Topik: volatilitas

  • Harga Emas Antam Hari Ini 24 April 2025 Anjlok, Akan Terus Merosot di Minggu Ini ke Angka Rp1,8 Juta?

    Harga Emas Antam Hari Ini 24 April 2025 Anjlok, Akan Terus Merosot di Minggu Ini ke Angka Rp1,8 Juta?

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas Antam hari ini 24 April 2025 anjlok, penurunan harga emas Antam diprediksi karena lonjakan beberapa minggu ini yang signifikan. Rilis data dari New Home Sales Amerika Serikat, tercatat lonjakan sebesar 7,2 persen, jauh melampaui ekspetasi 0,2 persen dan data sebelumnya 1,8 persen.

    Faktor utama dalam kenaikan dan penurunan emas dipengaruhi oleh isu ketegangan geopolitik dan trade war ini meningkatkan ketidakpastian global, ini akan mendorong investor untuk mencari aset aman seperti emas. Selain itu, melihat kondisi Amerika saat ini, diperkirakan akan ada inflasi global akibat dari perang tarif pajak yang mengakibatkan meningkatnya permintaan emas sebagai hedge fund.

    Untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif, berikut adalah perbandingan harga emas dari berbagai produsen (Antam dan UBS) yang diperdagangkan melalui platform Galeri24, serta harga langsung dari Antam dan UBS jika tersedia:

    Harga Emas Hari Ini Denominasi Galeri24 Antam UBS 0,5 gram Rp 1.043.000 Rp 1.090.000 Rp 1.091.000 1 gram Rp 1.988.000 Rp 2.075.000 Rp 2.018.000 2 gram Rp 3.917.000 Rp 4.087.000 Rp 4.003.000 3 gram – Rp 6.105.000 – 5 gram Rp 9.719.000 Rp 10.139.000 Rp 9.891.000 10 gram Rp 19.384.000 Rp 20.221.000 Rp 19.677.000 25 gram Rp 48.341.000 Rp 50.420.000 Rp 49.096.000 50 gram Rp 96.605.000 Rp 100.757.000 Rp 97.988.000 100 gram Rp 193.114.000 Rp 201.432.000 Rp 195.900.000 250 gram Rp 482.545.000 Rp 503.302.000 Rp 489.604.000 500 gram Rp 964.615.000 Rp 1.006.385.000 Rp 978.055.000 1.000 gram Rp 1.929.228.000 Rp 2.012.728.000 –

    Perbedaan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya produksi, kebijakan margin keuntungan, dan permintaan pasar terhadap produk masing-masing entitas.

    Analisis Harga Emas

    Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai keuntungan dan kerugian dari menjual maupun menggadaikan emas, agar Anda bisa mengambil keputusan yang paling bijak.

    Menjual Emas di Saat Harga Tinggi

    Keuntungan

    Keuntungan Maksimal: Jika Anda membeli emas saat harganya masih rendah, menjualnya saat harga tinggi tentu akan memberi keuntungan besar. Uang Tunai Langsung: Hasil penjualan bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan darurat, investasi lain, atau membayar utang. Tidak Ada Beban Bunga atau Biaya Tambahan: Menjual emas berarti Anda tidak perlu membayar bunga atau biaya administrasi seperti saat menggadaikannya.

    Kekurangan

    Kehilangan Aset: Setelah dijual, Anda tidak lagi memiliki emas tersebut sebagai cadangan kekayaan. Kesempatan Masa Depan Hilang: Jika harga emas terus naik, Anda kehilangan potensi keuntungan di masa depan. Terpengaruh Sentimen Pasar: Harga beli kembali (buyback) sering kali lebih rendah dari harga jual emas di pasaran. Baca Juga: Tips Investasi Emas untuk Pemula, Minim Risiko dan Dijamin Cuan Menggadaikan Emas di Pegadaian

    Keuntungan:

    Emas Tidak Hilang: Gadai bersifat sementara. Jika Anda menebusnya, emas kembali menjadi milik Anda. Cair Cepat: Proses gadai di Pegadaian cepat dan mudah, bisa langsung dapat uang tunai dengan jaminan emas. Nilai Gadai Mengikuti Harga Emas: Ketika harga emas tinggi, jumlah pinjaman yang bisa didapat pun lebih besar. Fleksibel: Bisa menebus sebagian atau memperpanjang masa gadai jika belum mampu membayar lunas.

    Kekurangan:

    Biaya Tambahan: Ada bunga atau biaya sewa modal yang harus dibayar per bulan sesuai nilai pinjaman. Risiko Emas Dilelang: Jika gagal menebus dalam waktu yang ditentukan, emas bisa dilelang dan Anda kehilangan aset. Nilai Pinjaman Tidak 100%: Umumnya Pegadaian hanya memberikan pinjaman sebesar 85–92% dari nilai emas. Mana yang Lebih Menguntungkan?

    Jika Anda benar-benar tidak memerlukan emas tersebut lagi, dan ingin memanfaatkan harga yang sedang tinggi, maka menjual emas bisa menjadi pilihan paling rasional.

    Namun, jika Anda hanya butuh dana cepat tapi masih ingin menyimpan emas sebagai aset jangka panjang, maka menggadaikannya di Pegadaian adalah opsi lebih bijak, dengan catatan Anda mampu menebusnya kembali.

    Apapun pilihan Anda, pertimbangkan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang. Jangan terburu-buru hanya karena harga emas sedang naik. Lebih baik rencanakan dan hitung matang agar emas benar-benar menjadi aset yang menguntungkan, bukan sekadar sumber dana darurat.

    Tips Nabung Emas

    Nabung emas menjadi salah satu pilihan yang bijak untuk memulai investasi. Selain karena minim risiko, harga emas juga cenderung terus naik tiap tahunnya.

