Topik: volatilitas

  • Bos OECD Bocorkan Progres Aksesi Indonesia Sebagai Calon Anggota

    Bos OECD Bocorkan Progres Aksesi Indonesia Sebagai Calon Anggota

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proses aksesi Indonesia untuk masuk sebagai anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) masih terus berlangsung. Kendati demikian, OECD menegaskan adanya progres positif dalam aksesi Indonesia.

    Hal ini diungkapkan OECD dalam peluncuran OECD Economic Survey of Indonesia 2024 kemarin, Selasa (26/11/2024). Survei ini adalah laporan rutin unggulan dari OECD bagi pembuat kebijakan di negara maju hingga berkembang.

    Sekjen OECD Mathias Cormann menyampaikan bahwa Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 ini dilakukan seiring dengan kemajuan proses aksesi Indonesia ke OECD. Aksesi merupakan perjalanan transformasi yang positif, baik bagi Indonesia maupun OECD.

    “Proses ini akan memperkuat kemitraan yang telah lama terjalin, yang semakin luas, mendalam, dan kokoh, serta akan mendukung Indonesia dalam memperkuat agenda reformasi strukturalnya secara komprehensif,” jelasnya.

    OECD adalah organisasi kerja sama antar pemerintah yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan. OECD, kata Mathias, mendukung upaya Indonesia dalam rangka membangun ketahanan pangan, energi, air, penguatan sumber daya manusia, serta percepatan transisi hijau untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    Dukungan OECD diharapkan dapat memperkuat implementasi program-program pemerintah guna meningkatkan daya saing Indonesia di tengah dinamika global.

    Meskipun belum menjadi anggota, Indonesia telah menjadi mitra utama OECD sejak tahun 2007 dan telah menjalin kerja sama melalui penandatanganan Framework of Cooperation Agreement (FCA) OECD-Indonesia pada tahun 2012.

    Kerja sama Indonesia dan OECD telah memberikan beberapa manfaat bagi kedua belah pihak melalui beberapa program, seperti peningkatan kapasitas dan bantuan teknis dalam mendukung pengembangan kebijakan, serta beberapa publikasi dan survei.

    Pelaksanaan Survei Ekonomi 2024 sendiri merupakan bagian dari program kerja sama Indonesia- OECD Joint Work Programme (JWP) 2022-2025, dimana Survei Ekonomi ini telah dilaksanakan secara periodik sebanyak 7 (tujuh) kali dalam periode tahun 2008 hingga 2021.

    Kementerian Keuangan yang mewakili pemerintah menegaskan bagi Indonesia yang kini tengah menjalani proses aksesi untuk menjadi anggota OECD, Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 diharapkan dapat menyoroti sisi positif dalam menarik investor ke Indonesia.

    “Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 juga diharapkan dapat menunjukan berbagai upaya Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian, melindungi masyarakat rentan, dan mempertahankan keberlanjutan fiskal di tengah dinamika dan volatilitas perekonomian global serta tantangan perubahan iklim,” tulis Kemenkeu dalam keterangan resminya mengenai survei ini.

    Selain itu, rekomendasi dari OECD dapat digunakan dalam upaya mencapai tujuan nasional yang bermanfaat bagi masyarakat.

    (haa/haa)

  • Neraca Pembayaran Indonesia Alami Surplus Menjadi Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal yang Terjaga

    Neraca Pembayaran Indonesia Alami Surplus Menjadi Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal yang Terjaga

    Jakarta, Beritasatu.com – Stabilitas ketahanan eksternal Indonesia hingga saat ini tetap terjaga di tengah berbagai dinamika risiko global yang tengah terjadi, yang salah satunya ditunjukkan oleh capaian surplus pada neraca transaksi ekonomi internasional Indonesia. Menurut laporan Bank Indonesia, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Q3-2024 mencatatkan surplus sebesar US$ 5,9 miliar, dimana sebelumnya mengalami defisit sebesar US$ 0,6 miliar pada Q2-2024.

    Penurunan Defisit Transaksi Berjalan

    Torehan surplus tersebut dipicu oleh perbaikan sejumlah indikator, salah satunya penurunan defisit transaksi berjalan menjadi US$ 2,2 miliar (0,6% dari PDB), lebih baik dibandingkan defisit US$ 3,2 miliar (0,9% dari PDB) pada Q2-2024. Perkembangan positif tersebut dipengaruhi oleh perbaikan defisit Neraca Jasa dari sebelumnya US$ 5,1 miliar menjadi US$ 4,2 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari jasa perjalanan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia karena penyelenggaraan acara berskala internasional dan periode libur musim panas.

