Topik: volatilitas

  • Perang Dagang, The Fed Diprediksi Makin Sulit Turunkan Suku Bunga

    Perang Dagang, The Fed Diprediksi Makin Sulit Turunkan Suku Bunga

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Andry Asmoro meyakini ruang pemangkasan suku bunga The Fed akan semakin sempit akibat perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, Meksiko, dan Kanada.

    Asmo menjelaskan perang tarif dagang akan meningkat biaya impor sehingga berkontribusi kepada peningkatan inflasi di Amerika Serikat (AS). Akibatnya, bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan semakin sulit menurunkan suku bunga acuan Fed Funds Rate.

    Para pejabat Federal Reserve, sambungnya, sudah mewanti-wanti bahwa kenaikan tarif yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump dapat menyebabkan peningkatan inflasi saat rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25 Januari lalu.

    Asmo menjelaskan prediksi awal Federal Reserve akan memangkas suku bunga hingga 75 basis poin (bps) selama 2025 yaitu masing-masing 25 bps pada Juni, September, dan Desember. Kendati demikian, eskalasi perang dagang diyakini akan membuat potensi pemangkasan Fed Funds Rate tersebut semakin sempit.

    “Jika risiko inflasi kembali melonjak, pemangkasan suku bunga mungkin tidak sebesar yang diharapkan,” ujar Asmo dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

    Sejalan dengan itu, suku bunga yang tertahan tinggi akan membuat investor di pasar keuangan beralih ke aset dolar AS karena lebih aman. Dengan demikian, pasar keuangan di negara berkembang seperti Indonesia juga akan terdampak secara negatif sehingga depresiasi rupiah akan berlanjut.

    “Karena investor beralih ke aset yang lebih aman seperti dolar AS, pasar mengalami volatilitas yang besar. Rupiah melemah 1,5% YtD [year to date], sementara IHSG turun -7,7% [YtD] dengan net outflow [modal keluar] investor asing meningkat Rp21,4 triliun,” jelasnya.

    Sebagai informasi, perang dagang sendiri resmi dimulai usai AS menaikkan tarif impor ke produk asal China, Meksiko, dan Kanada mulai 4 Maret 2025. AS resmi menaikkan tarif dari 10% menjadi 20% untuk barang elektronik asal China; AS juga menerapkan tarif 25% ke semua barang asal Meksiko dan Kanada.

    Akibatnya China, Meksiko, dan Kanada pun tidak tinggal diam. China mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 15% untuk produk pertanian AS, serta pungutan tambahan sebesar 10% untuk produk pangan lainnya.

    Sejalan, Kanada membalas dengan tarif 25% atas impor barang dari AS senilai US$30 miliar, yang nantinya akan diperluas menjadi US$155 miliar. Sementara Meksiko akan mengumumkan rincian tarif balasan untuk barang asal AS paling lambat pada 9 Maret 2025.

  • Prediksi Ekonomi RI Stagnan 5 Persen di 2025, AMRO Sarankan Perkuat Koordinasi Kebijakan

    Prediksi Ekonomi RI Stagnan 5 Persen di 2025, AMRO Sarankan Perkuat Koordinasi Kebijakan

    JAKARTA – Perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 5,0 persen pada tahun 2024, didorong oleh permintaan domestik yang terus berlanjut dan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5 persen plus minus 1 persen.

    Menurut ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) dalam keterangannya setelah kunjungan konsultasi tahunan ke Indonesia pada 3-14 Februari 2025, kebijakan yang terkoordinasi menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan mendukung aktivitas ekonomi ditengah meningkatnya ketidakpastian global pada 2025.

    Ekonom Utama AMRO Sumio Ishikawa menyampaikan AMRO memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh kokoh sebesar 5,0 persen pada 2025 didorong permintaan domestik diperkirakan tetap kuat berkat kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan, termasuk implementasi program prioritas baru.

    “Koordinasi kebijakan tetap menjadi kunci untuk mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan di tengah tantangan eksternal yang semakin besar,” ujarnya dalam keteranganya, Rabu, 5 Maret.

    Selain itu, inflasi turun menjadi 1,6 persen pada akhir tahun 2024, dengan rata-rata inflasi tahunan 2,3 persen sepanjang tahun dan koordinasi kebijakan yang erat antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah diharapkan dapat menjaga inflasi dalam target pada 2025.

    Sementara itu, surplus perdagangan yang kuat dan aliran investasi asing yang stabil telah memperkuat posisi eksternal Indonesia meskipun terdapat ketidakpastian global.

    Adapun, Bank Indonesia (BI) memperkuat kebijakan moneter pada 2024 untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas dan dukungan terhadap pertumbuhan seperti kebijakan suku bunga yang hati-hati, bersama dengan intervensi pasar valuta asing yang bijaksana, membantu mengendalikan inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah.

    Pada awal 2025, BI menurunkan suku bunga kebijakan menjadi 5,75 persen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, seiring dengan proyeksi inflasi yang rendah.

