Topik: volatilitas

  • Harga PEPE: Sentimen Bullish Menguat atau Melemah? – Halaman all

    Harga PEPE: Sentimen Bullish Menguat atau Melemah? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Melakukan riset sebelum membeli koin crypto merupakan langkah yang harus kamu lakukan agar tidak mengalami kerugian. Hal ini karena sifat cryptocurrency yang memiliki volatilitas tinggi yaitu harga bisa berubah naik dan turun dengan cepat.

    Salah satu memecoin yang banyak dipertanyakan perkembangannya di tahun 2025 adalah Pepe. Namun, sebelum kamu melakukan trading future, tentunya kamu harus memiliki banyak informasi apakah sentiment bullish yang terjadi akan menguat atau melemah.

    Apa itu Pepe?

    Pepe adalah memecoin yang dibangun di atas blockchain Ethereum, terinspirasi dari karakter Pepe the Frog. Memanfaatkan daya tarik meme yang lucu, Pepe bertujuan untuk menciptakan aset digital yang unik dan menarik bagi para pelaku crypto.

    Diluncurkan pada April 2023, Pepe berambisi untuk merebut posisi sebagai memecoin dengan kapitalisasi terbesar. Dalam waktu singkat, Pepe berhasil menarik perhatian komunitas crypto. hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan menembus kapitalisasi pasar $1 miliar hanya dalam tiga minggu setelah peluncurannya. 

    Sebagai perbandingan, DOGE membutuhkan waktu hingga empat tahun untuk mencapai angka yang sama. Saat ini, Pepe memiliki kapitalisasi pasar sebesar $4,88 miliar, menjadikannya memecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga. 

    Ia hanya kalah dari DOGE dan SHIB, yang masing-masing memiliki kapitalisasi pasar sebesar $18,04 miliar dan $10,95 miliar.

    Pergerakan harga Pepe 

    Dilansir dari Pintu Market, harga Pepe hari ini dapat dilihat dari grafik PEPE IDR mencapai Rp 0,25830338 dengan volume perdagangan harian Pepe (PEPE) mencapai US$1.727.226.442 dalam 24 jam terakhir, mengalami penurunan sebesar -35,70 persen dibandingkan dengan satu hari sebelumnya.

    Kapitalisasi pasar Pepe (PEPE) saat ini adalah Rp 146,12 triliun atau US$6.767.927.759. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga token dengan jumlah pasokan token PEPE yang beredar, yaitu 420 triliun token yang dapat diperdagangkan di pasar saat ini.

    Sebelumnya Pepe telah mencapai harga tertinggi sepanjang waktu pada 9 Desember 2024 sebesar US$0,00002803. Saat ini, harga tersebut 43,36% lebih rendah dibandingkan dengan harga tertinggi yang pernah dicapai.

    Sedangkan harga terendah sepanjang waktu untuk Pepe (PEPE) adalah US$0,075514, yang tercatat pada 18 April 2023. Saat ini, harga Pepe 28.689,95% lebih tinggi dibandingkan dengan harga terendah yang pernah ada.

    Tokenomik Pepe

    Dari segi tokenomik, Pepe memiliki total pasokan mencapai 420,69 triliun token. Seperti memecoin lainnya, Pepe tidak memiliki nilai intrinsik atau fundamental. Token ini tidak memiliki kegunaan nyata dan diciptakan semata-mata untuk tujuan hiburan. 

    Berdasarkan informasi dari situs resminya, roadmap Pepe hanya terdiri dari tiga fase: Meme, Vibe dan HODL, serta Meme Takeover. Dengan kondisi seperti ini, memiliki Pepemembawa risiko yang tinggi, terutama untuk investasi jangka panjang.    

    Prediksi Pepe di Tahun 2025

    Harga Pepe kini menunjukkan tanda-tanda bullish setelah konsolidasi yang menarik perhatian para analis. Pola-pola teknis yang terbentuk pada grafik, termasuk inverse head and shoulders serta triangle pattern, mengindikasikan potensi pergerakan besar ke arah yang lebih tinggi.

    Dalam prediksi harga PEPE terbaru, analis terkemuka seperti Lingrid dan MMBTtrader menyoroti beberapa level support dan resistance penting yang dapat menentukan sentimen serta arah pergerakan koin meme ini di masa depan.

    Menurut analisa serta prediksi harga Pepe terbaru yang diungkapkan oleh analis crypto terkemuka di platform Tradingview, Lingrid, terlihat bahwa memecoin ini sempat mengalami pergerakan palsu yang menjebak.

