TRIBUNJATIM.COM – Kejadian kafe ambruk saat malam Tahun Baru 2025 di Bandar Lampung menyisakan trauma bagi para korban.
Seorang korban wanita bernama Ara menceritakan momen mengerikan saat ia dan kekasih nyaris menjemput maut.
Sebelum mengalami insiden tragis yang hampir merenggut nyawanya itu, Ara mengaku sempat punya firasat tak enak.
Diketahui, Ara mengalami luka-luka akibat terperosok bangunan kafe kopi yang roboh pada Rabu (1/1/2025) dini hari.
Kafe tersebut tepatnya berada di Jalan Pemancar Telkom, Kelurahan Way Gubak, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.
Sebelum kejadian Ara sempat berfirasat aneh seharian menjelang ia dan sang kekasih mendatangi kafe ambruk tersebut.
Lewat akun media sosial TikTok, Ara menceritakan detik-detik ia dan sang pacar memutuskan untuk menghabiskan malam tahun baru di kafe.
Mulanya di tanggal 31 Desember 2024 pagi hari, Ara menemani sang kekasih bimbingan skripsi di kampus.
Kala itu Ara sudah punya firasat aneh sembari menunggu sang pacar bimbingan skripsi.
Ara akhirnya memutuskan untuk mengaji melalui ponselnya.
Setelah selesai, Ara pun mengajak sang pacar ke Kebun Raya lalu jalan-jalan di Bandar Lampung.
Di momen itu, perasaan Ara sangat senang karena akhirnya bisa jalan-jalan dengan sang kekasih.
Namun di tengah rasa bahagia, terselip firasat tak enak di hati Ara.
“Di sini aku ngerasa happy banget trus tiba-tiba mulai ga enak perasaannya, dalam hati ngebatin ‘ya Allah jangan terlalu senang banget, aku takut ada apa-apa kalo terlalu senang berlebihan’,” tulisnya.
Kondisi kafe yang ambruk saat malam pergantian tahun di Bandar Lampung, Rabu (1/1/2024). (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)
Sebelum menuju ke kafe tersebut, Ara sempat menyuruh sang kekasih untuk salat isya terlebih dahulu.
Entah karena firasat atau bukan, Ara merasa sang pacar harus mendahulukan ibadah sebelum berangkat ke kafe.
“Setelah makan kita mutusin buat ke rumah teman dia yang ga jauh dari kampus sekalian kita istirahat bersih-bersih dan solat.
Ntah kenapa karena perjalanan jauh aku mikir kalau udah solat isya itu sebagai penutup nanti biar dijagain Allah di jalan pulangnya,” ujar Ara.
Di momen itulah Ara berpamitan ke keluarganya lewat grup WA.
Diungkap Ara, tidak biasanya ia izin atau pamit ke keluarganya.
“Mami izin ya tahun baruan di Balam mau ke bukit pemancar liat kembang api dari bukit,” tulis Ara di chat grup WA keluarga.
Rupanya kala itu kakak Ara juga punya firasat buruk agar adiknya jangan pergi ke kafe tersebut.
“Di sini tumben-tumbenan izin ngomongnya kayak gitu di grup keluarga dan di sini kakakku juga padahal udah ngasih referensi tempat lain (yang sebenarnya dia juga udah firasat ga enak) dan aku tetap kekeh pengin ke sana,” kata Ara.
Namun lantaran sudah merencanakan pergi ke sana, Ara dan sang pacar tetap mendatangi kafe tersebut.
Tiba di kafe tersebut, Ara ngotot duduk di lantai dua kafe.
Tapi diungkap Ara, ia sempat mengucap firasat buruk yang belakangan jadi kenyataan.
“Awal kita datang aku sama dia udah di tempat yang bawah, tapi kita pindah ke atas karena pengin lihat lebih jelas pemandangannya di situ, kita kedua dari depan, ada ujung kanan yang kosong tapi aku ga mau dan aku nyeletuk bilang ‘jangan di sana lah, itu kalo semisal jatuh kita langsung ke jurang bawahnya ga ada penopangnya lagi’,” imbuh Ara.
Perasaannya memburuk, Ara pun tersentak karena mengalami hal aneh yakni ia merasakan bangunan kafenya bergoyang.
