Transportasi: Ambulans

  • TNI siapkan rumah sakit lapangan hingga ambulans untuk dikirim ke Gaza

    TNI siapkan rumah sakit lapangan hingga ambulans untuk dikirim ke Gaza

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan TNI sudah menyiapkan peralatan khusus di bidang kesehatan untuk dikirim bersama pasukan perdamaian ke Gaza.

    Peralatan kesehatan itu dikerahkan bersamaan dengan pengiriman 20.000 personel TNI di bidang kesehatan dan Zeni Konstruksi.

    “Seperti fasilitas rumah sakit lapangan, peralatan medis emergensi, ambulans, perlengkapan air bersih dan sanitasi, serta kemampuan konstruksi Zeni termasuk alat berat dan sarana rekonstruksi,” kata Freddy saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Freddy menjelaskan ragam peralatan kesehatan itu akan dipakai pasukan untuk melayani warga korban perang.

    Selain itu, peralatan konstruksi yang dibawa pasukan Zeni akan digunakan untuk membangun beberapa fasilitas umum untuk warga.

    Freddy melanjutkan, ke 20.000 personel TNI yang dikirim sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan misi perdamaian. Mereka, kata Freddy, hanya perlu melakoni beberapa pelatihan untuk memantapkan persiapan ke Gaza.

    Hingga saat ini, TNI masih menunggu persetujuan dari pemerintah dan pihak Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) terkait pengiriman pasukan ke Gaza.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan pemerintah Indonesia punya dua jalan untuk mendapatkan restu mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza.

    Restu itu harus didapatkan pemerintah guna memastikan pengiriman pasukan perdamaian bisa berjalan dengan lancar.

    “Ada dua alternatif. Alternatif pertama adalah di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata Sjafrie saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10)

    Indonesia dan PBB sendiri sudah lama saling bekerja sama dalam pengiriman pasukan perdamaian di beberapa daerah konflik seperti Afrika dan Lebanon.

    Untuk mendapatkan restu dari organisasi internasional ini, Sjafrie mengatakan diperlukan pendekatan dan komunikasi antar-kepala negara agar tercipta sebuah kesepakatan tingkat internasional.

    Tidak hanya itu, Indonesia juga harus mendapatkan dukungan dari negara-negara yang dinilai kompeten terkait persoalan konflik di Gaza.

    “Bagi negara-negara Arab, yaitu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar dan Uni Emirat Arab, kalau itu menyatakan silahkan, maka Indonesia dengan senang hati akan melibatkan,” jelas Sjafrie.

    “Tentu saja (termasuk) Israel, karena Israel adalah bagian yang sangat kompeten di dalam persoalan ini,” kata Sjafrie.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 Hal Diketahui soal Puluhan Siswa Keracunan MBG di Kota Bogor

    5 Hal Diketahui soal Puluhan Siswa Keracunan MBG di Kota Bogor

    Jakarta

    Kasus keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. Ada puluhan siswa yang menjadi korban.

    Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Herry Karnadi mengatakan peristiwa itu terjadi kemarin (14/11). para siswa mengalami mual, pusing, hingga muntah usai menyantap menu MBG.

    Berikut sejumlah hal yang diketahui terkait kasus keracunan menu MBG di Bogor:

    1. 50 Siswa

    Sebanyak 50 siswa SD dan SMA mengalami keracunan. Mereka langsung dilarikan ke beberapa puskesmas begitu keracunan.

    “Yang keracunan tadi hitungan dokter itu ada 50 (siswa) totalnya, dari beberapa SD dan satu SMA, total 50 siswa,” kata Herry.

    Herry mengatakan sebagian besar siswa telah dipulangkan. Dia menyebut masih ada seorang siswa yang dirujuk ke rumah sakit.

    2. Bau Tak Sedap

    Seorang guru sempat mencium bau tak sedap di menu MBG yang dikonsumsi para siswa. Menunya yakni ayam bakar.

    “Pas saya buka menunya, ada yang ayam bakar, sebagian ayam goreng. Saya makan yang ayam bakar. Awalnya memang biasa saja, tapi pas mau habis itu kok yang bagian paling bawah itu (daging) langsung kecium bau-bau bangkainya,” kata guru sekaligus Satgas Pelajar SMK PUI, Rangga Putra, saat ditemui di Puskesmas Bondongan.