    “PEPE telah menciptakan pemutusan palsu dari level support sebelumnya dengan membentuk double bottom,” jelasnya.

    Kini Pepe terlihat sedang bergerak dalam pola segitiga yang mengindikasikan konsolidasi. Pola ini sering kali menandakan potensi pergerakan signifikan setelah fase konsolidasi selesai. Terkait level harga, dirinya menyoroti area support yang kuat di sekitar US$0,00000773, yang diharapkan dapat menghentikan penurunan lebih lanjut. Selain itu, tren naik mulai terbentuk, seperti yang ditunjukkan oleh garis tren biru pada grafik.

    Triangle pattern pada prediksi harga Pepe yang diungkapkan olehnya juga memperlihatkan tanda-tanda bahwa harga mungkin akan segera bergerak ke arah yang lebih tinggi, dengan kemungkinan menuju level resistance di sekitar US$0,0000108.

    Prediksi Harga PEPE Terbaru Tunjukkan Sentimen Bullish – Lingrid

    Jika memecoin ini mampu menembus area resistance tersebut, maka potensi kenaikan lebih lanjut semakin kuat.

    “Saya percaya pasar mungkin akan menguji ulang level support sebelum bergerak lebih tinggi, berpotensi menembus saluran menurun,” tambahnya.

    Pola Inverse Head and Shoulders Jadi Sinyal Penting

    Prediksi harga Pepe terbaru yang diungkapkan oleh Lingrid juga menunjukkan hal menarik lainnya, di mana dalam analisanya, ia memperlihatkan terbentuknya pola baru.

    “Anda akan melihat bahwa harga telah membentuk pola inverse head and shoulders,” ungkapnya.

    Pola ini sering dianggap sebagai sinyal bullish yang kuat dalam analisis teknis. Inverse head and shoulders terbentuk ketika harga menunjukkan penurunan yang dalam (head) diapit oleh dua penurunan yang lebih kecil di sisi kiri dan kanan (shoulders).

    Pembentukan pola ini menandakan bahwa tekanan jual berkurang dan bahwa pembeli mungkin bersiap untuk mendorong harga lebih tinggi, menunjukkan sentimen bullish. Jika Pepe dapat mempertahankan pola kenaikan ini dan tidak menembus level support utama, maka potensi kenaikan ke level tersebut akan semakin kuat.

    Dua Support Level Utama yang Kuat

    Selain prediksi harga Pepe yang sebelumnya diungkapkan oleh Lingrid, analis terkemuka lainnya, MMBTtrader, juga menyoroti dua level support utama yang semakin memperkuat sentimen bullish untuk Pepe.

    “Dua support harian utama sekarang akan menghentikan harga dari koreksi dan penurunan lebih lanjut, yaitu: US$0,000008 dan US$0,000004,” jelasnya.

    Dua Support Level Penting PEPE – MMBTtrader

    Titik ini berfungsi sebagai pengaman jika terjadi koreksi lebih lanjut. Sebagai level support yang kuat, kedua titik harga ini diharapkan dapat menahan harga dari penurunan lebih dalam.

    Berdasarkan analisanya, meme coin crypto ini telah mengalami beberapa kali rebound dari beberapa level tersebut, mengindikasikan bahwa pembeli tetap tertarik untuk masuk pada harga yang lebih rendah.

    Selain itu, dalam prediksi harga Pepe terbaru, terdapat beberapa level resistance potensial yang bisa menjadi target kenaikan harga berikutnya, yaitu sekitar US$0,00001358, US$0,00001754, dan US$0,00002225.

    Potensi Kenaikan Harga PEPE dan Sinyal Bullish Lanjutan

    Prediksi harga PEPE terbaru yang telah disebutkan sebelumnya menunjukkan sentimen yang semakin positif, didukung oleh pola teknis yang mengarah pada potensi kenaikan.

    Jika memecoin ini mampu menembus level resistance kunci dan mempertahankan pola kenaikannya, investor dapat berharap harga Pepe akan mencapai target yang lebih tinggi seperti yang ditunjukkan dalam grafik.

    Secara keseluruhan, konsolidasi yang terjadi saat ini merupakan pertanda positif bagi token meme ini, dan dengan adanya pola inverse head and shoulders serta dukungan dari level support utama, potensi kenaikan harga tetap besar.

