Topik: volatilitas

  • Keputusan FOMC dinilai berdampak positif pada pasar aset kripto

    Keputusan FOMC dinilai berdampak positif pada pasar aset kripto

    Keputusan The Fed ini mencerminkan stabilitas kebijakan moneter yang berdampak positif pada pasar aset kripto.

    Jakarta (ANTARA) – Keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan 4,50 persen dinilai berdampak positif terhadap pada pasar aset kripto.

    CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan Bitcoin (BTC) berhasil bertahan di atas level 80.000 dolar AS, setelah FOMC atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan 4,50 persen.

    Sebelum pengumuman FOMC pada 19 Maret 2025, harga Bitcoin berada di level 82.719 dolar AS, turun 1,61 persen dibanding hari sebelumnya. Namun, setelah keputusan diumumkan, harga Bitcoin melonjak 5,00 persen menjadi 86.854 dolar AS.

    Keputusan tersebut, menurut dia, melalui keterangannya di Jakarta, Jumat, memberikan kelegaan bagi investor setelah periode ketidakpastian yang cukup panjang.

    “Keputusan The Fed ini mencerminkan stabilitas kebijakan moneter yang berdampak positif pada pasar aset kripto. Stabilitas suku bunga cenderung mendorong investor mencari alternatif investasi dengan potensi pertumbuhan tinggi seperti Bitcoin,” ujarnya.

    Oscar juga menyoroti bahwa proyeksi dua kali pemangkasan suku bunga di tahun 2025 menjadi pendorong utama optimisme pasar.

    Dengan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, katanya lagi, likuiditas di pasar keuangan cenderung meningkat, yang seringkali berujung pada apresiasi harga aset kripto.

    Menurut dia, volatilitas harga Bitcoin pasca keputusan FOMC menunjukkan bahwa aset kripto sensitif terhadap kebijakan ekonomi makro.

    Investor global, katanya lagi, kini semakin memandang Bitcoin sebagai alat diversifikasi portofolio yang mampu memberikan perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik.

    Di sisi lain, Oscar menilai kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang menetapkan tarif 25 persen terhadap Kanada, Meksiko, China, dan kemungkinan Uni Eropa turut berpotensi memicu inflasi.

    “Kenaikan harga barang akibat tarif ini dapat mendorong masyarakat untuk mencari alternatif aset yang dapat mempertahankan daya beli mereka. Bitcoin, sebagai aset terdesentralisasi, bisa menjadi pilihan yang relevan dalam kondisi ekonomi yang penuh tekanan,” ujarnya pula.

    Menurut dia, meskipun Bitcoin menunjukkan ketahanan yang baik, investor tetap perlu memperhatikan dinamika ekonomi global, dalam kondisi seperti ini, strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) dapat menjadi pendekatan bijak bagi investor ritel untuk menghadapi volatilitas pasar dan memperkuat portofolio investasi mereka.

    Dengan kebijakan moneter yang stabil serta meningkatnya minat terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai, Oscar menyatakan optimistis bahwa pasar kripto akan terus menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan di tahun mendatang.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sri Mulyani menyerahkan LKPP tahun 2024 ke BPK

    Sri Mulyani menyerahkan LKPP tahun 2024 ke BPK

    Meski di tengah kondisi penuh ketidakpastian, alhamdulillah perekonomian Indonesia dan APBN 2024 masih terjaga baik.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun anggaran (TA) 2024 kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

    “Mewakili Pemerintah, saya menghadiri Entry Meeting Pemeriksaan LKPP 2024 pagi ini dan menyerahkan LKPP TA 2024 (unaudited) kepada Ketua BPK Isma Yatun yang didampingi oleh Wakil Ketua BPK Budi Prijono,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram @smindrawati dipantau di Jakarta, Jumat.

    Dia menjelaskan banyak tantangan yang dihadapi pada tahun 2024, baik dari sisi global maupun domestik.

    Dari sisi global, situasi geopolitik belum membaik, kebijakan suku bunga tinggi masih berlangsung, dan terjadi volatilitas di pasar keuangan. Selain itu, terjadinya El Nino juga memberikan tekanan yang cukup signifikan, terutama terhadap kinerja sektor pertanian dan inflasi, khususnya harga pangan.