    Selain itu, Pemerintah juga menerapkan kebijakan fiskal ekspansif dengan meningkatkan defisit anggaran menjadi 2,3 persen dari PDB pada 2024 untuk mendorong ekonomi dan mempercepat proyek infrastruktur.

    Pada 2025, defisit anggaran mungkin akan meningkat lebih lanjut seiring dengan pengenalan program prioritas baru, termasuk program makanan bergizi gratis dan subsidi tambahan untuk rumah tangga berpendapatan rendah.

    Ishikawa menyampaikan ke depannya dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti negara pasar berkembang lainnya, menghadapi risiko terkait kebijakan pemerintah AS yang baru dan potensi ketegangan perdagangan global yang dapat memengaruhi mitra dagang utama, seperti China, AS, dan Eropa.

    “Risiko volatilitas aliran modal dan biaya pinjaman yang tinggi tetap ada di tengah potensi pengetatan kebijakan keuangan global,” ujarnya.

    Di sektor keuangan, AMRO menyarankan BI untuk menyesuaikan kebijakan moneternya dengan lebih fleksibel guna mengatasi risiko yang berkembang.

    Sementara itu, AMRO memperkirakan inflasi domestik tetap rendah, pemangkasan suku bunga lebih lanjut dapat dipertimbangkan untuk mendukung ekonomi jika nilai tukar rupiah tetap sesuai dengan fundamentalnya.

    Selain itu, pemerintah juga disarankan untuk memperkuat upaya mobilisasi pendapatan dan memprioritaskan belanja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk reformasi kebijakan pajak dan administrasi yang dapat meningkatkan penerimaan.

    AMRO mendukung langkah pemerintah yang memprioritaskan anggaran dengan memotong pengeluaran yang tidak esensial dan memperbaiki kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran dan reformasi struktural harus dipercepat untuk meningkatkan diversifikasi ekonomi dan produktivitas.

    Selain itu, AMRO juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas implementasi pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan mengurangi ketimpangan pendapatan.

  • OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Tetap Terjaga

    OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Tetap Terjaga

    JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan perekonomian global dan dinamika penting dalam perkembangan domestik.

    Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan pertumbuhan ekonomi global relatif stagnan dan inflasi di beberapa negara maju mulai menunjukkan tren penurunan. Namun volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang.

    “Di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi solid dengan aktivitas ekonomi didukung oleh konsumsi domestik. Inflasi berada di 3 persen pada Januari 2025 dan Core CPI atau Indeks Harga Konsumen naik ke 3,3 persen,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa, 4 Maret.

    Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa tekanan harga di luar energi dan pangan masih cukup tinggi. Serta pasar tenaga kerja tetap kuat dan kebijakan moneter cenderung netral.

    Dari sisi geopolitik, Mahendra menyampaikan upaya penyelesaian konflik Ukraina belum menemukan titik terang sekalipun telah dilakukan berbagai pertemuan di tingkat internasional dan bahkan pertemuan terakhir antara Presiden Amerika Serikat dengan Presiden Ukraina terlihat jelas tidak mencapai kesepakatan.

    Selain itu, Mahendra mengatakan rencana penerapan tarif baru Amerika Serikat terhadap negara mitra dagang utamanya nampaknya semakin pasti akan diterapkan dan hal itu akan meningkatkan ketidakpastian perekonomian, utamanya perdagangan global.

    Dari sisi perekonomian nasional, Mahendra menyampaikan inflasi cukup terkendali dengan menunjukkan inflasi pada Januari sebesar 0,76 persen dan inflasi inti sebesar 2,26 persen hal ini menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik.

    Meski demikian, Mahendra menyampaikan tetap perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya seperti berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan baik motor dan mobil, penurunan penjualan semen serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah.

    Mahendra menyampaikan dari sisi Manufaktur pada Januari tahun 2025 ini naik ke level 51,9 persen dari sebelumnya 51,2 persen.

    “Kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global terlihat pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung dimana kinerja neraca perdagangan pada Januari 2025 menunjukkan surplus 3,45 miliar dolar AS atau tumbuh 71 persen year on year,” ujarnya.

  • OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil di Tengah Tantangan Ekonomi Global – Halaman all

    OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil di Tengah Tantangan Ekonomi Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) tetap terjaga, di tengah tantangan perekonomian global dan domestik.

    Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pertumbuhan ekonomi global relatif stagnan dengan inflasi di beberapa negara maju mulai menunjukkan tren penurunan. 

    “Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Februari 2025 menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) tetap terjaga,” kata Mahendra dalam Konferensi Pers RDK Bulanan, Selasa (4/3/2025). 

    Dari sisi domestik, kata Mahendra inflasi cukup terkendali dengan inflasi Januari tercatat 0,76 persen secara tahunan, dan inflasi inti sebesar 2,26 persen secara tahunan yang menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik. 

    “Namun demikian, perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya, di antaranya berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan baik motor dan mobil, penurunan penjualan semen, serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah,” ujarnya.