    Foto: Puluhan siswa diduga keracunan usai mengkomsumsi MBG di Kota Bogor. Salah satu guru mengungkap ada bau tak sedap di menu MBG yang dikomsumsi para siswa. (M Sholihin/detikcom)

    Rangga merupakan guru yang bertugas mencicipi menu MBG sebelum dibagikan ke siswa di SMK PUI. Rangga juga sempat mengalami mual hingga radang tenggorokan sekitar 20 menit setelah menyantap menu MBG.

    “Setelah makan itu, memang saya juga lemas, perut kerasa keram, sama bagian radang tenggorokan langsung berasa, sama pusing. Langsung saya ambil tindakan sendiri. Saya minum susu tiga kaleng, karena saya lihat juga banyak anak-anak yang ngeluh, kan kasihan juga. Kita kan harus tetap bantu mereka,” kata Rangga.

    “Saya lihat ada yang tergeletak, pingsan. Itu kondisinya kan setelah salat Jumat, jadi ada beberapa yang langsung kerasa di situ. Awalnya satu, terus nambah satu, nambah lagi. Makanya kita respons cepat, langsung panggil ambulans, bawa anak-anak ke puskesmas untuk penanganan langsung, yang dekat sini,” imbuhnya.

    Hal serupa diungkap salah satu siswa SMK PUI bernama Anisa. Ia merasakan mual hingga pusing sekitar 30 menit setelah menyantap menu MBG.

    “Setengah jam sesudah makan, itu kerasa pusing, enek (mual). Temen-temen juga semua kerasa, ada yang pingsan ada, yang muntah ada, panik semua. Nggak kelas kita aja, yang adik kelas juga ada yang pingsan, dibawa ke rumah sakit. Ada yang ke (RS) Ummi, ke (RS) Melania,” kata Anisa.

    3. Dapur MBG Klaim Sesuai SOP

    Dapur MBG yang menyediakan menu tersebut, SPPG Batu Tulis, buka suara. Mereka mengklaim menu yang disajikan sudah sesuai standar.

    “Kami di dalam melaksanakan kegiatan, kami mempunyai SOP yang sudah kami jalankan. Karena apa? Karena kami mengikuti prosedur SOP. Jadi kalau secara kebersihan, terus fresh-nya bahan baku, kami lakukan semua,” kata Legal Hukum SPPG Batu Tulis Agus Murianto ditemui di Puskesmas Bondongan.

    “Kalau menu secara pasti kami tidak ikut teknis, kebetulan kami legal perusahaan, tetapi pada prinsipnya bahan-bahan yang kami peroleh sebenarnya adalah bahan-bahan yang sangat-sangat fresh. Maka hari ini kami belum bisa menjawab penyebabnya apa,” imbuhnya.

    Agus menambahkan, dia atasnama SPPG Batutulis menyampaikan permohonan maaf. Pihak SPPG akan menanggung biaya pengobatan siswa diduga alami keracunan.

    “Yang pertama saya atas nama dapur SPPG menyampaikan permohonan maaf, itu yang terpenting. Yang kedua, sama sekali kami tidak punya niat sedikitpun untuk membuat masakan yang kami duga menyebabkan peristiwa ini,” kata Agus.

    4. BGN Investigasi

    Kasus ini menjadi perhatian serius Badan Gizi Nasional (BGN). BGN bakal menyelidiki kasus keracunan ini.

    “Saya sudah dapat laporannya. Kejadian yang disesalkan dan membuat prihatin,” kata Kepala BGN Dadan ketika dihubungi wartawan.

    Dadan menyebut, akan melakukan langkah-langkah penanganan. Investigasi akan dilakukan secara detail terkait kejadian tersebut.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

    “Kita investigasi detil yang terjadi,” kata Dadan.

    5. Belum Bersertifikat

    Ada fakta mengejutkan yang diungkap oleh Walikota Bogor Dedie A Rachim. Ia menyebut SPPG Batutulis belum memiliki sertifikat.

    “Saya prihatin, mudah-mudahan tidak terjadi lagi manakala semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinkes,” kata Dedie kepada wartawan.

    “Nah, kebetulan yang tadi terjadi adalah SPPG yang baru dan belum mempunyai SLHS. Rencananya baru besok mau dilakukan pelatihan,” imbuhnya.

    Dedie menyebut, saat ini Dinas Kesehatan sudah menindaklanjuti dan melakukan pengujian sample makanan untuk mengetahui penyebab keracunan. Dia berharap SPPG tidak mengabaikan aturan yang berdampak buruk bagi siswa.

