Topik: volatilitas

  • Begini Cara Membaca Grafik Saham untuk Pemula

    Begini Cara Membaca Grafik Saham untuk Pemula

    Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam cara membaca grafik saham untuk pemula. Berikut penjelasan aspeknya yang membantu Anda untuk membaca grafiknya.

    1. Tren pergerakan saham

    Dalam mengidentifikasi grafik saham, penting untuk memperhatikan tren pergerakan harga sahamnya. Terdapat tiga tren pergerakan saham yang umum ditemui.

    Tren bullish menunjukkan harga saham mengalami kenaikan, sedangkan bearish memperlihatkan harga terus turun seiring waktu. 

    Selain itu, ada sideways yang menunjukkan harga saham naik turun di kisaran harga yang bergerak mendatar atau sama.

    Ketiga tren tersebut mudah dikenali karena terlihat jelas pada semua jenis grafik saham.

    2. Mengidentifikasi level support dan resistance

    Dalam analisis teknikal saham, Anda akan sering bertemu dengan istilah support dan resistance. 

    Istilah support merujuk pada harga yang memperlihatkan adanya permintaan tinggi dari pembeli sehingga harganya sulit turun di bawah level tersebut.

    Sementara itu, resistance mengacu pada level harga yang menunjukkan penawaran tinggi dari para penjual. Dengan begitu, harga saham sulit untuk naik di atas level tersebut.

    Pada praftik nyatanya, investor akan menarik garis panjang sebagai penanda area support atau resistance pada suatu saham untuk menentukan titiknya. 

    3. Jangka waktu

    Jangka waktu juga menjadi aspek penting dalam membaca sebuah grafik saham. Pergerakan harga saham biasanya terjadi pada rentang waktu tertentu. 

    Terdapat tiga jenis jangka waktu di dalam grafik saham, yaitu harian, mingguan, dan bulanan. 

    Setiap batang atau candle pada grafik mewakili pergerakan harga dalam jangka waktu tersebut.

    4. Indikator teknikal 

    Sebagai alat bantu untuk membaca pergerakan harga saham pada grafik, Anda bisa memanfaatkan indikator teknikal.

    Ada banyak jenis indikator yang bisa dipakai oleh investor. Mulai dari volatilitas, volume, tren, momentum, dan indikator lainnya. Indikator teknikal yang biasanya dipakai sebagai alat bantu, seperti MACD, average, RSI, dan volume.

    Masing-masing indikator tentu memiliki fungsi dan cara analisis yang berbeda. Maka dari itu, penting untuk mempelajari indikator tersebut sebelum memakainya.

    Demikian pengertian hingga cara membaca grafik saham untuk pemula yang bisa dijadikan panduan untuk memahami tren, pola, dan peluang pasar. Semoga bermanfaat!

  • Perkuat Pasar Finansial Lewat AI, Octa Beberkan Proyeksi 2025

    Perkuat Pasar Finansial Lewat AI, Octa Beberkan Proyeksi 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun peningkatan adopsi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), termasuk dalam dunia trading. Hal ini sejalan dengan temuan terbaru PwC bahwa tahun depan AI akan mengalami kemajuan signifikan dari sisi kualitas, akurasi, kapabilitas, dan otomatisasi sehingga mempercepat pertumbuhan teknologi tersebut secara eksponensial.

    Korporasi dan trader retail diharapkan dapat mempercepat penerapan AI untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memitigasi risiko ketergantungan yang berlebihan terhadap algoritma.

    Lantas, kali ini Octa sebagai broker dengan lisensi yang diakui secara global akan berbagi wawasan tentang bagaimana AI dalam trading akan berkembang pada tahun 2025.

    Trend AI akan muncul dalam trading untuk tahun 2025

    Sebagai informasi, pembelajaran mesin terus mendefinisikan ulang lanskap trading dengan meningkatkan kecepatan dan ketepatan analisis pasar. Berdasarkan laporan Stabilitas Keuangan Global IMF 2024, Bab 3, disebutkan bahwa kemajuan kecerdasan buatan siap untuk meningkatkan efisiensi pasar.

    Lebih tepatnya, alat bantu berbasis AI diharapkan memungkinkan penyeimbangan kembali portofolio yang lebih cepat dan pemrosesan yang lebih efisien untuk trading dalam jumlah besar di kelas aset seperti ekuitas dan obligasi. Namun, IMF juga mencatat potensi risiko yang terkait dengan teknologi ini, seperti peningkatan volatilitas selama tekanan pasar.

    Jaringan neural, khususnya model bahasa besar (LLM), telah menunjukkan potensi yang sangat besar untuk melakukan analisis sentimen dalam trading. Sejak diperkenalkan pada 2017, jumlah aplikasi paten terkait AI dalam trading algoritmik telah melonjak dari 19% menjadi lebih dari 50% setiap tahun.

    Alat bantu ini telah digunakan untuk memproses sentimen pasar dari berita dan media sosial dalam waktu yang hampir real-time, sehingga memberikan wawasan kepada para trader mengenai perkembangan geopolitik dan perkiraan ekonomi.

    Lantas, trading algoritmik telah berkembang secara substansial dengan sistem berbasis AI yang memungkinkan eksekusi lebih cepat dan mengurangi kesalahan operasional. Trading frekuensi tinggi yang didukung oleh AI juga telah mengalami adopsi yang signifikan, terutama di kelas aset yang likuid seperti ekuitas dan derivatif.

