Topik: volatilitas

  • Bitcoin Pecah Rekor, Satu koin BTC Nilainya Setara 1000 Gram Emas – Halaman all

    Bitcoin Pecah Rekor, Satu koin BTC Nilainya Setara 1000 Gram Emas – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON –  Menjelang penutupan tahun 2024, harga Bitcoin terus mencatatkan lonjakan menyentuh level tertinggi (all time high/ATH) hingga Bitcoin kini memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan emas.

    Mengutip dari laporan Decrypt, selama 24 jam terakhir Bitcoin dilaporkan naik sebesar 2,46 persen, melesat ke level 107.161 dolar AS per koin, mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Sidney Powell, CEO dan salah satu pendiri pasar modal institusional Maple Finance, menyebut harga satu Bitcoin sekarang dapat ditukarkan dengan 37 ons atau sekitar 1.048 gram emas. 

    Sebuah perusahaan perdagangan aset digital yang berbasis di Singapura, QCP Capital, yang menyebut lonjakan Bitcoin membuat status aset kripto ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai emas digital.

    Jika dilihat dari volatilitasnya, Bitcoin memiliki keunggulan karena kode Bitcoin membatasi suplai maksimum hingga 21 juta token.  

    Ini berbeda dengan produksi penambangan emas yang bisa dilakukan terus menerus.

    Keunggulan itu yang membuat Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi meskipun ada perubahan harga yang lebih signifikan, dengan volatilitas mendekati 50 Persen.

    Berbanding terbalik dengan Bitcoin, Volatilitas emas justru jauh lebih rendah, hanya sekitar 20 persen per tahun.

    Lonjakan Bitcoin terjadi menyusul kemenangan Donald Trump dalam bursa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

    Harga bitcoin telah melonjak lebih dari 50 persen sejak pemilu pada 5 November 2024, hingga nilai total pasar mata uang kripto telah meningkat hampir dua kali lipat sepanjang tahun ini mencapai rekor lebih dari 3,8 triliun dollar AS.

    Kendati koin ini dimulai sebagai aset untuk memfasilitasi pembayaran Peer-to-Peer, namun BTC terus berkembang menjadi lindung nilai yang sah terhadap inflasi. 

    Terlebih Bitcoin memiliki sifat yang terdesentralisasi, memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka.

    Kelebihan ini yang membuat Bitcoin dilirik sebagai alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi, inflasi dan devaluasi mata uang fiat.

    Lonjakan harga Bitcoin diprediksi akan terus terjadi hingga tahun depan.

    Peter Brandt, seorang pedagang komoditas kawakan, yakin bahwa  BTC dapat melipatgandakan valuasinya terhadap emas, naik hingga 89 ons per BTC.

    Meski Bitcoin mencatatkan lonjakan tajam, namun para analis memperingatkan investor agar berhati-hati lantaran Bitcoin tidak memiliki regulasi yang mengikat.

    Hal ini dikhawatirkan bakal menjadi faktor yang dapat menghambat adopsinya Bitcoin sebagai alat investasi jangka panjang yang stabil.

     

  • Wow! Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar

    Wow! Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar

    Jakarta: Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor tertinggi hari ini, menembus angka di atas USD107 ribu atau sekitar Rp1,7 miliar. Kenaikan ini dipicu oleh perdagangan whale dan bergabungnya MicroStrategy ke dalam indeks Nasdaq 100 sebagai industri teknologi memperkuat sentimen bullish.
     
    Selain itu, adanya data makroekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif seperti kenaikan inflasi sebesar 2,7 persen. Ditambah lagi, analisis on-chain yang menunjukkan cadangan devisa bitcoin di bursa yang terus menurun, mencerminkan tekanan jual yang rendah dan minat yang meningkat terhadap aset kripto.
     
    Faktor lainnya yang mendukung kenaikan bitcoin adalah kemungkinan Trump akan mengeluarkan perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, 20 Januari 2025, yang bisa menetapkan bitcoin sebagai aset cadangan nasional.
    Dengan kondisi makroekonomi yang mendukung dan partisipasi institusional yang semakin meningkat, kenaikan harga bitcoin dapat diperkirakan berlanjut dalam waktu dekat.
     
    CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan pencapaian bitcoin ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan pasar terhadap aset digital di tengah dukungan dari pemain institusional besar seperti MicroStrategy.
     
    “Masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 memberikan validasi tambahan terhadap peran bitcoin sebagai aset investasi yang semakin diterima secara global,” ujar Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 17 Desember 2024.
     
