Topik: volatilitas

  • Harga Emas Hari Ini 26 April 2025 Turun Tipis, Antam Mulai Rp1 Jutaan?

    Harga Emas Hari Ini 26 April 2025 Turun Tipis, Antam Mulai Rp1 Jutaan?

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar terbaru dari pasar logam mulia hari ini, Sabtu, 26 April 2025, menunjukkan adanya pergerakan harga emas yang menarik perhatian para investor dan pelaku pasar.

    Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, termasuk Indogold dan Pegadaian, harga emas mengalami penurunan tipis.

    Namun, yang lebih mencuri perhatian adalah penawaran harga emas Antam yang untuk pertama kalinya terlihat mulai berada di kisaran Rp1 jutaan untuk ukuran terkecil.

    Penurunan Tipis Harga Emas di Tengah Volatilitas Pasar

    Harga emas memang dikenal sebagai aset safe haven yang sering kali menjadi pilihan investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pergerakan harganya pun selalu menjadi sorotan.

    Pada perdagangan hari ini 26 April 2025, Indogold mencatat harga beli emas logam mulia 99,99% berada di angka Rp1.854.307 per gram, sementara harga jualnya dipatok sebesar Rp1.810.000 per gram.

    Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, terlihat adanya koreksi tipis pada kedua harga tersebut. Penurunan tipis ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari sentimen pasar global, kebijakan moneter, hingga pergerakan nilai tukar mata uang.

    Meskipun tidak signifikan, perubahan ini tetap menjadi indikator penting bagi para investor yang memantau portofolio mereka.

    Antam Mulai Rp1 Jutaan

    Salah satu poin menarik dari data harga emas hari ini 26 April 2025 adalah penawaran harga emas batangan Antam. Untuk ukuran 0,5 gram, harga beli emas Antam tercatat sebesar Rp1.087.000.

    Ini menjadi sinyalemen bahwa untuk pertama kalinya, masyarakat dapat memiliki emas Antam dengan modal di kisaran satu jutaan rupiah untuk ukuran terkecil.

    Tentu saja, harga ini bervariasi tergantung pada ukuran emas batangan. Untuk ukuran 1 gram, harga emas Antam berada di angka Rp2.070.000, dan terus meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran.

    Namun, fakta bahwa emas Antam kini tersedia di level Rp1 jutaan untuk ukuran 0,5 gram dapat membuka peluang bagi investor dengan modal terbatas untuk mulai berinvestasi pada aset yang dianggap aman ini.

    Perbandingan Harga Emas dari Berbagai Platform

    Selain Indogold dan Antam, Pegadaian juga menjadi salah satu barometer harga emas di Indonesia.

    Data hari ini 26 April 2025 menunjukkan harga beli emas di Pegadaian untuk ukuran 0,01 gram adalah Rp19.040, sementara harga jualnya Rp18.370 untuk ukuran yang sama.

    Berdasarkan data yang dihimpun dari Indogold dan Pegadaian, harga emas hari ini 26 April 2025 mengalami penurunan tipis.*

    Jika dikalikan 100 untuk mendapatkan harga per gram secara kasar (meskipun Pegadaian umumnya menjual dalam pecahan kecil), angkanya berada di atas Rp1,9 juta per gram, sedikit berbeda dengan harga yang ditawarkan Indogold.

    Perbedaan harga ini wajar terjadi karena adanya biaya operasional, margin keuntungan, dan kebijakan harga yang berbeda dari masing-masing platform.

    Oleh karena itu, bagi para calon investor, melakukan perbandingan harga dari berbagai sumber sebelum melakukan transaksi menjadi sangat penting.

    Selain emas, perak juga menjadi salah satu logam mulia yang diperdagangkan. Hari ini, Indogold mencatat harga beli perak murni sebesar Rp26.235 per gram dan harga jualnya Rp19.100 per gram. Perbedaan signifikan antara harga beli dan jual perak perlu menjadi perhatian bagi para investor perak.

    Harga Emas Batangan 26 April 2025

    0,5 gram:

    Galeri24: Rp 1.041.000
    Antam: Rp 1.087.000
    UBS: Rp 1.079.000

    1 gram:

    Galeri24: Rp 1.984.000
    Antam: Rp 2.070.000
    UBS: Rp 1.996.000

    2 gram:

    Galeri24: Rp 3.908.000
    Antam: Rp 4.077.000
    UBS: Rp 3.960.000

    3 gram:

    Galeri24: –
    Antam: Rp 6.089.000
    UBS: –

    5 gram:

    Galeri24: Rp 9.699.000
    Antam: Rp 10.113.000
    UBS: Rp 9.784.000

    10 gram:

    Galeri24: Rp 19.345.000
    Antam: Rp 20.168.000
    UBS: Rp 19.465.000

    25 gram:

    Galeri24: Rp 48.244.000
    Antam: Rp 50.290.000
    UBS: Rp 48.566.000

    50 gram:

    Galeri24: Rp 96.411.000
    Antam: Rp 100.496.000
    UBS: Rp 96.933.000

    100 gram:

    Galeri24: Rp 192.728.000
    Antam: Rp 200.911.000
    UBS: Rp 193.788.000

    Berdasarkan data yang dihimpun dari Indogold dan Pegadaian, harga emas hari ini 26 April 2025 mengalami penurunan tipis.* Pexels/Michael Steinberg

    250 gram:

    Galeri24: Rp 481.579.000
    Antam: Rp 502.000.000
    UBS: Rp 484.325.000

    500 gram:

    Galeri24: Rp 962.683.000
    Antam: Rp 1.003.780.000
    UBS: Rp 967.510.000

    1.000 gram:

    Galeri24: Rp 1.925.365.000
    Antam: Rp 2.007.518.000
    UBS: –

    Analisis dan Prospek Harga Emas ke Depan

    Meskipun hari ini 26 April 2025 terjadi penurunan tipis, tren harga emas dalam jangka panjang masih menunjukkan potensi kenaikan.

