Topik: volatilitas

  • Rupiah melemah dipicu ekspektasi suku bunga Fed bertahan lebih lama

    Rupiah melemah dipicu ekspektasi suku bunga Fed bertahan lebih lama

    pada penutupan perdagangan Rabu sore melemah 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.617 per dolar AS

    Jakarta (ANTARA) – Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi ekspektasi bahwa suku bunga acuan The Fed akan bertahan tinggi lebih lama.

    “Hal ini menyusul sejumlah data ekonomi AS yang tetap solid, termasuk pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan klaim pengangguran mingguan yang masih stabil,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu sore melemah sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.617 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.608 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah di level Rp16.631 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.622 per dolar AS.

    Sentimen lain terhadap rupiah berasal dari imbal hasil (yield) obligasi AS yang tetap tinggi turut menahan minat terhadap aset berisiko di kawasan Asia, termasuk kurs rupiah.

    Melihat dari faktor domestik, pelaku pasar disebut masih menantikan arah kebijakan lanjutan Bank Indonesia pasca mempertahankan BI-Rate pada level 6,25 persen pada pekan lalu.

    “Upaya stabilisasi nilai tukar melalui intervensi di pasar valas dan DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) diperkirakan akan menjaga volatilitas rupiah agar tetap terkendali. Surplus neraca perdagangan dan aliran masuk devisa hasil ekspor (juga) masih menjadi faktor penahan pelemahan lebih dalam,” ungkap Taufan.

    Menurut dia, pergerakan rupiah yang relatif datar dalam beberapa hari terakhir mencerminkan fase konsolidasi pasar di tengah katalis baru yang minim.

    Pelaku pasar dinyatakan cenderung bersikap wait and see menjelang hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan diumumkan pada Rabu malam waktu AS (30 Oktober 2025).

    “Keputusan dan pandangan The Fed terkait Federal Funds Rate (FFR) akan menjadi petunjuk utama arah kebijakan moneter AS ke depan dan berpotensi mempengaruhi sentimen terhadap aset berisiko, termasuk rupiah,” ujar Research and Development ICDX tersebut.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gelembung AI Mulai Kempis, Perusahaan Tunda 25% Pengeluaran hingga 2027

    Gelembung AI Mulai Kempis, Perusahaan Tunda 25% Pengeluaran hingga 2027

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru dari firma riset Forrester mengungkap perusahaan besar akan menunda 25% dari rencana pengeluaran kecerdasan buatan (AI) mereka hingga 2027. Vendor disebut terlalu manis mengumbar janji teknologi AI.

    Fenomena ini disebabkan oleh kesenjangan antara janji berlebih dari vendor AI dan nilai nyata yang diterima oleh perusahaan, yang semakin melebar dan memaksa pemimpin bisnis untuk lebih ketat dalam pengawasan keuangan menurut laporan tersebut.

    Dalam laporan “Predictions 2026: Technology & Security” yang dirilis Forrester, Rabu (29/10/2025), disebutkan bahwa hanya kurang dari sepertiga pembuat keputusan yang mampu menghubungkan nilai AI dengan pertumbuhan finansial perusahaan. Akibatnya, CEO kemungkinan besar akan lebih mendengarkan CFO dalam menyetujui investasi AI berdasarkan return on investment (ROI) tahun depan.

    “Kesenjangan antara janji berlebih vendor AI dan nilai yang diciptakan untuk perusahaan akan memaksa koreksi pasar. Saat permintaan menurun, utilisasi tertinggal, biaya per inferensi berguna tetap tinggi, dan penyedia akan mengejar tingkat pengisian dengan diskon dan komitmen berlebih,” bunyi laporan tersebut.

    Chief Research Officer Forrester Sharyn Leaver menekankan pada 2026, periode hype AI berakhir karena tekanan untuk memberikan hasil nyata dan terukur dari inisiatif AI yang aman semakin intensif.

