Transportasi: Ambulans

  • Pengelola Tol Cipali Bersiap Antisipasi Kecelakaan saat Libur Nataru

    Pengelola Tol Cipali Bersiap Antisipasi Kecelakaan saat Libur Nataru

    Bisnis.com, CIREBON – Operator jalan bebas hambatan PT Astra Tol Cipali melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan kecelakaan lalu lintas pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Direktur Operasional Astra Tol Cipali Rinaldi,menjelaskan persiapan menyeluruh ini dilakukan dengan melibatkan Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait lainnya. 

    “Rencana yang telah disusun tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan sinergi ini, kami berharap dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jalan selama periode Nataru,” kata Rinaldi, Rabu (4/12/2024).

    Sebagai langkah awal, Astra Tol Cipali bersama kepolisian wilayah telah menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas. Strategi ini dibahas secara rinci dalam diskusi Tactical Floor Game (TFG) yang digelar pada Kamis, 21 November 2024.

    Melalui simulasi berbasis visual menggunakan papan permainan berskala besar, Astra Tol Cipali dan kepolisian memetakan titik rawan kemacetan serta jalur alternatif untuk mengurai kepadatan. 

    Mengantisipasi potensi kecelakaan yang mungkin terjadi akibat peningkatan volume kendaraan, Astra Tol Cipali menggelar simulasi Vehicle Accident Rescue (VAR) pada 28-29 November 2024. 

    Latihan ini melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung, SAR Astra, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

    Simulasi berlangsung di Gerbang Tol Kertajati Utama dan melibatkan skenario kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan dengan lima korban. Petugas dari berbagai satuan, termasuk patroli jalan raya, ambulans, rescue, dan derek, dilatih untuk melakukan analisis situasi, memberikan pertolongan pertama, hingga mengevakuasi korban ke fasilitas kesehatan.

    “Praktik langsung seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan petugas di lapangan. Dengan latihan yang konsisten, penanganan kecelakaan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif,” jelas Rinaldi.

    Tidak hanya pada sisi operasional, Astra Tol Cipali juga memperkuat kesiapan jalur melalui inspeksi bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. 

    Survey jalur yang dilakukan pada 28 November 2024 ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh ruas tol dalam kondisi siap digunakan selama arus libur Nataru.

    Peningkatan infrastruktur menjadi fokus utama, termasuk normalisasi saluran air untuk mencegah banjir, perbaikan jalan, dan penguatan infrastruktur di titik rawan longsor. Layanan di rest area juga ditingkatkan, baik dari segi fasilitas maupun kapasitas, agar pengguna jalan dapat beristirahat dengan nyaman.

    Astra Tol Cipali juga menggencarkan edukasi kepada masyarakat mengenai keselamatan berkendara melalui berbagai platform komunikasi. Informasi terkait rekayasa lalu lintas, jalur alternatif, dan lokasi layanan darurat akan disebarkan secara luas melalui media sosial dan aplikasi resmi Astra Tol Cipali.

    Selain itu, petugas di lapangan dilatih untuk memberikan edukasi langsung kepada pengguna jalan mengenai pentingnya mematuhi batas kecepatan dan menjaga konsentrasi selama berkendara, terutama di malam hari ketika risiko kecelakaan meningkat.

    Dengan serangkaian langkah strategis ini, Astra Tol Cipali optimis dapat menghadirkan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi masyarakat. 

  • Ambulans RSUD Gambiran Kediri Tertabrak Kereta, PT KAI Ingatkan Masyarakat Patuhi Aturan Lalu Lintas

    Ambulans RSUD Gambiran Kediri Tertabrak Kereta, PT KAI Ingatkan Masyarakat Patuhi Aturan Lalu Lintas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Kecelakaan maut di Kediri yang melibatkan mobil ambulans RSUD Gambiran Kediri dan Kereta Api Matarmaja relasi Malang-Pasarsenen terjadi di perlintasan sebidang KM 169+154, Desa Nyawangan, Kediri, Rabu (4/12/2024).

    Pengemudi ambulans, Mohamad Ali Mustopa (29), warga Desa Petok, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang tengah dalam perjalanan kembali ke RSUD Gambiran Kediri, tewas di tempat, setelah kendaraannya tertabrak dan terseret kereta sejauh 500 meter. 