    Ketidakpastian ekonomi global, inflasi yang masih menjadi kekhawatiran di berbagai negara, serta tensi geopolitik yang belum mereda, menjadi faktor-faktor yang dapat mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

    Analis dari berbagai institusi keuangan global pun memberikan pandangan yang beragam namun cenderung positif terhadap prospek emas.

    Bank sentral di berbagai negara juga terus memantau perkembangan ekonomi dan dapat mengambil kebijakan yang mempengaruhi harga emas.

    Menurut laporan dari World Gold Council pada kuartal terakhir, permintaan emas secara global menunjukkan peningkatan, didorong oleh pembelian dari bank sentral dan minat investor ritel di beberapa negara. Faktor musiman seperti perayaan hari besar juga dapat mempengaruhi permintaan fisik emas.

    Pergerakan harga emas hari ini  26 April 2025 menunjukkan dinamika pasar yang terus berubah. Penurunan tipis harga tidak serta merta menjadi indikasi tren penurunan jangka panjang.

    Yang menarik, penawaran harga emas Antam untuk ukuran 0,5 gram yang mulai berada di kisaran Rp1 jutaan dapat menjadi angin segar bagi investor pemula.

    Bagi para investor dan calon investor, penting untuk terus memantau perkembangan pasar, melakukan analisis yang cermat, dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi.

    Emas tetap menjadi aset yang menarik dalam portofolio investasi, terutama di tengah ketidakpastian global.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Apindo Minta Pemerintah Tak Cuma Andalkan Negosiasi untuk Hadapi Tarif Trump

    Apindo Minta Pemerintah Tak Cuma Andalkan Negosiasi untuk Hadapi Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Dunia usaha menyebut gerak cepat dan proaktif pemerintah untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait tarif timbal balik alias tarif resiprokal merupakan dukungan nyata untuk industri dalam negeri. Namun, pemerintah juga perlu melakukan berbagai upaya alternatif lain untuk mengantisipasi dinamika kebijakan perdagangan AS.  

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani melihat langkah ini sebagai dukungan nyata pemerintah terhadap kepentingan menciptakan daya saing yang terbaik bagi pelaku usaha. Begitu pun dengan produk ekspor Indonesia di pasar Negara Paman Sam.

    Namun, Shinta menekankan dunia usaha juga harus melihat perkembangan dari negosiasi tarif yang dikenakan AS untuk Indonesia. Menurutnya, dunia usaha perlu mengetahui sejauh mana Indonesia bisa memperoleh liberalisasi atau penurunan tarif yang diinginkan di pasar AS dengan berbagai trade off yang ditawarkan pemerintah ke pada AS.

    “Secara realistis, kita tidak bisa berharap banyak atau tergantung pada pencapaian kesepakatan dalam negosiasi yang sedang berjalan,” kata Shinta kepada Bisnis, Jumat (25/4/2025).

    Misalnya saja, kata Shinta, volatilitas kebijakan perdagangan AS yang sangat tinggi dan bukan hanya kebijakan tarif yang tak konsisten. Namun, juga ada hal-hal lain yang diformulasikan dan diputuskan menteri Presiden AS Donald Trump, menteri keuangan (menkeu) AS dan United States Trade Representative (USTR) yang dinilai tidak selalu sejalan dengan apa yang akhirnya diputuskan oleh Trump, ataupun sebaliknya.

    “Kita juga lihat bahwa negara-negara yang sebelumnya sudah berhasil menciptakan kesepakatan dengan Trump seperti Meksiko, Kanada, Korea, dan Singapura akhirnya juga tetap dikenakan terkena tarif tambahan oleh AS,” imbuhnya.

    Dia pun mengimbau agar pemerintah Indonesia juga harus siap mengantisipasi berbagai faktor jika kesepakatan yang dicapai tidak sesuai harapan atau tidak diindahkan oleh AS.

    Dalam hal ini, Indonesia harus tetap melakukan berbagai upaya alternatif untuk menstabilkan ekspor, stabilitas makro, dan kinerja pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

    “Kami mendorong pemerintah agar jangan hanya fokus pada penciptaan bilateral deal dengan AS, tapi harus terlebih fokus dalam mempercepat realisasi upaya penciptaan stabilitas makro, stimulus kinerja ekspor, dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” tuturnya.

    Butuh Stimulus

    Lebih lanjut, Shinta menuturkan, saat ini dunia usaha membutuhkan stimulus percepatan simplifikasi regulasi usaha dan peningkatan efisiensi biaya berusaha di Indonesia seperti perintah Presiden Prabowo Subianto.

    Dia berharap stimulus ini bisa dapat segera direalisasikan oleh pemerintah. Sebab, untuk menjamin peningkatan daya saing usaha dan produk nasional di pasar dalam dan luar negeri atau daya saing ekspor.

    Apalagi, lanjut dia, tanpa adanya simplifikasi regulasi dan peningkatan efisiensi biaya berusaha, Indonesia akan sangat sulit melakukan pengalihan pasar ekspor.

    “Jangankan pengalihan pasar ekspor, produk-produk industri kita pun bisa kalah saing dan terhimpit oleh produk-produk impor di pasar dalam negeri bila kita tidak memiliki iklim usaha yang memungkinkan industri-industri di dalam negeri memproduksi berbagai barang/jasa secara cost-efficient,” tuturnya.

    Di sisi lain, jika berbicara terkait peralihan ekspor, Shinta menilai hal ini nyatanya tidak semudah bisa dilakukan. Pasalnya, tidak semua produk ekspor bisa segera dijual ke negara lain.