    Pada era volatilitas ini, pemimpin teknologi dan keamanan akan diminta untuk menyesuaikan investasi di bawah pengawasan keuangan yang lebih ketat sambil menavigasi risiko geopolitik dan ekonomi yang semakin kompleks.

    Prediksi ini menandai pergeseran dari euforia ke realisme, di mana pengeluaran AI yang direncanakan akan tertunda hingga 2027 karena ketatnya pengawasan finansial yang memperlambat penerapan produksi.

    The Register melaporkan investasi AI telah menjadi pilar penting dalam mencegah resesi di Amerika Serikat, dengan pengeluaran besar yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, laporan Forrester memperingatkan bahwa gelembung ini bisa meledak, mirip dengan bubble dotcom pada akhir 1990-an.

    Sementara itu, firma riset saingan seperti Gartner memprediksi pengeluaran global AI mencapai hampir US$1,5 triliun pada 2025, termasuk US$268 miliar untuk server yang dioptimalkan.

    Distinguished VP Analyst Gartner John-David Lovelock menyebut kemungkinan “extinction event” bagi penyedia model GenAI independen, karena hanya sedikit yang mampu menyediakan komputasi yang dibutuhkan. Meski demikian, dia menilai ini bukan tanda gelembung, melainkan konsolidasi melalui merger dan divestasi.

    Gartner juga memperkirakan 40% proyek agentic AI akan dibatalkan pada 2027, didukung studi Carnegie Mellon University yang menunjukkan tingkat keberhasilan AI agent hanya 30-35% pada tugas multi-langkah.

    “GenAI FOMO (fear of missing out) telah mendorong bisnis membakar hampir US$40 miliar secara sia-sia,” tulis laporan.

    Konsultan Bain & Company memperkirakan pengeluaran data center AI saat ini—sekitar US$500 miliar per tahun—akan memerlukan penjualan AI tahunan mencapai US$2 triliun pada 2030 guna membenarkan investasi yang mereka gelontorkan.

    Di sisi lain, perusahaan seperti Microsoft dan Nvidia terus menyuntikkan miliaran dolar ke infrastruktur AI, termasuk kesepakatan datacenter senilai US$40 miliar, yang semakin memperbesar gelembung ini.

    Kondisi ini menjadi sulit bagi mereka jika perusahaan-perusahaan serius mengurangi belanja di kecerdasan buatan,

  • Investor Mulai Rebalancing Portofolio, Sektor Ini Bisa Jadi Pilihan

    Investor Mulai Rebalancing Portofolio, Sektor Ini Bisa Jadi Pilihan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang penghujung tahun, pelaku pasar modal mulai melakukan rebalancing portofolio untuk menyesuaikan strategi investasi dengan arah pasar yang dinamis. Setelah sempat bergerak fluktuatif, indeks harga saham gabungan (IHSG) kini berusaha bertahan di kisaran 8.200-8.300.

    Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG saat ini mencerminkan proses penyesuaian dari investor yang mulai mengalihkan fokus dari saham-saham konglomerasi menuju emiten dengan fundamental kuat dan prospek jangka panjang yang lebih jelas.

    “Momentum akhir tahun memang sering dimanfaatkan investor untuk menata ulang portofolio. Ada kecenderungan profit taking di saham-saham yang sudah naik tinggi, lalu berpindah ke sektor-sektor yang masih undervalued dan punya ruang tumbuh di 2025,” ujar Nico dalam Investor Market Opening, Senin (27/10/2025).

    Menurutnya, arah rebalancing ini juga didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global. Jika The Fed benar-benar mulai menurunkan suku bunga, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan ikut menyesuaikan kebijakan agar likuiditas di pasar semakin longgar.

    “Sentimen suku bunga akan jadi amunisi tambahan bagi pasar. Likuiditas yang lebih longgar bisa mendorong permintaan terhadap aset berisiko, termasuk saham,” tambah Nico.