    Meskipun statistik terperinci mengenai tingkat adopsi pada masa depan masih bersifat spekulatif, fokus World Trade Organization (WTO) pada transformasi digital pasar menekankan pada meningkatnya ketergantungan terhadap otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas trading.

    Dari sisi dunia trading, kapasitas AI untuk memproses sejumlah besar fakta historis dan real-time memungkinkan para investor untuk mendapatkan keuntungan dari wawasan prediktif yang sebelumnya tidak terbayangkan.

    Kemajuan dalam analisis prediktif bertenaga AI mengubah cara Octa untuk memperkirakan pasar internasional dengan membuat prediksi yang lebih akurat dan memberikan wawasan yang jelas dan dapat ditindaklanjuti. Alat bantu ini mengubah pasar finansial, membantu para investor mengenali trend dan merespons perubahan dengan lebih percaya diri.

    Asal tahu saja, emosi seringkali menghalangi keputusan trading yang cerdas, terutama saat pasar sangat bergejolak. AI membantu memecahkan masalah ini dengan hanya mengandalkan data dan model prediktif untuk pengambilan keputusan.

    Menurut Laporan Stabilitas Keuangan Global IMF, alat bantu berbasis AI telah membantu para trader retail mengelola risiko secara lebih efektif dan menghindari trading impulsif yang dapat menyebabkan kerugian.

    Seiring dengan menurunnya biaya alat bantu AI, fitur-fitur seperti optimalisasi portofolio secara real-time dan strategi trading otomatis dapat diakses oleh para trader individu.

    Sebelumnya, AI hanya tersedia untuk institusi finansial yang besar. Sekarang, alat bantu canggih ini mampu menyamaratakan lapangan bermain, sehingga memungkinkan para investor retail untuk trading dengan lebih percaya diri dan akurat.

    Risiko dan tantangan dalam integrasi AI

    Strategi bisnis berbasis AI datang dengan risiko bawaan. IMF memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada model algoritmik dapat meningkatkan volatilitas pasar selama krisis global.

    Sebagai contoh, bursa berbasis AI menunjukkan perilaku seperti kawanan selama gejolak pasar pada bulan Maret 2020. Perilaku ini mengakibatkan volatilitas harga yang signifikan dan membutuhkan mekanisme regulasi yang kuat untuk mengelola risiko yang ada.

    Integritas sistem AI menghadapi tantangan keamanan yang semakin meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas model AI bergantung pada kualitas dan keamanan data. Statistik terbaru mengungkapkan trend yang mengkhawatirkan: ancaman siber yang menargetkan AI meningkat sebesar 47%. Industri ini membutuhkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi algoritma terhadap manipulasi data dan akses yang tidak sah.

    Meskipun AI menawarkan nilai yang luar biasa, kompleksitasnya menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis berteknologi rendah. Kompleksitas sistem AI yang canggih membuatnya sangat penting untuk memiliki sumber daya pelatihan yang dapat diakses dan antarmuka yang intuitif.

    Dengan begitu, alat bantu tersebut dapat membantu para trader, terutama pendatang baru, untuk memahami dan menggunakan AI secara efektif, sehingga membuka jalan bagi adopsi yang lebih luas di seluruh komunitas trading.

    Mempersiapkan transformasi berbasis AI

    Berkembang dalam lingkungan trading yang digerakkan oleh AI membutuhkan pelatihan khusus. Jika tidak, para trader berisiko menghadapi sistem canggih yang tidak dapat mereka tangani dengan baik atau menyalahgunakan alat bantu berbasis AI, yang berakibat kehilangan manfaatnya.

    Kemudian, untuk mempersiapkan diri menghadapi alat bantu AI di masa depan, para trader harus mencoba perangkat lunak yang tersedia sekarang. Opsi teraman adalah menguji penerapan AI saat trading pada akun demo. Opsi ini tersedia di platform trading yang disediakan oleh broker global seperti Octa.

    Sebagai contoh, broker Octa saat ini menggunakan AI untuk memfasilitasi analisis grafik dan meningkatkan identifikasi pola ketika melakukan analisis teknikal. Mengikuti trend adopsi AI yang meningkat, perusahaan kemungkinan akan terus menyematkan lebih banyak alat bantu berbasis AI di platform.

    Kendati demikian, AI akan mendefinisikan ulang trading pada tahun 2025. Dari analisis prediktif yang disempurnakan hingga alat bantu produktivitas organisasi yang demokratis, teknologi ini memungkinkan para trader membuat keputusan yang lebih cerdas dan lebih cepat. Namun, penggunaan yang berkelanjutan harus tetap menjadi inti.

    Octa menegaskan, semua pihak harus mewaspadai risiko seperti ketergantungan yang berlebihan pada algoritma dan keamanan data. Untuk memitigasi risiko ini, strategi yang masuk akal adalah menggabungkan analisis berbasis AI dengan pemantauan pasar dan pengambilan keputusan oleh manusia. AI harus dianggap sebagai alat bantu yang nyaman, bukan pil ajaib untuk membuat keputusan trading yang akurat.

    Hal ini mengingat trading melibatkan risiko dan mungkin tidak cocok untuk semua kalangan investor. Untuk itu, gunakan keahlian Anda dengan bijak serta evaluasi semua risiko terkait sebelum mengambil keputusan investasi.