    Di samping itu, tahun 2024 juga merupakan tahun pemilu di banyak negara (super election year), termasuk Indonesia. Menurut Sri Mulyani, momentum ini menyebabkan munculnya banyak perubahan kebijakan, terutama di negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropa yang sangat mempengaruhi dinamika ekonomi global.

    Kendati begitu, perekonomian Indonesia tetap mampu mencetak kinerja yang baik.

    “Meski di tengah kondisi penuh ketidakpastian, alhamdulillah perekonomian Indonesia dan APBN 2024 masih terjaga baik. Rincian pengelolaan dan capaian kinerja APBN 2024 juga disampaikan dalam LKPP yang telah diserahkan untuk diaudit oleh BPK RI,” ujar Menkeu.

    Sri Mulyani menyampaikan apresiasi kepada Ketua BPK dan jajarannya karena telah menjadi partner dalam melaksanakan tugas menjaga keuangan negara.

    “Semoga sinergi dan komunikasi yang terjalin baik selama ini dapat terus kita jaga dan kita tingkatkan,” ujar Sri Mulyani.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Bergerak Zig-zag dengan Tendensi Turun ke 6.380,78, Sebanyak  274 Saham Merosot – Halaman all

    IHSG Bergerak Zig-zag dengan Tendensi Turun ke 6.380,78, Sebanyak  274 Saham Merosot – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar mengawali perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat 21 Maret 2025.

    Mengutip RTI pukul 09.12 WIB, indeks terkoreksi tipis 0,01 persen atau 0,887 poin ke level 6.380,787.

    Sebanyak 274 saham turun, 119 saham naik, dan 193 saham stagnan. Total volume perdagangan 1,45 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,86 triliun.

    Sebanyak 10 indeks sectoral membebani Langkah IHSG pagi ini. Tiga sector dengan penurunan terdalam yakni: IDX-Finance 1,19%, IDX-Cyclic 0,79%, dan IDX-Health 0,68%.

    Saham-saham top losers LQ45:

    – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 3,43%

    – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,61%

    – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2,60%

    Saham-saham top gainers LQ45:

    – PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) naik 2,97%

    – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,36%

    – PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 1,33%

    Pasar saham Asia-Pasifik diperdagangkan mixed pada Jumat (21/3), tertekan oleh kerugian di Wall Street dan ketidakpastian ekonomi AS yang terus membayangi sentimen investor.

    Pergerakan Indeks:

    Australia – S&P/ASX 200 naik 0,12%

    Jepang – Nikkei 225 menguat 0,49%, Topix bertambah 0,27%

    Korea Selatan – Kospi melemah 0,16%, Kosdaq turun lebih dalam 0,86%

    Hong Kong – Hang Seng Index turun 0,56%

    China – CSI 300 naik tipis 0,18%

    Pasar masih mencermati prospek kebijakan moneter global dan perkembangan ekonomi AS, yang menjadi faktor utama dalam volatilitas saham di kawasan.

     

    Laporan Reporter: Yudho Winarto | Sumber: Kontan

  • Harga Emas Dunia Stabil di USD 3.043 per Ons, Siap-siap Cetak Rekor Lagi – Page 3

    Harga Emas Dunia Stabil di USD 3.043 per Ons, Siap-siap Cetak Rekor Lagi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia terus bergerak dalam volatilitas tinggi setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level USD 3.057 per ons. Saat ini, harga emas dunia diperdagangkan di sekitar USD 3.043 per ons, dengan peluang untuk kembali menguji level resistensi di USD 3.050 hingga USD 3.060.

    Analis Dupoin Indonesia Lukman Haqeem menjelaskan, faktor utama yang menjaga harga emas tetap kuat adalah meningkatnya permintaan safe haven akibat ketidakpastian geopolitik. Konflik di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan sedikitnya 91 warga Palestina.

    “Situasi ini semakin meningkatkan minat terhadap emas sebagai aset perlindungan terhadap risiko global.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).

    Selain itu, ketidakpastian mengenai arah kebijakan perdagangan AS juga menjadi pemicu volatilitas di pasar.

    Dari sisi kebijakan moneter, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memberikan sinyal kuat terkait potensi pemotongan suku bunga tahun ini. Saat ini, suku bunga acuan masih bertahan di kisaran 4,25%-4,50%, dan diperkirakan akan mengalami pemangkasan sebanyak dua kali pada akhir tahun. Hal ini berpotensi menekan dolar AS dan imbal hasil obligasi, yang pada gilirannya dapat memperkuat harga emas dalam jangka pendek.