    Di sisi supply, kata Mahendra PMI Manufaktur pada Januari 2025 naik ke level 51,9 dari sebelumnya 51,2. Kinerja eksternal juga tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global.

    “Terlihat pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung, pada Januari 2025 meningkat ke 3,45 miliar dolar AS (Des-24 setara 2,24 miliar dolar AS), tumbuh sebesar 71,71 persen secara tahunan,” ungkapnya.

    Mahendra bilang, volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang. Di Amerika Serikat (AS), pertumbuhan ekonomi tetap solid dengan aktivitas ekonomi didukung oleh konsumsi domestik. 

    Kemudian inflasi berada di level 3 persen secara tahunan pada Januari 2025 dan core CPI naik ke 3,3 persen secara tahunan, menunjukkan bahwa tekanan harga di luar sektor energi dan pangan masih cukup tinggi. 

    “Pasar tenaga kerja tetap kuat dengan tingkat pengangguran turun ke 4 persen, meski angka peningkatan Nonfarm Payroll jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar,” jelas Mahendra.

    Di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi cenderung tertahan dengan CPI tercatat masih rendah sebesar 0,5 persen secara tahunan dan indeks harga produsen (PPI) terus mengalami kontraksi. 

    Adapun PMI masih di zona ekspansi namun turun menjadi sebesar 50,1, di bawah ekspektasi pasar. 

    Di satu sisi, kebijakan moneter cenderung netral bahkan kata Mahendra, The Fed hanya akan memangkas Fed Fund Rate (FFR) 1 hingga 2 kali di tahun 2025. 

    Sementara sisi geopolitik, upaya penyelesaian konflik Ukraina dan Rusia belum menemukan titik terang pasca pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. 

    Bahkan pertemuan itu tidak mencapai kesepakatan. Selain itu, rencana penerapan tarif baru AS terhadap negara mitra dagang juga meningkatkan ketidakpastian.

    “Sementara itu, Bank Sentral mempertahankan suku bunga acuan, menunjukkan pendekatan hati-hati dalam pelonggaran moneter. Tiongkok juga memperketat regulasi ekspor rare earth yang dapat berdampak pada industri teknologi global,” jelas dia.

  • Perdagangan Derivatif Kripto Makin, Berkembang, Bappebti: Volume Bisa Naik 5 Kali Lipat – Halaman all

    Perdagangan Derivatif Kripto Makin, Berkembang, Bappebti: Volume Bisa Naik 5 Kali Lipat – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Perdagangan derivatif kripto di Indonesia tumbuh signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Bappebti memproyeksikan perdagangan derivatif kripto di Indonesia dapat mencapai 2 hingga 5 kali lipat dari volume transaksi pasar saat ini. 

    Optimisme ini didukung oleh peluncuran produk derivatif aset kripto yang menawarkan peluang bagi investor untuk melakukan lindung nilai terhadap volatilitas harga kripto atau mencari keuntungan dari fluktuasi harga tanpa harus memiliki aset dasar.

    Sejumlah platform perdagangan aset kripto telah meluncurkan fitur-fitur baru untuk memfasilitasi perdagangan derivatif yang legal dan aman bagi para trader.

    Aplikasi Pintu pada Februari 2025 meluncurkan fitur perdagangan derivatif bekerja sama dengan bursa kripto CFX yang telah mendapatkan persetujuan resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). 

    Pintu menghadirkan Pintu Pro Futures versi web serta menambahkan dua fitur inovatif untuk mengakomodasi perdagangan derivatif kripto, yaitu fitur Take Profit (TP)/Stop Loss (SL) dan Share Profit and Loss (PnL).

    Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad mengatakan, memahami kenyamanan trader dengan memberikan ragam pilihan platform dalam berinvestasi produk derivatif kripto. 

    “Kami hadirkan Pintu Pro Futures versi web agar trader dapat melakukan desktop trading dengan lebih fleksibel.”

    “Platform ini memiliki berbagai fitur unggulan seperti tampilan trading profesional, indikator margin, kalkulasi margin yang transparan, serta dashboard yang lengkap, termasuk fitur TP/SL untuk manajemen risiko yang lebih baik,” katanya, Selasa (4/3/2025).

    Fitur Take Profit (TP) memungkinkan trader untuk menetapkan harga target di mana posisi mereka akan ditutup secara otomatis untuk mengamankan potensi keuntungan.

    Sementara itu, fitur Stop Loss (SL) memungkinkan trader menentukan level harga di mana posisi mereka akan ditutup secara otomatis untuk meminimalisir potensi kerugian.

    Platform ini juga memperkenalkan fitur Share PnL, yang memungkinkan trader membagikan performa trading mereka di Pintu Pro Futures ke berbagai channel pilihan seperti WhatsApp, Instagram, Telegram, X, dan juga dalam format gambar.

    “Menentukan level Stop Loss dan Take Profit merupakan komponen esensial dari manajemen risiko saat melakukan perdagangan derivatif kripto,” katanya.