    Sebagai informasi, Octa adalah broker internasional yang menyediakan layanan trading online di seluruh dunia sejak tahun 2011. Octa menawarkan akses bebas komisi ke pasar finansial dan berbagai layanan yang digunakan oleh klien dari 180 negara yang telah membuka lebih dari 52 juta akun trading.

    Untuk membantu klien mencapai tujuan investasi, Octa menawarkan webinar edukasi, artikel, dan tool analisis gratis. Tak hanya itu, perusahaan ini terlibat dalam jaringan inisiatif amal dan kemanusiaan yang komprehensif, termasuk peningkatan infrastruktur pendidikan dan proyek bantuan darurat yang mendukung masyarakat setempat.

    Di wilayah Asia Pasifik, Octa menerima penghargaan ‘Broker Forex Terbaik Indonesia 2024’ dan ‘Broker Paling Tepercaya Asia 2023’ masing-masing dari FX Empire dan Global Forex Awards.

    (dpu/dpu)

  • Mata Uang Won Anjlok Jadi Terendah dalam 16 Tahun Terakhir Imbas Krisis Politik – Halaman all

    Mata Uang Won Anjlok Jadi Terendah dalam 16 Tahun Terakhir Imbas Krisis Politik – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Mata uang Korea Selatan Won anjlok ke level terendah selama 16 tahun terakhir, buntut krisis politik yang semakin memanas pasca pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, Jumat (27/12/2024).

    Mengutip dari The Korea Times, Won Korea pada perdagangan intraday di tutup di level 1.467,5 per dolar, atau turun sekitar 2,7 won dari sesi sebelumnya. 

    Nilai ini merupakan yang terendah sejak 13 Maret 2009, dimana saat itu mata uang anjlok 1.483,5 won efek krisis keuangan global.

    Tak hanya mata uang won saja yang mengalami penurunan, sejumlah saham unggulan di bursa Korsel turut anjlok karena aksi jual besar-besaran oleh investor asing dan institusional. Membuat Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 1,02 persen dan ditutup pada level 2.404,77.

    Kemerosotan ini terjadi setelah krisis politik meningkat di Korea Selatan saat Majelis Nasional akan memberikan suara atas usulan pemakzulan pada penjabat Presiden Han Duck-soo.

    “Volatilitas meningkat di tengah sepinya perdagangan akhir tahun. Dalam situasi seperti itu, upaya otoritas untuk menenangkan pasar tidak akan berdampak besar pada pasar,” kata Kwon Ah-min, analis dari NH Investment & Securities.

    Adapun pemakzulan dilakukan kurang dari dua pekan setelah Presiden Yoon Suk Yeol dicopot dari jabatannya karena deklarasi darurat militer.

    Han Duck-soo yang sebelumnya merupakan Perdana Menteri (PM) Korea Selatan, ditunjuk untuk mengambil alih peranan Presiden Yoon Suk-yeol yang dimakzulkan, karena upaya Darurat Militer pada 3 Desember.

    Han seharusnya memimpin negara di tengah kekacauan politik. Namun, anggota parlemen oposisi berargumen, ia menolak tuntutan untuk menyelesaikan proses pemakzulan Yoon.

    Anggota parlemen dari partai Yoon dan Han, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), memprotes pengumuman Pemimpin Majelis Nasional Woo Won-shik yang mengumumkan hanya 151 suara yang diperlukan untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) pemakzulan.

    Dalam mosi pemakzulan yang diajukan ke parlemen, oposisi menyebut Han sengaja menghindari penyelidikan khusus untuk tokoh-tokoh yang terlibat dalam pemberontakan.

    Dia juga disebut menolak pengangkatan tiga hakim Mahkamah Konstitusi, tindakan Han lantas membuat oposisi berspekulasi bahwa Han Duck Soo berupaya memperlambat proses hukum terhadap Yoon.

    Partai Demokrat menyebut penolakan Han menyetujui calon hakim sebagai indikasi niat buruk untuk melanjutkan pemberontakan. Imbas masalah ini pemakzulan Perdana Menteri Han Duck-soo telah disetujui parlemen Korsel. Dari 192 anggota parlemen yang memberikan suara, 192 memilih untuk memakzulkan.

    Pemerintah Korsel Siap Suntik Likuiditas

    Meski saat ini Won tengah tersungkur, namun sejumlah analis memproyeksi bahwa nilai tukar won-dolar akan kembali normal bulan depan, kendati ada juga kemungkinan won melemah lebih lanjut hingga menembus level 1.500 won atau lebih rendah jika risiko politik berlanjut, pakar tersebut menambahkan.

    Untuk mengantisipasi dampak dari amblasnya won dan volatilitas pasar saham Korsel, Bank Sentral Korea Selatan mulai memobilisasi dana darurat sebesar 10 triliun won atau sekitar 7 miliar dollar AS.

    “Kami siap untuk mengerahkan dana stabilisasi pasar saham senilai 10 triliun won kapan saja dan langkah-langkah stabilisasi pasar lainnya,” kata Kepala Komisi Layanan Keuangan atau Financial Services Commission (FSC) Kim Byoung-hwan.

    Tak hanya itu otoritas juga akan memantau secara ketat mata uang asing dari perusahaan keuangan lokal dan mengambil langkah-langkah untuk menyuntikkan likuiditas yang cukup ke pasar mata uang jika diperlukan.

    Menteri Keuangan Choi Sang-mok turut turun tangan meyakinkan para investor, berjanji bahwa pemerintah akan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk menstabilkan pasar keuangan dan valuta asing, termasuk menyediakan likuiditas tanpa batas jika diperlukan.