    Bukan hanya itu, tidak semua negara juga bisa menyerap produk ekspor nasional yang teralihkan/tidak bisa diserap pasar AS imbas kenaikan tarif.

    Di samping kebijakan nontarif atau nontariff measures (NTMs), Shinta mengatakan, hambatan perdagangan yang menyebabkan peralihan ekspor tidak dapat dengan cepat atau dengan mudah dilakukan oleh pelaku usaha (eksportir) nasional seperti karakter permintaan pasar-pasar alternatif yang berbeda.

    Kemudian, daya serap atau daya beli pasar yang juga berbeda hingga perbedaan peran pembeli dalam memfasilitasi ekspor Indonesia ke negara tujuan.

    Maka dari itu, eksportir nasional perlu banyak dukungan dari pemerintah secara finansial dan non-finansial untuk bisa memanfaatkan potensi pasar-pasar alternatif untuk memaksimalkan kinerja ekspor dengan memanfaatkan pasar non-tradisional atau melakukan peralihan ekspor, jika AS mempertahankan kebijakan tarifnya.

    Meski demikian, sambung dia, peralihan ekspor ini pun tidak bisa dengan cepat dilakukan lantaran eksportir nasional juga perlu melihat potensi berbagai pasar alternatif yang mungkin sebelumnya belum pernah dijajaki.

    “Sehingga tentu perlu waktu untuk mempelajari pasar dan menciptakan trust dengan rekan usaha di negara baru. Jadi jangan dianggap peralihan ekspor itu bisa mudah atau cepat,” ujarnya.

    Apalagi di tengah dinamika global membuat peralihan perdagangan juga akan semakin sulit dilakukan. Maksudnya, semua negara memiliki kepentingan yang sama dengan Indonesia sehingga semua negara juga berusaha untuk melakukan diversifikasi ekspor dan mengalihkan ekspor dari AS ke negara lain.

    “Jadi persaingan dagang semakin tinggi di pasar global. Risiko proteksionisme terhadap perdagangan/ekspor dari negara lain juga sangat tinggi karena semua negara khawatir negaranya kebanjiran impor yang di-dumping negara lain,” ungkapnya.

    Imbasnya, mau tak mau pemerintah di semua negara meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dumping, subsidi perdagangan, dan lonjakan impor yang merugikan industri, serta persaingan pasar.

    Dengan kata lain, semua negara akan berupaya menjaga dan mengendalikan volume perdagangan dengan berbagai instrumen.

    “Karena itu, ekspor Indonesia sebaiknya diekspor secara kompetitif karena memiliki tingkat efisiensi produksi yang tinggi,” pungkasnya.

  • 7 Hal yang Harus Dipahami Pialang Pemula

    7 Hal yang Harus Dipahami Pialang Pemula

     

    PIKIRAN RAKYAT – Bagi pialang (trader) pemula, memulai perjalanan di dunia pialang sering kali terasa membingungkan. Banyak informasi teknis yang berseliweran, sementara keputusan untuk entry sering diambil tanpa pemahaman yang benar. Padahal, untuk menjadi pialang yang konsisten, memahami bagaimana pasar bekerja secara teknis adalah langkah awal yang sangat penting.

    Artikel ini membahas tujuh hal teknis yang sering terlewatkan, namun sebetulnya menjadi dasar penting sebelum seorang pialang mengambil posisi di pasar.

    Pentingnya Memahami Analisis Teknis 

    Salah satu kesalahan umum yang dilakukan trader pemula adalah langsung fokus pada profit, tanpa memahami mekanisme pasar itu sendiri. Padahal, trading bukan hanya soal membuka posisi dan berharap harga bergerak sesuai prediksi.

    Untuk dapat bertahan di pasar, pialang perlu memahami bagaimana harga bergerak, cara membaca chart secara mendalam, serta mengenali satuan pergerakan harga seperti pips, points, dan ticks. Pengetahuan ini akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang lebih logis dan terukur.

    1. Mengapa Harga Bisa Bergerak?

    Pergerakan harga di pasar bukanlah sesuatu yang terjadi secara acak. Harga naik ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran, dan sebaliknya, harga akan turun saat penawaran mendominasi. Interaksi inilah yang terus menerus terjadi dalam market dan menghasilkan fluktuasi harga.

    Setiap candlestick yang terlihat di grafik sebenarnya mencerminkan aktivitas para pelaku pasar: siapa yang membeli, siapa yang menjual, dan di harga berapa transaksi itu terjadi. Dengan memahami konsep dasar ini, trader akan lebih peka terhadap perubahan dinamika pasar, tidak hanya bergantung pada sinyal indikator.

    2. Mengenali Pips, Points, dan Ticks

    Sebelum menentukan entry atau menghitung target keuntungan, pialang atau trader perlu memahami satuan pergerakan harga. Dalam trading forex, satuan yang umum digunakan adalah pips. Untuk komoditas dan indeks, satuannya bisa berupa points atau ticks. Setiap satuan tersebut memiliki peran penting dalam menentukan besar kecilnya pergerakan harga serta besarnya potensi keuntungan dan kerugian.

    Agar tidak salah mengukur risiko dan reward, pahami Kenali Perbedaan Pips, Points, dan Ticks di Trading. Pengetahuan ini menjadi dasar untuk menghitung ukuran posisi yang tepat sesuai dengan modal dan strategi yang digunakan.

    3. Membaca Chart Bukan Sekadar Pola 

    Banyak trader pemula mengira membaca chart cukup dengan mengenali pola-pola umum seperti double top, triangle, atau head and shoulders. Padahal, membaca chart secara efektif membutuhkan pemahaman tentang struktur pasar, time frame, volume, dan konfirmasi candlestick.