    Selain dipengaruhi capaian Neraca Jasa, penurunan defisit transaksi berjalan juga didorong oleh perbaikan defisit Neraca Pendapatan Primer menjadi US$ 8,9 miliar atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$ 9,6 miliar, yang disebabkan oleh penurunan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung dan investasi portfolio sejalan dengan pola siklus bisnis. Kinerja positif lainnya juga ditunjukkan oleh peningkatan surplus Neraca Pendapatan Sekunder menjadi US$ 1,6 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$ 1,5 miliar yang disebabkan oleh peningkatan penerimaan hibah Pemerintah dan transfer personal dalam bentuk remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI).

    Peningkatan Surplus Transaksi Modal dan Finansial

    Lebih lanjut, surplus Neraca Pembayaran juga dipicu oleh adanya peningkatan surplus Transaksi Modal dan Finansial menjadi US$ 6,6 miliar (1,8% dari PDB) dari sebelumnya hanya sebesar US$ 3,0 miliar (0,9% dari PDB) pada Q2-2024. Perkembangan positif ini dipengaruhi oleh peningkatan surplus Investasi Langsung menjadi US$ 5,2 miliar, didorong tingginya penyertaan modal asing dalam bentuk ekuitas, terutama di sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta perdagangan besar dan eceran. Selain itu, peningkatan surplus Investasi Portfolio menjadi US$ 9,6 miliar, yang berasal dari pembelian instrumen jangka panjang yakni Surat Utang Negara (SUN) Rupiah dan Global Bond Pemerintah, serta instrumen jangka pendek yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga menjadi aspek yang mendorong perkembangan surplus Transaksi Modal dan Finansial.

    Cadangan Devisa Meningkat

    Capaian surplus Neraca Pembayaran tersebut juga turut mempengaruhi posisi cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa telah meningkat menjadi sebesar US$ 149,9 miliar pada akhir September 2024, atau setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

    Kebijakan Strategis Pemerintah

    Sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ketahanan eksternal di tengah tekanan global seperti penguatan indeks dolar AS yang memengaruhi volatilitas pasar keuangan Indonesia, Pemerintah juga telah menerapkan kebijakan strategis untuk mengurangi kerentanan nilai tukar melalui penguatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral. Implementasi Local Currency Transaction (LCT), yang merupakan perluasan dari Local Currency Settlement (LCS), berperan penting dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi antar negara dengan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing tertentu. Langkah ini diharapkan mendukung pendalaman pasar keuangan serta stabilisasi nilai tukar.

    “Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan LCT, Pemerintah bersama Bank Indonesia membentuk Satuan Tugas Nasional LCT, yang ditargetkan untuk meningkatkan penggunaan LCT hingga 10% pada 2024 dan 2025,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Langkah ini juga diperkuat dengan sosialisasi dan insentif kepada pelaku usaha, eksportir, importir, dan BUMN untuk mendorong keterlibatan aktif dalam stabilisasi ekonomi melalui kebijakan tersebut. Dengan berbagai strategi yang telah diterapkan, pemerintah berkomitmen menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika perekonomian global.

    Selain itu, Pemerintah terus menjalin kerja sama ekonomi di berbagai forum sebagai upaya untuk meningkatkan akses produk ekspor Indonesia dan mendorong investasi asing ke dalam negeri untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga surplus neraca pembayaran. Kemitraan Indonesia dengan negara IPEF telah memberikan langkah konkret bersama dalam mewujudkan perluasan pasar melalui rantai pasok global yang tangguh, fasilitasi ekonomi bersih, dan kemudahan investasi.

    Upaya aksesi OECD juga terus dilanjutkan untuk mendorong reformasi sesuai dengan standar negara maju, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

    Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan NPI 2024 akan tetap tumbuh positif dengan defisit neraca transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran rendah sebesar 0,1% hingga 0,9% dari PDB. Dengan mempertimbangkan capaian dan proyeksi positif tersebut, Pemerintah akan terus berupaya menjaga perkembangan NPI di tengah dinamika perekonomian global dengan memperkuat kebijakan dan koordinasi antar pihak.

  • Ekonomi Global Masih Penuh Ketidakpastian, OJK Minta Bank Hati-hati – Page 3

    Ekonomi Global Masih Penuh Ketidakpastian, OJK Minta Bank Hati-hati – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat kondisi perekonomian global relatif stagnan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, serta pertumbuhan ekonomi negara-negara yang masih terdivergensi. Ekonomi AS, Eropa, dan UK tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, namun ekonomi Tiongkok justru cenderung belum cukup kuat seiring lemahnya permintaan domestik dan berlanjutnya tekanan sektor properti.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa OJK terus mencermati perkembangan volatilitas ekonomi global dan dampaknya kepada ekonomi domestik serta perbankan Indonesia.