    Ia juga mengungkapkan lonjakan harga bitcoin didorong oleh penurunan tekanan jual di pasar. Analisis on-chain menunjukkan cadangan devisa bitcoin di bursa terus menurun.
     
    “Hal ini menandakan banyak investor yang memilih menyimpan aset mereka, yang menjadi pendorong utama dalam reli harga saat ini,” jelasnya.
     

     

    Volatilitas tinggi, investor tetap harus waspada

    Sementara terkait dengan indikator Fear and Greed Index yang berada di angka 80, menurut Oscar, menunjukkan dominasi sentimen optimisme terhadap aset kripto.
     
    “Namun, sentimen ini harus diimbangi dengan kewaspadaan, mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi dapat membawa risiko bagi investor,” ucap dia mengingatkan.
     
    Oscar juga menyoroti peran data makroekonomi AS, seperti inflasi, dalam mendukung tren positif ini. Inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter yang stabil memberikan pondasi bagi bitcoin untuk terus menarik minat dari berbagai kalangan, termasuk investor institusional.
     
    Di sisi lain, Oscar mengingatkan investor untuk tidak terbawa euforia semata. “Meskipun tren makroekonomi mendukung, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi,” terang dia.
     
    Terakhir, Oscar menegaskan pentingnya diversifikasi dalam berinvestasi. “Jangan hanya terpaku pada bitcoin. Ada banyak aset digital lain yang memiliki potensi besar, dan memahami fundamentalnya adalah kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat,” ucap Oscar.
     
    Dengan kondisi pasar yang positif dan dukungan dari berbagai faktor, Oscar optimis tren bullish ini akan terus berlanjut, meskipun ia tetap mengingatkan perlunya manajemen risiko yang baik dalam menghadapi dinamika pasar kripto.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Sentimen Menjelang Akhir Tahun, IHSG Terus Tertekan – Halaman all

    Sentimen Menjelang Akhir Tahun, IHSG Terus Tertekan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sentimen window dressing belum bisa mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang tutup tahun 2024. Arus dana dari investor asing pun belum stabil mengalir ke pasar saham Indonesia.

    Setelah sempat mendaki setinggi 3,77 persen pada pekan pertama Desember, IHSG berbalik melemah 0,79% sepanjang pekan lalu. Hasil ini membawa IHSG ke posisi 7.324,78 sampai dengan Jumat (13/12).

    Investor asing pun berbalik posisi secara mingguan. Dari sebelumnya beli bersih (net buy) Rp 1,07 triliun menjadi jual bersih (net sell) senilai Rp 2,70 triliun di seluruh pasar pada pekan lalu.

    Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengamati IHSG tertekan oleh arus dana keluar (capital outflow) pada saham berkapitalisasi pasar besar (big caps), khususnya di sektor perbankan. Sentimen lain yang menekan pasar adalah nilai tukar rupiah yang kembali terdepresiasi.

    Kurs Jisdor merosot ke Rp 15.987 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Jumat (13/12), sedangkan di pasar spot sudah menyentuh level Rp 16.000 per dolar AS. Dalam situasi ini, sorotan pelaku pasar selama sepekan ke depan akan tertuju pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

    RDG BI dan FOMC The Fed akan digelar pada tanggal yang sama, 17 Desember – 18 Desember 2024. Kedua agenda tersebut akan menentukan arah suku bunga acuan, yang menjadi sentimen penting bagi pasar saham di penghujung tahun ini. 

    Ratih memprediksi, The Fed pangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,25% – 4,5% pada FOMC tersebut. Sedangkan BI lebih berpeluang menahan suku bunga (BI-Rate) pada level 6%.

    “Proyeksi BI-Rate tetap pada pertemuan Desember 2024, bertujuan untuk menopang rupiah yang kembali menyentuh level Rp 16.000 per dolar AS,” terang Ratih kepada Kontan.co.id, Minggu (15/12).

    Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Dimas Krisna Ramadhani mengamini, berdasarkan FedWatch Market Tool, probabilitas The Fed memangkas suku bunga pada FOMC kali ini mencapai 96%. Konsensus pasar juga sudah mengantisipasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.

    Dimas turut melihat BI lebih berpeluang menahan suku bunga, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai sekitar 2% sejak 1 November 2024. Hal ini akan memperbesar selisih (spread) antara Fed Rate dan BI-Rate.

    “Harapannya meningkatkan uang masuk ke Indonesia karena return yang lebih besar dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” jelas Dimas.

    Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengamati pelaku pasar sudah mulai mem-priced in dengan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps. Tapi di sisi lain, investor juga mencermati arah kebijakan The Fed ke depan pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

    “Kekhawatiran intervensi serta kebijakan tarif menjadikan ketidakpastian kembali meningkat, bahkan juga ada potensi slower pace untuk pemangkasan suku bunga di tahun depan,” ungkap Audi.