    Halaman 2 dari 4

    (isa/isa)

  • Bus Tabrak Antrean Penumpang di Halte Swedia, Beberapa Orang Tewas

    Bus Tabrak Antrean Penumpang di Halte Swedia, Beberapa Orang Tewas

    Stockholm

    Sebuah bus menabrak antrean penumpang di halte bus di pusat kota Stockholm, Swedia. Akibatnya beberapa orang tewas dan lainnya luka-luka.

    Dilansir AFP, Sabtu (15/11/2025), gambar-gambar di media Swedia menampilkan kerumunan polisi dan ambulans. Sejumlah kru penyelamat berjongkok di sekitar bagian bawah bus tingkat untuk membantu orang-orang yang terjebak di bawahnya.

    “Ada korban luka dan meninggal dalam insiden itu. Polisi untuk saat ini belum berkomentar mengenai jumlah, jenis kelamin, atau usia korban,” kata pernyataan polisi Swedia.

    Juru bicara otoritas kesehatan Michelle Marcher mengatakan kepada AFP bahwa dua orang yang mengalami luka parah telah dibawa ke rumah sakit. Sementara, Juru bicara kepolisian Nadya Norton mengatakan penyebab kecelakaan masih belum diketahui.

    “Penyelidikan harus menentukan apa yang terjadi. Masih terlalu dini untuk mengatakannya dan saya tidak ingin berspekulasi,” kata Nadya kepada AFP.

    Ia mengatakan pengemudi bus telah ditangkap. Penyelidikan pembunuhan telah dibuka oleh pihak kepolisian.

    Lihat juga Video ‘Ngeri! Bus Terjun ke Jurang di Peru, 37 Orang Tewas’:

    (isa/isa)

  • Isi Surat Tulisan Tangan Mahasiswa Universitas Pakuan yang Jatuh dari Lantai 3 Gedung Kampus

    Isi Surat Tulisan Tangan Mahasiswa Universitas Pakuan yang Jatuh dari Lantai 3 Gedung Kampus

     

    Liputan6.com, Bogor – Kasus mahasiswi Universitas Pakuan yang terjatuh dari lantai 3 Gedung Manajemen kampus tersebut menemukan fakta baru. Kapolsek Bogor Tengah Kompol Waluyo di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/11/2025) mengatakan, polisi menemukan surat tulisan tangan yang ditemukan di barang pribadi korban, dan kini menjadi bagian dari proses penyelidikan.

    Berikut isi surat tersebut:

    “Maafkan Ira bu, ayah, Ira cape Ira nyerah mental Ira rusak mental Ira hancur maafin Ira nyuhunkeun hampura saageung – ageung an hate ira tos teu kiat dinyenyeri ira cape maaf bu, ayah ira gagal jadi anak ibu sareng ayah teu cocok jadi anak yg baik.”

    Arti dari isi surat itu “Maafkan Ira, bu, ayah. Ira lelah Ira menyerah, mental Ira rusak, mental Ira hancur. Maafkan Ira, mohon maaf sebesar-besarnya, hati Ira sudah tidak kuat menahan sakit, Ira lelah, maaf bu, ayah, Ira gagal menjadi anak ibu dan ayah, tidak pantas menjadi anak yang baik”.

    Waluyo menegaskan, hingga kini polisi belum menyimpulkan penyebab insiden terjatuhnya Ira dari ketinggian.

    Pihaknya juga menjelaskan, insiden terjatuhnya Ira dari lantai tiga agedung kampus terjadi pada Kamis (12/11/2025), sekitar pukul 12.15 WIB saat tiga saksi melihat korban berada seorang diri di lantai tiga sebelum kemudian terjatuh dan tidak sadarkan diri.

    Pihak kampus mengevakuasi korban menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Mayapada (BMC) Bogor Timur. Korban diketahui bernama Ira Siti Nurazizah (21), mahasiswa semester tiga Program Studi Manajemen.

    Rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi juga diperiksa untuk melengkapi keterangan saksi dan memastikan rangkaian peristiwa secara objektif.

     

  • Korban kebakaran di Tambora Jakbar peroleh bantuan logistik dari PMI

    Korban kebakaran di Tambora Jakbar peroleh bantuan logistik dari PMI

    Jakarta (ANTARA) – Korban kebakaran di Duri Selatan, Tambora, memperoleh bantuan logistik dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat.