    Hal tersebut dilakukan seiring dengan pengawasan perbankan secara individual yang intensif dan berkelanjutan yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan Indonesia pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

    “Selanjutnya, OJK juga meminta bank-bank agar terus memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential banking), profesionalisme, inovatif, dan selalu menjaga integritas untuk bisa mencapai pertumbuhan yang tinggi dan sehat,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).

    Dalam Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) Triwulan II-2024, ketidakpastian pasar keuangan global yang masih cukup tinggi, antara lain dipengaruhi oleh laju penurunan inflasi yang masih berada di atas target, mendorong The Fed mempertahankan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) tinggi dalam jangka waktu lama (high for longer) hingga Juni 2024 dan baru melakukan pemangkasan FFR pada FOMC September 2024.

    Selain itu, perlu diperhatikan juga faktor risiko seperti perkembangan konflik geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, disrupsi jalur perdagangan di Laut Merah, dan faktor perubahan iklim yang berpotensi memicu peningkatan harga komoditas dan inflasi ke depan.

    Kekhawatiran juga menyelimuti pasar seiring meningkatnya ketidakpastian kondisi politik AS menjelang pemilu presiden AS yang diselenggarakan pada November 2024. Di tengah perkembangan global tersebut, pada triwulan II-2024 ekonomi domestik tetap terjaga meskipun sedikit melandai, antara lain ditopang oleh pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi meskipun pertumbuhan konsumsi, investasi, dan pengeluaran Pemerintah melambat dibandingkan triwulan II-2023.

    Secara umum, pertumbuhan konsumsi domestik yang melambat juga ditengarai merupakan implikasi dari berakhirnya efek stimulus dari periode Pemilihan Umum

    (Pemilu) dan Ramadhan serta diikuti oleh kondisi pasar tenaga kerja yang belum pulih sepenuhnya.

     

  • Mengedepankan aspek kehati-hatian di tengah geliat aset kripto

    Mengedepankan aspek kehati-hatian di tengah geliat aset kripto

    Warga berjalan di dekat instalasi promosi Ajaib Kripto yang terpasang di Terowongan Kendal, Jakarta. (ANTARA/HO-Ajaib Kripto)

    Mengedepankan aspek kehati-hatian di tengah geliat aset kripto
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 November 2024 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Harus diakui, aset kripto kini semakin populer sebagai bagian dari inovasi teknologi keuangan, termasuk di Indonesia. Semakin meningkatnya akses internet dan berkembangnya teknologi, masyarakat pun jadi lebih gampang mengenali, memahami, hingga melakukan jual beli aset kripto.

    Aset kripto menjadi semacam investasi alternatif yang digandrungi terutama oleh generasi muda yang mayoritas sudah punya pemahaman dan kemampuan yang baik dalam menggunakan teknologi atau yang biasa disebut tech savvy. Selain merupakan instrumen investasi yang inovatif, aset kripto juga memberikan potensi profit yang tinggi, selaras dengan volatilitasnya yang memang tinggi.

    Ketersediaan platform perdagangan kripto lokal juga membuat masyarakat makin mudah mengakses dan melakukan transaksi aset kripto. Para pemula bisa belajar sambil berinvestasi karena biasanya dalam platform perdagangan tersebut dilengkapi fitur edukasi.

    Apalagi, pada 12 Januari 2025 pengaturan dan pengawasan aset kripto akan resmi beralih dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peralihan tersebut diyakini dapat semakin meningkatkan kepercayaan terhadap pasar kripto di Tanah Air sebab aset kripto akan berada di bawah lembaga yang lebih dikenal di sektor keuangan.

    Aset kripto sendiri tak cuma diperdagangkan sebagai komoditas namun juga dipakai dalam produk-produk keuangan misalnya tokenisasi aset, keuangan terdesentralisasi (DeFi), ataupun kontrak pintar (smart contracts). Kompleksitas tersebut dinilai lebih relevan ditangani oleh OJK dibanding Bappebti yang hanya fokus terhadap perdagangan komoditas.

    Peralihan tersebut merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang didesain guna merespon perkembangan sektor keuangan, termasuk aset digital. Pengaturan dan pengawasan oleh OJK menjadi langkah strategis memastikan regulasi tetap relevan dengan inovasi di sektor jasa keuangan.