    Namun, ada skenario alternatif yang perlu diwaspadai. Jika harga emas tidak mampu mempertahankan posisinya di atas USD 3.035 per ons, maka harga emas berisiko terkoreksi lebih dalam dengan target penurunan ke USD 3.030 hingga USD 3.020 per ons.

    Koreksi ini bisa terjadi jika data ekonomi AS lebih kuat dari perkiraan, yang dapat mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed.

    Secara keseluruhan, prospek harga emas masih positif dalam jangka menengah hingga panjang. Investor diharapkan tetap mencermati level teknikal kunci untuk mengantisipasi pergerakan harga berikutnya.

    “Jika emas mampu bertahan di atas USD 3.035 dan melanjutkan kenaikan, peluang mencetak rekor baru di atas USD 3.060 per ons semakin terbuka lebar,” tutup Lukman. 

     

  • Prabowo Panggil Airlangga, Sri Mulyani, dan Luhut

    Prabowo Panggil Airlangga, Sri Mulyani, dan Luhut

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengambil langkah cepat dalam menanggapi gejolak pasar modal yang terjadi baru-baru ini. Pada Rabu, 19 Maret 2025, ia memanggil tiga tokoh penting dalam bidang ekonomi ke Istana Kepresidenan Jakarta.

    Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.

    Pemanggilan ini diduga kuat berkaitan dengan penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memaksa Bursa Efek Indonesia untuk menghentikan sementara perdagangan pada hari Selasa, 18 Maret 2025.

    Airlangga Hartarto menjadi yang pertama tiba di Istana, namun ia memberikan jawaban yang singkat dan terkesan hati-hati kepada para wartawan yang menunggunya. Ia hanya menyebutkan bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan pembahasan bersama DEN, dan mereka akan mendengarkan masukan dari dewan tersebut.

    “Ini kan ada DEN, kita mendengarkan DEN,” kata Airlangga singkat dalam wawancara cegat kepada media. Seperti yang dikutip dari ANTARA.

    Meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut, pernyataan Airlangga mengindikasikan bahwa pertemuan ini akan berfokus pada upaya untuk memahami dan mengatasi penyebab penurunan IHSG, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan pasar.

    Kedatangan Sri Mulyani tak lama berselang, menambah spekulasi mengenai urgensi pertemuan ini. Namun, Sri Mulyani memilih untuk tidak memberikan komentar dan hanya memberikan senyuman kepada para awak media.

    Setelah kehadiran Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, perhatian tertuju pada Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), yang juga dipanggil oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Sama seperti kedua rekannya, Luhut memilih untuk tidak memberikan keterangan rinci mengenai agenda rapat yang akan mereka hadiri. Ia hanya memberikan jawaban singkat, menyatakan bahwa informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah rapat selesai.

    Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh gejolak signifikan yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Selasa, perdagangan saham mengalami penurunan tajam yang memaksa BEI untuk memberlakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt).

    Langkah ini diambil pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan lebih dari 5 persen. Pada penutupan sesi I perdagangan, IHSG tercatat melemah 395,87 poin atau 6,12 persen, mencapai posisi 6.076,08. Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga mengalami penurunan signifikan sebesar 38,27 poin atau 5,25 persen, berada di posisi 691,08.

    Meskipun sempat mengalami pembekuan perdagangan di sesi I, pada penutupan perdagangan sore hari Selasa, IHSG menunjukkan sedikit pemulihan. Namun, indeks tetap ditutup melemah sebesar 248,56 poin atau 3,84 persen, berada di posisi 6.223,39.

    Indeks LQ45 juga mengalami penurunan, meskipun tidak separah sesi I, dengan penurunan sebesar 20,34 poin atau 2,79 persen, mencapai posisi 709,01. Fluktuasi tajam ini menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi di pasar modal Indonesia, yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan para pelaku pasar.***(Riva Siti Rahmadani_INABA)

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • IHSG Anjlok Drastis, OJK Izinkan Buyback Tanpa RUPS: Solusi atau Risiko Baru?