    Bagi pemula yang ingin memulai nabung emas, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu, seperti yang sudah Pikiran-Rakyat.com rangkum untuk Anda.

    Sebelum memulai investasi emas, penting untuk memahami dasar-dasar investasi emas, termasuk berbagai cara untuk berinvestasi dalam emas, seperti melalui perhiasan, koin emas, atau investasi dalam logam mulia fisik atau instrumen keuangan seperti ETF emas.

    Tentukan Tujuan Investasi

    Tentukan tujuan investasi Anda. Apakah Anda berinvestasi untuk jangka panjang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, untuk keperluan pensiun, atau untuk tujuan jangka pendek seperti mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga?

    Pilih platform investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Anda dapat memilih untuk membeli emas fisik dari toko perhiasan atau dealer logam mulia, atau menggunakan platform investasi online yang menawarkan produk seperti ETF emas atau reksadana emas.

    Pelajari Tentang Harga dan Volatilitas

    Memahami fluktuasi harga dan volatilitas pasar emas sangat penting. Pelajari faktor-faktor yang memengaruhi harga emas, seperti kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, dan geopolitik.

    Jangan menginvestasikan seluruh portofolio Anda dalam emas. Penting untuk diversifikasi portofolio Anda dengan berinvestasi dalam berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, dan properti, untuk mengurangi risiko.

    Perhatikan biaya yang terkait dengan investasi emas, termasuk biaya pembelian, biaya penyimpanan (jika Anda memilih untuk menyimpan emas fisik), dan biaya transaksi (jika Anda menggunakan platform investasi online).

    Ketahui Cara Penyimpanan yang Aman

    Jika Anda memilih untuk membeli emas fisik, pastikan Anda menyimpannya dengan aman. Pertimbangkan untuk menyimpan emas Anda di brankas atau fasilitas penyimpanan yang aman.

    Investasikan secara Konsisten

    Lakukan investasi secara konsisten dan terus-menerus. Dengan melakukan investasi secara rutin, Anda dapat memanfaatkan rata-rata biaya pembelian (dollar cost averaging) dan mengurangi dampak fluktuasi harga pasar.

    Terus Belajar dan Evaluasi

    Dunia investasi selalu berubah, jadi penting untuk terus belajar dan memperbarui pengetahuan Anda tentang investasi emas. Evaluasi portofolio Anda secara berkala dan sesuaikan strategi investasi Anda sesuai kebutuhan dan tujuan Anda.

    Dengan memperhatikan tips-tips tersebut, Anda dapat memulai investasi emas dengan lebih percaya diri dan terinformasi. Namun, selalu ingat untuk berkonsultasi dengan profesional keuangan atau penasihat investasi sebelum membuat keputusan investasi yang penting.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sri Mulyani-BGS Bertemu Bos Freeport-McMoRan di AS, Ada Apa?

    Sri Mulyani-BGS Bertemu Bos Freeport-McMoRan di AS, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru saja bertemu dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di sela-sela agenda IMF dan World Bank Group Spring Meetings 2025 di Washington DC, Amerika Serikat, pada 23 April 2024 waktu setempat.

    Dalam pertemuan ini, Sri Mulyani menyebut, Richard dan Kathleen bercerita bagaimana kebijakan tarif perdagangan telah menimbulkan dampak pada volatilitas harga komoditas – khususnya tembaga – serta potensi pergeseran rantai pasokan global.

    “Kami menyepakati pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks. Komunikasi yang terbuka dan berimbang menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas serta kepentingan bersama,” ungkap Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (24/04/2025).

    Selain membahas isu ekonomi dan perdagangan, menurutnya kedua belah pihak juga menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam mendukung program pengentasan malaria di wilayah Papua.

    “Hal ini sejalan program kerja Presiden @prabowo dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Budi Gunadi Sadikin (BGS) juga pernah berkomunikasi erat dengan pimpinan Freeport-McMoRan tersebut saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum yang kini menjadi Holding BUMN Tambang MIND ID.

    Pada saat menjabat sebagai Dirut Inalum, BGS berhasil mengakuisisi mayoritas saham Freeport Indonesia dari Freeport McMoRan. BGS berhasil membawa Indonesia menguasai 51,2% saham PT Freeport Indonesia pada akhir 2018.

    Penandatanganan dokumen penyelesaian transaksi akuisisi saham Freeport ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin dan CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari Jumat, 21 Desember 2018.

    Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, Indonesia mengakuisisi PT Freeport Indonesia lewat holding BUMN Pertambangan, PT Inalum (Persero), dengan nilai mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun. Untuk membeli 51% saham PT Freeport Indonesia ini, Inalum menerbitkan surat utang global senilai US$ 4 miliar, salah satu nilai terbesar sepanjang sejarah RI.

    Dengan kesepakatan di atas, Indonesia kini memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp 2.400 triliun, yang terdiri dari 38,6 miliar pound tembaga, 33,8 juta ounce emas, dan 156,2 juta ounce perak.

    (wia)

  • Harga Emas Naik Gila-gilaan, Saham Antam Bisa Tembus Rp2.500?

    Harga Emas Naik Gila-gilaan, Saham Antam Bisa Tembus Rp2.500?

    Jakarta: Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam sedang naik daun, seiring dengan menguatnya harga emas dunia. 
     
    Para analis bahkan optimistis saham Antam bisa terus terbang hingga menyentuh angka Rp2.500 per saham, selama tren bullish emas global masih berlanjut.
     
    Per Selasa, 22 April 2025, saham ANTM tercatat melonjak 4,78 persen dan parkir di level Rp2.190. Kenaikan ini bukan sekadar euforia sesaat, tapi didukung sentimen kuat dari pasar emas yang kian dilirik sebagai aset lindung nilai.