    Paham risiko

    Di Indonesia, popularitas aset kripto cukup tinggi yang diindikasikan dengan jumlah investor yang terus cepat bertambah. OJK mencatat per September 2024, jumlah investor aset kripto telah mencapai 21,3 juta investor, unggul jauh dibandingkan jumlah investor di pasar modal yang mencapai sekitar 13 juta investor. Nilai transaksi aset kripto pun makin besar mencapai Rp426,69 triliun sepanjang tahun ini.

    Kendati demikian, kurangnya pemahaman mengenai risiko berinvestasi di aset kripto acapkali membuat banyak investor terjebak dalam situasi yang sulit, mulai dari kehilangan tabungan sampai masalah psikologis seperti kecanduan dan depresi.

    Sebuah survei global yang meliputi berbagai negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa 73 persen hingga 81 persen investor kripto mengalami kerugian akibat kurangnya pemahaman risiko dan tentunya tingginya volatilitas pasar. Hal itu biasanya terjadi pada investor ritel yang membeli aset kripto saat harganya sudah meroket lalu tiba-tiba terjun bebas.

    Aset kripto memang masih relatif baru dan belum banyak lapisan masyarakat yang memiliki pemahaman holistik terkait aset ini. Aset kripto sangat sensitif terhadap kejadian sekecil apapun sehingga tingkat volatilitas dan spekulasinya tinggi. Mata uang kripto seperti Bitcoin sangat fluktuatif. Investor berpotensi rugi atau untung besar jika berinvestasi di koin tersebut mengingat pergerakan harganya yang tajam dalam waktu singkat.

    Pada 2021 silam, harga Bitcoin sempat mencapai 65.000 dolar AS atau sekitar Rp933 juta dengan kurs saat it. Namun, kemudian turun lebih dari 50 persen hanya dalam hitungan bulan. Saat ini harga Bitcoin sudah mencapai lebih dari 90.000 dolar AS atau sekitar Rp1,4 miliar.

    Harga kripto sangat terpengaruh oleh sentimen pasar yang dipicu berita atau pernyataan tokoh terkenal sehingga mendorong fluktuasi harga yang signifikan. Misalnya pernyataan miliarder sekaligus pengusaha visioner Elon Musk yang vokal mendukung Dogecoin melalui cuitannya di Twitter, perusahaan yang ia akuisisi dan kini bernama X.

    Cuitan-cuitan Elon Musk soal Dogecoin yang tampaknya lebih bersifat humor, ternyata punya dampak yang besar terhadap pergerakan harga Dogecoin. Elon Musk bahkan pernah mengubah bio di Twitter menjadi Dogecoin CEO. Dengan jumlah pengikut yang kini mencapai hampir 205 juta followers, pesan dibalik cuitan CEO Tesla itu akan tersebar dengan cepat dan bisa memengaruhi keputusan investasi banyak orang.

    Di samping risiko volatilitas, ada pula risiko penipuan dan proyek palsu atau scam di pasar kripto berupa Initial Coin Offering (ICO) atau token yang tidak punya nilai riil dan sebenarnya memang hanya ditujukan untuk menipu investor. Ada praktik yang disebut “Pump and dump” yakni manipulasi harga koin atau token oleh suatu kelompok investor tertentu guna meraup keuntungan pribadi dan membuat investor lainnya rugi.

    Peran otoritas

    Aset kripto yang diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto (PFAK) kini mencapai 545 aset kripto yakni 506 aset kripto global dan 39 aset kripto lokal. Jumlah tersebut terus meningkat dalam dua tahun terakhir yaitu 501 aset kripto pada 2023 dan 383 aset kripto pada 2022. Sementara itu, saat ini terdapat 6 PFAK dan 26 calon PFAK, serta satu non calon PFAK.

    Secara umum, infrastruktur pengaturan dan pengawasan aset kripto telah dipersiapkan. Guna mempersiapkan seluruh perangkat pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital dan aset kripto, OJK membentuk tim transisi internal yang akan mengurus segala hal dari sisi perizinan, pengaturan, pengawasan, hingga analisis informasi.

    Terkait perizinan misalnya, OJK mempersiapkan aplikasi Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) untuk kelembagaan aset keuangan digital dan aset kripto yang ditargetkan meluncur pada Januari 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi mengatakan, saat ini tugas terbesar otoritas adalah mengisi ruang literasi.

    Berdasarkan data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) 2023, indeks literasi digital Indonesia baru mencapai 62 persen dan menjadi yang paling rendah dibandingkan negara-negara di ASEAN yang rata-rata mencapai 70 persen. OJK perlu terus berkolaborasi dengan berbagai pihak baik media, akademisi, hingga asosiasi yang menjadi garda depan literasi.