    Peristiwa ini juga menyebabkan keterlambatan sejumlah perjalanan kereta.  

    Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, menyampaikan keprihatinannya atas insiden ini.

    Ia kembali mengingatkan masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas di perlintasan kereta.  

    “Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Pengguna jalan, termasuk ambulans sekalipun, wajib berhenti dan mendahulukan kereta api sesuai UU Nomor 23 Tahun 2007 dan UU Nomor 22 Tahun 2009. Kereta api memiliki jalur tetap dan tidak bisa berhenti secara tiba-tiba,” kata Kuswardojo, Rabu (4/12/2024).  

    Kuswardojo menambahkan, kecelakaan seperti ini dapat dicegah jika pengguna jalan lebih disiplin dan waspada. 

    “Kami terus mengimbau masyarakat untuk berhenti, melihat kanan-kiri, dan memastikan kondisi aman sebelum melintas. Keselamatan harus menjadi prioritas bersama,” tegasnya.

    Insiden tersebut, menyebabkan keterlambatan pada beberapa jadwal kereta api.

    KA Matarmaja mengalami keterlambatan hingga 147 menit, sementara KA lain seperti Dhoho, Malioboro Ekspres, dan Brantas juga terdampak. 

    “Kami mohon maaf kepada penumpang atas gangguan ini. Lokomotif sudah diganti, dan rangkaian telah diperiksa untuk melanjutkan perjalanan,” jelas Kuswardojo.  

    Sebagai langkah pencegahan, PT KAI Daop 7 Madiun berencana menutup perlintasan sebidang tak terjaga di lokasi kejadian.

    Kuswardojo menyebut, di wilayah kerja Daop 7 Madiun terdapat 58 perlintasan tanpa penjagaan yang menjadi perhatian serius.  

    “Selama tahun 2024, kami telah menutup dan menyempitkan 15 perlintasan sebidang di berbagai lokasi. Namun, upaya ini tidak akan efektif tanpa partisipasi masyarakat. Keselamatan di perlintasan sebidang adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Kuswardojo.  

    Sebelumnya, kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (4/12/2024) pagi.

    Sebuah mobil ambulans milik RS Gambiran Kota Kediri tertabrak kereta api. 

    Menurut informasi yang dihimpun, ambulans tersebut baru saja mengantarkan jenazah dari RS Gambiran ke rumah duka di Desa Nyawangan.

    Saat melintas di perlintasan rel yang tidak dilengkapi palang pintu, sopir ambulans diduga tidak menyadari kedatangan kereta api. 

    Tabrakan keras menyebabkan ambulans terseret beberapa meter hingga dekat SPBU Nyawangan.  

    Tabrakan tersebut menghancurkan bagian tengah ambulans, dan menyebabkan kerusakan parah pada kendaraan.

    Akibat kecelakaan itu, sopir ambulans meninggal dunia di tempat.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan maut di Kediri ini.

  • Kondisi Bingung Jalan Pulang, Kakek Magetan Ditemukan di Jurang 20 Meter, Sempat Hilang 24 Jam

    Kondisi Bingung Jalan Pulang, Kakek Magetan Ditemukan di Jurang 20 Meter, Sempat Hilang 24 Jam

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – BPBD Kabupaten Magetan mengevakuasi seorang kakek bernama Sadirun (80), warga Desa Tamanan, Kecamatan Sukomoro, Rabu (4/12/2024).

    Saat ditemukan oleh petugas, Sadirun sedang duduk di dasar jurang kedalaman 20 meter. Lokasinya tidak jauh dari kediaman Sadirun.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menuturkan, si kakek sebelumnya dilaporkan hilang pada 24 jam lalu. Tepatnya Selasa (3/11/2024) sekira pukul 12.20 WIB.

    “Proses evakuasi melibatkan berbagai unsur terkait. Korban ditandu menggunakan tandu darurat, guna mengangkat korban dari dasar jurang,”tutur Eka.

    Ia menambahkan, Sadirun yang sudah pikun kondisinya masih hidup, dan sadar setelah sempat dilaporkan hilang oleh masyarakat maupun perangkat desa.

    “Korban meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuhnya.