    “Emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai, terutama ketika volatilitas pasar meningkat. Kenaikan ini langsung menjadi katalis positif bagi saham ANTM,” ungkap Pendiri Stocknow.id Hendra Wardana dilansir Antara, Rabu, 23 April 2025.
     
    Dengan potensi penguatan hingga ke Rp2.500, peluang capital gain dari saham Antam bisa mencapai 25 persen dari harga saat ini, belum termasuk potensi dividen yang rutin dibagikan perusahaan pelat merah ini.
     

    Tak hanya itu, arus modal asing pun mulai deras masuk. Dalam sebulan terakhir, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) saham ANTM senilai Rp675 miliar. 
     
    Hendra menyebut, ini jadi indikasi bahwa Antam menjadi salah satu saham logam paling diburu sepanjang kuartal II-2025.
     
    Dari sisi fundamental, prospek kinerja Antam juga menjanjikan. Volume penjualan emas tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 39-40 ton, didorong oleh ekspansi ke pasar Asia Selatan dan Timur Tengah serta naiknya permintaan dari kelas menengah dalam negeri.
     
    Jika harga emas global 2025 bertahan di kisaran USD3.500 per ons, pendapatan Antam diperkirakan bisa tembus Rp75 triliun, naik dari realisasi 2024 sebesar Rp69,19 triliun. 
     
    Laba bersihnya pun diproyeksi naik ke Rp3-5 triliun, berkat efisiensi biaya, depresiasi rupiah, dan optimalisasi fasilitas pemurnian.
     
    Secara valuasi, saham ANTM juga masih terbilang menarik. Dengan proyeksi price to earnings ratio (PER) forward 2025 di kisaran 12–13 kali, saham ini masih lebih murah dibandingkan rata-rata sektor logam global yang ada di kisaran 16 kali.
     
    Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey turut merevisi naik target harga saham ANTM dari sebelumnya Rp1.700 menjadi Rp2.300. Revisi ini didasarkan pada prospek cerah bisnis emas Antam ke depan.
     
    Valuasi tersebut mengacu pada kombinasi metode Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 30 persen dan EV/EBITDA sebesar 70 persen, dengan implikasi EV/EBITDA sebesar 8,6 kali untuk tahun 2025.
     
    Mulai 2025, Antam juga akan mengandalkan pasokan emas dari PT Freeport Indonesia sebesar 30 ton per tahun lewat skema off-take, tanpa beban premium pasar dan pajak impor PPh 22. 
    “Ini akan memperkuat struktur biaya dan meningkatkan margin,” jelas Andhika.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investasi?

    Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investasi?

    Jakarta, Beritasatu.com – Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global serta dampak kebijakan tarif Trump yang kembali memanas sejak awal tahun 2025, banyak masyarakat mulai mempertanyakan, apakah lebih menguntungkan berinvestasi pada saham atau emas?

    Kekhawatiran terhadap inflasi dan tingginya volatilitas pasar saham membuat keputusan investasi semakin kompleks. Di sisi lain, emas kembali menunjukkan perannya sebagai aset safe haven dengan harga yang terus mencetak rekor tertinggi dalam beberapa waktu terakhir.

    Sebagian investor lebih percaya pada prospek saham, sementara lainnya memilih mengamankan dana dengan membeli emas. Lantas, mana yang lebih menguntungkan? Berikut perbandingan lengkap antara investasi saham dan emas!

    Perbandingan Saham vs Emas

    1. Jenis investasi

    Saham termasuk dalam kategori investasi aktif. Artinya, nilai saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang mengeluarkannya.

    Ketika perusahaan berkembang dan menghasilkan laba, nilai saham bisa meningkat dan memberikan imbal hasil bagi investor. Namun, bila terjadi kerugian atau kebangkrutan, investor berisiko kehilangan nilai investasinya.

    Sementara itu, emas merupakan investasi pasif atau reaktif. Nilainya tidak ditentukan oleh pengelolaan seperti saham, melainkan oleh dinamika pasar global dan kondisi ekonomi.

    Emas tidak perlu ‘dikelola’ untuk naik harganya, karena permintaan dan kondisi global sudah cukup memengaruhinya.

    2. Masa berlaku

    Saham memiliki masa berlaku yang bergantung pada keberlangsungan perusahaan. Jika perusahaan tersebut bangkrut, maka saham bisa kehilangan nilai sepenuhnya.

    Sebaliknya, emas tidak bergantung pada entitas tertentu. Logam mulia ini telah digunakan sebagai penyimpan nilai sejak ribuan tahun lalu dan masih diakui sebagai tolok ukur ekonomi global hingga kini.

    3. Bentuk kepemilikan

    Investasi saham berbentuk surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Sedangkan emas bisa dimiliki secara fisik dalam bentuk batangan atau secara digital melalui aplikasi.

    Dengan berkembangnya teknologi, kini investasi emas tidak lagi terbatas pada bentuk fisik. Investor dapat membeli dan menjual emas secara online, dan jika diinginkan, emas tersebut tetap bisa dicetak menjadi bentuk fisik.

    4. Potensi keuntungan (return)

    Saham berpotensi memberikan keuntungan tinggi, terutama jika investor mampu membeli saham dengan fundamental kuat dan menjualnya di waktu yang tepat. Namun, potensi tinggi ini juga datang dengan risiko yang setara.

    Sebaliknya, emas menawarkan return yang lebih stabil. Meski kenaikannya cenderung lambat, nilai emas tetap tumbuh secara konsisten, terutama dalam jangka panjang.

    5. Tingkat risiko

    Investasi saham memiliki risiko yang tinggi karena nilainya bisa berubah drastis dalam waktu singkat, dipengaruhi oleh isu ekonomi, politik, hingga tren global. Kesalahan dalam memilih saham atau waktu jual beli bisa berakibat kerugian besar.

