Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, Kaisar Said Putra Hadirkan Tim Ambulans SobatKaisar
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Komisi XI Kaisar Kiasa Kasih Said Putra menghadirkan tim ambulans SobatKaisar.
Upaya tersebut dilakukan sebagai wujud kontribusi terhadap penguatan kapasitas kemanusiaan dan kesiapsiagaan
bencana
.
Partisipasi dilakukan dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang diselenggarakan DPP
PDI Perjuangan
di Jakarta International Equestrian Park, Jumat (19/12/2025).
Sebagai politikus muda PDI Perjuangan yang kerap aktif dalam isu sosial, kehadiran
Kaisar
mempertegas komitmen dalam mendorong respons cepat dan terukur terhadap bencana alam.
Langkah itu sejalan dengan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan sistem pertolongan darurat, berkaca pada bencana besar di Sumatera yang menelan banyak korban jiwa.
Keterlibatan tim
ambulans
SobatKaisar dalam seminar tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan tanggap darurat dan manajemen relawan.
Upaya tersebut menjadi bagian dari komitmen memperkuat ekosistem mitigasi bencana yang berbasis pada partisipasi aktif dan solidaritas kader.
Kaisar menegaskan bahwa peningkatan kapasitas bagi tenaga medis dan relawan adalah hal yang krusial.
Menurutnya, kegiatan seperti itu sangat dibutuhkan oleh tim medis dan tim pendukung medis.
“Selain meningkatkan pengetahuan, agenda ini juga membuka relasi serta memperkuat bonding dengan elemen-elemen di lingkup tanggap bencana, mengingat belakangan ini banyak musibah yang menimpa saudara-saudara kita,” ujar Kaisar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (21/12/2025).
Kaisar juga menyoroti peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem di Indonesia. Ia pun mengingatkan pentingnya langkah mitigasi untuk merespons peringatan itu.
“Minimal kapasitas SDM soal tanggap darurat harus dikuasai dengan matang agar jika terjadi hal tak terduga, kita bisa memberikan penanganan terbaik untuk sesama,” ucap Kaisar.
Senada dengan hal tersebut, Fajar Purwanto, salah satu relawan tim ambulans SobatKaisar, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman teknis yang mendalam.
“Kesan saya, mengikuti acara ini jadi semakin menyadari bahwa bencana dapat datang kapan saja,” terang Fajar.
Fajar menambahkan, lewat kegiatan seminar, dirinya kini jadi lebih memahami langkah-langkah serta jenis
bantuan
apa yang dibutuhkan.
Dengan begitu, ia dapat mempersiapkan diri dengan baik saat turun langsung ke lokasi, baik bencana alam basah maupun kering.
Pengalaman lapangan sebelumnya juga diakuinya membuat pelatihan ini semakin relevan baginya.
“Berbekal pengalaman saat ditugaskan Mas Kaisar sebagai relawan di lokasi longsor Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap lalu, saya merasa semakin mantap dan bangga menjadi bagian dari PDI Perjuangan. Partai ini senantiasa hadir sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana di tengah masyarakat,” terangnya.
Sebagai penutup, Kaisar menyampaikan empati mendalam sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat doa dan kewaspadaan.
“Hati kita semua hancur melihat duka yang terjadi belakangan ini. Sebagai bangsa yang beriman, mari kita memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar negeri ini dijauhkan dari marabahaya. Saya mengimbau kepada saudara-saudara untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan saling menjaga satu sama lain,” kata Kaisar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Transportasi: Ambulans
-
/data/photo/2025/12/21/6947c6442ff88.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, Kaisar Said Putra Hadirkan Tim Ambulans SobatKaisar
-

Punya Kebiasaan Ini Tiap Pagi? Hati-hati, Kemungkinan Kena Serangan Jantung Tinggi
Jakarta –
Serangan jantung masih menjadi penyebab kematian utama di dunia. Di Inggris, setiap tiga menit satu orang meninggal akibat penyakit jantung.
Data British Heart Foundation mencatat, penyakit jantung koroner menewaskan sekitar 480 orang per hari atau lebih dari 170 ribu orang per tahun di negara tersebut. Namun, seorang dokter mengungkap fakta mengejutkan. Sebanyak 90 persen kasus serangan jantung ternyata berkaitan dengan satu kebiasaan pagi hari, dan itu bukan soal pola makan atau stres.
Dokter Sana Sadoxai, yang memiliki lebih dari 42 ribu pengikut di TikTok dan rutin membagikan edukasi medis, menjelaskan bahaya justru dimulai sejak seseorang bangun tidur, tetapi tetap pasif bergerak.
