Transportasi: Ambulans

  • Digempur Roket-Drone Hizbullah, Israel Ancam Pembalasan!

    Digempur Roket-Drone Hizbullah, Israel Ancam Pembalasan!

    Tel Aviv

    Militer Israel mengancam akan memberikan respons yang kuat dan tegas terhadap semua serangan yang dilancarkan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon dalam beberapa hari terakhir.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), militer Israel dalam pernyataan terbaru menyebut sirene peringatan serangan udara terdengar di kota-kota yang ada di wilayah utara negara tersebut pada Kamis (13/6) sore waktu setempat, saat sekitar 40 roket terdeteksi ditembakkan dari wilayah Lebanon.

    Sehari sebelumnya, atau sepanjang Rabu (12/6), rentetan serangan Hizbullah juga menghujani wilayah Israel. Dilaporkan bahwa sedikitnya 250 roket ditembakkan oleh Hizbullah terhadap target-target di Israel sebagai pembalasan atas kematian komandan seniornya dalam serangan udara Tel Aviv.

    Pemerintah Israel, dalam pernyataan pada Kamis (13/6) waktu setempat, berjanji akan merespons dengan tegas semua serangan Hizbullah tersebut.

    “Israel akan merespons dengan kekerasan terhadap semua agresi Hizbullah,” tegas juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, dalam konferensi pers.

    “Baik melalui upaya diplomatik atau lainnya, Israel akan memulihkan keamanan di perbatasan utara kami,” ucapnya.

    Militer Israel menyebut roket-roket dari Lebanon itu berhasil dicegat di udara. “Banyak peluncuran berhasil dicegat,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Televisi pemerintah Israel, Kan, menayangkan rekaman yang menunjukkan roket-roket ditembak jatuh di udara di atas kota-kota Israel, termasuk di Safed, yang berjarak sekitar 12 kilometer dari perbatasan Lebanon.

    Laporan layanan ambulans nasional Israel menyebut dua orang mengalami luka-luka akibat terkena serpihan roket yang ditembak jatuh. Sejumlah kebakaran hutan dilaporkan terjadi akibat roket-roket yang jatuh di area terbuka di wilayah Israel.

    Ditambahkan oleh militer Israel bahwa sedikitnya lima “target udara yang mencurigakan”, yang tampaknya merujuk pada drone, juga teridentifikasi di wilayah udaranya. Taga target udara di antaranya, menurut militer Israel, berhasil dicegat.

    Hizbullah yang didukung Iran membuka front kedua melawan Israel tak lama setelah serangan Hamas, sekutunya, pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu perang berkelanjutan di Jalur Gaza. Sejak saat itu, perbatasan Israel-Lebanon marak dilanda serangan lintas perbatasan yang terjadi hampir setiap hari.

    Kekerasan semakin meningkat pekan ini ketika Hizbullah menembakkan ratusan roket untuk membalas serangan udara Israel yang menewaskan salah satu komandan lapangan senior mereka.

    Komandan senior Hizbullah bernama Taleb Sami Abdullah, atau Taleb Abdallah, alias Abu Taleb itu tewas bersama tiga petempur lainnya dalam serangan udara Israel pada Selasa (11/6) tengah malam yang menghantam desa Jouaiyya, Lebanon bagian selatan.

    Salah satu sumber menyebut Abu Taleb sebagai komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel.

    Pada Kamis (13/6) waktu setempat, Hizbullah mengatakan pasukannya telah meluncurkan roket-roket dan drone bersenjata ke setidaknya sembilan target militer Israel, termasuk markas komando, markas intelijen dan barak militer, dalam serangan terkoordinasi. Serangan ini masih bagian dari pembalasan kematian Abu Taleb.

    Kelompok Hizbullah, dalam pernyataannya, menyatakan para petempurnya menembakkan rentetan roket Katyusha dan Falaq ke arah enam lokasi militer Israel. Laporan televisi Al-Manar yang dikelola Hizbullah menyebut lebih dari 100 roket ditembakkan sekaligus.

    Sumber keamanan setempat secara terpisah menuturkan kepada Reuters bahwa sedikitnya 30 drone tempur diluncurkan sekaligus oleh Hizbullah ke arah Israel, yang menjadikannya sebagai serangan drone terbesar oleh kelompok tersebut sejauh ini.