    Berbeda dengan saham, investasi emas memiliki risiko yang lebih rendah. Harga emas memang bisa turun, namun biasanya pergerakannya lebih stabil dan penurunannya tidak terlalu drastis.

    6. Jangka waktu investasi

    Saham bisa memberikan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun panjang, tergantung pada strategi dan waktu transaksi. Namun, umumnya disarankan untuk investasi jangka panjang agar potensi keuntungannya maksimal.

    Sementara emas lebih cocok sebagai investasi jangka panjang karena nilainya yang stabil dan terus meningkat seiring waktu. Meski demikian, emas juga bisa dijual dalam jangka pendek, namun keuntungannya biasanya tidak sebesar jika disimpan dalam jangka panjang.

    Baik saham maupun emas memiliki keunggulan dan risiko investasi masing-masing. Pilihan terbaik tergantung pada tujuan keuangan, profil risiko, dan preferensi investasi. Jika mengincar keuntungan besar dengan kesiapan menghadapi risiko tinggi, saham bisa menjadi pilihan. Namun, jika mengutamakan stabilitas dan perlindungan aset, emas adalah pilihan yang lebih aman.

  • Jangan Buru-buru! Kenali 8 Risiko Investasi Emas Digital

    Jangan Buru-buru! Kenali 8 Risiko Investasi Emas Digital

    Jakarta, Beritasatu.com – Investasi emas digital telah menjadi salah satu pilihan populer bagi orang yang ingin melakukan diversifikasi portofolio mereka. Keberadaan platform teknologi yang memungkinkan pembelian dan penjualan emas secara online memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi investor.

    Memahami risiko yang terkait dengan investasi emas digital merupakan langkah krusial bagi setiap investor. Dari fluktuasi harga yang tajam hingga ancaman penipuan yang mengintai di dunia maya, tantangan dalam investasi ini cukup kompleks.

    Oleh karena itu, penting bagi para calon investor untuk tidak hanya fokus pada prospek keuntungan, melainkan juga mengembangkan strategi mitigasi risiko yang matang guna melindungi aset mereka sepanjang perjalanan investasi.

    Berikut ini delapan risiko utama yang perlu dipertimbangkan dalam investasi emas digital.

    Risiko Investasi Emas Digital

    1. Fluktuasi harga

    Salah satu risiko paling signifikan dalam investasi emas digital adalah fluktuasi harga. Harga emas cenderung mengalami perubahan yang cepat akibat faktor-faktor ekonomi global, kebijakan moneter, dan kondisi permintaan dan penawaran di pasar.

    Perubahan ini dapat mempengaruhi nilai aset yang dimiliki oleh investor dalam waktu singkat. Investor harus siap menghadapi penurunan harga yang bisa mempengaruhi keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian.

    2. Volatilitas pasar

    Pasar investasi, termasuk emas digital, sering kali mengalami volatilitas yang tinggi, terutama dalam periode ketidakpastian ekonomi. Kenaikan atau penurunan harga emas yang tiba-tiba dapat menciptakan ketidakpastian bagi investor, yang harus mengevaluasi apakah akan terus berinvestasi atau menjual aset mereka untuk meminimalisir kerugian.

    Kondisi ini bisa jadi lebih membingungkan bagi investor yang tidak memiliki pengalaman berinvestasi di pasar yang demikian volatile.

    3. Penipuan dan keamanan digital

    Dalam dunia investasi digital, terdapat risiko penipuan yang cukup tinggi. Banyak platform investasi emas digital yang tidak terdaftar atau tidak memiliki izin resmi dari otoritas yang berwenang, sehingga investor berpotensi menjadi korban penipuan.

    Selain itu, ancaman terhadap keamanan digital, seperti peretasan dan pencurian informasi pribadi, juga menjadi perhatian utama. Keberhasilan investasi investasi tergantung pada pemilihan platform yang aman dan tepercaya.

    4. Risiko likuiditas

    Likuiditas adalah kemampuan untuk membeli atau menjual aset tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Dalam konteks emas digital, risiko likuiditas dapat muncul ketika investor ingin menjual emas mereka tetapi tidak dapat melakukan transaksi secara cepat atau pada harga yang menguntungkan.

    Keterbatasan likuiditas ini sering kali disebabkan oleh rendahnya volume perdagangan di platform tertentu atau kebijakan dari penyedia layanan yang membatasi penjualan.

    5. Regulasi

    Peraturan yang mengatur investasi emas digital sering kali dapat berubah dan bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya. Ketidakpastian dalam regulasi dapat menciptakan risiko bagi investor, yang mungkin harus mematuhi hukum yang baru atau yang belum jelas.

    Selain itu, ketidakpatuhan terhadap peraturan yang ada bisa mengakibatkan penalti dan kerugian finansial.

    6. Keterbatasan akses fisik

    Investasi emas digital tidak memberikan akses fisik pada emas yang dimiliki. Hal ini berarti bahwa investor tidak dapat memegang atau menyimpan emas dalam bentuk fisik, yang dapat menjadi masalah ketika terjadi ketidakpastian di pasar global.

    Dalam situasi ketika akses langsung ke aset dibutuhkan, investor akan menghadapi kesulitan untuk mengklaim atau menjual emas mereka.

    7. Kehilangan akses

    Risiko kehilangan akses ke akun investasinya juga menjadi hal yang perlu menjadi perhatian. Hal ini bisa terjadi akibat kesalahan dalam pengelolaan kata sandi, kehilangan perangkat, atau masalah teknis pada platform yang digunakan untuk menyimpan emas digital. Kehilangan akses ini dapat menyebabkan kerugian besar, terutama ketika harga emas berada dalam tren naik.