    “Kami tahu betul ini aset yang baik dan akan terus kami dorong. Kami tidak akan fokus ke koin global, kami akan fokus jaga intermediary-nya (penyelenggara perdagangan kripto) patuhi norma-norma di ketentuan kami. Bagaimana ini dilakukan teratur, wajar, transparan, dan efisien. Mekanismenya yang kita jaga. Apalagi penyelenggara perdagangan kripto ini unik, kayak toko serba ada. Dia jadi sponsor, dia penyelenggara, dia juga liquidity provider-nya,” ujar Hasan.

    OJK harus memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa aset kripto ini bukan aset normal namun tetap menyerahkan keputusan akhir investasi kepada konsumen. Untung rugi dalam berinvestasi adalah hal yang wajar, namun jika konsumen rugi karena adanya konflik kepentingan penyelenggara perdagangan kripto, itu tentu tidak wajar dan wajib dimonitor secara ketat oleh OJK.

    Selain literasi, tantangan terbesar lainnya yaitu aset kripto yang rentan dengan potensi pencucian uang atau money laundering. Pada tahap awal pengaturan dan pengawasan aset kripto pasca peralihan dari Bappebti, OJK akan sangat fokus bersama lembaga terkait untuk mengidentifikasi dan mencegah terjadinya pencucian uang melalui aset kripto.

    OJK akan berbagi peran dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) selaku lembaga independen yang bertugas mencegah dan memberantas pencucian uang. Otoritas akan betul-betul mengatur dan mengawasi agar penyelenggara perdagangan kripto tidak terlibat dalam tindakan pencucian uang. Mereka tidak diperbolehkan, hanya karena tergiur oleh keuntungan semata, lalu menerima semua transaksi.

    Sebagai pemegang mandat untuk mengatur dan mengawasi aset kripto, OJK memang harus betul-betul memastikan perkembangan aset kripto akan mewarnai berbagai aktivitas ekonomi dan keuangan di Tanah Air yang kemudian dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, namun dengan tetap menjaga aspek kehati-hatian.

    Sumber : Antara

  • Wall Street Jatuh karena Investor Khawatir Arah Suku Bunga The Fed

    Wall Street Jatuh karena Investor Khawatir Arah Suku Bunga The Fed

    New York, Beritasatu.com – Bursa saham AS Wall Street jatuh pada perdagangan Jumat (15/11/2024) karena investor khawatir arah suku bunga The Fed.

    Dow Jones turun 305,87 poin atau 0,70% ditutup pada level 43.444, S&P 500 turun 1,32% menjadi 5.870,62, dan Nasdaq Composite turun 2,24% menjadi 18.680,12.

    Penurunan saham farmasi membebani 30 saham unggulan Dow Jones dan S&P 500, dengan Amgen turun sekitar 4,2% dan Moderna ambles 7,3%.

    Presiden terpilih Donald Trump pada Kamis (14/11/2024) mengatakan pihaknya berencana mencalonkan Robert F Kennedy Jr memimpin Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Hal ini membuat sentimen negatif pada saham sektor farmasi. 

    Teknologi informasi di S&P 500 merupakan sektor dengan kinerja terburuk, turun lebih 2% karena kejatuhan Nvidia, Meta, Alphabet, dan Microsoft.

    Sementara Tesla naik 3% karena saham perusahaan kendaraan listrik raksasa ini disebut “Trump Trade” menyusul kedekatan pemiliknya Elon Musk dengan Trump.

    “Meski kondisi makro masih menjadi pertanda baik bagi aset berisiko, dalam waktu dekat akan terjadi beberapa volatilitas mikro, khususnya potensi perubahan kebijakan di bawah pemerintahan baru,” kata Kepala Strategi Investasi iShares, Amerika, Kristy Akullian, dilansir CNBC International.

    Para investor juga mencermati komentar terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan bank sentral tidak terburu-buru memangkas suku bunga. Ia mencatat pertumbuhan ekonomi yang kuat memungkinkan pembuat kebijakan mengambil waktu saat memutuskan pemangkasan suku bunga. 

    Data penjualan ritel Oktober yang dirilis Jumat menunjukkan peningkatan 0,4%, sedikit lebih baik dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones 0,3%. Temuan tersebut mengikuti laporan inflasi konsumen Oktober yang sejalan dengan proyeksi para ekonom.

    S&P 500 membukukan kerugian mingguan sebesar 2,1%, Nasdaq Composite turun sekitar 3,2% dan Dow Jones turun 1,2% dalam periode tersebut.