    Lihat juga Video ‘Hizbullah Luncurkan Rudal ke Israel Setelah Kematian Komandan Senior’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Isak Tangis Iringi Pemakaman Anggota Polres Jombang yang Dibakar Istrinya

    Isak Tangis Iringi Pemakaman Anggota Polres Jombang yang Dibakar Istrinya

    Jombang (beritajatim.com) – Pemakaman anggota Polres Jombang Briptu Rian Dwi Wicaksono diiringi dengan derai air mata keluarga dan kerabatnya, Minggu (9/6/2024). Pria kelahiran 27 April 1997 ini dimakamkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Dusun Samong Desa Sumberjo Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang yang merupakan tanah kelahirannya.

    Pejabat Polres Jombang juga hadir dalam pemakaman tersebut. Pihak keluarga sangat terpukul atas kepergian bapak dua anak yang berdinas di Satuan Samapta Polres Jombang ini. Begitu jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 16.15 WIB, tangis keluarga langsung pecah.

    Anggota Sat Samapta Polres Jombang yang meninggal dalam perawatan dengan luka bakar 96 persen isetelah dibakar hidup-hidup isrinya, Briptu Fadilatun Nikmah, alias Briptu FN di Aspol Mojokerto Kota.

    Jenazah Briptu Rian diantar dari RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto menggunakan ambulans. Selanjutnya, jenazah tersebut diantar ke TPU desa setempat. Pemakaman diawal dengan upacara yang diikuti jajaran Polres Jombang. Bendera warna merah putih liang lahat almarhum.

    Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin mengatakan selama ini korban dikenal baik. Tidak pernah ada masalah Ketika berdinas di Polres Jombang. “Anaknya pendiam. Tapi bagus saat menjalin komunikasi,” kata Kasnasin.

    Selama ini, lanjutnya, Briptu Rian bertugas di Satuan Samapta. “Selama ini tidak ada tanda-tanda almarhum mempunyai masalah keluarga,” ujarnya.

    Pasalnya, sebelum meninggal, Briptu Rian masih berdinas seperti biasa. Bahkan terakhir Kasnasin sempat ngobrol tentang pekerjaan. “Dia bilang kalau pindah ke Samapta. Sekali lagi, anaknya baik,” ujarnya. [suf]

  • 20 Orang Tenggelam dalam Kecelakaan Perahu di Afghanistan

    20 Orang Tenggelam dalam Kecelakaan Perahu di Afghanistan

    Jakarta

    Sebanyak 20 orang, termasuk anak-anak, tenggelam ketika sebuah perahu tenggelam saat melintasi sungai di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur pada hari Sabtu (1/6).

    “Sebuah perahu yang membawa para perempuan dan anak-anak di dalamnya, tenggelam pada Sabtu pagi pukul 7 pagi (02.30 GMT) di sungai di daerah Basawul di distrik Momand Dara, di Nangarhar, Afghanistan timur,” kata Quraishi Badloon, kepala departemen informasi provinsi Nangarhar, dalam sebuah pernyataan yang diposting di platform media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/6/2024).

    Dia mengatakan, lima orang selamat dalam kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan tersebut sedang diselidiki.

    Dalam pesan yang dibagikan kepada media, Departemen Informasi dan Kebudayaan Nangarhar mengatakan pihak berwenang telah mengirim tim medis dan ambulans ke daerah tersebut.

    Setidaknya lima jenazah telah ditemukan dan upaya sedang dilakukan untuk menemukan jenazah lainnya, kata pejabat pemerintah provinsi.

    Penduduk di daerah tersebut sering menyeberangi sungai menggunakan perahu, yang seringkali kondisinya buruk. Perahu harus digunakan karena tidak ada jembatan di dekatnya, lapor media lokal.

    (ita/ita)

  • Gawat, Sistem Kesehatan di Gaza Bisa Kolaps Beberapa Jam Lagi

    Gawat, Sistem Kesehatan di Gaza Bisa Kolaps Beberapa Jam Lagi

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa sistem kesehatan di wilayah Palestina yang terkepung itu kini berada di ambang kehancuran. Disebutkan bahwa sistem kesehatan di Gaza hanya “beberapa jam lagi” sebelum kolaps, setelah pertempuran menghalangi pengiriman bahan bakar melalui penyeberangan utama.