    IHSG Anjlok Drastis, OJK Izinkan Buyback Tanpa RUPS: Solusi atau Risiko Baru?

    PIKIRAN RAKYAT- Pasar modal Indonesia mengalami tekanan besar setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok drastis hingga memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) pada 18 Maret 2025.

    Kejatuhan ini menjadi yang pertama sejak pandemi COVID-19 pada 2020. IHSG sempat menyentuh titik terendah di level 6.011 sebelum akhirnya ditutup turun 3,84 persen di posisi 6.223. Sektor teknologi menjadi yang paling terdampak dengan penurunan mencapai 9,77 persen.

    Beberapa faktor utama yang mendorong penurunan IHSG antara lain tekanan jual yang berlangsung selama empat hari berturut-turut, saham DCI Indonesia yang terkena auto reject bawah (ARB) selama tiga hari, serta laporan keuangan Chandra Asri Pacific yang tidak memenuhi ekspektasi investor.

    Selain itu, keputusan Goldman Sachs dan Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menambah kekhawatiran pasar. Munculnya rumor mengenai dua menteri ekonomi yang akan mengundurkan diri turut meningkatkan ketidakpastian, menyebabkan investor asing menarik dana dalam jumlah besar dan investor ritel melakukan aksi jual massal.

    Sebagai respons cepat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan emiten melakukan buyback saham tanpa harus mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Langkah ini bertujuan untuk menstabilkan harga saham dan mengembalikan kepercayaan investor. Beberapa perusahaan besar langsung memanfaatkan kebijakan ini, termasuk pengusaha nasional Garibaldi “Boy” Thohir yang membeli 7,3 juta lembar saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).

    Pada hari pengumuman kebijakan tersebut, IHSG yang sebelumnya jatuh hingga 7,1 persen berhasil rebound sekitar 1 persen. Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat peningkatan transaksi harian, yang mengindikasikan mulai adanya pemulihan kepercayaan di pasar modal.

    Meskipun buyback saham dapat memberikan stabilitas jangka pendek, kebijakan ini juga menimbulkan sejumlah risiko. Salah satunya adalah potensi penyalahgunaan oleh pemegang saham mayoritas untuk mengamankan kendali tanpa proses deliberasi terbuka. Selain itu, tindakan buyback dalam situasi pasar yang tidak stabil dapat meningkatkan spekulasi yang justru memperburuk volatilitas. Dari sisi keuangan perusahaan, buyback dalam jumlah besar bisa mengganggu likuiditas dan menghambat ekspansi bisnis. Penelitian juga menunjukkan bahwa buyback saham tanpa RUPS tidak selalu berdampak signifikan terhadap return saham atau volume perdagangan dalam jangka panjang.

    Pasar modal Indonesia masih menghadapi ketidakpastian, tergantung pada dinamika politik dan kondisi ekonomi global. Jika tekanan jual terus berlangsung, ada kemungkinan tren penurunan lebih dalam akan terjadi. Namun, jika kepercayaan investor kembali pulih dan pasar menemukan titik keseimbangan baru, pemulihan bisa berlangsung lebih cepat. OJK menyatakan akan terus menyiapkan langkah-langkah tambahan guna menjaga stabilitas pasar. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ekonom: “Buyback” tanpa RUPS beri fleksibilitas emiten stabilkan saham

    Ekonom: “Buyback” tanpa RUPS beri fleksibilitas emiten stabilkan saham

    kebijakan ‘buyback’ saham tanpa RUPS dapat berdampak kepada kenaikan harga saham dalam jangka pendek

    Jakarta (ANTARA) – Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto ​​​​menilai kebijakan “buyback” atau pembelian kembali tanpa RUPS yang baru diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan fleksibilitas bagi emiten untuk menstabilkan harga saham di tengah volatilitas pasar yang tinggi.

    Namun, menurutnya, kebijakan buyback saham tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) hanya akan berdampak dalam jangka pendek terhadap kenaikan harga saham.

    “Saya rasa kebijakan buyback saham tanpa RUPS dapat berdampak kepada kenaikan harga saham dalam jangka pendek, bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan fleksibilitas bagi emiten untuk menstabilkan harga saham di tengah volatilitas pasar yang tinggi,” ujar Rully dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Ia menilai efektivitas kebijakan itu dalam jangka panjang masih belum terlalu jelas, karena buyback saham tidak dapat secara langsung mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level sebelumnya.