    Sementara itu, sejumlah sektor dikatakan Nico berpotensi menjadi penopang IHSG di kuartal IV 2025. Di antaranya perbankan, energi, industri dasar, serta consumer goods yang dinilai masih memiliki valuasi menarik.

    “Sektor perbankan mulai kembali dilirik karena valuasinya sudah turun cukup dalam sejak pertengahan tahun. Begitu juga energi dan industri dasar, keduanya punya prospek positif karena didorong permintaan domestik dan global yang mulai pulih,” jelasnya.

    Selain itu, sektor teknologi dan infrastruktur digital juga diperkirakan mencuri perhatian di 2025, seiring meningkatnya kebutuhan transformasi digital dan dukungan kebijakan pemerintah terhadap ekonomi berbasis teknologi.

    “Akhir tahun selalu jadi waktu yang menarik bagi investor untuk menyusun ulang strategi. Yang penting adalah disiplin memilih saham dengan fundamental kuat dan manajemen risiko yang baik,” tegas Nico.

    Meski demikian, Nico mengingatkan agar investor tetap mewaspadai potensi volatilitas di sisa tahun berjalan, terutama akibat dinamika global dan ketidakpastian kebijakan fiskal di beberapa negara maju.

    “Pasar akan cenderung sensitif terhadap pernyataan bank sentral, data inflasi, dan pergerakan dolar AS. Jadi strategi terbaik adalah tetap selektif dan fokus pada sektor yang punya kinerja stabil,” pungkasnya.

  • Catat! Ekonom Ungkap 5 Capaian Prabowo di Tahun Pertama

    Catat! Ekonom Ungkap 5 Capaian Prabowo di Tahun Pertama

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto masih memiliki tiga PR besar dalam perekonomian, meskipun mampu menyelesaikan setidaknya lima tantangan selama setahun masa kepemimpinannya sejak 20 Oktober 2025.

    Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, lima tantangan perekonomian yang berhasil diselesaikan Prabowo dalam satu tahun masa kepemimpinannya ini pertama terkait dengan mengembalikan laju pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

    Sebagaimana diketahui, pada kuartal II-2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) berhasil tumbuh di level 5,12% secara tahunan atau year on year (yoy), dari sebelumnya pada kuartal I-2025 mengalami kemerosotan ke level 4,87%.

    “Tentu saja pertumbuhan ekonomi 5% ini dicapai tidak dengan mudah di tengah tadi yang Pak Presiden sampaikan, konflik geopolitik dan juga instability dalam global financial situation saat ini,” kata Andry dalam Squawk Box CNBC Indonesia, dikutip Senin (27/10/2025).

    Tantangan kedua, yang berhasil dilalui oleh Pemerintahan Prabowo, menurut Andry ialah menjaga tekanan inflasi di level target Bank Indonesia (BI) kisaran 2,5% plus minus 1%. Per September 2025, tekanan inflasi tercatat di level 2,65% yoy.

    “Tingkat inflasi yang ada saat ini memberikan dua hal. Yang pertama adalah tetap menjaga living cost, biaya hidup masyarakat di Indonesia, terutama kalau kita lihat yang perlu dijaga juga inflasi tingkat pangan,” ucap Andry.

    “Yang kedua juga tetap memberikan insentif bagi dunia usaha, karena kalau inflasinya terlalu rendah juga, misalnya ke arah misalnya di bawah 1%, tentu saja buat dunia usaha tidak ada insentif kemudian untuk memproduksi,” tegasnya.

    Masalah ketiga, kata Andry terkait dengan stabilitas pasar keuangan yang cenderung terjaga dari gejolak ketidakpastian dan tekanan ekonomi global selama era pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Stabilitas itu terjadi di nilai tukar rupiah, pasar modal, dan pasar surat berharga negara (SBN).

    “Dan volatilitas kalau lihat di tiga indikator situasi di global, yakni currency, global equity dan juga bond market, itu jauh lebih volatile di Trump 2.0 ini. Jadi stabilitas di sektor keuangan ini tentu saja kinerja yang hebat dari para otoritas, otoritas fiskal, otoritas moneter dan juga perbankan,” paparnya.