    “Kita hanya beberapa jam lagi menuju kolapsnya sistem kesehatan di Jalur Gaza karena kurangnya bahan bakar yang diperlukan untuk mengoperasikan generator di rumah sakit, ambulans, dan [kendaraan] untuk mengangkut para staf,” kata Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir media Al Arabiya, Selasa (14/5/2024).

    Sebelumnya pada hari Senin (13/5) waktu setempat, pasukan Israel bergerak lebih jauh ke dalam wilayah tepi utara Gaza untuk merebut kembali wilayah di mana mereka mengklaim telah mengalahkan Hamas beberapa bulan yang lalu. Sementara di ujung lain dari daerah kantong tersebut, tank-tank dan tentara Israel terus maju ke kota Rafah.

    Militer Israel mengatakan pada hari Minggu lalu, bahwa mereka telah membuka perlintasan perbatasan baru ke Gaza utara sebagai “bagian dari upaya untuk meningkatkan jalur bantuan.”

    Sebelumnya, kelompok Hamas menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut gencatan senjata akan terwujud di Jalur Gaza jika Hamas membebaskan para sandera yang tersisa. Hamas mengecam Biden atas pernyataan itu, dan menyebutnya sebagai “kemunduran” dalam perundingan gencatan senjata.

    “Kami mengutuk sikap Presiden AS ini, kami menganggapnya sebagai kemunduran dari hasil perundingan putaran terbaru, yang mengarah pada persetujuan gerakan ini terhadap proposal yang diajukan para mediator,” demikian pernyataan Hamas, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (13/5/2024).

    Pernyataan Biden yang dikecam Hamas itu disampaikan pada Sabtu (11/5) waktu setempat, ketika sang Presiden AS menghadiri acara penggalangan dana untuk kampanye pilpres di luar Seattle, Washington, tepatnya di kediaman seorang mantan eksekutif Microsoft.

    iden memberikan tanggapan soal perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, setelah sebelumnya menghindari topik itu dalam tiga acara serupa pada Jumat (10/5) lalu.

    Dalam pernyataannya, Biden mengatakan bahwa gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas mungkin terjadi “besok” jika Hamas membebaskan para sandera yang ditangkap sejak serangan 7 Oktober tahun lalu.

    “Akan ada gencatan senjata besok jika Hamas membebaskan para sandera,” ucap Biden.

    “Israel mengatakan terserah pada Hamas, jika mereka menginginkannya, kita bisa mengakhirinya besok. Dan gencatan senjata akan dimulai besok,” kata Biden saat berbicara di hadapan sekitar 100 orang yang hadir dalam acara tersebut.

    Pernyataan itu disampaikan Biden setelah sebelumnya mengancam Israel bahwa AS bisa menghentikan pasokan senjata, terutama peluru artileri, jika sekutunya itu tetap mengirimkan pasukan darat dalam jumlah besar dalam invasi ke Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Satpolairud Polres Malang Bantu Evakuasi Nelayan Pekalongan di Perairan Sendangbiru

    Satpolairud Polres Malang Bantu Evakuasi Nelayan Pekalongan di Perairan Sendangbiru

    Malang (beritajatim.com) – Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Malang turut serta dalam evakuasi seorang anak buah kapal nelayan yang sakit dari perairan Malang.

    Kejadian tersebut terjadi di Pelabuhan Pondok Dadap Sendangbiru, Kecamatan Sumbermajing Wetan, Kabupaten Malang, pada Minggu (12/5/2024).

    Kasatpolairud Polres Malang, AKP Slamet Subagyo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membantu proses evakuasi nelayan yang teridentifikasi sebagai Ahmad Syarif (58), warga Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

    Ahmad Syarif mengalami tidak sadarkan diri saat berada di kapal nelayan bernama “Jawa Sentosa”, yang berlayar di sekitar Samudera Hindia.

    “Kami bersama kelompok nelayan Rukun Jaya Sendangbiru memberikan pertolongan kepada korban dengan segera membawanya ke rumah sakit terdekat,” kata AKP Subagyo dalam keterangan resmi di Polres Malang, Senin (13/5/2024).

    Menurut keterangan Nahkoda Kapal Jawa Sentosa, Supardi, kejadian bermula pada hari Sabtu (11/5/2024), sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Ahmad Syarif tiba-tiba kehilangan kesadaran di atas kapal.