  • Cari Jalan Tengah DHE SDA, Ekonom: Bukan Tahan Hasil Ekspor 100%

    Cari Jalan Tengah DHE SDA, Ekonom: Bukan Tahan Hasil Ekspor 100%

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai masih terdapat jalan tengah dalam mengatur penyimpanan DHE SDA, namun bukan menahannya sebanyak 100% dan selama satu tahun.

    Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah melihat ada jalan lain ketimbang melakukan retensi terhadap Devisa Hasiil Ekspor (DHE) milik pengusaha dalam jangka waktu yang lama, yang justru hanya menambah beban pengusaha. 

    “Akan lebih baik, kalau seandainya pemerintah mewajibkan semua eksportir atau sebagian dari eksportir, untuk merepatiasi atau menukar dolar mereka ke rupiah,” ujarnya, dikutip pada Minggu (26/1/2025). 

    Menurutnya pemerintah dapat memilah jenis-jenis ekspor yang diwajibkan repatriasi, sebagaimana rencana tahan DHE 100% selama setahun yang dikecualikan untuk sektor minyak dan gas (migas). 

    Melalui penukaran mata uang tersebut—sehingga dana tidak mengendap di bank—menurut Piter lebih bijak dalam mendorong peningkatan cadangan devisa yang pada akhirnya membantu stabilitas nilai tukar rupiah. 

    Piter berpandangan pun selama ini kebijakan DHE SDA tidak efektif menambah cadangan devisa. Adanya kenaikan cadev yang mencapai level tertinggi sepanjang masa yakni ke angka US$155,7 miliar, lebih dikarenakan semakin tingginya utang yang pemerintah tarik. 

    Dirinya menyadari memang langkah tersebut membuat Bank Indonesia (BI) khawatir akan membuat global memandang Indonesia yang terkesan keluar dari rezim devisa bebas

    Sebagaimana diketahui, Indonesia sempat berkiblat terhadap rezim devisa bebas alias tidak mewajibkan DHE untuk menetap di Tanah Air. Akibatnya, dolar kabur ke negara tetangga sementara rupiah anjlok.

    “Dan itu dikhawatirkan memunculkan persepsi negatif terhadap ekonomi kita, terhadap investor. Tapi itu menurut saya terlalu berlebihan. Negara lain seperti Thailand sudah melakukan itu sudah lama, nggak masalah,” ujarnya

    Di sisi lain, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet mennyampaikan adanya perbedaan arus kas masing-masing sektor sumber daya alam (SDA) ini memang masih menjadi tantangan dalam kebijakan DHE.

    Yusuf memandant bahwa pemerintah bersam apelaku usaha perlu mencari solusi, salah satunya melalui semacam penghitungan atau indeks yang mengukur, apakah dampak dari kebijakan baru ini lebih condong berdampak positif atau negatif ke satu atau dua lapangan usaha tertentu.

    Angka indeks ataupun angka tertentu yang dikeluarkan nantinya harus disepakati oleh pemerintah dan juga pelaku usaha sehingga ketika dihitung, angka-angka tersebut memang merepresentasikan kondisi yang dihadapi oleh sektor usaha yang menggantungkan produksinya dari arus kas yang menggunakan dolar, bukan rupiah.

    “Misal ada semacam indeks di mana semakin tinggi, maka bisa dikatakan eksposurnya semakin besar dan berdampak tidak begitu baik sehingga pemerintah harus melihat apakah perlu melakukan penyesuaian kebijakan terhadap sektor atau lapangan usaha tertentu,” tuturnya.

    Pasalnya, volatilitas nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini berpeluang membuat arus kas dari perusahaan eksportir juga akan terkena dampak.

    Sejauh ini, pemerintah masih dalam proses penyempurnaan kebijakan DHE SDA. Rencana awal, Presiden Prabowo Subianto meminta untuk ditahan 100% selama 1 tahun.

    Meski demikian, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal mengumumkan aturan baru soal Devisa Hasil Ekspor (DHE) selepas kepulangannya dari India dan Malaysia.

    Dia mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih mematangkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) itu. 

    “Sebentar lagi, baru dimatangkan [aturan DHE]. Mungkin sekembalinya beliau dari lawatan dari luar,” katanya kepada wartawan di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Kamis (23/1/2025).

  • Ini Alasan Banyak Orang Tak Suka Pesan Tiket Pesawat Lewat Ponsel

    Ini Alasan Banyak Orang Tak Suka Pesan Tiket Pesawat Lewat Ponsel

    JAKARTA – Di era modern, sebagian besar orang memesan tiket pesawat secara online. Namun, cara mereka melakukannya terus berkembang. Ada yang menggunakan komputer.