    “Bantuan berupa lima kardus air mineral, dua kardus pampers, tiga kardus sabun batang, 20 lembar selimut, 10 lembar sarung, tiga kardus makanan ringan, telur gabus, satu kardus biskuit wafer dan satu kardus permen susu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PMI Jakarta Barat, Ujang Sungkawa saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Ujang menambahkan, pihaknya juga menyediakan sebanyak 150 bungkus makanan cepat saji setiap hari bagi para korban.

    “Makanan siap saji akan kami berikan selama tiga hari ke depan,” kata dia.

    Selain bantuan logistik, PMI Jakbar juga menerjunkan petugas dan relawan serta satu unit ambulans untuk penanganan pertolongan pertama korban kebakaran.

    Sementara itu, Lurah Duri Selatan, Tariswan memastikan bantuan kebutuhan dasar langsung didistribusikan kepada penyintas kebakaran yang mengungsi di posko pengungsian.

    “Untuk sementara, kami pastikan bantuan kebutuhan dasar sudah disalurkan kepada warga terdampak. Selain PMI Jakbar, bantuan juga sudah ada dari Sudin Sosial dan BPBD DKI Jakarta,” kata dia.

    Sebelumnya, puluhan rumah terbakar di Jalan Kampung Duri Dalam, RT 10 RW 05 Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Selasa (11/11).

    Kebakaran itu mengakibatkan sebanyak 35 Kepala Keluarga (KK) dengan 140 jiwa kehilangan tempat tinggal. Mereka pun terpaksa tinggal di posko pengungsian di halaman kantor Kelurahan Duri Selatan untuk sementara.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Memanas! Kamboja Tuding Thailand Tembak Mati 1 Warga Sipil di Perbatasan

    Memanas! Kamboja Tuding Thailand Tembak Mati 1 Warga Sipil di Perbatasan

    Phnom Penh

    Kamboja dan Thailand kembali saling tuding setelah bentrokan terbaru pecah di sepanjang perbatasan yang menjadi sengketa. Phnom Penh menuduh tentara Thailand menembak mati satu warga sipil di perbatasan, setelah Bangkok menyebut ledakan ranjau yang baru ditanam Kamboja telah melukai tentaranya.

    Bentrokan terbaru di perbatasan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (13/11/2025), memaksa Thailand menangguhkan implementasi perjanjian damai dengan Kamboja, yang penandatanganannya disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Malaysia bulan lalu.

    Saat mengumumkan penangguhan tersebut pada Senin (10/11) waktu setempat, Bangkok menuduh Phnom Penh menanam ranjau darat baru di area perbatasan, yang meledak dan melukai empat tentaranya yang sedang berpatroli.

    Dua hari kemudian, atau pada Rabu (12/11) waktu setempat, para pejabat dari kedua negara melaporkan adanya baku tembak di area perbatasan, tepatnya antara Provinsi Sa Kaeo di Thailand dan Provinsi Banteay Meanchey di Kamboja.

    Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet mengatakan satu warga sipil tewas dan tiga orang lainnya luka-luka

    “Tindakan tersebut bertentangan dengan semangat kemanusiaan dan perjanjian terbaru untuk menyelesaikan masalah perbatasan secara damai,” sebut Hun Manet dalam pernyataan via Facebook.

    Namun Bangkok menyalahkan Phnom Penh, dengan juru bicara militer Thailand, Wintai Suvaree, menuduh tentara Kamboja telah “melepaskan tembakan ke wilayah Thailand”. Dikatakan oleh Wintai bahwa tentara-tentara Thailand “berlindung dan melepaskan tembakan peringatan sebagai respons”.

    Dia menyebut insiden yang berlangsung sekitar 10 menit itu tidak memicu korban jiwa dari pihak Thailand.

    Kementerian Informasi Kamboja kemudian membagikan foto dan video yang diduga menunjukkan warga sipil yang terluka, termasuk seorang pria yang dirawat di dalam ambulans dengan kaki berlumuran darah. AFP tidak dapat memverifikasi asal-usul foto dan video tersebut.

    Bentrokan terbaru di perbatasan itu kembali mengobarkan ketegangan setelah konflik berdarah berlangsung selama lima hari pada Juli lalu. Setidaknya 48 orang tewas dan sekitar 300.000 orang terpaksa mengungsi selama bentrokan yang diwarnai saling menembakkan roket, artileri berat, dan serangan udara itu terjadi.