    Nahkoda kemudian segera memberikan pertolongan pertama dan langsung menuju ke daratan terdekat, yakni Pelabuhan Pondok Dadap Sendangbiru, Kecamatan Sumbermajing Wetan, Kabupaten Malang.

    Setelah mendapatkan sinyal telepon, Nahkoda Supardi berkoordinasi dengan kelompok nelayan Rukun Jaya Sendangbiru untuk memberikan pertolongan lebih lanjut kepada Ahmad Syarif.

    Kapal Jawa Sentosa kemudian berhasil mendarat di Pelabuhan Sendangbiru Minggu (12/5/2024), sekitar pukul 12.00 WIB. Kepolisian bersama petugas medis segera mengevakuasi Ahmad Syarif segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pindad Turen menggunakan ambulans.

    “Ahmad Syarif saat ini masih dalam kondisi tidak sadarkan diri. Berdasarkan perkiraan awal, ia diduga menderita sakit lambung yang sebelumnya telah dideritanya,” tegas Subagyo.

    Dikatakan Subagyo, Ahmad Syarif pertama kali melaut pada tanggal 7 Februari 2024 dalam keadaan sehat. Namun, setelah 15 hari berlayar, Ahmad Syarif mengalami kambuh atau sakit lambung.

    Ia kemudian dipulangkan oleh Nahkoda Supardi. Setelah menjalani perawatan pada bulan Maret 2024, Ahmad Syarif meminta izin untuk kembali melaut, menyatakan bahwa ia telah sembuh total.

    Namun, saat berlayar kemarin, Ahmad Syarif kembali merasakan sakit dan akhirnya kehilangan kesadaran, sehingga perlu dievakuasi ke daratan untuk mendapatkan pertolongan medis.

    “Saat ini, yang bersangkutan masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Pindad Turen, Kabupaten Malang,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Puluhan Ribu Jamaah Gus Iqdam akan Penuhi Pusat Surabaya

    Puluhan Ribu Jamaah Gus Iqdam akan Penuhi Pusat Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Puluhan ribu jamaah Gus Iqdam akan memenuhi pusat kota Surabaya dalam acara kajian akbar, Jumat (10/05/2024). Acara dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya ke 731 itu akan diselenggarakan di Balai Kota, Jalan Walikota Mustajab.

    Kasatpol PP Surabaya, M. Fikser mengatakan diperkirakan akan ada 30 ribu jamaah yang akan menghadiri kajian akbar itu. Sehingga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi lainnya untuk membagi personel di Jalan Walikota Mustajab, Jalan Yos Sudarso, Jalan Sedap Malam hingga Jalan Agung Suprapto.

    “Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, siap melakukan pengamanan untuk jalannya pengajian akbar bersama Gus Iqdam,” kata Fikser.

    Nantinya ada seribu personel Satpol PP Surabaya yang akan melakukan penjagaan. Seribu personel itu berasal dari Satpol PP pusat dan yang bertugas di 31 kecamatan di Surabaya. Dari seribu personil yang disiagakan, nantinya Fikser akan membagi menjadi 2 tim utama.

    “kami bagi menjadi 2 tim, ada tim mobile serta ada tim yang menetap di titik lokasi pengamanan. Sehingga kami juga akan berjaga di dalam maupun diluar lokasi acara,” imbuh Fikser.

    Selain menyiapkan penjagaan, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya akan menyiapkan sarana yang baik bagi jamaah. Sarana seperti ambulance, mobil damkar, dan toilet portabel akan terpasang di beberapa titik. Selain itu, Pemkot Surabaya juga menyiapkan truk tangki yang akan digunakan sebagai tempat wudhu para jamaah Gus Iqdam. Supaya, nantinya para jamaah bisa sholat berjamaah.

    “Sudah kita atur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan massa yang berlebih. Apalagi saat berwudhu. Jadi ada beberapa titik truk tanki yang akan kita pasang,” terangnya.