    Selain itu, fitur Share PnL memungkinkan trader membagikan performa posisi yang masih terbuka ke berbagai platform, sehingga memberikan transparansi atas strategi trading yang sedang berjalan,” jelas Iskandar.

    Perdagangan Derivatif Kripto Kini Sudah Teregulasi 

    Sebagai informasi, perdagangan derivatif kripto di Indonesia diselenggarakan oleh bursa kripto CFX yang telah mendapatkan persetujuan resmi dari Bappebti sesuai ketentuan dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021.

    Perdagangan produk derivatif melibatkan beberapa lembaga self-regulatory organizations (SRO), yakni bursa kripto CFX, lembaga kliring, lembaga kustodian, serta lembaga pialang berjangka yang seluruhnya telah terdaftar dan teregulasi di bawah payung hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Saat ini, Pintu Pro Futures menawarkan 20 token pilihan seperti BTC, ETH, SOL, dan belasan token lainnya dengan leverage hingga 25x.

    “Investasi aset kripto adalah instrumen yang berisiko tinggi dengan nilai aset yang dapat berfluktuasi secara signifikan dari waktu ke waktu. Penting bagi investor untuk mempelajari dan melakukan riset secara mendalam, menggunakan uang dingin, dan menghindari Fear of Missing Out (FOMO),” kata Iskandar.

     

  • Video:Pahala Mansury Soal Rupiah Melemah – Ancaman Banjir Produk China

    Video:Pahala Mansury Soal Rupiah Melemah – Ancaman Banjir Produk China

    Jakarta, CNBC Indonesia- Tren pelemahan Rupiah berlanjut di tengah kuatnya volatilitas geopolitik global hingga perang dagang hingga mata uang Garuda masih terjebak di posisi Rp16.400 per Dolar AS.

    WKU Bidang Perdagangan & Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury menyebutkan potensi dampak pelemahan Rupiah bisa saja mempengaruhi kinerja industri ekspor dan impor Indonesia. Namun Diharapkan Indonesia masih bisa mengambil peluang peningkatan ekspor di tengah perubahan rantai pasok dunia yang mulanya berfokus di China namun mulai berubah imbas perang dagang.

    Diversifikasi mitra dagang dengan tidak menjadikan China sebagai tumpuan tujuan ekspor RI bisa diperluas ke negara-negara lain termasuk menyasar pasar Eropa lewat penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).

    Di sisi lain Indonesia harus mengantisipasi dampak perang dagang yang bisa mendorong China menyasar pasar seperti Indonesia untuk mengalirkan produk yang terganjar tarif tinggi Amerika Serikat (AS).

    Seperti apa Kadin melihat dampak pelemahan Rupiah hingga perang dagang ke RI? bagaimana antisipasi yang bisa dilakukan RI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan & Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury taran dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Senin, 03/03/2025)

  • 8 Keuntungan Jadi Nasabah Bank Emas Bullion, Cocok untuk Nabung dan Investasi

    8 Keuntungan Jadi Nasabah Bank Emas Bullion, Cocok untuk Nabung dan Investasi

    PIKIRAN RAKYAT – Menjadi nasabah di bank emas atau bullion bank memiliki berbagai keuntungan, baik bagi investor dan nasabah individu yang ingin mengamankan serta mengelola kekayaan mereka.

    Emas telah lama dikenal sebagai aset yang aman dan tahan terhadap inflasi serta ketidakpastian ekonomi. Dengan bergabung sebagai nasabah di bank emas, Sobat PR bisa mendapatkan akses langsung ke pasar emas global, serta manfaat dari berbagai fasilitas lainnya.

    Keuntungan-keuntungan ini tidak hanya terbatas pada penyimpanan emas saja, tetapi juga memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk melakukan transaksi dengan harga yang kompetitif dan transparan.

    Berikut adalah beberapa keuntungan utama yang bisa Anda dapatkan sebagai nasabah di bank emas.

    1. Akses Langsung ke Emas

    Salah satu keuntungan utama menjadi nasabah bank emas adalah akses langsung ke emas dalam bentuk fisik atau digital. Nasabah bisa membeli dan menjual emas tanpa perantara, dengan fleksibilitas transaksi dalam berbagai ukuran, mulai dari gram hingga kilogram. Hal ini memungkinkan pembelian dengan harga yang lebih kompetitif karena hubungan langsung dengan pasar global.

    Selain itu, bank emas sering menyediakan platform digital yang memudahkan transaksi secara online, tanpa perlu datang ke bank fisik. Ini memberikan kemudahan dan efisiensi bagi nasabah yang ingin bertransaksi dengan cepat, sekaligus memastikan harga yang sesuai dengan kondisi pasar.

    2. Keamanan Penyimpanan

    Keamanan adalah faktor penting dalam investasi emas, dan bank emas menawarkan penyimpanan yang aman dengan fasilitas brankas yang dilengkapi pengawasan 24 jam, asuransi, dan sistem keamanan canggih. Emas yang disimpan di bank terlindungi dari pencurian, kerusakan, atau kehilangan, memberikan ketenangan bagi nasabah.