    Bahkan, Ia menilai ada risiko dari sisi governance, yang mana tanpa RUPS, transparansi oleh perusahaan dalam melakukan buyback saham kemungkinan akan berkurang.

    “Kebijakan ini mungkin hanya memberikan solusi sementara tanpa menyelesaikan akar permasalahan,” ujar Rully.

    Rully menilai saat ini problem utama dari pelemahan IHSG sepanjang tahun 2025 adalah rendahnya tingkat optimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Kebijakan buyback saham tanpa RUPS diterapkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 19 September 2024, mengalami tekanan yang terindikasi dari penurunan IHSG per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28 persen dari “highest to date”.

    Kebijakan ini sudah disampaikan kepada direksi perusahaan terbuka, melalui surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025 dan akan berlaku selama enam bulan setelah tanggal surat dikeluarkan oleh OJK.

    Pelaksanaan buyback saham karena kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan juga wajib memenuhi ketentuan POJK Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonom: Kepercayaan investor asing tinggi terhadap ekonomi Indonesia

    Ekonom: Kepercayaan investor asing tinggi terhadap ekonomi Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom PermataBank Josua Pardede menyampaikan kepercayaan investor internasional masih tinggi terhadap kondisi stabilitas ekonomi dan fiskal Indonesia.

    Menurut dia, hal itu tercermin dari Indonesia yang secara keseluruhan berhasil menarik investasi dari asing secara signifikan sekitar 875 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari awal tahun 2025 hingga pertengahan Maret 2025.

    “Secara keseluruhan, Indonesia masih berhasil menarik investor asing secara signifikan sekitar 875 juta dolar AS dari awal tahun 2025 hingga pertengahan Maret 2025, menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pengelolaan fiskal Indonesia,” ujar Josua di Jakarta, Kamis.

    Josua sependapat dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia memiliki daya tarik surat utang negara (SUN) yang kompetitif dan mencerminkan kepercayaan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

    Menurutnya, hal itu dapat dijelaskan melalui beberapa indikator kunci, pertama, yield Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap stabil dan kompetitif meskipun menghadapi volatilitas global, dengan yield SUN tenor 10 tahun yang tetap kompetitif dan mencerminkan bahwa pasar memandang risiko investasi di Indonesia relatif terjaga di tengah dinamika pasar keuangan global.

    “Terutama dibandingkan dengan kondisi yield obligasi negara emerging markets lainnya,” ujar Josua.

    Kedua, stabilitas yield itu didukung oleh kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi domestik yang relatif solid, tercermin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen year on year (yoy) pada 2024.

    Adapun pertumbuhan itu didukung oleh konsumsi domestik yang kuat dan inflasi yang terkendali meskipun mengalami deflasi sebesar 0,09 persen (yoy), serta kinerja positif pada sektor manufaktur dan perdagangan.

    “Kondisi ekonomi domestik yang resilien ini menjadi fondasi bagi investor dalam menilai risiko dan potensi investasi di Indonesia,” ujar Josua.

    Ketiga, lanjutnya, minat investor global terhadap SUN juga tercermin dalam surplus neraca pembayaran tahun 2024 yang mencapai 7,2 miliar dolar AS, terutama didorong oleh peningkatan aliran modal masuk (capital inflow) ke SBN yang mencapai 3,18 miliar olar AS sepanjang 2024.

    Kemudian, tingginya minat investor terhadap SUN diperkuat dengan hasil lelang SBN terbaru pada 18 Maret 2025, yang berhasil menarik penawaran sebesar Rp61,76 triliun dengan bid-to-cover ratio yang cukup baik.

    “Menunjukkan tingginya kepercayaan investor domestik maupun internasional terhadap pengelolaan fiskal dan prospek ekonomi Indonesia,” ujar Josua.

    Menurutnya, yield yang dimenangkan pada lelang juga menunjukkan tingkat kompetitif, mengindikasikan bahwa pasar secara umum percaya terhadap stabilitas dan kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia.

    Lebih lanjut, pengelolaan APBN yang prudent tercermin dari kondisi keseimbangan primer yang surplus sebesar Rp48,1 triliun pada awal 2025, serta efisiensi belanja pemerintah yang dilakukan secara selektif tanpa mengorbankan belanja prioritas seperti perlindungan sosial, pendidikan, dan kesehatan.