  • BI Buka-Bukaan Soal Penyebab Rupiah Loyo ke Level Rp15.720/US$

    BI Buka-Bukaan Soal Penyebab Rupiah Loyo ke Level Rp15.720/US$

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini. Pelemahan ini didorong oleh aliran modal asing yang kabur dari pasar uang Indonesia.

    Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp15.720/US$ pada hari ini, Selasa (12/11/2024). Selang enam menit sejak perdagangan dibuka, rupiah semakin anjlok 0,64% ke Rp15.775/US$.

    Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan investor asing melakukan penjualan asing sebesar Rp1,53 triliun di seluruh pasar dan sebesar Rp1,55 triliun di pasar reguler. Di samping itu, mereka melakukan pembelian bersih sebesar Rp23,21 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Hal ini membuat IHSG ditutup melemah pada awal pekan.

    Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman melihat pelemahan rupiah hari ini masih kelanjutan dampak setelah kemenangan Donald Trump, sebagaimana pelemahan yang dialami oleh sebagian besar mata uang dunia lainnya.

    “Jadi faktor utama pelemahan rupiah dan juga aset domestik saat ini lebih berasal dari faktor global, utamanya dari AS, di mana terjadi dana asing banyak kembali ke AS,” kata Fitra kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/11/2024).

    Namun, Fitra menegaskan jika dibandingkan mata uang regional, kinerja mata uang rupiah selama bulan November ini masih lebih baik, yaitu hanya melemah sekitar 0,46%. Jauh lebih baik dibandingkan Thai bath yang melemah 2,75% dan Malaysia ringgit yang melemah 1,18%. Dia pun memastikan sentimen domestik terkait dengan daya beli masyarakat bukan faktor dominan yang menekan rupiah.

    “Faktor domestik lebih sebagai faktor menambah pelemahan untuk saat ini, bukan yang utama,” kata Fitra.

    Menghadapi hal ini, dia mengungkapkan BI akan terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, apabila terdapat peningkatan volatilitas yang berlebihan

    (haa/haa)

  • Selain Kemenangan Trump, Ini yang Bikin Harga Bitcoin Meroket hingga Rp1,2 Miliar

    Selain Kemenangan Trump, Ini yang Bikin Harga Bitcoin Meroket hingga Rp1,2 Miliar

    Jakarta: Harga bitcoin (BTC) kembali mencapai rekor tertinggi atau All Time High (ATH) pada harga USD76 ribu atau sekitar Rp1,2 miliar yang didorong oleh kemenangan Donald Trump pada Pilpres Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya minat dari kalangan institusional.
     
    Trump dikenal memiliki sikap mendukung kebijakan yang pro terhadap aset digital dan sektor teknologi, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap pasar kripto. Selain itu, Trump juga berencana untuk membentuk cadangan bitcoin nasional dan menjadikan AS sebagai pemimpin global dalam hal aset bitcoin.
     
    Selain faktor politik, pergerakan dana institusional di pasar juga menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga bitcoin belakangan ini. Data dari Farside Investors menunjukkan, pada 6 November 2024, ETF Bitcoin mencatat arus masuk sebesar USD621,9 juta pascakemenangan Trump meningkat.
     
    CEO Indodax Oscar Darmawan menilai fenomena ini mencerminkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa politik AS terhadap harga bitcoin. Ketika bitcoin mencapai rekor harga tertingginya, ini menunjukkan kepercayaan dan harapan yang besar dari para investor.
     
    “Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang pro kripto pada Pilpres AS, memberikan dorongan psikologis yang signifikan di pasar,” ungkap Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 7 November 2024.
     

     

    Peran penting institusi dalam adopsi bitcoin
     
    Oscar juga menggarisbawahi peran penting institusi besar dalam adopsi bitcoin. Adopsi bitcoin bukan hanya didorong oleh para investor ritel, tetapi juga semakin kuat di kalangan institusi keuangan, terutama setelah adanya pengajuan ETF Spot Bitcoin dari perusahaan besar seperti BlackRock.
     
    “Hal ini menunjukkan perubahan persepsi institusi terhadap aset kripto yang kini dilihat sebagai instrumen investasi jangka panjang,” tambah dia.
     
    Oscar menguraikan permintaan dari kalangan institusional, yang cenderung lebih stabil dan berjangka panjang, memberikan dampak terhadap keberlanjutan harga bitcoin di level tinggi.
     
    “Ketika institusi mulai berinvestasi dalam bitcoin, mereka membawa likuiditas yang lebih besar dan legitimasi ke pasar kripto. Ini menjadi bukti bitcoin semakin diterima di kalangan mainstream dan bukan sekadar aset spekulatif semata,” jelasnya.
     