    Selain itu, penting juga untuk memahami multi-time frame analysis, yaitu teknik membaca grafik dari beberapa kerangka waktu sekaligus. Pola yang terlihat kuat di grafik 1 jam belum tentu memiliki validitas yang sama di grafik 4 jam atau harian. Tanpa pemahaman yang tepat, entry bisa menjadi terlalu cepat atau justru terlambat.

    4. Mengenal Fibonacci Retracement

    Salah satu alat analisis teknikal yang sangat populer di kalangan trader adalah Fibonacci Retracement. Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi level support dan resistance berdasarkan rasio angka Fibonacci. Biasanya digunakan untuk mengetahui kemungkinan koreksi harga sebelum melanjutkan tren utama.

    Fibonacci Retracement membantu trader menentukan area entry yang lebih akurat serta mengelola risiko secara lebih efektif. Bagi pemula, pemahaman tentang alat ini bisa menjadi kunci penting untuk mengidentifikasi peluang di tengah volatilitas pasar. Pelajari lebih lanjut tentang konsep ini di artikel Mengenal Fibonacci Retracement.

    5. Manajemen Risiko jadi Fondasi

    Satu aspek penting yang sering diabaikan oleh trader pemula adalah manajemen risiko. Padahal, bahkan strategi terbaik sekalipun tidak akan berguna jika tidak disertai pengendalian risiko yang baik.

    Manajemen risiko meliputi penentuan ukuran lot yang sesuai, penggunaan stop loss, dan pengaturan leverage. Tanpa pengelolaan risiko yang tepat, beberapa kali kerugian kecil dapat dengan mudah menghapus seluruh modal.

    6. Spread, Slippage, dan Eksekusi Order

    Hal teknis lainnya yang sering tidak diperhatikan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi eksekusi order. Spread merupakan selisih antara harga beli (ask) dan jual (bid), yang bisa melebar terutama saat pasar bergerak cepat atau saat ada rilis data penting.

    Slippage terjadi ketika order dieksekusi pada harga yang berbeda dari yang diharapkan karena lonjakan volatilitas pasar. Pemahaman tentang kedua hal ini akan membantu trader memilih strategi dan waktu entry yang lebih tepat, terutama bagi mereka yang menggunakan strategi jangka pendek seperti scalping.

    7. Mengendalikan Emosi 

    Emosi sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Ketakutan, keserakahan, atau keinginan untuk membalas kerugian (revenge trading) sering kali membuat trader keluar dari rencana yang telah dibuat.

    Maka dari itu, penting bagi setiap trader untuk memiliki trading plan dan jurnal trading sebagai alat untuk mengevaluasi keputusan dan menjaga konsistensi strategi. Disiplin terhadap sistem sendiri akan jauh lebih menentukan dibanding mengandalkan feeling atau sinyal dari pihak lain.

    8. Platform dan Broker yang Tepat Menentukan Kenyamanan Berinvestasi

    Banyak trader mengabaikan pentingnya memilih platform dan broker yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Padahal, performa platform trading sangat mempengaruhi kecepatan dan ketepatan eksekusi.

    KVB Indonesia bisa menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan karena menyediakan platform yang andal, dukungan analisa pasar, serta edukasi yang membantu trader membangun pemahaman yang benar sejak awal.

    Bangun Pondasi yang Kuat Sebelum Mulai Trading

    Trading bukanlah aktivitas instan yang bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa pengetahuan. Dibutuhkan pemahaman teknis tentang bagaimana harga bergerak, cara membaca chart dengan benar.

    Dengan fondasi yang kuat, trader tidak hanya akan lebih siap dalam menghadapi berbagai kondisi pasar, tetapi juga mampu mengelola risiko dengan lebih bijak. Sebelum entry, pastikan Anda benar-benar memahami kondisi pasar, bukan hanya mengandalkan intuisi. Karena dalam dunia trading, keputusan terbaik lahir dari pengetahuan yang matang. 

    Disclaimer: “Redaksi Pikiran-Rakyat.com tidak bertanggung jawab terhadap keabsahan produk ke depan, kembali bergantung kepada kebijakan otoritas terkait”. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • FMC Menunjukkan Hasil Positif dan Berdampak Pada Telkom – Halaman all

    FMC Menunjukkan Hasil Positif dan Berdampak Pada Telkom – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hingga akhir tahun 2024 kinerja keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif menjadi Rp 150 triliun. 

    Selain pertumbuhan pendapatan tahunan, perseroan juga membukukan pertumbuhan kinerja keuangan kuartalan 2,2 persen QoQ menjadi Rp 37,7 triliun. Laba bersih perseroan juga meningkat sebesar 1,0 persen QoQ menjadi Rp 6,0 triliun.

    Menurut analis saham telekomunikasi PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Sabrina, kinerja keuangan Telkom ini terbilang cukup baik di saat industri telekomunikasi nasional tengah menghadapi tantangan akibat meningkatnya volatilitas global karena geo politik dan meningkatnya dinamika persaingan industri telekomunikasi akibat maraknya layanan OTT (Over The Top) global yang beroperasi di Indonesia.

    “Kinerja Telkom lumayan. Laba bersihnya masih bisa tumbuh. Kinerja keuangan ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar terhadap Telkom. Sampai saat ini Telkomsel masih menjadi penyumbang terbesar kinerja keuangan PT Telkom. Kontribusi Telkomsel terhadap kinerja Telkom nilainya masih signifikan yaitu lebih dari 70 persen. Hingga saat ini Telkomsel masih mempertahankan dominasi pasar dengan pangsa pendapatan tertinggi di 2024,” terang Sabrina dalam keterangan yang dikutip, Jumat (25/4/2025).