    Demi keamanan bersama, Fikser menegaskan, pihaknya juga akan melakukan pengecekan barang bawaan jamaah. Ia pun menghimbau agar para jamaah yang datang tidak melanggar aturan dan tetap menjaga situasi agar tetap kondusif. [ang/aje]

  • Ayah-Anak Korban Kapal Terbalik di Mojokerto, Satu Tenggelam

    Ayah-Anak Korban Kapal Terbalik di Mojokerto, Satu Tenggelam

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ayah dan anak menjadi korban kapal terbalik di Sungai Brantas, masuk lingkungan Pulo Kulon, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Sang bapak selamat, sementara anaknya tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.

    Korban tenggelam atas nama Gigik Siswanto (28) warga Dusun Banjar Melati, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Setelah ditemukan, jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

    Sebelumnya korban bersama sang ayah, Mustakim (45), memancing di Sungai Brantas pada Jumat (3/5/2024). Sekitar pukul 02.00 WIB, perahu yang ditumpangi korban terbalik. Sang ayah bisa menyelamatkan diri, namun korban tenggelam.

    Agen Informasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Achmad Kurniawan mengatakan, menurut keterangan korban selamat, keduanya mencari ikan dengan cara menyetrum pada, Jumat (3/5/2024) malam.

    “Keduanya berangkat ke lokasi setelah sholat Isya. Sekitar pukul 02.10 WIB, perahu akan mengarah ke tengah tiba-tiba goyang dan perahu terbalik. Korban terjatuh dan tenggelam, Pak Mustakim berusaha menolong anaknya yang tenggelam namun tidak kuat napasnya,” ujarnya, Sabtu (4/5/2024).

    Ia kemudian mencari bantuan dan pertolongan ke warga setempat. Sekira pukul 07.00 WIB, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, FPRB Kabupaten Mojokerto, Tim Satlak PB Kota Mojokerto mendengar informasi langsung melakukan Operasi SAR.

    “Dibantu rekan-rekan pencari ikan dengan melakukan penyelaman di area korban tenggelam. Ada dua perahu karet dari BPBD Kabupaten Mojokerto dan PC NU Kota Mojokerto mencari korban, sekira pukul 08.55 WIB korban berhasil diketemukan. Korban dievakuasi ambulance PMI Kota Mojokerto,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol Maryoko mengatakan, korban tenggelam sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi. “Informasi yang kami terima, habis Isya (Jumat) korban pamitan bersama sang ayah berangkat memancing menggunakan perahu,” ungkapnya.

    Masih kata Kapolsek, dari informasi di lokasi sekira pukul 02.00 WIB perahu yang ditumpangi korban terbalik. Satu korban selamat dan satu korban tenggelam. Proses pencarian korban dilakukan sejak Sabtu pagi pasca pihaknya mendapatkan informasi terkait tenggelamnya korban.

    “Setelah kami mendapatkan informasi, kami langsung ke TKP. Mulai dari Polsek, Polres, BPBD, rekan PMI serta relawan, alhamdulilah setelah kita melakukan kolaborasi upaya pencarian korban berhasil membuahkan hasil. Korban ditemukan sekira pukul 08.55 WIB,” katanya.

    Tubuh korban ditemukan tidak jauh dari lokasi awal perahu korban dikabarkan tenggelam. Jenazah korban dievakuasi ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto menggunakan mobil ambulance milik PMI Kota Mojokerto untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. [tin/beq]

  • Kronologi Lengkap Perempuan di Bojonegoro Meninggal Dijaga Anjing

    Kronologi Lengkap Perempuan di Bojonegoro Meninggal Dijaga Anjing

     

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jalan Jaksa Agung Suprapto di Kelurahan Karangpacar, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro kemarin siang hingga petang mendadak ramai. Mobil-mobil petugas dari kepolisian, ambulans, serta dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) setempat parkir berjejer menarik perhatian masyarakat maupun pengguna jalan yang melintas.

    Para petugas tersebut sedang melakukan evakuasi jenazah seorang yang ditemukan meninggal dunia. Perempuan sebatang kara. Tinggal di rumah yang hanya bersama anjing peliharaannya.

    Namun, saat akan melakukan evakuasi, anjing peliharaan itu berusaha menjaga majikannya. Anjing berjenis Jawa dengan perawakan besar itu menyerang petugas yang akan masuk rumah.

    Menurut Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Mukodam, meninggalnya Djoewita (78), warga Jalan Jaksa Agung Suprapto itu diketahui Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Ceritanya saat itu, Frendi Mohan selaku tetangga korban hendak mengirim makanan sekitar pukul 08.00 WIB.