    Berdasarkan FedWatch, The Fed berpeluang memangkas suku bunga hanya sebesar 50 bps pada tahun 2025. Audi menyoroti, hal ini bisa membawa volatilitas arus dana dari investor asing menjadi lebih kencang.

    “Kekhawatiran inflasi yang dapat meningkat kembali dan easing policy yang lebih lambat dari ekspektasi pasar cenderung membuat ketidakpastian di pasar saham,” imbuh Audi.

    Sementara itu, Audi melihat pelaku pasar masih menunggu sikap dari BI. Audi memandang peluang BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps masih terbuka. Jika sejalan, ekspektasi tersebut bisa menjadi sentimen positif untuk pasar.

    Ratih menimpali, iklim suku bunga tinggi berpotensi memberikan katalis negatif bagi sejumlah sektor. Seperti perbankan, teknologi, konstruksi, otomotif dan properti. Akibat suku bunga tinggi, daya beli berpotensi turun, debt ratio (debt to equity dan debt to asset) emiten berpotensi meningkat, serta kualitas kredit menurun.

    Menimbang dari sentimen arah suku bunga bank sentral, Ratih masih wait and see terhadap laju IHSG dalam sepekan ke depan. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support 7.200 dan resistance 7.440 untuk perdagangan 16 – 20 Desember 2024.

    Ratih memprediksi IHSG akan cenderung bergerak sideways dalam rentang 7.300 – 7.500 di sisa tahun ini. Sedangkan Audi menaksir IHSG melaju pada level 7.194 – 7.550 dalam sepekan ke depan, dan berada dalam rentang 7.080 – 7.620 sampai tutup tahun 2024.

    Saran Audi, investor bisa mengantisipasi terjadi technical rebound jika IHSG bertahan di atas level psikologis 7.300.

    “Sehingga dapat kembali mempertimbangkan saham big caps. Tetapi jika sebaliknya, maka investor dapat lebih untuk hold dengan asumsi penurunan IHSG sudah mulai terbatas,” kata Audi.

    Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto memperkirakan IHSG akan bergerak di area 7.245 – 7.400 untuk sepekan ke depan. Lalu IHSG berada di rentang 7.245 – 7.700 di sisa tahun ini. 

    William menyarankan wait and see untuk saham bank dan properti yang sensitif terhadap arah suku bunga. Sementara Dimas melirik saham-saham perbankan. Di samping sensitif terhadap keputusan suku bunga, pelaku pasar juga layak memantau pergerakan saham bank untuk mencari peluang di momentum window dressing.

    Sebagai pilihan investasi atau trading sepekan ke depan, Audi menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan target harga masing-masing Rp 3.050 dan Rp 7.000. 

    Pilihan lainnya adalah trading buy PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan target Rp 2.840 dan Rp 5.600. Sementara rekomendasi dari Ratih adalah buy on weakness PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada level Rp 4.100 – Rp 4.150 dengan target di Rp 4.550.

    Ratih kemudian menyarankan buy PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Target harga masing-masing berada di resistance Rp 1.180, Rp 2.500 dan Rp 1.550. Sedangkan secara teknikal, William menjagokan ISAT, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL). (Kontan/Ridwan Nanda Mulyana/Anna Suci Perwitasari)

    Sumber: Kontan

  • Bank Sentral Korea Janji Pasar Tetap Stabil Usai Presiden Dimakzulkan

    Bank Sentral Korea Janji Pasar Tetap Stabil Usai Presiden Dimakzulkan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bank sentral Korea Selatan berjanji untuk menjaga pasar tetap stabil setelah Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan karena drama darurat militer pada awal Desember 2024.

    Diberitakan Reuters, Bank of Korea mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka akan menggunakan semua instrumen kebijakan yang tersedia dengan pemerintah.

    Hal itu dilakukan untuk menanggapi dan mencegah eskalasi volatilitas di pasar keuangan dan valuta asing.

    Bank sentral itu juga menyebut pihaknya perlu untuk menanggapi dampak ekonomi secara lebih aktif dibandingkan ketika pemakzulan presiden sebelumnya karena tantangan yang meningkat dalam kondisi eksternal.

    Salah satu contohnya adalah peningkatan ketidakpastian dalam lingkungan perdagangan dan meningkatnya persaingan global dalam industri-industri penting.

    Regulator keuangan Korea Selatan menyatakan bahwa pasar keuangan diharapkan akan stabil karena gonjang-ganjing politik baru-baru ini dianggap sebagai guncangan sementara.