    Sementara yang lain lebih suka memesan tiket lewat ponsel atau tablet. Menariknya, menurut media sosial, pilihan perangkat ini sering kali mencerminkan perbedaan generasi. Memesan lewat ponsel? Bagi sebagian milenial, itu hal yang tak terpikirkan.

    Dengan kehadiran internet 5G dan desain aplikasi yang ramah pengguna, berbelanja melalui ponsel kini lebih mudah dari sebelumnya. Data dari maskapai penerbangan menunjukkan semakin banyak konsumen yang beralih ke ponsel. Namun, sejumlah orang masih enggan melakukan pembelian tiket melalui layar kecil.

    United Airlines melaporkan bahwa lebih dari 8 juta pelanggan memesan tiket melalui aplikasi mereka pada tahun lalu, meningkat 15% dibandingkan tahun 2023. Sekitar sepertiga pelanggan milenial United memesan tiket melalui aplikasi pada tahun 2024.

    Kim Cisek, Wakil Presiden Customer Experience di American Airlines, mengungkapkan pelancong dari generasi milenial dan Gen Z lebih sering memesan lewat aplikasi dibandingkan Gen X atau baby boomer. Meski begitu, beberapa orang tetap merasa lebih nyaman menggunakan laptop untuk pembelian besar, seperti tiket pesawat.

    “Saya lebih percaya keamanan laptop saya untuk pembelian besar,” ujar Jason Frye (47), Penulis Travel, dikutip VOI dari laman NZ Herald pada Jumat, 24 Januari.

    Scott Keyes (38), pendiri layanan tiket murah Going, mengaku bahwa 90 persen ia menggunakan komputer untuk memesan tiket pesawat selama ini.

    “Rasa takut salah ketik. Salah ketik saat memesan tiket bisa jadi masalah besar,” beber Keyes.

    Salah mengeja nama atau salah memasukkan tanggal bisa membuat Anda batal terbang. Dengan layar dan keyboard yang lebih besar, kesalahan seperti ini lebih mudah dihindari. Bagi sebagian orang, alasannya bersifat psikologis.

    “Ponsel itu untuk scrolling, bukan untuk keputusan transportasi bernilai ratusan dolar,” kata seorang responden.

    Dalam survei informal di Instagram, banyak pelancong mengaku lebih memilih komputer, karena layar besar lebih cocok untuk pembelian besar.

    Meski demikian, aplikasi maskapai yang semakin canggih membuat pengalaman memesan lewat ponsel jadi lebih mudah. Banyak pengguna kini memanfaatkan aplikasi untuk memesan tiket, mengatur perjalanan, hingga mengklaim kompensasi keterlambatan.

    Namun, ketika menyangkut keputusan besar seperti memilih penerbangan dengan berbagai data, dari koneksi hingga preferensi kursi, banyak pelancong tetap merasa lebih nyaman menggunakan keyboard dan mouse.

    Salah satu kekhawatiran terbesar adalah apakah perangkat yang digunakan memengaruhi harga tiket. Pendiri dua layanan tiket murah, Scott Keyes (Going) dan Aktarer Zaman (Skiplagged), memastikan tidak ada perbedaan harga berdasarkan perangkat.

    Keyes bahkan membandingkan harga tiket di Google Flights, Expedia, dan Delta, baik di komputer maupun ponsel, dan hasilnya sama. Ia juga menepis mitos bahwa perangkat yang lebih mahal menunjukkan harga tiket lebih tinggi.

    Keyes menjelaskan, perubahan harga yang sering terjadi lebih disebabkan oleh volatilitas tiket pesawat daripada perangkat atau riwayat pencarian Anda.

    “Harga tiket memang sering naik setiap kali Anda mencari, tapi itu bukan karena perangkat, melainkan karena harga tiket yang terus berubah,” katanya.

  • BI ajak investor global untuk berinvestasi di Indonesia

    BI ajak investor global untuk berinvestasi di Indonesia

    Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mengajak investor global untuk berinvestasi di Indonesia, sejalan dengan ketahanan perekonomian domestik di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global yang dinilai menjadi kunci utama pengembangan investasi tanah air.

    Hal itu disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025 yang diselenggarakan pada 23-24 Januari 2025 di Bali.

    “Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia,” kata Perry dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diproyeksikan masih solid pada kisaran 4,7-5,5 persen. Terjaganya tingkat inflasi dan stabilitas nilai tukar, catat BI, disertai dengan cadangan devisa yang tinggi turut memperkuat optimisme prospek positif Indonesia di mata investor dunia.