    Hingga akhir tahun 2024, operator seluler tersebut masih mampu mempertahankan dominasinya di pasar telekomunikasi Indonesia dengan menjaga pangsa pasar pendapatan seluler tertinggi di industri mencapai 51,8 persen. 

    Berdasarkan data dari laporan keuangan keuangan yang dipublikasikan oleh para operator telekomunikasi, pangsa pasar laba bersih perusahaan pelat merah itu pada industri telekomunikasi tanah air mencapai 75,6 persen pada tahun 2024.

    Capaian ini menegaskan keberhasilannya dalam mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa pasar laba bersih selama lebih dari 10 tahun berturut-turut.

    Dalam research yang dikeluarkan Trimegah, segmen seluler tersebut masih memberikan kontribusi cukup besar. ARPU seluler gabungan pada 4Q24 meningkat menjadi Rp44,0 ribu (+2,0 persen QoQ). Sementara total pelanggan Telkomsel meningkat menjadi 159,4 juta (+0,6% QoQ).

    Pertumbuhan positif ini menurut Sabrina dipengaruhi oleh inisiatif penetapan harga yang tepat, faktor musiman, dan migrasi prabayar ke pascabayar yang berhasil. Selain itu, Telkomsel terus meningkatkan produktivitas pelanggan, yang tercermin dari pertumbuhan payload data tahunan sebesar 13,9%.

    Sabrina juga mencatat, ARPU IndiHome B2C pada 4Q24 mencapai Rp 233 ribu. Hal ini menunjukkan kemampuan dalam menjaga ARPU IndiHome B2C kuartalan di tengah inisiatif strategis Telkomsel untuk mengakselerasi penetrasi fixed broadband, yang tercermin dari sekitar 1 juta pertambahan pelanggan IndiHome B2C di tahun 2024 menjadi 9,6 juta (+2,5% QoQ / +10,6% YoY).

    “Saya melihat pendapatan IndiHome B2C meningkat menjadi Rp6,8 triliun (+1,8% QoQ / +101,2%YoY). Keberhasilan ini membuktikan keberhasilan implementasi FMC ( Fixed-Mobile Convergence ) yang telah diterapkan,”  terang Sabrina.

    Fixed Mobile Convergence (FMC) adalah konvergensi atau penggabungan jaringan telekomunikasi tetap (misalnya, telepon rumah, internet kabel) dan jaringan seluler (misalnya, internet seluler).

  • Citi Indonesia Catat Laba Rp2,6 Triliun Sepanjang 2024, Efisiensi Jadi Kunci Sukses

    Citi Indonesia Catat Laba Rp2,6 Triliun Sepanjang 2024, Efisiensi Jadi Kunci Sukses

    Jakarta: Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) tercatat sukses membukukan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun sepanjang 2024. 
     
    Angka ini melonjak berkat efisiensi operasional yang signifikan, yang menurunkan rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) menjadi 40,4 persen dari sebelumnya 65,7 persen pada 2023.
     
    “Meninjau kembali kinerja Citi Indonesia pada tahun 2024, Citi Indonesia membukukan peningkatan pada Laba Bersih sebesar Rp2,6 triliun, disebabkan oleh beban operasional yang lebih efisien seiring transformasi organisasi kami,” ujar CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 April 2025.
     

    ROA dan ROE meningkat, likuiditas tetap kuat
    Kinerja keuangan yang membaik turut mengerek Return on Asset (ROA) menjadi 3,7 persen, dari 3,3 persen di tahun sebelumnya. Return on Equity (ROE) juga mencapai 13,7 persen. Sementara itu, indikator likuiditas Citi Indonesia tetap solid, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) di angka 333,8 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 166,3 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator.

    Dalam hal permodalan, Citi mencatatkan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 40,5 persen, naik dari 37,9 persen pada 2023, menandakan ketahanan dan kesiapan menghadapi ketidakpastian pasar.

    Fokus bisnis Citi Indonesia
    Citi Indonesia terus memperkuat portofolio layanan perbankan, mulai dari Corporate Banking, Global Network Banking hingga Commercial Banking. 
     
    Secara khusus, Global Network Banking mencatat pertumbuhan pendapatan positif, terutama dari inisiatif Asia-to-Asia untuk klien-klien Asia yang berinvestasi di Indonesia.
     
    “Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, kami tetap waspada dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks, memastikan kami dapat terus menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi sambil terus berinovasi dan melayani klien kami,” ungkap Batara.
     

    Terlibat dalam transaksi besar di Indonesia
    Selama 2024, Citi Indonesia juga terlibat dalam sejumlah transaksi besar. Salah satunya adalah peran sebagai Bank Koordinator Tunggal dalam syndicated revolving credit facilities senilai total USD200 juta dan Rp7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 
     
    Citi juga menjadi Mandated Lead Arranger Bank untuk Pinjaman Sosial senilai USD800 juta dari total fasilitas senilai US$1 miliar untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
    Pertumbuhan positif bisnis treasury dan trade solutions
    Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) mencatat peningkatan signifikan berkat pertumbuhan simpanan pihak ketiga dan lonjakan volume pembayaran hingga dua kali lipat secara tahunan.  Hal ini didukung adopsi transaksi digital seperti pembayaran instan dan kartu korporasi.
     
    Citi juga meluncurkan solusi Electronic Trade Loan yang terintegrasi dalam platform CitiDirect®, yang mempercepat proses transaksi dan mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik. 
    Platform ini memberi klien satu koneksi untuk mengelola keuangan secara holistik.
    Dukung inisiatif digitalisasi pasar modal
    Citi Indonesia turut berkontribusi dalam pengembangan ekosistem pasar modal Tanah Air. Pada 2024, Citi ikut serta dalam implementasi CORE.KSEI, serta menjadi kustodian percontohan untuk dua proyek penting: S-MULTIVEST dan K-Cash yang digagas oleh KSEI.
     