    Namun mereka menyatakan akan memperluas dana stabilisasi pasar bila diperlukan.

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol diberhentikan sementara dari tugas-tugas kepresidenannya setelah kantornya menerima deklarasi pemakzulan sang presiden dari Majelis Nasional (parlemen) pada Sabtu (14/12).

    Pemberhentian sementara ini mulai berlaku Sabtu (14/12) pukul 19.24 waktu setempat, sekitar dua setengah jam setelah Majelis Nasional mengesahkan mosi pemakzulan Yoon dengan hasil voting 204-85 suara.

    Keputusan pemakzulan di parlemen ini pun masih harus menunggu Mahkamah Konstitusi Korsel untuk verifikasi dan konfirmasi sebelum Yoon benar-benar dilengserkan.

    Dengan begitu, Perdana Menteri Han Duck Soo menjadi presiden sementara Korsel.

    (Reuters/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kabar Gembira, Modal Asing Masuk ke Dalam Negeri Mencapai Rp 7,33 Triliun

    Kabar Gembira, Modal Asing Masuk ke Dalam Negeri Mencapai Rp 7,33 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa modal asing sebesar Rp 7,33 triliun telah mengalir ke pasar keuangan domestik pada periode 9-12 Desember 2024. Sebagian besar aliran modal asing tersebut masuk melalui surat berharga negara (SBN), yang menjadi instrumen investasi utama bagi investor nonresiden.

    Jika dirinci, total modal asing yang masuk ke pasar SBN mencapai Rp 8,84 triliun. Namun, terdapat arus keluar modal asing melalui pasar saham sebesar Rp 1,31 triliun, serta dari instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 200 miliar.

    “Berdasarkan data transaksi pada 9-12 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 7,33 triliun. Ini terdiri dari jual neto Rp 1,31 triliun di pasar saham, beli neto Rp 8,84 triliun di pasar SBN, dan jual neto sebesar Rp 0,20 triliun di SRBI,” jelas Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, Minggu (15/12/2024).

    Secara kumulatif, dari 1 Januari hingga 12 Desember 2024, modal asing yang masuk menunjukkan tren positif. Nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 22,78 triliun di pasar saham, Rp 38,63 triliun di pasar SBN, dan Rp 171,36 triliun di SRBI. Khusus untuk semester II 2024, aliran modal asing meningkat signifikan, dengan net buy sebesar Rp 22,78 triliun di pasar saham, Rp 72,59 triliun di pasar SBN, dan Rp 41,01 triliun di SRBI.

    Kondisi pasar keuangan global turut memengaruhi pergerakan modal asing di Indonesia. Level imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Amerika Serikat (US Treasury Note) tenor 10 tahun naik ke posisi 4,328% pada Kamis (12/12/2024). Sementara itu, premi risiko investasi Indonesia yang diukur melalui credit default swap (CDS) 5 tahun menunjukkan penurunan tipis, dari 70,58 basis poin pada 6 Desember 2024 menjadi 70,48 basis poin pada 12 Desember 2024.

    Kurs rupiah, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, berada pada level Rp 15.987 per dolar AS pada Jumat (13/12/2024). Meski mengalami tekanan, aliran modal asing yang stabil membantu menjaga keseimbangan pasar keuangan domestik.

    Bank Indonesia terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mendukung aliran modal asing yang berkelanjutan dan menjaga ketahanan ekonomi eksternal Indonesia. BI memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memastikan implementasi bauran kebijakan yang efektif, mencakup pengelolaan inflasi, stabilitas nilai tukar, serta penguatan pasar keuangan domestik.

    Aliran modal asing yang signifikan ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia, tetapi juga menunjukkan peran penting instrumen investasi lokal seperti SBN dalam menarik dana dari luar negeri. Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, modal asing tetap menjadi salah satu faktor kunci dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional.

    Ke depan, pemerintah dan BI akan terus bekerja sama untuk menjaga arus masuk modal asing, meminimalkan dampak volatilitas pasar global, serta memastikan bahwa perekonomian domestik tetap kompetitif di kancah internasional. Dengan pendekatan yang konsisten, modal asing diharapkan dapat terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
     

  • Kekayaan 50 Orang Paling Tajir Indonesia Melebihi APBN 2025 – Halaman all

    Kekayaan 50 Orang Paling Tajir Indonesia Melebihi APBN 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Di tengah ketidakpastian ekonomi nasional, para pengusaha papan atas Indonesia justru ‘nyayur’ dengan terus meningkatkan kekayaan mereka.