    Dalam forum tersebut, Perry menekankan tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.

    Poin pertama yaitu perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang salah satunya disebabkan oleh perlambatan dan divergensi pertumbuhan global.

    Ketidakpastian tersebut juga disebabkan dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat memengaruhi inflasi global, tingginya yield obligasi pemerintah AS, kuatnya nilai tukar dolar AS, serta dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.

    Poin kedua yang disoroti Perry yaitu terkait bagaimana merespons hal tersebut. Dalam menetapkan strategi investasi, menurut BI, investor perlu melihat berbagai skenario agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur.

    Terakhir yang ketiga yaitu mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk artificial intelligence (AI), untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi.

    Seruan untuk berinvestasi ini semakin diperkuat dengan optimalisasi sinergi BI dengan program Asta Cita pemerintah yang dilakukan dalam langkah-langkah bauran kebijakan nasional.

    Lebih lanjut, terdapat berbagai pilihan aset yang dapat dipertimbangkan oleh investor global antara lain Surat Berharga Negara (SBN) serta sekuritas Bank Indonesia dalam bentuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

    Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025 mengusung tema Steering through Global Shift: Synergy to Strengthen Stability and Economic Transformation.

    Forum ini turut dihadiri oleh perwakilan 10 bank sentral berbagai negara, institusi keuangan internasional, lembaga kustodian dan counterparty internasional, perbankan, serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Forum investasi ini turut menyoroti tantangan ekonomi dan pasar keuangan global yang diantaranya bersumber dari dampak transformasi kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS), divergensi arah kebijakan bank sentral berbagai negara, dan perkembangan geopolitik global.

    BI pun berkomitmen untuk menjaga stabilitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor yang akan mendukung aliran modal, dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Kegiatan FIT 2025 dirangkaikan dengan seminar internasional yang mengulas tentang outlook ekonomi dan pasar keuangan global serta strategi investasi.

    Pada acara penutupan seminar internasional FIT 2025, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan komitmen untuk menavigasi tantangan perekonomian global. Menurut Fili, berbagai tantangan akan bisa diubah menjadi peluang yang akan memberikan manfaat bagi semua pihak.

    Rangkaian FIT 2025 juga mencakup focus group discussion (FGD) yang salah satunya membahas langkah penguatan kerja sama keuangan internasional bersama bank sentral negara lain. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat membangun ketahanan eksternal lintas negara yang dapat memitigasi dampak rambatan ketidakpastian global.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Resiliensi Perekonomian Indonesia Jadi Kunci Dongkrak Investasi

    Resiliensi Perekonomian Indonesia Jadi Kunci Dongkrak Investasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Resiliensi perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global menjadi kunci utama dalam pengembangan investasi di Tanah Air.

    Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 yang solid, yaitu di kisaran 4,7–5,5%, didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali, stabilitas nilai tukar, serta cadangan devisa yang tinggi, turut memperkuat optimisme terhadap prospek positif Indonesia di mata investor dunia.

    Tantangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini berasal dari dampak transformasi kebijakan di Amerika Serikat, perbedaan arah kebijakan bank sentral berbagai negara, serta perkembangan geopolitik global.

    Dalam menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia (BI) berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan guna meningkatkan optimisme dan keyakinan investor.

    Langkah ini diharapkan dapat mendukung aliran modal, menjaga stabilitas, serta memastikan ketersediaan pembiayaan pembangunan menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui investasi.

    “Momentum ini membuka peluang besar untuk berinvestasi di Indonesia. Secara konsisten, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataannya pada Jumat (24/1/2025).

    Perry menekankan tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.

    Pertama, perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang disebabkan oleh perlambatan dan divergensi pertumbuhan global, dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat mempengaruhi inflasi global, tingginya yield obligasi pemerintah AS, kuatnya nilai tukar dolar AS, dan dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.

    Kedua, investor perlu mempertimbangkan berbagai skenario dalam menetapkan strategi investasi agar keputusan yang diambil lebih terukur dan efektif.

    Ketiga, pemanfaatan dan penggunaan teknologi, termasuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), perlu dioptimalkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan investasi.

    Ajakan untuk berinvestasi di Indonesia semakin diperkuat dengan sinergi antara Bank Indonesia dan program Asta Cita Pemerintah melalui langkah-langkah bauran kebijakan nasional.