    Sebagai platform perdagangan aset digital terbesar di Indonesia, Indodax mengingatkan para investor untuk tetap berhati-hati dalam berinvestasi dan mempertimbangkan risiko yang ada akibat volatilitas pasar kripto.
     
    “Indodax terus berkomitmen untuk menyediakan akses mudah ke aset digital serta memastikan keamanan dan transparansi dalam setiap transaksi bagi para pengguna,” tegas Oscar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Sri Mulyani Bocorkan Kesibukan Kementerian Keuangan 2 Bulan Terakhir 2024

    Sri Mulyani Bocorkan Kesibukan Kementerian Keuangan 2 Bulan Terakhir 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan menyebutkan November-Desember 2024 menjadi periode yang sangat sibuk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan sejumlah penataan keuangan untuk 2025 dan penuntasan pelaksanaan APBN 2024 seiring perubahan nomenklatur menjadi area yang harus dikawal oleh pihaknya.

    “Dalam 2 bulan [November-Desember 2024] ini kami fokus mengawal APBN 2024 dengan begitu banyaknya dinamika yang terjadi, baik dari sisi global maupun dalam negeri,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi November 2024, Jumat (8/11/2024).

    Di tengah volatilitas keuangan global, di dalam negeri terjadi perubahan nomenklatur dan perubahan organisasi pemerintahan yang sangat banyak di kabinet baru.

    Sri Mulyani menyebutkan, untuk lembaga yang mengalami perubahan maupun pembentukan akan menggunakan APBN 2024 dengan acuan nomenklatur anggaran APBN 2024 ataupun yang menjadi koordinator. “Sehingga anggarannya dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.

    Untuk itu, dia memperingatkan para menteri kementerian baru dapat bekerja sama dengan lembaga induknya dalam penggunaan anggaran. Perubahan mekanisme penganggaran ini, disebutkan terus dikomunikasikan dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    “Begitu tutup tahun, laporan keuangannya juga dikoordinasi oleh lembaga induknya atau lembaga koordinatornya untuk bisa membuat laporan keuangan 2024. Sehingga bisa dilakukan audit seperti peraturan perundang-undangan,” tegas Sri Mulyani.

    Saat yang sama, Kementerian Keuangan tengah mendorong para kementerian/lembaga baik nomenklatur baru maupun eksisting untuk mendetailkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) 2025, dengan target penyelesaian akhir November ini.

    “Banyak sekali aktivitas yang akan dilakukan,” katanya. Sri juga menekankan Kementerian Keuangan bertekad menjaga tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.

  • Apa Dampak Pemilu AS ke Pasar Keuangan?

    Apa Dampak Pemilu AS ke Pasar Keuangan?

    Jakarta: Pemilihan presiden (pilpres) AS yang digelar pada Selasa, 5 November 2024 waktu setempat akan membuat investor lega. Lho kenapa?
     
    Melansir Financial Post, Rabu, 6 November 2024, investor bisa bersikap lega karena pemilu telah menghilangkan menghilangkan ketidakpastian mengenai kebijakan apa yang diharapkan.
     
    Namun, faktor ekonomi makro seperti pemotongan suku bunga dan ketegangan geopolitik akan memberikan pengaruh yang lebih besar pada tahun berikutnya dibandingkan pada masa pemilu.
    “Yang benar-benar kami perhatikan adalah kandidat mana yang dapat memainkan peran penting dalam membentuk pertumbuhan ekonomi,” ujar Manajer Kekayaan Senior Velocity Investment Partners di Raymond James Ltd, Brianne Gradner.
     
     

     

    Janji Kamala Harris dan Donald Trump

    Kandidat asal Demokrat Kamala Harris memiliki janji yang berfokus pada daya saing domestik khususnya energi terbarukan, semikonduktor, dan infrastruktur.
     
    “Ia kemungkinan akan mempertahankan kebijakan dan stabilitas perdagangan saat ini. Itu dapat menghasilkan laba perusahaan yang stabil. Namun, ada beberapa potensi pelemahan dolar AS di bawah Harris, yang dapat memicu inflasi jangka pendek,” kata Gradner.
     
    Di sisi lain, kandidat partai Republik Donald Trump kemungkinan akan memangkas pajak, khususnya tarif pajak perusahaan, yang akan mendogkrak laba. Menurut Gradner, sektor- sektor seperti minyak dan gas atau bank kemungkinan akan berjalan baik di bawah Trump berkat pemangkasan pajak dan deregulasi.
     