    Meski kelas menengah di Indonesia mengalami keterpurukan, para kaum tajir ini justru terus meningkatkan usaha mereka dan menangguk kekayaan yang luar biasa besar pada akhir tahun ini.

    Majalah Forbes merilis kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia, jumlahnya mencapai 263 miliar dollar AS atau setara Rp 4.197 triliun, meningkat 4,37 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 252 miliar dollar AS. 

    Jumlah tersebut bahkan melebihi, total rencana belanja negara atau APBN tahun 2025 mencapai sebesar Rp3.621,3 triliun. 

    Ke-50 orang tajir tersebut adalah orang yang memiliki kekayaan melebihi dari 1 miliar dolar AS atau setara Rp 15,5 triliun.

    “Indeks saham acuan Indonesia telah meningkat 3 persen sejak terakhir kali kekayaan diukur, membantu meningkatkan kekayaan kolektif menjadi 263 miliar dollar AS dari 252 miliar dollar AS di tahun lalu,” tulis Forbes, dikutip Kamis (12/12/2024). 

    Bahkan 31 orang kaya yang masuk dalam daftar ini, kekayaannya bertambah pada tahun 2024. Salah satunya Hartono bersaudara, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Hartono yang menduduki posisi pertama daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024 versi Forbes. 

    Kekayaan pemilik Grup Djarum ini meningkat 2,3 miliar dollar AS pada tahun ini menjadi 50,3 miliar dollar AS. 

    Berdasarkan laporan Forbes, kenaikan kekayaan Hartono bersaudara pada tahun ini sebagian disebabkan oleh lonjakan saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA yang membukukan rekor pertumbuhan kredit dalam sembilan bulan yang berakhir pada bulan September. 

    “Kakak beradik R. Budi dan Michael Hartono menduduki peringkat pertama, posisi yang sudah mereka duduki selama lebih dari satu dekade,” tulis Forbes dikutip dari Kompas.com. 

    Di posisi kedua, ada Prajogo Pangestu. Namun, kekayaan pendiri PT Barito Pacific Timber ini mengalami penurunan 25 persen menjadi 32,5 miliar dollar AS pada 2024. 

    Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian valuasi di perusahaan energi panas bumi miliknya, Barito Renewables Energy, yang terpukul oleh volatilitas saham. 

    Kemudian di posisi ketiga, kembali diduduki oleh Taipan batu bara Low Tuck Kwong. Tahun ini kekayaan bersih pendiri Bayan Grup ini hampir stagnan pada 27 miliar dollar AS.’ 

    Pendapatan dari Bayan Resources miliknya, produsen batu bara terbesar keempat di Indonesia berdasarkan volume penjualan, turun 10 persen menjadi 2,5 miliar dollar AS dalam sembilan bulan hingga September, di tengah-tengah harga batu bara yang lebih rendah. 

    Peraih keuntungan terbesar dalam dolar dan persentase adalah keluarga Widjaja, yang kekayaannya melonjak 75 persen menjadi 18,9 miliar dollar AS. Hak ini membuat keluarga Widjaja menduduki posisi keempat dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024. 

    Saham Dian Swastatika Sentosa, perusahaan energi dan infrastruktur andalan grup Sinar Mas milik keluarga Widjaja, melonjak lebih dari tujuh kali lipat, didorong oleh diversifikasi perusahaan ini ke energi panas bumi dan pusat data. 

    Kemudian pada posisi kelima terdapat Anthoni Salim dan keluarga dengan total kekayaan pada 2024 sebesar 12,8 miliar dollar AS. 

    Meski demikian, ada juga pengusaha yang mental dari jajaran 50 daftar warga orang tajir Indonesia tersebut.

    Ketiganya adalah Benny Suherman, bos besar pemilik jaringan bioskop terbesar di Indonesia Cinema XXI.

    Tahun lalu Benny memiliki kekayaan 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp17,61 triliun dan masuk daftar ke-43 orang terkaya Indonesia.

    Kemudian menyusul Eddy William Katuari merupakan bos dari Wings Group. tahun lalu aa dikenal sebagai taipan dengan harta mencapai 1,03 miliar dolar AS atau Rp16,48 triliun yang masuk daftar orang terkaya ke-46.

    Sedangkan pengusaha lainnya adalah Sabana Prawirawidjaja dan keluarga bos dari perusahaan produsen susu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

    Forbes mencatat kekayaan bersih Sabana Prawirawidjaja dan keluarganya sebesar 940 juta dolar AS atau setara Rp14,89 triliun. Tahun lalu, Sabana menduduki peringkat 50 orang terkaya Indonesia.