    Berbagai pilihan aset tersedia bagi investor global untuk investasi, seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan sekuritas Bank Indonesia, meliputi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), serta Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

  • Bos BI Ajak Investor Global Investasi di Indonesia – Page 3

    Bos BI Ajak Investor Global Investasi di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak investor global investasi di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025, bertema Steering through Global Shift: Synergy to Strengthen Stability and Economic Transformation yang diselenggarakan pada 23-24 Januari di Bali.

    Dalam forum tersebut, Perry menyampaikan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, menjadi kunci utama pengembangan investasi tanah air.

    Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 yang masih solid pada kisaran 4,7-5,5%, terjaganya tingkat inflasi, stabilitas nilai tukar, disertai dengan cadangan devisa yang tinggi turut memperkuat optimisme prospek positif Indonesia di mata investor dunia. Menurut dia, momentum ini tentunya membuka peluang besar untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia!,” kata Perry.

    Lebih lanjut, Gubernur Perry menekankan terdapat tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.

    Pertama, perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang disebabkan oleh:

    i) perlambatan dan divergensi pertumbuhan global;

    ii) dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat memengaruhi inflasi global;

    iii) tingginya yield obligasi Pemerintah AS;

    iv) kuatnya nilai tukar USD; dan

    v) dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.

    Kedua, merespons hal tersebut, dalam menetapkan strategi investasi, investor perlu melihat berbagai skenario agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur.

    Ketiga, mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi.

    Seruan untuk berinvestasi semakin diperkuat dengan optimalisasi sinergi Bank Indonesia dengan program Asta Cita Pemerintah yang dilakukan dalam langkah-langkah bauran kebijakan nasional.

  • Harga Emas Antam Kembali Sentuh Level Tertinggi Hari Ini 24 Januari 2025, Tengok Rinciannya – Page 3

    Harga Emas Antam Kembali Sentuh Level Tertinggi Hari Ini 24 Januari 2025, Tengok Rinciannya – Page 3

    Sebelumnya, harga emas turun dari level tertinggi hampir tiga bulan pada perdagangan Kamis, 23 Januari 2025. Harga emas lesu seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat dan pelaku pasar fokus terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump.

    Mengutip CNBC, Jumat (24/1/2025), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 2.744,26 per ounce. Harga emas mencapai posisi puncak lebih dari tiga bulan pada perdagangan Rabu, 22 Januari 2025. Namun, harga emas lebih rendah USD 26,72 dari level tertinggi sepanjang masa di posisi USD 2.790,15 pada Oktober 2024. Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) susut 0,7 persen menjadi USD 2.750,30.

    Pergerakan dolar AS mempengaruhi harga emas. Indeks dolar AS naik tipis 0,1 persen sehingga membuat harga emas dolar AS menjadi lebih mahal.

    “Dengan dolar AS yang lebih kuat dan imbal hasil treasury, sulit bagie mas untuk terus bergerak naik,” ujar Senior Market Strategist RJO Futures, Bob Haberkorn.

    Adapun ketidakpastian tentang rencana perdagangan Donald Trump terjadi saat ini. Ia menuturkan, tarif impor dari Kanada, Meksiko, China dan Uni Eropa dapat diumumkan pada 1 Februari 2025. Meski demikian, analis prediksi 1 April 2025 akan menjadi tanggal ketika rencana tarif utama akan diumumkan.

    Kurangnya kejelasan tentang kebijakan masa depan telah menyebabkan pelaku pasar berbondong-bondong ke aset safe haven seperti emas untuk melindungi dari volatilitas.

     

     

  • Harga Emas Turun Tipis karena Seruan Donald Trump untuk Penurunan Suku Bunga

    Harga Emas Turun Tipis karena Seruan Donald Trump untuk Penurunan Suku Bunga

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia turun tipis pada Kamis (23/1/2025) setelah Presiden Donald Trump menyerukan penurunan suku bunga guna mendukung perekonomian.

    Harga emas spot melemah 0,03% ke level US$ 2.753,97 per ons. Pada Rabu, harga emas sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan, hanya US$ 26,72 di bawah rekor sepanjang masa yang dicapai pada Oktober lalu. Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi US$ 2.765 per ons.

    Dikutip dari Reuters, ahli strategi pasar senior di RJO Futures Daniel Pavilonis menyampaikan, volatilitas harga emas dipicu oleh spekulasi pasar terkait arah kebijakan ekonomi Gedung Putih.

    Dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia, Trump menegaskan komitmennya untuk menurunkan inflasi dengan mendorong penurunan suku bunga segera. Ia juga mengajak negara-negara lain untuk mengambil langkah serupa dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

    Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas mendapat keuntungan dalam situasi suku bunga rendah. Meski demikian, pasar masih memperkirakan peluang 99,5% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan 28-29 Januari 2025.

    Ketidakpastian kebijakan perdagangan Trump terus menjadi perhatian utama. Ia menyatakan tarif impor baru terhadap Kanada, Meksiko, China, dan Uni Eropa bisa diumumkan pada 1 Februari 2025. Situasi ini mendorong investor beralih ke aset safe haven, seperti emas untuk melindungi diri dari risiko volatilitas pasar.

    “Saat ini, ketidakpastian sangat tinggi. Harga emas kemungkinan akan stabil sementara, menunggu kejelasan mengenai kebijakan yang akan diambil,” tambah Pavilonis.

  • Prabowo Umumkan Aturan Baru Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sepulang dari India

    Prabowo Umumkan Aturan Baru Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sepulang dari India

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal mengumumkan aturan baru soal Devisa Hasil Ekspor (DHE) selepas kepulangannya dari India dan Malaysia.

    Dia mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih mematangkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) itu.

    “Sebentar lagi, baru dimatangkan [aturan DHE]. Mungkin sekembalinya beliau dari lawatan dari luar,” katanya kepada wartawan di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Kamis (23/1/2025). 

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa aturan baru ini rencananya diberlakukan per 1 Maret 2025 dan saat ini kebijakan baru atas retensi DHE telah dibahas oleh pemerintah.

    Pada aturan barunya nanti, pemerintah akan memberlakukan retensi terhadap DHE sebesar 100% untuk periode satu tahun. Sebagai gambaran, pemerintah dalam aturan sebelumnya memberlakukan retensi atau penahanan DHE sebesar 30% dengan jangka waktu minimal tiga bulan.

    Kebijakan baru DHE itu akan berlaku setara bagi swasta maupun BUMN. Artinya, tidak ada perlakuan khusus. Dia menyebut retensi DHE sebesar 100% selama satu tahun itu sudah melalui perbandingan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand 

    Usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas hal tersebut, pemerintah juga menyetujui pemberian sejumlah insentif kepada eksportir atas kewajiban baru DHE yang akan diberlakukan.

    Salah satunya yaitu fasilitas pembebasan tarif Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan bunga pada instrumen penempatan DHE.

    “Kalau reguler biasanya kena pajak 20%, tapi untuk DHE 0%,” kata politisi Partai Golkar itu.

    Selain pembebasan tarif PPh, para eksportir dapat memanfaatkan instrumen penempatan DHE sebagai agunan back-to-back kredit rupiah dari bank maupun Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk kebutuhan rupiah di dalam negeri.

    Selanjutnya, terkait dengan underlying transaksi swap antar nasabah dan perbankan, eksportir dapat memanfaatkan instrumen swap dengan perbankan dalam hal memiliki kebutuhan rupiah untuk kegiatan usahanya.

    Kemudian, untuk foreign exchange swap antara perbankan dan BI, eksportir dapat meminta bank untuk mengalihkan valas DHE yang dimiliki eksportir menjadi swap jual BI dalam hal eksportir membutuhkan rupiah untuk kegiatan usaha di dalam negeri. 

    “Nah, bagian dari penyediaan dana yang dijamin oleh agunan, termasuk agunan berbentuk cash collateral, giro, deposit, tabungan, ini memenuhi persyaratan tertentu dikecualikan dari BMPK (batas maksimal pemberian kredit),” papar Airlangga. 

    Airlangga menuturkan penyediaan dana yang menggunakan instrumen penempatan DHE sebagai agunan tidak akan memengaruhi dari rasio utang terhadap ekuitas. Dengan demikian, perusahaan diharapkan dapat menjaga tingkat utang daripada eksportir.

    Fasilitas-fasilitas tersebut, ujar Airlangga, akan diberikan kepada sektor mineral batu bara, serta sumber daya alam lain termasuk kelapa sawit, perikanan dan kehutanan. Namun, sektor minyak bumi dan gas alam tidak diikutsertakan.

    Airlangga lalu mengungkap DHE ini dapat dikonversikan ke mata uang rupiah dan diperhitungkan sebagai pengurangan besaran persentase kewajiban penempatan DHE. 