    Bank emas juga menyediakan layanan penyimpanan dengan biaya wajar, mulai dari penyimpanan biasa hingga premium, yang memungkinkan nasabah memilih sesuai kebutuhan. Dengan asuransi tambahan, emas kita terlindungi dari berbagai risiko tak terduga, memastikan investasi tetap aman.

    3. Likuiditas Tinggi

    Salah satu keuntungan menjadi nasabah bank emas adalah kemudahan mencairkan atau menjual emas kapan saja. Bank emas memiliki koneksi langsung ke pasar emas global, memungkinkan transaksi cepat dengan harga kompetitif. Ini sangat menguntungkan jika kita membutuhkan dana darurat atau ingin merealisasikan keuntungan dari investasi.

    Selain itu, nasabah dapat menjual emas dalam pecahan kecil sesuai kebutuhan, tanpa khawatir tentang pembeli. Proses penjualan yang cepat dan efisien menjadikan bank emas pilihan fleksibel untuk berinvestasi.

    4. Harga yang Kompetitif

    Menjadi nasabah bank emas memberikan harga yang lebih kompetitif karena bank emas terhubung langsung dengan pasar logam mulia internasional, memungkinkan harga beli dan jual lebih dekat dengan harga pasar aktual. Ini memungkinkan kita membeli emas dengan harga yang lebih adil dan menjualnya dengan margin yang lebih kecil, memaksimalkan keuntungan.

    Selain itu, biaya transaksi lebih rendah karena bank emas tidak melalui banyak perantara. Hal ini memberikan harga yang lebih bersaing, menguntungkan bagi investor yang ingin membeli emas sebagai lindung nilai atau investasi jangka panjang, serta meminimalkan biaya tersembunyi.

    5. Diversifikasi Portofolio Investasi

    Investasi emas di bank emas memungkinkan kita untuk mendiversifikasi portofolio investasi. Emas dikenal sebagai aset stabil yang aman, terutama saat pasar saham atau mata uang mengalami volatilitas. Dengan memiliki emas, kita dapat melindungi kekayaan dari inflasi atau penurunan nilai mata uang. Bank emas menawarkan berbagai produk emas, seperti batangan dan logam mulia lainnya, yang dapat disesuaikan dengan tujuan keuangan kita.

    Diversifikasi ini juga mengurangi risiko dalam investasi lain seperti saham atau obligasi. Emas tidak bergerak seiring pasar saham atau mata uang, menjadikannya pelindung nilai yang efektif. Dengan menambah emas dalam portofolio, kita bisa mencapai keseimbangan antara potensi keuntungan dan pengelolaan risiko, terutama di masa ketidakpastian ekonomi.

    6. Hedge terhadap Inflasi

    Salah satu keuntungan besar dari investasi emas adalah keterlindungan dari inflasi. Emas telah lama dianggap sebagai alat lindung nilai, karena nilainya cenderung tetap atau meningkat saat harga barang dan jasa naik. Dengan menabung emas di bank emas, kita dapat melindungi daya beli dari penurunan nilai mata uang akibat inflasi, serta mengamankan nilai kekayaan dalam jangka panjang.

    Ketika inflasi terjadi, nilai mata uang lokal biasanya turun, sementara harga emas cenderung naik. Ini menjadikan emas sebagai investasi jangka panjang yang efektif untuk melawan ketidakstabilan ekonomi dan inflasi. Sebagai nasabah bank emas, kita dapat memanfaatkan emas untuk menjaga nilai aset tetap terjaga meskipun terjadi fluktuasi ekonomi yang tajam.

    7. Transaksi Transparan

    Menjadi nasabah di bank emas memberikan keuntungan transparansi transaksi Bank emas menyediakan platform yang memungkinkan kita membeli dan menjual emas dengan harga yang jelas dan mencerminkan kondisi pasar saat itu. Kita bisa melihat harga secara langsung sebelum melakukan transaksi, memberikan rasa aman karena mengetahui harga yang dibayar atau diterima.

    Bank emas juga menyediakan laporan transaksi detail, memungkinkan kita untuk memantau perubahan harga emas dan kegiatan transaksi secara real-time. Hal ini sangat menguntungkan bagi investor yang ingin membuat keputusan lebih terinformasi. Transparansi ini juga membangun kepercayaan antara bank dan nasabah untuk hubungan jangka panjang.

    8. Potensi Keuntungan Jangka Panjang

    Emas terbukti menjadi aset yang menguntungkan dalam jangka Panjang. Sebagai nasabah bank emas, kita memiliki kesempatan untuk meraih keuntungan dari kenaikan harga emas yang cenderung meningkat seiring waktu. Emas memiliki daya tahan tinggi dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar saham atau nilai tukar mata uang, menjadikannya pilihan investasi yang stabil.