    Keempat, Andry melanjutkan, tantangan yang berhasil diatasi pemerintahan Prabowo Subianto terkait dengan upaya memperbaiki ketimpangan masyarakat. Pada Maret 2025, BPS mencatat ketimpangan yang tercermin dari gini ratio menjadi yang terendah dalam periode 2019-2025, yakni di level 0,375.

    Terakhir, capaian kelima terbesar masa pemerintahan Prabowo Subianto kata Andry ialah keberhasilan menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan sejumlah kelompok ekonomi besar, seperti Eropa maupun Afrika, di tengah tekanan narasi proteksionisme yang di bawah pemerintah AS melalui kebijakan tarif resiprokal Donald Trump.

    Dengan Eropa, misalnya, pemerintah berhasil mencapai kesepakatan substansial Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada September lalu. Padahal, perundingan itu sudah dilakukan hampir satu dekade yang lalu.

    “Ini sudah membuka suatu jalan untuk kemudian bagi kita mendiversifikasi tujuan ekspor dan juga kemudian bisa meningkatkan ekspor kita ke depan.
    Di tengah tadi tantangan tarif Trump, bahkan juga kemudian kita juga mendekati negara-negara di benua Afrika yang sebenarnya kita punya ruang untuk meningkatkan produk-produk dari UMKM kita untuk didorong untuk diekspor ke sana,” tutur Andry.

    PR yang Belum Selesai

    Andry mengingatkan, setelah berhasil menyelesaikan lima tantangan itu, Prabowo masih memiliki tiga PR yang harus dikerjakan untuk memperkuat struktur perekonomian Indonesia supaya bisa tumbuh ke level 8% sesuai target selama lima tahun masa pemerintahannya.

    PR pertama kata Andry adalah memperbaiki struktur produksi PDB agar lebih berkelanjutan. Caranya dengan fokus perbaikan pada sektor-sektor industri yang selama ini berkontribusi besar terhadap PDB namun belum mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.

    Sektor itu di antaranya ialah pertanian, perkebunan, dan perikanan memiliki kontribusi hingga 14% terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia. Lalu, makanan dan minuman, yang kontribusinya ke PDB kisaran 19%, serta perdagangan besar dan eceran mencapai 13%. Meski kontribusi besar, tiga sektor itu pertumbuhannya selalu di bawah 5%. Sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan bahkan tumbuhnya hanya 2,2%.

    “Jadi kisaran 2,2% misalnya, kalau kita bisa dua kali lipatkan pertumbuhannya, ini tentu saja akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara struktural lebih baik lagi ke depannya dan juga dalam hal penyerapan tenaga kerja,” paparnya.

    Kedua, PR yang mesti diselesaikan Prabowo kata Andry terkait dengan perbaikan industri manufaktur yang dalam satu dekade terakhir mengalami periode deindustrialisasi dini, yakni kontribusinya kian menyusut terhadap PDB.

    Untuk mengatasi masalah itu, Andry menganggap, tidak ada opsi lain selain mendorong percepatan investasi yang berkualitas dengan menggerakkan penciptaan iklim investasi yang kondusif di tingkat pusat maupun daerah.

    “Jadi semua kepala daerah dan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat itu juga kemudian bisa saling bersaing untuk mengundang foreign investors, direct investors, karena kita membutuhkan direct investment yang luar biasa besar. Karena kita negara yang masih menghadapi tantangan saving investment gap yang cukup besar,” tegas Andry.

    Terakhir, masalah yang harus segera diselesaikan Presiden, kata Andry ialah kembali memperbaiki kondisi kelas menengah yang terus tertekan hingga 2024.

    Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kelas menengah yang menyusut di Indonesia dari posisi 2019 sebanyak 57,33 juta orang menjadi hanya 47,85 juta orang pada 2024 menyisakan tekanan daya beli pada tahun ini, yang tercermin dari lambatnya laju konsumsi rumah tangga.