    Kuat di Pasar Valas dan Komoditas
    Citi juga memperkuat eksistensinya di bisnis pasar melalui layanan FX, pendapatan tetap, dan komoditas. Dengan platform seperti CitiFX Gateway/SFTP, CitiFX Pulse, CitiDirect dan CitiConnect, Citi menawarkan layanan valas dan pembayaran otomatis yang terintegrasi dengan sistem klien.
     
    Dengan kinerja yang solid dan transformasi digital yang konsisten, Citi Indonesia menegaskan perannya sebagai mitra strategis di tengah lanskap keuangan yang terus berubah.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Emas Hari Ini 26 April 2025 Turun Tipis, Antam Mulai Rp1 Jutaan?

    Harga Antam Hari Ini 25 April 2025 Ambruk ke Angka Rp1,8 Juta? Simak Prediksi Grafik Pasar Dunia

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas Antam hari ini 25 Apri 2025 masih ambruk dan akan terus naik turun bersamaan dengan koreksi Harga.

    Bersamaan dengan ini, Amerika Serikat merilis data existing home sales pada pukul 21.00 WIB tadi malam dengan hasil ebesar 4,02 juta, lebih rendah dari perkiraan 4,8 juta. Angka ini juga turun dari level sebelumnya di 4,27 juta.

    Penurunan ini diprediksi karena adanya tekanan di beberapa sector dan berdampak pada Harga gold yang juga ditekan turun. Selain emas, volatilitas uga terjadi pada mata uang EURUSD dan GBPUSD yang bergerak cukup agresif imbas perubahan sentiment investor terhadap kebijakan oneter The Fed.

    Meski kemarin Harga emas sempat drop, pergerakan Harga ini terus berubah. Pada Pukul 22.00 WIB tadi malam, grafik Harga emas global mulai Kembali hijau.

    Harga Emas Hari Ini Denominasi Galeri24 Antam UBS 0,5 gram Rp 1.032.000 Rp 1.079.000 Rp 1.081.000 1 gram Rp 1.967.000 Rp 2.052.000 Rp 1.999.000 2 gram Rp 3.874.000 Rp 4.041.000 Rp 3.966.000 3 gram – Rp 6.036.000 – 5 gram Rp 9.615.000 Rp 10.025.000 Rp 9.801.000 10 gram Rp 19.178.000 Rp 19.991.000 Rp 19.497.000 25 gram Rp 47.827.000 Rp 49.847.000 Rp 48.646.000 50 gram Rp 95.577.000 Rp 99.610.000 Rp 97.091.000 100 gram Rp 191.061.000 Rp 199.139.000 Rp 194.105.000 250 gram Rp 477.416.000 Rp 497.571.000 Rp 485.118.000 500 gram Rp 954.360.000 Rp 994.923.000 Rp 969.092.000 1.000 gram Rp 1.908.719.000 Rp 1.989.804.000 –

    Perbedaan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya produksi, kebijakan margin keuntungan, dan permintaan pasar terhadap produk masing-masing entitas.Menjual Emas di Saat Harga Tinggi

    Keuntungan

    Keuntungan Maksimal: Jika Anda membeli emas saat harganya masih rendah, menjualnya saat harga tinggi tentu akan memberi keuntungan besar. Uang Tunai Langsung: Hasil penjualan bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan darurat, investasi lain, atau membayar utang. Tidak Ada Beban Bunga atau Biaya Tambahan: Menjual emas berarti Anda tidak perlu membayar bunga atau biaya administrasi seperti saat menggadaikannya.

    Kekurangan

    Kehilangan Aset: Setelah dijual, Anda tidak lagi memiliki emas tersebut sebagai cadangan kekayaan. Kesempatan Masa Depan Hilang: Jika harga emas terus naik, Anda kehilangan potensi keuntungan di masa depan. Terpengaruh Sentimen Pasar: Harga beli kembali (buyback) sering kali lebih rendah dari harga jual emas di pasaran. Baca Juga: Tips Investasi Emas untuk Pemula, Minim Risiko dan Dijamin Cuan Menggadaikan Emas di Pegadaian

    Keuntungan:

    Emas Tidak Hilang: Gadai bersifat sementara. Jika Anda menebusnya, emas kembali menjadi milik Anda. Cair Cepat: Proses gadai di Pegadaian cepat dan mudah, bisa langsung dapat uang tunai dengan jaminan emas. Nilai Gadai Mengikuti Harga Emas: Ketika harga emas tinggi, jumlah pinjaman yang bisa didapat pun lebih besar. Fleksibel: Bisa menebus sebagian atau memperpanjang masa gadai jika belum mampu membayar lunas.

    Kekurangan:

    Biaya Tambahan: Ada bunga atau biaya sewa modal yang harus dibayar per bulan sesuai nilai pinjaman. Risiko Emas Dilelang: Jika gagal menebus dalam waktu yang ditentukan, emas bisa dilelang dan Anda kehilangan aset. Nilai Pinjaman Tidak 100%: Umumnya Pegadaian hanya memberikan pinjaman sebesar 85–92% dari nilai emas. Mana yang Lebih Menguntungkan?

    Jika Anda benar-benar tidak memerlukan emas tersebut lagi, dan ingin memanfaatkan harga yang sedang tinggi, maka menjual emas bisa menjadi pilihan paling rasional.

    Namun, jika Anda hanya butuh dana cepat tapi masih ingin menyimpan emas sebagai aset jangka panjang, maka menggadaikannya di Pegadaian adalah opsi lebih bijak, dengan catatan Anda mampu menebusnya kembali.