“Masalah sebenarnya dimulai saat bangun dan tetap diam,” beber dr Sana dalam videonya.
Ia menjelaskan, banyak orang memulai pagi dengan pola yang sama, bangun tidur, langsung bermain ponsel, duduk terlalu lama, lalu terburu-buru berangkat kerja. Kebiasaan ini membuat tubuh berada dalam kondisi minim gerak dan tinggi peradangan, yang secara perlahan merusak metabolisme.
Menurut dr Sana, rutinitas pagi yang pasif dapat mempercepat resistensi insulin, penumpukan lemak di perut, tekanan darah tinggi, peradangan kronis tanpa gejala, gangguan metabolik. Kondisi-kondisi tersebut sangat meningkatkan risiko serangan jantung dini, terutama pada individu dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Padahal, solusinya sangat sederhana.
“Cukup lima hingga tujuh menit bergerak di pagi hari, berjalan cepat, peregangan, atau latihan pernapasan, sudah mampu melancarkan sirkulasi, mengaktifkan metabolisme, menstabilkan gula darah, dan melindungi jantung,” jelasnya. Ia menekankan bahwa berat badan, metabolisme, dan kesehatan jantung saling berkaitan erat. Mengabaikan kebiasaan bergerak di pagi hari disebutnya sebagai ancaman senyap yang mematikan.
dr Sana juga mengingatkan, gejala seperti obesitas, lemak perut yang membandel, mudah lelah, sesak napas, hingga diabetes merupakan tanda peringatan dini gangguan metabolik yang tidak boleh diabaikan.
“Ambil kendali sebelum berubah menjadi risiko kardiovaskular,” tegasnya.
Unggahan tersebut memicu beragam respons warganet. Salah satu pengguna TikTok berkomentar, “Jadi bangun tidur lalu langsung buru-buru kerja itu perlahan membunuh kita.”
Netizen lain ikut merespons. “Saya bangun, minum teh dengan santai 30 menit, lalu bersiap kerja. Saran ini masuk akal.” Sementara itu, NHS Inggris menjelaskan serangan jantung atau myocardial infarction terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat, umumnya akibat bekuan darah.
Setiap tahun, sekitar 100 ribu orang dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung di Inggris, rata-rata satu kasus setiap lima menit. NHS menegaskan, siapa pun yang mengalami gejala serangan jantung harus segera menghubungi layanan darurat. Sambil menunggu ambulans, konsumsi aspirin 300 mg dapat membantu, selama pasien tidak alergi.
Untuk menurunkan risiko serangan jantung, masyarakat dianjurkan berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, menerapkan pola makan rendah lemak dan tinggi serat, mengonsumsi buah dan sayur minimal lima porsi per hari, berolahraga aerobik intensitas sedang minimal 150 menit per minggu. Dokter mengingatkan, perubahan kecil di pagi hari bisa berdampak besar bagi kesehatan jantung. Lima menit bergerak setelah bangun tidur disebut bisa menjadi perbedaan antara hidup sehat dan risiko serangan jantung di masa depan.
Halaman 2 dari 2
(naf/kna)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450902/original/007086300_1766206291-525ce7ca-3ff6-40ab-8c44-61db341deaa5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Megawati Turunkan Baguna ke Bencana Sumatera, Siaga Dapur Umum hingga Ambulans
Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan, tugas Badan Penanggulangan Bencana atau Baguna adalah untuk hadir di setiap lokasi bencana untuk cepat tanggap memberikan bantuan, khususnya penyediaan makanan melalui dapur umum.
“Jadi tidak ada perintah lagi, begitu Baguna turun, mereka harus segera buka dapur umum,” kata Megawati dalam acara ‘Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban’ yang digelar Baguna PDIP di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat 19 Desember 2025.
Ketua DPP PDIP Bidang Penanggulangan Bencana Tri Rismaharini menambahkan, Baguna bukan sebatas soal perut, namun juga kedarurat. Salah satunya adalah kesiapan fasilitas ambulans.
Eks menteri sosial ini menjelaskan, ambulans Baguna dikemudikan oleh kelompok relawan yang bekerja tanpa mengenal waktu dan pamrih, meski saat hari libur dan dini hari.
“Dalam praktiknya, mereka tidak hanya bertugas mengemudi, tetapi juga membantu berbagai kebutuhan darurat pasien. Kadang saat mengantar pasien mereka harus mencari darah ke PMI, mengurus obat, bahkan mengurus asuransi kalau terjadi kecelakaan. Semua itu dilakukan oleh para sopir,” ujar Risma.