    Frendi memanggil-manggil korban dari luar pagar. Namun, korban tidak memberi tanggapan.

    “Tetangganya itu belum curiga karena biasanya korban kalau pagi biasa keluar rumah setelah menyapu halaman dan akan pulang siang,” ujar Mukodam, Kamis (25/4/2024).

    Karena hingga siang gembok pagar masih terkunci dan lampu teras masih menyala, Frendi Mohan kembali mendatangi rumah korban sekitar pukul 12.30 WIB. Tujuannya juga untuk mengantar makan siang.

    Hal yang sama dia lakukan. Beberapa kali panggilan tidak ada tanggapan. Hanya terdengar gonggongan anjing dari dalam rumah.

    “Akhirnya Frendi ini menghubungi keponakan korban bernama Mari. Serta menanyakan keberadaan Djoewita yang tidak terlihat dari pagi hingga siang. Ternyata keponakannya itu juga tidak tahu,” terangnya.

    Dari situ, Frendi akhirnya curiga. Ia kemudian menghubungi ketua RT setempat karena khawatir terjadi sesuatu hal pada korban. Mengingat setiap hari, Djoewita hidup sebatang kara dan sudah tua. Ketua RT 17 Kelurahan Karangpacar lalu melaporkan ke Kantor Kelurahan serta menghubungi Babinsa serta Bhabinkamtibmas setempat.

    “Anggota Piket Polsek Bojonegoro Kota mendatangi TKP setelah mendapat laporan. Petugas akhirnya memutuskan untuk membuka paksa gembok pagar rumah korban karena tidak ada akses jalan lain untuk masuk ke halaman rumah korban,” imbuh Mukodam.

    Setelah berhasil masuk, petugas melihat dari celah-celah jendela rumah. Saat itu terlihat korban sudah dalam kondisi tertelungkup di lantai kamar.

    Mengetahui hal itu, Petugas aegera menghubungi Tim Damkar untuk mengevakuasi anjing milik korban yang saat itu masih menjaga jenazah Djoewita di dalam rumah.

    Setelah proses panjang, akhirnya anjing milik korban berhasil dievakuasi dan dibawa menjauh di ruang terpisah dari jenazah korban. Petugas bersama dengan Tim Identifikasi Polres dan Tim Medis Puskesmas Bojonegoro kemudian mengevakuasi dan melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Djoewita.

    “Hasil pemeriksaan luar, ada luka pada kepala bagian dahi korban akibat terbentur lantai tempat jenazah tersebut tertelungkup. Diduga korban sudah meninggal kurang dari 24 jam dan lebih dari 6 jam,” terangnya.

    Saat meninggal, perempuan beretnis Tionghoa itu masih menggunakan pakaian dan berlilit handuk. Kehidupannya yang sebatang kara dan sudah tua, untuk makan minum bergantung kepada tetangga dan kerabat.

    “Korban ini juga merupakan salah satu penerima bantuan sosial dari pemerintah,” imbuh Kepala Kelurahan Karangpacar Kabupaten Bojonegoro Erwina Sri.

    Korban, menurut kerabat, juga menderita sakit lambung. Di kamarnya ditemukan beberapa jenis obat seperti Mylanta, Promag, Tolak Angin, Diapet, dan Puyer 19 yang diduga berkaitan dengan sakit lambung. [lus/beq]

  • Buruh Tani di Mojokerto Ambruk dan Meninggal Usai Panen Padi

    Buruh Tani di Mojokerto Ambruk dan Meninggal Usai Panen Padi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang buruh tani tiba-tiba ambruk dan meninggal dunia saat panen padi di persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu (24/4/2024). Korban Jamali (66) tiba-tiba ambruk saat berjalan di pematang sawah.

    Sekitar pukul 11.45 WIB, korban usai memanen padi bersama rekannya bermaksud pulang. Namun baru beberapa langkah dari pematang sawah, tiba-tiba tubuh buruh tani asal Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ambruk.

    Rekan korban yang berada di belakangnya merupaya menopang saat melihat korban hendak terjatuh. Namun tak lama, diketahui korban sudah tak bernyawa. Rekan korban kemudian meminta bantuan warga untuk menyampaikan ke perangkat desa dan pihak Polsek Mojoanyar.