    Perselisihan antara Kamboja dan Thailand ini berpusat pada sengketa perbatasan yang dipetakan selama masa penjajahan Prancis di wilayah tersebut, dengan kedua belah pihak mengklaim beberapa kuil di area perbatasan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Presiden Prabowo perintahkan lengkapi A400M dengan ambulans udara

    Presiden Prabowo perintahkan lengkapi A400M dengan ambulans udara

  • Selaras dengan Asta Cita, BRI Peduli Perkuat Infrastruktur Kesehatan Lewat Penyaluran Ratusan Unit Ambulans di Seluruh Indonesia

    Selaras dengan Asta Cita, BRI Peduli Perkuat Infrastruktur Kesehatan Lewat Penyaluran Ratusan Unit Ambulans di Seluruh Indonesia

    Penyaluran bantuan ini juga merupakan salah satu bentuk nyata komitmen BRI dalam memperkuat ketahanan sistem layanan kesehatan nasional. Ke depannya, BRI akan terus mengambil peran strategis dalam membangun akses layanan kesehatan yang inklusif serta memperkuat kualitas hidup masyarakat Indonesia.

    Dhanny juga menegaskan bahwa penyaluran bantuan dari BRI Peduli sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-3, yakni Good Health and Well-being, serta mendukung Asta Cita Pemerintah dalam mewujudkan bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur RSU Aisyiyah Muntilan, Jawa Tengah dr. Dwi Ambarwati, MARS, selaku penerima manfaat bantuan ambulans dari BRI Peduli, menambahkan bahwa keberadaan ambulans dari BRI Peduli telah membantu tenaga kesehatan untuk segera melakukan tindakan penyelamatan pertama dan meningkatkan peluang keselamatan pasien dalam situasi kritis.

    Selain itu, keberadaan ambulans juga mendukung kinerja tenaga medis RSU Aisyiyah Muntilan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien darurat.

    “Terima kasih atas bantuan dari BRI Peduli bagi RSU Aisyiyah Muntilan. Bantuan ini sangat membantu kami dalam menambah sarana pelayanan, baik untuk rujukan internal maupun eksternal RS Aisyiyah Muntilan. Ini juga menjadi salah satu contoh kolaborasi nyata dalam upaya pemerataan kesehatan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat,” imbuhnya.

  • Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!

    Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!

    Jakarta

    Viral di media sosial pengendara Fortuner dengan strobo dan sirene berlaku arogan. Peristiwa itu memicu komentar publik, apalagi Korlantas Polri juga sudah membekukan penggunaan strobo dan sirene.

    Video viral tersebut diunggah akun TikTok Jennifer Thian. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan adu mulut antara pengendara mobil dan pria pengendara Fortuner yang diduga melawan arah di kawasan Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025). Fortuner itu menggunakan pelat nomor kendaraan pribadi tapi memakai strobo dan sirene.

    Dalam video yang beredar itu, pengunggah mengaku diminta menepi oleh pengendara Fortuner yang menggunakan toa/sirene dan menyalakan lampu strobo. Namun, pengunggah video menolak memberikan jalan karena merasa sudah berada di jalur yang benar.

    Setelah debat sengit di tengah jalan, pengendara Fortuner itu akhirnya kembali ke jalur semestinya dan melanjutkan perjalanan. Tapi, pengendara Fortuner itu melontarkan kata-kata kasar.

    Ternyata masih banyak pengendara Fortuner arogan yang memasang strobo dan sirene, padahal cuma kendaraan pribadi berpelat nomor hitam/putih. Padahal, perangkat strobo dan sirene tidak bisa dipakai sembarangan. Hanya kendaraan tertentu yang boleh menggunakan perangkat tersebut seperti diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Untuk kepentingan tertentu, Kendaraan Bermotor dapat dilengkapi dengan lampu isyarat dan/atau sirene (pasal 59 UU 22/2009). Lampu isyarat terdiri atas warna merah; biru; dan kuning.

    Lampu isyarat warna merah atau biru serta sirene berfungsi sebagai tanda kendaraan bermotor yang memiliki hak utama. Lampu isyarat warna kuning berfungsi sebagai tanda peringatan kepada pengguna jalan lain.

    Penggunaan lampu isyarat dan sirene, seperti berikut ini:

    (a) Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk kendaraan bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;

    (b) Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk kendaraan bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah;

    (c) Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk kendaraan bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan juga Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek kendaraan, dan angkutan barang khusus.