    Untuk penanganan lebih lanjut, Sadirun dibawa menggunakan Ambulance PSC Dinkes 119 Magetan. Selanjutnya, korban dirujuk ke RS Sayidiman Magetan guna pemeriksaan medis lebih lanjut. 

    “Hingga saat ini, kondisi korban dilaporkan stabil dan sadar,” ucapnya.

    BPBD Magetan mengimbau masyarakat, khususnya yang memiliki anggota keluarga lansia dengan kondisi pikun, agar meningkatkan kewaspadaan. 

    “Pastikan lansia selalu berada dalam pengawasan keluarga.Hindari membiarkan mereka bepergian sendiri tanpa pendamping.Pertimbangkan memberikan identitas berupa gelang atau kartu yang mencantumkan informasi kontak keluarga,” pungkas Eka.

  • Identitas Sopir Ambulans Tewas Saat Kecelakaan Maut Tertabrak Kereta di Kediri, Kondisi Luka Terkuak

    Identitas Sopir Ambulans Tewas Saat Kecelakaan Maut Tertabrak Kereta di Kediri, Kondisi Luka Terkuak

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Rabu (4/12/2024).

    Sopir ambulans Suzuki APV dengan nomor polisi AG 8749 AC tertabrak KA Matarmaja relasi Malang–Jakarta tewas dalam insiden tersebut. 

    Kasat Lantas Polres Kediri, AKP Jodi Indrawan, mengungkapkan kecelakaan ambulans tertabrak kereta terjadi sekitar pukul 11.57 WIB. 

    Korban adalah sopir ambulans, Mohamad Ali Mustopa (29), warga Desa Petok, Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, meninggal dunia di lokasi akibat luka parah di kepala dan tangan kanan.  

    “Kecelakaan ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia di tempat. Korban mengalami luka serius di bagian kepala dan tangan kanan,” jelas AKP Jodi.  

    Ambulans tersebut sebelumnya mengantar jenazah warga Desa Nyawangan ke rumah duka dan sedang dalam perjalanan kembali ke RSUD Gambiran Kediri. 

    Menurut keterangan saksi, ambulans tidak berhenti untuk memastikan keamanan sebelum melintasi perlintasan sebidang. Naas, KA Matarmaja melintas dengan kecepatan tinggi, sehingga tabrakan tak terhindarkan.  

    Tabrakan tersebut membuat ambulans tersangkut di bagian depan lokomotif, menyebabkan mesin kereta api mati dan perjalanan terganggu. Ambulans mengalami kerusakan parah pada bodi kanan, kaca belakang kiri pecah, dan ban kiri belakang meletus.  

    “Ambulans bergerak dari arah Barat ke Timur dan diduga sopir kurang memperhatikan kondisi sekitar saat melintas di rel kereta. Tabrakan terjadi saat KA Matarmaja melintas dari arah Selatan menuju Utara,” tambah AKP Jodi. 

    Usai kejadian itu, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Gambiran Kediri, sementara ambulans telah ditangani oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Kediri. 

    Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP untuk menyelidiki lebih lanjut insiden ini.  

    AKP Jodi menghimbau masyarakat untuk lebih waspada saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu. 

    “Kami mengingatkan agar masyarakat selalu berhati-hati, mematuhi peraturan lalu lintas, dan memastikan keamanan sebelum melintasi rel kereta api untuk menghindari kejadian serupa,” tegasnya.  

  • Bukan Ambulans, Sirene Darurat Muncul dari Jam Samsung

    Bukan Ambulans, Sirene Darurat Muncul dari Jam Samsung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung Galaxy Watch Ultra akhirnya dirilis di Indonesia. Jam tangan pintar Ultra pertama dari Samsung ini menghadirkan beberapa fitur yang belum pernah dibawa di perangkat sebelumnya.

    Salah satunya fitur terbaru adalah tombol Emergency Siren. Tombol ini berada di sisi tengah kanan bagian jam. Bentuknya cukup menonjol, jadi mudah untuk dipencet ketika pengguna membutuhkan bantuan.

    Pada dasarnya Emergency Siren merupakan fitur keamanan baru yang dapat digunakan pengguna saat dalam keadaan darurat dan membutuhkan bantuan.

    MX Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Taufiq Furqan menjelaskan, Emergency Siren dapat mengeluarkan suara hingga 86 desibel.