    Apapun pilihan Anda, pertimbangkan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang. Jangan terburu-buru hanya karena harga emas sedang naik. Lebih baik rencanakan dan hitung matang agar emas benar-benar menjadi aset yang menguntungkan, bukan sekadar sumber dana darurat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Telkom Kantongi Pendapatan Rp 150 Triliun Sepanjang 2024, Ini Penjelasan Analis – Page 3

    Telkom Kantongi Pendapatan Rp 150 Triliun Sepanjang 2024, Ini Penjelasan Analis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Telkom Indonesia menunjukkan resiliensi kinerja keuangan yang solid hingga akhir 2024, dengan mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif sebesar Rp 150 triliun.

    Selain pertumbuhan tahunan, perusahaan telekomunikasi pelat merah ini juga membukukan pertumbuhan kinerja keuangan kuartalan sebesar 2,2% quarter-on-quarter (QoQ) menjadi Rp 37,7 triliun. Laba bersih perseroan pun tercatat meningkat 1,0% QoQ menjadi Rp 6 triliun.

    Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan tahun 2024 merupakan periode yang penuh tantangan bagi sektor telekomunikasi di Indonesia, dipengaruhi kondisi makroekonomi yang melemah akibat ketidakstabilan global, serta persaingan industri yang kian meningkat.

    “Namun, Telkom dapat menutup tahun dengan kinerja dan capaian yang positif. Ini mencerminkan bahwa strategi transformasi perusahaan yang dijalankan sudah berada pada koridor yang benar,” ujar Ririek, dikutip Jumat (25/4/2025).

    Terkait hal ini, analis saham telekomunikasi PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Sabrina, menilai kinerja keuangan Telkom cukup baik di tengah tantangan industri telekomunikasi nasional.

    Tantangan tersebut meliputi peningkatan volatilitas global akibat geopolitik dan dinamika persaingan industri yang semakin ketat seiring maraknya layanan Over The Top (OTT) global di Indonesia.

    “Kinerja Telkom lumayan. Laba bersihnya masih bisa tumbuh. Kinerja keuangan ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar terhadap Telkom,” ujar Sabrina dalam analisisnya.

    Ia menambahkan, hingga saat ini, anak usaha Telkom di bidang seluler, Telkomsel, masih menjadi kontributor utama kinerja keuangan perseroan, dengan kontribusi lebih dari 70%.

    “Hingga saat ini Telkomsel masih mempertahankan dominasi pasar dengan pangsa pendapatan tertinggi pada 2024,” ucap Sabrina.

     

  • Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 2,6 Triliun Sepanjang 2024, CIR Turun ke 40,4  Persen

    Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 2,6 Triliun Sepanjang 2024, CIR Turun ke 40,4  Persen

    PIKIRAN RAKYAT – Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat laba bersih Rp 2,6 triliun pada tahun buku 2024. Pencapaian ini ditopang efisiensi biaya operasional yang menurunkan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 40,4 persen dari 65,7 persen pada 2023. Laba bersih yang tumbuh turun mendorong Return on Asset (ROA) naik ke 3,7 persen dari sebelumnya 3,3 persen di 2023, dengan Return on Equity (ROE) sebesar 13,7 persen.

    Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 333,8 persen dan 166,3 persen, di atas ketentuan minimum. Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 40,5 persen, meningkat dari 37,9 persen di tahun sebelumnya.

    CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, menyampaikan, di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, Citi Indonesia tetap waspada dalam menghadapi dinamika pasar yang kompleks dan memastikan dapat terus menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi sambil terus berinovasi dan melayani klien.

    “Meninjau kembali kinerja Citi Indonesia pada tahun 2024, Citi Indonesia membukukan peningkatan pada Laba Bersih sebesar Rp2,6 triliun, disebabkan oleh beban operasional yang lebih efisien seiring transformasi organisasi kami,” kata Batara dalam keterangan pers, Kamis, 24 April 2025.

    Batara menjelaskan, bisnis perbankan Citi Indonesia mencakup Corporate Banking, Global Network Banking, dan Commercial Banking. Tiga lini bisnis tersebut terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif di tengah kondisi eksternal yang menantang.

    Secara khusus, Global Network Banking mencapai hal ini melalui beragam inisiatif, termasuk kinerja koridor Asia-to-Asia yang melayani kepentingan bisnis klien dari Asia yang berinvestasi di Indonesia.

    “Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang dibangun selama bertahun-tahun,” ucap Batara.

    Lebih lanjut, Batara menyampaikan, Citi terus menyediakan layanan dan solusi kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Tahun lalu, Citi Indonesia terlibat dalam beberapa transaksi penting, termasuk bertindak sebagai Bank Koordinator Tunggal dan telah sukses menyelesaikan kesepakatan fasilitas kredit sindikasi bergulir (syndicated revolving credit facilities) senilai total 200 juta dolar AS dan Rp7,5 triliun untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

    Selain itu, lanjut Batara, Citi Indonesia bertindak sebagai Mandated Lead Arranger Bank pada Pinjaman Sosial senilai 800 juta dolar AS (dari Total Fasilitas Pinjaman Berjangka senilai 1 miliar dolar AS) untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

    Kemudian, Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) Citi Indonesia mencatat pertumbuhan positif pada 2024, didukung oleh pertumbuhan simpanan pihak ketiga dan peningkatan volume pembayaran lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun. Menurut Batara, hal ini didorong oleh transaksi digital melalui pembayaran instan dan transaksi Corporate Card atau kartu korporasi.