    “Hal ini mencerminkan disiplin fiskal yang kuat dan menjadi sinyal positif bagi investor, memperkuat persepsi bahwa Indonesia memiliki tata kelola keuangan negara yang baik,” ujar Josua.

    Dengan mempertimbangkan berbagai indikator itu, pihaknya menyimpulkan bahwa pernyataan Sri Mulyani tentang daya tarik SUN Indonesia yang kompetitif dan mencerminkan kepercayaan terhadap pengelolaan APBN adalah valid dan dapat didukung secara jelas oleh kondisi ekonomi serta fiskal terkini.

    Sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan kinerja SUN pada lelang 18 Maret 2025 menunjukkan hasil yang sangat baik di tengah dinamika pasar saham.

    Untuk lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif senilai Rp26 triliun, artinya, nilai penawaran yang masuk itu setara dengan 2,38 kali dari target indikatif.

    “Penawaran yang masuk atau incoming bid sangat kuat, yang menggambarkan kepercayaan investor kepada pemerintah dan APBN, yaitu Rp61,75 triliun,” kata Sri Mulyani.

    Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga melaporkan adanya perkembangan perolehan pajak pada Maret 2025, setelah terkontraksi selama dua bulan beruntun.

    “Pertumbuhan (penerimaan pajak) 6,6 persen positif lebih baik dibandingkan yang kami sampaikan Februari per akhir posisi yaitu negatif 3,8 persen. Pada 1-17 Maret 2025, terjadi turn around dari penerimaan bruto yang tadinya negatif 3,8 persen akhir Februari pada 17 Maret, posisi sudah positif 6,6 persen,” ujar Sri Mulyani,.

    Dalam kesempatan lain, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan para anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) termasuk Luhut Binsar Panjaditan, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rabu (19/3/2025).

    Seperti dinyatakan oleh Airlangga dan Luhut usai pertemuan, Prabowo meminta kementerian dan DEN menyiapkan deregulasi sektor padat karya untuk industri dalam negeri termasuk tekstil.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Emas Antam Hari Ini Meroket! Apakah Saatnya Jual atau Justru Beli?

    Harga Emas Antam Hari Ini Meroket! Apakah Saatnya Jual atau Justru Beli?

    Jakarta: Harga emas Antam kembali bikin heboh! Hari ini, harga emas batangan naik ke level tertinggi sepanjang masa, mengukuhkan tren bullish yang terus berlanjut.
     
    Apakah ini saat yang tepat untuk menjual atau justru momen terbaik untuk menambah koleksi emas? Yuk, simak ulasannya!
    Harga emas Antam hari ini tertinggi sepanjang sejarah
    Mengacu pada laman resmi Logam Mulia, Kamis, 20 Maret 2025, harga emas Antam dibanderol Rp1,774 juta per gram, naik Rp15 ribu dibanding kemarin yang masih di level Rp1,759 juta per gram. Kenaikan ini juga tercermin pada harga buyback (harga jual kembali), yang naik lebih tinggi sebesar Rp16 ribu menjadi Rp1,624 juta per gram.
     

    Daftar harga emas Antam berbagai ukuran
    Berikut adalah rincian harga emas Antam berdasarkan ukuran:
     
    Emas batangan 0,5 gram: Rp937 ribu.
    Emas batangan 1 gram: Rp1,774 juta.
    Emas batangan 2 gram: Rp3,488 juta.
    Emas batangan 3 gram: Rp5,207 juta.
    Emas batangan 5 gram: Rp8,645 juta.
    Emas batangan 10 gram: Rp17,612 juta.
    Emas batangan 25 gram: Rp42,962 juta.
    Emas batangan 50 gram: Rp85,845 juta.
    Emas batangan 100 gram: Rp171,612 juta.
    Emas batangan 250 gram: Rp428,765 juta.
    Emas batangan 500 gram: Rp857,320 juta.
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,714 miliar.
    Kenapa harga emas naik?
    Kenaikan harga emas ini bukan tanpa alasan. Beberapa faktor utama yang mendorong lonjakan harga emas Antam antara lain:

    Ketidakpastian Ekonomi Global – Gejolak ekonomi dunia dan kebijakan suku bunga memicu peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven.
     