    Suara tersebut dapat didengar hingga jarak 180 meter. Dan pengguna Galaxy Watch Ultra dapat mengaktifkannya dengan menekan lama tombol selama beberapa detik.

    Foto: Samsung Galaxy Watch Ultra. (CNBC Indonesia/Intan)
    Samsung Galaxy Watch Ultra. (CNBC Indonesia/Intan)

    “Emergency siren bisa digunakan dengan pencet selama 5 detik, dia akan kasih waktu 10 detik untuk cancel. Suaranya makin lama akan semakin membesar,” ujar Taufiq di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Taufiq menjelaskan bahwa fitur ini dapat pengguna manfaatkan saat dalam keadaan darurat, seperti misalnya ketika sedang mendaki gunung sendirian. Atau ketika sedang berenang tapi tiba-tiba kram kaki dan keadaan darurat lainnya yang membutuhkan pertolongan orang lain.

    Fitur darurat di jam tangan pintar ini bukan yang pertama. Apple sudah lebih dulu menanamkan fitur darurat ini di produk Apple Watch.

    Cuma praktik penggunannya berbeda. Jika Galaxy Watch Ultra hanya mengeluarkan suara, pada Apple Watch dapat meminta bantuan dan memberi peringatan pada kontak darurat pengguna.

    Saat pengguna melakukan panggilan dengan Emergency SOS, Apple Watch secara otomatis akan menghubungi layanan darurat setempat dan membagikan lokasi pengguna kepada mereka.

    Saat panggilan berakhir, Apple Watch akan mengirim pesan teks berisi lokasi pengguna saat ini ke kontak darurat, kecuali jika pengguna memilih untuk membatalkannya.

    Untuk jangka waktu tertentu setelah memasuki mode SOS, kontak darurat akan menerima pembaruan saat lokasi berubah.

    Emergency SOS ini memerlukan sambungan seluler atau panggilan Wi-Fi dengan sambungan Internet dari Apple Watch atau iPhone terdekat.

    Pengguna dapat menekan terus tombol yang ada di samping jam tangan (tombol di bawah Digital Crown), hingga penggeser Panggilan Darurat muncul. Pada model Apple Watch Ultra, pengguna juga dapat menekan dan menahan tombol Tindakan.

    Fitur ini dapat ditemukan di perangkat Apple Watch Series 8 atau yang lebih baru, Apple Watch SE (generasi ke-2), Apple Watch Ultra atau yang lebih baru dengan versi terbaru watchOS.

    (fab/fab)

  • 79 persen permintaan rujukan di DKI direspon kurang dari 30 menit

    79 persen permintaan rujukan di DKI direspon kurang dari 30 menit

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sebanyak 79 persen permintaan rujukan layanan kesehatan di Jakarta saat ini dapat direspon kurang dari 30 menit setelah hadirnya sistem manajemen layanan rujukan terintegrasi, JakConnected.

    “Sesudah satu bulan lebih JakConnected kami implementasikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Rabu.

    Pihaknya dapat angka persentase rujukan masuk yang kemudian direspon kurang dari 30 menit itu sudah di atas angka 70 persen, bahkan sekitar 79 persen.

    JakConnected yang diluncurkan pada 11 November lalu, merupakan sistem manajemen layanan rujukan terintegrasi berbasis kompetensi dan kapasitas fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.

    Sistem ini akan membantu tenaga kesehatan menemukan rumah sakit yang paling sesuai dengan kebutuhan medis pasien.

    “Proses ini berjalan dengan cepat sehingga bisa difasilitasi dengan layanan rujukan ambulans untuk mempercepat pasien mengakses faskes yang lebih sesuai,” ujar Ani.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • 10
                    
                        Ambulans Tertabrak Kereta Api di Kediri, Pengemudi Tewas
                        Surabaya