Kendati firasatnya tak enak, Ara dan sang pacar justru tak kunjung meninggalkan kafe tersebut.
“Di sini aku udah mulai ga enak dan ga nyaman beberapa kali aku ngeluh ke dia pusing takut karena tempatnya itu kerasa banget goyang-goyang, kayak mau rubuh, tapi balik lagi ntah kenapa kita ga buru-buru pergi walau udah firasat ga enak,” ujar Ara.
Wanita korban kafe ambruk di Bandar Lampung menceritakan firasat buruknya sebelum mengalami tragedi miris terperosok ke jurang di malam tahun baru (TikTok)
Hingga pada tengah malam, Ara dan sang pacar jadi korban kafe ambruk hingga terperosok ke bawah.
Kala itu Ara mengira dirinya akan jatuh ke jurang lantaran sempat terjatuh tertimpa kabel dan lampu.
“Waktu rubuh itu ga langsung ambles ke bawah tapi agak pelan, kita ga bisa nyelamatin diri karena itu benar-benar kita ketimpa sama kayu-kayu lampu kabel, dalam hati aku udah mikir ya Allah pasrah kalo emang umurnya sampe segini aja.
Aku cuma nyariin tangan dia buat pegangan sampe amblesnya berhenti ternyata kita ga sampe jurang dan masih bisa selamatin diri walau keadaannya di situ aku udah lemas mau pingsan aku blank,” kata Ara.
Ternyata di momen tersebut, Ara berhasil terselamatkan berkat tangannya dipegangi sang pacar.
“Beberapa jam sebelum kejadian, ga nyangka ternyata ucapan-ucapan kita dari tadi pertanda ga baik. Kita cuma pengin mengakhiri tahun 2024 dengan momen yang bahagia, malah jadi momen yang ngebuat trauma yang ga pernah terlupakan,” akui Ara.
Dari video yang beredar di media sosial, terlihat lantai kafe itu ambruk dengan sejumlah pengunjung terjatuh.
Terlihat juga, para pengunjung mencoba menyelamatkan diri dari sisa runtuhan kafe dan menyeberang ke sisi lain yang tidak ambruk.
Kafe itu sendiri berada di puncak bukit yang menampilkan pemandangan kota dari ketinggian.
Diduga, saat malam pergantian tahun, konstruksi kayu dan bambu pada bagian kafe tidak kuat menahan beban akibat pengunjung yang membeludak.
Salah seorang korban bernama Pian mengatakan, kejadian itu berlangsung cepat dan tidak bisa diantisipasi para pengunjung.
“Saya datang enggak lama, sekitar 30 menit sudah goyang-goyang, terus ambruk,” kata Pian di lokasi, Rabu (1/1/2024).
Pian mengatakan, pengunjung yang berada di lantai 2 sekitar 20 orang yang ingin merayakan pergantian tahun seperti dirinya.
“Yang di lantai 1 itu joget-joget, sudah diperingatkan sebenarnya sama pihak kafe,” kata dia.
Sementara itu terkait insiden kafe ambruk di Bandar Lampung, pihak kepolisian mengurai sederet fakta.
Kanit Reskrim Polsek Sukarame Ipda Muazam mengungkap penyebab kafe tersebut ambruk.
Sebelum insiden kafe ambruk, Ipda Muazam menyebut ada sekitar 50 pengunjung di lantai dua kafe.
Musibah bangunan kafe ambruk berlangsung pukul 00.00 WIB.
Pemicu bangunan kafe roboh, kata pihak kepolisian, adalah karena para pengunjung melompat-lompat di lantai dua.
“Setelah menonton pesta kembang api, pengunjung di lantai 2 lompat-lompat,” ungkap Ipda Muazam.
Hal itu lantas menyebabkan tiang penyangga bangunan kafe tidak kuat menahan beban sehingga patah.
Seluruh pengunjung di lantai dua itu pun terjatuh bersamaan.
Beberapa pengunjung ada yang terperosok ke jurang namun berhasil diselamatkan.
Atas tragedi memilukan ini, lima pengunjung mengalami luka-luka.
Pihak kafe pun langsung membawa pengunjung luka ke rumah sakit.
“Korban sudah dibawa ke rumah sakit dan ditanggung oleh pemilik kafe,” pungkas Ipda Muazam.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com