    Melemahnya Nilai Rupiah – Saat rupiah melemah terhadap dolar AS, harga emas dalam negeri cenderung ikut naik.
     
    Kenaikan Harga Emas Dunia – Pergerakan harga emas di pasar global sangat berpengaruh terhadap harga emas Antam di dalam negeri.
     

    Saatnya Jual atau Justru Beli?
    Nah, dengan harga emas yang makin tinggi, muncul pertanyaan besar: haruskah kita menjual atau membeli sekarang?
     
    1. Saatnya Jual Jika…
     
    – Kamu sudah untung besar dari investasi emas sebelumnya.
    – Punya tujuan keuangan lain yang lebih mendesak, seperti kebutuhan dana darurat atau investasi di instrumen lain yang lebih menguntungkan.
    – Memiliki emas dalam jumlah banyak dan ingin melakukan diversifikasi aset.
     
    2. Saatnya Beli Jika…
     
    – Kamu berinvestasi untuk jangka panjang dan masih percaya harga emas akan terus naik di masa depan.
    – Membeli emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
    – Tidak keberatan dengan volatilitas harga emas dalam jangka pendek.
     
    Harga emas Antam memang sedang meroket, tapi keputusan untuk menjual atau membeli tetap harus disesuaikan dengan tujuan keuangan masing-masing. Kalau kamu sudah untung dan butuh dana, menjual bisa jadi pilihan yang bijak. Tapi kalau kamu percaya harga emas masih bisa naik lebih tinggi, menambah koleksi emas juga bukan ide yang buruk.
     
    Bagaimana menurut kamu? Mau jual atau beli hari ini? Yuk, tentukan strategi investasi emasmu dengan bijak!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Hari Ini Menguat! Apakah Tren Positif Ini Akan Bertahan?

    IHSG Hari Ini Menguat! Apakah Tren Positif Ini Akan Bertahan?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan taringnya dengan dibuka menguat pada perdagangan Kamis pagi. 
     
    Kenaikan ini terjadi seiring respons positif investor terhadap kebijakan suku bunga yang dipertahankan oleh Bank Indonesia (BI) dan The Fed. Namun, apakah tren ini akan berlanjut? Simak analisis lengkapnya!
    IHSG menguat
    Melansir Antara, Kamis, 20 Maret 2025. Pada sesi pembukaan, IHSG langsung melesat 63,85 poin atau 1,01 persen ke level 6.375,51. Sementara itu, Indeks LQ45 juga mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen ke posisi 718,02.
     
    CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan IHSG masih berpotensi bergerak sideways dengan kecenderungan koreksi, tergantung pada perkembangan sentimen pasar. 

    Beberapa faktor utama yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini meliputi kebijakan bank sentral, kondisi makroekonomi, serta dinamika bursa global.
     

    Dampak kebijakan The Fed
    The Fed kembali menahan suku bunga acuannya di level 4,25 hingga 4,5 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar. Jerome Powell, Ketua The Fed, menyatakan bahwa ekonomi AS tetap solid dengan inflasi yang semakin mendekati target 2 persen.
     
    Keputusan ini memberikan sinyal positif bagi pasar global, termasuk Indonesia. Dengan suku bunga yang tetap, tekanan terhadap arus modal asing di pasar saham Indonesia bisa lebih terjaga.
    Keputusan Bank Indonesia tetap menahan BI-Rate 
    Dari dalam negeri, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global.
     
    Langkah BI yang mempertahankan suku bunga bisa menjadi katalis positif bagi IHSG. Namun, investor tetap harus mencermati potensi dampak dari kondisi global, seperti kebijakan moneter AS dan pergerakan harga komoditas.
     

    Bursa global menguat jadi sentimen positif untuk IHSG
    Perdagangan di bursa saham AS menunjukkan tren positif, dengan Wall Street ditutup menguat pada Rabu malam:
     
    Dow Jones naik 0,92 persen ke 41.964,63.
    S&P 500 melonjak 1,08 persen ke 5.675,29.
    Nasdaq Composite bertambah 1,41 persen ke 17.750,79.
     
    Sentimen positif dari Wall Street ini diharapkan dapat mendorong IHSG untuk tetap bertahan di zona hijau. Namun, investor tetap harus waspada terhadap potensi volatilitas di pasar global.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)