan relawan menjadi salah satu contoh pengelolaan bencana yang patut diapresiasi. [suf]
-

Bertambah, Korban Meninggal Akibat Runtuhnya Bangunan di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jadi 7 Orang
Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah robohnya bangunan tiga lantai milik Lembaga Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali mencatatkan kabar duka. Pada hari kelima pasca-kejadian, jumlah korban meninggal dunia bertambah, dan proses evakuasi korban pun terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Pantauan di lokasi kejadian menunjukkan adanya tiga unit ambulans yang keluar dari halaman pesantren. Tim SAR berhasil mengevakuasi dua santri yang sebelumnya tertimbun reruntuhan bangunan. Kedua korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di area wudhu musala pesantren.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk segera mengangkat puing-puing yang menutup akses. Harapan kami, evakuasi korban bisa lebih cepat dilakukan,” ujar Direktur Operasi Basarnas Pusat, Bramantyo, saat ditemui di Posko SAR Gabungan, Jumat (3/10/2025).
Bramantyo menambahkan bahwa petugas telah berhasil mengevakuasi dua jenazah santri dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Hingga saat ini, menurut data yang dihimpun oleh Basarnas, musibah ini telah menelan korban jiwa dengan total tujuh orang meninggal dunia. Sementara itu, 103 orang berhasil selamat dan sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit terdekat. Total korban yang terlibat dalam kejadian ini mencapai 110 orang.
Proses evakuasi sendiri melibatkan lebih dari 500 personel dari berbagai tim SAR dan relawan. Selain itu, tim juga menggunakan 300 kantong jenazah, 30 unit dump truck, 30 unit ambulans, dan lima alat berat untuk mengangkat puing-puing bangunan yang masih menutupi area evakuasi. Seluruh peralatan ini akan dioperasikan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kondisi lapangan.
Seiring berjalannya waktu, upaya penyelamatan dan evakuasi terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban yang masih terjebak. Tim SAR gabungan terus bekerja keras, berusaha memastikan agar setiap titik yang berpotensi menyimpan korban tertimbun bisa segera ditemukan dan dievakuasi.
Dalam situasi penuh kesedihan ini, masyarakat turut memberikan dukungan moral dan material untuk korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan. Semua pihak berharap agar proses evakuasi berjalan lancar dan tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh. [isa/suf]
/data/photo/2025/10/01/68dcfe7318a5c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/09/30/68dbb325f09b5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