    10 Ambulans Tertabrak Kereta Api di Kediri, Pengemudi Tewas Surabaya

    Ambulans Tertabrak Kereta Api di Kediri, Pengemudi Tewas
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api di Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (4/12/2024) siang.
    Sebuah kereta api menabrak ambulans yang diketahui berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri. Akibatnya, sopir ambulans tewas di lokasi kejadian.
    Hingga saat ini, identitas korban dan kronologi lengkap peristiwa belum dapat dipastikan, karena proses penanganan masih berlangsung.
    “Petugas sementara masih di lokasi kejadian perkara. Informasi awal sopir MD,” ungkap Kepala Kepolisian Sektor Kras, Ajun Komisaris Polisi (AKP) I Nyoman Sugita, dalam keterangan kepada
    Kompas.com
    .
    Menurut laporan awal dari Nyoman, ambulans yang terlibat dalam kecelakaan tersebut dalam keadaan kosong, karena baru saja mengantar jenazah. “Pas baliknya itu insiden,” lanjut dia.
    Jurubicara
    RSUD Gambiran
    Kota Kediri, Nitrasari menyatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah ambulans yang terlibat merupakan milik rumah sakitnya. “Kami pastikan dulu,” ujar Nitrasari.
    Saat ini berita ini diunggah, pihak RSUD Gambiran sedang dalam perjalanan menuju lokasi untuk melakukan pengecekan lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait. “Ini kami masih menuju lokasi,” ungkap Nitra.
    Kecelakaan ini menyisakan duka dan keprihatinan bagi masyarakat setempat, sementara pihak kepolisian dan rumah sakit berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tabiat Polisi Kabur usai Bunuh Ibu Kandung di Depan Warga, Tabung Gas Jadi Senjata, Sosok Terkuak

    Tabiat Polisi Kabur usai Bunuh Ibu Kandung di Depan Warga, Tabung Gas Jadi Senjata, Sosok Terkuak

    TRIBUNJATIM.COM – Polisi di Kabupaten Bogor kabur setelah membunuh ibu kandungnya sendiri.

    Dalam menjalankan aksinya, dia memakai tabung gas tiga kilogram.

    Tindak kriminal itu dia lakukan di depan warga di Kampung Rawajamun, Desa Dayeu, Kecamatan Cileungsi.

    Lantas, seperti apa sosok polisi tersebut?

    Usut punya usut, pelaku bernama Nikson Pangaribuan (41).

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Pelaku diketahui sebagai anggota polisi namun tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri.

    Peristiwa ini tepatnya terjadi di Kampung Rawajamun, RT 02/RW 04, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (1/12/2024).

    Kapolsek Cileungsi, Kompol Wahyu Maduransyah Putra, mengatakan pembunuhan ini terjadi di warung milik korban.

    “Peristiwa ini terjadi sekira pukul 21.30 WIB,” kata Wahyu kepada wartawan, Senin (2/11/2024).

    Setelah menerima laporan dari warga sekira pukul 22.30 WIB, polisi terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

    “Berdasarkan keterangan saksi, aksi pembunuhan ini terjadi saat korban melayani pembeli,” ujarnya.

    Korban bernama Herlina Sianipar (61) ini tiba-tiba didorong oleh anaknya, Nikson Pangaribuan alias Ucok.

    “Ketika ibunya terjatuh ke lantai, Nikson Pangaribuan (41) mengambil tabung 3 kg yang ada diwarung dan memukulkannya ke arah kepala sebanyak 3 kali,” jelas Wahyu.

    Pembeli sekaligus saksi itu langsung melarikan diri karena takut paca melihat kejaadian di depan matanya.

    “Saksi memberitahukan kepada temannya yang bernama Hotbin Pasaribu,” ucapnya.

    Hotbin lalu memberitahukan kepada temannya tentang kejadian ini. 

    Setelah itu ambulan dari Kirab meluncur ke tempat kejadian dan membawa korban ke Rumah Sakit Kenari.

    “Saat sampai di RS. Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia,” papar Wahyu. 

    Sementara pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki pickup. 

    Lalu pada Senin (2/12/2024) sekira jam 01.00 WIB, pelaku diketahui memarkirkan kendaraan Suzuki pickup di tengah jalan raya depan Rumah Sakit Hermina Cileungsi.

    “Pelaku kemudian berjalan kaki menuju Restoran Kopi Kenangan dan membuat keributan di sekitar tempat tersebut,” ungkap Wahyu.

    Tak lama kemudian, Polsek Cileungsi bersama tim dari Polres bogor dan Polres Bekasi serta tim Dokkes berhasil mengamankan pelaku tersebut.

    “Petugas membawa pelaku ke RS Polri Kramatjati dengan menggunakan mobil ambulans,” jelas Wahyu. 