Berangkat dari kondisi tersebut, Risma bersama jajaran DPP PDIP berinisiatif untuk menjamin hidup mereka ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat menjalankan tugas mulianya.
“Mereka ini tidak digaji oleh partai. Operasional ambulans pun mereka jalankan sendiri. Karena itu, kami berupaya mencarikan CSR agar mereka bisa mendapatkan perlindungan,” ungkapnya.
Konferensi pers perkembangan penanggulangan bencana Sumatera, Jumat 19 Desember 2025. Hadir sejumlah menteri hingga Panglima TNI. Berapi-api Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya menanggapi, anggapan pemerintah tidak tanggap bencana Sumatera.
-

Polri Tegaskan Negara Jamin Keamanan Natal dan Tahun Baru
JAKARTA – Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astama Ops) Kapolri Komjen Pol Muhammad Fadil Imran menegaskan bahwa Operasi Lilin 2025 merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin keamanan spiritual dan sosial masyarakat untuk Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Ia menekankan, kehadiran Polri dalam Operasi Lilin 2025 tidak semata-mata untuk melakukan penjagaan, melainkan hadir secara humanis di tengah masyarakat.
“Polri hadir tidak hanya untuk berjaga. Polri hadir untuk membantu, menyapa, dan menyelesaikan masalah. Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan kehadiran polisi yang bisa diandalkan, memanusiakan, dan siap menolong,” kata Fadil saat Apel Operasi Lilin 2025 di Silang Monas, Jakarta, Jumat, 19 Desember dilansir ANTARA.
Dia juga menyampaikan Polri tidak bekerja sendiri, melainkan bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2025.
Di saat yang bersamaan, menurut dia, Polri juga tengah menjalankan Operasi Aman Nusa di wilayah Sumatra pascabencana alam. Bahkan, bantuan kemanusiaan skala besar telah diberangkatkan ke wilayah bencana di Sumatera.
“Tadi malam kami telah memberangkatkan bantuan kemanusiaan, termasuk kendaraan operasional, logistik, ambulans, peralatan medis dari Pusdokkes, serta personel Brimob dan Samapta. Ini adalah misi kemanusiaan yang berkelanjutan, bukan sekali jalan,” kata dia.
Dalam mengantisipasi potensi cuaca ekstrem, dia memastikan Polri bersama BMKG dan kementerian terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah membentuk posko bersama untuk memantau kondisi cuaca secara real time.
“Informasi cuaca dibagikan secara real time dan sudah kami sampaikan ke seluruh jajaran saat latihan praoperasi. Antisipasi terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi terus kita optimalkan,” kata dia.
-

Geram Sering Kemalingan, Warga Sedati Sidoarjo Hakimi 6 Terduga Pencuri Kayu Jati Pintu Air Tambak hingga Tewas
Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak enam orang terduga pelaku pencurian kayu pintu air tambak dihakimi massa di Dusun Dadapan, Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (19/12/2025).
Aksi main hakim sendiri tersebut mengakibatkan dua orang terduga pelaku dilaporkan meninggal dunia, sementara empat lainnya dalam kondisi kritis.
Para terduga pelaku berhasil dievakuasi oleh aparat kepolisian setelah tidak berdaya akibat menjadi sasaran amuk warga di kawasan pertambakan. Saat ini, para korban luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Aksi massa ini dipicu oleh keresahan warga pemilik tambak yang kerap kehilangan kayu pintu air atau yang biasa disebut “laban”. Kayu tersebut berfungsi krusial untuk mengatur sirkulasi air pada tambak budidaya ikan bandeng dan udang.
Intan, salah satu warga setempat, menjelaskan bahwa komponen pintu air tersebut memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Menurutnya, satu unit kayu pintu air bisa bernilai hingga jutaan rupiah karena menggunakan material berkualitas.
“Kayu pintu air atau laban tambak itu kebanyakan terbuat dari kayu jati, kayu besi. Itu kalau dijual, nilainya jutaan. Sedangkan setiap laban pintu air, jumlah kayunya bertumpuk sampai 10 bijian, lihat kedalaman pintu air yang ada,” ucapnya.
Warga Dusun Dadapan sengaja melakukan pengintaian secara beramai-ramai lantaran kasus kehilangan kayu pintu air ini sudah sering menimpa pemilik tambak. Upaya pengintaian tersebut akhirnya membuahkan hasil saat para terduga pelaku melancarkan aksinya.