    Laju konsumsi kini tak lagi mampu tumbuh di atas 5%. Pada Kuartal II-2025 konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% yoy dengan kontribusi 54,25% ke PDB. Tak mengalami perubahan signifikan dari posisi kuartal I-2025 yang sebesar 4,95%, dan kuartal II-2024 sebesar 4,93%.

    “Kalau kita bisa kemudian mengembalikan dengan penciptaan lapangan kerja dan juga kemudian bisa dengan insentif buat kelas menengah, saya rasa ini juga akan mengembalikan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi dan investasi ke pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih baik lagi ke depannya,” kata Andry.

    Andry menjelaskan, pemerintah saat ini memang sangat berkepentingan untuk mempercepat pertumbuhan karena dalam satu dekade terakhir telah ketinggalan dibanding negara-negara tetangga dalam mencapai angka pertumbuhan di atas 5%. Akibatnya, banyak investor yang lebih memilih menanamkan modalnya atau foreign direct investment ke negara-negara seperti Vietnam.

    “Karena secara relatif negara-negara tetangga kita sudah mampu kemudian tumbuh lebih agresif lagi dan ini yang menjadi salah satu alasan dasar kenapa investasi asing langsung banyak masuk ke Vietnam misalnya, ke negara-negara yang lain. Karena mereka membaca narasi pertumbuhan yang relatif lebih baik dari negara-negara tersebut,” tutur Andry.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Beri Penangguhan Hukuman ke Bos Binance

    Trump Beri Penangguhan Hukuman ke Bos Binance

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi penangguhan hukuman kepada salah satu tokoh terkaya dan paling berpengaruh dalam industri mata uang kripto, Changpeng Zhao. Namun penangguhan hukuman ini memperbarui kekhawatiran publik dengan asumsi pihak berkantong tebal mampu membeli jalan keluar dari masalah Trump 2.0.

    Dikutip dari CNN, Zhao memiliki platform perdagangan aset kripto secara global bernama Binance sejak tahun 2017. Platform ini memungkinkan US$ 100 dari rekening bank dengan membeli-menjual mata uang kripto secara virtual di mana pun.

    Binance juga menawarkan layanan keuangan yang lebih kompleks seperti perdagangan margin dan staking, yakni sebuah cara bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil pasif atas aset kripto.

    Binance bukan hanya menjadi bursa kripto terbesar di dunia dengan jumlah pengguna 280 juta secara global dan volume perdagangan lebih dari US$ 217 miliar setiap harinya, tetapi juga menguasai 40% pangsa pasar di antara bursa kripto terpusat.

    Duduk Perkara Hukuman Trump

    Meski begitu, Binance kerap tidak mematuhi aturan tentang penjualan layanan keuangan di berbagai yurisdiksi, termasuk di AS, yang secara efektif melarang versi global platform tersebut pada tahun 2019. Kemudian Binance meluncurkan layanan yang lebih terbatas di AS, yakni Binance.US.

    Namun pada praktiknya, banyak pengguna di kawasan perbatasan AS mengakali larangan tersebut. Kemudian jaksa federal AS mengatakan pada tahun 2023, Binance telah menjadi pusat bagi pelaku kejahatan yang memuat praktik pelecehan seksual anak, narkotika, pendanaan teroris, dan pencucian uang.

    Binance juga tidak memiliki protokol atau standar bagi perusahaan jasa keuangan untuk melaporkan transaksi terkait risiko pencucian uang, menurut Departemen Kehakiman, dan para karyawan menyadari pengawasan semacam itu mengundang penjahat ke platform tersebut.

    “Kami membutuhkan spanduk ‘apakah mencuci uang narkoba terlalu keras akhir-akhir ini – datanglah ke Binance, kami punya kue untuk Anda,” kata seorang staf kepatuhan, menurut dokumen pengadilan, dikutip dari CNN, Minggu (26/10/2025).