    8. Ketergantungan pada suatu infrastruktur

    Investasi emas digital umumnya sangat bergantung pada infrastruktur teknologi dan platform yang digunakan. Kerusakan atau gangguan pada sistem atau platform dapat menghambat kemampuan investor untuk mengakses dan mengelola investasi mereka. Ketergantungan pada infrastruktur yang spesifik ini menciptakan risiko tambahan, terutama jika platform tersebut menghadapi masalah server atau penyusupan siber.

  • IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI, Ekonom Soroti Kurs Rupiah Hingga Daya Beli

    IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI, Ekonom Soroti Kurs Rupiah Hingga Daya Beli

    Bisnis.com, JAKARTA — International Monetary Fund atau IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025, yang sebelumnya 5,1% menjadi 4,7%. Para ekonom pun menyoroti nilai tukar rupiah hingga daya beli.

    Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Fadhil Hasan menilai penurunan proyeksi tersebut tak lepas dari pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra. Dia mencontohkan IMF menurunkan proyeksi Peru ekonomi Amerika Serikat (AS) dari yang awalnya 2,7% menjadi hanya 1,8%.

    Menurutnya, anjloknya proyeksi AS yang signifikan tersebut turut berdampak ke penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 0,2%—0,4%.

    Fadhil menjelaskan penurunan ekonomi AS akan memberi empat negatif ke perekonomian nasional. Pertama, dampak negatif ke sektor perdagangan.

    “[Sebanyak] 10% ekspor Indonesia ke US sementara share ekspor dalam ekonomi Indonesia sebesar 25%,” ungkapnya, Rabu (23/4/2025).

    Kedua, terjadi penurunan harga komoditas primer yang merupakan ekspor Indonesia yang signifikan karena melemahnya permintaan.

    Ketiga, terjadi arus modal keluar yang mengakibatkan depresiasi nilai tukar rupiah, naik imbal hasil obligasi, dan ketatnya likuiditas.

    Keempat, munculnya sentimen negatif dari pelaku pasar dan keyakinan konsumen menurun. Sentimen tersebut otomatis berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi.

    Senada, Ekonom Universitas Andalas Syafruddin Karimi menjelaskan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia mencerminkan kekhawatiran serius terhadap dampak jangka pendek dari ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionis.

    “Ketika Presiden Trump menaikkan tarif secara agresif terhadap hampir seluruh mitra dagangnya, termasuk Tiongkok, Eropa, dan negara-negara berkembang, pasar global merespons dengan ketidakpastian dan volatilitas tinggi,” ujar Syafruddin, Rabu (23/4/2025).

    Bagi Indonesia, sambungnya, turunnya proyeksi tersebut menandakan bahwa fondasi ekspor dan konsumsi nasional tertekan akibat kombinasi dari perlambatan ekonomi mitra dagang utama, fluktuasi harga komoditas, dan pelemahan daya beli domestik.

    Syafruddin menekankan pemerintah harus menganggap laporan IMF sebagai sinyal penting peringatan bahwa Indonesia harus segera mengambil kebijakan penyeimbang.

    “Tidak hanya untuk memperkuat ketahanan ekonomi domestik, tetapi juga untuk menyusun ulang strategi dagang dan investasi luar negeri agar lebih adaptif di tengah tekanan global yang terus berubah,” jelasnya.

  • Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2025 Naik Lagi, Prediksi Bakal Tembus Rp2,4 Juta

    Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2025 Naik Lagi, Prediksi Bakal Tembus Rp2,4 Juta

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas Antam hari ini, 23 April 2025 mengalami kenaikan lagi. Meski di beberapa platform harga emas global sempat naik turun sepanjang 22 April 2025 dan dalam penutupan sempat menurun, namun per pagi ini harga emas global kembali naik. Prediksi dari ekonom core akan menyentuh harga Rp2,4 juta di akhir tahun 2025.

    Faktor utama dalam kenaikan emas dipengaruhi oleh isu ketegangan geopolitik dan trade war ini meningkatkan ketidakpastian global, ini akan mendorong investor untuk mencari aset aman seperti emas. Selain itu, melihat kondisi Amerika saat ini, diperkirakan akan ada inflasi global akibat dari perang tarif pajak yang mengakibatkan meningkatnya permintaan emas sebagai hedge fund.

    Untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif, berikut adalah perbandingan harga emas dari berbagai produsen (Antam dan UBS) yang diperdagangkan melalui platform Galeri24, serta harga langsung dari Antam dan UBS jika tersedia:

    0,5 gram:

    Galeri24: Rp 1.069.000
    Antam: Rp 1.115.000
    UBS: Rp 1.118.000

    1 gram:

    Galeri24: Rp 2.038.000
    Antam: Rp 2.125.000
    UBS: Rp 2.066.000

    2 gram:

    Galeri24: Rp 4.015.000
    Antam: Rp 4.187.000
    UBS: Rp 4.100.000

    3 gram:

    Galeri24: –
    Antam: Rp 6.255.000
    UBS: –

    5 gram:

    Galeri24: Rp 9.962.000
    Antam: Rp 10.389.000
    UBS: Rp 10.131.000

    10 gram:

    Galeri24: Rp 19.870.000
    Antam: Rp 20.721.000
    UBS: Rp 20.155.000

    25 gram:

    Galeri24: Rp 49.552.000
    Antam: Rp 51.670.000
    UBS: Rp 50.287.000

    50 gram:

    Galeri24: Rp 99.075.000
    Antam: Rp 103.257.000
    UBS: Rp 100.365.000

    100 gram:

    Galeri24: Rp 197.964.000
    Antam: Rp 206.433.000
    UBS: Rp 200.652.000

    250 gram:

    Galeri24: Rp 494.640.000
    Antam: Rp 515.806.000
    UBS: Rp 501.482.000

    500 gram:

    Galeri24: Rp 988.794.000
    Antam: Rp 1.031.393.000
    UBS: Rp 1.001.781.000

    1.000 gram:

    Galeri24: Rp 1.977.587.000
    Antam: Rp 2.062.744.000
    UBS: –

    Perbedaan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya produksi, kebijakan margin keuntungan, dan permintaan pasar terhadap produk masing-masing entitas.