    Lantas, bagaimana reaksi kita jika ketemu pengendara berstrobo berlaku arogan di jalan raya? Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan jika ketemu pengendara arogan di jalan, bisa diviralkan saja. Dengan cara itu, pengendara yang arogan akan mendapatkan sanksi sosial.

    “Reaksi seorang pengemudi sih berbeda-beda ya. Semua ada konsekuensinya. Secara objektif pilih risiko yang terkecil, hindari konflik atau yang bisa berujung kontak fisik. Nggak ada gunanya juga meladeni pengemudi ‘batu’, pasti debatnya mencari pembenaran kok. Rekam aja dan masukin ke sosmed, biar hukuman sosial yang dia terima,” kata Sony kepada detikOto, Selasa (11/11/2025).

    Penggunaan Strobo Sirene Dibekukan

    Sebenarnya penggunaan strobo dan sirene telah dibekukan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Korlantas telah mengambil langkah tegas soal penggunaan strobo dan sirene di jalan raya. Mereka membekukan pemakaian dua perangkat tersebut, namun pengawalan khusus terhadap pejabat tertentu tetap dilaksanakan.

    “Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho, beberapa pekan lalu.

    Lebih jauh, Agus menekankan, penggunaan sirene hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu yang benar-benar membutuhkan prioritas. Bukan asal-asalan demi mengejar kecepatan.

    “Kalaupun digunakan, sirene itu untuk hal-hal khusus, tidak sembarangan. Sementara ini sifatnya imbauan agar tidak dipakai bila tidak mendesak,” tegasnya.

    (rgr/din)

  • Gubernur Bengkulu bentuk tim investigasi TPPO PMI meninggal di Jepang

    Gubernur Bengkulu bentuk tim investigasi TPPO PMI meninggal di Jepang

    “Langkah cepat ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menangani kasus dugaan perdagangan orang dan memberikan perlindungan maksimal bagi warga Bengkulu, terutama perempuan dan anak,”

    Bengkulu (ANTARA) – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membentuk tim investigasi terkait dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa Adelia Meysa (23), warga Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu yang meninggal di Jepang.

    “Langkah cepat ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menangani kasus dugaan perdagangan orang dan memberikan perlindungan maksimal bagi warga Bengkulu, terutama perempuan dan anak,” kata Gubernur Bengkulu lewat Surat Perintah Tugas di Bengkulu, Selasa.

    Gubernur Helmi menerbitkan Surat Perintah Tugas Nomor 500.15/1925/D4-PPKB-03/2025 membentuk tim investigasi TPPO menimpa Adelia Meysa. Surat tersebut menindaklanjuti Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor G.444.DP3APPKB Tahun 2023 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang Provinsi Bengkulu.

    Gubernur Helmi menugaskan sejumlah pejabat penting lintas instansi untuk melakukan penyelidikan dan pengumpulan informasi secara menyeluruh terhadap kasus tersebut.

    Tim yang akan melakukan penyelidikan terdiri dari Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Bengkulu, Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu.

    Kemudian pejabat lainnya yakni, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Kepala UPTD PPA DP3APPKB Provinsi Bengkulu, Kepala Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Bengkulu.

    Tim tersebut diberi waktu 14 hari kerja sejak surat ditandatangani untuk melaksanakan investigasi dan melengkapi informasi penyebab kematian korban. Hasil pelaksanaan tugas wajib dilaporkan kepada Gubernur Bengkulu dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

    Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membantu proses pemulangan jenazah Adellia Meysa (23) Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, yang meninggal dunia di Kota Sakai, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Sabtu (8/11/2025).

    “Kita turut berduka cita yang mendalam. Saya sudah mendapat informasinya dan telah meminta Kadisnakertrans untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. Saya juga sudah berkomunikasi dengan KBRI Jepang untuk memulangkan jenazah almarhumah,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.

    Gubernur Helmi menyampaikan proses pemulangan saat ini sedang dalam tahap teknis pemberangkatan dari Jepang ke Indonesia. Pemerintah Provinsi Bengkulu juga akan menanggung sejumlah kebutuhan selama proses pemulangan hingga pemakaman di kampung halaman Adellia Meysa.

    “Insya Allah ambulans akan disiapkan dari bandara, untuk malam takziah, pemprov akan ambil bagian. Kendala lain, pemprov siap membantu sampai almarhumah dimakamkan,” kata Helmi.

    Pewarta: Boyke Ledy Watra
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.