    Dengan menjadi nasabah bank emas, kita dapat membeli emas saat harga rendah dan menjualnya saat harga naik, memanfaatkan potensi keuntungan dari pergerakan harga emas. Ini menjadikan emas pilihan investasi yang menguntungkan untuk masa depan.

    Selain itu, bank emas sering menyediakan layanan pelanggan yang baik, termasuk konsultasi investasi dan informasi pasar yang relevan.

    Ini sangat bermanfaat bagi kita yang ingin belajar lebih banyak tentang pasar emas atau membutuhkan panduan dalam membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.

    Dengan pengelolaan yang baik, kita dapat merasa lebih nyaman dan aman dalam berinvestasi di emas melalui bank emas. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Indo Premier Catatkan ETF Baru di Papan Perdagangan Bursa – Halaman all

    Indo Premier Catatkan ETF Baru di Papan Perdagangan Bursa – Halaman all

      

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Exchange Traded Fund (ETF) atau reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham semakin populer di kalangan investor, baik pemula maupun profesional. 

    Dalam dekade terakhir, ETF mengalami pertumbuhan signifikan secara global dan di Indonesia, total dana kelolaan (AUM) ETF meningkat rata-rata 28,90 persen per tahun sejak 2014.

    ETF kini tidak hanya terbatas pada saham dan obligasi karena ada ETF tematik seperti ETF energi terbarukan, teknologi, atau bahkan cryptocurrency.

    Dengan kemudahan akses, biaya rendah, ETF semakin diminati oleh investor ritel dan hadirnya platform investasi digital juga memudahkan pembelian ETF.

    Kondisi ini mendorong PT Indo Premier Investment Management (IPIM)  memperkenalkan produk ETF terbaru, Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB). 

    Direktur Indo Premier Investment Management (IPIM), Suwito Haryatno mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, reksa dana indeks dan ETF mengalami pertumbuhan pesat dengan pertumbuhan tahunan rata-rata total dana kelolaan mencapai 28,90 persen selama periode 2014–2024. 

    “Saat ini, IPIM mengelola tidak kurang dari 65 persen total dana kelolaan ETF saham di Indonesia, menjadikannya sebagai pemimpin pasar dalam industri ini,” katanya saat memperkenalkan memperkenalkan produk ETF terbaru, Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB) di Jakarta, Jumat (28/2/2025). 

    Dengan karakteristik ETF yang mencerminkan kinerja pasar secara konsisten, transparansi portofolio, likuiditas tinggi, serta biaya pengelolaan yang lebih rendah, ETF telah menjadi solusi investasi yang adaptif terhadap Pasar Modal Indonesia yang semakin dinamis. XIPB merupakan ETF ke-15 yang dikelola oleh IPIM dan ETF ke-44 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

    Dikatakannya, kehadiran produk ini semakin melengkapi ekosistem ETF IPIM yang terus berkembang untuk memberikan solusi investasi inovatif dan kompetitif bagi investor.

    “XIPB berfokus pada konstituen saham sektor perbankan yang memiliki peringkat investment grade, likuiditas transaksi tinggi, serta kinerja keuangan yang solid,” katanya.

    Adapun metodologi pemilihan konstituen XIPB mempertimbangkan peringkat, kapasitas bersaing, kapitalisasi pasar, likuiditas, serta valuasi saham, menjadikannya pilihan investasi utama bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat investasi  pada sektor perbankan.

    Direktur Indo Premier Investment Management, Noviono Darmosusilo mengatakan, di tengah dinamika pasar dan tantangan makroekonomi global saat ini, valuasi serta histori pembayaran dividen di sektor perbankan yang atraktif membuka peluang bagi investor untuk memanfaatkan XIPB sebagai instrumen investasi.

    “ETF ini memberikan eksposur ke sektor perbankan yang tumbuh dan resilien, serta menciptakan nilai tambah bagi investor untuk dapat mengoptimalkan imbal hasil portofolionya,” katanya.

    Dengan berorientasi pada inovasi digital, efisiensi operasional, serta pertumbuhan berkelanjutan ditengah peluang tantangan makroekonomi global, ETF kini bukan sekedar instrumen investasi tapi juga telah menjadi pilar utama dalam transformasi industri reksa dana di Indonesia.

    “Selain itu ETF juga mendorong inklusi investasi melalui peningkatan transparansi, likuiditas, serta akses yang lebih luas bagi pemodal Indonesia baik pemodal kelembagaan maupun masyarakat luas,” kata Noviono.

    Dengan strategi yang dirancang agar mudah dipahami dan dipantau, ekosistem ETF yang dihadirkan IPIM memberikan solusi inovatif bagi investor untuk mengelola portofolio mereka dengan lebih fleksibel dan strategis secara real-time selama jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

    Direktur Indo Premier Sekuritas, Soehianto menambahkan, XIPB dilengkapi dengan fitur unggulan Power Fund Series (PFS), yang memungkinkan investor untuk berinvestasi dengan nominal yang sangat terjangkau.