     

  • Mata Uang Won Anjlok Jadi Terendah dalam 16 Tahun Terakhir Imbas Krisis Politik – Halaman all

    Mata Uang Won Anjlok, Jadi yang Terendah Dalam 16 Tahun Efek Krisis Politik Korsel  yang Memanas – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Mata uang Korea Selatan Won anjlok ke level terendah selama 16 tahun terakhir, buntut  krisis politik yang semakin memanas pasca pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, Jumat (27/12/2024).

    Mengutip dari The Korea Times, Won Korea pada perdagangan intraday \di tutup di level 1.467,5 per dolar, atau turun sekitar 2,7 won dari sesi sebelumnya. Nilai ini merupakan yang terendah sejak 13 Maret 2009, dimana saat itu mata uang anjlok 1.483,5 won efek krisis keuangan global.

    Tak hanya mata uang won saja yang mengalami penurunan, sejumlah saham unggulan di bursa Korsel turut anjlok karena aksi jual besar-besaran oleh investor asing dan institusional. Membuat Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 1,02 persen dan ditutup pada level 2.404,77.

    Kemerosotan ini terjadi setelah krisis politik meningkat di Korea Selatan saat Majelis Nasional akan memberikan suara atas usulan pemakzulan pada penjabat Presiden Han Duck-soo.

    “Volatilitas meningkat di tengah sepinya perdagangan akhir tahun. Dalam situasi seperti itu, upaya otoritas untuk menenangkan pasar tidak akan berdampak besar pada pasar,” kata Kwon Ah-min, analis dari NH Investment & Securities.

    Adapun pemakzulan dilakukan kurang dari dua pekan setelah Presiden Yoon Suk Yeol dicopot dari jabatannya karena deklarasi darurat militer.

    Han Duck-soo yang sebelumnya merupakan Perdana Menteri (PM) Korea Selatan, ditunjuk untuk mengambil alih peranan Presiden Yoon Suk-yeol yang dimakzulkan, karena upaya Darurat Militer pada 3 Desember.

    Han seharusnya memimpin negara di tengah kekacauan politik. Namun, anggota parlemen oposisi berargumen, ia menolak tuntutan untuk menyelesaikan proses pemakzulan Yoon.

    Anggota parlemen dari partai Yoon dan Han, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), memprotes pengumuman Pemimpin Majelis Nasional Woo Won-shik yang mengumumkan hanya 151 suara yang diperlukan untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) pemakzulan.

    Dalam mosi pemakzulan yang diajukan ke parlemen, oposisi menyebut Han sengaja menghindari penyelidikan khusus untuk tokoh-tokoh yang terlibat dalam pemberontakan.

    Dia juga disebut menolak pengangkatan tiga hakim Mahkamah Konstitusi, tindakan Han lantas membuat oposisi berspekulasi bahwa Han Duck Soo berupaya memperlambat proses hukum terhadap Yoon.

    Partai Demokrat menyebut penolakan Han menyetujui calon hakim sebagai indikasi niat buruk untuk melanjutkan pemberontakan. Imbas masalah ini pemakzulan Perdana Menteri Han Duck-soo telah disetujui parlemen Korsel. Dari 192 anggota parlemen yang memberikan suara, 192 memilih untuk memakzulkan.

    Pemerintah Korsel Siap Suntik Likuiditas

    Meski saat ini Won tengah tersungkur, namun sejumlah analis memproyeksi bahwa nilai tukar won-dolar akan kembali normal bulan depan, kendati ada juga kemungkinan won melemah lebih lanjut hingga menembus level 1.500 won atau lebih rendah jika risiko politik berlanjut, pakar tersebut menambahkan.

    Untuk mengantisipasi dampak dari amblasnya won dan volatilitas pasar saham Korsel, Bank Sentral Korea Selatan mulai memobilisasi dana darurat sebesar 10 triliun won atau sekitar 7 miliar dollar AS.

    “Kami siap untuk mengerahkan dana stabilisasi pasar saham senilai 10 triliun won kapan saja dan langkah-langkah stabilisasi pasar lainnya,” kata Kepala Komisi Layanan Keuangan atau Financial Services Commission (FSC) Kim Byoung-hwan.

    Tak hanya itu otoritas juga akan memantau secara ketat mata uang asing dari perusahaan keuangan lokal dan mengambil langkah-langkah untuk menyuntikkan likuiditas yang cukup ke pasar mata uang jika diperlukan.

    Menteri Keuangan Choi Sang-mok turut turun tangan meyakinkan para investor, berjanji bahwa pemerintah akan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk menstabilkan pasar keuangan dan valuta asing, termasuk menyediakan likuiditas tanpa batas jika diperlukan.

     

  • Ambisi Danamon Jadi 5 Besar Grup Keuangan Indonesia

    Ambisi Danamon Jadi 5 Besar Grup Keuangan Indonesia

    Jakarta, FORTUNE – Memimpin Bank Danamon adalah adalah penugasan kedua Daisuke Ejima di Indonesia. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Country Head MUFG Indonesia pada awal 2018 hingga 2022. Punya jejak karier panjang pada segmen perbankan korporasi di Tokyo, New York dan Singapura, ia kini harus menangani segmen perbankan ritel dan multifinance melalui sejumlah entitas di bawah bendera MUFG.

    Berikut petikan wawancara kami, 18 September 2024 lalu:

    Bagaimana Anda melihat potensi ekonomi Indonesia?