    Kamala Harris dan Donald Trump akan berhadapan di Pemilu Presiden AS pada 5 November 2024. Foto: EPA
     

    Namun, Trump juga mengatakan ia akan menaikkan tarif secara luas, termasuk usulan tarif sebesar 60 persen pada barang-barang dari Tiongkok dan tarif hingga 20 persen pada barang impor lainnya.
     
    “Tarif adalah hal hebat yang pernah diciptakan” kata Trump pada September 2024.
     
    Penasihat investasi senior di TD Wealth, Michael Currie, menambahkan, meskipun biasanya ada volatilitas pasar menjelang pemilu, tampaknya tidak akan membawa kerugian bagi investor.
     
    “Tergantung sektor apa, tempat apa kamu berada, dan akan punya dukungan”.
     
     

     

    Trump ahli bisnis dan Harris tak mengkhawatirkan geopolitik

    Penasihat keuangan senior di BlueShore Financial, Mona Heidari, menuturkan, meskipun Trump ahli dalam bisnis dan fokus pada pemotongam birokrasi dan pajak pasar berjalan baik pada masa jabatan terakhirnya, Harris tidak terlalu mengkhawatirkan geopolitik.
     
    Hal ini memberikan kontribusi yang lebih kuat pada investor, serta keyakinan pada investor untuk berinvestasi di pasar saham.
     
    Kepala Eksekutif Gildan Activewear Inc, Glenn Chamandy mengatakan tarif memengaruhi biaya dan dapat menciptakan inflasi, tetapi masih belum jelas apa dampak keseluruhannya. Ia menyatakan optimisme ia tidak akan dirugikan.
     
    “Jika tarif diberlakukan, maka tarif tersebut akan berlaku untuk semua orang, jadi kita akan berada pada posisi yang sama seperti saat ini,” ujar dia pada para investor pada panggilan konverensi.
     
    Kepala Strategi investasi di Manulife Investment Management, Headland, mengatakan pengeluaran yang lebih besar dari pemerintah, yang kemungkinan besar akan dilakukan oleh kedua kandidat yang dapat bersifat inflasioner, sehingga membuat kenaikan harga menjadi lebih sulit. Begitu pula tarif dan pemotongan pajak.
     
    Laporan TD economics dari pertengahan Oktober menyatakan Demokrat memiliki keunggulan historis dalam hal kinerja pasar saham. Tetapi hal ini kemungkinan merupakan cerminan keadaan ekonomi saat mereka menjabat.
     
    Currie mencatat sektor perawatan kesehatan biasanya mengalami kemunduran di tahun-tahun pemilihan AS, dan kali ini tidak terkecuali. Kedua partai mengatakan menjelang pemilihan mereka akan melawan perusahaan obat dan perusahaan asuransi besar, tetapi janji-janji mereka biasanya terlalu dibesar-besarkan.
     
    “Pasar cenderung sedikit lebih tenang tetapi masih positif di tahun pemilu, sementara pasar sering naik lebih dari rata-rata di tahun setelah pemilu,” ujar Gardner. (Ridini Batmaro)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • IMF Ingatkan Risiko Ekonomi Asia, Apa Saja Itu? – Page 3

    IMF Ingatkan Risiko Ekonomi Asia, Apa Saja Itu? – Page 3

    Risiko dipandang “cenderung ke arah bawah” karena langkah-langkah pengetatan moneter sebelumnya dan ketegangan geopolitik yang dapat menghambat permintaan global, meningkatkan biaya perdagangan, dan mengguncang pasar, jelas IMF.

    “Salah satu risiko utama adalah peningkatan tarif balasan yang saling berbalas di antara mitra dagang utama yang akan memperburuk fragmentasi perdagangan dan menghambat pertumbuhan di kawasan,” kata IMF

    IMF juga menyatakan bahwa gejolak pasar baru-baru ini dapat menandakan adanya potensi volatilitas di masa depan saat pasar mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga besar dari Federal Reserve AS dan kenaikan suku bunga secara bertahap oleh Bank of Japan.

    “Perubahan mendadak dalam ekspektasi terhadap kebijakan ini dapat menyebabkan nilai tukar menyesuaikan secara tajam, dengan dampak merembet ke segmen pasar keuangan lainnya,” ujar IMF .

    “Meskipun volatilitas tidak selalu berbahaya, namun bisa merusak kepercayaan konsumen dan investasi,” tutupnya.

    IMF memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 4,8 persen pada tahun 2024, naik 0,2 poin dari perkiraan bulan April tetapi lebih lambat dari peningkatan 5,2 persen tahun lalu. Pertumbuhan di China diperkirakan akan melambat lebih lanjut menjadi 4,5 persen pada tahun 2025, ungkap IMF.