Liputan6.com, Kebumen – Supardi (84), warga Desa/Kecamatan Rowokele, Kebumen, mengisi kesibukan di masa tua dengan rutin menyapu pekarangan rumah. Daun yang gugur berserak di halaman belakang rumah ia kumpulkan lalu ia bakar hingga menjadi abu. Namun pada Rabu (30/10/2024), bukan saja sampah dedaunan yang menjadi abu, ia pun turut hangus terbakar.
Hari itu Supardi yang renta terjebak kobaran api yang ia sulut sendiri. Api yang semula untuk membakar daun bambu kering, tetiba menjalar cepat melahap ranting di sekelilingnya.
Supardi terkepung api. Kepulan asap mencekik leher dan meremas paru-parunya yang nyaris seabad usianya. Ia yang tak berdaya terkabar di tengah kobaran api yang mengganas.
Tragedi kebakaran ini pertama dijumpai keponakan Supardi, Nurul Mufid (40). Ia melihat api menyala di belakang rumahnya.
Ia langsung mengecek sumber api dan menemukan tumpukan daun dan ranting bambu yang mengering di pekarangan belakang rumah. Namun ia belum menyadari pamannya berada di tengah kobaran api.
Setelah mengecek kondisi di sekitar rumah, Mufid melihat sepeda ontel milik pamannya berada di depan rumah. Mufid pun mencari keberadaan sang paman di dalam rumah, namun tidak menemukan Supardi di sana.
Ia mulai curiga dan kembali mengecek ke api di belakang rumah. Saat mendekati api, Mufid terkejut melihat tubuh pamannya berada di tengah kobaran api dalam kondisi yang mengenaskan. Luka bakar memenuhi sekujur tubuhnya.
Mufid sontak menarik pamannya dari api yang menyala. Namun sayang nyawa Supardi sudah tidak bisa diselamatkan.