    Analisis Harga Emas

    Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai keuntungan dan kerugian dari menjual maupun menggadaikan emas, agar Anda bisa mengambil keputusan yang paling bijak.

    Menjual Emas di Saat Harga Tinggi

    Keuntungan

    Keuntungan Maksimal: Jika Anda membeli emas saat harganya masih rendah, menjualnya saat harga tinggi tentu akan memberi keuntungan besar. Uang Tunai Langsung: Hasil penjualan bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan darurat, investasi lain, atau membayar utang. Tidak Ada Beban Bunga atau Biaya Tambahan: Menjual emas berarti Anda tidak perlu membayar bunga atau biaya administrasi seperti saat menggadaikannya.

    Kekurangan

    Kehilangan Aset: Setelah dijual, Anda tidak lagi memiliki emas tersebut sebagai cadangan kekayaan. Kesempatan Masa Depan Hilang: Jika harga emas terus naik, Anda kehilangan potensi keuntungan di masa depan. Terpengaruh Sentimen Pasar: Harga beli kembali (buyback) sering kali lebih rendah dari harga jual emas di pasaran. Baca Juga: Tips Investasi Emas untuk Pemula, Minim Risiko dan Dijamin Cuan Menggadaikan Emas di Pegadaian

    Keuntungan:

    Emas Tidak Hilang: Gadai bersifat sementara. Jika Anda menebusnya, emas kembali menjadi milik Anda. Cair Cepat: Proses gadai di Pegadaian cepat dan mudah, bisa langsung dapat uang tunai dengan jaminan emas. Nilai Gadai Mengikuti Harga Emas: Ketika harga emas tinggi, jumlah pinjaman yang bisa didapat pun lebih besar. Fleksibel: Bisa menebus sebagian atau memperpanjang masa gadai jika belum mampu membayar lunas.

    Kekurangan:

    Biaya Tambahan: Ada bunga atau biaya sewa modal yang harus dibayar per bulan sesuai nilai pinjaman. Risiko Emas Dilelang: Jika gagal menebus dalam waktu yang ditentukan, emas bisa dilelang dan Anda kehilangan aset. Nilai Pinjaman Tidak 100%: Umumnya Pegadaian hanya memberikan pinjaman sebesar 85–92% dari nilai emas. Mana yang Lebih Menguntungkan?

    Jika Anda benar-benar tidak memerlukan emas tersebut lagi, dan ingin memanfaatkan harga yang sedang tinggi, maka menjual emas bisa menjadi pilihan paling rasional.

    Namun, jika Anda hanya butuh dana cepat tapi masih ingin menyimpan emas sebagai aset jangka panjang, maka menggadaikannya di Pegadaian adalah opsi lebih bijak, dengan catatan Anda mampu menebusnya kembali.

    Apapun pilihan Anda, pertimbangkan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang. Jangan terburu-buru hanya karena harga emas sedang naik. Lebih baik rencanakan dan hitung matang agar emas benar-benar menjadi aset yang menguntungkan, bukan sekadar sumber dana darurat.

    Tips Nabung Emas

    Nabung emas menjadi salah satu pilihan yang bijak untuk memulai investasi. Selain karena minim risiko, harga emas juga cenderung terus naik tiap tahunnya.

    Bagi pemula yang ingin memulai nabung emas, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu, seperti yang sudah Pikiran-Rakyat.com rangkum untuk Anda.

    Sebelum memulai investasi emas, penting untuk memahami dasar-dasar investasi emas, termasuk berbagai cara untuk berinvestasi dalam emas, seperti melalui perhiasan, koin emas, atau investasi dalam logam mulia fisik atau instrumen keuangan seperti ETF emas.

    Tentukan Tujuan Investasi

    Tentukan tujuan investasi Anda. Apakah Anda berinvestasi untuk jangka panjang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, untuk keperluan pensiun, atau untuk tujuan jangka pendek seperti mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga?

    Pilih platform investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Anda dapat memilih untuk membeli emas fisik dari toko perhiasan atau dealer logam mulia, atau menggunakan platform investasi online yang menawarkan produk seperti ETF emas atau reksadana emas.

    Pelajari Tentang Harga dan Volatilitas

    Memahami fluktuasi harga dan volatilitas pasar emas sangat penting. Pelajari faktor-faktor yang memengaruhi harga emas, seperti kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, dan geopolitik.

    Jangan menginvestasikan seluruh portofolio Anda dalam emas. Penting untuk diversifikasi portofolio Anda dengan berinvestasi dalam berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, dan properti, untuk mengurangi risiko.

    Perhatikan biaya yang terkait dengan investasi emas, termasuk biaya pembelian, biaya penyimpanan (jika Anda memilih untuk menyimpan emas fisik), dan biaya transaksi (jika Anda menggunakan platform investasi online).

    Ketahui Cara Penyimpanan yang Aman

    Jika Anda memilih untuk membeli emas fisik, pastikan Anda menyimpannya dengan aman. Pertimbangkan untuk menyimpan emas Anda di brankas atau fasilitas penyimpanan yang aman.

    Investasikan secara Konsisten

    Lakukan investasi secara konsisten dan terus-menerus. Dengan melakukan investasi secara rutin, Anda dapat memanfaatkan rata-rata biaya pembelian (dollar cost averaging) dan mengurangi dampak fluktuasi harga pasar.

    Terus Belajar dan Evaluasi

    Dunia investasi selalu berubah, jadi penting untuk terus belajar dan memperbarui pengetahuan Anda tentang investasi emas. Evaluasi portofolio Anda secara berkala dan sesuaikan strategi investasi Anda sesuai kebutuhan dan tujuan Anda.