    Binance pun mengaku bersalah di AS atas pelanggaran pencucian uang. Sebagai bagian dari penyelesaian dengan pemerintah, Zhao mengundurkan diri sebagai CEO, membayar denda US$ 50 juta, dan menjalani hukuman empat bulan penjara federal.

    Meski begitu, Zhao masih memiliki sekitar 90% saham perusahaan, sehingga kekayaan bersihnya diperkirakan lebih dari US$ 80 miliar. Kemudian hingga kini, Zhao menjadi ikon Binance, dan mempertahankan pengaruhnya di industri bahkan setelah dipenjara.

    Pada hari Jumat lalu, Zhao merenungkan pasang surut kariernya baru-baru ini. Menurutnya, karir di dunia kripto hanya sedikit tercoreng.

    “Rekam jejak resmi saya memang sedikit tercoreng, tetapi reputasi saya tetap kuat. Tak seorang pun, tak seorang pun, berhenti berbisnis dengan saya,” jelasnya.

    Akhirnya Trump Luluh

    Pengampunan Trump terhadap Zhao merupakan contoh masalah etika tersebut karena Binance memiliki hubungan finansial langsung dengan bisnis kripto keluarga orang nomor 1 di AS.

    Pada bulan Maret, World Liberty Financial milik keluarga Trump meluncurkan token dipatok pada dolar yang dikenal sebagai stablecoin. Altcoin ini menjadi aset populer dalam kripto karena nilainya tetap konstan, sementara sebagian besar harga token lainnya rentan terhadap volatilitas.

    Menurut Bloomberg, Binance menulis kode dasar untuk mendukung stablecoin World Liberty yakni USD1. Koin ini telah dipromosikan kepada 280 juta penggunanya di seluruh dunia.

    Kemudian perusahaan asal UEA mengumumkan akan menggunakan USD1 untuk mengambil alih saham Binance senilai US$ 2 miliar menggunakan USD1. Kesepakatan ini diharapkan menghasilkan keuntungan jutaan dolar bagi World Liberty, yang dikendalikan bersama oleh Trump dan keluarga Steve Witkoff.

    (kil/kil)

  • Potensi Ekonomi Digital RI Diramal Tembus US0 Miliar pada 2030

    Potensi Ekonomi Digital RI Diramal Tembus US$360 Miliar pada 2030

    Bisnis.com, JAKARTA — Standard Chartered Indonesia menyampaikan Indonesia merupakan salah satu ekonomi paling dinamis di dunia dengan potensi ekonomi digital yang diproyeksikan menembus US$360 miliar pada 2030.  

    CEO Standard Chartered Indonesia Donny Donosepoetro menilai bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pemimpin regional dalam ekonomi dan sistem pembayaran digital di Asia. Transformasi digital yang pesat di sektor keuangan dan korporasi disebut menjadi fondasi penting bagi efisiensi dan daya saing ekonomi nasional.

    Dia menyebut ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang sangat kuat dan akan terus tumbuh seiring dengan percepatan digitalisasi lintas sektor.

    “Indonesia adalah salah satu ekonomi paling dinamis, tidak hanya di Asia tetapi juga di dunia. Ekonomi digital kita diproyeksikan mencapai US$360 miliar pada 2030, meningkat signifikan dari sekitar US$90 miliar pada 2024,” ujar Donny dalam Standard Chartered Treasury Leadership Forum 2025, dikutip Minggu (26/10/2025).

    Menurut Donny, percepatan digitalisasi sejak pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan mendasar dalam operasional bisnis, mulai dari e-commerce, otomatisasi proses, hingga pemanfaatan analitik data dan application programming interface (API) untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan.

    Namun demikian, dia menegaskan, transformasi tersebut tidak terjadi dalam ruang hampa. Pemerintah dan regulator, khususnya Bank Indonesia (BI), berperan penting dalam menyiapkan infrastruktur pembayaran digital nasional.