“Dugaan pencurinya rombongan orang dari kawasan selatan Sidoarjo. Mereka datang berombongan satu perahu dan merusak pintu tambak warga. Melihat kenyataan itu, warga beramai-ramai menangkap dan menghajarnya hingga dua seperti meninggal, dan empat terduga pelaku, kritis,” ungkap Intan.
Selain merusak pintu air, komplotan ini diduga menggunakan metode ekstrem dalam menjalankan aksinya. Berdasarkan pengakuan beberapa warga di lokasi kejadian, para pelaku disinyalir membawa bahan peledak untuk membongkar konstruksi pintu air yang kokoh.
“Warga tadi ada yang teriak-teriak pelaku sepertinya membawa dinamit. Keenam pelaku yang tertangkap, diikat sama warga sampai dibawa ke dekat jembatan perbatasan Kecamatan Waru dengan Kecamatan Sedati itu,” urai wanita berjilbab tersebut.
Pihak kepolisian yang menerima laporan warga segera mendatangi lokasi kejadian untuk meredam situasi. Aparat langsung mengamankan keenam orang tersebut menggunakan mobil patroli dan ambulans guna menghindari eskalasi massa yang lebih besar.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait kronologi mendalam maupun identitas pasti para terduga pelaku pencurian kayu jati dan besi sirkulasi air tersebut. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mendalami keterlibatan para pelaku dalam jaringan pencurian aset pertambakan di wilayah Sidoarjo. [isa/ian]
-
/data/photo/2025/10/07/68e4ad9e259da.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemkot Yogyakarta Siapkan 5 Alat Kejut Jantung, Antisipasi Wisatawan Kena Serangan Jantung Yogyakarta 17 Desember 2025
Pemkot Yogyakarta Siapkan 5 Alat Kejut Jantung, Antisipasi Wisatawan Kena Serangan Jantung
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan Auotomated External Defibrillator (AED) atau alat kejut jantung otomatis untuk mengantisipasi kondisi kegawatdaruratan kesehatan saat malam pergantian tahun.
Langkah ini diambil menyusul pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, ketika terjadi kasus serangan jantung di tengah kepadatan pengunjung.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo
mengatakan, kepadatan pengunjung, khususnya di kawasan Malioboro, berpotensi memicu kondisi darurat kesehatan seperti serangan jantung.
“Kalau di Malioboro crowded sekali, pernah kejadian serangan jantung. Maka alat pacu jantung itu adanya tidak di posko (kesehatan) tapi di titik yang mudah diakses,” ujar Hasto, Rabu (17/12/2025).
Hasto menyebutkan, AED akan disiapkan di lima titik keramaian yang mudah dijangkau masyarakat.
“Kita sediakan di lima titik,” katanya.
Adapun lokasi penempatan AED meliputi Teras Malioboro 1, Plaza Malioboro, Taman Malioboro, serta Teras Malioboro 2.
Selain menyiapkan AED, Pemkot Yogyakarta juga menyiapkan jalur khusus kegawatdaruratan, terutama di kawasan Malioboro. Jalur ini disiapkan agar ambulans tetap dapat melintas apabila terjadi kondisi darurat, seperti pengunjung yang mengalami serangan jantung.
Hasto menjelaskan, AED milik Pemkot Yogyakarta dilengkapi panduan suara dan sistem pendeteksi otomatis. Alat tersebut hanya akan bekerja apabila mendeteksi korban mengalami henti jantung.
“Jika ditempelkan pada orang yang sehat, alat ini tidak akan bekerja,” jelasnya.
Pemkot Yogyakarta juga mendirikan pos kesehatan di sejumlah titik keramaian, antara lain di sekitar Tugu Pal Putih Yogyakarta melalui Puskesmas Jetis, Pos Teteg di utara Malioboro, serta di kawasan Titik Nol Kilometer.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menambahkan, pada 31 Desember ambulans akan disiagakan di beberapa titik, yakni di pos Tugu Pal Putih Yogyakarta, ABA, Kepatihan, Pasar Beringharjo, Ngejaman, Titik Nol Kilometer, dan DPRD.
“Kita juga ada PSC 24 jam. Apabila ada kecelakaan atau kegawatdaruratan bisa menghubungi PSC, satu kali 24 jam di IGD dibiayai oleh Pemkot Yogyakarta,” kata Emma.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Perjuangan Puskesmas Sabutung Arungi 17 Pulau di Garis Depan Kesehatan Pangkep
Pangkajene –
Di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, tantangan geografis berupa 17 pulau yang tersebar di tujuh desa menjadi tanggung jawab satu fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Sabutung. Kabupaten ini berjarak kurang lebih 2 jam dari pusat Kota Makassar.