    Dengan memperhatikan tips-tips tersebut, Anda dapat memulai investasi emas dengan lebih percaya diri dan terinformasi. Namun, selalu ingat untuk berkonsultasi dengan profesional keuangan atau penasihat investasi sebelum membuat keputusan investasi yang penting.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harga Emas Antam Hari Ini 24 April 2025 Anjlok, Akan Terus Merosot di Minggu Ini ke Angka Rp1,8 Juta?

    Harga Emas Hari Ini 23 April 2025 Naik Tipis, Tetap Cuan Buat Investor?

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah lanskap ekonomi global yang dinamis, emas tetap mempertahankan daya pikatnya sebagai aset safe haven.

    Pergerakan harga emas pada hari ini, 23 April 2025, menunjukkan tren kenaikan tipis di berbagai platform perdagangan utama di Indonesia, termasuk Galeri24, Antam, dan UBS.

    Meskipun kenaikannya tidak signifikan, pergerakan ini mengindikasikan sentimen pasar yang cenderung hati-hati, di mana investor terus memantau berbagai indikator ekonomi dan geopolitik.

    Pantauan Harga Emas 23 April 2025

    Data harga emas hari ini dari berbagai sumber terpercaya memperlihatkan konsistensi kenaikan, meskipun dengan variasi angka yang dipengaruhi oleh kebijakan harga masing-masing entitas.

    Platform Indogold mencatat harga beli emas Logam Mulia 99.99% sebesar Rp1.964.641 per gram dan harga jual Rp1.918.000 per gram. Sementara itu, harga beli perak murni 99.99% berada di angka Rp26.125 dan harga jual Rp19.050.

    Sementara itu, unit bisnis Pegadaian menunjukkan harga beli emas yang lebih tinggi untuk ukuran sangat kecil, yakni Rp19.710 per 0,01 gram, dan harga jual Rp19.110 per 0,01 gram.

    Perbandingan Harga per Satuan Gram

    Ketika kita menilik harga per satuan gram untuk berbagai ukuran, terlihat perbedaan yang menarik antara Galeri24, Antam, dan UBS:

    0,5 gram:

    Galeri24: Rp 1.069.000
    Antam: Rp 1.115.000
    UBS: Rp 1.118.000

    1 gram:

    Galeri24: Rp 2.038.000
    Antam: Rp 2.125.000
    UBS: Rp 2.066.000

    2 gram:

    Galeri24: Rp 4.015.000
    Antam: Rp 4.187.000
    UBS: Rp 4.100.000

    3 gram:

    Galeri24: –
    Antam: Rp 6.255.000
    UBS: –

    5 gram:

    Galeri24: Rp 9.962.000
    Antam: Rp 10.389.000
    UBS: Rp 10.131.000

    Pergerakan harga emas pada hari ini, 23 April 2025, menunjukkan tren kenaikan tipis di berbagai platform perdagangan utama di Indonesia.*

    10 gram:

    Galeri24: Rp 19.870.000
    Antam: Rp 20.721.000
    UBS: Rp 20.155.000

    25 gram:

    Galeri24: Rp 49.552.000
    Antam: Rp 51.670.000
    UBS: Rp 50.287.000

    50 gram:

    Galeri24: Rp 99.075.000
    Antam: Rp 103.257.000
    UBS: Rp 100.365.000

    100 gram:

    Galeri24: Rp 197.964.000
    Antam: Rp 206.433.000
    UBS: Rp 200.652.000

    250 gram:

    Galeri24: Rp 494.640.000
    Antam: Rp 515.806.000
    UBS: Rp 501.482.000

    500 gram:

    Galeri24: Rp 988.794.000
    Antam: Rp 1.031.393.000
    UBS: Rp 1.001.781.000

    1.000 gram:

    Galeri24: Rp 1.977.587.000
    Antam: Rp 2.062.744.000
    UBS: –

    Terlihat bahwa Antam cenderung menawarkan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan Galeri24 dan UBS untuk sebagian besar ukuran emas.

    Perbedaan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya produksi, kebijakan margin keuntungan, dan permintaan pasar terhadap produk masing-masing entitas.

    Strategi Investasi Emas

    Bagi para investor emas, kondisi pasar saat ini menawarkan peluang sekaligus tantangan. Kenaikan tipis harga bisa menjadi momentum untuk melakukan profit taking bagi investor jangka pendek.

    Namun, bagi investor jangka panjang, emas tetap menjadi aset yang relevan untuk diversifikasi portofolio dan lindung nilai terhadap inflasi serta ketidakpastian ekonomi.

    Prospek Harga Emas ke Depan

    Melihat ke depan, pergerakan harga emas akan terus dipengaruhi oleh berbagai faktor global, termasuk data ekonomi utama, kebijakan moneter bank sentral, perkembangan geopolitik, dan sentimen pasar secara keseluruhan.

    Pergerakan harga emas pada hari ini, 23 April 2025, menunjukkan tren kenaikan tipis di berbagai platform perdagangan utama di Indonesia.*

    Para analis memperkirakan bahwa volatilitas harga emas akan tetap tinggi seiring dengan ketidakpastian global yang masih membayangi.

    Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan berita-berita ekonomi terkini serta mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi terkait emas.

    Kenaikan tipis harga emas pada hari ini, 23 April 2025, menjadi pengingat akan peran penting emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian global.

    Meskipun kenaikannya tidak signifikan, tren positif ini menunjukkan adanya minat beli yang berkelanjutan. Para investor perlu mencermati berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas dan menyesuaikan strategi investasi mereka sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Modus Penipuan Online Baru Muncul, Awas Ditawari Barang Diskon

    Modus Penipuan Online Baru Muncul, Awas Ditawari Barang Diskon

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif baru impor yang diumumkan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga munculnya episode baru perang dagang serta ketidakpastian ekonomi berdampak besar pada masyarakat. Salah satunya harus menghadapi risiko penipuan yang mengalami peningkatan.