    Berikut daftar 50 orang terkaya Indonesia menurut Forbes:

    1. R Budi dan Michael Hartono kekayaan USD50,3 miliar atau setara Rp805,9 triliun.

    2. Prajogo Pangestu kekayaan USD32,5 miliar atau setara Rp517, 5 triliun.

    3. Low Tuck Kwong kekayaan USD27 miliar atau setara Rp432,6 triliun.

    4. Widjaja family kekayaan USD18,9 miliar atau setara Rp293,2 triliun.

    5. Anthoni Salim kekayaan USD12,8 miliar atau setara Rp205,1 triliun.

    6. Sri Prakash Lohia kekayaan USD8,7 miliar atau setara Rp139,4 triliun.

    7. Agoes Projosasmito kekayaan USD7 miliar atau setara Rp112,1 triliun.

    8. Tahir kekayaan USD5,3 atau setara Rp84,9 triliun

    9. Chairul Tanjung kekayaan USD5,2 miliar atau setara Rp83,3 triliun.

    10. Dewi Kam kekayaan USD4,8 miliar atau setara Rp76,9 triliun.

    11. Jogi Hendra Atmadja kekayaan USD4,4 miliar.

    12. Djoko Susanto kekayaan USD4,3 miliar.

    13. Bachtiar Karim kekayaan USD4,1 miliar.

    14. Setiawan family kekayaan USD4,05 miliar.

    15. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono kekayaan USD4 miliar.

    16. Theodore Rachmat kekayaan USD3,9 miliar.

    17. Garibaldi Thohir kekayaan USD3,8 miliar.

    18. Martua Sitorus kekayaan USD3,6 miliar.

    19. Sukanto Tanoto kekayaan USD3,4 miliar.

    20. Wijono & Hermanto Tanoko kekayaan USD3,3 miliar.

    21. Hilmi Panigoro kekayaan USD3,25 miliar.

    22. Alexander Ramlie kekayaan USD3,2 miliar.

    23. Susilo Wonowidjojo kekayaan USD2,9 miliar.

    24. Ciliandra Fangiono kekayaan USD2,4 miliar.

    25. Mochtar Riady kekayaan USD2,25 miliar.

    26. Otto Toto Sugiri kekayaan USD2,21 miliar.

    27. Bambang Sutantio kekayaan USD2,2 miliar.

    28. Peter Sondakh kekayaan USD2,1 miliar.

    29. Arini Subianto kekayaan USD2 miliar.

    30. Putera Sampoerna kekayaan USD1,85 miliar.

    31. Hamami kekayaan USD1,8 miliar.

    32. Ciputra kekayaan USD1,7 miliar.

    33. Edwin Soeryadjaya kekayaan USD1,6 miliar.

    34. Manoj Punjabi kekayaan USD1,5 miliar.

    35. Jenny Quantero & Engki Wibowo kekayaan USD1,49 miliar.

    36. Hary Tanoesoedibjo kekayaan USD1,45 miliar.

    37. Lim Chai Hock kekayaan USD1,4 miliar.

    38. Sulistyo family kekayaan USD1,35 miliar.

    39. Eddy Sugianto kekayaan USD1,34 miliar.

    40. Husain Djojonegoro kekayaan USD1,33 miliar.

    41. Marina Budiman kekayaan USD1,32 miliar.

    42. Kiki Barki kekayaan USD1,3 miliar.

    43. Husodo Angkosubroto kekayaan USD1,28 miliar.

    44. Soegiarto Adikoesoemo kekayaan USD1,25 miliar.

    45. Murdaya Poo kekayaan USD1,2 miliar.

    46. Kuncoro Wibowo kekayaan USD1,19 miliar.

    47. Irwan Hidayat kekayaan USD1,15 miliar.

    48. Sjamsul Nursalim kekayaan USD1,1 miliar.

    49. Haryanto Tjiptodihardjo kekayaan USD1,06 miliar.

    50. Han Arming Hanafia kekayaan USD1,05 miliar.

    (Tribunnews.com/Forbes/Kompas.com)

  • Melihat Kondisi Ekonomi Korsel yang Presidennya Dimakzulkan

    Melihat Kondisi Ekonomi Korsel yang Presidennya Dimakzulkan

    Jakarta

    Anggota parlemen Korea Selatan sepakat untuk memakzulkan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol buntut penerapan darurat militer yang menggemparkan.

    Untuk diketahui, pengumuman darurat militer sempat membuat kondisi politik dan ekonomi Korea Selatan gonjang-ganjing. Bahkan mata uang negara itu keok terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    Setelah keputusan memakzulkan Yoon Suk Yeol, dikhawatirkan kondisi membuat pasar terguncang dan berpengaruh terhadap stabilitas demokrasi ekonomi Korea Selatan.