Berbekal inovasi dan kolaborasi lintas sektor, puskesmas ini membuktikan layanan kesehatan berkualitas dapat hadir hingga ke pulau-pulau terpencil, sebuah capaian yang kini diakui secara nasional.
Melayani Warga 7 Desa dan 17 Pulau
Puskesmas Sabutung beroperasi di Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara. Kepala Puskesmas Sabutung, Harmawati, S.Kep.Ns, mengatakan Puskesmas Sabutung melayani warga di 7 desa dan 17 pulau.
Berikut cakupan wilayah yang harus dilayani tim kesehatan Puskesmas Sabutung, yang mengharuskan mereka menempuh perjalanan laut:
Mattiro Kanja: Pulau Sabutung, Pulau Satando, Pulau Saugi, Pulau SapuliMattiro Baji: Pulau Sabutung, Pulau Mattiro Baji, Pulau Camba CambangMattiro Bulu: Pulau Mattiro Bulu, Pulau KaranrangMattiro Bombang: Pulau Mattiro Bombang, Pulau Salemo, Pulau Sagara, Pulau Sakuala, Pulau SabangkoMattiro Labangeng: Pulau Labangeng, Pulau LaiyaMattiro Uleng: Pulau Polewali, Pulau Kulambing, Pulau Bangko-BangkoangMattiro Walie: Pulau Mattiro Walie, Pulau Samatellu Lompo, Pulau Samatellu Borong, Pulau SalebroPuskesmas Sabutung Pulau Sabutung, Pangkep Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth
Inovasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB)
Harmawati mengungkapkan bahwa inovasi diperlukan untuk menjangkau wilayah kerjanya yang luas. Inovasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB), yang diluncurkan pada 2018, menjadi solusi atas keterbatasan pembiayaan Puskesmas untuk menjangkau pulau. Pada tahun 2020, inovasi ini diperkuat dengan dana desa.
“Kami ada sharing anggaran. Desa membiayai transportasi kami dengan makan minum, sementara kami Puskesmas membiayai obat-obatan, bahan medis habis pakai (BMHP) plus tenaga kesehatan yang akan turun ke pulau-pulau,” kata Harmawati.
Tenaga medis di Puskesmas Sabutung Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth
Berlayar dengan risiko tinggi
Dengan 94 tenaga kesehatan (termasuk ASN, P3K, dan TKS) dan lima dokter (tiga umum, dua gigi), tim ini berlayar menghadapi risiko tinggi.
“Kami mau menyebrang, itulah bahwa biarpun jarak dekat, tetapi kalau namanya kepulauan, sangat berisiko kematian dan kecelakaan. Kami hampir tenggelam,” ucap dia.
PSPB tidak hanya membawa pelayanan ke pulau, tetapi juga mempermudah rujukan. Puskesmas Sabutung kini didukung penuh oleh Pemkab Pangkep.
Ambulans Laut Rujukan telah difasilitasi oleh Bupati Pangkep dan standby di depan puskesmas 24 jam. Sistem ini diperkuat oleh peran kepala desa yang memfasilitasi ambulans desa untuk mengumpulkan warga yang perlu pemeriksaan lanjutan (USG/EKG) ke Puskesmas.
“Artinya sistem rujukan kan 24 jam. Jadi setiap saat, kebetulan ABK-nya di sini, tinggal, stay di sini,” tegas Harmawati.
Kehadiran tim PSPB yang dilengkapi dengan pemeriksaan rutin Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara signifikan meringankan beban masyarakat. Rahman (72), penduduk Desa Mattiro Uleng, adalah salah satu yang merasakan manfaat langsungnya.
“Tadi cek asam urat, dikasih beberapa obat ada juga obat flu sama vitamin karena kebetulan lagi pilek ini,” tutur Rahman.
Dia mengatakan sangat terbantu dengan hadirnya pemeriksaan kesehatan di desanya sehingga dia tak perlu jauh-jauh ke kota. Puskesmas terdekat dari wilayahnya pun berjarak 20 menit dan berada di pulau seberang.
Hal ini memberikan gambaran bahwa kehadiran pelayanan kesehatan yang berbasis ‘jemput bola’ ini benar-benar membantu masyarakat di pulau.
Halaman 2 dari 3
(kna/kna)
/data/photo/2025/12/20/69463eb16f44d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/12/16/694169997e4c2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)