    Indonesia adalah pasar yang sangat menarik dan menjanjikan. Banyak perusahaan Jepang, Cina, Korea, Eropa, dan lain sebagainya berinvestasi di sini karena potensi pertumbuhannya yang besar. Tak ada keraguan dari sisi jumlah populasi dan rentang usia yang terbilang muda, mereka akan tumbuh menjadi kelas menengah, bahkan menengah atas. Potensi ini akan terus berkembang setidaknya hingga 20 tahun mendatang, atau bahkan lebih.

    Tapi ada fenomena menyusutnya kelas menengah di Indonesia saat ini. Bagaimana pandangan Anda?

    Hal itu tidak terlalu mengkhawatirkan bagi saya. Memang benar bahwa ada sebagian kelas menengah yang turun kelas. Namun, kita juga harus menyadari bahwa ada volatilitas setelah pandemi, termasuk dalam harga komoditas. Memang ada tekanan dalam jangka pendek, misalnya angka penjualan mobil yang turun dampai dua digit. Bagaimanapun, jika melihat angka kelahiran dan sebagainya, maka tampaknya potensi pertumbuhan Indonesia masih solid dalam jangka panjang.

    Bagaimana kondisi mempengaruhi strategi investasi MUFG?

    Saya ingin menjelaskan sedikit terkait kondisi di Jepang. Populasi Jepang cenderung menurun dalam dekade terakhir, dan usia rata-rata masyarakatnya terbilang tua. Kondisi itu membuat perusahaan Jepang,  termasuk MUFG, harus mencari peluang ke luar negeri.

    Bagaimanapun, perbankan sejatinya adalah bisnis infrastruktur. Saat sebuah bank ingin masuk ke negara tertentu, maka diperlukan investasi besar untuk membangun infrastruktur. Karena itu, MUFG sebagai salah satu institusi keuangan terbesar di dunia harus melakukan investasi secara selektif dan berkembang bersama institusi lokal.

    Di ASEAN, kami berinvestasi di Thailand sebelum Indonesia, kami juga berinvestasi secara minoritas di Vietnam dan Filipina. Thailand dan Indonesia bagi kami adalah pasar yang penting karena di kedua negara tersebut bisnis kami mencakup semua segmen keuangan.

    Saat kami berinvestasi di Danamon misalnya, di bawahnya ada Adira dan Zurich Finance. Kemudian kami juga mengakuisisi Mandala Finance, Home Credit dan Akulaku. Jadi, kami juga memperluas cakupan pelayanan keuangan di luar bank. Kami ingin setiap entitas itu menjalin kolaborasi strategis lainnya untuk mencapai tujuan bersama di tahun-tahun mendatang.

    Apakah Anda juga berencana melakukan rebranding dan menyatukan berbagai entitas tersebut di bawah Danamon?

    Untuk saat ini tidak, karena masing-masing telah memiliki brand value tersendiri. Bagaimanapun, meskipun masing-masing entitas memiliki aplikasi tersendiri, kami akan menyambungkan jaringan teknologinya.

    Sebagai contoh, saat pengguna aplikasi Adira Finance atau Home Credit membutuhkan layanan perbankan, mereka akan diarahkan untuk membuka rekening Bank Danamon. Kohesi semacam itu yang saat ini kami kembangkan dan akan terus diperkuat dalam waktu dekat.

    Setelah Adira Finance, Home Credit, Standard Chartered, Mandala Finance, apakah ada kemungkinan MUFG berinvestasi pada entitas lain?

    Mungkin saja, karena pasarnya bertumbuh dan teknologi digital berkembang begitu pesat, kami terus mencari peluang karena Indonesia adalah dalah satu pasar utama kami di luar Jepang. Apalagi, kami juga memiliki modal ventura yang didanai bersama MUFG yanag bernama Garuda Fund.

    Bagaimanapun, jika ditanya apakah investasi itu akan serta-merta direalisasikan, menurut saya kami akan lebih dulu mengoptimalkan potensi dari tiap entitas yang telah kami miliki. Sementara itu, kami akan berinvestasi secara selektif.

    Apa target Anda dalam menjalankan seluruh lini bisnis ini?

    Strategi saya adalah untuk bertumbuh secara grup. Jadi target kami adalah menjadi top five grup institusi keuangan di Indonesia.

  • Harga Emas Dunia Naik Signifikan di Tengah Ketidakpastian Geopolitik dan Tekanan Inflasi AS

    Harga Emas Dunia Naik Signifikan di Tengah Ketidakpastian Geopolitik dan Tekanan Inflasi AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Kamis (26/12/2024), didorong oleh lonjakan permintaan aset safe haven di tengah rendahnya volume perdagangan setelah libur Natal. Pasar saat ini memantau kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump serta arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve pada 2025.

    Mengutip CNBC Internasional, Jumat (27/12/2024), harga emas spot meningkat 0,8% ke level US$ 2.634,39 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS naik 0,7% menjadi US$ 2.654,60 per ons.

    “Lonjakan harga emas dunia sebagian besar dipengaruhi oleh situasi di Ukraina, di mana Rusia melakukan serangan terhadap infrastruktur listrik Ukraina,” ujar ahli strategi pasar senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

    Presiden Joe Biden pada Rabu (25/12/2024) mengumumkan bahwa Departemen Pertahanan AS akan melanjutkan pengiriman persenjataan ke Ukraina, setelah mengecam serangan Rusia pada Hari Natal yang menargetkan kota-kota dan infrastruktur energi Ukraina.