    Kepala investasi di Lombard Odier, John Woods mengatakan pengaruh kondisi saat ini terhadap perekonomian Korea Selatan akan terlihat bagaimana kondisi ekonomi pada awal 2025.

    “Volatilitas seputar latar belakang politik ini adalah sesuatu yang perlu kita pertimbangkan dengan sangat serius, tetapi tentu saja nilai Korea (Selatan) sebagai proksi AI adalah sesuatu yang juga tidak dapat kita abaikan,” kata dia dikutip dari CNBC, Sabtu (14/12/2024)

    Dikutip dari Reuters, ekonomi Korea Selatan pada kuartal III-2024 hampir tidak mengalami pertumbuhan. Hal ini disebabkan oleh belanja konsumen dan ekspor yang mengalami penurunan.

    Produk Domestik Bruto (PDB) pada Juli-September meningkat 0,1%. Pertumbuhan yang lemah itu merupakan kemunduran bagi negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia.

    (ada/ara)

  • Bitcoin dinilai miliki peluang mencapai level baru

    Bitcoin dinilai miliki peluang mencapai level baru

    Ilustrasi – Bitcoin. (ANTARA/HO-Indodax) (ANTARA/HO-Indodax)

    Bitcoin dinilai miliki peluang mencapai level baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Desember 2024 – 10:35 WIB

    Elshinta.com – Aset kripto Bitcoin (BTC) dinilai memiliki peluang besar untuk mencapai level baru seiring data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang mencatat level indeks sebesar 315,493 untuk November 2024, meningkat 2,7 persen dari sebelumnya 2,6 persen pada Oktober.

    CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan data CPI yang sesuai ekspektasi telah memberikan angin segar bagi pasar, tidak terkecuali aset kripto.

    “Jika data ekonomi terus mendukung dan kebijakan moneter global tetap kondusif, Bitcoin bisa mencetak rekor tertinggi baru,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Selain itu, lanjutnya, optimisme terhadap kebijakan suku bunga yang lebih longgar dari Federal Reserve dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan Bitcoin dan aset kripto lainnya ke depan. Menurut Oscar, kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini juga mencerminkan minat institusional yang meningkat. Investor institusional mulai memahami peran Bitcoin dalam portofolio mereka, menunjukkan pergeseran perspektif terhadap pasar keuangan tradisional.

    Pada 12 September 2024, harga Bitcoin berada di sekitar 100,000 dolar AS, naik sekitar 2,6 persen dalam 24 jam terakhir. Altcoin teratas seperti Ethereum mencatatkan lonjakan harga 7,2 persen dalam 24 jam, XRP 4,7 persen, dan Solana 5,2 persen. Oscar juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap kripto, ketika semakin banyak orang memahami manfaat Bitcoin dan teknologi blockchain, tingkat adopsi akan tumbuh secara alami.

    Ia juga mencatat bahwa pemotongan suku bunga oleh The Fed dapat mendukung tren kenaikan aset berisiko seperti Bitcoin, oleh karena itu dengan meningkatnya likuiditas di pasar, Bitcoin memiliki peluang besar untuk melanjutkan penguatan.

    Selain itu, menurut dia, Fear and Greed Index, yang saat ini berada di angka 76, dapat menjadi indikator positif. Sentimen greed di pasar menunjukkan optimisme investor, tetapi kita harus tetap waspada terhadap volatilitas yang dapat mempengaruhi stabilitas pasar, karena semakin tinggi kepercayaan terhadap pasar, maka sebagian orang akan melakukan aksi jual.

    “Jika tren ini berlanjut, tidak menutup kemungkinan bahwa Bitcoin akan menembus level psikologis di atas 104.000 dolar AS, melampaui rekor tertingginya yang tercatat minggu lalu,” katanya.

    Namun demikian Oscar menyatakan pentingnya regulasi yang mendukung, yang mana regulasi yang jelas dan proaktif dapat menciptakan ekosistem yang sehat bagi pertumbuhan aset digital di Indonesia maupun secara global.

    Sumber : Antara

  • Potensi Bitcoin Capai Rekor Baru di Tengah Kenaikan Data Ekonomi AS

    Potensi Bitcoin Capai Rekor Baru di Tengah Kenaikan Data Ekonomi AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Bitcoin (BTC) dinilai memiliki peluang besar untuk mencapai level tertinggi baru, seiring dengan peningkatan consumer price index (CPI) Amerika Serikat yang mencatat angka 315,493 pada November 2024, naik sebesar 2,7% dari 2,6% pada Oktober.

    CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, data CPI yang sesuai ekspektasi memberikan sentimen positif terhadap pasar, termasuk aset kripto.

    “Jika tren ekonomi global terus menunjukkan data yang positif dan kebijakan moneter tetap mendukung, Bitcoin berpotensi mencetak rekor harga baru,” ujar Oscar dikutip dari Antara, Sabtu (14/2024).

    Ia juga menambahkan bahwa ekspektasi terhadap kebijakan Federal Reserve yang lebih longgar, khususnya terkait suku bunga, dapat menjadi pendorong utama bagi penguatan Bitcoin serta aset kripto lainnya di masa depan.

    Oscar mencatat, kenaikan harga Bitcoin baru-baru hingga capai rekor baru, mencerminkan peningkatan partisipasi investor institusional, yang mulai melihat peran Bitcoin dalam portofolio investasi mereka. Hal ini menunjukkan adanya perubahan pandangan terhadap aset kripto di kalangan pelaku pasar keuangan tradisional.

    Pada 12 Desember 2024, harga Bitcoin tercatat di kisaran US$ 100.000, mengalami kenaikan sekitar 2,6%  dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, sejumlah altcoin teratas, seperti Ethereum mengalami kenaikan 7,2%, XRP naik 4,7%, dan Solana mencatatkan kenaikan 5,2%  pada periode yang sama.

    Oscar juga menyoroti pentingnya literasi masyarakat mengenai aset digital. Menurutnya, semakin banyak orang memahami manfaat Bitcoin dan teknologi blockchain, tingkat adopsi secara alami akan meningkat.

    Selain itu, ia mencatat bahwa potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dapat memperkuat momentum kenaikan aset berisiko seperti Bitcoin. Likuiditas pasar yang meningkat berpotensi menjadi katalis penguatan aset digital ke depannya.

    Oscar juga menyinggung Fear and Greed Index yang berada di angka 76 saat ini. Indikator ini mencerminkan dominasi sentimen optimisme (greed) di pasar, meskipun tetap perlu diwaspadai adanya volatilitas yang bisa memengaruhi pergerakan harga.

    “Semakin tinggi optimisme pasar, potensi aksi jual untuk mengambil keuntungan juga meningkat,” tambahnya.

    Jika tren positif ini terus berlanjut, Oscar meyakini bahwa Bitcoin berpeluang menembus batas psikologis US$ 104.000, melewati rekor tertingginya yang tercatat pada minggu sebelumnya.

    Namun, Oscar menekankan pentingnya regulasi yang mendukung perkembangan aset kripto agar Bitcoin capai rekor baru. Regulasi yang jelas dan proaktif, diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan aset digital, baik di Indonesia maupun secara global.

  • Rupiah Tembus ke Level Rp16.000 per Dolar AS, Bank Indonesia Intervensi 3 Pasar – Halaman all

    Rupiah Tembus ke Level Rp16.000 per Dolar AS, Bank Indonesia Intervensi 3 Pasar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan kemarin, Jumat (13/12/2024) sore, tertekan hingga menembus level Rp16.008.

    Menyikapi pelemahan rupiah, Bank Indonesia (BI) mengaku telah melakukan intervensi ke pasar sebagai upaya menahan pelemahan rupiah semakin dalam.

    “Kami memasuki pasar dengan intervensi rangkap tiga yang cukup berani,” kata Edi Susianto, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI dalam pesan teks kepada Bloomberg, dikutip dari Kontan, Sabtu (14/12/2024).

    Adapun pasar yang diintervensi BI, kata Edi, di antaranya pasar spot, pasar forward non-deliverable domestik, dan pasar obligasi pemerintah untuk menjaga kepercayaan pasar.

    Diketahui, pelemahan rupiah didorong sentimen global, yang mana dolar AS menguat akibat ekonomi AS yang tangguh dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

    “Apa yang dilakukan BI saat ini adalah meredakan volatilitas yang berlebihan alih-alih mempertahankan 16.000 seolah-olah itu adalah level yang sakral,” kata Josua Pardede, kepala ekonom di PT Bank Permata Tbk di Jakarta.

    Menurutnya, pelemahan rupiah adalah hal yang wajar karena semua mata uang Asia melemah terhadap dolar.

    Rupiah telah merosot lebih dari 5 persen pada kuartal akhir ini, karena dolar AS yang bangkit kembali menghantam mata uang Asia. 

    Pemangkasan suku bunga BI yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan terjadi paling cepat minggu depan dapat menambah tekanan pada rupiah. 

    Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Rupiah Tembus Rp 16.000, BI Intervensi Agresif