    Pelaku merupakan anggota Polri dan beralamat di Central Park Jl. Kamboja H/14, RT 052/RW 021, Kelurahan Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utama, Bekasi.  

    “Saat ini proses hukum masih didalami melalui penyelidikan oleh pihak kepolisian Polsek Cileungsi, Kabupaten Bogor,” tandas Wahyu.

    Pelaku dijerat pasal 351 ayat 3 KHUP atau pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun penjara.

    Sosok pelaku

    Nikson Pangaribuan beralamat di Central Park di Jalan Kamboja H/14, RT 052/RW 021, Kelurahan Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utama, Bekasi.  

    Nikson yang akrab disapa Ucok ini diketahui sebagai anggota Polisi yang bertugas di salah satu Polres Polda Metro Jaya.

    Ia anak dari korban Herlina Sianipar (61) warga Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor

    Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan kejadian yang melibatkan oknum anggota Polisi.

    AKBP Rio Wahyu Anggoro menegaskan, pihaknya akan tidak akan pandang bulu dan akan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku.

    Saat ini, kata dia, pelaku yang berpangkat bintara tinggi itu sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya dan akan dilakukan sidang etik.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Polisi yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi Bertugas di Polrestro Bekasi 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Desember 2024

    Polisi yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi Bertugas di Polrestro Bekasi Megapolitan 2 Desember 2024

    Polisi yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi Bertugas di Polrestro Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (41), polisi yang membunuh ibu kandungnya, Herlina (61), di Cileungsi, Kabupaten Bogor, sehari-hari bertugas di Polres Metro Bekasi Kota.
    “Anggota Polrestro Bekasi,” kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Bambang Satriawan saat dikonfirmasi, Senin (2/12/2024).
    Petugas Bidang Propam Polda Metro Jaya tengah memeriksa pelaku
    “Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik, dan pemeriksaan para saksi-saksi, saat ini sedang berjalan,” imbuh Bambang.
    Diketahui, Nikson membunuh ibunya pada Minggu (1/12/2024) sekitar pukul 21.30 WIB.
    Kejadian berlangsung di warung ibunya, saat korban tengah melayani pembeli. 
    Secara tiba-tiba, Nikson datang dari arah belakang dan mendorong ibunya hingga tersungkur jatuh ke lantai. Nikson kemudian menganiaya ibunya menggunakan tabung berukuran tiga kilogram.
    “Nikson mengambil tabung yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala korban sebanyak tiga kali,” kata Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra.
    Seorang pembeli sempat melihat penganiayaan tersebut. Namun saat itu, dia melarikan diri karena takut.
    Pembeli tersebut kemudian memberitahu warga sekitar.
    Mereka segera menelepon ambulans untuk membawa korban ke RS Kenari.
    “Setelah sampai di RS Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan untuk pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki pikap,” kata Wahyu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi Bertugas di Polrestro Bekasi 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Desember 2024

    9 Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi adalah Polisi Megapolitan

    Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi adalah Polisi
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Nikson (41), pria yang membunuh ibunya, Herlina (61), di Kampung Rawajamun, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, merupakan anggota polisi.
    Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya tengah memeriksa Nikson.
    “Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik,” ujar Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Bambang Satriawan saat dikonfirmasi, Senin (2/12/2024).
    “Dan pemeriksaan para saksi-saksi. Saat ini sedang berjalan,” tambah dia.
    Belum diketahui di satuan mana Nikson bertugas.
    Diberitakan sebelumnya, Nikson membunuh ibunya dengan tabung gas.
    Korban dibunuh di warungnya saat sedang melayani pembeli, Minggu (1/2/2024) malam.
    Secara tiba-tiba, Nikson datang dari arah belakang dan mendorong ibunya hingga tersungkur jatuh ke lantai. 
    “Nikson mengambil tabung yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala korban sebanyak tiga kali,” ucap Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra.
    Seorang pembeli sempat melihat penganiayaan tersebut. Namun saat itu, dia melarikan diri karena takut.
    Pembeli tersebut kemudian memberitahu warga sekitar.
    Mereka segera menelepon ambulans untuk membawa korban ke RS Kenari.
    “Setelah sampai di RS Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan untuk pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki pikap,” kata Wahyu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.