    “Bank sentral terus meningkatkan cadangan emas mereka, dan dengan inflasi yang bertahan tinggi, permintaan dari sektor ritel juga diperkirakan akan meningkat,” tambah Pavilonis, seraya memprediksi harga emas berpotensi menembus US$ 3.000 pada 2025.

    Sebagai aset yang sering digunakan untuk melindungi nilai dari risiko geopolitik dan inflasi, emas tetap menjadi pilihan investor. Namun, kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tariknya karena emas tidak memberikan imbal hasil langsung. Sepanjang 2024, harga emas dunia telah mengalami kenaikan harga sebesar 28%, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.790,15 pada 31 Oktober.

    Direktur Kedia Commodities di Mumbai Ajay Kedia memprediksi, volatilitas akan tinggi pada harga emas tahun depan. “Paruh pertama  2025 diperkirakan akan positif karena meningkatnya ketegangan geopolitik, sementara paruh kedua mungkin akan diwarnai aksi ambil untung,” ujarnya.

    Dengan Donald Trump yang bersiap kembali menjabat sebagai presiden pada Januari, pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS untuk memahami langkah-langkah The Fed dalam menghadapi tekanan inflasi yang mungkin dipicu oleh kebijakan pemerintahannya, termasuk tarif baru, deregulasi, dan reformasi perpajakan.

    Setelah serangkaian penurunan suku bunga pada September, November, dan Desember 2024, The Fed memberikan sinyal bahwa langkah penyesuaian suku bunga di 2025 kemungkinan akan lebih moderat.

    Selain harga emas dunia yang naik, harga logam mulia lain juga naik, seperti perak spot menguat 0,8% menjadi US$ 29,84 per ons, sedangkan platinum melemah 0,6% ke US$ 938,25 per ons, dan paladium turun tajam 2,6% menjadi US$ 929,04 per ons.

  • Kaleidoskop 2024: Harga Emas Antam Terus Melonjak, Beli 1 Januari Sudah Untung Rp390 Ribu per Gram – Halaman all

    Kaleidoskop 2024: Harga Emas Antam Terus Melonjak, Beli 1 Januari Sudah Untung Rp390 Ribu per Gram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) 24 karat sejak 1 Januari 2024 hingga 25 Desember 2024 telah melonjak Rp390 ribu per gram.

    Tercatat, harga 1 gram emas batangan Antam pada 1 Januari 2024 di level Rp1.130.000 dan hari ini Rabu (25/12/2024) senilai Rp1.520.000 per gram.

    Pergerakan harga emas sepanjang Januari hingga akhir Februari relatif stagnan.

    Harga terendah periode tersebut berada di angka Rp 1.114.000 per gram dan harga emas tertinggi berada di 1.151.000 per gram.

    Barulah kenaikan signifikan tercatat baru mulai terjadi sejak Maret 2024, di mana harga emas terus mengalami peningkatan hingga berada di level Rp 1.249.000 per gram pada 31 Maret. Artinya, harga emas naik Rp 135.000 sejak awal tahun hingga akhir kuartal I 2024.

    Harga emas mulai mengalami lonjakan pada April 2024 dengan angka tertinggi Rp 1.347.000 per gram, kemudian berlanjut hingga Mei 2024 ke level Rp 1.363.000 per gram.

    Kenaikan masih berlanjut ke bulan-bulan berikutnya, di mana pada 30 September 2024 di posisi Rp1.464.000 per gram.

    Lalu, harga emas Antam pada 2024 juga telah mencetak rekor tertinggi, di mana pada Rabu (30/10/2024) telah naik Rp12 ribu ke level Rp1.560.000 per gram.

    Faktor Harga Emas Naik

    Adapun kenaikan harga emas ini didorong berbagai faktor, mulai dari kebijakan moneter hingga ketidakpastian geopolitik yang terus berkembang.

    Kenaikan harga emas yang signifikan tahun ini sebagian besar didorong pembelian aktif oleh bank-bank sentral di berbagai negara.

    Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan volatilitas pasar, bank sentral cenderung meningkatkan cadangan emas mereka sebagai bentuk perlindungan nilai.

    Pembelian besar-besaran ini menciptakan tekanan permintaan yang kuat, mendorong harga emas ke level tertinggi sepanjang masa.

    Kemudian, ketidakpastian geopolitik terus meningkat, terutama dengan adanya konflik di Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, dan situasi politik yang tidak stabil di beberapa negara besar.

    Ketidakpastian ini mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap aman, seperti emas.

    Emas dikenal sebagai “safe haven” dalam kondisi ketidakpastian, di mana investor mengalihkan aset mereka ke emas untuk menghindari risiko yang lebih besar di pasar keuangan. 

    Selanjutnya, salah satu faktor utama yang mendorong harga emas adalah ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat.

    Data inflasi yang lebih lambat dari perkiraan dan peningkatan angka pengangguran memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin akan melakukan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

    Penurunan suku bunga biasanya akan menekan imbal hasil obligasi dan melemahkan dolar AS, yang pada akhirnya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi.

