Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan nilai transaksi ekonomi digital Indonesia akan meningkat hingga 220 sampai 360 miliar dolar AS pada tahun 2030, berdasarkan data East Ventures Digital Competitiveness Index 2023.
“Nilai transaksi ekonomi digital akan terus meningkat hingga 220 sampai dengan 360 miliar dolar AS,” kata Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajadi pada “Jakarta Economic Forum (JEF) 2024” di Jakarta Pusat, Selasa.
Kondisi ini, menurut dia, menunjukkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia masih sangat terbuka lebar.
Dia mengatakan, data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 40 persen dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN berasal dari Indonesia atau mencapai sekitar 77 miliar dolar AS.
Baca juga: OJK catat transaksi non-tunai di Jakarta meningkat
Inarno menuturkan, di sektor keuangan, perkembangan pesat digitalisasi yang didukung oleh perubahan gaya hidup dan juga pergeseran preferensi konsumsi masyarakat serta pertumbuhan kelas menengah secara dramatis telah mengubah wajah industri jasa keuangan dari berbagai sisi.
Hal ini, kata dia, mulai dari infrastruktur pendukung, sistem pembayaran hingga produk-produk keuangannya.
Salah satu contoh di sektor keuangan yang berkembang pesat dalam beberapa dekade ini adalah perkembangan ekosistem keuangan digital seperti perkembangan pembayaran non-tunai (cashless payment), dompet digital (digital wallet), aplikasi lokapasar (marketplace) serta munculnya teknologi finansial (fintech).
Dari sistem pembayaran, Bank Indonesia (BI) juga telah meluncurkan QR Code Indonesia Standard (QRIS) yang telah berlaku efektif secara nasional tahun 2020. Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi visi sistem pembayaran Indonesia 2025.
Baca juga: OJK DKI optimistis kinerja UMKM segera pulih
Sementara itu, teknologi finansial (fintech) menawarkan inovasi baru dalam layanan jasa keuangan bagi masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi dalam penyediaan alternatif pembayaran yang lebih mudah, efektif dan juga efisien.
Beberapa di antaranya seperti sektor perbankan melalui bank digital serta pembiayaan.
“Berbagai perkembangan tersebut telah menjadi tonggak pencapaian (milestone) dari perkembangan ekosistem keuangan digital di Indonesia saat ini,” ujar Inarno.
Pemerintah melalui OJK, BI serta seluruh pemangku kepentingan terkait akan terus mendorong pengembangan dan penguatan industri inovasi keuangan digital.
Hal ini untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif, berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024