    “Konversi ke dalam rupiah dilakukan dalam rangka menambahkan suplai dolar tanpa intervensi berlebihan dari BI dan juga dari suku bunga maupun valas, mengurangi volatilitas rupiah dan membantu kebutuhan operasional perusahaan,” ujar Menko Perekonomian dua periode ini.

    Di sisi lain, Airlangga menerangkan bahwa penggunaan valas itu bisa dilakukan untuk membayar pungutan negara berupa pajak, royalti serta dividen untuk diperhitungkan sebagai pengurangan besaran presentase kewajiban penempatan DHE.

  • LPS memproyeksikan DPK tumbuh di kisaran 6-7 persen tahun ini

    LPS memproyeksikan DPK tumbuh di kisaran 6-7 persen tahun ini

    Jadi kita prediksi akan lebih sehat perekonomian dibandingkan sebelumnya dan daya beli pun akan membaik.

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) akan berada pada kisaran antara 6 persen hingga 7 persen pada tahun 2025, seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional.

    Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan ekonomi domestik mulai pulih (recover) pada pertengahan triwulan II, III, dan IV, karena program-program pemerintahan baru mulai berjalan. Ia juga berharap, kondisi global akan membaik.

    “Jadi kita prediksi akan lebih sehat perekonomian dibandingkan sebelumnya dan daya beli pun akan membaik. Kita prediksi DPK tumbuh antara 6-7 persen untuk tahun 2025,” kata Purbaya saat konferensi pers, di Jakarta, Kamis.

    Per Desember 2024, LPS mencatat bahwa DPK atau simpanan nasabah tumbuh sebesar 4,48 persen secara year on year (yoy). Menurut Purbaya, pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya. Ia memandang, daya beli masyarakat yang rendah mulai berpengaruh ke pertumbuhan DPK.

    “Dulu waktu pertengahan tahun lalu, pertumbuhan DPK-nya masih sempat kencang. Sempat 9 persen. Terus pelan-pelan ke 8 persen, 7 persen. Kita prediksi tadinya hanya turun ke normalnya sekitar 6 persen. Tapi bulan Desember ternyata lebih buruk dari dugaan kita,” kata dia lagi.

    Purbaya mengatakan, tabungan masyarakat kelas menengah akan bergantung pada perkembangan perekonomian. Dengan asumsi ekonomi domestik tumbuh sebesar 5,1 persen, kata dia lagi, seharusnya tabungan kelas menengah juga akan tumbuh dengan laju yang cukup baik.

    “Perhitungan kita balik ke normal (pertumbuhan DPK) sekitar 6 persen. Karena biasanya, ketika ekonomi membaik atau bertumbuh, yang paling menikmati adalah kelas menengah,” kata dia pula.

    Adapun tabungan nasabah dengan saldo di bawah Rp100 juta, catat LPS, tumbuh sebesar 5 persen pada Desember 2024. Pertumbuhan ini membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,25 persen.

    Sedangkan tabungan nasabah dengan saldo di atas Rp5 miliar juga tercatat tumbuh, yakni sebesar 3,99 persen pada Desember 2024 dari sebelumnya 3,51 persen pada Desember 2023.

    Hasil survei LPS menunjukkan Indeks Ekspektasi Konsumen berada di zona optimis (115,5). Hal ini juga dikonfirmasi dengan tren Indeks Menabung yang menunjukkan perbaikan.

    LPS menilai, kinerja ekonomi domestik masih relatif solid. Perbaikan indikator ekonomi tersebut tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) yang kembali masuk ke zona ekspansi (51,2 pada Desember 2024) diikuti dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang masih tumbuh positif 1,0 persen yoy (220,3 pada Desember 2024).

    Dari sisi global, LPS memandang kinerja ekonomi global berada dalam tren pemulihan meski masih dibayangi risiko ketidakpastian. Hal ini menyebabkan terjadinya divergensi tingkat pemulihan lintas-negara.

    Sementara itu, tingkat inflasi yang melandai mendorong mayoritas bank sentral global melakukan pemangkasan kebijakan moneternya. Pada saat yang sama, perubahan ekspektasi pelaku pasar menyebabkan volatilitas di pasar keuangan global.

    “Ke depan, masih terdapat beberapa faktor risiko ketidakpastian yang perlu diantisipasi seperti kebijakan baru pemerintahan Trump, dan keberlanjutan pemangkasan Fed Rate yang berpotensi terhambat oleh peningkatan inflasi dan perluasan fragmentasi geopolitik serta geoekonomi yang mengarah pada peningkatan kompetisi antarnegara,” kata Purbaya.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025