    Tak lama anggota Polsek Mojoanyar bersama sejumlah relawan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan lokasi. Lokasi buruh tani meninggal mendadak ini berada di jalan alternatif Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto sehingga menjadi perhatian masyarakat.

    Anggota Inafis Satreskrim Polres Mojokerto yang datang ke TKP langsung melakukan identifikasi jenazah. Tampak sejumlah keluarga korban datang ke lokasi untuk menyaksikan proses identifikasi jenazah. Jenazah korban dievakuasi sejumlah relawan menuju mobil ambulans.

    Jenazah korban dibawa ke UPT Puskesmas Gayaman guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara barang-barang milik korban diamankan sebagai barang bukti. Seperti sabit yang digunakan untuk memanen tanaman padi dan sepeda motor milik korban.

    Evakuasi jenazah buruh tani dari area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.comRekan korban, Sauman (66) mengatakan, korban mengajak korban menjadi buruh panen padi di Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Dia (korban) ngajak saya mreman (buruh panen padi). Ayo meneh budal isuk-isuk ae soal e adoh (ayo besok berangkat pagi-pagi soalnya jauh),” ungkapnya.

    Rekan korban yang merupakan tetangganya ini berangkat bersama korban sekira pukul 05.30 WIB menggunakan sepeda motor milik korban. Korban mengatakan jika Dhuhur selesai pekerjaannya sehingga saat mendengar adzan Dhuhur, korban mengajaknya pulang.

    “Dengar suara adzan terus ngajak berhenti dan mau pulang. Dia (korban) berjalan di depan saya kemudian jatuh, saya berusaha menolong. Saya teriak minta tolong Tidak tahu, tidak mengeluh apa-apa. Mreman, ya baru hari ini sama saya,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Desa Jabon, Achmad Fahrudin mengatakan, ia mendapatkan informasi dari masyarakat ada mayat di tengah area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Saya koordinasi dengan teman-teman dan mendatangi lokasi,” tambahnya.

    Di TKP, lanjut , sudah banyak masyarakat yang sudah berkumpul. Korban merupakan warga Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang bekerja sebagai buruh tani di lokasi. Korban istirahat dan hendak pulang namun ambruk saat di pematang sawah.

    “Katanya tidak mengeluh sakit, keduanya (korban dan rekan korban) sempat sarapan bareng di lokasi sebelum melanjutkan pekerjaannya. Saat ini, dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan luar,” tegasnya. [tin/beq]

  • Ambulans di Tulungagung Tabrak Tiang Telepon dan Bocah Kecil, Sopir Ngantuk

    Ambulans di Tulungagung Tabrak Tiang Telepon dan Bocah Kecil, Sopir Ngantuk

    Tulungagung (beritajatim.com) – Nahas menimpa pegawai Puskesmas Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Mereka mengalami kecelakaan saat numpang mobil ambulans (ambulance) milik Dinas Kesehatan untuk acara halalbihalal.

    Kejadian itu berlangsung di Jalan Pahlawan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, pada Kamis (18/4/2024). Mobil ambulance yang mengangkut 8 pegawai puskesmas terbalik.

    Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Jodi Indrawan mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB mobil tersebut disopiri oleh Dwi Purnawati (48). Mobil melaju dari arah utara menuju selatan.

    Diduga sopir mengantuk, mobil ambulance yang berbelok ke arah kiri menabrak tiang telepon dan juga seorang bocah yang mengayuh sepeda angin.

    Warga yang berada di lokasi kejadian membantu mengevakuasi mobil ambulance ini. Ambulance tersebut diketahui mengangkut 8 pegawai Puskesmas Kedungwaru yang hendak mengikuti acara Halalbihalal.

    “Jadi di dalam mobil ambulance, tidak ada yang membawa pasien. Tapi berisikan pegawai puskesmas yang akan halalbihalal,” jelasnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tiga penumpang mengalami luka ringan pada bagian kaki dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Polisi sendiri masih melakukan pendalaman terkait kecelakaan ini. Mereka mengamankan mobil ambulance serta sepeda angin sebagai barang bukti.

    “Kami akan memeriksa petugas puskesmas yang ikut dalam mobil ambulance setelah pemeriksaan kesehatan selesai. Dan mobil ambulance sudah kami amankan di unit laka,” pungkasnya. [nm/but]