    “Selama periode ketidakpastian ekonomi, baik yang disebabkan oleh tarif, peristiwa geopolitik, atau gangguan pasar lainnya, risiko penipuan biasanya meningkat, seperti yang umum terjadi dalam lingkungan keuangan yang tidak stabil. Pelaku kejahatan mungkin mencari cara untuk mengeksploitasi situasi di beberapa area utama,” kata Pakar Keamanan Kaspersky Threat Research, Roman Dedenok dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (23/4/2025).

    Dia mengatakan akan ada tiga risiko karena kebijakan tarif tersebut. Salah satunya peningkatan penipuan belanja online.

    Aktivitas penipuan terjadi karena memanfaatkan peningkatan permintaan barang yang kemungkinan menjadi lebih mahal. Para pelaku kemungkinan akan membuat situs atau mengirimkan email penipuan untuk menjalankan aksinya.

    “Mereka mungkin membuat situs web palsu yang meyakinkan atau mengirim email penipuan canggih yang mempromosikan “diskon pra-tarif.” Konsumen yang tergesa untuk mendapatkan harga lebih rendah dapat secara tidak sadar memberikan informasi keuangan kepada operator penipu, yang menyebabkan kerugian finansial atau pencurian identitas,” jelasnya.

    Risiko lainnya adalah gangguan rantai pasokan yang membuat bisnis maupun konsumen mencari pemasok lain. Sayangnya ini dilakukan tanpa proses pemeriksaan yang ketat dan membuka peluang produk palsu masuk ke pasar.

    Kekhawatiran ini telah disorot dalam temuan Kaspersky beberapa waktu lalu. Varian Trojan Tiada ditemukan terpasang pada smartphone Android yang dijual.

    “Beroperasi pada level firmware, malware ini memberi penyerang kendali penuh atas perangkat, memungkinkan pencurian aset kripto, pembajakan akun media sosial, dan pengalihan panggilan tidak sah- menggarisbawahi risiko serius yang ditimbulkan oleh rantai pasokan yang disusupi,” kata Dedenok.

    Terakhir adalah risiko penipuan investasi yang terjadi karena adanya volatilitas pasar. Pelaku akan menyamar menjadi lembaga keuangan sah dan menjanjikan keuntungan besar kepada calon korbannya.

    Dalam keterangan itu juga diberikan cara mengurangi risiko-risiko tersebut. berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

    Verifikasi keabsahan penjual sebelum membeli
    Gunakan metode pembayaran dengan perlindungan penipuan
    Berhati-hati pada transaksi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan
    Investor harus melakukan uji tuntas dengan sumber informasi yang bereputasi baik
    Selalu bersikap skeptis pada penawaran yang tidak diminta dengan tawaran keuntungan yang besar

    (dem/dem)

  • Hari Ini Bank Indonesia Bakal Tahan Suku Bunga di Level 5,75 Persen, Ini Alasannya – Halaman all

    Hari Ini Bank Indonesia Bakal Tahan Suku Bunga di Level 5,75 Persen, Ini Alasannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat, Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga BI-Rate di level 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2025.

    “Proyeksi masih dipertahankan BI 7 DDR di level 5,75 persen,” kata Bhima dalam keterangannya, Rabu (23/4/2025).

    “Faktornya pelemahan kurs rupiah sejauh ini masih bisa ditahan dengan cadangan devisa. Per maret 2025 cadev masih 157 miliar dolar AS, atau masih cukup untuk intervensi tanpa naikkan suku bunga,” imbuh dia.

    Bhima menyebut, BI masih akan menjaga suku bunga sebagai stimulus di sektor riil agar tidak terjadi kenaikan beban bunga pinjaman baik kredit usaha maupun kredit konsumsi. 

    Meski begitu, menurutnya Bank Indonesia perlu memperhatikan nilai tukar rupiah yang masih berisiko tertekan. Terutama pada musim pembagian dividen karena ada repatriasi dana keluar negeri. 

    “Investor asing setelah mendapat dividen cenderung mentransfer kembali ke negara asalnya. Kemudian perlu diperhatikan puncak pembayaran utang pemerintah yang jatuh tempo rentan menurunkan cadangan devisa,” ungkap dia.

    Senada, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan BI akan menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen.

    “BI diperkirakan akan mempertahankan BI-rate pada level 5,75 persen,” kata Josua dalam keterangannya.

    Menurut Josua, hal tersebut mengindikasikan kebijakan moneter yang pro-stability. Kemudian mempertimbangkan BI mengutamakan stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian global yang tinggi akibat perang dagang, tekanan inflasi dari kebijakan tarif AS, serta volatilitas pasar keuangan internasional.

    “Dengan mempertahankan suku bunga tetap di level 5.75 persen, BI berupaya menjaga daya tarik aset dalam negeri, sehingga mencegah capital outflow yang berpotensi memperlemah Rupiah secara signifikan,” ucap dia.

    “Dalam jangka pendek dan menengah, ketidakpastian global masih cukup tinggi, sehingga mendorong investor untuk mengambil sikap menghindari risiko dan mengalihkan modal mereka ke aset-aset yang lebih aman (safe haven),” sambungnya.

    Selain itu, kondisi defisit transaksi berjalan (CAD) Indonesia yang berpotensi melebar karena agenda pemerintah yang pro-pertumbuhan dan peningkatan impor. 

    “Pemangkasan suku bunga berisiko memperbesar tekanan defisit transaksi berjalan dan melemahkan stabilitas eksternal, terutama ketika ekspor terancam melemah akibat perang tarif global,” ungkapnya.