    “Hanya dengan satu klik atau satu order, investor dapat memiliki portofolio saham perbankan unggulan yang berfundamental baik dan memiliki likuiditas tinggi,” katanya.

    ETF atau Reksa Dana Bursa memiliki beberapa keunggulan utama yakni perdagangan Real-Time.

    Investor tidak perlu menunggu Nilai Aktiva Bersih (NAB) di akhir hari karena ETF dapat diperjualbelikan selama jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia, menggunakan indikatif NAB.

    Kemudian diversifikasi portofolio secara instan sehingga ETF saham terdiri dari portofolio saham unggulan, sehingga membantu mengurangi volatilitas dan risiko investasi dibandingkan dengan membeli satuan saham secara langsung.

    “Instrumen investasi ETF semakin digemari oleh investor, baik ritel maupun institusi, karena kemudahan transaksi yang ditawarkan, termasuk transparansi, real-time NAV, likuiditas pasar yang tinggi, dan efisiensi biaya, serta eksekusi cepat melalui teknologi mutakhir, yang memberikan kendali penuh bagi investor dalam menghadapi berbagai kondisi pasar,” kata Soehianto.

     

  • Indo Premier rilis produk ETF baru fokus saham konstituen perbankan

    Indo Premier rilis produk ETF baru fokus saham konstituen perbankan

    Jakarta (ANTARA) – PT Indo Premier Investment Management (IPIM) meluncurkan produk Exchange-Traded Fund (ETF) terbaru yaitu Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB), sebagai upaya memberikan solusi investasi bagi investor di pasar modal Indonesia.

    Direktur IPIM Suwito Haryatno menjelaskan XIPB akan berfokus pada konstituen saham sektor perbankan yang memiliki peringkat investment grade, likuiditas transaksi tinggi, serta kinerja keuangan yang solid.

    “Metodologi pemilihan konstituen XIPB mempertimbangkan peringkat, kapasitas bersaing, kapitalisasi pasar, likuiditas, serta valuasi saham, menjadikannya pilihan investasi utama bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat investasi pada sektor perbankan,” ujar Suwito di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat,

    Dalam 10 tahun terakhir, reksa dana indeks dan ETF telah tumbuh pesat, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata total dana kelolaan mencapai 28,90 persen selama periode 2014 sampai 2024.

    Suwito menjelaskan, saat ini IPIM mengelola tidak kurang dari 65 persen total dana kelolaan ETF saham di Indonesia, yang menjadikannya sebagai pemimpin pasar dalam industri ini.

    Menurutnya, sektor perbankan Indonesia memiliki fundamental yang kuat, dengan kontribusi laba sektor perbankan yang mencapai 47 persen dari total laba emiten di IHSG, dengan kapitalisasi pasar sektor perbankan sebesar 27,05 persen dari kapitalisasi pasar IHSG.

    “Hal ini menjadikan sektor perbankan sebagai penggerak utama kinerja IHSG,” ujar Suwito.

    Ia menyebut, Backtesting kinerja portofolio XIPB menunjukkan imbal hasil di atas indeks sektor keuangan, termasuk Indeks Infobank15 dan IHSG sejak tanggal dasar 3 Januari 2017.

    Sehingga, lanjutnya, investor dapat menyesuaikan porsi portofolio bertema sektor perbankan secara cepat dan mudah, baik melalui strategi tactical asset allocation maupun buy and hold strategy.

    Direktur IPIM Noviono Darmosusilo menyampaikan bahwa di tengah dinamika pasar dan tantangan makroekonomi global saat ini, valuasi serta histori pembayaran dividen di sektor perbankan yang atraktif membuka peluang bagi investor untuk memanfaatkan XIPB sebagai instrumen investasi.

    Lanjutnya, ETF ini memberikan eksposur ke sektor perbankan yang tumbuh dan resilien, serta menciptakan nilai tambah bagi investor untuk dapat mengoptimalkan imbal hasil portofolionya.

    “Dengan berorientasi pada inovasi digital, efisiensi operasional, serta pertumbuhan berkelanjutan di tengah peluang tantangan makroekonomi global, ETF kini bukan sekedar instrumen investasi tapi juga telah menjadi pilar utama dalam transformasi industri reksa dana di Indonesia,” ujar Noviono.

    Selain itu, Ia menyebut ETF juga mendorong inklusi investasi melalui peningkatan transparansi, likuiditas, serta akses yang lebih luas bagi pemodal Indonesia baik pemodal kelembagaan maupun masyarakat luas.

    Dengan strategi yang dirancang agar mudah dipahami dan dipantau, lanjutnya, ekosistem ETF yang dihadirkan IPIM memberikan solusi inovatif bagi investor untuk mengelola portofolio mereka dengan lebih fleksibel dan strategis secara real-time selama jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

    Noviono menjelaskan ETF atau Reksa Dana Bursa memiliki beberapa keunggulan utama, diantaranya perdagangan Real-Time yaitu Investor tidak perlu menunggu Nilai Aktiva Bersih (NAB) di akhir hari karena ETF dapat diperjualbelikan selama jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia, menggunakan indikatif NAB.