    Electronic Trade Loan Berdampak Positif

    Di segmen Treasury and Trade Solutions (TTS) juga meluncurkan solusi Electronic Trade Loan yang terintegrasi ke dalam platform CitiDirect. Solusi ini secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan transaksi dari awal sampai akhir dan meminimalisasi proses pengumpulan dokumen fisik untuk aplikasi pembiayaan perdagangan.

    “Platform CitiDirect yang terintegrasi membantu mengoptimalkan modal kerja melalui single login atau satu koneksi, memudahkan klien untuk mengatur kinerja keuangan mereka secara holistik,” tutur Batara.

    Pada bisnis Investor Services, Citi juga berkontribusi aktif dalam pengembangan pasar modal Indonesia dan mendukung inisiatif digitalisasi regulator. Pada 2024, Citi berpartisipasi dalam pengembangan Sistem Manajemen Data Investor Tersentralisasi (CORE.KSEI).

    “Citi juga menjadi kustodian percontohan untuk S-MULTIVEST, sebuah platform yang dirancang oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk menyediakan akses yang mudah dalam memberikan instruksi dan mengakses laporan di berbagai penyedia bagi lembaga keuangan nonbank,” kata Batara.

    Selain itu, lanjut Batara, Citi merupakan salah satu kustodian percontohan Sistem Manajemen Kas (K-Cash) KSEI. Sistem ini secara resmi diluncurkan oleh KSEI pada 18 Desember 2024.

    “Bisnis Markets kami menegaskan kepemimpinannya dengan kehadiran yang kuat di pasar valuta asing (FX), pendapatan tetap, dan komoditas,” ucapnya.

    Citi Indonesia menjadi penyedia FX terdepan bagi klien korporasi dan institusi dengan memanfaatkan CitiFX Gateway/SFTP, CitiFX Pulse, CitiDirect, dan CitiConnect. Citi menawarkan layanan FX dan pembayaran yang sepenuhnya otomatis dan terintegrasi dengan sistem TMS dan ERP klien, sehingga memastikan eksekusi yang efisien di tengah kondisi pasar yang terus berkembang.

    “Sebagai bukti atas kehadiran kami yang kuat di Indonesia, Citi Indonesia diakui atas perannya yang penting dalam platform Sistem Penyelesaian Pasar Alternatif (SPPA) dan meraih penghargaan Best Market Maker pada SPPA Award 2024 yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)” ucap Batara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sri Mulyani: Pasar SBN tetap menarik investor di tengah tekanan global

    Sri Mulyani: Pasar SBN tetap menarik investor di tengah tekanan global

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan global.

    Hal itu tercermin dari catatan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark tenor 10 tahun yang cenderung menurun meski mengalami fluktuasi.

    Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring dan dipantau di Jakarta, Kamis, Sri Mulyani merinci yield obligasi 10 tahun turun 2 basis poin (bps) menjadi 7,00 persen secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) pada kuartal I-2025.

    Mengingat hubungan terbalik antara harga SUN dan yield, maka penurunan yield menunjukkan minat investor yang tetap tinggi terhadap obligasi Pemerintah Indonesia.

    Akan tetapi, setelah libur panjang Idul Fitri 1446 H, tepatnya pada 8 April 2025, yield sempat naik menjadi 7,08 persen atau naik 5,2 bps dari awal tahun. Kenaikan itu menyusul rilis kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump.

    Namun, per 22 April 2025, yield kembali turun sebesar 4,5 bps ke level 6,98 persen, mengindikasikan bahwa pasar kembali merespons positif setelah volatilitas awal akibat kebijakan tarif AS.

    Dari segi porsi kepemilikan, andil investor asing terhadap SBN naik sebesar Rp15,23 triliun (ytd) atau sekitar 14,30 persen per 27 Maret 2025.

    Hingga 22 April 2025, investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp12,78 triliun, meski proporsinya sedikit turun menjadi 14,25 persen.

    Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah membeli surat berharga negara (SBN) dengan total sebesar Rp80,98 triliun sejak awal tahun 2025 hingga 22 April 2025.

    Pembelian SBN dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp54,98 trilliun serta pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp26,00 triliun.

    Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pembelian SBN itu bertujuan untuk memperkuat operasi moneter yang mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal Pemerintah.

    Ke depan, Perry mengatakan bahwa berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan akan dioptimalkan guna terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bos Besar Freeport Curhat Tarif Trump ke Sri Mulyani, Ini Isinya

    Bos Besar Freeport Curhat Tarif Trump ke Sri Mulyani, Ini Isinya

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melangsungkan pertemuan dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk pada Rabu (23/4) kemarin di sela-sela agenda IMF dan World Bank Group Spring Meetings 2025 di Washington DC, Amerika Serikat.

    Sri Mulyani mengatakan dalam pertemuan itu kedua bos Freeport AS tersebut bercerita bagaimana kebijakan tarif Presiden Donald Trump sangat berdampak terhadap harga komoditas tambang seperti tembaga hingga pergeseran rantai pasokan global.

    “Richard dan Kathleen bercerita bagaimana kebijakan tarif perdagangan telah menimbulkan dampak pada volatilitas harga komoditas, khususnya tembaga, serta potensi pergeseran rantai pasokan global,” kata Sri Mulyani dalam unggahan Instagram resminya (@smindrawati), Kamis (24/3/2025).

    Untuk itu mereka sepakat terkait pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang antara pemerintah dengan swasta sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks.

    “Komunikasi yang terbuka dan berimbang menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas serta kepentingan bersama,” terangnya.

    Selain membahas isu ekonomi dan perdagangan, menurutnya kedua belah pihak juga menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam mendukung program pengentasan malaria di wilayah Papua.

    “Hal ini sejalan program kerja Presiden @prabowo dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” tandasnya.

    (igo/fdl)