    “Inisiatif seperti BI-FAST, QRIS, dan pembayaran lintas batas di Asia bukan hanya langkah mengejar ketertinggalan, tetapi justru menempatkan Indonesia di garis depan dalam mendefinisikan masa depan sistem pembayaran yang instan, efisien, dan tanpa batas,” ujarnya.

    Selain itu Donny menambahkan, fungsi treasury korporasi kini mengalami perubahan mendasar, dari yang dulunya bersifat administratif menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan strategis.

    Dengan dukungan teknologi, data real-time, dan infrastruktur digital, fungsi treasury kini berperan besar dalam mengelola likuiditas, efisiensi kas, serta memperkuat ketahanan bisnis di tengah volatilitas global.

    “Treasury bukan lagi back office, tapi jantung strategi keuangan perusahaan. Teknologi memungkinkan para treasurer beralih dari pelaksana transaksi menjadi pengarah strategi yang mampu menciptakan nilai baru,” jelasnya.

    Untuk mendukung hal tersebut, Standard Chartered terus memperkuat investasi pada platform digital, termasuk API, analitik berbasis kecerdasan buatan (AI), solusi perdagangan digital, dan konektivitas pembayaran instan lintas negara.

    Dia menjabarkan bahwa 99,8% klien korporasi bank tersebut telah menggunakan platform digital untuk transaksi harian, sementara 86% memanfaatkan solusi perdagangan digital seperti letter of credit dan garansi bank. Selain itu, 100% klien korporasi telah mengakses layanan pembiayaan pemasok melalui kanal digital.

  • Harga Emas Dunia Melambung Tersengat Ketegangan Geopolitik – Page 3

    Harga Emas Dunia Melambung Tersengat Ketegangan Geopolitik – Page 3

    Sebelumnya, harga emas dunia kembali melemah untuk hari kedua pada perdagangan Rabu (23/10/2025), setelah para investor memutuskan mengambil keuntungan usai reli panjang dalam beberapa pekan terakhir.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (23/10/2025), kontrak berjangka emas (gold futures) turun USD 43,70 atau sekitar 1,06% menjadi USD 4.065,40 per ons. Sementara saham perusahaan tambang emas besar seperti Barrick Gold juga terkoreksi lebih dari 1%.

    Penurunan tajam ini melanjutkan aksi jual pada Selasa, ketika harga emas merosot 5,74% dan ditutup di USD 4.109,10, mencatatkan performa terburuk sejak 2013.

    Sebelumnya, pada Senin, harga emas sempat menyentuh rekor intraday tertinggi di USD 4.398 per ons sebelum berbalik arah.

    Menurut laporan UBS, tidak ada faktor ekonomi makro atau geopolitik tertentu yang menjadi pemicu pelemahan harga emas pekan ini.

    “Jika melihat pergerakan posisi non-komersial, kami menilai penurunan ini lebih disebabkan faktor teknikal,” ujar analis UBS yang dipimpin Wayne Gordon kepada klien. “Dengan momentum harga yang melambat dan volatilitas opsi meningkat, banyak investor spekulatif memilih untuk merealisasikan keuntungan.”

     

  • Harga Emas Antam Hari Ini 23 Oktober 2025 Turun Lagi, Cek Rinciannya! – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 23 Oktober 2025 Turun Lagi, Cek Rinciannya! – Page 3

    Harga emas dunia kembali melemah untuk hari kedua pada perdagangan Rabu (23/10/2025), setelah para investor memutuskan mengambil keuntungan usai reli panjang dalam beberapa pekan terakhir.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (23/10/2025), kontrak berjangka emas (gold futures) turun USD 43,70 atau sekitar 1,06% menjadi USD 4.065,40 per ons. Sementara saham perusahaan tambang emas besar seperti Barrick Gold juga terkoreksi lebih dari 1%.