    Kemudian, diversifikasi Portofolio Secara Instan: ETF saham terdiri dari portofolio saham unggulan, sehingga membantu mengurangi volatilitas dan risiko investasi dibandingkan dengan membeli satuan saham secara langsung.

    Direktur Indo Premier Sekuritas Soehianto menjelaskan ​​​​​XIPB dilengkapi dengan fitur unggulan Power Fund Series (PFS), yang memungkinkan investor untuk berinvestasi dengan nominal yang sangat terjangkau.

    “Instrumen investasi ETF semakin digemari oleh investor, baik ritel maupun institusi, karena kemudahan transaksi yang ditawarkan, termasuk transparansi, real-time NAV, likuiditas pasar yang tinggi, dan efisiensi biaya, serta eksekusi cepat melalui teknologi mutakhir, yang memberikan kendali penuh bagi investor dalam menghadapi berbagai kondisi pasar.” ujar Soehianto

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada Investasi Bodong, Celios Tekankan Pentingnya Prinsip Legal dan Logis

    Waspada Investasi Bodong, Celios Tekankan Pentingnya Prinsip Legal dan Logis

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Ekonomi Digital Centre of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, meminta masyarakat mewaspadai investasi bodong.

    Seiring dengan meningkatnya literasi keuangan di Indonesia, risiko penipuan investasi juga semakin tinggi. Direktur Celios, Nailul Huda, mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih instrumen investasi, terutama yang dipromosikan melalui media sosial.

    Menurut Nailul, perkembangan teknologi digital dan media sosial telah membuka akses informasi keuangan yang lebih luas, tetapi di sisi lain juga meningkatkan risiko masyarakat terjebak dalam investasi bodong. 

    “Ketika media sosial booming saat pandemi Covid-19, terbukalah kenyataan bahwa banyak masyarakat kita masih belum bisa memilih dan memilah informasi yang benar terkait investasi,” ujar Nailul ujar dia dalam talkshow bertajuk “Menguatkan Literasi Pasar Modal di Era Transformasi Teknologi: Pahami Risiko, Maksimalkan Peluang”, Kamis (27/2/2025).

    Ia menyoroti tren “muda dan kaya” yang marak beberapa tahun terakhir, saat banyak anak muda tertarik berinvestasi tanpa memahami risiko yang ada. Hal ini diperparah dengan banyaknya influencer yang hanya menampilkan keuntungan tanpa menjelaskan risiko di baliknya. 

    “Akhirnya, muncul investasi-investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar tanpa dasar yang jelas,” tambahnya tentang investasi bodong. Nailul juga meminta masyarakat memperhatikan hal berikut sehingga tidak terjebak investasi bodong.

    2 Prinsip Utama: Legal dan Logis
    Untuk menghindari jebakan investasi ilegal, Nailul menekankan pentingnya menerapkan dua prinsip utama, yaitu legal dan logis.

    Legalitas Terjamin
    Sebelum berinvestasi, masyarakat harus memastikan bahwa produk tersebut memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga berwenang lainnya. “Jika suatu investasi tidak memiliki legalitas yang jelas, sebaiknya hindari,” tegas Nailul.

    Logis dalam Imbal Hasil
    Masyarakat juga harus mempertanyakan apakah imbal hasil yang dijanjikan masuk akal. “Jarang sekali ada investasi yang memberikan keuntungan 30% per bulan. Jika ada yang menawarkan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat, patut dicurigai,” jelasnya.

    Sebagai contoh, ia mengingatkan kembali kasus skema Ponzi seperti MMM (manusia membantu manusia), yang menawarkan keuntungan besar tetapi akhirnya merugikan banyak orang. “Model seperti ini tidak logis dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami profil risiko sebelum berinvestasi,” ujar Nailul terkait investasi bodong.

    Pahami Profil Risiko Sebelum Berinvestasi
    Selain memahami prinsip legal dan logis, Nailul juga menekankan pentingnya mengenali profil risiko diri sendiri. 

    Dia juga menekankan di dalam investasi, terdapat dua tipe investor, yakni risk averse atau menghindari risiko, yaitu tipe investor yang lebih memilih instrumen investasi dengan risiko rendah, seperti deposito atau obligasi pemerintah.

    Sementara tipe investor lainnya adalah risk lover atau suka risiko, yaitu investor yang lebih berani mengambil risiko tinggi, seperti trading saham atau forex, dengan harapan mendapatkan keuntungan besar.

    Namun, Nailul mengingatkan bahwa anak muda cenderung lebih berani mengambil risiko tanpa pemahaman yang cukup. “Banyak anak muda yang masuk ke investasi dengan volatilitas tinggi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Bahkan, meskipun legal, risiko tetap ada,” pungkasnya saat membahas tentang investasi bodong.