    Harga Emas Saat Natal

    Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Rabu, 25 Desember 2024:

    Harga emas 0,5 gram: Rp810.000.
    Harga emas 1 gram: Rp1.520.000.
    Harga emas 2 gram: Rp2.980.000.
    Harga emas 3 gram: Rp4.445.000.
    Harga emas 5 gram: Rp7.375.000.
    Harga emas 10 gram: Rp14.695.000.
    Harga emas 25 gram: Rp36.612.000.
    Harga emas 50 gram: Rp73.145.000.
    Harga emas 100 gram: Rp146.212.000.
    Harga emas 250 gram: Rp365.265.000.
    Harga emas 500 gram: Rp730.320.000.
    Harga emas 1.000 gram: Rp1.460.600.000.

    Sedangkan harga jual kembali (buyback) emas batangan di angka Rp1.369.000 per gram.

    Proyeksi Harga Emas di 2025

    Kenaikan harga emas sepanjang 2024 diperkirakan membuka peluang untuk reli serupa pada 2025. 

    Adapun faktor-faktor kenaikan harga emas yakni pembelian emas oleh bank sentral secara berkelanjutan, ketegangan geopolitik yang meningkat, pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

    Di sisi lain, Donald Trump yang akan kembali menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2025, investor di AS bersiap menghadapi perubahan kebijakan signifikan. 

    Kebijakan tersebut mencakup tarif perdagangan yang lebih tinggi, deregulasi, dan perubahan perpajakan, yang semuanya dapat memicu inflasi.

    “Jika tarif benar-benar diterapkan, ini akan mengurangi ruang bagi The Fed untuk terus memangkas suku bunga. Pasar telah mulai menurunkan ekspektasi pemangkasan lebih lanjut untuk tahun 2025,” ucap Frank Watson, analis logam mulia dari Kinesis Money.

    Sementara itu, Supervisor Butik Antam Palembang, Haris Bahalwan mengatakan harga logam mulia diprediksi akan naik menjadi Rp 2 juta per gram tahun depan.

    “Harga logam mulia terus naik saat ini dan tahun depan akan semakin naik jadi Rp 2 juta,” ujar Haris dikutip dari TribunSumsel, Rabu (23/10/2024).

    Haris mengatakan harga Rp 2 juta itu diprediksi bakal terjadi pada pertengahan 2025.

    Karena pada akhir tahun ini diprediksi masih akan berkisar Rp 1,5 juta dan awal tahun depan juga tidak akan jauh dari harga Rp 1,5-1,7 jutaan.

    Dia menyebut jika punya uang yang cukup dan ingin berinvestasi maka waktu yang tepat untuk investasi yakni dengan membeli logam mulia karena emas murni 99,99 persen kadarnya.

    “Waktu tepat untuk investasi emas saat ini karena nanti diprediksi akan naik lagi harganya dan terbukti saat ini harga terus merangkak naik,” kata Haris.

     

     

     

  • Kebijakan Trump yang Picu Perang Dagang Berisiko Tekan Rupiah Lebih Dalam

    Kebijakan Trump yang Picu Perang Dagang Berisiko Tekan Rupiah Lebih Dalam

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memicu perang dagang pada 2016-2019, dikhawatirkan akan kembali diterapkan, sehingga menekan rupiah lebih dalam ke depan. 

    “Jadi kita tahu, pada periode pertama Donald Trump terjadi perang dagang, terutama antara AS dan China 2016 sampai 2019, itu memicu volatilitas pasar keuangan cukup tinggi,” ujar Head of Macroeconomic and Financial Market Research PT Bank Mandiri Tbk Dian Ayu Yustina Dian Ayu Yustina dalam “Investor Market Today” di IDTV, Senin (23/12/2024).

    Menurut Dian, perang dagang (trade war) akibat ulah Trump akan memicu gangguan perdagangan dunia sehingga volume turun. Dampak lebih lanjut, berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global. “Itu yang ditakutkan terjadi hal yang sama, karena Trump sudah mengemukakan niatnya untuk menerapkan tarif tambahan,” kata dia.

    Dikatakan Dian, penambahan tarif itu utamanya diterapkan pada China, Meksiko, dan Kanada. Sementara ketiga negara tersebut merupakan sumber impor utama AS. Langkah Trump itu bertujuan mengurangi defisit perdagangan dengan negara-negara tersebut. “Potensi perdangagan akibat kebijakan Trump itu perlu diwaspadai karena berdampak pada rupiah,” kata dia.

    Sebelumnya, rupiah melemah dan berpotensi masih akan terjadi hingga awal 2025 mengingat banyak ketidakpastian, terutama penantian pasar atas pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2025.

    “Pada 20 Januari Donald Trump dilantik. Jadi nanti akan lebih jelas lagi kebijakan-kebijakan apa yang akan diambil Donald Trump secara resmi ketika memegang kendali pemerintahan di Amerika,” tutur Dian.

  • Tunggu Donald Trump Dilantik, Pelemahan Rupiah Diproyeksi Masih Terjadi hingga Awal 2025

    Tunggu Donald Trump Dilantik, Pelemahan Rupiah Diproyeksi Masih Terjadi hingga Awal 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Depresiasi atau pelemahan rupiah berpotensi masih akan terjadi hingga awal 2025 mengingat banyak ketidakpastian, terutama penantian pasar atas pelantikan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada 20 Januari 2025.

    “Pada 20 Januari Donald Trump dilantik. Jadi nanti akan lebih jelas lagi kebijakan-kebijakan apa yang akan diambil Donald Trump secara resmi ketika memegang kendali pemerintahan di Amerika,” tutur Head of Macroeconomic and Financial Market Research PT Bank Mandiri Tbk, Dian Ayu Yustina dalam “Investor Market Today” di IDTV, Senin (23/12/2024).