    Penurunan tajam ini melanjutkan aksi jual pada Selasa, ketika harga emas merosot 5,74% dan ditutup di USD 4.109,10, mencatatkan performa terburuk sejak 2013.

    Sebelumnya, pada Senin, harga emas sempat menyentuh rekor intraday tertinggi di USD 4.398 per ons sebelum berbalik arah.

    Menurut laporan UBS, tidak ada faktor ekonomi makro atau geopolitik tertentu yang menjadi pemicu pelemahan harga emas pekan ini.

    “Jika melihat pergerakan posisi non-komersial, kami menilai penurunan ini lebih disebabkan faktor teknikal,” ujar analis UBS yang dipimpin Wayne Gordon kepada klien. “Dengan momentum harga yang melambat dan volatilitas opsi meningkat, banyak investor spekulatif memilih untuk merealisasikan keuntungan.”

  • Harga Emas Turun Dua Hari Beruntun, Anjlok Lebih dari 6% dari Rekor Tertinggi – Page 3

    Harga Emas Turun Dua Hari Beruntun, Anjlok Lebih dari 6% dari Rekor Tertinggi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia kembali melemah untuk hari kedua pada perdagangan Rabu (23/10/2025), setelah para investor memutuskan mengambil keuntungan usai reli panjang dalam beberapa pekan terakhir.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (23/10/2025), kontrak berjangka emas (gold futures) turun USD 43,70 atau sekitar 1,06% menjadi USD 4.065,40 per ons. Sementara saham perusahaan tambang emas besar seperti Barrick Gold juga terkoreksi lebih dari 1%.

    Penurunan tajam ini melanjutkan aksi jual pada Selasa, ketika harga emas merosot 5,74% dan ditutup di USD 4.109,10, mencatatkan performa terburuk sejak 2013.

    Sebelumnya, pada Senin, harga emas sempat menyentuh rekor intraday tertinggi di USD 4.398 per ons sebelum berbalik arah.

    Menurut laporan UBS, tidak ada faktor ekonomi makro atau geopolitik tertentu yang menjadi pemicu pelemahan harga emas pekan ini.

    “Jika melihat pergerakan posisi non-komersial, kami menilai penurunan ini lebih disebabkan faktor teknikal,” ujar analis UBS yang dipimpin Wayne Gordon kepada klien. “Dengan momentum harga yang melambat dan volatilitas opsi meningkat, banyak investor spekulatif memilih untuk merealisasikan keuntungan.”

     

  • Harga Emas Antam Hari Ini 22 Oktober 2025 Anjlok Rp 177.000, Cek Rinciannya di Sini – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 22 Oktober 2025 Anjlok Rp 177.000, Cek Rinciannya di Sini – Page 3

    Harga emas dunia merosot ke level terendah dalam satu minggu pada Selasa, 21 Oktober 2025. Bahkan, harga emas berada di jalur penurunan harian tertajam dalam lima tahun.

    Koreksi harga emas yang terjadi seiring investor merealisasikan keuntungan setelah harapan penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan permintaan safe haven yang berkelanjutan mendorong logam mulia ke rekor tertinggi pada sesi sebelumnya.

    Mengutip CNBC, Rabu (22/10/2025), harga emas di pasar spot turun 5,5% ke posisi USD 4.115,26 per ounce.  Penurunan harga emas itu termasuk tertajam sejak Agustus 2020.

    Di sisi lain, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 5,7% ke posisi USD 4.109,10 per ounce.

    Harga emas mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di posisi USD 4.381,21 pada Senin, 20 Oktober 2025. Sepanjang 2025, harga emas telah naik 60%. Lonjakan harga emas itu didorong ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, spekulasi penurunan suku bunga dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.

    “Penurunan harga emas masih terjadi hingga kemarin, tetapi lonjakan volatilitas yang tajam di level tertinggi selama seminggu terakhir menunjukkan kehati-hatian dan mungkin mendorong setidaknya aksi ambil untung jangka pendek,” ujar Independent Metals Trader, Tai Wong.