    Dikatakan Dian, pelaku pasar menunggu outlook variabel penting di AS, seperti inflasi dan tingkat pengangguran setelah Donald Trump dilantik. Jika dua indikator makroekonomi AS tersebut sejalan dengan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), pasar dapat bernapas lega. 

    Namun, jika kontradiksi, akan memberi sentimen negatif.  “Nah, kita harus cautious. Jadi mungkin sampai awal 2025 kita perlu tetap waspadai volatilitas nilai tukar rupiah,” kata dia.

    Dalam sepekan terakhir, rupiah terus melemah bahkan sempat menyentuh Rp 16.300 per dolar AS. Depresiasi atau pelemahan rupiah dipicu kebijakan suku bunga The Fe dan lonjakan indeks dolar Amerika Serikat, utamanya seusai pengumuman Gubernur The Fed Jerome Powell tentang arah pemangkasan suku AS pada 2025. 

    Menjelang Donald Trump dilantik, data Bloomberg Selasa (24/12/2024) pagi menyebutkan, rupiah berada pada level Rp 16.180 per dolar AS atau menguat tipis 16 poin (0,10 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya.
     

  • Melirik Indikator Ekonomi Makro Jelang Akhir Tahun, Asumsi 2024 Tercapai?

    Melirik Indikator Ekonomi Makro Jelang Akhir Tahun, Asumsi 2024 Tercapai?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menggunakan asumsi dasar ekonomi makro yang menjadi acuan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN 2024 dan berbagai kebijakan ekonomi.

    Seiring berjalannya tahun ditambah dengan dinamika global yang meningkat, pemerintah merevisi asumsi tersebut melalui outlook yang disampaikan kepada DPR pada pertengahan tahun ini.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di antaranya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 5,2% menjadi 5,1%. Begitu pula dengan rupiah yang semula diasumsikan Rp15.000 per dolar AS, dirinya melihat outlook pada akhir tahun akan mencapai pada rentang Rp15.900 hingga Rp16.100 per dolar AS.

    “Nilai tukar masih dibayangi volatilitas pasar global. Potensi risiko diinamika pasar keuangan global bagi rupiah dan yield SBN perlu terus diwaspadai,” ujarnya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

    Akibatnya, pemerintah memprediksi akan ada peningkatan belanja di tengah penerimaan yang tidak akan mencapai target dan membuat defisit lebih besar.

    Bahkan bila memperhatikan antara APBN 2024 dengan outlook-nya, seluruh asumsi dari tujuh indikator makroekonomi diprediksikan tidak sejalan dengan target awal.

    Selain pertumbuhan ekonomi dan rupiah, inflasi yang sebelumnya diasumsikan mencapai 2,5%, namun pemerintah memasang outlook 2,7%—3,2%. Sementara realisasinya pada November 2024 mencapai 1,55% year on year (YoY).

    Kemudian tingkat imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) yang semula diprediksi sebesar 6,7%, realisasinya kini sebesar 6,81%. Kondisi tersebut terdampak akibat yield US Treasury (UST) yang mengalami kenaikan.

    Sementara harga minyak mentah, lifting minyak dan gas, ketiganya tidak ada yang menyentuh target awal APBN. Namun demikian, posisi saat ini berada di dalam rentang outlook.

    Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet melihat bahwa pada dasarnya beberapa asumsi makro tersebut memiliki karakteristik ataupun sensitifitas yang berbeda untuk penerimaan dan juga belanja.

    Misalnya rupiah yang melemah jauh dari target awal dapat mempengaruhi potensi penerimaan negara yang relatif lebih besar. Namun, hal tersebut sensitif terhadap belanja negara yang akan naik lebih tinggi.

    Sementara untuk pos asumsi makro pertumbuhan ekonomi, maka ada potensi angka ataupun nilai (PDB) yang akan hilang dengan tidak tercapainya asumsi makro untuk pos pertumbuhan ekonomi.

    Yusuf memandang kondisi asumsi makro untuk nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada angka untuk pertumbuhan realisasi APBN di mana pendapatan negara pertumbuhannya relatif kecil sebesar 1,29% dan belanja negara pertumbuhannya relatif besar 15,29%.

    “Jika tren ini kemudian berlanjut terutama untuk bulan terakhir di Desember maka peluang melebarnya defisit anggaran dibandingkan target yang tercantum akan semakin terbuka,” ujarnya, Selasa (23/12/2024).

    Meski demikian, Yusuf meyakini bahwa defisit memang akan lebih besar dari target awal 2,29% dari PDB atau 522,8 triliun. Namun, tidak akan mencapai outlook pemerintah yang senilai Rp609,7 triliun. 

    Berikut perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN 2024 

    Indikator
    APBN 
    Outlook 
    Posisi Terakhir*

    PE (%, YoY)
    5,2
    5,1
    4,95**

    Inflasi (%)
    2,8
    2,7—3,2
    1,55

    Nilai tukar (Rp/US$)
    15.000
    15.900—16.100
    16.181

    Yield SBN 10 Tahun (%)
    6,7
    6,9—7,1
    6,81

    Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel)
    82
    79—85
    78,74

    Lifting Minyak (ribu barel per hari)
    635
    565—609
    571,7

    Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari)
    1.033
    943—1.007
    973

    Sumber: Kementerian Keuangan, diolah.

    *realisasi per November 2024 

    **realisasi kuartal III/2024